Organisasi: ASEAN

  • Ini Profil Diplomat Peru Zetro Leonardo Purba

    Ini Profil Diplomat Peru Zetro Leonardo Purba

    Bisnis.com, JAKARTA — Penata Kanselerai Muda KBRI Lima, Peru pada Kementerian Luar Negeri Zetro Leonardo Purba tutup usia akibat ditembak orang tidak dikenal (OTK) ketika bersepeda di Lima, Peru.

    Zetro Leonardo Purba sering disebut juga Leonardo Zetro Purba merupakan diplomat karier Indonesia. Berusia sekitar 40 tahun dan baru menjalani tugas sebagai Penata Kanselerai Muda di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru, sejak awal 2025 kurang lebih baru lima bulan.

    Jejak Karier Sebelumnya:

    2019–2022: Bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne sebagai Bendahara & Penata Kerumahtanggaan.   

    2024: Menjabat sebagai Sub Manajer Kinerja Organisasi di Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri RI.  

    2018: Meraih Sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT) pada 6 Juni 2018.

    Kolega mengenangnya sebagai pribadi yang ramah, pekerja keras, rendah hati, dan sangat berdedikasi.  Zetro dikenal sebagai sarjana akuntansi yang cukup giat pada bidang pendidikannya.

    Sebelumnya, Penata Kanselerai Muda KBRI Lima, Peru pada Kementerian Luar Negeri Zetro Leonardo Purba tutup usia akibat ditembak orang tak dikenal (OTK) di Lima, Peru.

    Menteri Luar Negeri, Sugiono menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas perkara penembakan tersebut. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepolisian di Peru dan pihak Kementerian Luar Negeri Peru untuk menyelidiki kasus penembakan itu hingga tuntas.

    “Kami sudah sampaikan ke Kemenlu Peru dan kepolisian di sana untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (2/9).

    Dia juga meminta pihak KBRI di Lima Peru untuk mengawal terus perkembangan penyelidikan kasus penembakan tersebut sekaligus mengawal proses pemulangan almarhum ke Tanah Air.

    “Kawal proses pemulangan almarhum ke Indonesia,” katanya.

    Sugiono juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas tewasnya Zetro Leonardo Purba yang ditembak OTK beberapa waktu lalu di Lima, Peru.

    “Saya selaku pimpinan Kementerian Luar Negeri luar merasakan duka yang begitu mendalam. Beliau meninggalkan istri dan tiga orang anak,” ujarnya.

    Dia mendoakan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tuturnya.

  • Uji Taji KPK Dalam Kasus Haji

    Uji Taji KPK Dalam Kasus Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berulang kali memanggil mantan Menag Yaqut dalam kasus kuota haji, tetapi tersangka belum juga ditetapkan.

    Baru-baru ini, KPK telah mengumumkan penyitaan sejumlah aset dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait praktik jual beli kuota tambahan haji tahun 2023–2024.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan, hingga saat ini tim penyidik telah menyita uang tunai senilai US$1,6 juta, empat unit kendaraan roda empat, serta lima bidang tanah dan bangunan.

    “Penyitaan aset-aset tersebut sebagai bagian dari upaya pembuktian perkara sekaligus langkah awal KPK dalam mengoptimalkan asset recovery atau pemulihan keuangan negara,” ujar Budi kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (2/9/2025).

    Dia menambahkan, penyidik masih terus menelusuri aliran dana yang diduga terkait dengan praktik korupsi jual beli kuota tambahan haji.

    Menurut Budi, nilai kerugian keuangan negara dalam kasus ini diperkirakan cukup besar. “Terlebih dugaan kerugian keuangan negara yang diakibatkan dari tindak pidana korupsi ini mencapai nilai yang cukup besar,” pungkas Budi.

    Kemarin, pada Senin, 1 September 2025, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (1/9/2025), Yaqut berstatus sebagai saksi atas perkara dugaan korupsi kuota Haji 2024.

    “Saya menghadiri panggilan KPK sebagai saksi untuk memberikan keterangan sebagaimana diketahui,” kata Yaqut saat ditanya wartawan, Senin (1/9/2025). 

    Yaqut mengaku tidak ada dokumen dalam pemeriksaan hari ini. Dia juga tampak didampingi Juru Bicara yang telah menemaninya sejak 2022, Anna Hasbie.

    Pemeriksaan hari ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara KPK Budi Prasetyo yang menjelaskan Yaqut diperiksa untuk mendalami penyidikan kuota haji.

    KPK juga telah mencegah Yaqut bepergian ke luar negeri dalam 6 bulan ke depan. Hingga saat ini, KPK masih kesulitan dalam menetapkan tersangka dalam perkara kasus transaksi jual beli kuota haji.

    Setoran Oknum

    Di sisi lain, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan selain kuota khusus, kuota haji furoda juga dijual dengan harga mencapai Rp1 miliar.

