Organisasi: ASEAN

  • Menkeu Purbaya Ramal Manufaktur Ngebut Kuartal IV/2025 Usai Guyuran Rp200 Triliun

    Menkeu Purbaya Ramal Manufaktur Ngebut Kuartal IV/2025 Usai Guyuran Rp200 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meramal kinerja manufaktur nasional tumbuh positif seiring dengan penyaluran dana likuiditas Rp200 triliun ke perbankan untuk menggerakan perekonomian. 

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sektor manufaktur sebagai kontributor ekonomi terbesar kembali menguat dengan pertumbuhan mencapai 5,68% (year-on-yaer/yoy) pada kuartal II/2025 atau tertinggi sejak tahun 2022. 

    “Manufaktur kita di Q2 sudah mulai recovery [pulih], mungkin Q3 akan melambat sedikit tapi Q4 akan tumbuh lebih cepat lagi perbaikan ekonomi dan perbaikan demand karena supply uang ditambah di sistem perekonomian,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita September 2025, Senin (22/9/2025). 

    Optimisme tersebut juga didukung permintaan domestik yang terus pulih dan keberhasilan penetrasi pasar ekspor, terutama untuk produk hasil hilirisasi. 

    Di samping itu, kinerja pertumbuhan manufaktur pada kuartal kedua tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,43% yoy. 

    Sejumlah sektor pendukung yakni industri logam dasar yang tumbuh 14,9% yoy ditopang meningkatnya permintaan ekspor khususnya komoditas berbasis hilirisasi. 

    Tak hanya itu, industri makanan dan minuman juga tumbuh sebesar 6,2% yoy yang didorong permintaan domestik dan ekspor untuk produk seperti CPO, minyak goreng, dan berbagai olahan lainnya. 

    Lebih lanjut, industri kimia yang periode kuartal kedua ini tumbuh 9,4% yoy yang tumbuh ditopang permintaan domestik untuk produk farmasi. 

    “Membaiknya situasi global, aktivitas manufaktur dunia kembali ekspansif. wilayah eropa utk pertama kalinya sejak pertengahan 2022 kembali mencatat ekspansi, sebagian besar negara G20 dan Asean juga menunjukkan pemulihan yg cukup solid,” tuturnya. 

    Jika dilihat dari laporan S&P Global, PMI manufaktur global berada di level ekspansi yakni 50,6. Purbaya memproyeksi tren ke depan akan terus positif, begitupun dengan manufaktur di negara-negara Asean dan G20 yang ikut pulih. 

    Adapun, PMI manufaktur Indonesia juga pulih ke level 51,2 pada Agustus 2025 setelah 4 bulan sebelumnya mengalami kontraksi beruntung dibawah ambang batas 50. 

    “Sepertinya global tidak seburuk yang ditakutkan selama ini, mereka mulai recovery, kalau hitungan saya tidak salah, recover nya akan sangat lama siklus bisnis itu kan amerika 10 tahun mereka mulai ekspansi 2023 sampai 2030 akan aman,” terangnya. 

    Purbaya juga menilai mestinya Indonesia akan makin berani ke depan untuk eskpansi karena permintaan domestik yang dinilai kuat. Ketidakpastian global pun disebut telah berkurang dari sebelumnya. 

    “The Fed menurunkan bunga itu akan memberikan stimulus tambahan ke ekonomi Amerika yang biasanya akan diikuti oleh perbaikan negara-negara lain, termasuk China, Jepang, Korea, dan kita juga karena AS masih merupakan mesin pertumbuhan utama ekonomi dunia,” pungkasnya. 

  • Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh dunia. Namun di Indonesia, banyak UKM, startup, hingga perusahaan besar masih bingung memaksimalkannya.

    Dikutip dari Salesforce, 75% bisnis di ASEAN sudah mulai mengadopsi AI. Namun, masih banyak di antaranya yang di tahap coba-coba atau masih mencari cara mengoptimalkan AI agar lebih aman dan strategis.

    Bila tak diarahkan dengan tepat, bisnis bisa salah langkah, seperti mengandalkan solusi instan atau terlalu percaya pada teknologi tanpa memahami risikonya.

    Menjawab tantangan ini, penyedia cloud hosting inovatif, Dewaweb, menggelar SCALECON AI 2025,konferensi AI terbesar di Indonesia yang akan menjadi momentum bersejarah bagi transformasi bisnis ke era AI. SCALECON hadir untuk membantu bisnis Indonesia tidak sekadar ‘coba-coba’, tapi benar-benar memanfaatkan AI secara aman, strategis, dan berdampak.

    Mengangkat tajuk “Scale Your Business with AI”, acara ini akan menyajikan jawaban konkret atas keresahan seputar AI dengan menempatkan AI sebagai pendorong pertumbuhan bisnis. Kemudian, ada juga materi untuk menjembatani dunia teknologi dengan bisnis.

