Organisasi: ASEAN

  • Kemerdekaan Palestina dalam pidato Presiden Prabowo

    Kemerdekaan Palestina dalam pidato Presiden Prabowo

    Sejumlah massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) membentangkan bendera Indonesia dan Palestina saat mengggelar aksi di depan Kedubes Amerika Serikat di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Mereka menuntut dihentikannya genosida terhadap warga Palestina dan dibukanya blokade jalur Gaza secara permanen. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.

    Kemerdekaan Palestina dalam pidato Presiden Prabowo
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 09 November 2024 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Ada ungkapan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pelantikannya pada 20 Oktober silam yang perlu dimaknai secara tepat; yaitu tentang posisi politik luar negeri Indonesia tentang perlunya “kemerdekaan Palestina.”

    Sebelum berbicara tentang “kemerdekaan Palestina” Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia menentang penjajahan karena Indonesia pernah dijajah. Hal itu sejalan dengan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

    Ungkapan Presiden Prabowo tersebut mendapat sambutan meriah dari ratusan anggota MPR serta kepala negara atau kepala pemerintahan serta utusan khusus dari berbagai negara sahabat yang menghadiri upacara pelantikan Presiden.

    Kemerdekaan Palestina sesungguhnya sudah diproklamirkan oleh pemimpin PLO Yasser Arafat pada 15 November 1988 dalam sidang khusus Dewan Nasional Palestina di Algiers, Algeria. Ketika itu Arafat mendeklarasikan kemerdekaan bangsanya dengan menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Palestina.

    Sejak Juni 2024, sudah 146 dari 193 negara anggota PBB mengakui kemerdekaan Palestina dan jumlah itu merupakan 75% dari negara-negara anggota PBB. Tiga negara terakhir yang mengakui kemerdekaan Palesina adalah Spanyol, Norwegia, dan Irandia, meskipun Amerika Serikat, Kanada, dan Israel tidak mengakuinya.

    Bukti bahwa Negara Palestina sudah merdeka adalah hadirnya Kedutaan Besar Palestina di 83 dari 146 negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk Indonesia—tempat Palestina membuka kedutaan besarnya pada tahun 1990.

    Kalau demikian, mengapa Presiden Prabowo menekankan perlunya “kemerdekaan Palestina”? Jawabnya adalah karena Palestina yang merdeka secara politis tidak sama dengan merdeka secara realitas. Secara realitas Palestina belumlah merdeka, karena masih merasa ditindas dan terancam keamanannya oleh Israel yang terus menduduki Gaza dan menciptakan instabilitas di Tepi Barat.

    Solusi dua negara atau two-state solution yang diinginkan komunitas internasional tak kunjung terjadi. Israel ingin menghapus Hamas dari Palestina dan Hamas ingin menghapus Israel dari peta dunia.

    Pasal 11 Hamas Convention mengamanatkan bahwa seluruh daerah yang kini menjadi wilayah Negara Israel merupakan “tanah wakaf” yang harus dikembalikan kepada Palestina. Artinya, Israel harus keluar dari seluruh wilayah negara itu. Dapat dipahami mengapa ribuan mahasiswa yang berdemonstrasi di berbagai kampus di Amerika meneriakkan slogan “From the river to the sea, Palestine will be free.”

    Pengakuan kemerdekaan Palestina oleh 146 negara dimaksud dipahami sebagai Negara Palestina yang terdiri dari Tepi Barat dan Gaza. Akan tetapi usai pemilihan legislatif pada 2006, pada 2007 Hamas mendirikan pemerintahannya sendiri di Gaza, terpisah dari pemerintahan Palestine Authority (PA) di Tepi Barat yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.

    Sejak 2007 pemerintahan Hamas di Gaza dipimpin secara politik dari Qatar oleh Ismail Haniyeh yang sudah terbunuh pada 31 Juli 2024, sementara pasukan Hamas di Gaza dipimpin oleh Yahya Sinwar yang terbunuh pada 17 Oktober 2024.

    Di PBB, komunitas internasional mengakui PLO sebagai “Non-member Observer” dan sebagai perwakilan rakyat Palestina sejak 1974; kemudian pada 1988 PBB mengakuinya sebagai Otoritas Palestina. Pada 2012 Sidang Umum PBB meningkatkan status Palestina menjadi “Non-member Observer State” atau negara peninjau non-anggota PBB. Dan sejak Juni 2024 sebanyak 146 anggota PBB sudah mengakui Palestina sebagai Negara Palestina yang merdeka secara politis.

    Kenyataan itu mengindikasikan bahwa yang diperjuangkan komunitas internasional saat ini adalah Negara Palestina yang merdeka bukan hanya secara politis, tetapi medeka dalam segala aspeknya, tanpa penindasan, tanpa terancam stabilitasnya, agar dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

    Amerika Serikat dan Kanada tidak mengakui kemerdekaan Palestina, meskipun secara politis, karena posisi politik luar negeri mereka adalah bahwa kemerdekaan Palestina harus merupakan hasil perundingan damai secara langsung antara Israel dan Palestina, tetapi bukan karena ada pengakuan dari negara-negara lainnya.

    Justru di titik itulah maka kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Amerika Serikat mempunyai arti penting untuk menerobos kebuntuan dimaksud. Prabowo yang dalam bulan ini mengunjungi lima negara sekaligus—yaitu China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris—berada pada posisi yang sangat tepat untuk menerobos kebuntuan dimaksud dan mengajukan gagasan baru agar konflik di Asia Barat dapat dihentikan demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

    Kunjungan Prabowo ke Gedung Putih, juga kehadirannya dalam KTT APEC di Peru dan KTT kelompok G20 di Brasilia merupakan peluang langka yang perlu dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan damai Indonesia ke komunitas internasional, bahwa sudah terlalu lama rakyat Palestina menderita, dan oleh karena itu maka Palestina harus didukung kemerdekaannya dalam segala bidang.

    Pada 6 November 2024 Presiden Prabowo telah menyampaikan ucapan selamat melalui platform media sosial X kepada Donald Trump yang terpilih sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat, dan Prabowo diharapkan menjadi kepala negara asing pertama yang diterima Presiden Terpilih Amerika sebelum Donald Trump dilantik pada 20 Januari 2025.

    Tentu saja Palestina bukanlah prioritas pertama dalam pembicaraan Prabowo dengan Presiden Amerika, sebab Presiden Indonesia akan mendahulukan kepentingan nasional Indonesia. Akan tetapi dalam pertemuannya dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, juga di KTT APEC dan KTT G20, Prabowo dapat menyisipkan pesan perdamaian Palestina kepada Presiden Amerika yang dianggap paling menentukan untuk menciptakan perdamaian di Asia Barat. Hal yang sama dapat Prabowo sampaikan kepada Presiden Terpilih Donald Trump jika ia sempat menemuinya dalam lawatan ke Amerika.

