Organisasi: ASEAN

  • Mastel Soroti Prospek 700 MHz dan 2,6 GHz untuk Dorong Layanan 5G

    Mastel Soroti Prospek 700 MHz dan 2,6 GHz untuk Dorong Layanan 5G

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pemanfaatan pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz menjadi peluang penting bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan layanan 5G sekaligus memperluas jaringan broadband nasional. 

    Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, posisi Indonesia dalam hal infrastruktur internet saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara (Asean).

    Berdasarkan data Speedtest per Februari 2025, kecepatan rata-rata mobile broadband (MBB) Indonesia hanya sekitar 45 Mbps, menempati peringkat kesembilan dari 11 negara Asean, sementara kecepatan fixed broadband (FBB) mencapai 39,8 Mbps, berada di posisi ke-10 dari 11 negara.

    “Dari sisi harga, rata-rata biaya layanan internet di Indonesia juga masih paling mahal di Asean, yakni sekitar US$0,41 per Mbps [Rp6.478 per Mbps] ,” kata Sarwoto saat dihubungi Bisnis pada Kamis (9/10/2025). 

    Sarwoto menambahkan, keterlambatan implementasi layanan 5G menjadi salah satu isu utama. Menurutnya, layanan 5G di Indonesia tertinggal 4 hingga 5 tahun dibandingkan negara lain yang sudah mulai meluncurkan 5G sejak 2017. 

    Padahal, kata dia, teknologi 5G memiliki peran strategis di era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan transformasi digital lintas sektor. Oleh sebab itu, Sarwoto menilai Indonesia masih memiliki peluang untuk memperkuat layanan 5G melalui pemanfaatan dividend spectrum di pita 700 MHz serta frekuensi ideal di 2,6 GHz.

    “Namun, kuncinya tetap pada kemampuan investasi penyelenggara telekomunikasi yang saat ini masih rendah,” katanya. 

    Sarwoto mengatakan, pemerintah perlu membuat terobosan kebijakan, misalnya melalui konsep 5G neutral network, yang memisahkan penyelenggaraan jaringan 5G dengan penyelenggaraan jasanya untuk use case tertentu. Dia menekankan 5G tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga akan mempercepat transformasi di sektor kesehatan, pendidikan, energi, pangan, industri, perdagangan, hingga pemerintahan.

    Dia juga mendukung adanya pemberian insentif atau skema pembayaran secara bertahap pada biaya keseluruhan pita frekuensi yang akan dilelang. Menurut Sarwoto, langkah tersebut akan memberikan nilai tambah yang lebih besar dalam jangka panjang karena dapat memperluas layanan 4G dan 5G dibandingkan hanya berfokus pada penerimaan BHP frekuensi saat ini.

    Senada dengan Mastel, pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menilai momentum saat ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kebijakan biaya regulasi bagi industri telekomunikasi.

    Menurut Agung, kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memahami aspek teknologi dapat membuka peluang untuk meninjau ulang struktur biaya regulasi yang harus dibayar oleh operator seluler, termasuk BHP Frekuensi.

    “Tim dari Kementerian Keuangan bersama Komdigi bisa melakukan evaluasi terhadap kesehatan industri telekomunikasi dari sisi regulatory cost. Hasilnya diharapkan melahirkan kebijakan yang menyeimbangkan kepentingan industri, masyarakat, dan pemerintah,” kata Agung kepada Bisnis pada Kamis (9/10/2025). 

    Dia menambahkan, salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah memberikan skema pembayaran BHP secara cicilan, agar operator memiliki ruang finansial yang lebih leluasa untuk melakukan ekspansi jaringan dan mempercepat pembangunan infrastruktur digital.

    Sementara itu, di sisi industri, dua operator besar yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sama-sama menyatakan minat terhadap pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz, meskipun keduanya memilih mundur dari seleksi pita frekuensi 1,4 GHz yang tengah digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah menegaskan setiap langkah strategis yang diambil perusahaan tidak semata-mata didorong oleh faktor modal finansial, tetapi juga berdasarkan pertimbangan ekonomi dan bisnis yang matang.

    “Semua yang Indosat lakukan mempertimbangkan aspek ekonomi bisnis, layanan pelanggan, serta dukungan terhadap objektif pemerintah. Ujung-ujungnya tetap pertimbangan bisnis,” kata Buldansyah di Kantor Indosat pada Selasa (7/10/2025).

