Organisasi: ASEAN

  • Indonesia Ingin Cetak Sejarah ke Final Perdana

    Indonesia Ingin Cetak Sejarah ke Final Perdana

    JAKARTA – Timnas Putri Indonesia U-16 berhasil lolos ke semifinal Piala AFF Putri U-16 2025 (ASEAN U-16 Women’s Championship). Skuad Garuda Pertiwi Muda akan menghadapi lawan kuat Australia U-16.

    Timnas Putri Indonesia U-16 lolos ke semifinal setelah mengalahkan Malaysia U-16 dengan skor 3-1. Berkat kemenangan ini tim asuhan Timo Scheunemann mengamankan status juara Grup A.

    Mereka mengemas poin sempurna, enam angka, dari dua laga. Sebelum menekuk Malaysia U-16, Timnas Putri Indonesia mengalahkan Timor Leste U-16 dengan skor telak 6-0.

    Sementara di kubu lawan, Australia lolos ke semifinal dengan status juara Grup C. Mereka memastikan tiket ke empat besar setelah menaklukkan Thailand U-16 dan Singapura U-16.

    Perjuangan Timnas Putri Indonesia U-16 tidak akan mudah sebab akan menghadapi tim kuat. Terbukti saat Australia menaklukkan Thailand yang termasuk tim diperhitungkan.

    Meski demikian, Garuda Pertiwi tak gentar. Timo dengan tegas mengatakan anak asuhnya akan berjuang penuh semangat karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam pertandingan ini.

    Kondisi tim juga sangat prima karena jeda pertandingan semifinal dengan laga terakhir babak grup berlangsung selama tiga hari. Sementara Australia punya waktu istirahat lebih banyak, empat hari.

    Selain tampil di rumah sendiri, Timnas Putri Indonesia U-16 juga termotivasi mencetak sejarah lebih pada turnamen ini.

    Dalam tiga keikutsertaan sebelumnya, Garuda Pertiwi tak pernah lolos dari fase grup (2009, 2017, dan 2018). Sementara pada edisi 2019, Timnas Putri Indonesia tak ambil bagian.

    Artinya, perjalanan sampai semifinal pada edisi 2025 ini sudah menjadi sejarah tersendiri. Namun, mereka tak mau berhenti di empat besar.

    Pasukan Timo Scheunemann ingin menapaki partai puncak perdana di Piala AFF Putri U-16. Bahkan, mereka juga mengincar gelar pertama.

    Sejauh ini, Thailand jadi tim tersukses dengan tiga gelar dalam tiga edisi terbaru. Satu trofi sisanya didapat oleh Australia pada edisi pertama tahun 2009.

    Jadwal Piala AFF Putri U-16 2025

    Indonesia U-16 vs Australia U-16

    Rabu, 27 Agustus 2025

    Stadion Manahan

    Pukul 19:30 WIB

    Indosiar dan Vidio.com

  • NTB incar tiga negara jadi pasar utama kunjungan wisatawan

    NTB incar tiga negara jadi pasar utama kunjungan wisatawan

    Mataram (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) menargetkan tiga negara sebagai pasar utama dalam upaya meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke wilayah itu.

    Ketua BPPD NTB, Sahlan M Saleh mengatakan tiga negara yang menjadi pasar utama untuk arus kunjungan wisatawan ini, yakni Australia, Malaysia, dan Singapura.

    “Kita sudah petakan beberapa negara sesuai dengan peminat yang datang ke NTB. Negara itu, Malaysia, Singapura dan Australia. Itu yang kita prioritaskan menjadi pasar utama kita. Termasuk, dengan negara-negara lain yang kita kejar juga,” ujarnya usai bertemu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama jajaran pengurus BPPD NTB didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia di Mataram, Rabu.

    Ia mengatakan tiga negara yang menjadi target utama pasar pariwisata NTB ini memang telah lama menjadi pintu masuk arus kunjungan wisatawan yang datang ke NTB, karena terkait konektivitas penerbangan.

    “Jadi, ini sesuai dengan misi gubernur yang luar biasa terhadap pariwisata bagaimana menjadikan NTB sebagai destinasi wisata dunia dengan cara menghadirkan wisatawan sebanyak-banyaknya. Kemudian mendatangkan wisatawan berkualitas yang uang-nya cukup banyak. Itu yang menjadi target kita,” kata Sahlan.

    Untuk mengejar target tersebut, menurut Sahlan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi. Satu di antaranya, yakni memperkuat langkah promosi. Khususnya di tiga negara yang menjadi pasar utama tersebut. Namun, promosi ini tidak hanya sebatas di luar negeri melainkan juga di dalam negeri.

    “Selain itu destinasi juga diperkuat, SDM diperkuat, citra pariwisata kita juga diperkuat,” ujarnya.

    Khusus penerbangan Australia, pihaknya bersama pemerintah daerah sedang menjalin kerjasama dengan maskapai nasional untuk membuka penerbangan dari Perth ke Lombok, seperti yang pernah di bangun sebelumnya dengan maskapai JetStar dan AirAsia.

    “Dalam waktu dekat kita akan ke Perth untuk bagaimana meningkatkan load factor dari pada penerbangan yang dibuka nanti. Jadi kita akan promosi dengan membuat paket-paket menarik bagi wisatawan supaya ketersediaan pesawat bisa maksimal,” katanya.

    Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan saat ini Pemprov NTB sesuai dengan arahan gubernur, yakni bagaimana memperkuat penerbangan langsung menuju provinsi itu.

    “Arahan pak gubernur untuk menghubungkan melalui bandara dengan beberapa daerah dengan menghadirkan “direct flight”. Ini biar menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan. Untuk ini BPPD diminta menguatkan itu,” ujarnya.