    Prabowo berada pada posisi tepat untuk menyuarakan perdamaian Palestina kepada penguasa Gedung Putih, sebab kepala negara Indonesia dapat berbicara sebagai Presiden dari negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, sebagai negara pendiri Gerakan Non-Blok, sebagai negara anggota G20 dan APEC, sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia, sebagai negara terbesar di ASEAN, sebagai negara terbesar dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), sebagai negara tempat ratusan perusahaan Amerika beroperasi dan menimba keuntungan ratusan miliar dolar sejak 1969, dan juga sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina.

    Sebagai kepala negara anggota OKI yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, perjuangan Prabowo untuk menciptakan kemerdekaan sejati bagi Palestina tidak dilakukannya sendirian. Di Malaysia ada sahabatnya yaitu Perdana Menteri Anwar Ibrahim—seorang pejuang kemerdekaan Palestina yang sangat gigih dan vokal dalam berbagai forum internasional—yang juga dapat diandalkan perannya untuk mengatasi konflik di Asia Barat.

    Kombinasi kapasitas, peran, dan pengaruh internasional Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim dapat menciptakan konsep solusi alternatif terhadap upaya komunitas internasional, khususnya terhadap langkah-langkah diplomatik Presiden Donald Trump yang diperkirakan akan kembali menggulirkan upaya perdamaian Palestina melalui perluasan Abraham Accords.

    Sejak 2020 sudah empat negara Arab yang menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel melalui Abraham Accords yaitu Uni Arab Emirat, Moroko, Bahrain, dan Sudan. Ini terjadi semasa pemerintahan Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.

    Mesir lebih dahulu menormalisasi hubungannya dengan Israel melalui perjanjian Camp David pada 17 September 1978, disusul penandatanganan perjanjian damai pada 26 Maret 1979, meskipun oleh karena itu maka Presiden Anwar Sadat terbunuh pada 6 Oktober 1981. Kemudian Yordania menandatangani pakta perdamaian dengan Israel pada 26 Oktober 1994 menyusul penandatanganan Washington Declaration pada 25 Juli 1994.

    Indonesia tidak mengakui eksistensi Israel selama Palestina belum merdeka secara total. Menyusul Konferensi Madrid tentang kemerdekaan Palestina pada 1991, pada tahun 1992 Menteri Luar Negeri Indonesia Ali Alatas ditanya Menlu Israel Shimon Perez apakah Indonesia akan membuka hubungan dengan Israel.

    Alatas secara diplomatis katakan bahwa Indonesia akan “melihat apakah ada kemajuan” dalam negosiasi perdamaian Arab-Israel, dan akan “berpikir ke arah itu apabila semua negara Arab sudah menormalisasi hubungannya dengan Israel.” Faktanya saat ini, dari 22 negara anggota Liga Arab, baru enam negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

    Dalam 10 tahun terakhir ini pun posisi politik luar negeri Indonesia terhadap konflik di Asia Barat masih seperti yang dulu. Meskipun demikian, demi menegakkan hak-hak asasi manusia dan keadilan, kehadiran Presiden Prabowo di KTT APEC dan KTT G20 adalah momentum penting yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi sesama negara anggota APEC dan G20 untuk mengambil langkah-langkah konkret guna menciptakan perdamaian di Asia Barat.

    Indonesia sudah berpengalaman menggulirkan JIM I dan JIM II yang menjadi landasan diadakannya Paris International Conference on Cambodia pada tanggal 1 – 23 Oktober 1991 sehingga Asia Tenggara menjadi kawasan damai saat ini dan ASEAN melebar menjadi 10 negara anggota. Pengalaman yang sama dapat dijadikan referensi dalam perjuangan Presiden Prabowo menggulirkan upaya internasional untuk menciptakan perdamaian di Asia Barat—tentu dengan melibatkan semua negara besar yang berkepentingan.

    Sumber : Antara

  • Trump Menang Pilpres AS, Pemerintah Yakin Investor Asing Makin Lirik Indonesia

    Trump Menang Pilpres AS, Pemerintah Yakin Investor Asing Makin Lirik Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meyakini bahwa ke depan investor asing akan semakin melirik Indonesia usai calon presiden Amerika Serikat Donald Trump memenangkan ajang Pilpres 2024.

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan menjelaskan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan semakin terasa usai Trump kembali memimpin Negeri Paman Sam.

    Ketika pertama kali menjadi presiden AS pada 2017—2021, Trump sudah menaikkan tarif impor sejumlah komoditas strategis dari China yang kini akan semakin naik. Misalnya, tarif impor panel surya dan semikonduktor dari 25% (2018) menjadi 50% (2024) hingga tarif impor mobil listrik dari 25% (2018) menjadi 100% (2024

    Selama kampanye, sambung Ichwan, Trump juga kerap menyampaikan rencananya menetapkan blanket tariff sebesar 10—20% untuk semua barang impor ke AS dengan tambahan 60-100% tarif untuk barang asal China.

    Oleh sebab itu, dia meyakini perang dagang AS-China tersebut akan membuat investor asing melirik negara lain untuk menanamkan modalnya—terutama negara-negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

    “Di tengah perang dagang AS-Tiongkok sejak 2019, Indonesia menerima relokasi dan diversifikasi investasi dari 58 perusahaan senilai US$14,7 miliar yang berasal dari AS, Eropa, dan Asia,” ungkap Ichwan kepada Bisnis, Sabtu (9/11/2024).

    Menurutnya, investor asing memang melirik negara-negara Asia Tenggara (Asean) sebagai alternatif dari China. Di Asean, menurutnya, investasi di sejumlah sektor penting seperti semikonduktor dan panel surya semakin meningkat pesat sejak perang dagang AS-China.

    Oleh sebab itu, Ichwan menegaskan pemerintah akan coba memanfaatkan perang dagang AS-China yang kemungkinan akan semakin terekskalasi akibat kemenangan Trump.

    Dia mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto sudah menekankan ingin meningkatkan daya saing dan iklim investasi di Indonesia terutama di sejumlah sektor prioritas seperti hilirisasi sumber daya alam, berbasis riset dan inovasi, investor berorientasi ekspor, serta sektor pendidikan dan kesehatan.

    “Tantangan geoekonomi global menuntut pelaku bisnis dan juga pemerintah untuk lebih adaptif serta memperkuat kerjasama internasional dengan prinsip diplomasi yang kita pegang, bebas dan aktif,” jelas Ichwan.