    “AI bukan lagi wacana masa depan. SCALECON adalah gerakan untuk membuktikan bahwa AI bisa digunakan secara nyata untuk membuat bisnis lebih efisien, produktif, dan siap bersaing di era AI. Harapan kami, SCALECON menjadi awal transformasi banyak bisnis di Indonesia,” ujar CEO PT DEWAWEB Edy Budiman, dikutip Senin (22/9/2025).

    Di SCALECON, peserta akan belajar dari lebih dari 20 orang pakar dan praktisi AI lewat conference, workshop, dan exhibition. Tidak hanya teori, tapi praktik nyata bagaimana AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat keamanan siber, mengubah strategi marketing, mengotomasi pekerjaan rutin, hingga mendukung tata kelola bisnis yang lebih baik.

    Selain itu, peserta mendapat kesempatan eksklusif untuk networking dengan founders, C-level executives, sponsor global, dan komunitas teknologi terbesar di Indonesia.

    Pemberdayaan ekonomi digital Indonesia melalui AI juga akan dibahas. Contohnya dengan menunjukkan bagaimana strategi yang tepat dapat selaras dengan roadmap transformasi digital nasional yang tengah dijalankan pemerintah.

    “SCALECON bukan hanya konferensi. Ini adalah gerakan. Acara ini akan digelar pada 27 September 2025 di Menara Kuningan, Jakarta. Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menjadi bagian dari transformasi bisnis Indonesia,” pungkas Edy.

    Untuk informasi lengkap dan tiket kunjungi https://scalecon.ai

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

    Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

    Bisnis.com, JAKARTA— Lenovo, perusahaan teknologi asal China, mengungkap mayoritas organisasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menjalankan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perusahaan di sektor perbankan menggunakan teknologi tersebut untuk deteksi penipuan.

    Executive Director CAP & ANZ Infrastructure Solutions Group (ISG) Lenovo Kumar Mitra mengatakan peluang adopsi AI di Indonesia masih sangat besar. 

    Mengutip studi Lenovo bersama IDC yang menunjukkan 68% organisasi di Asean, termasuk Indonesia, telah menjalankan beban kerja AI di lingkungan hybrid atau on-premises, jauh di atas rata-rata global.

    Sektor-sektor seperti perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur pun telah memanfaatkan AI untuk deteksi penipuan, pemeliharaan prediktif, hingga layanan pelanggan. 

    “Sektor tersebut juga fokus pada pengelolaan data lokal dan kepatuhan menjadi faktor yang sangat krusial,” kata Kumar kepada Bisnis, Senin (22/9/2025).

    Ke depan, Lenovo melihat AI PC dan edge AI sebagai peluang transformatif. Di Asia Pasifik, 43% organisasi melaporkan peningkatan produktivitas dari penggunaan PC bertenaga AI, dan 65% berencana mengadopsinya.

    “Dengan pertumbuhan ekonomi digital, budaya kerja hybrid, dan industri kreatif di Indonesia, AI PC berpotensi memainkan peran transformatif,” kata Kumar.

    Teknologi ini, imbuhnya, mampu memberdayakan karyawan dengan kolaborasi yang lebih cepat, wawasan real-time, serta pemrosesan AI lokal yang tidak selalu bergantung pada cloud. 

    Dikombinasikan dengan ekspansi edge AI, inovasi ini membuka jalan baru bagi bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan digital.

    Lenovo, lanjut Kumar, juga menaruh fokus pada layanan profesional yang kini menjadi prioritas CIO di Asia Pasifik, khususnya terkait Governance, Risk, and Compliance (GRC).

    Di kawasan Asean, sebanyak 44% CIO telah memanfaatkan layanan profesional berbasis AI, dan 56% lainnya berencana untuk mengadopsinya. 

    “Lenovo menjawab kebutuhan ini melalui solusi seperti AI Fast Start, yang membantu mempercepat proses optimalisasi dan skalabilitas proyek AI,” kata Kumar. 

    Dampak AI

    Kumar menjelaskan penerapan AI juga telah banyak membantu perusahaan.  ST Logistics berhasil mengotomatisasi operasional gudang dengan solusi Lenovo yang meningkatkan kecepatan pemrosesan pesanan hingga 40% sekaligus menurunkan konsumsi energi 30%.

    Startup AI SharonAI juga memanfaatkan Lenovo TruScale untuk mengakses infrastruktur berbasis GPU tanpa investasi awal besar, memberi fleksibilitas menambah kapasitas sesuai kebutuhan. 

    Menurut Kumar, contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana infrastruktur full stack Lenovo dapat membantu pelanggan memaksimalkan performa, meningkatkan skalabilitas, serta mendukung efisiensi biaya dan inovasi jangka panjang.

