Organisasi: ASEAN

  • Strategi Indosat Revolusi Sektor Keuangan Pakai Teknologi AI

    Strategi Indosat Revolusi Sektor Keuangan Pakai Teknologi AI

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkomitmen untuk mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berdaulat di Indonesia. Pemberdayaan sektor keuangan dan perbankan menjadi kunci transformasi digital yang dilakukan melalui Banking AI Day.

    Sebagai informasi, Banking AI Day sebuah forum pelopor yang dirancang untuk membentuk masa depan perbankan dan layanan keuangan di Indonesia melalui kekuatan transformatif kecerdasan buatan.

    Banking AI Day berfungsi sebagai platform dinamis di mana para pemimpin mulai dari pemerintahan, pemangku kepentingan industri, dan pembuat regulasi berkumpul untuk menjelajahi potensi besar AI dalam merevolusi sektor perbankan.

    Agenda tersebut melibatkan berbagai pihak penting, termasuk Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta lembaga keuangan terkemuka seperti Bank Central Asia, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, menyoroti peran strategis AI dalam meningkatkan daya saing serta kesiapan masa depan sektor keuangan Indonesia.

    “Di Indosat, tujuan utama kami adalah memberdayakan Indonesia. Banking AI Day merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mengubah sektor perbankan menjadi salah satu pilar utama pengembangan ekonomi Indonesia,” ujar Vikram Sinha, Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, dalam keterangan tertulisnya.

    “Dengan AI di genggaman kami, kami yakin dapat membuka peluang tanpa batas, mendorong Indonesia menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045. Kami juga sangat bangga memimpin upaya membawa kedaulatan AI ke Indonesia, mengarahkan bangsa ini menuju kemandirian dalam ranah digital dan teknologi,” sambungnya.

    Forum Banking AI Day ini juga menekankan pentingnya adopsi AI di seluruh industri perbankan dan layanan jasa keuangan, dengan fokus pada kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat keamanan data, mempercepat penggunaan teknologi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan ke tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Dengan mengadopsi AI ke dalam proses bisnis inti, lembaga keuangan dapat sepenuhnya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta memastikan layanan yang lebih aman, efisien, dan berfokus pada pelanggan.

    Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, mengatakan Indonesia memiliki potensi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ASEAN.

    “Dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti AI, komputasi awan (cloud computing), dan blockchain, lembaga keuangan kita dapat memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan hemat biaya. Inisiatif seperti Banking AI Day sangat penting untuk mempercepat langkah kami serta memastikan bahwa sektor keuangan Indonesia tetap kompetitif di tingkat global,” tuturnya.

    Peran Indosat dalam transformasi ini tidak hanya sebatas pada penyelenggaraan acara Banking AI Day, namun juga melalui ekosistem teknologi komprehensifnya, termasuk Pusat Data canggih oleh BDx Indonesia yang memiliki total kapasitas IT 150MW+ di sepuluh fasilitas kolokasi netral operator di Indonesia.

    Selain itu, Lintasarta akan menghadirkan pabrik AI (AI Factory) ke dalam ekosistem ini melalui GPU Merdeka yang didukung oleh NVIDIA, sebagai cloud AI berdaulat terdepan, serta berbagai inisiatif berbasis AI lainnya. Indosat tidak hanya memimpin transformasi “TechCo” yang berbasis AI tetapi juga memberdayakan ekosistem startup Indonesia yang dinamis.

    Dengan mendorong inovasi, meningkatkan keamanan data, serta mengembangkan talenta lokal, Indosat berkontribusi menciptakan masa depan di mana startup dan lembaga keuangan Indonesia dapat berkembang di tengah persaingan global dalam bidang AI.

    (agt/agt)

  • RI Mau Geber Energi Baru Terbarukan, Ini Tantangannya

    RI Mau Geber Energi Baru Terbarukan, Ini Tantangannya

    Jakarta – Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar yakni mencapai 3.686 gigawatt (GW). Namun, pengembangan energi terbarukan ini menghadapi sejumlah tantangan.

