Organisasi: ASEAN

  • Pram tegaskan pedagang Pasar Barito harus direlokasi untuk Taman ASEAN

    Pram tegaskan pedagang Pasar Barito harus direlokasi untuk Taman ASEAN

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan, bahwa pedagang hewan di Pasar Barito yang berada di Jakarta Selatan harus tetap direlokasi untuk pembangunan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    “Memang harus ada (relokasi), dan memang itu milik Pemerintah DKI Jakarta, dan harus dibersihkan,” kata Pramono di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu.

    Pramono menyebut, relokasi tersebut dalam rangka percepatan menyatukan tiga taman, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.

    “Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Leuser, Ayodya dan juga Langsat, ya memang harus ada relokasi,” ucap Pramono.

    Dia mengaku sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar untuk bernegosiasi dengan para pedagang terkait relokasi tersebut.

    Lalu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan juga telah menawarkan beragam alternatif agar para pedagang bisa tetap berjualan dan tidak merasa dirugikan.

    “Ya dilakukan negosiasi, duduk bersama, ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu,” kata Pramono.

    Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    “Hari ini saya bersama jajaran bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung guna kesiapan untuk relokasi pedagang burung yang ada di Barito,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar di Jakarta, Selasa (1/7).

    Pembangunan Taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.

    Nantinya, Taman ASEAN memiliki fasilitas baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) yang nantinya bisa memberikan manfaat secara maksimal bagi pengunjung.

    Rencana taman ini akan beroperasi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Alert! Sri Mulyani Sebut Kinerja Manufaktur RI Terancam, Ini Pemicunya

    Alert! Sri Mulyani Sebut Kinerja Manufaktur RI Terancam, Ini Pemicunya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui industri manufaktur dalam negeri terancam melemah lantaran konflik geopolitik di Timur Tengah yang memanas.

    Selain itu, kebijakan tarif resiprokal ala Presiden AS Donald Trump juga turut memiliki andil pada ambrolnya kinerja industri manufaktur RI.

    “Sekarang kalau kita masuk triwulan kedua yang baru saja selesai yaitu April, Mei, Juni, kita lihat aktivitas manufaktur di dunia memang mengalami perlemahan. Itu juga nanti dirasakan di Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama DPR RI, Kamis (3/7/2025).

    Berdasarkan bahan paparannya, Sri Mulyani mencatat PMI manufaktur global jatuh ke level di bawah 50 sejak Mei 2025. Khusus PMI manufaktur Indonesia, merosot ke posisi 46,9 pada Juni 2025.

    Angka itu pun melanjutkan pelemahan PMI manufaktur pada bulan sebelumnya yang sudah berada di level 47,4.

    Menurut Sri Mulyani, pelemahan manufaktur itu mulai terasa di beberapa industri, salah satu diantaranya penjualan mobil turun 15,1%. 

    Di samping itu, penjualan semen juga turun 3,8% pada Mei. Padahal, pada bulan sebelumnya penjualan semen sempat meningkat 29,5%.

    “Aktivitas manufaktur Indonesia semuanya masuk dalam zona kontraktif. Ini menggambarkan bahwa sekarang mulai masuk dampak global itu terhadap pertumbuhan komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Sri Mulyani.

    Sebelumnya, indeks produktivitas manufaktur di sejumlah negara Asean mengalami penurunan signifikan. Laporan terbaru S&P Global pada awal Juni ini menunjukkan tingkat PMI manufaktur Indonesia berada di level terendah dibandingkan negara tetangga. 

    Berdasarkan rilis PMI manufaktur yang dikeluarkan S&P Global, Selasa (1/7/2025), Indonesia tercatat mengalami kontraksi mendalam hingga ke level 46,9 pada Juni 2025 atau jauh diambang batas ekspansi di angka 50.  

    Kontraksi manufaktur yang terjadi di Indonesia terjadi beruntun sejak 3 bulan terakhir. Pada April lalu, PMI mencapai 46,7, lalu naik pada Mei ke angka 47,4.