    Oleh karena itu, sesuai dengan arahan Gubernur NTB menginginkan agar BPPD bisa bersinergi dengan seluruh pihak membangun konektivitas transportasi penerbangan sehingga bisa langsung ke NTB.

    “Khusus penerbangan ini, pak gubernur sudah berkoordinasi dengan beberapa maskapai nasional bukan maskapai luar negeri tapi detail-nya belum membahas stimulus maskapai, namun bagaimana meningkatkan ketersediaan penumpang dulu,” kata Aulia.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke NTB pada April 2025 meningkat signifikan, mencapai 43,58 persen.

    “Untuk perkembangan wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bizam April 2025 sebanyak 7.812 orang. Jumlah ini alami peningkatan sebesar 43,58 persen, jika dibandingkan Maret 2025, yang hanya mencapai 5.441 orang,” kata Kepala BPS NTB Wahyudin, Senin (2/6).

    Kunjungan wisman melalui Bizam didominasi wisman regional Eropa sebanyak 3.100 orang. Kemudian wisman regional ASEAN 2.811 orang, Asia non-ASEAN 1.169 orang, Oseania 352 orang, Amerika 331 orang, Timur Tengah 25 orang, dan Afrika 24 orang. Sementara, perkembangan kunjungan wisatawan domestik di NTB di April mencapai 1.427.974 orang. Perkembangannya mengalami peningkatan 35,74 persen.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • “Quick Wins” Pram-Rano telah tercapai lebih 95 persen dalam enam bulan

    “Quick Wins” Pram-Rano telah tercapai lebih 95 persen dalam enam bulan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 40 Program Program Percepatan atau “Quick Wins” Gubernur DKI Jakarta Pramono bersama Wakil Gubernur Rano Karno telah tercapai lebih 95 persen selama enam bulan terakhir.

    “Alhamdulillah sampai dengan enam bulan pertama, pencapaiannya sudah lebih dari 95 persen,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Atika menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta kini sedang menyusun perencanaan RAPBD untuk tahun 2026.

    Atika mengatakan, perencanaan tersebut akan menyelaraskan dengan “Program Quick Wins” dan memastikan agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

    Fokus utama pada transformasi Jakarta Kota Global di aspek penguatan infrastruktur, layanan dasar, pondasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan tujuh prioritas pembangunan utama.

    Yakni meningkatkan modal manusia yang berdaya saing, peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan serta penciptaan penghidupan masyarakat yang layak dan mandiri.

    Selain itu transformasi tata kelola pemerintahan yang dinamis dan responsif, peningkatan infrastruktur kota yang layak dan memadai. Selanjutnya optimalisasi pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim serta penciptaan mobilitas dan kawasan berorientasi transit dalam kegiatan berusaha, berkarya dan berwisata.

    “Harapannya, apa yang menjadi capaian awal di dalam ‘Quick Wins’ ini akan mewarnai dan menjadi semangat dalam perjalanan ke depan untuk menuju Jakarta kota global yang kompetitif,” kata Atika.

    Adapun 40 Program “Quick Wins” Pramono-Rano dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:

    Program yang memiliki “high impact” dan high implementability” Program dengan “high impact namun “hardly/partly implementability” Program yang “partly-high/moderate impact” dan “hardly/partly implementability”.

    Program yang memiliki “high impact” dan “high implementability” ditargetkan diluncurkan pada hari ke 100 masa bertugas Pramono-Rano atau dirasakan segera oleh masyarakat sebanyak 13 program, yaitu:

    Pemutihan Ijazah:

    Gratis Transportasi Umum untuk Pemegang KJP Penguatan JAKI sebagai Super Apps Pelayanan Publik Home Service untuk Lansia Jakarta (Pasukan Putih) Pengembangan Transportasi Jabodetabek dan Kepulauan Daycare di Perkantoran Pemerintah Provinsi Gerakan Menanam Mangrove dan Vegetasi Pengendalian Polusi Job Fair di 44 Kecamatan tiga bulan sekali Balai Latihan Kerja di Kelurahan; Gerakan Masyarakat Punya APAR (GEMPAR) Road to Ulang Tahun Jakarta ke 500 tahun Penguatan Rusun untuk Warga Pengendalian Inflasi Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

    Kemudian terdapat 16 program yang memiliki “high impact” namun “hardly/partly implementability”. Kemungkinan, program-program tersebut memasuki tahap persiapan implementasi ketika masa tugas Pramono-rano menginjak ke usia 100 hari.

    Berikut ini program-program tersebut:

    Pemutakhiran Data KJP dan KJMU sinkronisasi menuju Program Sekolah Gratis Sarapan Pagi Gratis Gratis Masuk Ancol, TMII, Monas dan Museum di Jakarta untuk Pemegang KJP RSUD Cakung sebagai Rumah Sakit Berstandar Internasional Gerak Cepat Penyelesaian Kampung Bayam dan Tanah Merah Penuntasan RW kumuh Pengembangan Kawasan TOD Penguatan Blok M sebagai Sentra ASEAN Gerakan Transportasi Aktif Bebas Emisi CCTV di permukiman Pemutakhiran Data dan Peningkatan Honorarium Jumantik, Operasional Dasawisma, Operasional Posyandu, dan Operasional RT/RW PemutakhiranData dan Peningkatan Honorarium Jumantik, Operasional Dasawisma, Operasional Posyandu dan Operasional RT/RW Kemudahan Pendaftaran PPSU Aktivasi Taman Kota 24 Jam Aktivasi Balai Rakyat bersama Karang Taruna Penyegaran JIS Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan.