    Tantangan pertama, yakni kurangnya akses terhadap modal dan terbatasnya opsi pembiayaan. Kedua, kurangnya insentif finansial. Ketiga, ketidakpastian kebijakan. Keempat, kurangnya peta jalan investasi berkelanjutan. Kelima, risiko dan probabilitas proyek.

    Project Lead CASE for Southeast Asia – GIZ Energy Programme Indonesia/ASEAN Deni Gumilang mengatakan, lembaga keuangan masih perlu diyakinkan untuk berinvestasi bagi proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia karena dianggap sebagai investasi dengan risiko tinggi dengan jangka pengembalian yang cukup lama.

    “Untuk membuka peluang-peluang investasi pada proyek energi terbarukan, Indonesia perlu menerapkan instrumen-instrumen de-risking terutama pada pengurangan risiko kebijakan yang sejalan dengan pengurangan risiko keuangan dalam meningkatkan peran pihak swasta,” kata Deni dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024).

    Berdasarkan laporan De-Risking Facilities for The Development of Indonesia’s Renewable Power Sector (CASE, 2022), terdapat sembilan instrumen yang dapat dilakukan untuk menurunkan resiko dari investasi pada proyek-proyek energi terbarukan. Sembilan instrumen itu yakni jaminan proyek dan finansial, pinjaman berbasis kinerja, sekuritisasi aset, obligasi hijau, modal awal, hibah yang bisa dikonversi, agregasi aset, pembiayaan mezzanine, dan kredit lunak.

    Kepala KADIN Energy Transition Task Force (KADIN ETTF) Antony Utomo menuturkan, peluang investasi untuk pengembangan energi terbarukan sangat besar, namun tantangan-tantangan dari sisi regulasi, harga, persaingan dengan energi fosil yang disubsidi masih menghambat peluang tersebut.

    “Untuk mengatasi tantangan tersebut, kami memiliki tiga inisiatif bagi pemilik usaha dalam mendukung sektor swasta untuk bertransisi energi: pengembangan industri hijau, peningkatan kapasitas manufaktur energi terbarukan dan mengembangkan sistem distribusi energi yang dapat diimplementasikan di daerah yang memiliki keterbatasan akses listrik,” jelas Antony.

    Manajer Proyek CASE for Southeast Asia, Institute for Essential Services Reform (IESR) Agus Tampubolon menjelaskan beberapa teknologi energi terbarukan masih menjadi suatu hal yang baru bagi Indonesia. Pengembangan kapasitas bagi pekerja sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan teknologi baru yang akan digunakan pada sektor energi, bahkan industri.

    “Teknologi energi terbarukan akan terus berkembang untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Dukungan finansial dan regulasi sangat penting agar teknologi energi terbarukan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Selain itu, ke depannya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga perlu diperhatikan untuk memastikan masyarakat bisa masuk pada sektor kerja hijau yang akan terbuka dari transisi energi,” kata Agus.

    (kil/kil)

  • Tony Fernandes Sebut Avtur RI Termahal di ASEAN, Anak Buah Luhut Buka Suara

    Tony Fernandes Sebut Avtur RI Termahal di ASEAN, Anak Buah Luhut Buka Suara

    Jakarta

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin buka suara soal harga avtur Indonesia yang disebut-sebut termahal di ASEAN. Harga avtur RI termahal di ASEAN ini sebelumnya diungkap CEO AirAsia Tony Fernandes.

    Terkait hal tersebut, menerangkan jika Indonesia merupakan negara kepulauan di mana jumlah bandaranya cukup banyak.

    “Kalau Tony nanti biar dia yang mempertanggungjawabkan pernyataannya sendiri. Tapi kalau dari kita sih memang ada satu hal yang harus kita perhatikan ya. Karena kita tuh negara kepulauan, airportnya banyak banget,” kata dia saat menghadiri Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

    Dia melanjutkan, PT Pertamina (Persero) memiliki tugas untuk menyediakan bahan bakar di seluruh Indonesia. Kemungkinan, kata dia, subsidi silang dilakukan.

    “Jadi teman-teman di Pertamina itu juga kan punya tugas untuk menyediakan bahan bakar di seluruh Indonesia ya. Mungkin ada cross subsidy dan sebagainya yang mereka lakukan,” ujarnya.