    S&P Global juga melaporkan secara keseluruhan PMI manufaktur Asean anjlok selama 3 bulan berturut-turut. Pada Juni 2025, PMI manufaktur Asean berada di angka 48,6, turun dari 49,2 pada bulan Mei.

  • Pedagang nilai Pasar Barito jadi tempat edukasi dan ikon Jaksel

    Pedagang nilai Pasar Barito jadi tempat edukasi dan ikon Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Pedagang hewan menilai kawasan Barito menjadi tempat edukasi dan ikon bagi wilayah Jakarta Selatan yang telah dikenal banyak orang.

    “Barito itu kan udah ikon Jakarta Selatan. Orang luar negeri juga sudah pada tahu,” kata Ketua pedagang Barito, Lardi saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Lardi mengatakan itu terkait adanya wacana relokasi pedagang Barito yang akan dipindah ke Jagakarsa sebagai upaya penyatuan tiga taman, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser.

    Dia menambahkan edukasi tersebut yakni Pasar Hewan Barito yang bisa dijadikan kebun binatang mini (mini zoo) bagi para pelajar.

    Lebih lanjut, para pelajar ini bisa mengenal beragam jenis hewan yang ada, sehingga diharapkan bisa mendapatkan pengalaman langsung.

    “Di sini tuh kayak mini zoo sebenarnya, ada anak sekolah dibawa ke sini jadi sebenarnya kalau diambil segi positifnya juga banyak,” tambahnya.

    Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    Pedagang burung Barito direncanakan akan dipindah ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.

    Nantinya, taman ASEAN memiliki fasilitas baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) yang nantinya bisa memberikan manfaat secara maksimal bagi pengunjung.

    Rencana taman ini akan beroperasi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sri Mulyani Bangga Utang RI Paling Rendah di Antara G20

    Sri Mulyani Bangga Utang RI Paling Rendah di Antara G20

    Jakarta, Beritasatu.com – Rasio utang Indonesia menjadi yang terendah di antara negara-negara anggota G20. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025 tercatat sebesar 30,6%.

    Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rasio utang ini menjadi indikator kuat stabilitas ekonomi nasional yang terjaga di tengah dinamika global. Menurutnya, stabilitas ekonomi saat ini ditopang oleh koordinasi erat antara kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah bersama Bank Indonesia. 

    Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang solid dengan tingkat inflasi yang terkendali. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 mencapai 4,87% (year on year/yoy), meskipun secara triwulanan mengalami kontraksi sebesar 0,98% (quarter to quarter/qtq). Capaian pertumbuhan ini diklaim termasuk yang tertinggi di antara negara-negara G20.

    Sementara itu, inflasi Indonesia juga tergolong rendah. Pada Juni 2025, inflasi tercatat sebesar 0,19% secara bulanan (month to month/mtm), dengan inflasi tahunan mencapai 1,87% (yoy).

    “Inflasi kita juga termasuk yang terendah di antara ASEAN dan G20, dan cadangan devisa kita menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Maret yang lalu,” ujar Sri Mulyani.

    Sebagai refleksi delapan bulan awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Sri Mulyani mengatakan kebijakan fiskal difokuskan pada efisiensi dan penguatan program prioritas.

  • BAZNAS, MUI dan UIN Jakarta gelar pelatihan diplomasi Islam Wasatiyah 2025

    BAZNAS, MUI dan UIN Jakarta gelar pelatihan diplomasi Islam Wasatiyah 2025

    Foto: Istimewa

    BAZNAS, MUI dan UIN Jakarta gelar pelatihan diplomasi Islam Wasatiyah 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Pelatihan Diplomasi Islam Wasatiyah 2025 untuk Perdamaian Palestina, Rabu (2/7/2025), bertempat di Gedung FISIP UIN Jakarta.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mokhamad Mahdum (Haji Mo), Ketua MUI Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, MA., Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., dan Sekretaris Jenderal MUI Dr. Amirsyah Tambunan, MA.

    Dalam sambutannya, Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mokhamad Mahdum (Haji Mo) menyampaikan apresiasi atas peran MUI dan berbagai lembaga yang telah menyalurkan infak dan dana kemanusiaan untuk Palestina melalui BAZNAS.  Hingga kini, BAZNAS telah menyalurkan dana kemanusiaan melalui berbagai mitra di Palestina, termasuk lembaga lokal dan internasional seperti UNRWA.

