Organisasi: ASEAN

  • Airlangga Bertemu Sekjen OECD, Bahas Keanggotaan hingga Program Prabowo

    Airlangga Bertemu Sekjen OECD, Bahas Keanggotaan hingga Program Prabowo

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 25-28 November 2024. Dalam kunjungan kali ini, Cormann bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Kunjungan Cormann berkaitan dengan proses aksesi yang tengah dijalankan Indonesia sebagai upaya masuk ke dalam keanggotaan OECD. Proses ini juga tengah dijalankan beberapa negara lainnya seperti Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin OECD telah meluncurkan Indonesia Report. Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden (Prabowo). Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan Pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2024).

    Selain itu, beberapa hal yang juga sejalan dengan program-program pemerintah Presiden Prabowo Subianto menyangkut energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga menjadi prioritas.

    Airlangga juga menyebut, Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah Kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD. Dengan adanya berbagai reformasi tersebut, Kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.

    Sementara itu, Cormann mengatakan, proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD. OECD akan banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital dimana Indonesia menjadi pionir melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement.

    Cormann juga berharap agar upaya keanggotaan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang.

    “Saya percaya bahwa kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi,” kata Cormann.

    “Proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas. Dan proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,” sambungnya.

    (shc/ara)

  • Malaysia Mulai Produksi Avtur Campuran Sawit pada 2027 Mendatang

    Malaysia Mulai Produksi Avtur Campuran Sawit pada 2027 Mendatang

    Bisnis.com, JAKARTA – Malaysia berencana untuk mulai memproduksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) pada tahun 2027, dengan kapasitas produksi awal satu juta metrik ton per tahun.

    Mengutip Reuters pada Rabu (27/11/2024), Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Johari Abdul Ghani di hadapan parlemen mengatakan, kapasitas produksi akan meningkat secara bertahap berdasarkan hasil produksi pabrik dan ketersediaan bahan baku.

    Menurutnya, sebagai produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, Malaysia berada dalam posisi strategis untuk menjadi salah satu produsen SAF terkemuka di dunia.

    Berdasarkan Peta Jalan Transisi Energi Nasional yang diterbitkan pemerintah Malaysia pada 2023, pemerintah menetapkan mandat pencampuran SAF yang dimulai dengan 1%, dan menargetkan pencampuran sebesar 47% pada 2050.

    Johari menambahkan bahwa EcoCeres Renewable Fuels Sdn Bhd dan Petronas, bermitra dengan Enilive dan Euglena, sedang membangun kilang dan pabrik produksi SAF dengan kapasitas masing-masing 350.000 dan 650.000 metrik ton per tahun.

    “Dengan pembangunan dua pabrik ini, kita akan memiliki kapasitas untuk memproduksi satu juta metrik ton SAF,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelebihannya dapat diekspor ke negara-negara non-produsen SAF lainnya.

    Dia mengatakan pemerintah juga mempertimbangkan berbagai insentif pajak untuk menarik investor ke Malaysia dan menjadikan negara itu sebagai pusat pengembangan SAF.

    Johari menambahkan, produksi SAF akan menguntungkan petani kecil dan pelaku industri kelapa sawit karena limbah kelapa sawit memiliki nilai lebih tinggi daripada minyak kelapa sawit itu sendiri.

    Di kawasan Asean, Singapura telah mengumumkan rencananya untuk mewajibkan semua penerbangan yang berangkat dari negara tersebut untuk menggunakan SAF mulai 2026 dan berencana untuk menaikkannya menjadi 3-5% pada tahun 2030, tergantung pada perkembangan global dan ketersediaan serta penerapan SAF yang lebih luas.

    Sementara itu, pada Oktober lalu, Indonesia menerbangkan penerbangan komersial pertamanya menggunakan bahan bakar jet campuran minyak kelapa sawit.

    Penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai nasional Garuda Indonesia tersebut membawa lebih dari 100 penumpang dari ibu kota Jakarta ke kota Surakarta yang berjarak sekitar 550 km (342 mil).

  • OECD Beri Saran untuk Kerek Pendapatan RI, Bukan Cuma PPN 12%

    OECD Beri Saran untuk Kerek Pendapatan RI, Bukan Cuma PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA — Organization for Economic Co-operation and Development atau OECD melihat penerimaan pajak Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah di Asia Tenggara (Asean).

    Informalitas dan tingkat kepatuhan pajak yang rendah merupakan tantangan utama bagi pemerintah dalam menghimpun pajak. Untuk itu, OECD menyampaikan penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dari pajak. 

    Dalam OECD Economy Surveys Indonesia edisi November 2024, tercatat dalam beberapa tahun terakhir harga komoditas telah menyumbang sebagian dari penurunan rasio penerimaan pajak terhadap PDB sebelum pandemi dan pemulihannya sejak tahun 2022.

    Sementara Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dari 13,5% saat ini menjadi 23% dari PDB pada 2029.

    OECD melihat Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu cara untuk mengerek penerimaan negara, tetapi bukan hanya sebatas menaikkan tarif dari 11% menjadi 12%. 

    Pemerintah dinilai juga perlu memperluas basis pajak. Saat ini, bisnis dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar (US$300.000) tetap dibebaskan dari PPN. Ambang batas ini lebih tinggi dari kebanyakan negara OECD dan jauh lebih tinggi dari Thailand dan Filipina, yang hanya sekitar US$50.000. 

