Organisasi: ASEAN

  • Neta V Dapat Nilai 0 di Tes Tabrak, Versi Terbaru Diklaim Lebih Aman

    Neta V Dapat Nilai 0 di Tes Tabrak, Versi Terbaru Diklaim Lebih Aman

    Jakarta

    Mobil listrik asal China, Neta V, telah diuji tabrak oleh lembaga pengujian kendaraan baru, ASEAN NCAP. Hasilnya, Neta V diganjar nilai nol untuk tes keselamatan tersebut.

    Berdasarkan dokumen ASEAN NCAP, mobil yang dites tabrak ini berasal dari China untuk dipasarkan di Brunei, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setelah dites tabrak, Neta V hanya memperoleh skor keseluruhan sebesar 28,55 poin.

    Untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa, Neta V hanya dapat 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP). Lalu untuk Perlindungan Penumpang Anak (COP) mobil ini dapat 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00. Lalu, 7,14 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Bantuan Keselamatan (SA) dan 0,00 poin untuk kategori Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS).

    Model ini menjalani uji tabrak offset depan dan uji benturan samping di bawah kategori perlindungan penumpang dewasa. Sayangnya, NETA V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Boneka pengemudi menerima perlindungan yang buruk di bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan.

    Dalam uji benturan samping, model ini hanya memperoleh 6,31 poin dari nilai maksimal 8,00 poin. Boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk kategori penilaian tersebut.

    Dalam penilaian dinamis untuk kategori perlindungan penumpang anak, NETA V tampil baik dalam uji offset depan dan benturan samping. Namun, model ini menerima poin buruk untuk pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    “NETA V adalah model yang dirancang sebagai EV dengan harga yang affordable untuk pasar ASEAN, yang pada saat itu belum disematkan fitur ADAS guna menjaga harga tetap terjangkau. Namun saat ini, kami telah melakukan pengembangan dan improvement yang signifikan, baik dari segi teknologi maupun fitur keamanan dan keselamatan,” kata Brand PR dan Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia Frietz F Roboth kepada detikOto, Rabu (11/12/2024).

    “Line-up terbaru NETA saat ini tentunya dirancang sesuai dengan standar dan regulasi keselamatan yang lebih advance. Salah satunya adalah dengan kehadiran NETA V-II yang merupakan improvement dari versi sebelumnya, dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang aktif serta sistem ADAS,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Neta V-II saat ini sudah dibekali beberapa fitur keselamatan. Mobil listrik ini sudah dilengkapi fitur ADAS yang meliputi Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Front Vehicle Start Alert (FSA), Full-speed Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist (TJA), Integrated Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), dan High Beam Assist (HBA).

    Fitur-fitur seperti Electronic Parking Brake (EPB), Auto Vehicle Hold (AVH), Anti-lock Braking System (ABS), Hill-start Assist Control System (HAC), Hill Descent Control System (HDC), Tire Pressure Monitor System (TPMS), hingga Cruise Control System masih tersedia di Neta V-II. Sabuk pengamannya pun ditingkatkan dengan Front Seatbelts with Pretensioner and Load Limiter.

    “Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada visi ‘Tech for All’, keselamatan konsumen menjadi prioritas utama kami. Penilaian yang diberikan ini tentu akan menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi canggih yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga dapat diakses oleh berbagai kalangan,” ujar Frietz.

    “Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan publik serta rekan media terhadap NETA. Sebagai bagian dari komitmen kami, PT NETA Auto Indonesia akan terus menjaga transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Bersama konsumen NETA, kami yakin dapat terus bergerak maju menuju masa depan mobilitas yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

    (rgr/din)

  • Ketua DPD RI Sambut Helga Tjam Terpilih Jadi Presiden ACYA dalam Konferensi Pemuda Tionghoa se-Asia – Halaman all

    Ketua DPD RI Sambut Helga Tjam Terpilih Jadi Presiden ACYA dalam Konferensi Pemuda Tionghoa se-Asia – Halaman all

    Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perhelatan ASEAN Chinnese Clan Association plus Tiongkok (ACCA) dan Asian Chinnese Youth Conference (ACYC) 2024 diselenggrakan di Jakarta 8-10 Desember 2024, telah digelar. 