    Dia menambahkan, setiap keputusan perusahaan bermuara pada tujuan untuk menjaga industri telekomunikasi nasional agar dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan. Ketika ditanya mengenai rencana keikutsertaan dalam lelang frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz, Buldansyah belum memberikan konfirmasi lebih jauh.

    “Nanti ada sesinya, nanti ada waktunya,” ujarnya singkat.

    Sikap serupa juga ditunjukkan oleh XLSMART. Group Head Corporate Communications & Sustainability XLSMART Reza Mirza mengatakan, perusahaan tetap berminat terhadap pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz. Namun, mereka berharap pemerintah memberikan skema pembayaran yang lebih fleksibel, misalnya dengan sistem cicilan.

    “Sebenarnya kan kami minat untuk kedua itu [frekuensi 700 MHz dan 2,6 Ghz]. Cuma dari sisi pembayarannya kan sekarang regulatory cost lumayan mahal. Sekarang kan di angka 12–13%,” kata Reza ditemui usai acara Road to Grand Final Axis Nation Cup 2025 di Jakarta, pada Selasa (7/10/2025). 

    Menurutnya, beban biaya yang besar membuat operator perlu berhitung matang sebelum mengikuti lelang. Meski demikian, XLSMART telah melakukan komunikasi informal dengan pemerintah untuk menyampaikan aspirasi industri.

    “Kami mau membantu pemerintah. At the same time pemerintah tolong bantu [industri] telko” katanya.

    Komdigi diketahui masih fokus pada lelang pita frekuensi 1,4 GHz, yang kini menyisakan tiga peserta yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), PT Eka Mas Republik (MyRepublic), dan PT Telemedia Komunikasi Pratama (Viberlink).

    Setelah itu, pemerintah berencana menyiapkan lelang pita 700 MHz dan 2,6 GHz, yang ditargetkan dapat digelar pada akhir tahun ini.

    Pita frekuensi 700 MHz termasuk kategori low band yang memiliki cakupan luas dan cocok untuk memperluas akses jaringan di wilayah pelosok. Sementara pita 2,6 GHz merupakan mid band yang menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas jaringan, ideal untuk mendukung implementasi layanan 5G dan peningkatan kapasitas data di kawasan urban.

  • Investasi Jakarta capai Rp140 triliun di kuartal II dan III tahun 2025

    Investasi Jakarta capai Rp140 triliun di kuartal II dan III tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat total investasi Jakarta mencapai Rp140 triliun pada kuartal II dan III tahun 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan kuartal II dan III tahun 2024, yakni sebesar Rp133,35 triliun.

    “Untuk di kuartal II sampai III ini mencapai Rp140 triliun dan akan bertambah lagi. Target kami sekitar Rp160-an triliun sampai akhir tahun,” kata Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto di Jakarta, Kamis.

    Pemprov DKI terus membuka peluang masuknya investasi dari dalam dan luar negeri, salah satunya melalui perhelatan Jakarta Investment Festival (JIF) 2025 dengan total nilai proyek yang ditawarkan sebesar Rp403,9 triliun atau kurang lebih setara dengan 26,9 juta dolar AS.

    Sejumlah proyek yang dianggap potensial antara lain sektor properti, kawasan serbaguna (mix-used), infrastruktur olahraga, pengembangan berorientasi transit (transit oriented development/TOD), transportasi, air bersih, pusat kreatif (creative hub), air limbah, pembangunan urban atau perkotaan.

    Herizkianto mengatakan, melalui JIF 2025, Pemprov DKI Jakarta yang bertindak sebagai fasilitator mencoba melihat peluang investasi yang akan masuk ke Jakarta.

    Dalam kesempatan itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ricky Perdana Gozali berharap JIF 2025 dapat menjadi platform strategis bagi Jakarta untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan potensi investasi ekonomi.

    “Inovasi dan inisiatif ini diharapkan untuk menghasilkan antusiasme positif antara investor domestik dan internasional dengan memperkuat daya saing Jakarta sebagai destinasi investasi global,” kata dia.