    “Menurunkan ambang batas kewajiban PPN, serta mengurangi jumlah sektor yang tidak dikenai PPN, akan meningkatkan pemungutan PPN dari sektor-sektor yang baru dikenai maupun yang sudah dikenai,” tulis OECD dalam laporannya, dikutip pada Selasa (26/11/2024). 

    Selain PPN, OECD menyarankan pemerintah untuk menerapkan kebijakan perpajakan yang lebih luas, terutama untuk cukai.

    Melalui pertimbangan eksternalitas polusi udara dan tujuan pengurangan emisi, terdapat beberapa peluang untuk melakukan langkah yang saling menguntungkan dalam menaikkan cukai bahan bakar dan mengurangi subsidi bahan bakar, meskipun sensitivitas politik harus diatasi. 

    Meskipun Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung oleh rumah tangga yang mampu, pajak ini sangat rumit dan menyebabkan kurangnya deklarasi. 

    Implementasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dengan mengenakan pajak atas kepemilikan mobil, bukan atas pembelian mobil, dapat membuat sistem ini tidak terlalu rentan terhadap deklarasi yang kurang. 

    “Cukai rokok juga harus lebih ditingkatkan, untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesehatan, karena merokok masih menjadi tantangan kesehatan yang sangat besar di Indonesia dan membawa kerugian ekonomi yang cukup besar,” lanjut OECD. 

    Indonesia yang sedang berusaha menjadi anggota organisasi tersebut, juga diminta untuk menurunkan bracket atau ambang batas pendapatan tidak kena pajak (PTKP).  

    Untuk PPh Badan, ketimbang menaikkan tarif, OECD melihat Indonesia memiliki peluang untuk memperluas basis pajak badan dengan mereformasi dan mempersempit rezim pajak praduga usaha kecil, dan dengan menghapuskan insentif pajak atau membuatnya lebih murah. Indonesia juga harus memastikan bahwa insentif pajaknya tetap sesuai dengan perjanjian Pajak Minimum Global.

    Sementara terkait pajak properti, meski Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menjadi ranah pemerintah daerah, mereka dapat meningkatkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sehingga pendapatan daerah akan meningkat. 

    Dari NJOP yang berperan sebagai alat penilaian PBB, akan memungkinkan Indonesia meluncurkan pajak waris secara bertahap. 

    Meski demikian, dengan kenaikan PPN 12% mulai 1 Januari 2025 saja, daya beli masyarakat dikhawatirkan menurun dan menekan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi. 

  • Bocoran Spek Mobil Mewah BYD yang Masuk RI Tahun Depan

    Bocoran Spek Mobil Mewah BYD yang Masuk RI Tahun Depan

    Shenzhen

    Merek mobil mewah di bawah naungan BYD dipastikan masuk Indonesia kuartal I tahun 2025. Apa modelnya?

    Segmen mobil premium Tanah Air bakal kedatangan pemain baru dari China. Merek premium yang dimaksud adalah Denza. Buat yang belum tahu, Denza adalah merek premium di bawah naungan BYD. BYD Asia Pacific Auto Sales Division General Manager Liu Xueliang memastikan Denza akan meramaikan pasar otomotif Indonesia pada kuartal I tahun 2025. Meski begitu belum dijelaskan mendetail soal produk yang akan dikenalkan Denza di Indonesia.

    “Di bawah Denza, kami sudah menyiapkan beberapa model untuk kedua (Indonesia dan Malaysia) tersebut,” terang Liu dalam presentasinya di kantor pusat BYD, Shenzhen, China, Senin (25/11/2024).

    Kuat dugaan mobil yang akan diboyong Denza ke Indonesia adalah MPV D9. Pasalnya, Denza D9 sudah merambah negara ASEAN. Terbaru, MPV tanpa asap itu belum lama ini mengaspal di Thailand. Denza D9 sebelumnya pernah unjuk gigi di hadapan masyarakat Tanah Air saat dipajang di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

    Denza D9 Foto: BYD

    Di China, MPV ini ditawarkan dalam opsi tenaga listrik dan juga plug-in hybrid (PHEV). Versi listriknya bisa menjelajah hingga 520 km dalam sekali pengisian baterai. Di negara asalnya, Denza D9 merupakan MPV terlaris. Denza D9 juga menjadi MPV pertama yang penjualannya tembus 200.000 unit dalam waktu dua tahun setelah diluncurkan.

    Untuk menggoda segmen premium, Denza menyematkan ragam fitur untuk menunjang kenyamanan sepanjang perjalanan. Kabinnya luas disertai dengan desain interior yang mewah. Leg room di baris ketiga sekitar 511-1.040 mm. Joknya juga didesain ergonomis sehingga penumpang tak mudah lelah. Speakernya mengusung Dynaudio. Dari sisi keamanan, Denza D9 sudah dilengkapi dengan baterai blade, 9 airbag (standar), hingga bodi yang rigid.

    Denza D9 ditenagai oleh motor listrik tunggal yang bisa menyemburkan tenaga 313 PS dan torsi 360 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 9,5 detik. Sebagai standar, tersemat baterai Blade Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan kapasitas 103,36 kWh.