  • China-ASEAN Expo ke-22 rangkum lebih dari 500 kesepakatan ekonomi

    China-ASEAN Expo ke-22 rangkum lebih dari 500 kesepakatan ekonomi

    Nanning (ANTARA) – Pameran China-ASEAN Expo ke-22 (CAEXPO) dan KTT Bisnis dan Investasi China-ASEAN ditutup pada Minggu (21/9) di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China Selatan, dengan lebih dari 500 kesepakatan ekonomi dan perdagangan ditandatangani dalam acara tersebut.

    Sekretaris Jenderal Sekretariat CAEXPO Wei Zhaohui mengatakan dalam konferensi pers pada Minggu sore bahwa pameran tahun ini menghasilkan penandatanganan 155 proyek investasi, dengan 74 di antaranya berfokus pada sektor pengolahan dan manufaktur, menyumbang 88 persen dari total investasi yang tercapai.

    Kesepakatan proyek manufaktur yang dicapai meliputi berbagai sektor, mulai dari peralatan mekanik, petrokimia dan teknik kimia, logam nonferrous, material-material baru, industri ringan dan tekstil, hingga teknologi informasi, sebut Wei.

    Acara yang berlangsung selama lima hari ini menempati area seluas 160.000 meter persegi dan menarik 3.260 perusahaan peserta dari 60 negara. Sebanyak 627 perusahaan di antaranya berasal dari negara-negara ASEAN.

    Untuk pertama kalinya, pameran ini juga menghadirkan paviliun yang didedikasikan khusus untuk produk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang menampilkan sekitar 1.200 produk, termasuk sekitar 20 model bahasa besar dan 60 robot pintar.

    CAEXPO ke-23 rencananya akan digelar pada 17 hingga 21 September 2026, dengan Filipina menjadi negara tamu kehormatan, demikian warta Xinhua.

    Penerjemah: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Purbaya Tolak RUU Tax Amnesty, Pilih Tarik Dolar WNI di LN Pakai Insentif

    Purbaya Tolak RUU Tax Amnesty, Pilih Tarik Dolar WNI di LN Pakai Insentif

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak setuju dengan rencana amandemen Undang-undang No.16/2016 tentang Pengampunan Pajak alias Tax Amnesty. 

    Eks Kepala Lembaga Penjamin Simpanan alias LPS itu menganggap bahwa penerapan kembali pengampunan pajak akan merusuk kredibilitas pemerintah.

    “Pandangan saya, kalau (tax amnesty) berkali-kali, gimana kredibilitas amnesty? Itu memberikan sinyal ke pembayar pajak bahwa boleh melanggar. Nanti ke depan-depannya ada amnesti lagi,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (19/9/2025).

    Dia menambahkan, sepanjang tahun ini pemerintah juga telah menggelar tax amnesty sebanyak dua kali. Purbaya menuturkan, pengadaan tax amnesty yang dilakukan berulang kali dapat membuat wajib pajak dapat berpikir praktik penghindaran pajak akan terus ditoleransi.

    “Message yang kita ambil dari adalah begitu. Tahun ini kita sudah mengeluarkan ini sudah dua kali, nanti tiga (kali), empat, lima, dan seterusnya. Pesannya nanti kibulin aja pajaknya, nanti kita tunggu di tax amnesty, pemutihannya disitu. Itu yang enggak boleh,” jelasnya. Dia menambahkan, jika tax amnesty kembali dijalankan dalam jangka pendek, wajib pajak justru akan memanfaatkan celah tersebut.

    “Kalau tax amnesty setiap berapa tahun, yaudah semuanya menyelundupkan uang. Tiga tahun lagi dapat tax amnesty. Jadi, pesannya kurang bagus untuk saya sebagai ekonom dan Menteri,” ujar Purbaya.

    Purbaya mengatakan, saat ini pihaknya akan mengoptimalkan peraturan-peraturan yang ada untuk menggenjot penerimaan pajak. Selain itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga akan meminimalkan penggelapan pajak.

    Lebih lanjut, Purbaya mengatakan pihaknya juga akan memperluas basis pajak melalui pertumbuhan ekonomi yang sehat. Dia mengatakan, ke depannya penerimaan negara dapat tumbuh tanpa harus bergantung pada program yang memberi kelonggaran berulang seperti tax amnesty.

    “Jadi kita optimalkan semua peraturan yang ada. Minimalkan penggelapan pajak, memajukan ekonomi. Supaya dengan tax ratio yang konstan, misalnya penerimaan pajak saya tumbuh lebih banyak. Kita fokuskan di situ dulu,” ujarnya.

    Orang Suka Ngibul

    Purbaya juga mengatakan bahwa sebagai ekonom, dia memandang program itu bukan kebijakan yang tepat untuk memungut kewajiban pajak dan justru tidak memberikan sinyal yang bagus. Namun, dia tidak meyakini bisa menolak usulan tersebut. 