  • Raih Prestasi Terbaik di Lomba Tembak AARM ke-32

    Raih Prestasi Terbaik di Lomba Tembak AARM ke-32

    Jakarta

    Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan arahan kepada tim TNI AD yang akan berlaga di Kejuaraan Lomba Tembak Angkatan Darat ASEAN dalam rangka Asian Armies Rifle Meet (AARM) ke-32 di Filipina. Maruli berharap membawa pulang prestasi terbaik dan menunjukkan profesionalisme sebagai prajurit TNI AD.

    “Saya berharap Tim Lomba Tembak AARM Indonesia tidak hanya berkompetisi, tetapi juga meraih prestasi terbaik, serta menunjukkan profesionalisme, disiplin, semangat juang yang tinggi, dan membangun komunikasi baik dengan atlet-atlet negara sahabat,” ujar Maruli dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).

    Hal tersebut disampaikan oleh Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat menerima laporan kesiapan dan pemberangkatan Tim Tembak TNI AD di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Cijantung, Jakarta.

    Acara yang turut dihadiri oleh Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R., Pangkostrad Letjen TNI Muhammad Hasan, Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, serta para Asisten Kasad ini memberikan motivasi kepada para atlet TNI AD untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam ajang bergengsi yang akan digelar pada 12-22 November 2024.

    Tim yang diberangkatkan terdiri dari 25 atlet dan 19 ofisial, dengan 20 atlet putra dan 5 atlet putri. Tim ini dipimpin oleh Komandan Kontingen Mayor Inf Imam Buchori yang juga menjabat sebagai Danyon 14 Group 1 Kopassus.

    Para atlet tembak TNI AD ini merupakan prajurit-prajurit terbaik yang telah menjalani pelatihan intensif. Mereka akan berlaga dalam berbagai kategori, termasuk tembak Senapan, Pistol, Senapan Senjata Otomatis (SO), dan Karaben, yang dipertandingkan dalam ajang AARM.

    Pada kesempatan tersebut, Maruli juga mengecek langsung senjata dan perlengkapan yang akan digunakan dalam kejuaraan, bahkan mencoba senjata dukungan dari PT Pindad.

    Tim tembak TNI AD sebelumnya telah menunjukkan prestasi gemilang dengan meraih gelar Juara Umum untuk ke-14 kalinya pada Lomba Tembak AARM ke-31 yang digelar di Thailand pada tahun 2023.

    (lir/lir)

  • Rogoh USD120 Juta, Linde Mulai Pasok Gas Industri ke Freeport

    Rogoh USD120 Juta, Linde Mulai Pasok Gas Industri ke Freeport

    Jakarta: Perusahaan gas dan rekayasa industri global, Linde, telah memulai proses pemasokan gas industri kepada perusahaan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI).
     
    Linde telah menginvestasikan senilai USD120 juta untuk pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara atau Air Separation Unit (ASU) baru.
     
    Fasilitas yang dikembangkan Linde kini telah menjalankan fungsi pasokan gas industri oksigen dan nitrogen untuk Freeport Indonesia dalam menjalankan fungsi pemurnian tembaga dan fasilitas refining di Manyar, Gresik, Jawa Timur.
     
    Unit ASU milik Linde ini juga akan memberikan pasokan gas industri yang dicairkan kepada customer baru dan existing di Jawa Timur yang turut meningkatkan kerapatan jejaring bisnis perusahaan di wilayah tersebut.
     
    “Dengan permintaan komoditas tembaga yang terus meningkat di tingkat global, kami mendukung upaya ekspansi PT Freeport Indonesia,” ucap President ASEAN & South Asia Linde Moloy Banerjee, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 7 November 2024.
     

     

    Tingkatkan efisiensi pemurnian tembaga
     
    Banerjee menjelaskan, gas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga melalui dorongan kapasitas produksi yang diikuti dengan penurunan konsumsi dan emisi bahan bakar.
     
    “Fasilitas baru di lapangan yang dikembangkan Linde menggunakan teknologi terbaru untuk memasok gas industri yang esensial secara aman dan dapat diandalkan kepada seluruh customer kami pada pasar industri yang penting,” papar Banerjee.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    UPH Awards 2024, Apresiasi kepada Lebih dari 500 Mahasiswa UPH Berprestasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepanjang tahun akademik 2023-2024, mahasiswa ONE Universitas Pelita Harapan (UPH) dari tiga kampus, yakni Kampus Lippo Village, Kampus Medan, dan Kampus Surabaya telah meraih 182 prestasi di berbagai ajang kompetisi bergengsi. Prestasi tersebut mencakup tingkat regional, nasional, hingga internasional.

    Sebagai apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka, UPH menyelenggarakan UPH Awards 2024, dengan memberikan penghargaan kepada 569 mahasiswa berprestasi. Acara ini dilaksanakan di Grand Chapel, Kampus UPH Lippo Village, Tangerang (31/10/2023). Dalam rentang waktu Agustus 2023 hingga Juni 2024, mahasiswa UPH sukses menorehkan 182 prestasi membanggakan, meliputi 28 penghargaan internasional, 131 penghargaan nasional, dan 23 penghargaan regional. Pencapaian ini menunjukkan komitmen UPH dalam mendukung mahasiswanya untuk terus berkarya dan berprestasi, serta menjadikan UPH Awards sebagai wadah yang menginspirasi generasi muda untuk terus mengukir keberhasilan di masa depan.

    Vice President of Academics, Research, and Innovation UPH Eric Jobiliong memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa, dosen, orang tua, dan seluruh undangan yang hadir. Ia memandang, pencapaian para mahasiswa ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga besar UPH, tetapi juga mengharumkan nama bangsa.

    Eric juga menyampaikan pesan khusus bagi para mahasiswa berprestasi dan mengingatkan bahwa setiap pencapaian yang diraih tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menginspirasi mahasiswa lainnya.

    “Apa yang telah kalian capai adalah bukti dari tekad dan ketekunan. Kami berharap kalian akan terus menjadi inspirasi, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan,” ujarnya.

    Tak lupa, Eric menyampaikan penghargaan kepada dosen, pembina, ketua program studi, dan dekan yang berperan besar dalam membimbing mahasiswa berprestasi ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang hadir, sebagai pilar penting dalam perjalanan mahasiswa menuju prestasi.

    Mengukir prestasi di berbagai tingkat kompetisi
    Advelina Hubertha Fanggidae, mahasiswi Program Studi (Prodi) Farmasi angkatan 2020, menjadi salah satu penerima UPH Awards 2024. Pada tahun terakhir masa studinya, Advelina berhasil meraih Juara 1 dalam beberapa ajang bergengsi, termasuk Patient Counseling Competition di Pharmacopeia 2023, International Pharmaceutical Counseling Competition KOFEIN UNAIR, dan National Patient Counseling Competition PHARMANOVA ITB.

