Organisasi: ASEAN

  • Airlangga Pastikan Isu Tarif-Akses Pasar Sudah Tuntas di IEU-CEPA

    Airlangga Pastikan Isu Tarif-Akses Pasar Sudah Tuntas di IEU-CEPA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič, di Bali pada Selasa (23/9/2025).

    Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk membahas perkembangan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) serta memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

    Penyelesaian Perundingan IEU-CEPA merupakan tindak lanjut dari kesepakatan politik antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Komisi Eropa pada Juli 2025 lalu. Sebelumnya, Airlangga dan Maroš juga telah melakukan beberapa kali pertemuan guna mempercepat proses negosiasi.

    Pada kesempatan ini, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perundingan IEU-CEPA termasuk para Chief Negotiators dan duta besar dari kedua belah pihak.

    “Isu-isu utama terkait akses pasar, tarif, jasa investasi, dan fasilitasi perdagangan telah tercakup dalam perundingan. Saya berharap agar proses ratifikasi dan implementasi dapat segera diselesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan bersama,” tegas Airlangga. Maroš dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan apresiasi atas peran penting Airlangga dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Disampaikan pula bahwa sejumlah komoditas utama kedua pihak akan memperoleh manfaat besar, termasuk minyak kelapa sawit, produk tekstil, dan alas kaki dari Indonesia.

    “Saya dapat sampaikan bahwa pebisnis Eropa menyambut baik perkembangan pesat yang telah dicapai dan menyatakan minat kuat mereka untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Maroš.

    Kedua menteri juga berdiskusi mengenai pentingnya early harvest sebelum ratifikasi penuh dengan dukungan para duta besar untuk memfasilitasi dialog reguler serta meningkatkan kegiatan business-to-business (B2B). Dalam hal ini, Menko Airlangga menyoroti pentingnya peran UMKM dalam implementasi IEU-CEPA.

    “UMKM harus dapat merasakan perbedaan nyata sebelum dan sesudah perjanjian ini berlaku,” ungkap Airlangga.

    Selama ini regulasi pasar Eropa masih menjadi tantangan bagi pelaku UMKM Indonesia untuk mengembangkan produknya di sana, khususnya di sektor pertanian seperti kakao dan produk lainnya.

    Selain itu, Airlangga menekankan pentingnya mendorong wirausaha muda agar dapat memanfaatkan peluang dari IEU-CEPA, termasuk di bidang digitalisasi. Airlangga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan kerja sama e-logistics, e-government, dan e-payment. Berkaca dari perkembangan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di ASEAN, termasuk juga perihal penggunaan QR payment Indonesia ingin memperkuat konektivitas digital antara ASEAN dan Uni Eropa.

    “UMKM juga penting bagi Uni Eropa karena 99 persen perusahaan di Uni Eropa adalah UMKM. ASEAN-EU memiliki potensi besar dalam kerja sama digital, termasuk peningkatan perjanjian perdagangan bebas yang harus menyesuaikan dengan perkembangan transaksi elektronik dan kepabeanan digital,” tambah Komisioner Maroš.

    Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa proses keanggotaan Indonesia dalam OECD membutuhkan dukungan dari negara-negara Uni Eropa, mengingat mayoritas negara anggota OECD berasal dari kawasan Eropa. Menanggapi proses aksesi Indonesia dalam OECD, Uni Eropa menegaskan kembali dukungan penuhnya. Lebih lanjut, disampaikan bahwa Uni Eropa dapat menyediakan keahlian dan pendekatan dari Team Europe untuk mendukung proses Indonesia menuju OECD.

    Duta Besar RI Brussel Andri Hadi menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan dan visi Menko Airlangga serta Komisioner Maroš, yang dinilai berperan penting dalam percepatan penyelesaian IEU-CEPA.

    “IEU-CEPA dapat menjadi fondasi untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Uni Eropa menuju strategic partnership, sebagaimana dibahas dalam pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen di Brussel yang lalu,” ungkap Dubes Andri.

    Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk RI Denis Chaibi menegaskan bahwa Uni Eropa kini tengah menggunakan pendekatan Team Europe, termasuk dalam implementasi IEU-CEPA. Dubes Denis juga menyebutkan adanya kebijakan visa cascade bagi warga Indonesia, keberadaan Desk BKPM untuk Uni Eropa, serta sejumlah proyek dalam kerangka Global Gateway yang merupakan langkah positif dalam menyongsong ratifikasi dan implementasi IEU-CEPA ke depan.

    Usai pertemuan tersebut, kedua menteri melaksanakan penandatanganan dan pengumuman bersama mengenai Penyelesaian Substansial Perundingan IEU-CEPA serta menghadiri Indonesia-EU Business Outlook.

    Turut hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Evita Manthovani, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional/Ketua Perunding Indonesia untuk IEU-CEPA Johni Martha, Duta Besar Uni Eropa untuk RI Denis Chaibi, serta sejumlah pejabat senior Indonesia dan Uni Eropa.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dino Patti Djalal Bongkar Politik Luar Negeri Jokowi yang Buruk, ke Ukraina Untuk Pencitraan

    Dino Patti Djalal Bongkar Politik Luar Negeri Jokowi yang Buruk, ke Ukraina Untuk Pencitraan

    GELORA.CO  – Usai pensiun jadi Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, mata publik baru terbuka.

    Karena mulai banyak orang yang berani membongkar sikap buruknya.

    Terbaru, mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, ungkap unek-unek yang sudah lama dipendam.

    Sebagai mantan diplomat, Dino memiliki jarinagn luar negeri yang luas dan kredibel.

    Karena itu Dino sangat tahu sikap politik luar negeri Jokowi saat dua periode menjabat.