    “Saya lihat perkembangannya seperti apa. Cuma begini, kalau dua tahun ada tax amnesty, itu akan memberi insentif kepada orang-orang untuk kibul-kibul. Karena dia akan pikir, dua tahun lagi ada tax amnesty lagi,” jelasnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Sabtu (20/9/2025). 

    Namun demikian, Purbaya menyebut akan tetap memelajari proposal yang bakal diajukan menjadi rancangan UU. Dia mengatakan bahwa hal yang tepat dilakukan adalah dengan menjalankan program pemungutan pajak yang tepat, dan menerapkan sanksi bagi yang tidak mematuhinya. 

    “Tapi kita jangan meres gitu. Jadi harus perlakuan yang baik terhadap pembayar pajak. Dan kalau udah punya duit, ya dibelanjain kira-kira gitu,” ujarnya. 

    Mau Bikin Family Office?

    Meski demikian, di tengah gaduh wacana tax amnesty, Purbaya mengungkap pemerintah tengah mengkaji insentif untuk menarik investor domestik agar tidak menempatkan uangnya dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) di luar negeri.

    Pernyataan Purbaya itu diungkapkan saat ramai pembahasan tentang amandemen UU Tax Amnesty dan riuh rendah rencana pembentukan Family Office. 

    Hal itu disampaikan Purbaya usai menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Kendati demikian, Purbaya belum memerinci lebih lanjut terkait dengan rencana tersebut meski optimistis realisasinya bisa dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan.

    “Bagaimana menarik uang-uang dolar yang orang suka taruh di luar balik ke sini. Tapi masih belum matang, masih kita matangkan lagi. Tapi kalau saya lihat rencananya cukup bagus sekali, jadi kemungkinan bisa dijalankan dalam waktu mungkin satu bulan ke depan, itu utamanya,” jelas Purbaya kepada wartawan.

    Pria yang lama bekerja di Danareksa itu memastikan hal tersebut bakal ditempuh dengan mekanisme pasar. Dia menegaskan cara yang ditempuh pemerintah untuk menarik investor itu bukan dengan paksaan.

    Purbaya menyebut pemerintah akan memikirkan insentif yang bisa membuat orang Indonesia lebih suka menaruh dolarnya di dalam negeri, dibandingkan di luar. Dia mengaku baru tahu bahwa setiap bulannya banyak investor domestik yang mengirimkan dolarnya ke luar negeri, termasuk ke kawasan Asean. 

    “Uang-uangnya utamanya ke beberapa negara di kawasan sini. Jadi kita akan menjaga itu dengan memberikan insentif yang menarik, sehingga mereka nggak usah capek-capek kirim dolarnya ke luar, itu utamanya,” ungkap Purbaya

  • Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi Megapolitan 21 September 2025

    Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Para pejabat diminta untuk dapat berangkat kerja lebih pagi, jika memang khawatir terlambat mengikuti rapat, alih-alih memakai sirene dan strobo untuk memecah kemacetan.
    Fenomena pemakaian sirene dan strobo di jalan raya belakangan dikritik masyarakat karena suaranya yang mengganggu. Terlebih, bila keduanya dipakai bukan dalam kondisi darurat.
    Tami (39), seorang karyawan swasta, mengaku heran dengan pejabat atau pengendara berpelat tertentu yang kerap menggunakan patwal dan sirene hanya untuk mengejar waktu rapat atau kegiatan rutin.
    Menurutnya, hal itu seharusnya bisa diantisipasi dengan berangkat lebih pagi.
    “Kan bisa berangkat lebih pagi, kalau mereka rapat jam 09.00 WIB di gedung A, ya harusnya bisa prediksi jarak tempuh. Kita yang masuk kerja jam 09.00 WIB saja berangkat dari rumah jam 06.00 WIB,” ujar Tami kepada
    Kompas.com
    , Minggu (21/9/2025).
    “Kenapa mereka tidak begitu, enggak perlu pakai ‘tot tot’,” lanjutnya.
    Menurut Tami, fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan pribadi justru menambah kekecewaan masyarakat.
    “Harusnya lebih bijak. Kecuali ada event besar seperti KTT ASEAN, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau cuma mau meeting di Senayan lalu menutup jalan, itu berlebihan,” tuturnya.
    Sementara itu, Dwi (40), juga karyawan swasta, menilai penggunaan sirene oleh pejabat maupun kendaraan pengawalan berbayar sudah melampaui batas.
    “Kadang mereka maksa minta jalan padahal kita sama-sama pekerja. Mereka buru-buru, kita juga. Di luar negeri, biasanya cuma presiden atau wakil yang boleh pakai begituan. Kita bisa mencontoh yang bagus,” kata Dwi.
    Menurut dia, sirene tidak hanya mengganggu karena bunyinya, tetapi juga karena dipakai tidak sesuai konteks.
    “Kalau ambulans itu beda cerita, semua pasti kasih jalan. Tapi kalau cuma pejabat atau bahkan acara pernikahan pakai patwal, itu bikin kesal. Rasanya pengen kempesin saja bannya,” ucap Dwi dengan nada kesal.
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penggunaan strobo dan sirene hanya diperbolehkan untuk kendaraan prioritas.
    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, menyebut kendaraan pribadi tidak termasuk dalam daftar itu.
    “Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 135, hanya kendaraan tertentu yang mendapat hak prioritas. Kendaraan pribadi tidak termasuk,” kata Ojo, Jumat (19/9/2025).
    Pelaku penyalahgunaan bisa dikenakan sanksi Pasal 287 Ayat 4 dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda Rp 250.000.
    Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” pun ramai di media sosial.
    Warganet menyuarakan keresahan dengan poster, meme, hingga stiker sindiran.
    Salah satunya berbunyi: “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”
    Masyarakat berharap aparat lebih tegas menindak pelanggar aturan, sekaligus mendorong pejabat maupun pemilik kendaraan agar lebih bijak menggunakan fasilitas negara maupun jasa pengawalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indonesia harap kerja sama antardaerah perkuat hubungan dengan China