    Selanjutnya, terdapat 11 program yang termasuk dalam kategori “partly-high/moderate impact” dan “hardly/partly implementability” di antaranya:

    Pemutakhiran data BPJS Griya Kecamatan (Mix Used Development Kantor Kecamatan/ Pasar Jaya dengan Rumah Susun) Peningkatan Cakupan Layanan Air Bersih Pemuktakhiran Data Warga Ber- KTP dan tinggal di Jakarta Ekosistem Pengendalian Banjir Pengembangan SJUT (Sarana Jaringan UtilitasTerpadu) Menjamin suplai ​​​​​pangan melalui “contract farming” Anugerah Benyamin S (BErsih NYAMan INdah dan Sejahtera) Award untuk peningkatan daya tarik kota Pemajuan Kebudayaan Betawi; Inisiasi “Jakarta Collaboration Fund” Revitalisasi Kalijodo.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • CELIOS sebut aturan bunga pindar Indonesia terbaik di ASEAN

    CELIOS sebut aturan bunga pindar Indonesia terbaik di ASEAN

    Jakarta (ANTARA) – Center for Economic and Law Studies (CELIOS) mengungkapkan bahwa regulasi terkait bunga pinjaman daring (pindar) di Indonesia merupakan implementasi yang terbaik di antara negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

    Dalam riset terbarunya yang berjudul “Dampak Regulasi Batas Maksimum Manfaat Ekonomi Pinjaman Daring”, CELIOS membandingkan pendekatan sejumlah negara ASEAN dalam mengatur industri pinjaman daring, salah satunya terkait pengenaan bunga pinjaman.

    Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyampaikan dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu, bahwa Singapura tidak menetapkan batas bunga pindar, sementara Malaysia menerapkannya tapi hanya di pasar pinjaman konvensional (conventional lending).

    Vietnam bahkan baru mulai memperkenalkan regulasi tersebut melalui regulatory sandbox pada 2025 dengan ketentuan bunga yang masih bersifat sementara.

    Sementara Indonesia telah sejak awal menerapkan regulasi ketat bagi industri pindar, termasuk terkait tata kelola, kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam industri pindar, hingga pelindungan pemberi pinjaman (lender) melalui Rapat Umum Pemberi Dana (RUPD).

    Meskipun demikian, Nailul menggarisbawahi perlunya konsistensi dalam penetapan bunga untuk menjaga stabilitas industri.

    “Pengaturan (bunga pindar) harus memperhatikan dua sisi market (pasar), yakni lender dan borrower (peminjam),” ujarnya.

    Per 1 Januari 2025, batas maksimum manfaat ekonomi per hari bagi pinjaman konsumtif dengan tenor di bawah 6 bulan tetap 0,3 persen.

    Sementara batas maksimum manfaat ekonomi harian bagi pinjaman konsumtif dengan tenor di atas 6 bulan turun menjadi 0,2 persen dari sebelumnya 0,3 persen.

    Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga menetapkan batas maksimum bunga harian untuk pinjaman produktif.

    Peminjam dari sektor usaha mikro dan ultra mikro dibebankan batas maksimum manfaat ekonomi per hari sebesar 0,275 persen untuk tenor di bawah 6 bulan dan 0,1 persen untuk tenor di atas 6 bulan.

    Sedangkan pinjaman produktif untuk usaha kecil dan menengah batas maksimum bunga hariannya sama bagi tenor di bawah 6 bulan maupun tenor di atas 6 bulan, yakni 0,1 persen.

    Selain itu, Nailul juga menyoroti pentingnya penindakan pinjaman online (pinjol) ilegal melalui pelacakan, pemblokiran, dan pengawasan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), peningkatan literasi keuangan digital, serta penyusunan peta jalan regulasi yang menyeimbangkan kepentingan industri dan pelindungan konsumen.

    Ia mengatakan literasi keuangan digital harus menjadi tanggung jawab bersama bagi seluruh pemangku kepentingan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam pinjaman ilegal.

    “Selalu kita sampaikan (melalui) kolaborasi dan kampanye untuk mendorong bahwa literasi keuangan (digital) itu bukan hanya (peran) di OJK, Kemenkomdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital), tapi juga setiap sektor, termasuk pendidikan,” kata Nailul Huda.

    Direktur Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hari Gamawan menyampaikan bahwa Indonesia menjadi satu dari 108 negara di dunia yang menerapkan mekanisme pembatasan bunga pindar.

    “Latar belakang kenapa (regulasi) manfaat ekonomi (suku bunga) dilakukan oleh OJK adalah (untuk) penguatan pelindungan konsumen. (Ini juga) untuk mendorong inklusi keuangan yang bertanggung jawab, yang memberikan manfaat,” ujar Hari Gamawan.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina berencana mengekspor avtur dari minyak jelantah

    Pertamina berencana mengekspor avtur dari minyak jelantah

    Tentunya harganya nanti harus bersaing dengan produk-produk yang lainnya. Yang jelas, di ASEAN ini kita yang pertama (mengolah minyak jelantah jadi avtur).

    Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) berencana mengekspor Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau avtur ramah lingkungan yang berbahan baku minyak jelantah.

    “Kami akan komunikasikan (rencana ekspor) nanti, untuk bisa menjajaki ekspor. Kalau sudah melihat hasil daripada SAF kita, pasti negara lain akan melirik (SAF) kita,” ujar Komisaris Utama dan Independen Pertamina Mochammad Iriawan dalam acara Jejak Keberlanjutan Series, di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

    Iwan, sapaan akrab Iriawan, belum merinci negara mana saja yang akan menjadi sasaran ekspor dari avtur berbahan minyak jelantah tersebut.

    Meskipun demikian, Iwan berpesan agar harga dari avtur berbahan baku minyak jelantah dapat bersaing dengan harga avtur lainnya di kawasan Asia Tenggara.

    “Tentunya harganya nanti harus bersaing dengan produk-produk yang lainnya. Yang jelas, di ASEAN ini kita yang pertama (mengolah minyak jelantah jadi avtur),” kata Iwan.