    Ternyata, Jokowi menjadi salah satu Presiden RI yang paling enggan mengikuti acara pemimpin dunia lewat berbagai forum atau organisasi.

    Entah karena kendala bahasa Inggris yang tak lancar, atau persoalan lain.

    Yang pasti, kata Dino, Jokowi sering mendelegasikan acara penting itu kepada para menteri atau Wakil Presiden saat dijabat Jusuf Kalla.

    Hal ini diungkap Dino di kanal YouTube Total Politik, Rabu (24/9/2025), yang dikutip Tribunnews.com.

    Menurut Dino, Jokowi bukanlah sosok presiden yang tertarik dengan politik luar negeri.

    Dino mengungkapkan hal itu sudah terlihat ketika Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden RI pada tahun 2014 lalu.

    Adapun contohnya ketika Jokowi enggan menghadiri forum G20 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.

    Bahkan, kata Dino, Jokowi juga tidak tertarik akan pertemuan dengan negara anggota ASEAN.

    Baca juga: Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Ahli: Sebagai Eks Presiden, Ini Menyedihkan

    Jokowi, sambung Dino, menyebut bahwa pertemuan semacam itu tidak menimbulkan dampak nyata bagi masyarakat.

    “Saya ingat waktu beliau menjadi Presiden diminta untuk ke G20 dan KTT APEC, setelah beliau disumpah jadi Presiden, susah banget karena beliau tidak tertarik.”

    “Bahkan ASEAN pun, banyak cerita-cerita diplomat, beliau sempat bilang ini apa sih perkumpulan hanya ngomong-ngomong aja,” katanya.

    Keengganan Jokowi untuk hadir dalam pertemuan internasional semakin terlihat ketika dirinya juga enggan untuk mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Jokowi memang tidak pernah menghadiri langsung Sidang Umum PBB selama dua periode menjadi orang nomor satu di Indonesia.

    Dia selalu memerintakan Menteri Luar Negeri (Menlu) ataupun Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), untuk menghadirinya.

    Dino pun sempat memperoleh cerita ketika Jusuf Kalla bercerita ke Jokowi terkait padatnya rangkaian acara di PBB.

    Menurut Dino, hal tersebut turut menjadi alasan Jokowi enggan untuk menghadiri Sidang Umum PBB.

    “Pernah ada cerita, beliau nanya ke pak JK, Pak JK waktu itu sedang di New York ‘pak saya hari ini 5-10 meeting, sibuk. Pak Jokowi lalu bilang ‘ya karena itulah saya nggak mau ke sana’. Nah jadi interest-nya emang nggak ada,” tuturnya.

    Selanjutnya, mantan juru bicara SBY tersebut juga menyebut bahwa kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia saat konflik kedua negara tersebut terjadi hanya untuk pencitraan di dalam negeri.

    Jokowi memang pernah pergi ke Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy pada 29 Juni 2022 lalu.

    Dikutip dari laman Presiden RI, Jokowi menyebut bahwa kunjungan ke Ukraina adalah wujud kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.

    Sehari setelahnya, Jokowi pun sempat bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow dan mengatakan siap menjembatani agar kedua negara berdamai.

    “Kita lihat waktu konflik Rusia-Ukraina, beliau datang ke Ukraina dan Rusia dan saya dan kita semua kan senang, ya,” ujarnya.

    “Tetapi ternyata, dan mohon maaf sekali untuk para pendukung Jokowi, tapi ternyata ini lebih untuk konsumsi dalam negeri dan bukan untuk menyelesaikan konflik. Kalau kita benar-benar mau bantu, ya bantu,” lanjut Dino.

    Dino lantas membandingkan kepemimpinan Jokowi dan SBY di mana mantan atasannya itu memiliki keseimbangan dalam mengurusi urusan dalam negeri dan luar negeri.

    “Ini Pak SBY, dalam negeri bagus secara politik, ekonomi, demokrasi, reformasi, tetapi (urusan) luar negeri aktif dan berdampak,” tuturnya.

    Dia pun berharap agar Presiden Prabowo Subianto mencontoh cara kepemimpinan SBY di masa lalu.

    “Dan saya kira dari sekarang, Pak Prabowo harus bisa berpikir bagaimana saya jadi Presiden di dalam negeri secara politik dan ekonomi sukses tapi juga luar negeri, kita bisa berdampak. Itu susah sekali,” pungkasnya

  • Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito Megapolitan 24 September 2025

    Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pembangunan Sentra Fauna di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, hampir rampung.
    Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi ini disiapkan sebagai lokasi relokasi pedagang Pasar Burung Barito yang akan terdampak proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka.
    Hingga Selasa (23/9/2025), pembangunan khusus kios di Sentra Fauna sudah mencapai 70 persen.
    Sebanyak 104 dari 125 kios siap ditempati setelah pemasangan
    rolling door
    , sementara 21 kios lainnya masih dalam proses pembangunan.
    “Kalau kios sih sudah mencapai 70 persen, tapi kalau secara keseluruhan belum,” kata Parulian ditemui saat memantau pembangunan di lokasi, Selasa.
    Adapun pembangunan sarana dan prasarana lainnya masih akan berlangsung hingga Desember mendatang. Sementara itu, pembangunan Taman Bendera Pusaka akan dimulai pada Oktober mendatang.
    Menurut Parulian, sebanyak 97 dari 125 kios disediakan khusus untuk pedagang Pasar Burung Barito, terdiri dari 66 kios burung, 19 kios kuliner, dan 12 kios buah. Sisanya, 28 kios akan dikelola warga setempat.
    “(Sebanyak) 125 kios ini sebagian dari pindahan dari Barito, sebagian untuk warga yang ada di sini,” ujarnya.
    Ia menyebutkan, pedagang yang akan direlokasi telah menandatangani surat pernyataan persetujuan pindah.
    “Kalau sesuai yang kemarin sudah menandatangani surat, maunya mereka pindah ke sini, ditampung nanti di sini,” tambahnya.
    Untuk menghindari monopoli, setiap pedagang hanya diperbolehkan menempati satu kios. Pedagang hewan juga hanya boleh menjual hewan, sedangkan kebutuhan pakan akan dipusatkan di area khusus.
    Di bagian ujung lahan, terdapat kebun warga yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) LA Seven RW 007 Lenteng Agung. Parulian menegaskan kawasan hijau tersebut tidak akan terganggu pembangunan.
    “Untuk Poktan yang dikelola RW di sini, itu tetap ada,” tegasnya.
    Wali Kota Jakarta Selatan M. Anwar mengusulkan agar kebun itu ditata lebih baik, dengan tambahan fasilitas seperti greenhouse.
    Bahkan, kebun yang terlihat asri itu juga diusulkan Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, untuk ditata lebih bagus lagi.
    “Dan seperti yang disampaikan Pak Wali nanti, untuk Poktannya akan dibuat lebih bagus, green house dan dibentuknya,” ujar Parulian.
    Hal ini disambut gembira oleh pembina kebun, Yuniono.