    “Alhamdulillah, berkat dukungan dari MUI dan berbagai elemen, kita telah mulai membangun sinergi diplomasi dana secara kolektif. Mahasiswa juga dilibatkan, termasuk di Mesir, dalam bentuk diplomasi media dan konten digital seperti video kampanye dan promosi kebutuhan rakyat Palestina. Ini adalah bentuk diplomasi modern yang perlu terus dikembangkan,” ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Haji Mo juga menambahkan, penguatan diplomasi umat tidak hanya dapat dilakukan di tingkat negara atau lembaga resmi, tetapi juga melalui partisipasi masyarakat luas, khususnya generasi muda. 

    “Peran anak-anak muda hari ini sangat krusial. Mereka punya akses, jaringan, dan kemampuan teknologi untuk menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan ke seluruh dunia. Kita harus terus fasilitasi dan libatkan mereka dalam diplomasi berbasis nilai keislaman dan kemanusiaan,” tegasnya.

    Sementara itu, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar mengawali sambutannya dengan mengucapkan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan MUI dan BAZNAS.

    Ia menekankan pentingnya reformulasi pendekatan diplomasi di era digital. Menurutnya, tantangan global saat ini menuntut perguruan tinggi tidak hanya mengembangkan aspek keilmuan dan keagamaan, tetapi juga membekali generasi muda dengan soft skills, kemampuan komunikasi lintas budaya, serta kesiapan menghadapi dinamika global yang terus berubah.

    “Perseteruan hari ini bukan hanya antarsenjata, tapi antarideologi dan kekuatan ekonomi. Maka kita perlu menyiapkan SDM unggul, bukan hanya ahli agama, tapi juga tenaga medis, ahli fisika, dan lainnya. Diplomasi kita ke depan harus berbasis kolaborasi lintas sektor dan lintas bangsa,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri Prof. Sudarnoto Abdul Hakim turut menyampaikan pentingnya dorongan diplomasi Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. 

    Sudarnoto menambahkan, Indonesia mendorong konferensi internasional untuk membahas penyelesaian komprehensif Palestina, serta mendesak negara-negara OKI dan ASEAN memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan membekukan keanggotaannya di PBB.

    “Perlu penguatan diplomasi media agar narasi perjuangan Palestina terus digaungkan di tingkat nasional maupun internasional. Ini adalah komitmen keimanan dan amal yang harus terus dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh umat Islam,” ucapnya.

    Sumber : Sumber Lain

  • Pemerintah pastikan sederhanakan birokrasi hingga tekan biaya logistik

    Pemerintah pastikan sederhanakan birokrasi hingga tekan biaya logistik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia berencana menyederhanakan birokrasi dan peraturan guna menurunkan biaya logistik serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, seperti diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto.

    Airlangga menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekspor, yang secara konsisten berkontribusi pada surplus perdagangan negara ini dalam beberapa tahun terakhir. Strategi kuncinya adalah menurunkan biaya logistik untuk meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan.

    “Kami mendorong penurunan biaya logistik kami. Saat ini, biaya logistik mencapai sekitar 14,5 persen. Kami berharap dapat menurunkannya menjadi 12,5 persen, dan pada akhirnya menjadi 8 persen,” kata Airlangga dalam sebuah konferensi pers.

    Dia mengungkapkan sebagian besar negara ASEAN telah menikmati biaya logistik satu digit, seraya menekankan bahwa Indonesia harus segera menyusul agar tetap kompetitif.

    Untuk mencapai hal ini, pemerintah akan mulai menerapkan langkah-langkah deregulasi mulai November.