    “Informasi yang kami terima itu, yang [kuota haji] khusus itu di atas Rp100 jutaan, bahkan Rp200-Rp300 gitu ya. Bahkan ada yang furoda itu hampir menyentuh angka Rp1 miliar per kuotanya, per orang,” kata Asep, dikutip Rabu (27/8/2025).

    Asep mengatakan selisih dari tarif tersebut kemudian disetorkan travel untuk oknum di Kementerian Agama mencapai US$2.600 sampai US$7.000 per kuota atau sekitar Rp40,3 juta sampai Rp108 juta.

    “Jadi kalau yang besaran US$2.600 sampai US$7.000 itu untuk kelebihannya yang disetorkan ke Oknum di Kementerian Agama,” jelasnya.

    Kronologis Kasus Kuota Haji, Bermula dari Lobi Jokowi

    Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Kamis, 19 Oktober 2023 memberikan tambahan kuota haji. Ini bermula dari lobi yang dilakukan Joko Widodo atau Jokowi dalam pertemuan bilateral pemerintah Arab Saudi.

    Saat itu, pertemuan berlangsung di sela-sela Konferensi ASEAN dan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC) di Riyadh, kala itu Jokowi mengaku menyampaikan ke Pangeran Saudi itu tentang panjangnya antrean haji di Indonesia.

    Jokowi mengadu ke Mohammed bin Salman bahwa ada calon jamaah haji yang harus menunggu hingga 47 tahun. “Alhamdulillah ditanggapi sangat positif,” kata Jokowi dalam pernyataan pers mengenai kunjungannya di Riyadh pada Jumat, 20 Oktober 2023, yang disiarkan melalui video Sekretariat Presiden.

    Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji untuk tahun 2024 sebanyak 20.000 kuota, dalam Waktu kurang dari 12 jam usai Jokowi bertemu dengan MBS. Menurut data Kementerian Agama, kuota haji Indonesia untuk 2024 sebanyak 221.000, dengan kuota petugas haji sebanyak 2.200 orang.

    Antrean panjang haji reguler bisa sampai belasan tahun dan terakhir malah sudah di atas 20 tahun. Tambahan 20.000 kuota haji itu disambut positif karena akan memperpendek antrean, apalagi selama 3 tahun ibadah Haji sangat dibatasi akibat pandemi Covid-19.

  • Swasta Ingin Ambil Bagian dalam Peluang Ekspor Listrik ke Singapura

    Swasta Ingin Ambil Bagian dalam Peluang Ekspor Listrik ke Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) berharap pemerintah bisa melibatkan pengusaha swasta dalam rencana ekspor listrik. 

    Pernyataan itu dilontarkan seiring dengan usulan PT PLN (Persero) untuk menjadi agregator ekspor listrik. PLN mengajukan usulan tersebut dimasukkan dalam Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (RUU Ketenagalistrikan). 

    Ketua Umum APLSI Eka Satria menuturkan, ekspor listrik idealnya dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak. Artinya, badan usaha milik negara (BUMN) pun harus turut melibatkan swasta. 

    Terlebih, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar. Ini khususnya untuk diekspor. 

    “Kami berharap terdapat kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta agar pemanfaatan energi bersih, khususnya untuk ekspor, dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional,” tutur Eka kepada Bisnis, Senin (1/9/2025).

    APLSI, kata Eka, sebagai mitra strategis pemerintah mendukung penuh pengembangan potensi energi bersih untuk ekspor listrik. Hal ini mengingat Indonesia memiliki sumber daya yang sangat melimpah. 

    Menurutnya, potensi ini dapat menjadi andalan Indonesia sebagai pusat energi bersih di Asean. 

    “Sekaligus meningkatkan devisa, menarik investasi asing, membuka lapangan kerja, serta mendorong hilirisasi industri,” kata pria yang juga menjabat sebagai direktur utama PT Medco Power Indonesia itu.

    Usulan menjadikan PLN sebagai agregator ekspor listrik pertama kali disampaikan oleh Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (26/8/2025). Dia mengatakan, penjualan tenaga listrik lintas negara merupakan langkah strategis.

    Menurutnya, ini berkaitan dengan kedaulatan dan ketahanan energi negara sehingga pemerintah harus hadir, mengelola, dan mengendalikan prosesnya.

    Untuk itu, perlu penegasan terkait penunjukan BUMN penyedia tenaga listrik selaku proksi negara yang berperan sebagai agregator dalam melakukan konsolidasi terhadap pelaksanaan ekspor listrik.

    Didi berpendapat, hal ini diperlukan guna memastikan Indonesia mendapat manfaat paling optimum atas kegiatan jual beli listrik lintas negara.

    “Pertanyaannya adalah strategi negara seperti apa yang kita mau undangkan di dalam undang-undang yang baru nanti ini? Apakah setiap pelaku usaha bisa mengakses market tersebut atau dikonsolidasikan melalui perusahaan negara,” ucapnya.