    BYD Denza N9 Foto: Carnewschina

    Jika bukan Denza D9, opsi lainnya adalah sedan Denza Z9 atau SUV Denza N9. Denza D9 merupakan sedan mewah bertenaga listrik terlaris dengan harga di bawah 300.000 yuan (setara Rp 656 jutaan). Sedan ini sudah mengusung platform e3.

    Sementara Denza N9 merupakan SUV yang belum lama ini diluncurkan. Denza N9 merupakan penantang serius dari BMW X7, Range Rover, hingga Mercedes-Benz GLS. Salah satu kelebihan SUV ini adalah memiliki radius putar lima meter yang dapat membantu parkir di tempat yang sulit. Mobil ini juga punya tenaga besar yaitu nyaris 1.000 hp.

    “Setelah Denza tiba di pasar lokal, itu tidak hanya menyeimbangkan pasar baru tapi juga akan menciptakan sistem ekologi baru di dunia otomotif. Ini adalah hal yang membuat kami lebih bersemangat,” tutur Liu.

    (dry/rgr)

  • Sederet Tantangan Wujudkan Transisi Energi Listrik di Perdesaan

    Sederet Tantangan Wujudkan Transisi Energi Listrik di Perdesaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber penyediaan listrik dapat menjadi salah satu strategi mencapai swasembada energi Indonesia, termasuk di perdesaan.

    Melalui arahan Presiden Prabowo pada Pidato Pelantikan (20/10/2024), Indonesia akan berfokus pada pengelolaan energi terbarukan untuk mencapai swasembada energi sesuai dengan Asta Cita.

    Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum mengatakan bahwa untuk mencapai target transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.

    Menurutnya, transisi energi di Indonesia memerlukan pembiayaan alternatif dari sumber-sumber nonpemerintah, dan pelibatan modal swasta untuk mencapai target-target di sektor ketenagalistrikan.

    Untuk itu pemerintah menyiapkan kerangka regulasi dan kebijakan untuk memobilisasi pendanaan dan investasi swasta tersebut.

    “Kolaborasi dengan berbagai perusahaan swasta dan lembaga pemilik modal sangat diperlukan. Salah satu inisiatif yang dapat ditawarkan kepada perusahaan adalah penggunaan dana environment, sustainability and governance [ESG] yang diarahkan untuk mendukung proyek energi terbarukan di desa, sebagai kewajiban perusahaan untuk menurunkan emisi karbon dari aktivitas bisnis yang dilakukan,” tegas Ervan dalam siaran pers, Senin (25/11/2024).

    Sementara itu, Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Taufiq Hidayat Putra menyatakan bahwa perencanaan sektor ketenagalistrikan di Indonesia mencakup akses listrik yang berkualitas, tidak hanya ke industri, tapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama di desa.

    “Pemerintah Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan harus bahu-membahu untuk mencapai transisi energi di sektor ketenagalistrikan. Kita harus mendukung saudara-saudari kita yang berada di desa khususnya untuk menikmati listrik yang bersih, aman dan terjangkau dengan potensi energi terbarukan di daerah masing-masing,” ujarnya.

    Dengan listrik yang berkualitas, sambungnya, masyarakat desa bisa menerima berbagai manfaat di berbagai bidang, salah satunya modernisasi dalam aktivitas pertanian atau yang sering disebut dengan electrifying agriculture.

    “Sedangkan di desa nelayan, akses listrik berkualitas memungkinkan penyediaan cold storage untuk menyimpan hasil tangkapan ikan segar lebih lama,” imbuhnya.

    Taufiq menjelaskan bahwa untuk menghasilkan listrik yang andal di desa, tantangan terkait spatial mismatch antara lokasi energi terbarukan listrik dengan lokasi pusat industri dan kegiatan ekonomi, serta masyarakat, perlu dijawab melalui perencanaan yang holistik, integratif, dan komprehensif.

    Caranya adalah dengan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi listrik yang terintegrasi dengan rencana pembangunan pembangkit listrik terbarukan.

    Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menegaskan Pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan peta jalan transisi energi dengan pilihan biaya yang paling murah, menjamin kehandalan pasokan yang optimal, dan berkeadilan.

    Menurut Fabby, lewat transisi energi terbarukan Indonesia dapat meningkatkan ambisi penurunan emisi GRK yang selaras dengan target 1,5 derajat celcius yang disasar oleh Persetujuan Paris.

    “Penurunan emisi menjadi hal sangat penting bagi Indonesia, karena sebagai negara kepulauan, masyarakat di daerah 3T [terdepan, terluar dan tertinggal] sangat rentan terhadap -dampak yang disebabkan oleh peningkatan suhu bumi,” ujarnya.

    Dia menilai, menyediakan listrik, andal, terjangkau, dan bersih di daerah perdesaan dan 3T sangat dimungkinkan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat untuk mengganti 3 GW PLT Diesel yang tersebar.

    Di lain sisi, untuk meningkatkan daya tarik bagi investor, Deni Gumilang, Project Lead Clean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia (CASE for SEA) di Indonesia, GIZ Energy Program for Indonesia/Asean menggarisbawahi pentingnya pengembangan instrumen policy derisking yang bertujuan untuk memitigasi risiko transaksi, mengingat tantangan dalam kebijakan dan regulasi masih dianggap sebagai hambatan utama dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

    Selain itu, instrumen mitigasi risiko keuangan juga perlu dikembangkan secara paralel untuk menciptakan momentum yang memungkinkan optimalisasi penyaluran pendanaan dari para investor, guna mendorong pertumbuhan pasar energi terbarukan.