    Forum regional asosiasi dan komunitas etnis Tionghoa se-Asia plus Tiongkok ini merupakan yang kesebelas kalinya dan pertama dilaksanakan di Indonesia.

    Dalam ACCA tersebut, paralel dilaksanakan Asia Chinnese Youth Conference yang diikuti perwakilan organisasi pemuda Tionghoa dari 11 negara Asia plus Tiongkok itu sendiri. 

    Adapun Forum ACYC membahas berbagai isu strategis dan agenda aksi para pemuda Tionghoa dalam skala regional ataupun masing-masing di negaranya.

    Dalam pertemuan ini, dilakukan brainstorming terkait dinamika dan kontribusi pemuda Tionghoa di negara masing-masing, perkembangan kerjasama domestik maupun internasional, peluang bisnis dan wirausaha serta isu youth leaderships.

    Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi ajang konferensi pemuda Tionghoa se-Asia ini.

    “Sebagai pemimpin muda sekaligus pejabat negara, saya mengapresiasi inisiasi dan progresivitas anak-anak muda di Asia berperan dalam kancah regional dan global,” kata Sultan dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

    Sultan juga menyampaikan tantangan negara-negara di Asia semakin berat, di tengah dinamika ekonomi global, dampak perubahan iklim dan geopolitik antar kawasan. 

    Untuk itu menurutnya perlu dilakukan kolaborasi dan action plan bersama para anak muda yang tentu penuh semangat dan kreativitas.

    Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini juga berharap, forum ini bisa berkesinambungan dilaksanakan dan mengundang lebih banyak lagi expert dalam memberikan insight dan pengalamannya.

    “Bacaan global kita harus lebih luas dan tajam, peluang-peluang potensial harus dimanfaatkan, dan aksi nyata bagi masa depan peradaban harus semakin berdampak,” kata Sultan.

    Pada pertemuan pimpinan organisasi kepemudaan Tionghoa Asia ini juga disepakati secara aklamasi memilih Helga Tjam dari Indonesia, sebagai Presiden Asian Chinese Youth Association (ACYA) untuk periode ke depan.

    “Tentu ini adalah kepercayaan yang luar biasa dan menjadi motivasi bagi saya untuk membawa ACYA maju dan mengakomodir berbagai komunitas pemuda Tionghoa di wilayah Asia,” ungkap Helga dalam sambutannya.

    Helga yang merupakan “young business women” ini berhadap mendapat dukungan dan motivasi dari semua komunitas pemuda Tionghoa di wilayah Asia untuk bekerja memberikan yang terbaik.

    Hadir dalam pembukaan ACYC Ketua DPD RI, H Sultan Bahtiar Najamudin, Komisaris ACYC sekaligus Dewan Penyantun PSMTI, Bapak Abraham Rudy Hartono Sekjen PSMTI Peng Suyoto, Prof Ariawan Gunardidari IPTI Ardy Susanto, Rodli Kaelani, Yenyen Kuswati, delegasi dari 11 negara ASEAN, serta para mahasiswa Tionghoa dari berbagai Universitas di Jabodetabek.

  • DAFTAR 26 Pemain TC Timnas Indonesia U20: Persija Kirim 2 Nama Jagoan, Jens Raven & Welber Absen

    DAFTAR 26 Pemain TC Timnas Indonesia U20: Persija Kirim 2 Nama Jagoan, Jens Raven & Welber Absen

    TRIBUNJAKARTA.COM – PSSI baru saja mengumumkan pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U20, ada dua pemain jagoan Persija Jakarta yang dipanggil.

    Kedua nama pemain itu adalah M. Hafizh Rizkianur (kiper) dan Aditya Warman (gelandang).

    Khusus Aditya Warman, sang pemain baru saja menjalani debut pertandingan resmi bersama Persija Jakarta di Liga 1 melawan Semen Padang, pada 6 Desember 2024.

    Kini sang pemain dibawa pelatih Indra Sjafri untuk bisa mengikut agenda pemusatan latihan atau training camp (TC) bersama Timnas Indonesia U20.