    Inisiatif ini bertujuan menyederhanakan peraturan dan menghapuskan kebijakan-kebijakan yang menghambat efisiensi, kata Airlangga seraya menambahkan bahwa pemerintah akan mengidentifikasi produk-produk yang memiliki biaya logistik tinggi dan memprioritaskan upaya-upaya untuk menurunkannya.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Hilirisasi Diperkuat, RI Bidik Jadi Hub Baja di ASEAN

    Video: Hilirisasi Diperkuat, RI Bidik Jadi Hub Baja di ASEAN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah tekanan rantai pasok global dan fluktuasi pasar akibat kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengambil langkah strategis dengan menggandeng dua mitra internasional. Perusahaan pelat merah tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Xiamien ITG Group Corporatd Limited dan PT Dexin Steel Indonesia.

    Direktur Utama PT Krakatau Steel Akbar Djohan menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk membangun fasilitas pabrik hilirisasi baja di Indonesia. Krakatau Steel akan menyuplai bahan baku, sementara mitra tersebut menghadirkan teknologi produksi yang lebih maju.

    Ia menambahkan, kolaborasi ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai hub industri baja di kawasan ASEAN. Dengan keberadaan pelabuhan strategis berskala besar, distribusi ke negara-negara ASEAN dinilai akan lebih efisien. Saksikan dialog Shafinaz Nachiar bersama Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Akbar Djohan di Program Closing BellCNBC Indonesia, Kamis (03/07/2025).

  • Timor Leste dan Papua Nugini masuki babak baru keanggotaan ASEAN

    Timor Leste dan Papua Nugini masuki babak baru keanggotaan ASEAN

    ANTARA – ASEAN kembali membahas perluasan keanggotaan dengan menyoroti Timor Leste dan Papua Nugini. Dirjen Kerjasama ASEAN Kemlu Sidharto R. Suryodipuro saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/6), mengatakan Timor Leste berpeluang menjadi anggota penuh, sementara Papua Nugini mulai mengajukan diri sebagai calon anggota baru. (Putri Hanifa/Irfan Hardiansyah/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Blok M Hub dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan

    Blok M Hub dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan

    Jakarta (ANTARA) – Kawasan Blok M Hub, Jakarta Selatan, yang kini dibuka selama 24 jam dikunjungi lebih dari 12 ribu orang pada akhir pekan.

    “Blok M Hub ini Sabtu-Minggu mungkin dikunjungi lebih dari 12 ribu orang. Sabtu-Minggu sekarang kalau di Blok M sangat terasa,” kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Balai Kota Jakarta, Kamis.

    Blok M Hub merupakan proyek revitalisasi kawasan terminal dan Mal Blok M yang diproyeksikan sebagai penghubung transportasi dan fasilitas umum di area tersebut.

    Tempat tersebut juga disiapkan menjadi pusat aktivitas publik termasuk pengembangan kawasan kuliner dan gedung ASEAN yang akan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta.

    Selain dibuka selama 24 jam, saat ini tempat tersebut dapat dijangkau dari berbagai lokasi termasuk luar Jakarta seiring tersedianya Transjabodetabek menuju Blok M seperti dari PIK, Alam Sutera, Bogor dan Bekasi.

    Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno saat menyampaikan sambutan dalam acara Pengumuman Pemenang “Color of Jakarta 2025” di Balai Kota, Jakarta, Kamis (3/7/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Adapun layanan Transjabodetabek ini melayani ribuan penumpang setiap harinya. Inilah yang menurut Rano menjadi alasan Blok M Hub dikunjungi banyak orang termasuk di akhir pekan.

    Rano menyampaikan, karena dikunjungi banyak orang, Blok M Hub dapat menjadi salah satu tempat pameran yang tepat untuk memperlihatkan wajah Jakarta, termasuk pameran foto pemenang lomba “Color of Jakarta” tahun 2025.

    “Kalau karya-karya ini dipamerkan di sana minimal anak-anak punya pilihan daripada tawuran dia ingin menjadi fotografer,” ujar dia.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin setuju dengan ide Rano untuk menjadikan Blok M Hub sebagai lokasi pameran foto.