    Alhamdulillah
    , dengan dukungan Pak Wali Kota dan Camat, tempat itu tidak diganggu,” katanya.
    Yuniono bersyukur karena kebun yang ia bina bersama warga RW 007 itu adalah bagian dari kerjasama dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN).
    “Karena ini adalah program pemerintah dan saya juga sudah kerja sama dengan KGN yang miliknya Pak Prabowo sedang dikembangkan menjadi Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya.
    Meski pemerintah menyebut mayoritas pedagang setuju pindah, sejumlah pedagang Pasar Burung Barito membantah.
    “Datanya dari mana? Enggak ada yang setuju sih. Semuanya enggak ada yang setuju dipindahkan ke sana,” kata Yuli (45), seorang pedagang, di Pasar Barito.
    Tugiran (60), pedagang lainnya, mengaku lokasi Sentra Fauna tidak meyakinkan untuk berdagang karena berada di dataran lebih rendah dari badan jalan.
    “Lihat lokasi di sana tuh enggak memungkinkan. Kami sama saja bunuh diri di sana, karena tempatnya ketutup begitu,” ucapnya.
    Ia khawatir harus memulai kembali usaha dari nol jika pindah.
    “Kalau di sini kami bertahan, masih ada lah sedikit-sedikit dapat buat anak sekolah. Kalau di sana itu, saya yakin ya dua bulan atau berapa tahun pun belum bisa. Karena ibaratnya itu kan dari nol,” kata Tugiran.
    Para pedagang berharap dapat bertemu langsung dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk mencari solusi terbaik.
    Relokasi pedagang dilakukan untuk memberi ruang pembangunan Taman Bendera Pusaka, proyek ruang terbuka hijau (RTH) baru yang akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat.
    Proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2025 ini diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​Lolos Final Indonesia, 5 Teknisi Terbaik Midea Club Siap Berangkat ke China

    ​Lolos Final Indonesia, 5 Teknisi Terbaik Midea Club Siap Berangkat ke China

    Jakarta: Midea Club menetapkan 5 teknisi terbaik nasional yang akan mewakili Indonesia di ajang Midea Club ASEAN Flash Installation Tournament 2025 di China. Kelima teknisi terbaik ini telah melalui babak penyisihan di 7 kota besar Indonesia dan Final Round di Jakarta.
     
    Dari total 280 peserta di tahap awal, terpilih 21 finalis dari kota Jakarta, Tangerang, Bekasi, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Surabaya. Mereka kemudian bertanding di Final Round pada Minggu, 22 September 2025, memperebutkan 10 posisi terbaik nasional.

    Dari 10 pemenang tersebut, 5 nama terbaik yakni Agung Nugroho, Nanang Eko Setyawan, Tarman, Muhammad Suyono Yatin, dan Edy Umar berhasil meraih tiket menuju level internasional.
     
    “Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga bentuk penghargaan Midea untuk para teknisi yang telah menjadi garda terdepan layanan kami. Dengan berangkat ke China, para pemenang juga mendapatkan pengalaman bertanding di kancah internasional bersama rekan-rekan teknisi terbaik dari Asia Tenggara,” ujar Ighvar Rabbighfirly, Head of Sales Residential Air Conditioner Midea Electronics Indonesia.
     
    Ighvar mengungkapkan installer/teknisi menjadi representasi langsung perusahaan di lapangan. Pemasangan AC yang tepat dan profesional sangat menentukan efisiensi dan umur panjang produk.

    Sebaliknya, kesalahan instalasi bisa menyebabkan keluhan pelanggan, kerusakan unit, hingga citra buruk terhadap merek. Selain itu, installer seringkali menjadi orang pertama yang menjelaskan fitur, cara penggunaan, hingga perawatan produk kepada pelanggan. Mereka punya peran sebagai brand educator di lapangan.
     
    Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang nasional mendapatkan hadiah berupa uang tunai hingga Rp4.650.000 serta akomodasi perjalanan ke China untuk mengikuti kompetisi ASEAN.
     
    Sementara itu, di tingkat internasional, tiga juara ASEAN akan memperoleh hadiah besar, yaitu:
    Juara 1: Rp75.000.000 dan gelar Midea ASEAN Flash Installation Ambassador
    Juara 2: Rp30.000.000
    Juara 3: Rp15.000.000
     
    “Dengan hadiah yang prestisius ini, kami ingin menegaskan bahwa keterampilan teknisi layak mendapat panggung dan apresiasi setinggi-tingginya,” tutup Ighvar.