    Didi mencontohkan skema ekspor listrik bisa meniru PT Pertamina (Persero) yang menjadi agregator dalam jual beli gas bumi lintas negara, khususnya ekspor ke Singapura. Dia menuturkan, skema ekspor gas bumi dari Indonesia yang berasal dari berbagai macam blok migas, kemudian diagregasi oleh Pertamina untuk berhadapan dengan pembeli.

    Menurutnya, dengan skema penunjukan BUMN sebagai agregator tidak akan membuat Indonesia didikte oleh negara lain.

    Didi juga menyarankan jual beli listrik antarnegara ini dinaungi oleh perjanjian antarpemerintah atau government to government (G2G). Artinya, perjanjian jual tidak melalui badan usaha masing-masing secara langsung. 

  • Keren! Penduduk 2 Daerah di RI Ini Paling Panjang Umur

    Keren! Penduduk 2 Daerah di RI Ini Paling Panjang Umur

    Jakarta

    Di dunia, ada beberapa wilayah yang dikenal karena penduduknya berumur panjang. Salah satu yang paling terkenal adalah Pulau Okinawa di Jepang, dengan jumlah centenarian atau orang yang berusia lebih dari 100 tahun.

    Namun, wilayah dengan penduduk berumur panjang ternyata juga ada di Indonesia. Hal ini terungkap dari sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA) pada 2024.

    Studi ini meneliti dua wilayah Indonesia yang penduduknya memiliki umur panjang, bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 tahun. Dua wilayah tersebut berlokasi di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim), dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

    Studi yang berjudul ‘Health Active Aging and Longevity (Halo Project) in Indonesia: Nutritional And Health The Status, Lifestyle, Profiles, Quality of Life, and Environmental Quality From Gili Iyang and Miduana Villages’ meneliti 79 orang yang berusia 70 tahun ke atas di dua lokasi tersebut. Dari seluruh responden, 42 berasal dari Gili Iyang dan 37 berasal dari Miduana.

    Berdasarkan hasil penelitian, lansia di Gili Iyang yang berusia dalam rentang 78-79 tahun berjumlah 5 orang, 88-89 tahun berjumlah 12 orang, 98-99 tahun berjumlah 17 orang, dan 100 hingga lebih dari 100 tahun berjumlah 8 orang.

    Sementara di Miduana lansia yang berusia 70-79 tahun berjumlah 8 orang, 88-89 tahun berjumlah 14 orang, 98-99 tahun berjumlah 12 orang, 100 hingga lebih dari 100 berjumlah 3 orang.

    Apa Rahasianya?

    Guru Besar Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI sekaligus Peneliti Utama dari studi tersebut Prof Dr rer Physiol dr Septelia Inawati Wanandi mengatakan terdapat sejumlah hal yang menjadi faktor di balik usia panjang warga Gili Iyang dan Miduana.

    “Gaya hidup, aktivitas fisik, nutrisi, sosial ekonomi, psikologis, dan lingkungan,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024)

    Prof Septelia menjelaskan bahwa para lansia di kedua wilayah tersebut memiliki kesamaan, yaitu tetap aktif dalam kehidupan sehari-hari sejak muda, mandiri dalam beraktivitas, serta terus bergerak meski sesekali merasakan sedikit keluhan fisik.

    Dari sisi sosial ekonomi, para lansia menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang di sekitar mereka, mendapatkan perawatan yang layak, serta rutin melakukan aktivitas religius.

    Untuk faktor lingkungan, para lansia merasa nyaman dengan tempat tinggal mereka dan memahami nilai positif maupun negatif dari lingkungan tersebut.

    Sementara dari segi nutrisi, Prof Septelia menyebut para lansia di Gili Iyang dan Miduana sama-sama mengonsumsi makanan yang sehat, segar, dan bersumber langsung dari alam. Terkhusus di Gili Iyang, lansia setempat mengonsumsi nasi jagung, ikan laut, dan daun kelor.

    “Walaupun demikian, terdapat kesamaan dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosial ekonomi lansia di kedua wilayah ini yang mempengaruhi panjang usia yang sehat dan aktif,” imbuhnya lagi.

    Kedua wilayah tersebut juga diketahui memiliki geografi dan cuaca wilayah yang sangat kontras. Gili Iyang memiliki iklim panas karena merupakan pulau kecil, sedangkan Miduana memiliki iklim yang lebih dingin karena berada di dataran yang relatif tinggi.

    “Lebih lanjut diperlukan studi molekuler untuk meneliti faktor genetik dan biologis untuk pendekatan kedokteran yang presisi pada populasi panjang usia penuaan aktif dan sehat di Indonesia,” ucapnya.

    (suc/suc)

  • Surplus Dagang RI ke AS Tembus US$ 10,5 Miliar di Januari-Juli 2025

    Surplus Dagang RI ke AS Tembus US$ 10,5 Miliar di Januari-Juli 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan neraca perdagangan Indonesia Januari-Juli 2025 mengalami surplus US$23,65 miliar yang berasal dari surplus sektor nonmigas US$34,06 miliar, sementara sektor migas defisit senilai US$10,41 miliar.