    Rencananya, 26 pemain yang dipanggil bakal mengikuti agenda TC persiapan sebelum tampil di Piala Asia U20 2025.

    Menariknya dalam pemanggilan kali ini tidak terdapat penyerang  Jens Raven dan Welber Jardim.

    Sebelumnya, Jens Raven dan Welber Jardim merupakan pemain andalan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U20.

    Keduanya terakhir kali terlihat ketika sesi TC di Jepang, November 2024 lalu.

    Timnas Indonesia dipastikan tak jadi main di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), saat lolos ke babak semifinal dan final Piala AFF 2024. Peluang tertutup, kini PSSI Siapkan 3 opsi kandang baru skuad Garuda.

    Selain Jens dan Welber, Indra Sjafri juga memberikan kebijakan berbeda untuk satu pemain keturunan.

    Ialah Matthew Baker yang masuk panggilan dari coach Indra kali ini.

    Diketahui bersama, Matthew Baker merupakan pemain kategori U17.

    Pemain keturunan Australia pun telah memperkuat U17 di turnamen Piala AFF U16 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U17 2025.

    Kini Matthew Baker layaknya naik kelas ke kategori U20.

    Tampaknya pemanggilan dari Matthew Baker memang disengaja Indra Sjafri untuk mengisi beberapa kuota pemain U20 yang pergi ke pemanggilan senior Piala AFF 2024.

    Mereka juga para pemain belakang seperti, Dony Tri Pamungkas hingga Kadek Arel.

    Piala Asia U20 sendiri akan dimulai tanggal 12 Februari hingga 1 Maret 2025 di China.

    Tiga pemain Timnas Indonesia, Dony Tri Pamungkas, Kadek Arel dan Arkhan Kaka untuk ASEAN Cup 2024 alias Piala AFF 2024. (PSSI)

    Sesi TC kali ini akan dimulai tanggal 8 hingga 22 Desember 2024.

    Di Piala Asia U20, Timnas U20 Indonesia akan tergabung di grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman.

    Nantinya empat tim semifinalis turnamen akan berhak mewakili Asia dalam Piala Dunia U20 2025 di Chile, 27 September hingga 19 Oktober 2025 mendatang.

    Daftar 26 Pemain TC Piala Asia U20 2025 (8-12/12/2024)

    Kiper

    Ikram Algiffari (Semen Padang)

    I Wayan Arta Wiguna (Bali United)

    M. Hafizh Rizkianur (Persija Jakarta)

    Fitrah Maulana Ridwan (Persib)

    Bek

    M. Alfahrezi Buffon (Borneo FC)

    M. Putra Pradananta (Gresik United)

    Meshaal Hamzah (PSBS Biak)

    Rizdjar Nurviat (Borneo FC)

    Matthew Baker (Melbourne City FC)

    M. Mufli Hidayat (PSM)

    M. Iqbal Gwijangge (Barito Putera)

    M. Farhan Sopiulloh (Persiku)

    Gelandang

    Figo Dennis (PSIM)

    Jehan Pahlevi (Persiku)

    Toni Firmansyah (Persebaya)

    Mauori Ananda Yves (Bali United)

    Evandra Florasta (Bhayangkara)

    Alexandro Felix K. (Barito Putera)

    Fandi Bagus (Bhayangkara FC)

    Aditya Warman (Persija Jakarta)

    Ahmad Zidan A. (PSS)

    Gala Pagamo (Semen Padang)

    Penyerang

    Camara Ousmane M. (PSIM)

    M. Riski Afrisal (Madura United)

    M. Ragil (Bhayangkara FC)

    Arlyansyah A. (PSIM)

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jelang Laga Piala AFF, Hanya Hotel Sekitar Stadion Manahan Alami Peningkatan Okupansi Signifikan – Halaman all

    Jelang Laga Piala AFF, Hanya Hotel Sekitar Stadion Manahan Alami Peningkatan Okupansi Signifikan – Halaman all

    Beberapa hotel di sekitar Stadion Manahan Solo mengalami okupansi cukup signifikan jelang laga Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF.