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa hal-hal terkait penggunaan avtur berbahan minyak jelantah akan menyesuaikan kapasitas produksi.

    Saat ini, avtur dari minyak jelantah tersebut hanya diproduksi di Kilang Cilacap, Jawa Tengah. Adapun kapasitas produksi avtur dari minyak jelantah tersebut sebesar 8.700 barel per hari.

    “Jadi targetnya tentu selain untuk maskapai kami (Pelita), kami juga targetkan untuk ekspor,” ujar Fadjar.

    Fadjar juga menyampaikan penggunaan avtur dari minyak jelantah nantinya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar penerbangan internasional, sebab mengikuti standar yang sudah ditetapkan.

    Oleh karena itu, selain dipilih berdasarkan kesiapan teknis, Kilang Cilacap juga dipilih karena berlokasi dekat dengan bandara internasional, seperti Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan Bandara Ngurah Rai di Bali.

    “Karena untuk logistiknya juga supaya dekat ke bandara-bandara internasional, seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai,” kata Fadjar.

    PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berencana untuk memperluas produksi Pertamina Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) atau avtur yang diolah dari bahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

    “Ke depan, PertaminaSAF juga akan diujicobakan untuk diproduksi di Kilang Dumai dan Kilang Balongan,” ujar Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman.

    Pertamina juga telah melakukan penerbangan komersial perdana maskapai Pelita Air menggunakan PertaminaSAF dengan rute Jakarta-Denpasar pada Rabu (20/8).

    Menurut Taufik, penerbangan itu bukan sekadar perjalanan udara biasa, melainkan tanda transisi energi yang semakin nyata di Indonesia.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seru-seruan Naik Mitsubishi Destinator di Bali

    Seru-seruan Naik Mitsubishi Destinator di Bali

    Jakarta

    Dalam rangka lebih banyak lagi ‘menapak’ dan dikenal masyarakat lebih luas, Mitsubishi membawa lima jurnalis perempuan dan 3 pemenang Mystery Box Challenge menjelajahi destinasi Bali bersama model andalan terbarunya Mitsubishi Destinator.

    Bertajuk ‘girls trip’, para jurnalis wanita mencoba menjelajahi destinasi di Bali dengan Mitsubishi Destinator Ultimate pada 24-25 Agustus 2025. Saya ikut trip ini sebagai salah satu penumpang Destinator.

    Sebagai perempuan, saya butuh mobil yang memiliki banyak kompartemen dan ruang kaki yang lega. Dan juga ingin memiliki mobil yang lega tapi body-nya tetap terkesan ramping dengan tampilannya ‘ganteng’ namun punya banyak fitur canggih dan kekinian. Satu hal yang paling penting lagi, harganya di bawah Rp 500 juta.

    Dan semua yang saya inginkan terjawab di Destinator. Mitsubishi Destinator merupakan mobil premium family SUV terbaru yang resmi diperkenalkan secara global pada 17 Juli 2025 di Jakarta. Mobil terbaru ini dijual di kisaran Rp 385 juta-Rp 465 juta rupiah (OTR Jakarta) yang berlaku selama periode peluncuran.

    Saat pertama kali memandang Destinator, saya menyukai tampilannya yang terkesan mewah, kokoh dan begitu ciamik disandingkan dengan mobil-mobil lain. Dalam pemahaman saya, Destinator ibarat ‘anak tengah’ bila disandingkan dengan Pajero Sport (berbadan besar dan tinggi) dan Xpander (berbadan lebar dengan tinggi standar).

    Rifat Sungkar, pembalap Indonesia yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia turut serta dalam trip ini. Dia mengungkapkan bahwa Destinator diluncurkan dan didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan perempuan Indonesia.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    “Jadi waktu mobil ini didesain ya, udah cukup lama kita ngelibatin banyak banget perempuan karena kita menganggap perempuan itu adalah decision maker (pengambil keputusan). Dan apa sih yang dibutuhin ketika kita desain mobil? Salah satunya adalah kompartemen, tempat nyimpan. Dan mobil ini tempat nyimpannya tuh ada 25 tempat mulai nyimpen botol, nyimpen sepatu, nyimpen handphone, tablet, charger, dan lain-lain. Semuanya ada di mobil Destinator,” kata Rifat.

    Untuk faktor keamanan dan kenyamanan berkendara, Destinator memiliki drive mode yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalanan di ASEAN. Mitsubishi Destinator memiliki 5 pilihan Drive Mode, yaitu normal, wet, gravel, tarmac, dan mud.

    “Ada yang namanya drive mode yang merupakan satu fitur elektronik di mana semua orang yang nyetir mobil Destinator Itu akan terbantukan dengan sistem pengamanan. Jadi ada 5 drive mode nih, dan saya pun juga ngajarin ke istri saya ketika jalanan terutama lagi hujan gitu ya, kan banyak keraguan-keraguan ketika ada genangan air, saya selalu bilang ke Sissy (Sissy Prescillia, istri Rifat Sungkar) taruh aja di wet mode. Dengan otomatis mobil ini akan mengantisipasi keadaan, misalnya nih mobil ini lewati genangan air. Nanti dia secara otomatis akan mengendurkan tenaga mesin yang dikeluarkan lalu menstabilkan setir, kalau kita gas lebih kencang lagi mobil nggak akan mau,” jelas Rifat.

    Dalam kesempatan menjelajah dan mengenal Destinator lebih dekat, Rifat Sungkar juga menyebutkan salah satu fitur ‘hidden gem’ di Mitsubishi Destinator, yaitu tombol SOS. Tombol ini berada dikonsol atas (di atas spion tengah). Fitur itu terhubung ke pusat tanggap darurat Mitsubishi Connect.