    JIF 2025 mengusung tema “Jakarta The Epicentrum of ASEAN: Invest SMART for a Global Start”, mendorong investor dengan BUMD Jakarta berkolaborasi untuk menjadikan kota Jakarta sebagai kota global pada tahun 2030.

    Sejumlah kegiatan diadakan dalam rangkaian JIF 2025 seperti workshop, seminar, unjuk hasil proyek, hingga pertemuan bisnis, dan puncak acara berlangsung hari ini.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gulat Target Minimal Bawa Pulang 3 Medali Emas dari SEA Games 2025

    Gulat Target Minimal Bawa Pulang 3 Medali Emas dari SEA Games 2025

    JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) gulat menargetkan membawa pulang tiga medali emas dari ajang SEA Games Thailand 2025 yang akan berlangsung pada akhir tahun nanti.

    Pesta olahraga multicabang dua tahunan itu dijadwalkan berlangsung pada 9-20 Desember 2025 di tiga kota besar di Thailand, yakni Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.

    Maurice Sihombing yang menjabat sebagai pelatih tim nasional gulat mengatakan bahwa pengurangan nomor pertandingan ikut memengaruhi target Indonesia dalam event ini.

    “Minimal tiga medali emas. Sebagai seorang pelatih seharusnya maunya lebih, tetapi lihat kondisi,” ujar Maurice di sela-sela kunjungan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono.

    Di SEA Games Thailand nanti, Indonesia akan turun dalam 12 kelas pertandingan. Jumlah ini menyusut dua dari 14 nomor pertandingan yang diikuti oleh Indonesia pada saat di SEA Games Kamboja 2023.

    Saat itu pihak penyelenggara mempertandingkan 30 nomor dengan ketentuan setiap negara hanya boleh bertanding dalam 18 nomor. Namun, Indonesia memutuskan untuk turun dalam 14 saja.

    “Kami minta doa dari masyarakat karena beban yang diberikan kepada kami. Kalau menurut saya pada prinsip itu, di level ASEAN kita masih bisa berbicara,” kata dia.

    Dari 12 nomor pertandingan yang dilombakan di Thailand, delapan emas di antaranya akan diperebutkan di kelas freestyle dan empat sisanya di kelas graco-roman.

    Sebelumnya, saat di Kamboja, dari 14 pegulat yang dikirim Indonesia, semuanya berhasil mendapat medali. Jumlah itu terdiri dari enam medali emas, enam medali perak, dan dua perunggu.

    Saat itu Indonesia berada di belakang Vietnam yang keluar sebagai juara umum dengan koleksi 13 medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu.

  • Jepang Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan RI Cs, Persiapan Perang?

    Jepang Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan RI Cs, Persiapan Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Strategi kerja sama pertahanan Jepang dengan negara-negara ASEAN telah mengalami pergeseran signifikan sejak pertengahan tahun 2010-an, bergerak melampaui kerangka kerja sama militer tradisional. Perubahan pendekatan ini ditujukan untuk membangun kemitraan pertahanan yang kuat.

    Melalui spektrum yang lebih luas, termasuk transfer peralatan, latihan gabungan regional, dan dialog strategis, Tokyo terus memperkuat diplomasi pertahanannya di Asia Tenggara. Pondasi dari perubahan kebijakan luar negeri ini adalah pembentukan kerangka hukum dan politik baru yang dirancang untuk memperdalam keterlibatan keamanan di bawah prinsip “standards and norms”.

    Salah satu instrumen paling penting dalam strategi baru ini adalah “Three Principles on Transfer of Defense Equipment and Technology” yang diresmikan pada tahun 2014, dan baru-baru ini ditinjau ulang pada 2023-2024. .

    Menurut Takeshi Yuzawa, Profesor Hubungan Internasional dari Hosei University, kerangka prinsip transfer tersebut telah memicu lonjakan yang mencatat rekor total transfer peralatan pertahanan yang dilaporkan Jepang sejak tahun 1967.

    Implementasi dari kebijakan transfer ini sudah terealisasi melalui serangkaian kesepakatan penting dengan sejumlah negara ASEAN. Buktinya terlihat dari catatan transfer peralatan dan teknologi pertahanan, dimulai dari Filipina (2014), berlanjut ke Malaysia (2018), kemudian Indonesia (2021), Vietnam (2021), dan terus berlanjut ke Thailand (2022), hingga yang terbaru Singapura (2023).