    Advelina mengungkapkan bahwa motivasi awalnya untuk mengikuti kompetisi ini sederhana, yaitu mengisi waktu luang di tahun terakhir kuliahnya dan mencari pengalaman yang berbeda.

    “Waktu kuliah itu sangat singkat, dan tanpa terasa empat tahun berlalu begitu saja. Jangan sampai kalian melewatkan waktu itu hanya untuk kuliah atau organisasi saja. Cobalah untuk mengikuti berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, agar kita bisa mengharumkan nama UPH. Terlebih penting agar nama Tuhan dimuliakan melalui apa yang kita lakukan,” pesannya.

    Mahasiswi Psikologi UPH angkatan 2021 Michelle Monalie Hartono, juga mengukir prestasi yang luar biasa. Beberapa pencapaian Michelle antara lain meraih Juara 1 dalam Psychology Village 15 (kategori Cerdas Cermat), Juara 2 dalam Psycompilation 2023, serta mendapatkan insentif melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024.

    Michelle mengaku bahwa mengikuti lomba bukan hanya tentang meraih gelar juara, tetapi juga kesempatan untuk memperluas jaringan dan mengasah kemampuan.

    “Lewat lomba, saya bisa bertemu banyak orang baru dan berlatih public speaking,” ungkapnya.

    Bagi Michelle, pengalaman dari setiap kompetisi memberikan pelajaran yang lebih dalam.

    “Buat saya, menang kalah itu urusan belakang, yang penting berani mencoba. Dari setiap lomba, kita juga belajar banyak hal untuk pengembangan diri, seperti keterampilan hidup yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya,” ujarnya.

    Penerima penghargaan UPH Awards 2024 lainnya adalah Erick Ahmad Fathoni, mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021. Erick telah mengukir prestasi luar biasa di bidang olahraga, khususnya cabang renang.

    Di ajang 21st ASEAN University Games 2024, Erick sukses menyumbangkan dua medali emas dalam nomor 4 x 100 meter freestyle relay dan 4 x 100 meter medley relay, serta satu medali perunggu di nomor 200 meter individual medley. Erick juga turut membawa tim Jawa Barat meraih juara ketiga dalam Qualification Round Pra PON 2023 cabang renang.

    “Saya sangat termotivasi untuk bisa mewakili Indonesia dalam ajang-ajang besar, seperti SEA Games, Asian Games, bahkan di Olimpiade. Saya ingin terus berprestasi, tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga di bidang akademik agar bisa membanggakan orang tua dan almamater,” ungkap Erick penuh semangat.

    Erick juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi non-akademik dan akademik. Di tengah jadwal latihan dan kompetisi yang padat, ia tetap berusaha keras untuk lulus tepat waktu dari UPH dan meraih hasil yang baik di bidang akademis. Dalam perjalanan akademisnya, Erick merasa sangat terbantu oleh dukungan dari para dosen dan lingkungan kampus yang memahami, serta menghargai perjuangannya.

    Erick pun mengajak mahasiswa UPH lainnya untuk terus mengejar mimpi dan berjuang meraih prestasi.

    “Saya selalu percaya, sesuatu yang bernilai tinggi memang tidak mudah didapat. Jika ada sesuatu yang kamu sukai, tekuni terus, walaupun ada saatnya bosan atau lelah. Yakinlah, setiap usaha keras yang dilakukan dengan sepenuh hati pasti akan membuahkan hasil,” tutur Erick.

    Piala Bergilir Rector Awards 2024

    Pada kesempatan ini, UPH juga memberikan penghargaan Piala Bergilir Rector Awards 2024 kepada fakultas terbaik. Tahun ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali menerima Piala Bergilir Rector Awards, yang sebelumnya juga diraih pada tahun 2023. Piala bergengsi ini dianugerahkan kepada fakultas dengan kinerja dan kontribusi terbaik yang diukur melalui sejumlah kriteria penting.

    Penghargaan Rector Awards didasarkan pada beberapa aspek penilaian, di antaranya jumlah prestasi mahasiswa, nilai rata-rata tertinggi dalam program Student Engagement Program (SEP Points) khusus untuk mahasiswa tahun pertama, serta tingkat keterlibatan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). FEB juga unggul dalam keterlibatan dosen dan staf sebagai mentor, supervisor, pendamping mahasiswa, dan reviewer proposal proyek kompetisi. Tak hanya itu, FEB juga mencatatkan jurnal yang dipublikasikan baik di tingkat nasional maupun internasional dengan indeks yang diakui, seperti Science and Technology Index (Sinta) dan Scopus.

    Penghargaan Rector Awards ini diharapkan dapat terus menjadi motivasi bagi setiap fakultas di UPH untuk berinovasi dan berkontribusi lebih jauh dalam mendukung mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka. Dengan adanya penghargaan seperti ini, UPH menguatkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang berkualitas, memiliki daya saing global, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat serta membawa kemuliaan bagi bangsa.

    Melalui berbagai pengalaman kompetisi dan kegiatan, mahasiswa didorong untuk berkembang secara pribadi dan profesional.
    UPH terus berkomitmen menghadirkan pendidikan holistik untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, profesional, dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

  • Membaca Kemenangan Donald Trump

    Membaca Kemenangan Donald Trump

    Jakarta

    Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 bukan hanya sebuah kejutan politik, tetapi juga cerminan dari krisis mendalam yang melanda masyarakat Amerika. Sebagai sosok yang dianggap kontroversial, Trump berhasil membalikkan keadaan dan merebut kembali Gedung Putih setelah kekalahan pada 2020. Ini bukan sekadar kemenangan individu, tetapi manifestasi dari kegagalan Demokrat dalam memahami dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang tengah bergolak.

    Trump tidak hanya mampu mengonsolidasikan basis tradisionalnya, tetapi juga memperluas daya tariknya ke kelompok pemilih baru yang sebelumnya enggan mendukungnya. Ekonomi adalah senjata utama Trump dalam kampanye ini. Di tengah inflasi yang melambung tinggi, banyak warga Amerika merasa kehidupan mereka semakin sulit. Harga kebutuhan pokok naik, sementara daya beli stagnan. Data menunjukkan bahwa 45% pemilih merasa kondisi ekonomi mereka memburuk dalam empat tahun terakhir, angka tertinggi dalam sejarah survei pemilu AS.

    Trump, dengan gaya retorikanya yang khas, menawarkan solusi yang dianggap lebih langsung dan konkret. Ia berjanji memotong pajak, melindungi industri domestik dengan tarif tinggi, dan mengurangi regulasi yang dianggap memberatkan bisnis. Janji-janji ini mungkin tampak sederhana, bahkan populis, tetapi efektif dalam menggerakkan emosi pemilih yang frustrasi.