    Namun, dia memang berharap ada pemain lain sehingga ada kompetisi. Dengan demikian, harga avtur bisa lebih dekat dengan harga pasar.

    Meski demikian, ia juga ingin adil. Ia tak ingin pemain lain tersebut hanya bermain di rute ‘gemuk’.

    “Tapi memang harapan kita juga, kita juga pengin biasanya kalau ada beberapa provider, ada kompetisi. Mungkin harganya bakal jadi lebih dekat ke real market dan sebagainya. Nah itu yang saat ini lagi kita coba dorong. Tapi kita juga tentu ingin fair gitu ya. Ibaratnya jangan sampai mereka hanya mau yang rute gemuk gitu kan. Di situ harganya jadi tidak ekonomis, ya sementara yang lain tidak dilayani,” paparnya.

    (acd/kil)

  • Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Kondisi Inflasi Terkini di RI

    Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Kondisi Inflasi Terkini di RI

    Jakarta

    Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menanggapi inflasi Agustus 2024 yang tercatat 2,12% (yoy). Capaian itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 2,13% (yoy), yang menurutnya karena didorong oleh penurunan sebagian besar harga pangan.

    Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan terkendalinya harga pangan diharapkan menjadi sinyal positif bahwa harga pangan semakin terjangkau bagi masyarakat. Meskipun begitu, pemerintah tetap mewaspadai potensi risiko musim kemarau yang dapat berdampak pada produksi beras dan hortikultura.

    “Koordinasi TPIP-TPID terus dilanjutkan untuk menjaga stabilitas harga, serta mengantisipasi potensi kebencanaan dan cuaca ekstrem. Selain itu, komunikasi efektif terus dilakukan untuk mendukung terjaganya ekspektasi inflasi,” kata Febrio dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

    Menurut komponen, inflasi inti mengalami kenaikan menjadi sebesar 2,02% (yoy). Peningkatan ini didukung kenaikan inflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, perumahan, rekreasi dan perawatan pribadi (termasuk emas).

    Inflasi harga diatur pemerintah (adminis-tered price) juga tercatat mengalami kenaikan, yaitu menjadi sebesar 1,68% (yoy) yang didorong oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi dan rokok. Sementara itu, inflasi harga bergejolak (volatile food) melanjutkan tren penurunan yakni 3,04% (yoy).

    Febrio menyebut penurunan harga pangan terutama didorong oleh pasokan yang melimpah seiring masa panen, serta turunnya biaya produksi seperti pakan jagung. Beberapa komoditas yang tercatat mengalami penurunan harga di antaranya bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras.

    Sementara itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 tercatat pada level 48,9. Hal ini, kata Febrio, tidak terlepas dari menurunnya kinerja sektor manufaktur global di tengah tekanan permintaan.

    “Pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, Kawasan Eropa dan Amerika harus semakin diantisipasi ke depannya. Aktivitas manufaktur negara mitra dagang dan kawasan ASEAN juga mengalami tantangan yang sama, antara lain Amerika Serikat (48,0) dan Jepang (49,8). Negara tetangga seperti Malaysia dan Australia juga kembali mencatatkan PMI manufaktur yang terkontraksi masing-masing pada level 49,7 dan 48,5,” jelasnya.

    Di tengah perlambatan PMI Indonesia, optimisme diklaim masih terjaga dengan kinerja sejumlah leading industry di Tanah Air. Industri makanan dan minuman, serta kimia farmasi hingga triwulan II-2024 konsisten tumbuh di atas 5% (yoy), bahkan industri logam dasar tumbuh hingga 18,1% (yoy) seiring proses hilirisasi yang semakin menunjukkan hasil.

    Kendati demikian, perhatian terus diberikan untuk lagging industry yang menghadapi tantangan berat.

    “Industri padat karya seperti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan Alas Kaki saat ini tengah menghadapi tantangan berat. Tidak hanya dari sisi kinerja ekspor, namun juga daya saing di pasar domestik yang tergerus produk impor. Pemerintah terus berupaya mendorong daya saing industri seperti ini dengan berbagai bauran kebijakan,” ujar Febrio.