    Di samping transfer teknologi dan peralatan, Jepang juga memperkuat dimensi kerja sama non-tradisional melalui inisiatif seperti “The Vientiane Vision” pada tahun 2016. Visi ini berfokus pada penggunaan dialog dan kerja sama untuk mendefinisikan aspirasi regional dan memperluas upaya “building capacity regionally” di negara-negara ASEAN.

    “Hal ini berlandaskan kebijakan pertahanan luar negeri Jepang,” tuturnya dalam forum kuliah umum di Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Rabu (8/10/2025).

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • VinFast Jadikan Indonesia ‘Rumah Kedua’ Ekspansi Mobil Listrik

    VinFast Jadikan Indonesia ‘Rumah Kedua’ Ekspansi Mobil Listrik

    Jakarta

    Belum lama ini, gagasan produsen mobil Vietnam bersaing di pasar otomotif terbesar dan paling kompleks di dunia mungkin terdengar mustahil. Namun kini, VinFast, yakni anak perusahaan kendaraan listrik milik konglomerat Vingroup, tidak hanya mengukuhkan posisinya di Indonesia tetapi juga mulai mendefinisikan ulang masa depan mobilitas bangsa.

    Berawal dari mimpi industri yang ambisius di Vietnam, VinFast kini dengan cepat menemukan lahan subur di ‘rumah keduanya’, yakni Indonesia. Bagi VinFast, langkah ini merupakan keputusan strategis yang tak terelakkan.

    CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyampaikan Indonesia merupakan pasar strategis dengan potensi besar berkat jumlah penduduk yang tinggi, pertumbuhan kelas menengah yang pesat, serta dukungan kuat pemerintah terhadap pengembangan kendaraan listrik.

    “Indonesia adalah salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN, dengan penjualan tahunan melampaui satu juta unit. Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk memiliki dua juta kendaraan listrik di jalan raya pada tahun 2030. Dengan lebih dari 280 juta penduduk, kelas menengah yang berkembang pesat, dan kebijakan kendaraan listrik yang semakin mendukung, Indonesia merupakan pilihan strategis yang alami bagi kami,” ujar Kariyanto dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).

    Peluangnya sangat besar, tetapi tantangan pasarnya juga sama beratnya. Infrastruktur pengisian daya publik yang terbatas, biaya awal yang tinggi bagi konsumen, dan masih rendahnya kesadaran akan teknologi kendaraan listrik, semuanya menjadi hambatan yang signifikan.

    VinFast telah memilih untuk menghadapi hambatan ini secara langsung dengan menghadirkan rangkaian produk yang luas dan inklusif. penetapan harga, model kepemilikan yang kreatif, dan ekosistem luas yang berupaya menata kembali seluruh perjalanan konsumen.

    Mengubah Hambatan Menjadi Kekuatan Pasar

    Inti dari strategi VinFast di Indonesia adalah keyakinan bahwa setiap hambatan pasar merupakan peluang tersembunyi. Untuk mengatasi kekurangan infrastruktur, perusahaan bekerja sama erat dengan V-Green, jaringan pengisian daya global yang didirikan oleh Chairman Vingroup dan CEO VinFast, Pham Nhat Vuong.

    Kemitraan ini telah menempatkan Indonesia di pusat rencana ambisius untuk mengembangkan stasiun pengisian daya kendaraan listrik internasional. Untuk memacu adopsi awal, pelanggan VinFast di Indonesia juga akan mendapatkan layanan pengisian daya gratis hingga 1 Maret 2025, yang secara efektif menetralkan salah satu hambatan terbesar bagi pembeli awal.

    Untuk mengatasi isu penting terkait keterjangkauan, VinFast menghadirkan rangkaian produk yang beragam di segmen paling populer di Indonesia, mulai dari VF 3 dan VF 5 yang kompak, VF 6 yang serbaguna, VF e34 yang praktis, hingga VF 7 yang baru diluncurkan.

    Setiap model didukung oleh paket penjualan dan purna jual yang menarik, dirancang untuk memudahkan transisi konsumen ke gaya hidup elektrik tanpa mengorbankan kualitas maupun keamanan.