    Bagi banyak orang, janji tersebut memberikan harapan bahwa ekonomi akan kembali stabil, bahwa pekerjaan akan lebih banyak tersedia, dan bahwa kehidupan mereka akan membaik dalam waktu dekat. Meskipun para ekonom memperingatkan risiko inflasi jangka panjang akibat kebijakan proteksionisme, kekhawatiran tersebut tampaknya tidak cukup untuk membendung gelombang dukungan kepada Trump.

    Namun, keberhasilan Trump tidak hanya bertumpu pada isu ekonomi. Ia juga memanfaatkan isu imigrasi sebagai senjata ampuh untuk memperkuat dukungannya. Selama pemerintahan Biden-Harris, jumlah imigran ilegal yang masuk ke AS mencapai rekor tertinggi, hampir 250.000 orang per bulan pada akhir 2023. Meskipun pemerintahan Demokrat akhirnya mengambil langkah-langkah untuk memperketat kebijakan perbatasan, bagi banyak pemilih, langkah itu dianggap terlambat.

    Trump, sebaliknya, sejak awal menegaskan bahwa dia akan mengembalikan kebijakan imigrasi keras, termasuk membangun kembali tembok perbatasan yang dihentikan. Narasi ini sangat efektif di negara-negara bagian seperti Georgia dan North Carolina, di mana sentimen anti-imigrasi tinggi. Di North Carolina, misalnya, sebagian besar pemilih menganggap kebijakan imigrasi Biden gagal melindungi keamanan dan stabilitas masyarakat lokal.

    Pergeseran Pemilih

    Salah satu aspek paling menarik dari kemenangan Trump adalah pergeseran signifikan dalam demografi pemilih. Di luar dugaan, ia meraih dukungan besar dari kelompok pemilih minoritas, terutama Hispanik dan kulit hitam. Di Nevada, Trump berhasil mendapatkan 47% suara Hispanik, angka tertinggi untuk kandidat Republik dalam dua dekade terakhir. Bahkan di antara pria Hispanik, Trump unggul 10 poin atas Harris.

    Ini bukan sekadar soal strategi kampanye yang kurang efektif, tetapi juga cerminan dari rasa apatis di kalangan pemilih Demokrat. Mereka yang sebelumnya bersemangat mendukung Biden tampaknya kehilangan keyakinan bahwa Demokrat mampu mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang ada.

    Kegagalan terbesar Demokrat mungkin terletak pada ketidakmampuan mereka untuk memobilisasi pemilih muda. Kelompok ini, yang sering menjadi motor perubahan dalam pemilu, justru lebih banyak berpaling. Pada Pemilu 2020, Biden menang besar di kalangan pemilih pertama kali dengan margin 32 poin. Namun, dalam pemilu kali ini, Harris kalah di kelompok yang sama dengan margin 9 poin. Ini menunjukkan bahwa isu-isu progresif seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, meskipun penting, tidak cukup untuk menggerakkan generasi muda dalam jumlah besar.

    Kemenangan Trump juga memberikan dampak besar dalam konteks geopolitik. Retorikanya tentang “perdamaian melalui kekuatan” dan janji untuk mengurangi keterlibatan AS dalam konflik luar negeri telah menarik perhatian dunia. Beberapa pemimpin global, seperti Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina dan Benjamin Netanyahu dari Israel, menyambut baik kembalinya Trump.

    Namun, pendekatan proteksionis Trump, termasuk janji untuk memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang impor, berpotensi memicu ketegangan baru dalam hubungan perdagangan internasional. Kebijakan ini, meskipun dirancang untuk melindungi industri dalam negeri, dapat memicu perang dagang yang merugikan ekonomi global.

    Lebih jauh lagi, kemenangan ini memperdalam polarisasi politik di AS. Dengan kendali atas Gedung Putih dan Senat, Trump memiliki kekuatan penuh untuk mendorong agenda konservatifnya tanpa banyak hambatan. Ini termasuk membatalkan kebijakan progresif yang diterapkan selama pemerintahan Biden-Harris, mulai dari reformasi sistem kesehatan hingga regulasi lingkungan. Langkah-langkah ini hampir pasti akan memicu reaksi keras dari Partai Demokrat dan kelompok progresif, memperdalam jurang perpecahan politik yang sudah ada.

    Bagi Demokrat, kekalahan ini harus menjadi momen refleksi yang mendalam. Mereka harus segera merumuskan ulang strategi politik yang mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Ketidakmampuan mereka untuk merespons kebutuhan konkret dari berbagai kelompok pemilih, terutama mereka yang merasa terpinggirkan secara ekonomi dan sosial, menjadi kelemahan utama yang harus segera diperbaiki. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan pijakan dalam kompetisi politik yang semakin keras dan tidak kenal ampun.

    Kemenangan Trump menunjukkan bahwa, meskipun penuh kontroversi, ia tetap mampu memanfaatkan ketidakpuasan publik untuk mengukuhkan dirinya sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di era modern. Amerika kini berada di persimpangan jalan, menghadapi pilihan besar antara jalan proteksionisme dan unilateralisme atau keterbukaan dan multilateralisme. Pilihan ini tidak hanya akan menentukan masa depan Amerika, tetapi juga arah dunia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

    Mengubah Perdagangan Global

    Kemenangan Donald Trump membawa tantangan dan peluang bagi Indonesia. Trump yang dikenal dengan kebijakan proteksionis akan mengubah dinamika perdagangan global. Salah satu prioritas Indonesia adalah memperkuat diplomasi ekonomi. AS merupakan salah satu pasar utama bagi ekspor produk Indonesia, terutama tekstil, elektronik, dan produk hasil bumi. Untuk mempertahankan akses ke pasar ini, pemerintah harus memperkuat lobi dagang dan melakukan negosiasi ulang untuk sektor-sektor strategis.

    Selain itu, diversifikasi pasar ekspor menjadi lebih mendesak. Ketergantungan pada AS sebagai mitra dagang dapat menjadi risiko besar. Indonesia harus mempercepat perundingan dagang dengan Uni Eropa, Jepang, dan India melalui perjanjian seperti CEPA. Diversifikasi ini penting untuk mengurangi eksposur terhadap kebijakan proteksionis Trump dan memastikan daya tahan ekonomi di tengah perubahan global.

    Potensi peningkatan suku bunga AS juga harus diantisipasi. Jika The Federal Reserve menaikkan suku bunga akibat kebijakan fiskal ekspansif Trump, ini dapat menarik arus modal keluar dari Indonesia, melemahkan rupiah, dan meningkatkan biaya utang luar negeri. Bank Indonesia perlu menjaga stabilitas moneter dengan kebijakan suku bunga yang adaptif, sementara Kementerian Keuangan harus mengurangi eksposur utang luar negeri dan fokus pada pembiayaan domestik.