    “Surplus US$23,65 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas US$34,06 miliar sementara sektor migas defisit US$10,41 miliar,” kata Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini, Senin (1/9/2025).

    Lebih lanjut, Pudji menuturkan 3 negara penyumbang surplus terbesar a.l. Amerika Serikat (AS) US$ 10,49 miliar; India sebesar US$ 8,09 miliar dan Filipina US$ 5,11 miliar. Sebagai catatan, AS masih menduduki peringkat pertama penyumbang surplus neraca perdagangan RI jelang penerapan tarif 19% yang dimulai 5 Agustus 2025.

    Adapun, AS memang menduduki posisi ketiga sebagai negara tujuan ekspor terbesar RI. Total ekspor AS pada Januari-Juli 2025 mencapai US$17,89 miliar. Ke depan,

    Indonesia akan tetap menggenjot ekspor ke AS, meski Negeri Paman Sam menetapkan tarif impor sebesar 19%. Tarif itu tercatat menjadi yang terendah bagi Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah akan fokus meningkatkan ekspor sejumlah komoditas unggulan ke pasar AS, mulai dari tekstil hingga elektronik. Dia yakin ekspor RI ke AS tetap akan meningkat.

    “Kita akan terus mendorong tekstil, produk tekstil. Kemudian juga furniture, sepatu, apparel. Kemudian juga kita punya produk seperti barang-barang manufaktur, itu juga home appliance, elektronik itu bisa masuk dengan harga sekian,” tegas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu (22/7/2025).

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Agar Indonesia Tetap Jadi Raja Otomotif ASEAN

    Agar Indonesia Tetap Jadi Raja Otomotif ASEAN

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun ini anjlok. Jangan sampai Indonesia tergusur dari titel raja otomotif Asia Tenggara.

    Penjualan mobil di Malaysia hampir menyalip Indonesia. Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) merilis data penjualan kendaraan bulan Juli 2025. Data year to date atau penjualan kendaraan dari Januari sampai Juli 2025, Malaysia mencatatkan angka 443.777 unit. Angka itu turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Penjualan year to date atau Januari-Juli 2025 di Malaysia itu hampir mengalahkan Indonesia. Berdasarkan data retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) yang dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari sampai Juli 2025 sebanyak 453.278 unit mobil baru dikirim ke garasi konsumen Indonesia. Angka itu turun 10,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunannya lebih tajam dibanding Malaysia.

    Selama ini, Indonesia menjadi raja otomotif ASEAN dengan penjualan kendaraan domestik terbanyak di Asia Tenggara. Malaysia sudah berhasil menggeser Thailand di posisi dua. Indonesia harus mempertahankan posisinya sebagai raja otomotif ASEAN.

    “Untuk mempertahankan dominasi Indonesia dalam industri otomotif ASEAN di tengah persaingan ketat dari negara seperti Malaysia dan Thailand, strategi ekonomi harus difokuskan pada langkah-langkah taktis yang segera diterapkan untuk peningkatan daya beli masyarakat middle income class kita melalui perbaikian ekosistem ekonomi makro yang lebih pro pada kelompok ini,” kata akademisi dari ITB sekaligus pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu kepada detikOto.

    Selain itu, lanjut Yannes, upaya yang harus dilakukan adalah kebijakan belanja pemerintah yang pro pada stabilisasi pasar serta peningkatan daya saing harga jugal kendaraan. Misalnya mereformasi kebijakan fiskal dengan harmonisasi pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor maksimal 10 persen, mengerem opsen dan berbagai retribusi lainnya pada kendaraan. Hal itu dapat mengurangi beban kepemilikan dan meningkatkan keterjangkauan bagi konsumen kelas menengah.

    “Sekaligus memperpanjang insentif LCGC untuk mendongkrak penjualan segmen entry-level hingga 15-20 persen per tahun, disertai subsidi agresif untuk infrastruktur BEV guna mempercepat adopsinya,” sebut Yannes.

    Lebih lanjut, Yannes menyebut juga diperlukan upaya peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang benar-benar memastikan pabrik milik lokal yang membuat komponennya.

    “Selanjutnya segera mempercepat investasi dalam diversifikasi rantai pasok dan lokalisasi untuk mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri 80 persen pada 2030, dengan membangun kemitraan global guna memperoleh transfer teknologi inti dan mengurangi ketergantungan impor, sambil mendorong kebijakan berorientasi ekspor untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar otomotif ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah, baik untuk ICE, HEV maupun BEV melalui pabrik-pabrik yang ada di Indonesia,” ujar Yannes.

    Hal itu dapat mengurangi risiko dari ketidakpastian geopolitik global dan memperkuat ketahanan terhadap lonjakan kendaraan listrik dari pesaing.