    “Kami akan buatkan pameran nanti. Bisa pamerannya di Blok M Hub atau Pos Bloc, kita cari momen yang tepat dan pamerkan semua,” kata dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif

    negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif

    Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2001-2009 Hassan Wirajuda di Beijing, China pada Rabu (2/7). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

    Hassan Wirajuda: negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengungkapkan negara-negara berkembang membutuhkan gerakan kolektif untuk mengatasi perubahan geopolitik yaitu munculnya berbagai perang antarnegara maupun penerapan tarif sepihak oleh Amerika serikat.

    “Kita mengalami kekalutan geopolitik, baik di bidang perdamaian dan keamanan maupun ekonomi dan pada saat yang sama, tatanan dunia yang didasarkan piagam PBB juga melemah sehingga memerlukan upaya kolektif untuk mengatasi hal tersebut,” kata Hassan Wirajuda di Beijing kepada Antara pada Rabu (2/7).

    Perang yang dimaksud Hassan antara lain perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah termasuk serangan Israel ke Palestina yang berlarut-larut, konflik Israel yang didukung Amerika Serikat melawan Iran hingga perang singkat India-Pakistan. Menurut Hassan, masih ada juga konflik lama yang belum tampak tuntas seperti di Yaman, Libia, Somalia, Sudan maupun Sudan Selatan.

    “Indonesia dan negara-negara lain berkepentingan adanya ‘minimum order’, tidak bisa tidak, harus ada yaitu ‘global governance’. Banyak pihak boleh mengecam PBB tapi bayangkan dunia tanpa PBB, boleh mengecam ‘global governance’ tapi bayangkan dunia tanpa tatanan dunia. Jadi memerlukan upaya kolektif, Indonesia, China dan negara-negara lain masih menyuarakan itu karena dirugikan akibat perbuatan negara-negara besar,” jelas Hassan.

    Belajar dari sejarah, Hassan mengungkapkan, pada masa perang dingin, sudah ada contoh-contoh gerakan kolektif. Misalnya di bidang politik adalah munculnya Gerakan Non Blok (GNB) pada 1961 yang menyuarakan kelompok negara yang tidak mau berpihak dengan Pakta Warsawa untuk Eropa Timur dan NATO untuk Amerika Serikat dan Eropa Barat.

    Contoh lain adalah di bidang ekonomi dengan lahirnya Kelompok 77 (G77) pada periode 1970-an yang terdiri dari negara-negara berkembang dan China sebagai bentuk protes atas eksploitasi sumber daya alam negara-negara berkembang oleh perusahaan-perusahaan multinasional milik negara maju.

    “Sayangnya sekarang belum ada upaya kolektif. Semua bicara tentang kebijakan tarif unilateral Presiden AS Trump yang dipaksakan kepada semua negara, tapi apa ada upaya kolektif menghadapi hal itu? Masing-masing negara dibiarkan bernegosiasi sendiri dengan AS yang posisinya lebih kuat, kecuali dengan China yang memang punya pengaruh besar,” jelas Hassan.

    Bahkan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia maupun Vietnam melakukan negosiasi bilateral dengan AS meski posisi Indonesia lebih lemah, dan ASEAN pun tidak punya suara kolektif.

    “Jadi ada keperluan untuk menyuarakan secara kolektif suara negara-negara yang menjadi korban,” ungkap Hassan.

    Dalam upaya negosiasi tarif dengan AS, Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Kenneth Homer Bessent dan Ketua United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer untuk membahas agar AS mengurangi tarif impor atas Indonesia yang ditetapkan sebesar 32 persen.

    Namun dalam perjalanannya, Airlangga menyebut tarif impor yang dikenakan terhadap Indonesia bisa mencapai angka 47 persen, terutama untuk produk tekstil dan garmen sebagai penjumlahan tarif dasar dengan tambahan tarif sebesar 10 persen yang berlaku selama masa 90 hari.

    Airlangga mengatakan permintaan utama AS ke Indonesia ialah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara, di mana RI tercatat surplus 18-19 miliar dolar AS.

    Selain itu USTR menyoroti Peraturan BI Nomor 21/2019. Dalam peraturan itu disebutkan Indonesia menetapkan standar nasional Quick Response Indonesian Standard (QRIS) untuk semua pembayaran yang menggunakan kode QR di Indonesia.

    Sumber : Antara