    Dalam geopolitik, Indonesia harus memperkuat peran di ASEAN. Dengan kebijakan luar negeri Trump yang cenderung unilateralis, Indonesia memiliki peluang untuk memimpin inisiatif regional yang menjaga stabilitas kawasan. Diplomasi maritim dan kerja sama pertahanan harus ditingkatkan untuk memastikan Asia Tenggara tetap damai dan stabil tanpa terlalu bergantung pada kekuatan eksternal seperti AS atau Tiongkok.

    Indonesia juga dapat menarik investasi dari perusahaan yang ingin keluar dari Tiongkok akibat ketegangan perdagangan dengan AS. Untuk itu, pemerintah perlu mempercepat reformasi struktural dalam bidang investasi, memastikan proses perizinan lebih sederhana, infrastruktur yang lebih baik, dan iklim bisnis yang kompetitif.

    Pada tingkat domestik, pemerintah harus menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Ketegangan global dapat mempengaruhi harga barang impor, yang berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Program perlindungan sosial seperti subsidi pangan dan bantuan langsung tunai harus tetap menjadi prioritas. Selain itu, kampanye edukasi untuk memperkuat pasar domestik dan diversifikasi ekonomi perlu digencarkan.

    Indonesia tidak bisa bersikap pasif di tengah dinamika global ini. Langkah konkret dan terukur harus segera diambil untuk melindungi kepentingan nasional dan memanfaatkan peluang dari perubahan kebijakan AS di bawah Trump. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat tidak hanya bertahan tetapi juga memperkuat posisinya di kancah global.

    Virdika Rizky Utama Direktur Eksekutif PARA Syndicate, dosen Hubungan Internasional President University

    (mmu/mmu)

  • Donald Trump Menang Pilpres AS, Ekspor China Diperkirakan Turun 3 Persen

    Donald Trump Menang Pilpres AS, Ekspor China Diperkirakan Turun 3 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kinerja ekspor China pada Oktober 2024 meningkat 12,7% dibandingkan tahun lalu, mencatatkan pertumbuhan tercepat dalam lebih dari 2 tahun. Laporan yang dirilis Bea Cukai China ini muncul sehari setelah Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dan memastikan masa jabatan keduanya sebagai presiden.

    Trump telah berkomitmen untuk menaikkan tarif impor dari China hingga 60%, sehingga menimbulkan ketidakpastian pada prospek ekspor ke Amerika Serikat. Namun, para ekonom menyebutkan, dampak tarif yang lebih tinggi di bawah kebijakan Trump baru akan terasa pada tahun depan.

    “Walaupun tarif yang diusulkan Trump akan berimbas pada sektor ekspor, dampaknya kemungkinan tidak sebesar yang dikhawatirkan. Kami memprediksi tarif ini bisa menurunkan volume ekspor sekitar 3%, dan kemungkinan baru terasa pada paruh kedua 2025,” kata Zichun Huang dari Capital Economics, dilansir dari AP, Kamis (7/11/2024). 

    Huang menambahkan, dalam waktu dekat, kembalinya Trump bisa memicu lonjakan sementara ekspor China karena importir AS mungkin akan meningkatkan pembelian mereka untuk menghindari tarif.

    Data Bea Cukai China juga menunjukkan, impor menurun 2,3% sementara surplus perdagangan China meningkat menjadi US$ 95,7 miliar, naik dari US$ 81,7 miliar pada bulan sebelumnya.

    Pertumbuhan ekspor ini melampaui perkiraan analis yang hanya sekitar 5,5% dan lebih tinggi dari pertumbuhan September yang tercatat 2,4%. Angka ini merupakan laju ekspansi tercepat sejak Juli 2022.

    Peningkatan ekspor pada Oktober 2024 mencerminkan permintaan barang-barang China yang terus kuat di pasar internasional, meskipun permintaan domestik masih lemah.

    Ekspor China ke Rusia naik hampir 27%, mencatat laju tercepat dalam 11 bulan. Pengiriman ke AS juga naik 8% secara tahunan, sementara ekspor ke Uni Eropa meningkat hampir 13%. Ekspor ke ASEAN juga melonjak 16%.

  • Memperkuat ASEAN Power Grid, Interkonektivitas, dan Perdagangan Listrik

    Memperkuat ASEAN Power Grid, Interkonektivitas, dan Perdagangan Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA – ASEAN merupakan salah satu wilayah dengan konsumsi energi terbesar di dunia. Dengan populasi yang terus bertambah hingga mencapai 700 juta orang, kebutuhan energi pun meningkat secara signifikan.

    Namun, kenyataannya, sebagian besar permintaan energi yang melonjak ini masih dipenuhi oleh bahan bakar fosil. Akibatnya, sektor tenaga listrik ASEAN menyumbang hampir setengah (45%) dari total emisi kawasan ini.

    Peningkatan ketahanan, konektivitas, dan resiliensi energi merupakan aspek krusial bagi sistem energi ASEAN. Langkah-langkah ini tidak hanya akan membantu memenuhi permintaan energi yang terus berkembang, tetapi juga memungkinkan transisi penting menuju energi hijau.

    ASEAN Power Grid (APG) akan menjadi inisiatif penting dalam menciptakan masa depan yang terhubung ini. Konsep APG pertama kali diperkenalkan dalam Deklarasi Hanoi pada tahun 1998, dan menurut perkiraan International Energy Agency (IEA), hingga kini telah memfasilitasi pertukaran lebih dari 7.000 megawatt (MW) listrik melalui interkoneksi yang ada.

    Dengan memperluas interkoneksi ini lebih jauh, APG berpotensi meningkatkan perdagangan listrik di kawasan hingga lebih dari 25.000 MW di masa depan.

    APG memungkinkan negara-negara ASEAN untuk memfokuskan pembangkitan energi di wilayah yang paling kompetitif secara biaya. Listrik yang dihasilkan kemudian dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan yang terdapat pada pusat-pusat permintaan tertinggi di seluruh kawasan.

    Negara-negara dapat memanfaatkan perdagangan lintas batas dengan memaksimalkan keuntungan dari kondisi geografis regional, sehingga mengurangi hambatan geografis antarnegara, sehingga dapat menghasilkan biaya pembangkitan yang optimal.

    Interkoneksi jaringan listrik Uni Eropa (EU) dapat menjadi studi kasus yang menarik untuk memahami manfaat dari transisi ini. Infrastruktur interkoneksi di kawasan tersebut menciptakan jaringan sinkron tunggal, di mana setiap negara anggota bertanggung jawab menjaga keseimbangan jaringan secara terus-menerus.

    Interkonektor yang dibangun antarnegara beroperasi pada tingkat regional, yang mengurangi kebutuhan cadangan sekaligus meningkatkan ketahanan. Dengan kebutuhan cadangan yang lebih rendah, investasi besar-besaran untuk peningkatan kapasitas dapat diminimalisir.