    “Terakhir, segerakan aturan yang mendorong industri mobil HEV hingga BEV yang berjualan di Indonesia menggunakan baterai produksi dalam negeri. Jika semua dijalankan dengan teliti dan konsisten dengan dukungan kontrol yang ketat serta kesiapan untuk segera memodifikasi setiap kebijakan begitu ada perubahan di pasar, diperkirakan pada akhirnya dapat memposisikan Indonesia sebagai basis mobilitas berkelanjutan regional dan mencegah hilangnya pangsa pasar yang dapat mengurangi aliran investasi langsung asing serta penciptaan lapangan kerja di sektor tersebut,” katanya.

    (rgr/din)

  • PMI Manufaktur RI Melesat, Tinggalkan China-Jepang di Jurang Kontraksi

    PMI Manufaktur RI Melesat, Tinggalkan China-Jepang di Jurang Kontraksi

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks produktivitas manufaktur di sejumlah negara mengalami perbaikan, meski tak sedikit yang terjerat di fase kontraksi. Namun, pada Agustus ini, Indonesia berhasil keluar dari fase kontraksi dalam 4 bulan terakhir. 

    Berdasarkan laporan S&P Global, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 51,5 pada Agustus 2025 atau naik dari bulan sebelumnya 49,2 pada Juli 2025 atau di bawah ambang batas 50. 

    Kinerja PMI manufaktur Indonesia sebelumnya telah terkontraksi sejak April 2025 lalu yang anjlok ke angka 46,7. 

    Pada hari yang sama, S&P Global juga merilis kinerja PMI dari sejumlah negara Asean seperti Thailand (52,7), Filipina (50,8), dan Myanmar (50,4). Tak hanya Asean, manufaktur negara Asia juga tumbuh ekspansi. 

    Laporan terbaru juga menunjukkan PMI Jepang yang naik ke level 49,7 pada Agustus 2025, tetapi masih di bawah ambang batas 50 yang artinya kontraksi. Kemudian, PMI Manufaktur Korea Selatan juga masih ekspansi meski tumbuh tipis menjadi 48,3 pada Agustus dari bulan sebelumnya 48. 

    Di sisi lain, PMI manufaktur Taiwan tercatat tumbuh ke angka 47,7 atau naik dari bulan sebelumnya 46,2. Bahkan, Biro Statistik Nasional mencatat PMI manufaktur China juga kontraksi meski tumbuh tipis menjadi 49,4 pada Agustus 2025, dari 49,3 pada Juli 2025.

    Dari laporan tersebut, negara-negara yang masih terjerat di kondisi kontraksi rata-rata terkendala dari segi permintaan yang terus menurun, baik domestik maupun ekspor. Alhasil, produksi manufaktur perlu menyesuaikan dengan kondisi pasar. 

    Namun, ekonom S&P Global masih menilai ada sinyal pemulihan di sejumlah negara. Misalnya, industri di Jepang yang masih melanjutkan produksi dan menambah tenaga kerja untuk berjaga-jaga jika kondisi permintaan meningkat di masa depan.

    “Ada juga indikasi bahwa tekanan inflasi telah mendingin. Khususnya, tingkat inflasi biaya input yang dipegang mendekati titik terendah empat setengah tahun Juli, harga jual juga pada tingkat terlemah dalam lebih dari empat tahun,” kata Annabel Fiddes, Economics Associate Director at S&P Global Market Intelligence. 

    Sementara itu, ekspansi di Indonesia didorong oleh peningkatan baik pada produksi maupun volume pesanan baru. Menanggapi hal ini, perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian dan jumlah tenaga kerja pada pertengahan triwulan ketiga untuk menyesuaikan kebutuhan produksi tambahan. 

    Industri juga menambah stok pembelian, namun inventaris barang jadi menurun karena digunakan untuk memenuhi pesanan.

    Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti mengatakan pada pertengahan triwulan ketiga 2025, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan kembali pada kondisi operasional untuk pertama kali setelah kontraksi 4 bulan terakhir. 

    “Perusahaan mencatat pertumbuhan baru pada output dan pesanan baru, dengan pesanan ekspor mencatat kenaikan tercepat dalam hampir dua tahun,” kata Bhatti dalam laporan terbarunya pada Senin (1/9/2025). 

    Di sisi lain, China dilaporkan menandai pelemahan aktivitas manufaktur selama lima bulan berturut-turut. Kondisi ini juga menunjukkan pelaku industri masih menunggu kepastian dari negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS), sementara permintaan domestik tetap lesu.

    Apalagi, ekonomi China tengah menghadapi berbagai tekanan, mulai dari melemahnya ekspor akibat tarif AS, kemerosotan sektor properti, meningkatnya ketidakpastian pekerjaan, utang besar di pemerintahan daerah, hingga dampak cuaca ekstrem. Situasi ini berpotensi menghambat target pertumbuhan ambisius Beijing pada 2025 yang dipatok sekitar 5%.

  • Gejolak Politik Indonesia-Thailand Guncang Pasar Saham Asean

    Gejolak Politik Indonesia-Thailand Guncang Pasar Saham Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak politik di Indonesia dan Thailand kembali mengguncang pasar saham Asia Tenggara, memicu kenaikan risiko aksi jual investor asing dan investasi di kawasan Asia Tenggara.