    Tayang: Rabu, 11 Desember 2024 21:58 WIB

    TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto

    Situasi Stadion Manahan Solo menjelang laga Piala AFF 2024, Rabu (11/12/2024), sehari jelang laga Timnas Indonesia melawan Laos. 

    Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

    TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Menjelang ASEAN Mitsubishi Electric Cup atau Piala AFF 2024 beberapa hotel di sekitar Stadion Manahan Solo mengalami okupansi cukup signifikan.

    Sayangnya hal ini tidak dirasakan hotel-hotel lain dengan radius 5-10 km.

    “Tanggal 12 mengalami peningkatan okupansi area yang terdekat dengan Stadion Manahan. Tapi hotel yang radiusnya cukup jauh okupansinya biasa-biasa saja,” ungkap Humas BPC PHRI Solo, Wening Damayanti saat dihubungi Rabu (11/12/2024).

    Salah satunya Zest Hotel Parang Raja Solo yang diinapi oleh para official.

    Menjelang pertandingan yang diadakan Kamis (12/12/2024) okupansi meningkat signifikan.

    “Zest Hotel Parang Raja Solo mendapat official. Cukup banyak 35 kamar. Terisi sekitar 85 persen dari total kamar yang ada,” jelasnya.

    Namun, pihaknya tidak bisa memastikan peningkatan okupansi ini merupakan dampak dari diselenggarakannya pertandingan Timnas Indonesia vs Laos tersebut.

    “Sebagian melalui online. Jadi tidak bisa dideteksi apakah penonton atau tamu reguler,” ungkapnya.

    Seperti telah diketahui, Timnas Indonesia akan menghadapi Laos pada pertandingan kedua di Fase Grup B ini. Pertandingan akan dimulai pukul 20.00 WIB di Stadion Manahan. (*)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kinerja Positif Indonesia AirAsia Raih Pendapatan Rp5,91 Triliun di Q3 2024

    Kinerja Positif Indonesia AirAsia Raih Pendapatan Rp5,91 Triliun di Q3 2024

    Jakarta: Maskapai Indonesia AirAsia, mengumumkan kinerja positif pada kuartal 3 tahun 2024 dengan meraih pertumbuhan pendapatan sebesar Rp5,91 triliun year-to-date (YTD). Angka ini mengalami peningkatan 20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp4,93 triliun.
     
    Kinerja positif PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) dinilai juga sejalan dengan peningkatan aktivitas penerbangan di Indonesia. Minat masyarakat untuk bepergian melalui udara terus bertumbuh.
     
    “Hal ini terlihat dari jumlah penumpang Indonesia AirAsia yang mencapai 4,99 juta pada kuartal 3 2024, meningkat 10% dibandingkan dengan 4,52 juta penumpang pada kuartal 3 2023,” tutur Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine di Jakarta, Rabu 12 November 2024.
    Veranita menambahkan bahwa salah satu faktor yang turut menyumbang peningkatan pendapatan AAID/CMPP pada kuartal 3 2024 adalah dukungan dari 25 pesawat yang beroperasi, peningkatan kapasitas sebesar 7% hingga mencapai 5,70 juta kursi, serta tingkat keterisian penumpang (load factor) yang mencapai 89%. Selain itu, AAID/CMPP juga mencatatkan peningkatan EBITDA yang signifikan pada periode yang sama, yaitu sebesar 331%, dari Rp-93 miliar menjadi Rp306 miliar.
     
    Pada kuartal 3 2024, AAID/CMPP mencatatkan sejumlah pencapaian, seperti meraih penghargaan 7 Most Popular Brand of The Year 2024 kategori Transportasi Udara dari Jawa Pos.
    Selain itu, mereka berhasil memperluas jaringan dengan membuka 5 rute baru internasional:
    1. Jakarta-Kota Kinabalu
    2. Jakarta-Bandar Seri Begawan
    3. Bali-Cairns
    4. Bali-Kota Kinabalu
    5. Bali-Phuket.
     
    Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mewujudkan pencapaian target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada akhir tahun 2024.
     
    Untuk mendukung peningkatan pengalaman perjalanan penumpang, pada kuartal 3 2024, Indonesia AirAsia mengoperasikan total 32 rute penerbangan, terdiri dari 8 rute domestik dan 24 rute internasional, dengan total frekuensi mencapai 399 penerbangan setiap minggunya. Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat konektivitas dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.
     