    Sebagai jaringan interkoneksi yang terdepan di dunia, Interkoneksi jaringan Listrik Uni Eropa (EU) telah berkembang seiring waktu dan kini melayani lebih dari 600 juta orang di lebih dari 40 negara, dengan memperhitungkan konektivitas jaringan EU dengan benua lain.

    Selain meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi, APG juga berpotensi membuka peluang ekonomi tambahan bagi negara-negara anggota ASEAN. APG akan memberikan akses ke pasar yang lebih luas untuk ekspor listrik, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Studi Masterplan Interkoneksi ASEAN (AIMS) III yang dirilis oleh ASEAN Centre for Energy (ACE) dan Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA), menunjukkan bahwa tambahan kapasitas interkoneksi sekitar 26 gigawatt (GW) diperlukan untuk mencapai target energi terbarukan di kawasan ini. Hal ini akan membutuhkan investasi sebesar US$330 miliar dalam jangka pendek dan US$771 miliar dalam jangka panjang, yang diharapkan dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$31 miliar per tahun serta menciptakan 270.000 lapangan kerja.

    Tahap pengembangan APG selanjutnya 

    APG menargetkan untuk menghubungkan 18 jaringan listrik di seluruh negara anggota ASEAN pada tahun 2040, meningkat dari sembilan interkoneksi perbatasan yang ada saat ini. Beberapa faktor penting diperlukan untuk mewujudkan tujuan ini.

    Penyesuaian kebijakan dan kerangka regulasi merupakan faktor penting pertama. Regulasi perlu diselaraskan untuk mengurangi hambatan masuk bagi seluruh pelaku pasar. Ini termasuk penyederhanaan proses persetujuan regulasi untuk proyek lintas batas negara dan memastikan akses yang setara ke jaringan bagi semua pemain.

    Langkah ini harus didukung dengan pembentukan badan pusat yang bertugas mengatur tata kelola APG. Tata kelola ini mencakup penetapan bahasa kerja bersama, mekanisme penyelesaian dan pembayaran, mekanisme penyelesaian sengketa, serta elemen penting lainnya.

    Harmonisasi persyaratan teknis untuk interkoneksi jaringan merupakan faktor penting kedua. Standar teknis dan dinamika operasional yang selaras, seperti kode jaringan, sangat penting untuk mendukung koneksi antar jaringan. Ini mencakup harmonisasi frekuensi jaringan listrik, penetapan kerangka kerja bersama, serta kode transmisi dan pengukuran, beserta detail teknis lainnya.

    Investasi merupakan faktor penting ketiga dan akan menjadi fondasi bagi pengembangan APG yang efektif. Menurut proyeksi IEA, ASEAN akan membutuhkan investasi antara US$20 miliar hingga US$30 miliar per tahun hingga 2030 untuk meningkatkan dan memperluas infrastruktur listriknya. Investasi ini mencakup peningkatan infrastruktur yang sudah ada, pembangunan interkoneksi baru, serta peningkatan stabilitas jaringan.

    Untuk memenuhi kebutuhan investasi besar ASEAN, diperlukan akses ke opsi pembiayaan berkelanjutan yang dapat menyediakan modal dengan ketentuan yang menguntungkan. Mekanisme pembiayaan berkelanjutan ini merupakan faktor penting keempat sekaligus terakhir dalam mencapai tujuan APG. Mekanisme yang relevan meliputi pembiayaan lunak, obligasi hijau, dan dana iklim. Mekanisme ini akan menjadi kunci untuk memastikan pengembangan APG yang layak secara finansial dan ramah lingkungan.

    Kerja sama adalah kunci utama bagi efektivitas implementasi APG

    Mewujudkan visi terhubungnya pasar energi ASEAN yang kuat akan memerlukan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan.

    Pemerintah akan berperan penting dalam memperkuat nilai komersial proyek jaringan dengan mengurangi risiko investasi di sektor ini. Langkah ini akan memperkuat daya tarik bisnis bagi para investor komersial.

    Pemerintah dapat menggunakan berbagai instrumen untuk mencapai tujuan ini. Beberapa inisiatif utama meliputi harmonisasi regulasi dan standar regional, serta pembentukan kerangka kebijakan yang stabil dan transparan untuk memberikan kepastian bagi para investor.

    Sektor publik dan swasta juga harus berperan aktif. Mereka dapat mendorong inovasi dan investasi yang diperlukan untuk mewujudkan masa depan APG. Kemitraan publik-swasta (PPP) akan menjadi kunci dalam memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan, berbagi risiko, dan memastikan pelaksanaan proyek berjalan tepat waktu.

    Selain itu, penggunaan dana pembangunan publik akan menjadi faktor penting dalam menarik lebih banyak investasi swasta ke sektor ini. Dana tersebut dapat membantu mengurangi risiko investasi bagi pemain sektor swasta dan mendorong investasi melalui model blended financing pembiayaan campuran. Sektor swasta dapat berperan dalam mempromosikan solusi ini dengan menyediakan rangkaian proyek yang layak secara finansial untuk menarik dana pembangunan.

    Dari sisi keuangan, lembaga keuangan merupakan pemangku kepentingan lainnya. Lembaga regional maupun internasional idealnya memimpin penyediaan modal (catalytic capital) sebagaimana dibutuhkan dalam pengembangan APG. Opsi pembiayaan berkelanjutan, seperti skema tarif konsesional, juga harus disediakan untuk memastikan investasi yang diperlukan dapat terealisasi.

    Dukungan teknis juga menjadi faktor yang penting untuk mengatasi kompleksitas seperti regulasi dan pembiayaan dalam proyek integrasi lintas batas. Para pelaku, seperti bank pembangunan, memainkan peran penting dalam memberikan dukungan ini dengan menawarkan sumber daya untuk perencanaan infrastruktur, manajemen proyek, penyelarasan regulasi, dan pengembangan kapasitas di seluruh negara anggota ASEAN.

    Layaknya puzzle, organisasi internasional, asosiasi, dan lembaga pengetahuan adalah kepingan yang melengkapi gagasan ini. Lembaga-lembaga ini akan memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan, menyediakan platform untuk kolaborasi, pengembangan kapasitas, dan berbagi pengetahuan di seluruh kawasan.

    Manfaat dari APG yang semakin matang sudah jelas, begitu juga langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkannya. ASEAN perlu berkomitmen pada pendekatan strategis yang tepat, yang dibangun di atas kolaborasi lintas kawasan. Dengan pendekatan ini, kita dapat mendorong masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan saling terhubung, yang pada akhirnya memperkuat ekonomi ASEAN secara keseluruhan.