    Melansir Bloomberg pada Senin (1/9/2025) indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia anjlok 1,5% pada perdagangan Jumat (29/8/2025). Sementara itu, pasar saham Thailand turun 1,1% dan masuk jajaran pelemah utama.

    Data Bloomberg mencatat, pasar saham Indonesia masih mencatatkan arus masuk asing bersih sebesar US$676 juta sepanjang Agustus. Sebaliknya, investor asing menarik keluar sekitar US$670 juta dari pasar Thailand. 

    Sepanjang tahun ini, indeks saham Thailand sudah terkoreksi 10%, sedangkan IHSG masih tumbuh sekitar 11% dan sempat mencetak rekor tertinggi sebelum kerusuhan pecah.

    Presiden Prabowo Subianto membatalkan kunjungan ke China menyusul kerusuhan mematikan terkait kenaikan biaya hidup dan kesenjangan sosial. Aksi protes bahkan menyasar rumah Menteri Keuangan serta sejumlah anggota parlemen. 

    Sementara itu, di Thailand, perebutan kursi perdana menteri kembali memanas setelah Paetongtarn Shinawatra didiskualifikasi dari jabatannya.

    Kondisi ini terjadi di tengah valuasi saham yang kian menarik dan prospek pemangkasan suku bunga yang sempat membuka peluang arus dana global beralih ke Asia Tenggara.

    “Risiko politik di Indonesia akan meningkat, begitu juga premi risiko pasar saham. Kami underweight di Indonesia karena valuasi belum mencerminkan permasalahan fundamental ekonomi,” ujar John Foo, pendiri Valverde Investment Partners Pte. yang berbasis di Singapura.

    Gelombang protes di Tanah Air dipicu isu tunjangan perumahan anggota DPR yang nilainya hampir 10 kali lipat dari upah minimum Jakarta. Sentimen kian panas akibat kenaikan pajak, PHK massal, dan inflasi yang menekan masyarakat berpenghasilan rendah. Pada Minggu (31/8/2025), Prabowo mengumumkan parlemen akan menghapus fasilitas jumbo tersebut.

    Adapun Thailand terus dihantui konflik politik berkepanjangan yang menghambat laju ekonominya. Politikus konservatif Anutin Charnvirakul pada Jumat malam mengklaim telah mengantongi dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru. 

    “Bangsa ini tidak boleh dibiarkan mandek,” ujarnya.

    Berbeda dengan Indonesia, Foo melihat peluang di pasar Thailand berkat valuasi murah dan harapan pergantian perdana menteri bisa mendorong stimulus ekonomi. Menurutnya, pasar sudah siap menyambut perubahan kepemimpinan di Thailand.

    Meski demikian, sejumlah analis menilai gejolak saat ini tidak akan mengubah prospek jangka panjang di kedua negara. 

    “Kebijakan moneter yang lebih longgar dan valuasi pasar tetap menjadi daya tarik,” kata Nirgunan Tiruchelvam, analis Aletheia Capital di Singapura.

    Sejak menjabat tahun lalu, Prabowo mengedepankan agenda populis dengan mendorong ekspansi ekonomi, mulai dari program makan gratis massal hingga pembentukan dana kekayaan negara Danantara. Lembaga tersebut kini mengelola hampir 900 BUMN dengan aset dilaporkan mencapai US$1 triliun.

    Namun, menurut Xin-Yao Ng, Investment Director Aberdeen Investments, kebijakan tersebut belum mampu menjawab persoalan ekonomi kelompok berpenghasilan rendah. 

    “Saya masih khawatir terhadap arah ekonomi Indonesia dan menunggu sejauh mana Danantara bisa memberi dampak nyata,” ungkapnya.

    Pasar Modal Masih Normal

    Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan perdagangan saham di Bursa akan berjalan normal pada Senin (1/9/2025).

    “Dapat kami beritahukan bahwa Bursa Efek Indonesia pada Senin, 1 September 2025 akan beroperasi secara normal. BEI senantiasa berkomitmen untuk menjaga aktivitas pasar modal Indonesia tetap berjalan secara teratur, wajar, dan efisien,” ujar Corporate Secretary Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad, Minggu (31/8/2025).

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan, sampai saat ini, OJK akan tetap menjalankan perdagangan di pasar modal pada hari ini. 

    “Sambil lihat perkembangan,” kata Inarno kepada Bisnis pada Minggu (31/8/2025).

    Sementara itu, Penggiat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa mengatakan, IHSG pada perdagangan hari ini rawan dibuka melemah akibat gejolak politik yang terjadi selama akhir pekan ini. 

    “Sejarah membuktikan pasar sangat sensitif terhadap isu sosial dan politik. Besok panic sell mungkin terjadi, apalagi jika situasi tak kunjung reda dan belum ada langkah antisipasi dan kebijakan strategis dari pemerintah untuk meredakan kekisruhan,” kata Reydi kepada Bisnis pada Minggu (31/8/2025).