    Sebagai langkah menjaga daya saing produk TPT, pemerintah telah menerapkan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) di antaranya untuk Pakaian dan Asesori Pakaian s.d. November 2024; Tirai, Kelambu Tempat Tidur, serta Benang dari Serat Staple Sintetik dan Arti-fisial s.d. Mei 2026; Kain dan Karpet s.d. Agustus 2027; serta penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk Poliester Staple Fiber (benang) dari India, Tiongkok dan Taiwan s.d. Desember 2027. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi dan meningkatkan daya saing industri TPT dalam negeri yang memiliki serapan tenaga kerja besar.

    (aid/rrd)

  • Menyala! Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke ASEAN

    Menyala! Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke ASEAN

    Badung

    Tidak hanya untuk pasar Indonesia, Telkom akan semakin melebarkan sayap bisnis data center di kawasan Asia Tenggara. Pasar negara mana yang akan dibidik Telkom?

    Telkom sudah memantapkan akan membangun total kapasitas data center sampai 500 megawatt (MW) sampai 2030. Keberadaan data center itu untuk memenuhi permintaan pasar seiring dengan kebutuhan data yang kian meningkat.

    Sebagai informasi, saat ini Telkom sudah memiliki data center di Singapura. Namun ke depannya, seiring dengan potensi dan permintaan data center semakin besar, Telkom akan semakin agresif.

    “Memang ada rencana ekspansi data center Telkom ini tidak hanya akan di dalam negeri, tapi juga kita juga melihat di region,” ujar Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir di acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024, Nusa Dua, Bali.

    Honesti mengungkapkan sebelum masuk ke pasar data center di negara tetangga, Telkom akan melihat potensi bisnis data center di negara tersebut.

    “Kalau dari beberapa pertumbuhan data center yang kita lihat secara kapasitas, di samping Indonesia, ada beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Filipina juga menunjukkan growth’s capacity yang cukup besar,” tuturnya.

    “Nah, kita melihat bahwa kita mungkin akan melakukan beberapa partnership dengan beberapa pemain juga investor untuk bisa menangkap peluang tersebut,” sambungnya.

    Sebagai informasi, Telkom melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang bergerak di bidang pengelolaan pusat data, tengah membangun data center yang beberapa lokasi di Tanah Air.

    Sedangkan yang ada di Cikarang, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau, data center Telkom itu tipenya hyperscale yang memiliki kemampuan untuk menampung beban komputasi yang luas. Adapun, kapasitas data center Cikarang itu total 21 MW, sedangkan di Batam mencapai 50 MW.

    Kalau untuk Indonesia sekarang itu, kita lagi proses untuk melengkapi yang kampus satu hyperscale di Cikarang. Itu kita harapan di tahun ini akan ada tambahan sekitar 18 MW untuk kapasitasnya,” kata Honesti.

    “Dan juga di Batam, paralel kita lagi membangun lagi hyperscale data center juga yang diharapkan dapat beroperasi di sekitar semester satu di tahun 2025,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • PLN Gaspol Proyek EBT demi Capai Net Zero Emission

    PLN Gaspol Proyek EBT demi Capai Net Zero Emission

    Jakarta – PT PLN (Persero) mendapatkan anugerah dari detikcom sebagai perusahaan yang telah mendukung ekonomi hijau melalui Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan.

    Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) Evy Haryadi mengatakan, infrastruktur EBT menjadi salah satu upaya perusahaan untuk menghasilkan energi bukan hanya tenaga listrik tetapi juga demi mencapai target bebas emisi.

    PLN juga telah mempunyai program untuk mencapai net zero emission bersama Kementerian ESDM terkait Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Bersamaan dengan itu, PLN juga mengembangkan accelerated development renewable energy demi menghasilkan energi yang lebih bersih.

    “Kami juga sedang mengembangkan kembali accelerated development renewable energy ke depan gimana pada perencanannya ini kami meningkatkan pencapaian EBT lebih lanjut untuk mencapai sekitar 60 gigawatt EBT di tahun 2060, dan ini tentunya akan membuat kita mencapai energi yang jauh lebih bersih,” jelas dia, dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7) malam.

    Selain itu, dalam mencapai bebas emisi, PLN menggenjot program dedieselisasi atau konversi pembangkit listrik tenaga diesel menjadi pembangkit berbasis EBT. Upaya itu diyakini dapat menekan penggunaan bahan bakar minyak dan biaya produksi.