    “Jadi kalau ada kondisi darurat nih, tekan saja tombol SOS ini. Nanti kalian akan langsung terhubung dengan pusat tanggap darurat dan memberikan layanan darurat ke lokasi kendaraan kamu berada,” katanya.

    Tak afdal rasanya di tengah berkendara beramai-ramai tak menyetel musik. Destinator Ultimate yang didukung Dynamic Sound Yamaha memanjakan telinga kami selama di perjalanan.

    Dilengkapi dengan sistem SDA 12,3 inci yang terbesar di kelasnya, Destinator membawa kesan modern dan meningkatkan pengalaman berkendara. Layar tersebut juga menyediakan akses ke fitur-fitur seperti panoramic sunroof, ambient lighting, dan fungsi konektivitas. Sementara itu, layar pengemudi digital 8 inci menawarkan informasi penting dengan jelas, termasuk notifikasi pop-up untuk mode berkendara yang dipilih, sehingga memudahkan pengemudi untuk beralih mode secara intuitif.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Beralih ke kursi mobil, kesan mewah terlihat dari kulit sintetis yang membalut bangku Destinator. Kursi baris pertama dirancang menawarkan ruang kepala yang cukup dan desain yang ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan.

    Saya sempat duduk di kursi sebelah driver, tak merasakan kesulitan berarti berinteraksi dengan teman-teman yang berada di barisan kedua. Seperti yang diklaim Mitsubishi, model terbarunya ini dirancang memiliki profil bahu yang lebih ramping, sehingga memudahkan untuk berputar dan berkomunikasi dengan penumpang belakang.

    Saat duduk di barisan kedua, saya merasakan leg room yang lega (tinggi badan saya 160 cm). Favorit saya di barisan kedua adalah adanya meja lipat seperti di dalam kabin pesawat. Meja lipat yang menempel di punggung kursi depan ini juga dilengkapi tempat menaruh minuman atau tumbler.

    Selama perjalanan, rekan saya yang suka menonton tak perlu repot memegang tablet selama perjalanan. Dia cukup menaruh tablet-nya di meja, lalu bersandar menonton dengan nyaman.

    Juga banyak tempat menaruh botol minuman di dalam Destinator lho. Tak hanya di trim pintu, namun juga bisa di konsol tengah dan saku belakang sandaran kursi. Jadi saat beramai-ramai di mobil, tak perlu lagi menggenggam botol minum saat melaju.

    Dua teman saya berada di barisan ketiga pun tidak merasa ‘tersisihkan’ karena Destinator dirancang memiliki titik pinggul yang tinggi dan ruang lutut yang luas. Jadi walau berlama-lama duduk di belakang tetap nyaman tanpa merasa lutut kesemutan.

    Barisan belakang juga tak merasa kegerahan di tengah cuaca Bali yang cukup panas yang mencapai suhu 35 derajat Celcius. Karena Destinator tak hanya memasang ventilasi udara atau AC dari di depan atau barisan kursi kedua saja lho. Mereka juga memiliki ventilasi udara belakang khusus hingga suhu di dalam mobil merata.

    Kami beruntung, datang ke Bali saat cuaca sedang cerah sehingga bisa menikmati langit Bali melalui fitur panoramic sunroof. Destinator dilengkapi dengan power panoramic sunroof yang menawarkan bukaan luas dan meningkatkan kesan lapang di dalam kabin.

    Selain tombol kontrol pada unit lampu kabin depan, Destinator menjadi kendaraan Mitsubishi pertama yang menyediakan pengaturan sunroof melalui sistem Smartphone-link Display Audio (SDA). Jadi kita dapat menyesuaikan bukaan kaca dan tirai matahari dalam kelipatan lima persen atau membuka kaca ke atas untuk menambah sirkulasi udara.

    Nuansa premium juga terasa saat malam hari, di mana terdapat pencahayaan LED. Untuk pertama kalinya nih dalam jajaran kendaraan Mitsubishi, Destinator menawarkan 64 pilihan warna yang dapat diatur agar tetap menyala terus-menerus, berganti warna setiap dua detik, atau muncul dan meredup secara perlahan. Bisa diatur sesuai suasana hati.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Kami juga tak perlu berebut ‘numpang ngecas’ saat di tengah perjalanan. Port USB tak hanya di bagian depan saja, namun juga ada port USB yang bisa dipakai penumpang di barisan kedua.

    Destinator juga menawarkan bagasi yang luas. Jika penumpang penuh 7 orang, di bagian bagasi kami bisa menyusun 5 duffle bag ukuran sedang. Namun bila ingin mendapatkan bagasi lebih luas lagi, kamu bisa melipat kursi barisan ketiga dan menyusun banyak koper atau tas.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Destinator memang dirancang juga untuk penyimpanan yang luas dan fitur praktis di setiap kursi, di mana pembagiannya 40:20:40 di baris kedua dan kursi lipat individual 50:50 di baris ketiga. Jadi kamu bisa mengkondisikan beragam konfigurasi kursi untuk menciptakan ruang kargo yang dibutuhkan.

    (sym/rgr)

  • AS Sepakat Sawit hingga Karet RI Dibebaskan dari Tarif 19%

    AS Sepakat Sawit hingga Karet RI Dibebaskan dari Tarif 19%

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) telah sepakat secara prinsip untuk membebaskan minyak sawit, kakao, dan karet asal Indonesia dari pengenaan tarif impor resiprokal 19%.

    Melansir Reuters, Rabu (27/8/2025), Airlangga menuturkan, pengecualian tarif tersebut akan berlaku setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan akhir. Belum ada jadwal yang ditetapkan terkait kapan kesepakatan akhir akan diteken karena AS sedang sibuk dalam negosiasi tarif dengan negara-negara lain.