    Director Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pada dasarnya pelaku pasar sedang melihat apakah demonstrasi yang terjadi menuju anarkis dan mengganggu kestabilan kehidupan ekonomi serta politik atau tidak. 

    “Jika hal tersebut terjadi maka tentunya pelaku pasar akan stay away dari market hingga kondisi yang ada bisa lebih aman. Jeda waktu ini lah yang kita tidak dapat perkirakan durasi waktunya,” ujar Reza kepada Bisnis.

    Pelaku pasar juga dinilai masih cenderung wait and see terutama melihat kondisi di dalam negeri dalam beberapa hari ke depannya.

    “Kalau sudah terkait ekonomi dan politik tentunya pelaku pasar akan cenderung melakukan aksi jual sehingga hampir semua sektor akan terkena dampaknya,” tuturnya.

  • Mitsubishi Destinator, SUV Keluarga Produksi Indonesia yang Bakal Mendunia

    Mitsubishi Destinator, SUV Keluarga Produksi Indonesia yang Bakal Mendunia

    Jakarta

    Mitsubishi Destinator melakoni debut global di Indonesia belum lama ini. SUV 7-seater andalan baru Mitsubishi tersebut dirancang sebagai produk global yang diproduksi di Indonesia.

    Mitsubishi meluncurkan Destinator sebagai midsize SUV di Indonesia pada pertengahan Juli lalu. Mobil ini dijual dengan harga Rp 300-400 jutaan.

    Mitsubishi Destinator diproduksi di pabrik perakitan Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mobil ini akan mendunia. Mitsubishi menyebut, Destinator dikembangkan untuk pasar ASEAN termasuk Vietnam, Filipina, serta untuk kawasan Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan juga Afrika.

    “All-New Destinator adalah SUV untuk tujuh penumpang yang dirancang untuk mendorong keluarga memulai petualangan dengan nyaman. Ini menandai model strategis global ketiga yang dilahirkan di Indonesia, setelah MPV crossover Xpander dan compact SUV Xforce, dan akan dipasarkan secara global dengan fokus pada kawasan ASEAN,” kata Takao Kato, Presiden dan CEO Mitsubishi Motors, dikutip dari siaran persnya.

    Mobil ini mengusung nama Destinator dengan harapan akan memberikan kemampuan bagi pengemudi dan keluarga mereka untuk mencapai tujuan baru dengan percaya diri. Destinator memadukan desain SUV yang otentik dan canggih, dengan interior premium yang luas yang menjamin kenyamanan bagi semua orang di dalamnya. Mobil ini juga menghadirkan akselerasi bertenaga yang mengasyikkan, serta performa berkendara yang aman dan andal di berbagai kondisi jalan dan cuaca.

    Mitsubishi All-New Destinator diperkenalkan dalam tiga varian untuk pasar Indonesia: Ultimate, Exceed, dan GLS Varian GLS, merupakan pilihan yang solid dan andal, sarat dengan fitur -fitur penting dan sempurna untuk penggunaan sehari-hari. Varian Exceed, menambahkan lebih banyak kenyamanan dan teknologi pintar, ideal bagi mereka yang menginginkan pengalaman berkendara yang lebih terhubung dan menyenangkan. Sedangkan varian Ultimate ditujukan bagi mereka yang mencari kemewahan, performa, dan inovasi.

    Wujud Mitsubishi Destinator Ultimate yang dites oleh redaksi detikOto Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar

    Mitsubishi Destinator GLS dijual dengan harga Rp 385 juta. Kemudian tipe Exceed di angka Rp 405 juta dan Ultimate Rp 465 juta. Adapun varian Ultimate memiliki opsi dengan fitur Premium dengan tambahan Rp 30.000.000, konsumen akan dapat fitur tambahan berupa Dynamic Sound Yamaha Premium, power tailgate, dan electric seat adjuster. Harga tersebut berlaku selama periode peluncuran.

    Secara desain, Mitsubishi Destinator menghadirkan tampilan yang berwibawa dengan posisi yang stabil. Profil samping yang dinamis menunjukkan kemampuan SUV, dan performa yang bertenaga. Grille akrilik menambah sentuhan kemewahan dan inovasi pada tampilan depan yang berani. Sementara desain belakang memadukan kemampuan tangguh dengan kepraktisan sehari-hari.

    Begini tampilan interior Mitsubishi Destinator. Foto: Rifkianto Nugroho

    Beralih ke interiornya, Destinator memiliki kabin premium yang luas dan menjamin kenyamanan bagi semua penumpang. Tempat duduk tiga baris memiliki ruang yang luas untuk semua penumpang. Kesan mewah dipancarkan oleh Panoramic Sunroof dan pencahayaan ambient 64 warna untuk nuansa premium. Ruang penyimpanan yang luas dan utilitas yang nyaman tersedia di setiap kursi. Di kokpit ada Smartphone-link Display Audio (SDA) 12,3 inci dan layar driver digital 8 inci yang meningkatkan kenyamanan berkendara. Buat menambah kenyamanan perjalanan, tersedia opsi Dynamic Sound Yamaha Premium.