    Indonesia harap kerja sama antardaerah perkuat hubungan dengan China

    Nanning (ANTARA) – Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI) Miftah Farid dalam forum bisnis dan investasi yang digelar di sela-sela Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo/CAEXPO) mengatakan Kalimantan Selatan sebagai ‘City of Charm’ Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan.

    “Hal ini mencerminkan tekad Indonesia untuk membawa kekuatan daerah ke panggung internasional,” kata Miftah.

    CAEXPO ke-22 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis dan Investasi China-ASEAN (China-ASEAN Business and Investment Summit) berlangsung pada 17-21 September di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.

    Lebih dari 3.200 perusahaan dari 60 negara ikut serta dalam ajang tersebut, dengan luas area pameran mencapai 160.000 meter persegi. Hampir 100 kegiatan promosi ekonomi dan perdagangan digelar untuk memperkuat dialog pemerintah-swasta dan mendorong kerja sama ekonomi.

    Forum Bisnis dan Investasi China (Guangxi)-Indonesia (Kalimantan Selatan) digelar pada Jumat (19/9) di Nanning dengan mengusung tema “Memperdalam Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan China-Indonesia, Bersama Memetakan Cetak Biru Pembangunan”. Acara itu bertujuan untuk mempererat kerja sama ekonomi kedua negara, mendorong integrasi investasi lintas perbatasan antara Guangxi dan Provinsi Kalimantan Selatan, serta memajukan pembangunan rantai industri dan pasokan lintas perbatasan.

    Dalam forum tersebut, Liuzhou Vocational and Technical College menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, sementara Guangxi Kehong Pest Control Co., Ltd. menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan perusahaan Indonesia CV Menata Citra Selaras, membuka babak baru kerja sama di bidang pendidikan vokasi dan pengembangan sektor pertanian.

    Selama forum tersebut berlangsung, perusahaan dari China dan Indonesia berfokus pada sektor energi baru, industri hijau, serta pengembangan sektor pertanian. Para pelaku usaha berbagi tren terbaru industri, menggali peluang kerja sama potensial, dan melakukan diskusi yang hangat.

    Sejumlah tahap awal pembentukan kerja sama telah dicapai, termasuk di bidang pengolahan produk pertanian dan rantai industri minyak sawit.

    Indonesia harap kerja sama antardaerah perkuat hubungan dengan China. (ANTARA/Xinhua)

    China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Kedua negara terus memperdalam kerja sama saling menguntungkan di bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan berkelanjutan.

    Kalimantan Selatan memiliki prospek investasi yang luas di sektor energi terbarukan, ekonomi hijau, dan infrastruktur modern. Para pejabat Indonesia yang hadir menyampaikan harapan agar Guangxi dan Kalimantan Selatan dapat mengubah konsensus politik yang dicapai melalui kunjungan tingkat tinggi menjadi kerja sama nyata, sehingga kedua belah pihak dapat berbagi manfaat pembangunan.

    Sekretaris Jenderal Sekretariat Bersama Dewan Bisnis China-ASEAN Yang Yanyan mengatakan Guangxi merupakan jendela utama China dalam membuka kerja sama dengan ASEAN, sementara Kalimantan Selatan merupakan pusat penting perdagangan dan sumber daya di Indonesia.

    Dia mengajukan tiga saran kerja sama, yaitu bersama-sama membangun “tolok ukur baru” kerja sama industri, bersama-sama mengaktifkan “tenaga baru” berbasis platform, serta bersama-sama membuka “ruang baru” jalur darat dan laut.