    “Kita memulai proyek-proyek dedieselisasi sehingga ini bisa menurunkan biaya-biaya produksi. Kita juga akan memulai hibridisasi dari penggunaan gas, di mana kita akan meng-combine pemanfaatan gas dengan EBT. Dan kita ketahui kita mempunyai potensi energi EBT sangat besar dari hydro samai energi surya, ini akan membawa kemajuan di sisi pembangunan EBT ke depan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, PLN telah memiliki sejumlah proyek EBT untuk mewujudkan penurunan emisi karbon pada 2060. Proyek itu pertama, melalui Sub-Holdingnya PT PLN Nusantara Power bekerjasama dengan Masdar (Uni Emirat Arab) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar se-ASEAN dan terbesar ke tiga di dunia di Cirata, Jawa Barat.

    PLTS Cirata adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memasok energi bersih untuk sistem kelistrikan di wilayah Jawa dan Bali. PLTS ini dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare, yang terdiri dari 13 pulau/arrays dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah.

    Proyek PLTS Terapung Cirata ini digadang akan berkontribusi untuk mengurangi sumbangan emisi karbon di Indonesia. Proyek PLTS Cirata diproyeksikan akan memproduksi listrik ‘hijau’ sebesar 245 GWh per tahun dan dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 214.000 tonCO2 per tahun.

    Selain itu, proyek terbaru PT. PLN Nusantara Power saat ini adalah pembangunan PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) sebesar 50 Mega Watt (MW). Pembangunan PLTS IKN ini akan dibangun di lahan seluas 80 hektare di Penajam Paser Utara.

    Pada Februari 2024 lalu PLTS IKN sebesar 10 MW sudah berhasil dibangun dan dioperasikan. Selain pembangunan PLTS, akan dibangun juga gardu induk berkapasitas 50 MW yang akan digunakan sebagai sumber pasokan listrik saat pembangunan PLTS berjalan.

    (ada/ara)

  • Pemerintah Gandeng Pihak Ini Biar RI Tembus Jadi Anggota OECD

    Pemerintah Gandeng Pihak Ini Biar RI Tembus Jadi Anggota OECD

    Jakarta

    Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan lembaga Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). Upaya ini dalam rangka untuk memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia dengan dunia internasional.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan ERIA dalam bentuk studi, publikasi, proyek bersama dan kegiatan peningkatan kapasitas di bidang kerja sama ekonomi internasional. Area yang menjadi lingkup kerja sama di antaranya yakni aksesi Indonesia dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

    “Melalui kerja sama ini, saya harap kerja sama antara kedua pihak dapat semakin erat, khususnya terhadap upaya aksesi Indonesia dalam OECD. Saya yakin dengan sumber daya yang ERIA miliki, akan memperkuat Tim Nasional OECD dalam memenuhi target 3 tahun keanggotaan Indonesia di OECD,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (31/7/2024).

    Selain itu, kerja sama terkait keterlibatan dalam Asia Zero Emission Community (AZEC), pengembangan dan/atau perluasan ekspor Indonesia, penilaian potensi ekonomi industri kendaraan generasi mendatang, pengembangan strategi pembaruan armada jalan yang efisien dan efektif, serta area lain yang disepakati para pihak.

    Dalam pelaksanaan kerja sama ini, ERIA akan turut menyusun kajian dengan tema besar Future-Ready ASEAN, yaitu bagaimana Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan mampu menyiapkan diri untuk isu ekonomi ke depan, seperti semikonduktor dan ekonomi digital. ERIA akan melakukan Kajian Rantai Pasok Semikonduktor di ASEAN dan India.

    Asia Tenggara sendiri diproyeksikan akan memiliki 10% pangsa perakitan dan pengujian semikonduktor global pada tahun 2027. Sementara itu, revenue di pasar semikonduktor di Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 2,9 miliar pada tahun 2029. Oleh karena itu, Indonesia dinilai perlu mempersiapkan ekosistemnya secara matang.

    “Skema insentif yang dilakukan India, dapat menjadi referensi bagi Indonesia,” tutur Airlangga.