    Sebagai langkah strategis untuk tahun 2025, Indonesia AirAsia menetapkan sejumlah tujuan penting guna memperkuat posisinya di pasar internasional seraya menjaga stabilitas jaringan domestik yang sudah kokoh. Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan diversifikasi pasar dengan memperluas jangkauan di luar wilayah inti ASEAN menuju negara-negara baru.
     
    Dalam upaya memperluas konektivitas global, Indonesia AirAsia juga akan mengembangkan layanan Fly-Thru yang lebih luas bagi penumpang internasional dan membuka rute-rute baru ke kawasan Asia.
     
    Indonesia AirAsia juga berfokus untuk memperkuat hub utamanya di Jakarta dan Denpasar, yang merupakan pusat permintaan tertinggi untuk penerbangan domestik maupun internasional, guna mengoptimalkan pertumbuhan pasar dan mendukung operasional yang berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Saran Peneliti dari Bank Terbesar Singapura agar Target Pertumbuhan Ekonomi 8% era Prabowo Tercapai

    Saran Peneliti dari Bank Terbesar Singapura agar Target Pertumbuhan Ekonomi 8% era Prabowo Tercapai

    Bisnis.com, JAKARTA — Economist DBS Bank mengingatkan pemerintah untuk memunculkan sejumlah kebijakan guna memacu pertumbuhan ekonomi dari kisaran 5% menuju target 8% seperti dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

    Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menjelaskan pada 2025 menandai tahun pertama pemerintahan yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. 

    Dia memaparkan, meskipun transisi politik menandai kesinambungan dengan pemerintahan sebelumnya, perubahan pada area fokus diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan target 8% dari pemerintah. Oleh karena itu, Rao menilai pemerintah perlu melakukan strategi kerangka kerja ‘3C’ yang dapat mendukung proyeksi jangka menengah. 

    Strategi tersebut yakni memanfaatkan ekspor dan konfigurasi ulang China Plus One (capitalize on exports and China +1 reconfiguration), investasi modal dan rasionalisasi fiskal (capital investments and fiscal rationalisation), serta konsumsi dan peningkatan sumber daya manusia (consumption and improvement in human capital). 

    Dalam memanfaatkan ekspor dan konfigurasi ulang kebijakan China melalui program China+1, Rao menuturkan aktivitas perdagangan dan investasi diharapkan menerima dorongan baru untuk memanfaatkan konfigurasi ulang rantai pasokan yang didorong oleh kebijakan China plus one. 

    Selain itu, Indonesia harus menggenjot konsumsi dan meningkatkan sumber daya manusia. Dia menuturkan, Indonesia terus menikmati keuntungan dari dividen demografis, bahkan ketika negara-negara tetangganya menghadapi penurunan jumlah penduduk usia kerja dan meningkatnya usia harapan hidup. 

    Dia mengatakan, sebagai rumah bagi populasi terbesar di kawasan Asean, Indonesia telah diuntungkan oleh model pertumbuhan yang didorong oleh konsumsi. 

    “Selain kuantitas, pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan upaya untuk mengembangan kualitas angkatan kerja,” jelas Rao dalam virtual media briefing pada Rabu (11/12/2024).

    Terakhir, adalah investasi modal dan rasionalisasi fiskal. Dia menjelaskan, pada 2023 lalu, belanja modal oleh pemerintah tercatat lebih tinggi dibandingkan subsidi. Hal ini menandai perubahan yang signifikan dari awal tahun 2010-an. Kala itu,subsidi hampir dua kali lipat dari belanja modal dan dari pencairan modal. 

    Rao melanjutkan, upaya rasionalisasi subsidi selanjutnya telah membantu menahan total tagihan subsidi sejak 2015-2017. Seiring dengan membaiknya bauran pengeluaran, fokus juga kemungkinan akan bergeser ke kualitas belanja. 

    Dia menuturkan, untuk saat ini, proporsi belanja modal relatif kecil dibandingkan dengan belanja pendapatan seperti material, pegawai, bunga pembayaran bunga, subsidi, dan lainnya. 