    Wakil Ketua Umum Bidang Diplomasi Multilateral Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI Andi Anzhar Cakra Wijaya mengatakan Kalimantan Selatan dan Guangxi memiliki prospek kerja sama yang luas di bidang pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Dia berharap kedua belah pihak dapat memperkuat pertukaran ekonomi dan perdagangan.

    Kadin Indonesia juga berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan antara Kalimantan Selatan dan Guangxi, serta mendorong perusahaan-perusahaan di Kalimantan Selatan untuk lebih aktif mengembangkan bisnis internasional.

    Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Muda China Wang Qi mengatakan bahwa forum ini menyediakan platform komunikasi yang baik bagi perusahaan kedua negara, sekaligus menjadi peluang penting untuk memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan.

    Asosiasi Pengusaha Muda China berharap dapat bekerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia untuk menciptakan titik terang baru dalam kerja sama praktis di berbagai bidang, termasuk pertanian, manufaktur, dan pembangunan kawasan industri, serta memperkuat rasa saling pengertian dan kepercayaan di kalangan pengusaha muda kedua negara.

    Indonesia harap kerja sama antardaerah perkuat hubungan dengan China. (ANTARA/Xinhua) Forum ini mengandalkan mekanisme platform Dewan Bisnis China-ASEAN dan mengintegrasikan sumber daya dinamis dari Asosiasi Pengusaha Muda China, sehingga membangun jembatan komunikasi dan kerja sama bagi pengusaha muda kedua negara. Acara ini turut membantu memperluas keterhubungan pasar serta mengeksplorasi jalur baru kerja sama ekonomi di kawasan tersebut

    Forum ini mengandalkan mekanisme platform Dewan Bisnis China-ASEAN dan mengintegrasikan sumber daya dinamis dari Asosiasi Pengusaha Muda China sehingga membangun jembatan komunikasi dan kerja sama bagi pengusaha muda kedua negara. Acara ini turut membantu memperluas keterhubungan pasar serta mengeksplorasi jalur baru kerja sama ekonomi di kawasan tersebut.

    Miftah Farid menegaskan bahwa dalam situasi global yang penuh tantangan saat ini, kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China menjadi semakin penting. Melalui kerja sama yang inklusif dan berkelanjutan, kedua negara dapat meningkatkan ketahanan rantai pasokan, memperkuat daya saing, serta menciptakan potensi baru perdagangan dan investasi di kawasan tersebut.

    Forum ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan RI, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sekretariat Bersama Dewan Bisnis China-ASEAN, dan Asosiasi Pengusaha Muda China. Lebih dari 100 perwakilan pemerintah, asosiasi bisnis, dan perusahaan dari kedua negara hadir dalam acara tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Natisha Andarningtyas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kesal dengan Bunyi “Tot Tot Wuk Wuk”, Warga: Kalau Mendesak, Berangkat Lebih Pagi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 September 2025

    Kesal Bunyi Strobo di Jalan, Warga: Kalau Lewat, Pengin Kempesin Bannya Megapolitan 21 September 2025

    Kesal Bunyi Strobo di Jalan, Warga: Kalau Lewat, Pengin Kempesin Bannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga Jakarta mengungkap kekesalannya atas bunyi strobo dan sirene yang berasal dari kendaraan yang melintas ketika jalan raya macet.
    Naufal (31), misalnya, yang mengaku bahwa raungan bunyi sirene justru membuat suasana panas.
    “Kalau ada bunyi-bunyi gitu langsung tembak aja lah, matiin aja. Kalau bisa sih kempesin aja bannya,” ujar Naufal kepada
    Kompas.com
    , Minggu (21/9/2025).
    Hal serupa datang dari Dwi (40), karyawan swasta yang mengaku sering terganggu oleh kendaraan berpelat merah maupun hitam yang berjalan dengan pengawalan.
    “Kalau lihat yang maksa minta jalan itu pengin aku kempesin bannya. Karena kita sama-sama pekerja, sama-sama bayar pajak. Mereka buru-buru, kita juga buru-buru,” kata Dwi.
    Keluhan lain datang dari Tami (39), karyawan swasta yang juga kerap bersinggungan dengan iring-iringan kendaraan pejabat di Jakarta.
    Menurutnya, alasan “buru-buru rapat” tidak bisa dijadikan pembenaran untuk penggunaan kendaraan dinas yang dilengkapi strobo memaksa meminta jalan.
    “Kalau rapat jam 9, ya berangkat lebih pagi dong. Kita pekerja juga begitu. Kalau mereka pakai sirene padahal cuma mau meeting di Senayan, itu mengganggu banget,” ujar Tami.
    Ia berharap pejabat lebih bijak menggunakan fasilitas negara yang dibiayai oleh rakyat.
    “Kecuali kalau ada event besar seperti KTT ASEAN, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau hanya aktivitas harian, jangan,” tambahnya.
    Fenomena ini bukan pertama kali dikeluhkan warga. Sebelumnya, gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” ramai di media sosial sebagai bentuk protes terhadap penyalahgunaan strobo dan sirene.
    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menyebut, hanya kendaraan prioritas seperti ambulans, pemadam kebakaran, mobil jenazah, tamu negara, dan konvoi tertentu yang boleh menggunakan strobo dan sirene.
    “Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 135, kendaraan pribadi tidak termasuk dalam kategori itu,” kata Ojo.
    Pelanggar, lanjutnya, bisa dijerat Pasal 287 Ayat 4 dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda Rp250.000.
    Naufal menilai, aturan yang sudah ada seharusnya ditegakkan lebih tegas.
    “Kalau ASN atau pejabat biasa, ngapain juga dikasih jalan. Kita ini sama-sama bayar pajak,” ujarnya.
    Sementara Dwi mengingatkan, justru pejabat yang membuat aturan harus memberi contoh.
    “Bukan malah menyalahgunakan. Kalau semua orang bisa beli jalan dengan uang, ya lalu lintas kita makin semrawut,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AI Jadi Senjata Baru Wirausahawan Digital di Asia Tenggara