  • Kalau Masih Begini, Manfaat Pengurangan Emisi Mobil Listrik di RI Takkan Terasa

    Kalau Masih Begini, Manfaat Pengurangan Emisi Mobil Listrik di RI Takkan Terasa

    Jakarta

    Pakar mewanti-wanti terkait transisi energi di Indonesia, termasuk dari sektor transportasi. Pemerintah memang gencar soal peralihan dari mobil bensin ke mobil listrik, namun sumber utama pembangkitnya juga perlu menjadi perhatian.

    “Penelitian ERIA yang kami lakukan (di) lembaga saya bekerja, menunjukkan kalau energi bauran, energi pembangkit masih seperti sekarang, jadi 60 persen masih batu bara, lalu EBT masih di bawah 20 persen, itu walaupun penjualan mobil listrik kita bisa mencapai 100 persen pun, pengurangan (gas rumah kacanya) masih di bawah satu persen,” ujar Dr. Alloysius Joko Purwanto, Energy Economist dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) saat berbincang bersama detikOto di Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.

    Manfaat mobil listrik untuk menurunkan emisi semakin sulit dicapai jika pembangkit energi yang dipakai berasal dari energi kotor, seperti PLTU batu bara, yang sedang terjadi di Indonesia.

    “Memang ada efeknya. Impor bensin berkurang, atau polusi udara di kota berkurang. Tapi CO2 secara total nyaris tidak efektif,” sambung Joko.

    Mobil hybrid terbukti bisa menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Tapi pakar mewanti-wanti jangan terlena lama-lama demi mengejar target NZE 2060.

    Mobil hybrid itu bisa memangkas penggunaan konsumsi BBM. Emisi yang dikeluarkan juga lebih ramah lingkungan.

    “Hybrid electric vehicles lebih optimum dari carbon dioxide yang dikeluarkan dan juga konsumsi bahan bakar. Jadi nilai ekonomisnya terbentuk,” kata Guru Besar Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Deendarlianto dalam kesempatan yang sama.

    “Saran saya jangan sampai kita tidak punya target kapan berhentinya, kapan kita switch-nya. Karena jangan sampai transisi terus, akhirnya tidak pernah berubah,” jelas dia.

    Kenapa emisi hybrid bisa lebih baik dari mobil listrik untuk saat ini?

    Keunggulan mobil listrik bisa buat udara perkotaan yang bersih dari emisi gas buang. Namun sumber pembangkit listrik Indonesia mayoritas masih mengandalkan batu bara. Jika kondisinya demikian, mobil hybrid berfungsi untuk jadi transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, meskipun di satu sisi hybrid juga sudah jauh lebih unggul dari mobil internal combustion engine.

    “Kalau dari studi kami sendiri, pertama kami melihat HEV ini punya potensi yang besar untuk mengurangi gas rumah kaca dan konsumsi. Kalau bauran pembangkit listrik kita seperti saat ini (60 persen masih batu bara). HEV ini lebih bersih dibandingkan listrik yang full (battery). Itu lebih bersih,” jelas Joko.

    “Karena istilahnya emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan listrik itu terutama di pembangkit begitu besar.”

    “HEV konsumsi bahan baker lebih efisien dibandingkan ICE. Itu potensinya besar untuk mengurangi GRK (Gas Rumah Kaca) dan konsumsi energi. Kalau kita 2040 sampai 2060 bauran kita (masih) 60 persen batu bara, EBT kita masih di bawah 20 persen, mendingan HEV saja daripada BEV. Hybrid saja daripada mobil listrik yang full EV,” kata Joko.

    Joko menambahkan ekonomi Indonesia masih tergantung dengan pembangkit batu bara karena harganya paling murah.

    “Masih menempatkan prioritaskan ekonomi di atas tujuan iklim,” kata Joko.

    “Masih kurang mengubah tantangan itu menjadi peluang. Dampaknya apa? Salah satunya adalah penetrasi mobil listrik jadi kurang efisien dalam mengurangi gas emisi rumah kaca,” jelasnya lagi.

    Pemerintah menargetkan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada tahun 2030 sebesar 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih dan 2,45 juta unit untuk roda dua.

    Dengan target tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat dan lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua.

    Indonesia memiliki potensi sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang besar. Jumlahnya mencapai 3,6 terawatt (TW) yang sebagian besar berasal dari tenaga surya 3,3 TW.

    Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Parada Hutajulu mengungkap jumlah EBT yang sudah dimanfaatkan Indonesia belum mencapai 1%.

    “Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah lebih dari 3,6 TW, yang sebagian besar berasal dari energi matahari yaitu 3,3 TW namun baru dapat dimanfaatkan kurang dari 1%,” ucap Jisman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).

    Bauran energi di Indonesia masih didominasi energi fosil yang berasal dari minyak, gas, dan batu bara. Padahal, pemerintah sudah menargetkan bauran EBT mencapai 23% pada 2025.

    (riar/rgr)

  • Perusahaan Ini Siap Pasok Gas Industri buat Pemurnian Tembaga

    Perusahaan Ini Siap Pasok Gas Industri buat Pemurnian Tembaga

    Jakarta

    Linde mengumumkan telah dimulainya proses pemasokan gas industri kepada PT Freeport Indonesia (PTFI).

    Linde telah menginvestasikan senilai US$ 120 juta untuk mencakupi pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (Air Separation Unit/ASU) baru yang merupakan fasilitas terbesar di Indonesia dan juga fasilitas ASU milik Linde yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

    Fasilitas yang telah dikembangkan Linde kini menjalankan telah menjalankan fungsi pasokan gas industri oksigen dan nitrogen untuk PT Freeport Indonesia dalam menjalankan fungsi pemurnian tembaga dan fasilitas refining di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

    Fasilitas proses pemurnian tembaga tersebut merupakan salah satu yang terbesar di tingkat dunia. Unit ASU milik Linde ini juga akan memberikan pasokan gas industri yang dicairkan kepada customer baru dan existing di Jawa Timur yang turut meningkatkan kerapatan jejaring bisnis Perusahaan di wilayah tersebut.

    “Dengan permintaan komoditas tembaga yang terus meningkat di tingkat global, dengan bangga kami mendukung upaya ekspansi PT Freeport Indonesia,” ujar Moloy Banerjee, President, ASEAN & South Asia, Linde.

    “Gas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga melalui dorongan kapasitas produksi yang diikuti dengan penurunan konsumsi dan emisi bahan bakar. Fasilitas baru di lapangan yang dikembangkan Linde menggunakan teknologi terbaru untuk memasok gas industry yang esensial secara aman dan dapat diandalkan kepada seluruh customer kami pada pasar industri yang penting.” tambah Moloy Banerjee.

    (kil/kil)