    Mungkin pendekatan perusahaan yang paling inovatif, dan yang ditujukan langsung kepada pembeli umum, adalah model langganan baterai miliknya. Dengan memisahkan biaya baterai dari harga kendaraan, VinFast secara drastis menurunkan harga pembelian awal, yang seringkali menjadi kendala terberat bagi pembeli.

    Penawaran ini mencakup perawatan, perbaikan, dan penggantian seumur hidup, ditambah dengan jarak tempuh tak terbatas.

    “Ini bukan sekadar strategi penetapan harga,” ungkap Kariyanto.

    “Ini adalah alat untuk membuat EV dapat diakses oleh lebih banyak pelanggan, sekaligus menghilangkan kekhawatiran jangka panjang tentang performa atau biaya,” sambungnya.

    Struktur unik ini ditambah dengan kebijakan pembelian kembali terjamin untuk melindungi pemilik dari depresiasi, secara aktif berupaya menulis ulang aturan tradisional kepemilikan mobil, menawarkan konsumen Indonesia rasa aman yang tak ternilai harganya.

    Pabrik Subang: Sebuah Deklarasi Keabadian

    Ekspansi VinFast tak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga pada upaya membangun keseluruhan ekosistem operasional di dalam negeri. Indonesia kini menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara selain Vietnam yang menjadi lokasi pendirian fasilitas manufaktur VinFast. Pabrik yang berlokasi di Subang ini menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang dan kepercayaan perusahaan terhadap pasar Indonesia.

    Pabrik ini diharapkan menjadi katalis transformasi industri, sebuah pusat yang akan menciptakan ribuan lapangan kerja terampil, menyediakan pelatihan teknologi canggih bagi pekerja lokal, dan secara signifikan meningkatkan pemanfaatan konten lokal. Selain kendaraan yang akan diproduksi, pabrik Subang melambangkan transfer pengetahuan yang krusial, yang membina generasi penerus berbakat industri Indonesia.

    Dalam jangka panjang, warisan sejatinya mungkin terletak pada kepercayaan yang ditanamkannya bahwa Indonesia dapat berdiri di jantung revolusi manufaktur kendaraan listrik global.

    Hal ini langsung menjadikan konsep abstrak ‘transisi hijau’ terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memperkenalkan mobilitas berkelanjutan kepada khalayak luas.

    Selain itu, perusahaan ini juga membangun ekosistem pendukung yang lebih luas melalui kemitraan strategis dengan dealer lokal, penyedia layanan, dan lembaga perbankan. Melalui Green SM, yakni inisiatif lain yang digagas oleh Bapak Vuong, masyarakat Indonesia kini dapat merasakan langsung kendaraan listrik VinFast melalui layanan ride-hailing.

    Langkah ini membuat konsep ‘transisi hijau’ menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memperkenalkan mobilitas berkelanjutan kepada masyarakat luas.

    Kisah Bersama Kebangkitan Asia Tenggara

    Bagi VinFast, ekspansi ke Indonesia bukan semata tentang menjadi penantang asing, melainkan tentang menjadi bagian dari kisah bersama Asia Tenggara. Dinamika generasi muda Indonesia, aspirasi kelas menengah yang terus tumbuh, serta tekad para pembuat kebijakan sejalan dengan perjalanan dan semangat VinFast sendiri.

    Apa yang berawal di Vietnam sebagai sebuah eksperimen berani telah berkembang pesat menjadi sebuah gerakan regional. Indonesia menyediakan skala, sumber daya, dan ambisi untuk mewujudkan visi ini lebih jauh, mengubah kedua negara menjadi peserta aktif, alih-alih menjadi penonton pasif, dalam pergeseran global menuju mobilitas hijau.

    Rencana perusahaan untuk masa depan didasarkan pada empat pilar strategis yang jelas, dirancang untuk memastikan dampak yang berkelanjutan dan integrasi jangka panjang. Pilar pertama adalah Ekspansi Bisnis, yakni jaringan 29 showroom saat ini direncanakan akan berkembang menjadi sekitar 100 outlet di seluruh negeri pada akhir tahun, didukung oleh ekosistem layanan purna jual yang mencakup sekitar 500 pusat layanan.

    Kedua adalah Portofolio Produk, di mana inovasi berkelanjutan tetap menjadi kunci, dengan VinFast berencana untuk memperkenalkan model-model baru baik mobil listrik maupun kendaraan roda dua listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen Indonesia.