    Sebagai informasi, ERIA merupakan organisasi internasional yang didirikan di Jakarta pada 2008 untuk melakukan kegiatan penelitian dan menyusun rekomendasi kebijakan bagi integrasi ekonomi lebih lanjut di Asia Tenggara dan Asia Timur. ERIA turut menjadi knowledge partner bagi pengembangan kebijakan negara-negara di kawasan ASEAN.

    “Melalui kerja sama ini, kami akan dukung pemerintah Indonesia melalui Kemenko Perekonomian pada isu-isu kerja sama internasional seperti upaya peningkatan ekspor, pengembangan industri otomotif, pengembangan ekosistem ekonomi digital dan semikonduktor dan aksesi Indonesia dalam OECD dan CPTPP,” ujar Presiden ERIA Tetsuya Watanabe dalam kesempatan yang sama.

    Terkait ekonomi digital, ERIA disebut akan memberikan dukungan dalam bentuk riset, dukungan kebijakan untuk transformasi digital dan dukungan ekosistem start-up di kawasan melalui platform E-DISC (ERIA Digital Innovation and Sustainable Economy Centre).

    Pemerintah Indonesia sendiri telah meluncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 sebagai panduan bagi pemangku kepentingan ekonomi digital. Di tingkat kawasan, kepemimpinan Indonesia ditunjukkan dengan inisiasi perundingan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 lalu.

    Lihat juga Video ‘Jokowi Terima Kunjungan Sekjen OECD di Istana Bogor, Ini yang Dibahas’:

    (aid/das)

  • Hore! Nilai Impor Ikan Turun di Semester I 2024, Ini Pemicunya

    Hore! Nilai Impor Ikan Turun di Semester I 2024, Ini Pemicunya

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap nilai impor perikanan menurun di semester I tahun 2024 menjadi US$ 219,54 juta. Besaran penurunan mencapai 35,15% dibanding periode serupa di tahun sebelumnya.

    “Penurunan impor ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net eksportir produk perikanan,” ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (27/7/2024).

    Budi menjelaskan penurunan nilai impor perikanan membuat neraca perdagangan perikanan surplus sebesar US$ 2,49 miliar atau Rp 40,67 triliun. Nilai surplus tersebut meningkat 6,2% dibanding periode serupa tahun sebelumnya.

    Ia juga menyebut untuk komoditas impor sendiri, ada yang tujuannya untuk bahan baku industri dan ada juga untuk selain bahan baku industri, seperti untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan pasar modern (horeka pasmod).

    “Nah yang horeka ini adalah ikan-ikan yang tidak ada di Indonesia, seperti ikan salmon, trout dan ikan kod,” ungkap Budi.

    Penurunan ini dipengaruhi oleh pasokan ikan hasil tangkapan nelayan dalam negeri yang mampu memenuhi kebutuhan industri pengolahan dan pemindangan. Ikan yang pemasokannya cukup banyak yakni ikan-ikan pelagis seperti ikan kembung.

    “Kami mendorong pelaku pengolahan dan pemindangan untuk memprioritaskan ikan hasil tangkapan nelayan kita sendiri. Dari awal tahun sampai Mei pasokan kita cukup sehingga diprioritaskan menggunakan produk hasil tangkapan dalam negeri. Ikan impor itu hanya untuk mengisi ketika tak ada bahan baku,” jelasnya.

    Sedangkan, kinerja ekspor perikanan dari Januari hingga Juni nilainya mencapai USD 2,71 miliar. Negara tujuan utama pengiriman yakni Amerika Serikat sebesar USD 889,39 juta, disusul China sebesar USD 556,04 juta, Asean sebesar USD 353,93 juta, Jepang sebesar USD 285,47 juta, dan Uni Eropa sebesar USD 193,35 juta.

    Untuk komoditas utamanya masih didominasi oleh udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi,sotong, gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut.

    Menurut Budi, kinerja ekspor perikanan masih terus digenjot melalui strategi promosi hasil perikanan, peningkatan kualitas hasil perikanan, hingga membuka peluang pasar baru di negara-negara Timur Tengah dan Asia Timur.