    Jakarta: Midea Club menetapkan 5 teknisi terbaik nasional yang akan mewakili Indonesia di ajang Midea Club ASEAN Flash Installation Tournament 2025 di China. Kelima teknisi terbaik ini telah melalui babak penyisihan di 7 kota besar Indonesia dan Final Round di Jakarta.
     
    Dari total 280 peserta di tahap awal, terpilih 21 finalis dari kota Jakarta, Tangerang, Bekasi, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Surabaya. Mereka kemudian bertanding di Final Round pada Minggu, 22 September 2025, memperebutkan 10 posisi terbaik nasional.
     
    Dari 10 pemenang tersebut, 5 nama terbaik yakni Agung Nugroho, Nanang Eko Setyawan, Tarman, Muhammad Suyono Yatin, dan Edy Umar berhasil meraih tiket menuju level internasional.
     
    “Ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga bentuk penghargaan Midea untuk para teknisi yang telah menjadi garda terdepan layanan kami. Dengan berangkat ke China, para pemenang juga mendapatkan pengalaman bertanding di kancah internasional bersama rekan-rekan teknisi terbaik dari Asia Tenggara,” ujar Ighvar Rabbighfirly, Head of Sales Residential Air Conditioner Midea Electronics Indonesia.
     
    Ighvar mengungkapkan installer/teknisi menjadi representasi langsung perusahaan di lapangan. Pemasangan AC yang tepat dan profesional sangat menentukan efisiensi dan umur panjang produk.
     
    Sebaliknya, kesalahan instalasi bisa menyebabkan keluhan pelanggan, kerusakan unit, hingga citra buruk terhadap merek. Selain itu, installer seringkali menjadi orang pertama yang menjelaskan fitur, cara penggunaan, hingga perawatan produk kepada pelanggan. Mereka punya peran sebagai brand educator di lapangan.
     
    Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang nasional mendapatkan hadiah berupa uang tunai hingga Rp4.650.000 serta akomodasi perjalanan ke China untuk mengikuti kompetisi ASEAN.
     
    Sementara itu, di tingkat internasional, tiga juara ASEAN akan memperoleh hadiah besar, yaitu:
    Juara 1: Rp75.000.000 dan gelar Midea ASEAN Flash Installation Ambassador
    Juara 2: Rp30.000.000
    Juara 3: Rp15.000.000
     
    “Dengan hadiah yang prestisius ini, kami ingin menegaskan bahwa keterampilan teknisi layak mendapat panggung dan apresiasi setinggi-tingginya,” tutup Ighvar.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • Timor Leste Akan Jadi Anggota ASEAN pada Oktober

    Timor Leste Akan Jadi Anggota ASEAN pada Oktober

    Jakarta

    Timor Leste dijadwalkan menjadi anggota ke-11 blok regional ASEAN pada bulan Oktober mendatang. Demikian disampaikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Selasa (23/9) saat berkunjung ke negara Asia Tenggara tersebut.

    Aksesi ini akan diresmikan pada pertemuan para pemimpin dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, ujar Anwar, yang negaranya saat ini menjadi ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN.

    Timor Leste adalah negara termuda di kawasan ini, setelah memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002.

    “Aksesi Timor-Leste ke ASEAN akan sangat bermanfaat bagi kita semua,” kata Anwar dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Timor Leste, Ramos-Horta, di ibu kota negara tersebut, Dili.

    “Kami pasti akan merayakan keikutsertaan Anda di ASEAN pada Oktober 2025,” ujarnya, dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/9/2025).

    Anwar mengatakan kedua pemimpin juga membahas perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan pertahanan selama pembicaraan bilateral.

    Ia juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao selama kunjungannya.

    Presiden Jose Ramos-Horta telah lama berkampanye untuk keanggotaan ASEAN, dan permohonannya pertama kali diajukan pada tahun 2011.

    “Diskusi kami telah menjadi fokus yang hangat dan konstruktif untuk masa depan seiring kami mempersiapkan aksesi bersejarah kami ke ASEAN pada bulan Oktober di Kuala Lumpur,” kata Horta.

    “Kami berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan Malaysia dan seluruh anggota ASEAN untuk memenuhi tonggak-tonggak penting yang tersisa dalam perjalanan kami menuju keanggotaan penuh,” imbuhnya.

    Timor Leste saat ini terus bergulat dengan tingginya ketimpangan sosial, malnutrisi, dan pengangguran.

    Perekonomiannya masih sangat bergantung pada cadangan minyaknya.

    Awal bulan ini, ribuan pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh mahasiswa, berunjuk rasa menentang rencana pembelian kendaraan SUV Toyota Prado untuk masing-masing dari 65 anggota parlemen negara itu dan program pensiun seumur hidup untuk mantan anggota parlemen.

    Para demonstran dan polisi bentrok selama dua hari berturut-turut. Setelah aksi protes tersebut, parlemen negara itu dengan suara bulat mengadopsi resolusi untuk membatalkan pengadaan kendaraan baru terse

    but. Parlemen juga tunduk pada tekanan publik terkait masalah pensiun.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pakar: Kerja sama “jalur sutra udara” percepat perdagangan China-ASEAN

    Pakar: Kerja sama “jalur sutra udara” percepat perdagangan China-ASEAN

    Kuala Lumpur (ANTARA) – Kerja sama melalui “Jalur Sutra Udara” (Air Silk Road) akan memperkuat sektor kargo udara antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dengan Malaysia menjadi sebuah pusat regional utamanya, demikian disampaikan sejumlah pakar sektor penerbangan.

    Inisiatif “pusat ganda” (twin hub) Bandar Udara Internasional Xinzheng Zhengzhou-Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur International Airport/KLIA) akan memberikan keunggulan strategis dengan mempermudah logistik menyeluruh (end-to-end), mengurangi waktu transit, dan meningkatkan akses pasar, sehingga menguntungkan bisnis dan konsumen di kedua penghujung koridor, kata para pakar.