    Di balik kapnya, Mitsubishi Destinator mengandalkan mesin turbo 1,5 liter dan CVT. Tersedia lima mode berkendara yang mengoptimalkan performa di berbagai kondisi jalan.

    Suspensi mobil ini disetel untuk kenyamanan di jalanan ASEAN. Ground clearance tinggi dan visibilitas yang jelas untuk memberikan rasa percaya diri di jalan yang kasar. Ditambah ada fitur bantuan pengemudi dan konektivitas canggih untuk keselamatan dan kemudahan.

    (rgr/mhg)

  • Chili Ingin Perkuat Kerja Sama dengan Indonesia, Gencarkan Diplomasi Kuliner

    Chili Ingin Perkuat Kerja Sama dengan Indonesia, Gencarkan Diplomasi Kuliner

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan promosi perdagangan Chili, ProChili ingin memperkuat posisinya sebagai mitra dagang strategis di Indonesia melalui diplomasi kuliner.

    Chili Trade Commissioner in Indonesia, Carlos Patricio Parraguez Bravo, menjelaskan bahwa diplomasi perdagangan bukan hanya soal membawa produk, tetapi tentang membangun koneksi yang relevan dengan pasar Indonesia.

    Menurutnya diplomasi kuliner adalah jembatan budaya yang efektif. Melalui pengalaman rasa, Chili dapat memperkenalkan nilai-nilai kualitas, tradisi, dan inovasi.

    Dia optimistis bahwa Indonesia adalah mitra strategis dan pintu masuk ideal ke Asia Tenggara. 

    “Dengan populasi besar dan peran sentral dalam perdagangan kawasan, kami melihat potensi jangka panjang untuk hubungan dagang yang saling menguntungkan,” jelasnya, Sabtu (30/8/2025).

    Lebih jauh, dia memaparkan sepanjang 2024, nilai perdagangan Chili dengan negara-negara Asean mencapai US$4,4 miliar, dengan ekspor ke Indonesia khususnya senilai US$112 juta.

    Menurutnya produk unggulan seperti salmon senilai US$13 juta dan anggur senilai US$4 juta  menjadi motor pertumbuhan yang masih menyimpan potensi besar untuk diperluas.

    Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan riset pasar yang komprehensif, berinteraksi langsung dengan komunitas bisnis lokal, dan menyesuaikan penawaran ekspor agar sesuai dengan preferensi budaya, tren konsumsi, serta regulasi yang berlaku.

    “Kami juga mengidentifikasi sektor-sektor prioritas seperti makanan laut, wine, buah segar, dan layanan teknologi yang memiliki potensi tinggi di pasar Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia menilai Chili dan Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang saling melengkapi. Chili dikenal sebagai eksportir utama dunia untuk produk agrifood seperti salmon, ceri, dan wine, sedangkan  Indonesia merupakan pasar konsumen besar dengan pertumbuhan ekonomi stabil.

    Sisi lain, dia menjelaskan bahwa ekspansi ke Asia Tenggara menghadapi tantangan, mulai dari perbedaan regulasi hingga preferensi konsumen lokal. Untuk itu, pendekatan yang ditempuh berbasis riset pasar, adaptasi produk, hingga kolaborasi erat dengan mitra lokal.

    Strateginya, kata dia, untuk masuk ke pasar ini adalah dengan mengedepankan kualitas, keberlanjutan, dan transparansi. Produk Chili, tekannya, seperti seafood dan wine, dikenal karena standar keamanan dan sertifikasi internasional.

    “Kami juga aktif dalam diplomasi kuliner dan storytelling produk, dalam bentuk cooking show, edukasi keanekaragaman produk wine untuk membangun koneksi emosional dengan konsumen Indonesia,” imbuhnya.

    Kerja Sama Bidang Teknologi

    Selain produk-produk di atas, pihaknya juga ingin memperluas kerja sama ke sektor lainnya terutama teknologi berupa layanan berbasis teknologi di bidang agrikultur presisi, energi bersih, hingga solusi digital.

    Dia memaparkan Chili memiliki infrastruktur digital yang kuat dan tingkat penetrasi internet tertinggi di Amerika Latin. 

    “Kami memanfaatkan platform digital untuk promosi produk, virtual matchmaking, dan analisis pasar. Teknologi juga memungkinkan kami mendukung UKM dalam ekspansi global secara lebih efisien dan terukur,” imbuhnya.

    Dia menargetkan dapat menciptakan kemitraan dagang baru, peningkatan volume ekspor, dan tindak lanjut berupa roadmap kerja sama bilateral dengan Indonesia setelah perhelatan Chile–Asean Business Summit mendatang,  dari 8 September 2025 hingga 13 September 2025 di Indonesia dan Thailand.