    Ketiga adalah Manufaktur Lokal, menegaskan komitmen jangka panjang VinFast, dengan pabrik Subang yang siap memulai produksi teknisnya pada akhir tahun untuk memungkinkan produksi yang disesuaikan dengan permintaan lokal.

    Terakhir, pilar Ekosistem Vingroup menyoroti ambisi yang lebih luas yang melampaui mobilitas, Vingroup sendiri memiliki niat untuk berekspansi ke bidang perawatan kesehatan dan pendidikan di Indonesia, yang mencerminkan pendekatan holistik grup untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

    Setiap stasiun pengisian daya yang dibangun, setiap ruang pamer yang dibuka, dan setiap pengemudi Indonesia yang memilih kendaraan VinFast merupakan langkah menuju masa depan yang lebih bersih dan demonstrasi yang jelas bahwa Asia Tenggara dapat menentukan peran utamanya sendiri di era elektrifikasi.

    Dalam konteks ini, VinFast muncul sebagai simbol aspirasi regional bersama, membuktikan bahwa negara-negara Asia dapat bangkit bersama, berinvestasi satu sama lain, dan menginspirasi kepercayaan pada masa depan kolektif mereka.

    (akd/akd)

  • Menaker Heran Produktivitas Tenaga Kerja RI Rendah, Padahal di Era 90-an masih Membahana

    Menaker Heran Produktivitas Tenaga Kerja RI Rendah, Padahal di Era 90-an masih Membahana

    JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengaku heran terkait dengan rendahnya produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Padahal, menurut dia, produktivitas tenaga kerja RI cukup baik pada kisaran tahun 90-an.

    Bahkan, Yassierli mengaku, hal tersebut yang membuat dirinya mengambil jurusan teknik industri semasa kuliah.

    “Mengapa Indonesia sepertinya kata-kata produktivitas dulu sempat hangat membahana tahun 80 sampai 90-an awal, yang menjadi daya tarik saya kuliah di teknik industri itu adalah produktivitas awalnya. Tapi, sesudah saya lulus akhir tahun 90-an kata-kata itu seperti hilang,” ujar Yassierli dalam Peluncuran Dokumen Master Plan Produktivitas Nasional yang dipantau secara daring melalui YouTube Bappenas RI, Selasa, 7 Oktober.

    Padahal, kata Yassierli negara-negara tetangga di Asia Tenggara (ASEAN) masih terus mempertahankan konsistensinya terkait dengan produktivitas tersebut.

    “Ternyata, dari negara-negara APO (Asian Productivity Organization) lain mereka masih konsisten. Dari Vietnam, kami lihat Thailand, Malaysia, Jepang. Kami cenderung somehow, saya juga kurang paham,” katanya.

    Untuk itu, Kemnaker telah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan produktivitas nasional tersebut. Berdasarkan paparan yang ditampilkan, inisiatif-inisiatif tersebut meliputi penyiapan ekosistem.

    Penyiapan ekosistem itu terdiri dari jejaring internasional melalui Asian Productivity Organization (APO), Indonesia Productivity Summit tahunan, productivity center di perguruan tinggi dan productivity award di level nasional.

    Inisiatif kedua ialah penyiapan sumber daya. Antara lain, penyiapan productivity specialist tersertifikasi APO; penyusunan SKKNI dan KKNI produktivitas; pelatihan ahli produktivitas dan SDM produktif tersertifikasi SKKNI; talent & innovation hub; project based learning; serta program pelatihan dan peningkatan kompetensi lainnya.

    Inisiatif terakhir adalah intervensi peningkatan produktivitas. Menurut Yassierli, pihaknya akan mulai intervensi ahli produktivitas untuk bisa melakukan perubahan di berbagai perusahaan pada tahun depan.

    “Langkah yang sama sebenarnya dilakukan oleh semua negara. Apakah itu Vietnam, Jepang, Thailand, China, bagaimana kami intervensi perusahaan-perusahaan fokus kepada industri-industri yang memang kami ingin boosting produktivitasnya,” jelas dia.

    “Bahasa saya produktivitas itu adalah mindset, produktivitas adalah culture, produktivitas adalah practices. Kalau secara hitung-hitungan rumus matematikanya memang ada, tapi secara esensinya itu. Kami ingin membangun Indonesia produktif, artinya kami juga harus aada perhatian terkait orangnya,” pungkas Yassierli.