    “Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan yang menarik minat banyak investor. Namun, tingginya risiko dalam proyek-proyek energi terbarukan menjadi hambatan bagi masuknya investasi. Penerapan instrumen-instrumen policy and finance derisking diharapkan dapat membuka peluang implementasi pembiayaan yang real bagi Indonesia,” jelas Deni.

    Adapun, berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi energi terbarukan di Indonesia sebesar mencapai 3.686 GW.

    Bahkan kajian IESR (2022) mengindikasikan adanya potensi energi terbarukan yang lebih besar, mencapai lebih dari 7.800 GW, dengan lebih dari 75 persen merupakan sumber energi surya.

    Namun, besarnya potensi energi terbarukan yang ada belum termanfaatkan secara optimal, khususnya di daerah perdesaan.

  • Pantas Pemain Keturunan Diburu, Orang Kepercayaan STY Ungkap Kondisi Sebenarnya, Persija Disinggung

    Pantas Pemain Keturunan Diburu, Orang Kepercayaan STY Ungkap Kondisi Sebenarnya, Persija Disinggung

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kondisi sebenarnya soal suplai pemain yang diberikan klub Liga 1 ke Timnas Indonesia ternyata masih minim, baru dua klub yang aktif mengirimkan pemain.

    Dua klub berikut ini memiliki pembinaan di level akademi yang baik sehingga bisa memberikan suplai pemain berkualitas ke Timnas Indonesia.

    Dua klub tersebut adalah Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.

    Informasi tersebut diungkapkan langsung oleh orang kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Nova Arianto.

    Menurut Nova, Persija Jakarta dan Persebaya memiliki pembinaan akademi yang baik sehingga bisa konsisten mengirimkan pemainnya ke Timnas Indonesia.

    “Ya, itu sangat baik (pembinaan pemain Persija Jakarta dan Persebaya),” kata Nova Arianto dikutip dari Kompas.com, Senin (25/11/2024).

    “Akademi milik Persebaya dan Persija sangat membantu timnas karena banyak menghasilkan pemain berbakat untuk level senior,” sambungnya.

    Baginya, akademi sepak bola yang berkualitas adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

    Pelatih Shin Tae-yong memanggil sebanyak 33 pemain ke Timnas Indonesia yang dipersiapkan berlaga di Piala AFF 2024. Terdapat kejutan yakni 3 nama jagoan Persija dipanggil, ada juga Ronaldo yang main di luar negeri dipanggil membela Garuda

    Nova berharap bukan hanya dua tim tersebut yang memiliki pembinaan yang bagus.

    Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia U16 itu berharap tim-tim lain bisa mengikuti prosesnya.

    Pengelolaan secara profesional dan terstruktur akan memampukan akademi Tanah Air melahirkan pemain-pemain berdaya saing tinggi.

    “Semoga semakin banyak akademi yang baik seperti ini,” ujar dia.

    “Dengan begitu, sepak bola kita bisa lebih baik lagi di masa depan,” tutur Nova Arianto.

    Pelatih Nova Arianto (PSSI)

    Seperti diketahui, pemain jebolan akademi Persebaya yang bertahan memperkuat Timnas Indonesia ada Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan Ernando Ari Sutaryadi.

    Rizky Ridho merupakan pemain binaan Persebaya yang kini menjadi andalan di jantung pertahanan Indonesia.

    Rizky Ridho menjadi bukti bahwa pemain dari akademi sepak bola lokal bisa memiliki daya saing di level internasional. 

    Pemain yang kini membela Persija itu tak kalah saing dengan pemain-pemain diaspora seperti Jay Idzes, Jordi Amat, Justin Hubner, dan Mees Hilgers.

    Kemudian, ada pula Marselino Ferdinan, yang tampil memukau dengan mencetak dwigol ke gawang Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024). 

    Ada juga kiper Persebaya, Ernando Ari, yang kerap menjadi andalan Shin Tae-yong. 

    Kemudian di Persija Jakarta ada nama Muhammad Ferrari.

    Selain Ferrari, tim berjuluk Macan Kemayoran itu juga menyumbangkan pilar-pilar di timnas kelompok usia seperti Dony Try Pamungkas, Adityawarman, Muhammad Hafizh Rizkianur, Zahaby Gholy, Fabio Azka, dan Fandi Ahmad. 

    Pesepak bola Timnas Indonesia, Muhammad Zahaby Gholy (tengah) menggiring bola dalam pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam pada ajang ASEAN U-16 (Piala AFF) Boys Championship 2024 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (3/7/2024) sore. (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

    PSSI Butuh 150 Pemain yang Punya Kualitas Sama

    Sebelumnya, PSSI mengungkapkan tengah membutuhkan sebanyak 150 pemain dengan kualitas yang sama di Timnas Indonesia.

    Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan saat ini pihaknya tengah gencar melakukan proses naturalisasi untuk Timnas Indonesia.

    Untuk itu, menambah opsi pemain buat tim pelatih terus dilakukan oleh PSSI.

    Menurutnya, apabila ada 150 pemain yang memiliki kualitas sama, tim pelatih tak perlu pusing.