    “Inisiatif ini mewakili tonggak strategis dalam kerja sama ekonomi Malaysia-China, mengukuhkan Jalur Sutra Udara ASEAN-China,” kata Direktur Pelaksana Grup Raya Airways Mohamad Najib Ishak dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini.

    “Kemitraan ini tidak hanya memperkuat perdagangan bilateral dan ketahanan rantai pasokan, tetapi juga menempatkan Malaysia sebagai salah satu pusat logistik penting dalam kerangka kerja jaringan perdagangan global yang dinamis,” ujarnya.

    Mohamad Najib menyatakan keyakinannya bahwa inisiatif itu akan mendorong integrasi ekonomi yang lebih mendalam antara Malaysia, China, dan kawasan ASEAN yang lebih luas dalam lima tahun ke depan.

    Inisiatif tersebut akan memperluas kapasitas kargo, meningkatkan digitalisasi proses perdagangan, dan memperkuat konektivitas multimoda, sehingga menempatkan pusat ganda ini sebagai koridor kargo udara terkemuka di Asia, lanjutnya.

    Sebuah pesawat terbang melintas di atas Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Selangor, Malaysia, 9 Maret 2022. (inhua/Chong Voon Chung)

    Sementara itu, Pete Chareonwongsak, selaku chief executive officer (CEO) Teleport yang merupakan divisi logistik dari Capital A Berhad yang berbasis di Malaysia, mengatakan inisiatif ini akan meningkatkan kargo udara dari ASEAN dan memanfaatkan keunggulan Zhengzhou sebagai pusat logistik utama, menghubungkan pasar konsumen ASEAN yang berkembang pesat dengan barang-barang dari China.

    Pete menambahkan bahwa kedekatan geografis dan hubungan erat antara Malaysia dengan China menjadikan koridor udara ini sebagai kemajuan perdagangan yang berlangsung alami antara kedua negara.

    Di sisi lain, Mohd Izani Ghani, selaku direktur pelaksana Malaysia Airports, yang merupakan operator bandara global terkemuka, menyebutkan bahwa permintaan perdagangan elektronik (e-commerce) lintas perbatasan yang kuat, yang didukung oleh kapasitas bagasi bawah pesawat kargo maupun pesawat penumpang, menjadikan koridor Zhengzhou-Kuala Lumpur sebagai salah satu rute dengan pertumbuhan tercepat dalam jaringan mereka dan mendorong perkembangan sektor tersebut.

    “Untuk mempertahankan momentum ini, kami telah memperluas kapasitas di KLIA. Fasilitas-fasilitas baru telah mengubah cara kargo bergerak melalui bandara kami,” paparnya.

    “Selanjutnya, Selangor Aero Park akan menjadi kawasan industri pertama di Malaysia yang didedikasikan khusus untuk rantai pasokan penerbangan dan kedirgantaraan, sementara terminal alih muatan (transshipment) yang terencana akan memperkuat peran KLIA sebagai pusat bagi barang-barang bernilai tinggi dan mudah rusak,” tuturnya.

    Mohd Izani menambahkan bahwa Malaysia Airports bekerja sama secara erat dengan pemerintah untuk semakin mempersingkat waktu perizinan bea cukai, memperluas fasilitas zona bebas, dan memodernisasi proses pemeriksaan, serta mendigitalkan dokumen zona bebas dan memperkenalkan sistem antrean truk daring (online) untuk mengurangi kemacetan dan mengoptimalkan pencatatan data guna meningkatkan efisiensi.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPJPH perkuat kerja sama internasional untuk bangun ekosistem halal

    BPJPH perkuat kerja sama internasional untuk bangun ekosistem halal

    Halal sebagai standar berkaitan erat dengan isu kesehatan, higienitas, keamanan pangan, nutrisi, gizi, ketahanan pangan, bahkan terkait rekayasa genetika bahan makanan…,

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam dan luar negeri demi membangun ekosistem halal serta menjadikan Indonesia sebagai rujukan halal dunia.

    “Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga halal luar negeri (LHLN) untuk memperluas jaringan layanan halal. Standar halal ASEAN harus menjadi titik awal menuju ekosistem halal global yang kuat dan berwibawa,” kata Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mamat Salamet Burhanudin dikutip dari keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Mamat mengatakan, hal ini sejalan dengan halal yang menjadi salah satu nilai yang kian diperhitungkan dalam bisnis dan perdagangan internasional terutama di sektor makanan dan minuman.

    “Halal sebagai standar berkaitan erat dengan isu kesehatan, higienitas, keamanan pangan, nutrisi, gizi, ketahanan pangan, bahkan terkait rekayasa genetika bahan makanan. Urgensi ini membuktikan bahwa halal semakin diakui sebagai faktor penting dalam sektor industri dan perdagangan global,” ujar Mamat.

    Untuk itu, ia mengatakan BPJPH berupaya untuk memperkuat regulasi dan membagikan pengalaman Indonesia dalam pelaksanaan sertifikasi halal.

    “Indonesia, melalui BPJPH, terus mengembangkan layanan sertifikasi halal yang efektif, transparan, akuntabel, mudah, cepat, dan terjangkau guna mendukung penguatan ekosistem halal baik nasional maupun global,” katanya.

    Indonesia pun cukup aktif menyuarakan pentingnya nilai dan pembangunan ekosistem halal di sejumlah panggung dunia. Baru-baru ini, BPJPH juga terlibat dalam rangkaian Food Ingredients Asia (Fi Asia) and Vitafoods Asia 2025 yang diselenggarakan di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand.

    Kegiatan berskala internasional ini diikuti oleh 36 ribu pengunjung dari 70 negara serta menghadirkan 1.500 peserta dari berbagai merek terkemuka.