    AI Jadi Senjata Baru Wirausahawan Digital di Asia Tenggara

    Jakarta

    Lanskap kewirausahaan digital di Asia Tenggara sedang memasuki babak baru. Hal ini terlihat dalam Svolution Digital Summit (SDS) 2025 yang digelar di Bali, ajang yang berhasil mengumpulkan lebih dari 3.500 wirausahawan, kreator digital, hingga afiliasi pemasaran dari 65 negara.

    Acara yang diinisiasi oleh SVO.ai itu bahkan masuk dalam ASEAN Records sebagai “Digital AI Commerce Summit Pertama & Terbesar yang Diselenggarakan Secara Fisik.” Namun lebih dari sekadar rekor, SDS 2025 memperlihatkan bagaimana AI commerce mulai menjadi fondasi baru bagi bisnis digital.

    “Svolution Digital Summit adalah ajakan kami untuk bertindak, di sinilah sistem cerdas menggantikan budaya kerja keras,” kata Racheal Tan, Ketua Penyelenggara SDS 2025, dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (21/9/2025)

    Pernyataan itu merangkum tren yang sedang berkembang: wirausahawan digital kini tak hanya mengandalkan kreativitas atau jam kerja panjang, tetapi juga sistem berbasis AI untuk otomatisasi pemasaran, periklanan, dan interaksi pelanggan.

    Platform seperti SVO.ai misalnya, dirancang untuk mengintegrasikan berbagai sistem AI agar para pelaku bisnis bisa fokus pada strategi dan pertumbuhan, bukan sekadar operasional harian.

    Ekosistem Baru Wirausahawan Digital

    SDS 2025 menghadirkan 50 pembicara global, mulai dari pakar pemasaran, kreator konten, hingga perwakilan raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan YouTube. Mereka membahas bagaimana AI dapat membantu wirausahawan skala kecil hingga menengah untuk bersaing di pasar global.

    Andrew Lim, Co-Founder SVO.ai, menekankan bahwa tujuan utama platform ini adalah memberikan akses luas bagi siapa saja. “Kami membangun SVO.ai untuk memberikan cara yang terukur bagi semua orang agar bisa sukses dalam bisnis digital dengan AI,” ujarnya.

    Dengan pendekatan ini, bahkan solopreneur dan kreator konten bisa mengakses strategi pemasaran otomatis, manajemen pelanggan pintar, dan optimalisasi kampanye digital yang sebelumnya hanya bisa dilakukan perusahaan besar.

    Asia Tenggara Jadi Pusat Perhatian

    Pengakuan ASEAN Records terhadap SDS 2025 memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan kewirausahaan digital berbasis AI.

    Jika sebelumnya inovasi digital kerap terkonsentrasi di Amerika Serikat atau Eropa, kini kawasan ini menunjukkan bahwa ada pasar yang dinamis sekaligus komunitas wirausaha yang siap mengadopsi teknologi terbaru.

    Dengan kombinasi jumlah penduduk besar, penetrasi internet tinggi, dan generasi muda yang adaptif, Asia Tenggara berpotensi menjadi laboratorium hidup bagi model bisnis berbasis AI.

    (asj/fay)

  • Inovasi Kewirausahaan Berbasis AI Resmi Diakui ASEAN

    Inovasi Kewirausahaan Berbasis AI Resmi Diakui ASEAN

    Bali: SVO.ai, platform multi-AI commerce secara resmi mendapatkan pengakuan dari ASEAN Records atas predikatnya sebagai ‘Digital AI Commerce Summit Pertama & Terbesar yang Diselenggarakan Secara Fisik’.
     