    Apabila ada pemain yang mengalami cedera, kena hukuman akumulasi kartu, atau kartu merah.

    “Jadi, kami berharap, seperti yang saya sudah sampaikan kami perlu 150 (kurang lebih) database pemain, di senior itu 2×11 pemain, U-23 3×11 pemain. Lalu di U-20 4×11 pemain, di usia lebih mudanya kalau bisa 5×11 pemain,” kata Erick Thohir kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).

    Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers usai Kongres Biasa PSSI 2024, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024). (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

    Tim pelatih masih memiliki opsi untuk posisi yang diinginkan, sehingga PSSI pun mengaku butuh 150 pemain buat menambah skuad baik dari U-17, U-20, hingga senior.

    Oleh karena itu, PSSI tak menutup naturalisasi pemain ini hingga memang skuad Timnas Indonesia nantinya kuat.

    PSSI pun terbuka kepada pemain-pemain yang berada di luar negeri dan ingin memperkuat Timnas Indonesia.

    Namun, untuk saat ini PSSI masih fokus dengan penyerang FC Utrecht tersebut.

    Pemain berusia 24 tahun tersebut diketahui telah berfoto bersama dengan Erick Thohir dan dipastikan naturalisasinya diproses.

    Ole Romeny tengah menjalani proses naturalisasi dengan harapan ia bisa memperkuat skuad Garuda pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret 2025 mendatang.

    Timnas Indonesia akan menjalani laga ketujuh dan delapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan melawan Australia dan Bahrain.

    Untuk itu, Ole Romeny diharapkan bisa menambah kekuatan tim Merah Putih nantinya.

    Oleh karena itu, PSSI saat ini masih fokus dengan naturalisasi pemain FC Utrecht tersebut.

    “Sementara kita fokus di Ole Romeny dulu,” ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip dari Tribun Bali, Sabtu (23/11/2024).

    Ketua Umum PSSI Erick Thohir berucap alhamdulillah mendapat kabar pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny mendatangi SUGBK. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

    “Karena kita perlu striker, mudah-mudahan bulan di bulan Maret,” ucapnya.

    Terkait pemain keturunan yang saat ini bermain di FC Volendam U-21 Mauro Zijlstra ini belum ada proses.

    Erick Thohir bahkan mengaku belum pernah diskusi sekalipun dengan striker FC Volendam U-21 tersebut.

    “Saya belum pernah diskusi sama dia (Mauro Zijlstra),” kata Erick Thohir.

    (TribunJakarta/Tribunwow/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kebijakan Restrukturisasi Bisnis ala China Way

    Kebijakan Restrukturisasi Bisnis ala China Way

    Bisnis.com, JAKARTA – China saat ini dikenal se­­ba­­gai salah satu kekuatan eko­­nomi ter­­­be­­­sar dunia. Berdasarkan data 2023, GDP China mencapai US$17,795 mi­­­liar, menjadikannya pe­­­ring­­­kat kedua setelah Ame­­­­­­rika Serikat yang men­­­catatkan US$27,361 miliar.

    Perbedaan mencolok juga terlihat pada struktur eko­­nomi kedua negara: sektor jasa (tersier) mendominasi AS sebesar 83%, sementara di China baru mencapai 55%, dengan sektor se­­­kun­­­der (manufaktur) me­­­nyum­­­bang 38% dan sektor primer sebesar 7%. Jika meng­­gu­­na­­kan pendekatan pur­­chasing power parity (PPP), GDP China bahkan dapat melampaui AS.

    Kecepatan China dalam mencapai pertumbuhan ekonomi ini dimulai sejak era reformasi Deng Xiaoping di awal 1980-an. Dengan prinsip pragmatis “tidak peduli warna kucingnya, sepanjang bisa menangkap tikus,” Xiaoping membuka ekonomi pasar yang sebelumnya didominasi negara.

    Proses privatisasi dilakukan besar-besaran, memindahkan kepemilikan jutaan badan usaha—dari tingkat desa hingga nasional—ke sektor swasta. Langkah ini mempercepat modernisasi ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat.

    Meskipun sektor swasta berkembang pesat, BUMN tetap memainkan peran strategis. Di tingkat nasional, BUMN dikelola oleh State Asset Supervision and Administration Commission (SASAC). Pada 2023, SASAC mengawasi 98 BUMN yang mencakup sektor strategis seperti energi, pertahanan, dan infrastruktur.

    Pemerintah daerah juga memiliki 665 perusahaan daerah (BUMD). Kontribusi BUMN sangat signifikan, menyumbang pendapatan operasional sebesar US$12,11 triliun atau sekitar 68% GDP, dan menyerap 56,12 juta tenaga kerja, setara 7,65% angkatan kerja nasional.

    Tiga BUMN besar—State Grid, Sinopec, dan CNOOC—bahkan masuk dalam daftar Fortune Global 500. Total, ada 129 perusahaan asal China yang masuk dalam daftar tersebut pada 2022, melebihi AS yang mencatatkan 123 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 90 adalah BUMN, sisanya perusahaan swasta. Sebagai perbandingan, negara-negara Asean hanya menyumbangkan 6 perusahaan di daftar yang sama.

    Bagaimana BUMN China bisa berkembang menjadi perusahaan global? Dalam salah satu diskusi penulis dengan Prof Edward Tsie, pengajar pada CKGSB, salah satu business school paling terkemuka di China, disampaikan bahwa kombinasi antara birokrasi negara (Partai Komunis China/PKC) dan professional diaspora adalah kuncinya.