    Selain pameran industri makanan dan minuman, Fi Asia juga menampilkan rangkaian seminar, konferensi, lokakarya, dan sesi teknis mengenai berbagai topik penting seperti tren inovasi, peluang investasi startup, tantangan regulasi, keberlanjutan, hingga wawasan pasar global.

    Lebih lanjut, BPJPH juga menyambut baik rencana penyelenggaraan FI Asia 2026 di Jakarta. BPJPH menyatakan selalu mendukung program-program penguatan ekosistem industri halal, termasuk melalui diseminasi informasi terkait perkembangan regulasi dan kebijakan jaminan produk halal di Indonesia.

    “Ini momentum penting untuk mengarusutamakan halal di pasar global makanan dan bahan pangan. Dan Indonesia siap mengambil peran strategis untuk memanfaatkan peluang besar ini,” ujar Mamat.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ICA-CEPA sebagai jalan ganda diplomasi ekonomi Indonesia

    ICA-CEPA sebagai jalan ganda diplomasi ekonomi Indonesia

    Melalui ICA-CEPA, Indonesia berkesempatan tidak lagi berhenti pada ekspor bahan mentah, tetapi naik kelas menjadi negara pengolah dengan nilai tambah lebih tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) menandai babak baru dalam sejarah hubungan dagang Indonesia. Perjanjian ini bukan sekadar soal tarif, tetapi juga bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang lebih luas.

    Sebagai CEPA pertama Indonesia di kawasan Amerika Utara, ICA-CEPA menempati posisi strategis. Perjanjian ini bisa dibilang bukan hanya simbol keberhasilan diplomasi, tetapi juga membuka peluang praktis seperti perluasan pasar ekspor, investasi, dan kerja sama teknologi.

    Selama ini, ekspor Indonesia bertumpu pada Asia Timur, ASEAN, dan sebagian Eropa. Amerika Utara hanya menempati porsi kecil dalam peta perdagangan kita. Dengan adanya ICA-CEPA, peta itu mulai bergeser. Indonesia kini memiliki pintu masuk yang lebih ramah tarif untuk menembus pasar Kanada — sebuah pasar yang kerap dianggap sulit dijangkau.

    Kanada bukanlah pemain kecil dalam percaturan ekonomi global. Ekonominya relatif stabil, konsumennya memiliki daya beli tinggi, dan regulasi pasarnya ketat. Bagi eksportir Indonesia, kondisi ini adalah tantangan dan sekaligus peluang. Jika produk kita mampu menembus rak-rak Kanada, kredibilitasnya di mata pasar dunia otomatis meningkat.

    Kanada berkepentingan menancapkan kaki lebih kuat di Asia Tenggara. Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di kawasan, dipandang sebagai mitra kunci. Situasi geopolitik dunia membuat rantai pasok harus lebih beragam. Dari sanalah, Kanada menilai Indonesia sebagai simpul strategis.

    Sebaliknya, Indonesia berkepentingan memperluas basis ekspornya. Ketergantungan berlebihan pada sejumlah negara tertentu membuat risiko tinggi ketika terjadi guncangan. Maka, diversifikasi pasar menjadi keharusan agar ekonomi Indonesia tidak mudah terombang-ambing. Nah, ICA-CEPA menjadi salah satu jawaban untuk masalah tersebut.

    Menuntut standar mutu

    Secara teori, kehadiran ICA-CEPA dapat dijelaskan melalui konsep keunggulan komparatif David Ricardo.

    Indonesia diuntungkan bila mengekspor barang yang relatif efisien diproduksi di dalam negeri, seperti tekstil, alas kaki, atau makanan olahan. Di sisi lain, Kanada lebih unggul menghasilkan gandum dan teknologi mutakhir sehingga lebih masuk akal bila Indonesia mengimpornya. Pola inilah yang melahirkan potensi saling menguntungkan.

    Namun, tantangan tak kalah besar menghadang. Kanada dikenal dengan standar pasar yang ketat, mulai dari isu keberlanjutan hingga sertifikasi lingkungan. Industri dalam negeri dituntut bukan hanya efisien, tetapi juga mampu menembus persyaratan kualitas global. Jika tidak, keunggulan komparatif bisa berhenti pada potensi belaka, tanpa berubah menjadi keuntungan nyata.

    Pertanyaan krusialnya, apakah industri nasional siap menjawab peluang ini? Ataukah Indonesia hanya akan menjadi pasar yang lebih terbuka bagi produk Kanada tanpa berhasil memperluas pijakan di pasar negara maju?

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Memaknai kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

    Memaknai kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

    Jakarta (ANTARA) – Pidato Presiden Prabowo pada Sesi Debat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, bukan sekadar acara protokoler tahunan. Bagi seorang pemimpin dunia, ia membawa makna strategis dan simbolis yang sangat dalam, baik untuk posisi Indonesia di panggung global, juga khususnya bagi Presiden Indonesia yang baru saja menjabat.

    Forum ini merupakan panggung diplomasi multilateral yang paling strategis dan bergengsi. Kehadiran seorang presiden di Sidang Umum PBB memiliki makna yang jauh melampaui sekadar menyampaikan pidato, ia adalah sebuah pernyataan politik, sebuah momentum untuk membentuk narasi, meneguhkan gerakan diplomasi dan sebuah kesempatan langka untuk memperjuangkan kepentingan nasional di hadapan seluruh dunia.