    “Kami sedang menunggu tanggapan mereka, tetapi selama pertemuan, pada dasarnya, pengecualian telah disetujui untuk produk yang tidak diproduksi di AS, seperti minyak sawit, kakao, dan karet … tarifnya akan nol atau mendekati nol,” ujar Airlangga.

    Selain itu, Airlangga mengungkapkan bahwa kedua negara juga berdiskusi mengenai potensi kerja sama investasi di proyek penyimpanan bahan bakar di Indonesia bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan PT Pertamina (Persero).

    Indonesia termasuk di antara negara-negara pertama yang mengamankan kesepakatan tarif dengan Presiden AS Donald Trump. Namun, tarif yang dikenakan terhadap Indonesia ujungnya sama seperti yang diterima negara lain, seperti Thailand dan Malaysia, dan sedikit di bawah Vietnam yang dikenai tarif 20%.

    Selama negosiasi, Indonesia menawarkan investasi miliaran dolar di Amerika Serikat dan pembelian minyak mentah, LPG, pesawat, dan produk pertanian Amerika. Indonesia juga berjanji akan menerapkan tarif nol persen pada hampir semua barang Amerika yang masuk ke pasarnya.

    Adapun, Airlangga optimistis kepastian mengenai tarif AS dan kemajuan terbaru dalam negosiasi tentang perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, membantu pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4% pada 2026.

    “Mereka membawa persepsi optimis dari pasar global karena sebagian besar investor mencari kepastian, dan Indonesia adalah salah satu negara yang memberikan kepastian global,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan proses negosiasi tarif AS tuntas sebelum 1 September 2025.

    “Dan sekarang proses negosiasi juga masih berjalan sebenarnya. Mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai,” kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/8/2025).

    Budi menuturkan bahwa dalam proses negosiasi, pemerintah ingin mendapatkan tarif resiprokal yang lebih rendah, terutama untuk komoditas yang tidak diproduksi oleh AS.

    “Untuk komoditas, mungkin belum saya sampaikan dulu ya komoditas apa, tetapi paling tidak di dalam proses negosiasi nanti kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif. Ya seperti komoditas yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi oleh Amerika,” ujarnya.

    Meski begitu, Budi menuturkan bahwa tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap Indonesia masih lebih kompetitif dibandingkan dengan negara pesaing, termasuk di kawasan Asean.

    “Kalau kita lihat kita ini dapat tarif resiprokal 19%. Artinya, ini tarif yang cukup bagus atau tarif yang kecil di negara-negara Asean, termasuk beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand,” tuturnya.

  • Perdana! Sasis Bus Mercedes-Benz 1626L Euro 5 Rakitan Cikarang Diekspor

    Perdana! Sasis Bus Mercedes-Benz 1626L Euro 5 Rakitan Cikarang Diekspor

    Jakarta

    Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) resmi melakukan ekspor perdana sasis bus Mercedes-Benz 1626L Euro 5. Sasis ini diproduksi lokal di pabrik anyar mereka di Cikarang, Jawa Barat, yang resmi beroperasi pada 10 Juni 2025.

    “Saat peresmian, kami berjanji kepada Bapak (Menperin) Agus untuk membangun strategi ekspor dan kini kami memenuhi janji tersebut. Pelepasan unit ekspor pertama ini menjadi bukti nyata peran DCVMI dalam memperkuat rantai pasok lokal, mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, serta memperluas kapabilitas ekspor Indonesia,” bilang Sankaranarayanan Ramamurthi selaku Presiden Direktur DCVMI dalam keterangan resminya.

    Berlokasi di atas lahan seluas 15 hektare, fasilitas Cikarang mempunyai kapasitas produksi tahunan hingga 5.000 unit sasis truk dan bus Mercedes-Benz. Pabrik ini dibangun dengan total investasi sebesar Rp 500 miliar, mengintegrasikan proses manufaktur mutakhir untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk, sekaligus mendukung pembangunan industri serta komunitas yang berkelanjutan.

    “Pelepasan unit perdana Mercedes-Benz 1626L Euro 5 untuk ekspor ini adalah pencapaian bersejarah bagi DCVMI dan DCVI, tak lama setelah peresmian pabrik baru kami di Cikarang. Visi kami buat memperkuat portofolio Indonesia dalam pasar global Daimler Truck kini dengan cepat menjadi kenyataan. Kami bangga dapat menghadirkan produk lokal berkualitas tinggi dengan harga kompetitif sebagai alternatif impor, memberikan nilai nyata bagi pelanggan di luar Indonesia. Pelepasan unit ekspor ini hanya awal dari upaya kami memperluas peran Indonesia dalam rantai pasok global Daimler dan jejak Asean. Selamat kepada seluruh tim yang telah mewujudkannya,” timpal Satyakam Arya selaku Managing Director & CEO Daimler India Commercial Vehicles (DICV).

    Mercedes-Benz 1626L Euro 5 bus chassis dirancang khusus untuk mendukung strategi ekspor dengan fokus utama pada negara-negara Asean. Sebagai model pertama yang diekspor dari pabrik ini, kendaraan tersebut dilengkapi teknologi emisi Euro 5, suspensi udara, konfigurasi mesin belakang, serta sasis rangka ruang (space frame). Kombinasi ini menghadirkan performa unggul sekaligus kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang ketat. Dengan target sekitar 60% kandungan lokal untuk bus lengkap, 1626L Euro 5 memberikan kontribusi signifikan bagi upaya Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah domestik.

    Pelepasan perdana ini mencerminkan visi strategis Daimler Truck yang lebih luas untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat manufaktur berkualitas tinggi, serta melayani kebutuhan domestik maupun ekspor. Dengan menggabungkan rekayasa maju dan keunggulan perdagangan regional, DCVMI menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan industri nasional sekaligus ketahanan rantai pasok internasional Daimler.