    SASAC merekrut lulusan terbaik dari universitas di AS dan Eropa untuk memimpin perusahaan, sementara birokrat elite PKC mengawasi kinerja mereka sebagai dewan pengawas. Selain itu, banyak BUMN didorong untuk mencatatkan sahamnya di bursa, seperti Shanghai, Shenzhen, dan Beijing, guna meningkatkan disiplin keuangan dan tata kelola modern.

    Di sisi lain, pemerintah China juga mendorong pertumbuhan sektor swasta melalui kebijakan dual business structure, yang menyeimbangkan peran BUMN dan swasta dalam pembangunan ekonomi. Filosofi “56789” menjadi pedoman: sektor swasta diharapkan menyumbang 50% pajak, 60% GDP, 70% inovasi teknologi, 80% lapangan kerja perkotaan, dan 90% jumlah badan usaha.

    Hasilnya, sektor swasta berkembang pesat, terutama di era internet boom. Raksasa seperti Tencent, Alibaba, dan Bytedance memimpin pasar global, sementara perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi mendominasi. Pada 2024, China memiliki 164 unicorn dengan valuasi di atas US$1 miliar. Nama-nama seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada di Indonesia bahkan mendapatkan investasi dari Alibaba, Tencent, dan Bytedance.

    Tak hanya di sektor teknologi, China juga memimpin di industri kendaraan listrik, baterai lithium-ion, dan panel surya. Pada 2023, ekspor dari ketiga sektor ini mencapai US$150,43 miliar, meningkat 29% dari tahun sebelumnya. BYD, misalnya, berhasil menjadi salah satu pemain besar di pasar kendaraan listrik, bersaing langsung dengan Tesla.

    Peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, sangat vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pusat mengarahkan kebijakan melalui program seperti Made in China 2025, yang menargetkan China sebagai kekuatan manufaktur berteknologi tinggi. Pemerintah daerah diberi KPI berbasis pertumbuhan ekonomi dan investasi, dengan kewenangan menerbitkan obligasi daerah untuk pembiayaan proyek strategis.

    Pemerintah juga memberikan insentif menarik bagi investor asing, seperti yang diterima Tesla saat membangun pabrik di Shanghai pada 2019. Tesla mendapatkan fasilitas tanah murah, pinjaman investasi, serta insentif pajak. Keberadaan Tesla mendorong perusahaan lokal seperti BYD untuk meningkatkan inovasi dan bersaing di pasar global.

    Alokasi dana riset juga menjadi kunci utama. Pada 2023, China menginvestasikan US$ 0,46 triliun untuk R&D, setara 2,62% GDP, menjadikannya produsen paten terbesar di dunia. Sistem pendidikan juga diarahkan untuk menghasilkan lulusan dengan keterampilan teknologi tinggi.

    Hasilnya, China unggul dalam 37 dari 44 bidang sains kritis menurut survei ASPI 2023, termasuk kecerdasan buatan, material canggih, dan energi terbarukan.

    Sinergi antara BUMN dan sektor swasta, didukung oleh kebijakan inovatif dan insentif pemerintah, telah menjadikan China sebagai kekuatan ekonomi global. Kombinasi antara manajemen modern, inovasi teknologi, dan dukungan penuh pemerintah mendorong transformasi ekonomi China ke arah pembangunan berkelanjutan.

  • Kecepatan Internet RI di Awal Pemerintah Prabowo-Gibran Mengkhawatirkan

    Kecepatan Internet RI di Awal Pemerintah Prabowo-Gibran Mengkhawatirkan

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mempunyai pekerjaan rumah berupa mendongkrak kecepatan internet Indonesia, terutama bisa bersaing di kawasan Asia Tenggara.

    Berdasarkan laporan Ookla melalui Speedtest Global Index pada Oktober 2024 atau bertepatan dengan mulai berjalannya Pemerintahan Kabinet Merah Putih, koneksi internet dalam negeri sudah mengkhawatirkan. Sebab di bulan ini juga, kecepatan internet Indonesia malah anjlok dibandingkan bulan sebelumnya.

    Pada kategori Mobile Internet, posisi Indonesia melorot empat peringkat menempati urutan 87 dari 111 negara di dunia. Kecepatan internet Indonesia rata-rata 29,34 Mbps yang hanya unggul satu peringkat dari Kamboja dengan 27,85 Mbps jika dibandingkan di negara ASEAN.

    Di kategori ini, Uni Emirat Arab masih mempertahankan posisi jawara dengan kecepatan rata-rata 428,53 Mbps. Begitu juga Qatar dan Kuwait yang tidak beranjak dari posisi sebelumnya dengan masing-masing 356,74 Mbps dan 258,51 Mbps

    Berbeda dari sebelumnya, di laporan kali ini untuk kategori internet mobile tidak negara Brunei Darussalam maupun Myanmar yang turut jadi penelitian Ookla.