    Tampil di hadapan 193 negara sebagai kepala negara yang diakui secara internasional akan memperkuat legitimasi dan wibawanya di mata rakyat Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dunia menerima dan menghormati hasil proses demokrasi Indonesia dan kepemimpinannya. Inilah yang kemudian kita namakan sebagai gerakan sistematis mengonsolidasikan legitimasi dan otoritas domestik

    Di tengah dunia yang penuh gejolak (perang, ketegangan geopolitik, resesi), kehadiran pemimpin dari negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang relatif stabil dan ekonominya mulai tumbuh adalah pesan yang kuat. Indonesia hadir bukan sebagai sumber masalah, tetapi sebagai bagian dari solusi dan penjaga stabilitas.

    Prabowo datang bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia, tetapi juga sebagai representasi dari suara negara-negara berkembang atau Global South Countries, ASEAN, dan dunia Muslim yang moderat. Pidatonya menjadi instrumen untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah yang dapat menjembatani kepentingan berbagai blok negara. Tentunya ini akan menggerek status Indonesia sebagai middle power dan global swing state.

    Bagi Prabowo, Sidang Umum PBB 2025 menjadi debut globalnya yang paling resmi, meski sebelumnya telah menghadiri forum APEC di Peru, G20 dan BRICS di Brazil, serta ASEAN Summit di Malaysia.

    Lima tahun ke belakang, dunia internasional mengenalnya sebagai Menteri Pertahanan RI dengan pendirian yang tegas. Kini, Prabowo tampil sebagai kepala negara dari negara demokrasi terbesar ketiga dan kekuatan ekonomi utama G20.

    Pidato pertamanya di mimbar PBB adalah kesempatan untuk mentransformasi persepsi internasional dari figur militer menjadi seorang negarawan global yang visioner. Kehadirannya memberikan legitimasi dan pengakuan de facto dari komunitas internasional terhadap kepemimpinannya, memperkuat posisinya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Mimbar Sidang Umum PBB adalah medium terbaik untuk mendemonstrasikan komitmen Indonesia pada politik luar negeri “bebas dan aktif”, bukan hanya dalam retorika, tetapi dalam tindakan. Di tengah polarisasi global akibat isu Palestina, perang Rusia-Ukraina, ketegangan AS-China, dan krisis lainnya, dunia menanti posisi dan peran nyata Indonesia.

    Prabowo dapat menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa Indonesia tidak akan masuk dalam blok manapun, tetapi aktif menjadi jembatan perdamaian dan penengah konflik.

    Dengan menyampaikan pesan perdamaian, keadilan, dan kerja sama dari podium yang sama yang pernah digunakan oleh Bung Karno, puluhan tahun lalu, Prabowo dapat menghubungkan diri dengan tradisi besar diplomasi Indonesia, sekaligus menawarkan sudut pandang Indonesia untuk menyelesaikan masalah global.

    Sidang Umum PBB adalah “pasar dunia” bagi kepentingan nasional. Bagi Indonesia, setidaknya ada tiga kepentingan utama yang bisa diperjuangkan.

    Pertama, kepentingan politik. Dukungan untuk Palestina adalah prinsip dasar diplomasi Indonesia. Pidato di Sidang Umum PBB adalah momentum, tidak hanya mengulang komitmen, tetapi untuk menggalang dukungan internasional yang lebih konkret, mungkin dengan menawarkan inisiatif perdamaian baru atau mengecam ketidakadilan yang terus berlangsung. Ini juga peluang memperkuat kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan memperjuangkan isu-isu kawasan, seperti di Laut China Selatan.

    Kedua, kepentingan ekonomi. Forum ini adalah ajang soft diplomacy ekonomi yang sangat efektif. Pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara dan CEO perusahaan global di sela-sela sidang dapat digunakan untuk mempromosikan investasi, terutama dalam proyek strategis nasional, seperti hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur dan transisi energi.

    Prabowo dapat mempresentasikan Indonesia sebagai tujuan yang stabil dan menjanjikan di tengah gejolak ekonomi global.

    Ketiga, kepentingan strategis. Isu-isu, seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan tata kelola keuangan global, adalah perhatian seluruh bangsa. Dengan menyuarakan solusi dan komitmen Indonesia, Prabowo dapat memosisikan Indonesia bukan hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang aktif membentuk arsitektur global yang lebih adil. Ini sejalan dengan visinya untuk membawa Indonesia menjadi negara yang disegani.

    Nilai praktis terbesar dari kehadiran Prabowo ke Sidang Umum PBB di New York terletak pada pertemuan-pertemuan di sela-sela sidang. Dalam beberapa hari, seorang presiden dapat bertemu dengan ratusan pemimpin dunia yang hampir mustahil dijumpai dalam waktu singkat di tempat lain.

    Membangun jejaring ini sangat berharga untuk membangun hubungan pribadi yang seringkali menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah diplomatik atau kesepakatan dagang di masa depan.

    Bagi Prabowo, ini adalah kesempatan emas untuk tidak hanya memperkenalkan diri, namun lebih dari itu untuk membangun kepercayaan dan menciptakan aliansi-aliansi strategis baru untuk Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional

    Bagi Prabowo, kehadirannya di Sidang Umum PBB adalah keharusan strategis. Ini lebih dari sekadar kewajiban protokoler, ini adalah investasi politik dan ekonomi untuk masa jabatannya. Pidato di podium hijau PBB adalah pengumuman resmi kepada dunia bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya siap memainkan peran yang lebih besar dan lebih vokal dalam percaturan global.

    Keberhasilan memanfaatkan momen ini bukan diukur dari sambutan atas pidatonya, tetapi dari seberapa efektif ia dapat menerjemahkan kehadiran simbolis itu menjadi legitimasi politik, kemitraan strategis, dan keuntungan nyata bagi rakyat Indonesia.

    Kegagalan untuk tampil dengan kuat di panggung ini bukanlah sebuah opsi, karena dunia akan melihat dan menarik kesimpulannya sendiri tentang tempat Indonesia di bawah kepemimpinan yang baru.