    (lua/din)

  • Indonesia memimpin penguatan UMKM di subregional ASEAN 2025-2028

    Indonesia memimpin penguatan UMKM di subregional ASEAN 2025-2028

    UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Mereka telah membuktikan daya saing melalui fleksibilitas, kreativitas, dan ketahanan di masa krisis.

    Badung, Bali (ANTARA) – Pemerintah Indonesia memimpin upaya penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selaku ketua kerja sama subregional Asia Tenggara, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina-East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) periode 2025-2028.

    “UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Mereka telah membuktikan daya saing melalui fleksibilitas, kreativitas, dan ketahanan di masa krisis,” kata Deputi Bidang Usaha Menengah, Kementerian UMKM Bagus Rachman, di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

    Indonesia resmi memegang keketuaan yang ditandai melalui pelaksanaan pertemuan Kelompok Kerja Pembangunan UMKM ke-12 BIMP-EAGA yang dilaksanakan Kementerian UMKM RI selaku tuan rumah.

    Dalam kesempatan itu, Bagus mengapresiasi keketuaan Brunei Darussalam selama tiga tahun terakhir pada forum kerja sama ekonomi tersebut, sekaligus menegaskan kesiapan Indonesia membawa semangat kolaborasi baru dalam memperkuat UMKM di kawasan tersebut.

    Pasalnya, masih banyak tantangan yang harus diatasi bersama dalam memajukan UMKM di kawasan.

    Sebagai ketua yang baru, kata dia lagi, Indonesia menekankan sejumlah program prioritas yang sejalan dengan agenda nasional di antaranya penguatan ekosistem digital.

    Selanjutnya, fasilitasi legalitas dan sertifikasi produk, peningkatan akses pembiayaan, perluasan pasar domestik dan internasional, serta pengembangan kemitraan usaha berbasis klaster melalui Program Holding UMKM.

    Khusus di sektor perkebunan, ujar dia lagi, Indonesia menyoroti penguatan rantai pasok kakao sebagai salah satu komoditas unggulan yang berpotensi memperkuat kerja sama regional.

    “Kami memiliki sekitar 30,1 juta pelaku UMKM yang berperan besar dalam menyerap tenaga kerja, menghasilkan pendapatan, dan mendorong inovasi lokal,” ujarnya lagi.

    Dalam kesempatan tersebut, para delegasi dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina juga mengunjungi salah satu usaha pengolahan kakao berskala menengah di Pulau Dewata.

    Kunjungan itu bertujuan memperkuat potensi kemitraan rantai pasok antar-UMKM di kawasan, sekaligus menunjukkan peluang ekspor kakao Indonesia yang selama ini telah masuk ke pasar negara tetangga.

    Dalam pertemuan tersebut juga menghadirkan 10 pelaku UMKM lokal yang menampilkan produk unggulan sebagai wujud nyata kontribusi pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung ekonomi berkelanjutan.

    BIMP-EAGA menjadi wadah penting untuk berbagi pengalaman, menyelaraskan kebijakan, serta merumuskan strategi bersama agar UMKM mampu bersaing di pasar regional maupun global.

    Forum yang didirikan pada 1994 tersebut merupakan inisiatif kerja sama subregional yang berfokus pada percepatan pembangunan sosial ekonomi di wilayah terpencil dan kurang berkembang di keempat negara anggotanya.

    Kerja sama itu mencakup peningkatan konektivitas, perdagangan, investasi, pariwisata, serta sektor strategis lainnya.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Kerja Sama UPH dan Kemendag Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

    ​Kerja Sama UPH dan Kemendag Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

    Mohamad Mamduh • 26 Agustus 2025 16:58

    Jakarta: Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa, Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Kuliah Umum  istimewa bersama Dr. Budi Santoso, M.Si., Menteri Perdagangan Republik Indonesia, pada 25 Agustus 2025 di Auditorium D-501, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci. Acara ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas dengan topik utama “Kebijakan Perdagangan Indonesia.”
     
    Kuliah umum dipandu oleh Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., Executive Dean for the College of Business and Technology sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami arah serta dinamika kebijakan perdagangan nasional secara langsung dari pengambil kebijakan.
     
    Dalam paparannya, Dr. Budi menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global, dengan ekspor sebagai salah satu motor utama. “Hingga semester I 2025 (Januari–Juni), kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7% dengan nilai mencapai US$ 135,41 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun. Surplus perdagangan meningkat menjadi US$ 19,48 miliar (Rp 319 triliun). Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN,” jelasnya.
     
    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa struktur ekspor Indonesia kini semakin beragam dan bernilai tambah. Jika 15 tahun lalu ekspor didominasi bahan mentah, saat ini 83% berasal dari industri pengolahan, disusul pertambangan dan pertanian. Beberapa komoditas utama meliputi kakao dan produk olahannya, kopi, teh, rempah, timah, aluminium, serta produk kimia. Sementara itu, negara tujuan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain Swiss, Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.
     
    Strategi Pasar Global dan Tantangan Tarif
    Dalam kesempatan tersebut, Dr. Budi juga menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia. Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

    Untuk menghadapinya, pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan melalui perundingan internasional dan upaya membuka pasar baru, termasuk ke Uni Eropa, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada Amerika Serikat. “Tujuan utama kita bukan sekadar meningkatkan ekspor, tetapi juga menarik investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Dr. Budi.

    Selain menekankan ekspor berskala besar, ia juga menggarisbawahi pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan saat ini mengusung tiga program utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan akses pasar ekspor, serta peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menembus pasar global. “Semua ini dirancang agar ekosistem ekonomi kita berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Penandatanganan MoU UPH dan Kemendag RI
    Usai sesi kuliah umum, rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UPH dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Penandatanganan dilakukan secara resmi oleh Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., Rektor UPH, dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI.