    Peringkat Kecepatan Internet Mobile Asia Tenggara Oktober 2024:Singapura 123,73 Mbps (peringkat 10)Malaysia 104,80 Mbps (peringkat 18)Vietnam 71,23 Mbps (peringkat 43)Thailand 54,55 Mbps (peringkat 52)Filipina 35,24 Mbps (peringkat 74)Laos 32,58 Mbps (peringkat 81)Indonesia 29,34 Mbps (peringkat 87)Kamboja 27,85 Mbps (peringkat 88)

    Sedangkan untuk kategori fixed broadband, meski posisi Indonesia tidak berubah dari bulan sebelumnya tapi secara persaingan di kawasan regional masih kalah dan hanya menang dari Myanmar. Indonesia ada di peringkat 117 dari 158 negara di dunia yang disurvei Ookla. Adapula Singapura mempertahankan pucuk klasemen.

    Peringkat Kecepatan Internet Fixed Broadband Asia Tenggara Oktober 2024:Singapura 316,99 Mbps (peringkat 1)Thailand 236,12 Mbps (peringkat 7)Vietnam 153,21 Mbps (peringkat 35)Malaysia 120,80 Mbps (peringkat 43)Filipina 93,85 Mbps (peringkat 54)Brunei Darussalam 75,23 Mbps (peringkat 76)Kamboja 44,88 Mbps (peringkat 106)Laos 39,41 Mbps (peringkat 114)Indonesia 32,10 Mbps (peringkat 117)Myanmar 24,31 Mbps (peringkat 126)Kecepatan internet Indonesia berdasarkan laporan Speedtest Global Index pada bulan Oktober 2024. Foto: Ookla

    Untuk secara keseluruhan, Speedtest Global Index Oktober 2024 memperlihatkan bahwa rata-rata kecepatan internet global untuk download di kategori internet mobile mencapai 59,15 Mbps, upload 22,33 Mbps, dan latensi 27 ms.

    Sedangkan rata-rata kecepatan internet fixed broadband global untuk download menyentuh di angka 94,52 Mbps, kecepatan internet upload 50,26 Mbps, dan latensi 9 ms.

    Laporan Speedtest Global Index pada bulan Oktober 2024. Foto: Ookla

    (agt/afr)

  • RI Punya Peluang Besar buat Investasi di Sektor Hijau-Digital

    RI Punya Peluang Besar buat Investasi di Sektor Hijau-Digital

    Jakarta

    Indonesia memiliki peluang investasi di sektor ekonomi hijau, ekonomi biru dan digital. Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein Ngurah Swajaya mengungkapkan ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.

    Indonesia Business Forum Series 2024 sukses digelar pada Rabu, 20 November 2024, di FIFA Museum, Zürich, Swiss. Dengan tema “Transforming Tomorrow: Indonesia’s Potential – Investment Opportunities for Green and Digital Economies”, forum bisnis ini menjadi forum strategis untuk membahas peluang baru investasi pada sektor ekonomi hijau, ekonomi biru dan ekonomi digital di Indonesia.

    Forum yang dihadiri pelaku bisnis Swiss, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di Swiss, menghadirkan pembicara dari Jakarta serta pelaku bisnis yang berpengalaman berinteraksi dengan Indonesia. Tema yang dibahas seperti Green Tech, Blue Economy dan Digital Economy, sejalan dengan Asta Cita prioritas pemerintah.

    Dalam forum, Ngurah menjelaskan visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo untuk mewujudkan Visi Emas Indonesia 2045, menjadikan Indonesia ekonomi terbesar dunia, mencapai net zero emission pada 2060 atau sebelumnya, dan mentransformasi ekonomi berbasis energi terbarukan, energi biru, inovasi digital dan basis rantai pasok global industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

    “Sejalan dengan tema forum bisnis ini, pemerintah Indonesia ingin mengundang investasi dari Swiss untuk bersama-sama meningkatkan keunggulan kompetitif Indonesia melalui peningkatan sumber daya alam, pengelolaan berkelanjutan sumber daya alam melalui pengembangan industri pengolahan dan memanfaatkan potensi Indonesia dalam perdagangan karbon dunia melalui konservasi alam yang menjadi salah satu prioritas dari asta cita,” jelas Ngurah dalam siaran pers, ditulis Minggu (24/11/2024).

    Dia menyebut, meski menghadapi berbagai tantangan, Indonesia tetap akan tumbuh di atas 5 persen dan pemerintah juga mencanangkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, diantaranya dengan mengoptimalkan potensi inovasi, ekonomi hijau, ekonomi biru dan ekonomi digital.

    “Sementara Swiss merupakan salah satu mitra potensial untuk memperkuat ekosistem industri Indonesia yang berbasiskan teknologi, inovasi, khususnya teknologi rendah karbon. Swiss juga mitra untuk meningkatkan kapasitas sumbar daya manusia melalui pendidikan vokasi maupun akademis,” kata Ngurah.

    Hubungan jangka panjang selama lebih dari 73 tahun antara Indonesia dan Swiss salah satu modal utama untuk meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Swiss merupakan mitra pertama Indonesia untuk CEPA (Indonesia EFTA-CEPA, berlaku sejak 1 November 2021) dan BIT (Bilateral Investment Treaty Indonesia-Swiss/Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penamaman Modal, berlaku sejak 1 Agustus 2024), yang juga memberikan modal yang lebih kuat untuk meningkatkan keinginan perusahaan Swiss berinvestasi ke Indonesia.