  • Anies Baswedan: Pendidikan adalah Ruang untuk Membentuk Pribadi yang Kritis

    Anies Baswedan: Pendidikan adalah Ruang untuk Membentuk Pribadi yang Kritis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hadir di ASEAN for the Peoples Conference 2025, berbagi gagasan di sesi “Ideas to Upgrade and Reform Our Education Ecosystem”.

    Disana Anies membahas soal ketimpangan pendidikan yang masih nyata di kawasan ini.

    Menurutnya, reformasi pendidikan bukan hanya soal menutup skills gap, tapi juga dreams gap.

    “Anak-anak di desa maupun di kota harus punya kesempatan yang sama untuk bermimpi besar dan mewujudkannya,” kata Anies dalam unggahannya di media sosial, Selasa, (7/10/2025).

    Lebih lanjut kata mantan calon Presiden ini, Pendidikan tidak berhenti pada persiapan kerja.

    “Pendidikan adalah ruang untuk membentuk pribadi yang kritis, berempati, dan siap menjadi agen perubahan di masyarakat,” tandanya.

  • Video: Indonesia Targetkan Implementasi Kerja Sama DEFA Mulai 2026

    Video: Indonesia Targetkan Implementasi Kerja Sama DEFA Mulai 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia menargetkan kerangka kerja sama ekonomi Digital Asean atau Asean Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk mulai diimplementasikan pada 2026 mendatang.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (07/10/2025).

  • Lewat DEFA, Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus Rp 33.000 T

    Lewat DEFA, Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus Rp 33.000 T

    Jakarta

    Dokumen perjanjian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) ditargetkan dapat ditandatangani dan diimplementasikan pada tahun 2026. Dalam perundingan ASEAN DEFA putaran ke-14 di Jakarta, progres pembahasannya diharapkan bisa mencapai 70%.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi DEFA berpotensi memperbesar nilai ekonomi digital kawasan ASEAN dari sebelumnya US$ 1 triliun menjadi US$ 2 triliun, atau sekitar Rp 33.000 triliun (kurs Rp 16.500 per dolar AS).

    “Ekonomi digital ASEAN pada 2024 sebesar US$ 263 miliar. Kalau kita proyeksikan pada 2030, nilainya sekitar US$ 1 triliun. Namun dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement, nilainya bisa mencapai US$ 2 triliun-menjadi dua kali lipat,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Le Meridien Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Indonesia sendiri diproyeksikan tetap menjadi pemimpin ekonomi digital ASEAN. Menurut Airlangga, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2030 akan mencapai US$ 360 miliar, naik signifikan dibanding 2024 yang sebesar US$ 90 miliar.

    Dari jumlah tersebut, sektor e-commerce menjadi penopang utama dengan kontribusi sekitar US$ 150 miliar pada 2030. Meski begitu, Airlangga menilai masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan ekonomi digital di kawasan, salah satunya perbedaan regulasi antarnegara.

    “Indonesia memimpin ekonomi digital ASEAN pada 2024 dengan nilai US$ 90 miliar, dan akan mencapai US$ 360 miliar pada 2030. Sektor e-commerce menyumbang sekitar US$ 150 miliar,” tuturnya.

    Dengan jumlah penduduk kawasan mencapai 680 juta jiwa, Airlangga menilai pasar digital ASEAN menjadi salah satu yang paling dinamis di dunia. Ia menambahkan, komite perundingan menyepakati lima pasal prioritas untuk diselesaikan.

    Kelimanya mencakup layanan keuangan digital, transmisi elektronik berbasis regulasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang membebaskan bea masuk untuk transaksi digital, perlakuan nondiskriminatif terhadap produk digital, pengelolaan kabel bawah laut, serta fleksibilitas sistem pembayaran elektronik.

    Lihat juga Video: Google Prediksi Ekonomi Digital RI Capai USD 90 M Tahun Ini

    (ily/rrd)

  • Lula Minta Trump Hapus Tarif dan Sanksi, Hubungan Brasil-AS Mencair

    Lula Minta Trump Hapus Tarif dan Sanksi, Hubungan Brasil-AS Mencair

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva meminta Presiden AS Donald Trump untuk mencabut tarif atas produk-produk asal negaranya dan sanksi terhadap sejumlah pejabat tinggi. Langkah ini membuka peluang cairnya hubungan dagang kedua negara.