    Sertifikat ASEAN Records diserahkan kepada Co-Founder SVO.ai, Andrew Lim pada acara Svolution Digital Summit (SDS) 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center dan Atlas Beach Club, 18 September 2025. 

    SDS 2025 juga menandai peluncuran global secara resmi platform SVO.ai, platform perdagangan berbasis AI yang dirancang untuk membantu para wirausahawan digital mengotomatisasikan pemasaran, keterlibatan pelanggan, periklanan, dan pertumbuhan e-commerce secara hiper-otomatis.
     
    “Ini tentang akses. Kami membangun SVO.ai untuk memberikan cara yang terukur untuk sukses dalam bisnis digital dengan AI kepada semua orang,” kata Co-Founder SVO.ai, Andrew Lim.
     

     
    Dengan mengintegrasikan beberapa sistem AI ke dalam satu platform, memungkinkan pengguna untuk meraih pendapatan yang lebih cerdas dengan upaya yang lebih sedikit, sehingga perolehan pendapatan digital lebih efisien dan mudah diakses daripada sebelumnya.
     
    Panggung global untuk perdagangan berbasis AI

    SDS 2025 merupakan acara yang mendefinisikan ulang masa depan kewirausahaan digital yang dihadiri lebih dari 3.000 peserta, termasuk solopreneur, afiliasi, kreator konten, media buyer, dan pemimpin perusahaan untuk membahas dan menjelajahi perbatasan masa depan perdagangan berbasis AI. Summit ini juga dihadiri lebih dari 30 pembicara internasional.
     
    “Svolution Digital Summit adalah ajakan kami untuk bertindak. Di sinilah sistem cerdas menggantikan budaya kerja keras. Summit ini menandai awal dari gaya hidup digital yang lebih cerdas dan bebas bagi para wirausahawan di seluruh dunia,” kata Racheal Tan, Ketua Penyelenggara SDS 2025.

    Tak hanya itu, gelar ASEAN Records mengukuhkan SDS 2025 sebagai tonggak penting dalam lanskap inovasi di Kawasan Asia Tenggara dan menempatkannya secara resmi di ASEAN Records Hall of Recognition dengan SVO.ai bergabung dengan para tokoh lainnya yang telah membentuk kembali bisnis, budaya, dan kreativitas di regional ASEAN. 

    Bali: SVO.ai, platform multi-AI commerce secara resmi mendapatkan pengakuan dari ASEAN Records atas predikatnya sebagai ‘Digital AI Commerce Summit Pertama & Terbesar yang Diselenggarakan Secara Fisik’.
     
    Sertifikat ASEAN Records diserahkan kepada Co-Founder SVO.ai, Andrew Lim pada acara Svolution Digital Summit (SDS) 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center dan Atlas Beach Club, 18 September 2025. 
     
    SDS 2025 juga menandai peluncuran global secara resmi platform SVO.ai, platform perdagangan berbasis AI yang dirancang untuk membantu para wirausahawan digital mengotomatisasikan pemasaran, keterlibatan pelanggan, periklanan, dan pertumbuhan e-commerce secara hiper-otomatis.
     
    “Ini tentang akses. Kami membangun SVO.ai untuk memberikan cara yang terukur untuk sukses dalam bisnis digital dengan AI kepada semua orang,” kata Co-Founder SVO.ai, Andrew Lim.
     

     
    Dengan mengintegrasikan beberapa sistem AI ke dalam satu platform, memungkinkan pengguna untuk meraih pendapatan yang lebih cerdas dengan upaya yang lebih sedikit, sehingga perolehan pendapatan digital lebih efisien dan mudah diakses daripada sebelumnya.
     

    Panggung global untuk perdagangan berbasis AI

    SDS 2025 merupakan acara yang mendefinisikan ulang masa depan kewirausahaan digital yang dihadiri lebih dari 3.000 peserta, termasuk solopreneur, afiliasi, kreator konten, media buyer, dan pemimpin perusahaan untuk membahas dan menjelajahi perbatasan masa depan perdagangan berbasis AI. Summit ini juga dihadiri lebih dari 30 pembicara internasional.
     
    “Svolution Digital Summit adalah ajakan kami untuk bertindak. Di sinilah sistem cerdas menggantikan budaya kerja keras. Summit ini menandai awal dari gaya hidup digital yang lebih cerdas dan bebas bagi para wirausahawan di seluruh dunia,” kata Racheal Tan, Ketua Penyelenggara SDS 2025.
     
    Tak hanya itu, gelar ASEAN Records mengukuhkan SDS 2025 sebagai tonggak penting dalam lanskap inovasi di Kawasan Asia Tenggara dan menempatkannya secara resmi di ASEAN Records Hall of Recognition dengan SVO.ai bergabung dengan para tokoh lainnya yang telah membentuk kembali bisnis, budaya, dan kreativitas di regional ASEAN. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)