    “Sekitar lebih dari 150 perusahaan Swiss, besar dan UKM telah hadir di Indonesia dan beberapa di antaranya sudah berdiri di sana selama lebih dari 50 tahun. Beberapa diantaranya telah menjadikan Indonesia sebagai basis perluasan bisnis di kawasan maupun secara global,” jelas Ngurah.

    Swiss merupakan penyumbang FDI urutan ke-3 dari negara-negara Eropa dengan total investasi mencapai 1,28 miliar dolar AS dalam 5 tahun terakhir (Periode 2019- Q3 2024).

    Deputi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, menggarisbawahi fokus Indonesia pada hilirisasi untuk memperkuat daya saing global. Deputi Nurul menyebutkan bahwa pemerintah memproyeksikan 28 komoditas dari delapan sektor untuk diolah lebih lanjut, membuka peluang besar bagi kolaborasi dengan mitra internasional.

    “Mengapa Indonesia layak menjadi pertimbangan? Karena apabila berbicara tentang top 20 negara tujuan investasi, Indonesia adalah salah satunya. Dilihat dari data realisasi investasi tahun 2023 dibandingkan dengan 2018, angkanya telah mencapai dua kali lipat,” ujarnya.

    Indonesia merupakan salah satu dari top 20 negara tujuan investasi, dengan pertumbuhan PBD 5,2%. Realisasi investasi meningkat dua kali lipat dari 721 juta USD pada 2018 menjadi 1,4 miliar USD pada 2023. Pada 2045, pertumbuhan PBD Indonesia diproyeksikan menjadi 6-7% melebihi negara-negara G20 dan ASEAN-5.
    Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Bank Indonesia (BI) London turut memberikan wawasan tentang sektor strategis yang terbuka untuk investasi.

    BRIN menyoroti potensi di bidang teknologi digital, e-commerce, fintech, penyedia infrastruktur digital dan komunikasi, manufaktur, rantai pasok dan logistik, teknologi kesehatan, energi terbarukan termasuk kendaraan listrik (EV). BI London menggarisbawahi peluang di sektor keuangan digital, makanan, infrastruktur, teknik elektro-mekanik, transportasi umum, serta proyek strategis nasional. Nongsa Digital Park juga hadir menawarkan lokasi strategis mereka untuk pengembangan ekonomi digital di Indonesia maupun di kawasan Indo-Pacific.

    Business Forum Series ini diharapkan menjadi langkah memperkuat kerja sama Indonesia-Swiss, menciptakan masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia Business Forum Series 2024 berhasil menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga mitra strategis bagi pertumbuhan ekonomi global.

    Tonton juga video: Mantap! Realisasi Investasi RI Semester I Capai Rp 829 T

    (kil/kil)

  • IESR nilai RI bisa sediakan listrik bersih di pedesaan dan wilayah 3T

    IESR nilai RI bisa sediakan listrik bersih di pedesaan dan wilayah 3T

    Jakarta (ANTARA) – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Pemerintah Indonesia sangat memungkinkan untuk menyediakan listrik bersih dan terjangkau di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal, terdepan, serta terluar (3T), mengingat potensi energi baru terbarukan (EBT) yang dimiliki cukup besar.

    “Menyediakan listrik dan handal, terjangkau dan bersih di daerah perdesaan dan 3T sangat dimungkinkan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat untuk mengganti 3 gigawatt pembangkit listrik tenaga diesel yang tersebar. Dengan ini selain akses listrik jadi lebih merata, penurunan emisi dan biaya penyediaan tenaga listrik dapat terjadi,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.

    Disampaikannya, menurut Kementerian ESDM, potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 3.686 gigawatt. Bahkan kajian pihaknya pada 2022 mengindikasikan ada potensi energi terbarukan yang lebih besar, mencapai lebih dari 7.800 gigawatt, dengan lebih dari 75 persen merupakan sumber energi surya.

    Oleh karena itu, ia mengatakan Pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan peta jalan transisi energi dengan pilihan biaya yang paling murah, menjamin kehandalan pasokan yang optimal, dan berkeadilan.

    Menurut Fabby, lewat transisi energi terbarukan, Indonesia dapat meningkatkan ambisi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang selaras dengan target 1,5 derajat celcius yang disasar oleh Persetujuan Paris (Paris Agreement).

    Lebih lanjut, Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum mengatakan bahwa untuk mencapai target transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.

    Transisi energi di Indonesia memerlukan pembiayaan alternatif dari sumber-sumber non-pemerintah, dan pelibatan modal swasta untuk mencapai target-target di sektor ketenagalistrikan.

    Di sisi lain, Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Taufiq Hidayat Putra menyatakan bahwa perencanaan sektor ketenagalistrikan di Indonesia mencakup akses listrik yang berkualitas, tidak hanya ke industri, tapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama di desa.

    Sementara itu, untuk meningkatkan daya tarik bagi investor, Project Lead Clean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia (CASE for SEA) di Indonesia, GIZ Energy Program for Indonesia/ASEAN Deni Gumilang menggarisbawahi pentingnya pengembangan instrumen kebijakan yang bertujuan untuk memitigasi risiko transaksi, mengingat tantangan dalam kebijakan dan regulasi masih dianggap sebagai hambatan utama dalam pengembangan energi terbarukan di tanah air.

    Adapun data dari Kementerian ESDM hingga November 2024, menunjukkan masih ada sekitar 86 desa yang belum memiliki akses listrik.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024