    Konteks historis

    Kehadiran Presiden Indonesia di Sidang Umum PBB bukanlah sekadar kunjungan kerja biasa. Tradisi ini telah berevolusi menjadi ritual diplomatik yang sarat makna, sebuah pernyataan resmi pertama di panggung global yang menandakan arah politik luar negeri seorang pemimpin baru.

    Dari Soekarno hingga Prabowo, setiap kehadiran mencerminkan semangat zaman eranya, sekaligus visi sang pemimpin terhadap peran Indonesia di dunia. Kehadiran Presiden Indonesia di Sidang Umum PBB selalu menjadi momen strategis untuk memproyeksikan suara, kedaulatan, dan kepentingan nasional Indonesia di panggung global. Setiap era kepemimpinan membawa motivasi dan isu yang berbeda, mencerminkan dinamika politik domestik dan geopolitik global pada masanya.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pameran China-ASEAN dorong kerja sama keuangan hijau-ekonomi digital

    Pameran China-ASEAN dorong kerja sama keuangan hijau-ekonomi digital

    Bangkok (ANTARA) – Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo) ke-22 berfungsi sebagai sebuah platform bagi para pelaku bisnis ASEAN untuk merasakan secara langsung perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) yang canggih, dan juga beragam teknologi hijau China.

    Hal ini menginspirasi perusahaan-perusahaan Thailand untuk mengadopsi teknologi AI China, demikian disampaikan seorang bankir Thailand, seraya membidik kerja sama lebih lanjut antara Thailand dan China di bidang keuangan hijau dan ekonomi digital.

    “Pameran tahun ini tidak hanya berbagi kemajuan AI, tetapi juga memicu imajinasi untuk menciptakan bisnis-bisnis baru,” ujar Wakil Presiden Eksekutif bank terkemuka Thailand Kasikornbank Suwat Techawatanawana dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.

    Menurut Suwat, China telah membuat kemajuan signifikan di bidang AI, terbukti dari posisinya yang terdepan dalam teknologi robotika dan perangkat AI yang dipamerkan pada ajang tersebut.

    Teknologi-teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan memangkas biaya. Thailand pun semakin tertarik dalam berbagai penerapan AI.

    Sebuah robot mendemonstrasikan keterampilan menghindari rintangan di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 19 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Zhang Ailin)

    Bankir tersebut menyebutkan bahwa Thailand menyoroti delapan provinsi barat di zona “Kota Penuh Pesona” (City of Charm) pada pameran tahun ini, mengundang wisatawan dan profesional bisnis dari China untuk mengeksplorasi potensi pembangunan dan peluang investasi lokal.

    Di saat yang sama, berbagai area ekshibisi pameran untuk perdagangan komoditas, perdagangan jasa, dan kerja sama investasi akan memberikan umpan balik yang berharga bagi para pelaku bisnis guna mengembangkan operasional dan pertukaran ekonomi mereka.

    Menurut bankir tersebut, seiring dengan semakin diakuinya kemajuan China dalam kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan panel surya, Kasikornbank siap memberikan dukungan teknis kepada kliennya dan berharap dapat meningkatkan usaha patungan serta kerja sama dengan perusahaan-perusahaan China.

    Suwat yakin bahwa dengan peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA) ke versi 3.0 yang akan datang, industri seperti pangan, produk pertanian, pariwisata, logistik, dan e-commerce digital akan menjadi sektor pertama yang merasakan manfaatnya.

    “CAFTA 3.0 akan menjadi titik awal yang kuat untuk mengembangkan ekonomi digital, e-commerce, ekonomi hijau, dan keberlanjutan, yang pada akhirnya akan mendorong konektivitas di antara usaha kecil dan menengah di seluruh negara partisipan,” ujar Suwat.

    Stan yang memamerkan kendaraan energi baru produksi Liuzhou selama Pameran China-ASEAN ke-22 di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 20 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Hu Qiusi)

    Suwat menambahkan bahwa Kasikornbank berencana untuk menerbitkan pinjaman senilai 200 miliar baht (1 baht = Rp520) untuk keuangan hijau dan akan terus menerbitkan obligasi hijau.

    Dalam ekonomi digital, Kasikornbank mengoperasikan sebuah platform pembayaran yang menghubungkan para pelaku bisnis dan menyadari pentingnya pembayaran lintas perbatasan.

    “Dengan menghubungkan masyarakat dan pelaku bisnis, kami dapat bertindak sebagai pemimpin, pendukung, dan pencocok bisnis, yang mendorong kemajuan dalam waktu dekat,” kata Suwat.

    Sebuah robot humanoid bertinju dengan seorang pengunjung di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 19 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Zhou Tinglu)

    Data resmi menunjukkan bahwa China dan ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain selama beberapa tahun berturut-turut.

    “Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, saya berharap dapat menyaksikan lebih banyak terobosan dalam teknologi digital dan sentuhan manusia dalam kerja sama ASEAN-China,” ungkap Suwat

    Bankir itu menekankan pentingnya membantu perusahaan memanfaatkan teknologi China secara lebih baik dengan dukungan integrasi tanpa hambatan dari mahadata (big data) dan teknologi lainnya, sekaligus memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah China maupun sektor swasta, termasuk lembaga keuangan, agar pelaku bisnis dan individu dapat mengakses teknologi yang lebih efisien dan terjangkau.

    “Kasikornbank berambisi menjadi bank regional dan jembatan antara perekonomian China, sektor swasta, dan publik, menjaga hubungan baik, serta menciptakan ekosistem ekonomi baru,” kata Suwat.

    Ia menekankan bahwa melalui koordinasi dan pengembangan yang berkelanjutan, masyarakat China dan negara-negara ASEAN pada akhirnya akan mendapatkan manfaat, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.