    Permintaan tersebut diungkapkan Lula dalam panggilan telepon dengan Trump berdurasi sekitar 30 menit pada Senin (6/10/2025) waktu setempat.

    Menurut keterangan resmi pemerintah Brasil yang dilansir dari Bloomberg pada Selasa (7/10/2025), pada panggilan tersebut, keduanya sepakat menggelar pertemuan langsung dalam waktu dekat. Lula mengusulkan pertemuan bisa dilakukan di sela-sela KTT Asean di Malaysia akhir bulan ini.

    Adapun, Trump juga telah mengkonfirmasi pembicaraan telepon tersebut berjalan dengan baik. Dalam unggahan di media sosial, Trump menyebut diskusi dengan Lula terutama berfokus pada perdagangan dan ekonomi. 

    “Kami akan melanjutkan pembicaraan dan bertemu dalam waktu yang tidak terlalu lama, baik di Brasil maupun Amerika Serikat. Saya menikmati percakapan itu — kedua negara kita akan bekerja sama dengan sangat baik!,” ujar Trump

    Menyusul unggahan Trump, nilai tukar real Brasil sempat menguat ke level tertinggi sesi perdagangan.

    Percakapan tersebut menjadi sinyal paling jelas adanya upaya mencairkan hubungan AS–Brasil yang sempat merosot tajam setelah Trump memberlakukan tarif impor 50% atas sejumlah produk Brasil dan menjatuhkan sanksi terhadap seorang hakim Mahkamah Agung. 

    Sanksi itu disebut sebagai upaya menghentikan persidangan mantan Presiden Jair Bolsonaro yang divonis bersalah atas percobaan kudeta pada September lalu.

    Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad menyebut percakapan itu positif. Sebelumnya, Trump dan Lula hanya sempat berbicara singkat di sela Sidang Umum PBB di New York bulan lalu, ketika Trump menyebut keduanya memiliki hubungan yang baik dan membicarakan rencana pertemuan untuk menyelesaikan perbedaan.

    Menurut pejabat Brasil yang mengetahui isi pembicaraan, Trump tidak mengajukan tuntutan spesifik terkait produk yang masih dikenakan tarif maupun membahas vonis Bolsonaro. 

    Namun, Trump menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk memimpin negosiasi dagang lebih lanjut dengan pemerintahan Lula. Kedua presiden juga sepakat bertukar nomor telepon untuk menjalin komunikasi langsung.

    Sementara itu, Wakil Presiden Brasil Geraldo Alckmin pekan lalu kembali membuka pembicaraan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Haddad dijadwalkan bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Washington akhir bulan ini.

    Brasil berharap perundingan dapat menyelesaikan apa yang mereka anggap sebagai kesalahpahaman terkait isu perdagangan dan kebijakan lain. Salah satu titik krusial adalah aturan hukum bagi perusahaan media sosial AS yang beroperasi di Brasil, terutama setelah Mahkamah Agung sempat menangguhkan platform X milik Elon Musk pada tahun lalu.

    Trump dan sejumlah pejabat pemerintahannya selama berbulan-bulan juga menekan Brasil untuk membatalkan kasus hukum terhadap Bolsonaro, salah satu sekutu dekat Trump di Amerika Latin. Bolsonaro menghadapi proses hukum akibat percobaan pemberontakan pada 2023 terhadap pemerintahan Lula, yang banyak dibandingkan dengan serangan ke Capitol AS pasca kekalahan Trump pada 2020.

    “Situasinya mirip dengan yang mereka coba lakukan pada saya, tapi tidak berhasil sama sekali,” kata Trump bulan lalu mengenai persidangan Bolsonaro.

    Meski kerap mengecam Trump karena dianggap mengganggu kedaulatan Brasil, Lula menegaskan dirinya tetap terbuka untuk berdialog dengan AS — mitra dagang terbesar kedua Brasil — selama dilakukan atas dasar kesetaraan.

    Sektor swasta Brasil juga turut dilibatkan dalam upaya memperbaiki komunikasi, dengan perusahaan besar dan asosiasi industri diminta memberikan masukan terkait kepentingan sektor masing-masing.