    Dalam sambutannya, Rektor UPH menegaskan orientasi global yang diusung universitas. “UPH memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk berkontribusi di kancah internasional. Program keperawatan maupun pendidikan guru, misalnya, dirancang agar para lulusan siap mengabdi di Indonesia maupun di luar negeri. Karena itu, kami sangat berbahagia menyambut kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” ungkap Dr. Parapak.

    Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perdagangan. Ruang lingkupnya meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan; serta penguatan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM.

    Penandatanganan MoU turut disaksikan oleh Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku President of UPH, bersama jajaran pimpinan universitas, antara lain Dr. Jerry Sambuaga, B.A., M.I.A. (Vice Rector of External Affairs); Eric Jobiliong, Ph.D. (Vice President of Academics, Research, & Innovation); dan Dr. Andry Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. (Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations).

    Kehadiran jajaran pejabat kunci dari Kemendag RI semakin menegaskan pentingnya sinergi ini, termasuk Dr. Sukoco, S.TP., M.S.E. (Kepala Biro Perencanaan); Ni Made Kusuma Dewi, S.H., M.E. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat); serta Dewi Rokhayati, S.S. (Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri).

    Melalui kuliah umum bersama Mendag RI serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Kementerian Perdagangan RI, UPH menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dengan wawasan akademik, tetapi juga pengalaman nyata di bidang terkait. Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.

    Jakarta: Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa, Universitas Pelita Harapan (UPH) menggelar Kuliah Umum  istimewa bersama Dr. Budi Santoso, M.Si., Menteri Perdagangan Republik Indonesia, pada 25 Agustus 2025 di Auditorium D-501, Kampus UPH Lippo Village, Karawaci. Acara ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa lintas fakultas dengan topik utama “Kebijakan Perdagangan Indonesia.”
     
    Kuliah umum dipandu oleh Dra. Gracia Shinta S. Ugut, MBA., Ph.D., Executive Dean for the College of Business and Technology sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami arah serta dinamika kebijakan perdagangan nasional secara langsung dari pengambil kebijakan.
     
    Dalam paparannya, Dr. Budi menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah tantangan global, dengan ekspor sebagai salah satu motor utama. “Hingga semester I 2025 (Januari–Juni), kinerja ekspor Indonesia tumbuh 7,7% dengan nilai mencapai US$ 135,41 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun. Surplus perdagangan meningkat menjadi US$ 19,48 miliar (Rp 319 triliun). Capaian ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menempatkan Indonesia pada posisi unggul di kawasan ASEAN,” jelasnya.
     
    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa struktur ekspor Indonesia kini semakin beragam dan bernilai tambah. Jika 15 tahun lalu ekspor didominasi bahan mentah, saat ini 83% berasal dari industri pengolahan, disusul pertambangan dan pertanian. Beberapa komoditas utama meliputi kakao dan produk olahannya, kopi, teh, rempah, timah, aluminium, serta produk kimia. Sementara itu, negara tujuan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi antara lain Swiss, Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.
     
    Strategi Pasar Global dan Tantangan Tarif
    Dalam kesempatan tersebut, Dr. Budi juga menyoroti dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor hingga 19 persen bagi sejumlah produk asal Indonesia. Menurutnya, meskipun aturan tersebut cukup berat, hal ini sekaligus mencerminkan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
     
    Untuk menghadapinya, pemerintah terus memperkuat strategi perdagangan melalui perundingan internasional dan upaya membuka pasar baru, termasuk ke Uni Eropa, sehingga Indonesia tidak hanya bergantung pada Amerika Serikat. “Tujuan utama kita bukan sekadar meningkatkan ekspor, tetapi juga menarik investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Dr. Budi.
     
    Selain menekankan ekspor berskala besar, ia juga menggarisbawahi pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan saat ini mengusung tiga program utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan akses pasar ekspor, serta peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menembus pasar global. “Semua ini dirancang agar ekosistem ekonomi kita berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Penandatanganan MoU UPH dan Kemendag RI
    Usai sesi kuliah umum, rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UPH dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI). Penandatanganan dilakukan secara resmi oleh Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., Rektor UPH, dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI.
     
    Dalam sambutannya, Rektor UPH menegaskan orientasi global yang diusung universitas. “UPH memiliki visi yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk berkontribusi di kancah internasional. Program keperawatan maupun pendidikan guru, misalnya, dirancang agar para lulusan siap mengabdi di Indonesia maupun di luar negeri. Karena itu, kami sangat berbahagia menyambut kehadiran Bapak Menteri di kampus ini. Harapan kami, mahasiswa UPH semakin siap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mengabdi bagi bangsa,” ungkap Dr. Parapak.
     
    Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang perdagangan. Ruang lingkupnya meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; pengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan; serta penguatan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM.
     
    Penandatanganan MoU turut disaksikan oleh Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku President of UPH, bersama jajaran pimpinan universitas, antara lain Dr. Jerry Sambuaga, B.A., M.I.A. (Vice Rector of External Affairs); Eric Jobiliong, Ph.D. (Vice President of Academics, Research, & Innovation); dan Dr. Andry Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM. (Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations).
     
    Kehadiran jajaran pejabat kunci dari Kemendag RI semakin menegaskan pentingnya sinergi ini, termasuk Dr. Sukoco, S.TP., M.S.E. (Kepala Biro Perencanaan); Ni Made Kusuma Dewi, S.H., M.E. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat); serta Dewi Rokhayati, S.S. (Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri).
     
    Melalui kuliah umum bersama Mendag RI serta penandatanganan kerja sama strategis dengan Kementerian Perdagangan RI, UPH menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dengan wawasan akademik, tetapi juga pengalaman nyata di bidang terkait. Sinergi ini menjadi langkah nyata bagi UPH dalam mencetak generasi muda yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, dan berdampak bagi bangsa serta dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (MMI)