    (prf/ega)

  • Ada Lagi Negara yang Mau Diputus Akses ke RI Gegara Judi Online

    Ada Lagi Negara yang Mau Diputus Akses ke RI Gegara Judi Online

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengendus negara di Asia Tenggara lainnya yang menjadi sumber transaksi judi online. Kominfo mau putus akses internet negara lagi?

    Sebelumnya, Kominfo menginstruksikan kepada penyelenggara jasa internet agar menutup akses internet ke Kamboja dan Filipina karena terdapat transaksi judi online ke dua negara tersebut.

    “Kalau tugas Kominfo kan konten, kalau sumbernya sudah dilakukan penutupan akses dari Kamboja dan Filipina itu bisa mengurangi 50%. Kita targetkan 80%,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

    Namun, rupanya Kominfo mengungkapkan ada negara lainnya di kawasan Asia Tenggara yang juga diduga jadi sumber permainan haram. Hanya saja, Usman tidak menyebutkan negara yang dimaksud.

    “Tentu, kita akan melihat perkembangan, tetapi memang dua negara itu kita anggap sebagai negara yang paling banyak konten ataupun situs judi online menyusup ke Negara kita, sehingga kita tutup aksesnya dari dua negara tersebut,” jelas Usman.

    “Sementara negara negara lain tentu ada, karena bandar-bandarnya itu kemudian servernya itu kan juga ada di negara negara ASEAN lain, tetapi kita lipat dulu bagaimana keperluannya urgensinya kepentingannya,” tambahnya.

    Usman menyebutkan dengan ditutupnya akses internet ke Kamboja dan Filipina, itu sudah cukup menekan judi online di Indonesia.

    “Ada kabar baik dari Filipina, mereka melarang judi online yang dilarang itu perusahaan judi online yang beroperasi di Filipina. Ini saya kira kabar baik. Jadi yang dilarang itu perusahaan dari China untuk beroperasi di China. Ini saya kira sangat membantu satgas pemberantas judi online,” tuturnya.

    (agt/fay)

  • Pabrik Baterai EV RI Terbesar se-ASEAN, Subsidi BBM Bisa Hemat Sebanyak Ini

    Pabrik Baterai EV RI Terbesar se-ASEAN, Subsidi BBM Bisa Hemat Sebanyak Ini

    Jakarta

    Indonesia punya target yang besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dunia. Target ini bisa saja terwujud berkat adanya pabrik sel baterai EV yang ada di Karawang, Jawa Barat.

    Pabrik ini dimiliki Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, melalui perusahaan patungan mereka PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power dan sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (3/7) kemarin.

    Dalam salah satu unggahan akun Instagram Kementerian ESDM, dijelaskan pabrik sel baterai ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan mampu menghasilkan sekitar 50 ribu unit Kona Electric per tahun.

    “Keberadaan pabrik ini membawa masuk Indonesia ke kompetisi produksi baterai dan kendaraan listrik dunia, dan memulai babak baru sebagai pemain global di ekosistem EV cell baterai,” tulis Kementerian dalam unggahannya, dikutip Selasa (16/7/2024).

    Dengan kehadiran pabrik ini juga, Indonesia diperkirakan bisa menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp 131 miliar per tahun. Tidak hanya itu, Indonesia juga mampu mengurangi kebutuhan impor BBM hingga 45 juta liter per tahun.

    “Dengan produksi Kona Electric 50 ribu unit per tahun akan menambah kapasitas produksi Indonesia secara signifikan. Imbasnya mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton/tahun, menghemat subsidi BBM hingga Rp 131 miliar/tahun, mengurangi impor BBM sebanyak 45 juta liter/tahun,” jelas mereka.

    Belum lagi, pabrik produksi baterai mobil listrik terbesar di ASEAN ini juga mampu menyerap sekitar 2.800 tenaga kerja. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pabrik tersebut nantinya akan menambah jumlah produksi dan investasi.

    “Investasi produk sel Baterai dengan kapasitas 30 GWh. Tahap pertama 10 GWh, nilai investasi US$ 1,2 miliar. Tahap kedua 20 GWh, nilai investasi US$ 2 miliar,” tulis Kementerian ESDM.

    (fdl/fdl)