    “Pengeluaran untuk pengembangan yang lebih tinggi diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produktif ekonomi dan menarik minat investor,” jelas Rao. 

    Prospek Ekonomi Indonesia 2025

    Adapun, DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% untuk full year 2024 dan 5,1% pada 2025 mendatang. Rao menjelaskan, permintaan domestik kemungkinan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun depan. 

    Dalam jangka pendek, permintaan konsumsi menghadapi hambatan, dengan sentimen, penjualan eceran, dan pertumbuhan pinjaman konsumsi menunjukkan permintaan yang lemah hingga akhir tahun. 

  • Pentingnya AI bagi UMKM, Diproyeksi Sumbang USD 1 Triliun ke PDB ASEAN di 2030 – Page 3

    Pentingnya AI bagi UMKM, Diproyeksi Sumbang USD 1 Triliun ke PDB ASEAN di 2030 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini telah merambah ke berbagai sektor, termasuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Teknologi AI mampu memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM meningkatkan produktivitas dan mendorong daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

    Teknologi AI tidak hanya menyasar perusahaan besar saja, tapi juga didorong untuk mengoptimalkan kemajuan bisnis UMKM dan komitmen memberikan kesejahteraan kepada UMKM melalui memanfaatkan AI inilah yang dibawa PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Di antaranya lewat berbagai solusi digital seperti ekosistem Indibiz dan platform PaDi UMKM.

    Laporan Kearney pada 2020 menyebut, penerapan AI di kawasan Asia Tenggara diproyeksikan menyumbang USD 1 triliun untuk PDB kawasan pada 2030 dan Indonesia, AI diperkirakan berkontribusi hingga USD366 miliar atau 12% terhadap PDB nasional pada tahun yang sama.

    Angka ini menunjukkan potensi besar bagi UMKM yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan daya saing bisnis mereka.

    Pentingnya AI bagi UMKM

    Bagi pelaku UMKM, teknologi kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan untuk mengotomatisasi proses operasional dan memberikan analisis bisnis yang lebih mendalam. Bahkan, otomatisasi AI bagi operasional UMKM bisa digunakan untuk berbagai tugas administratif. Misalnya pengelolaan inventaris, penjadwalan dan pengolahan data pelanggan.

    EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa mencontohkan, platform Indibiz yang telah dilengkapi dengan teknologi AI, pelaku UMKM juga dapat menggunakan asisten digital Bizy, sebuah chatbot berbasis Generative AI, yang dapat menganalisis berbagai data dan memberikan rekomendasi optimal bagi kemajuan bisnis.

    “Indibiz adalah solusi digital yang dihadirkan Telkom untuk membantu UMKM dalam proses digitalisasi. Dengan teknologi AI yang disematkan pada asisten digital pintar bernama Bizy, pelaku usaha bisa mendapatkan masukan atas terkait bisnis dan produk digital yang dapat mendukung pelaku usaha sehingga dapat membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi operasional,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Selain Indibiz, platform PaDi UMKM yang dikembangkan Telkom juga merupakan contoh sukses penerapan AI untuk membantu UMKM. PaDi UMKM menyediakan platform e-commerce yang menggunakan teknologi AI untuk menghubungkan pelaku usaha dengan pasar yang lebih luas.

    “Lewat analisis AI, pelaku UMKM lebih mudah menargetkan konsumen yang sesuai dengan produk yang mereka tawarkan,” kata dia.

     

  • Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia soal Nilai 0 Uji Tabrak Neta V

    Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia soal Nilai 0 Uji Tabrak Neta V

    Jakarta

    Mobil listrik asal China, Neta V, diuji tabrak oleh lembaga penilaian mobil baru untuk Asia Tenggara atau ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries). Namun, hasil pengujian Neta V mengecewakan. Neta V diganjar nilai nol dalam uji tabrak tersebut.

    Berdasarkan dokumen ASEAN NCAP, mobil yang dites tabrak ini berasal dari China untuk dipasarkan di Brunei, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setelah dites tabrak, Neta V hanya memperoleh skor keseluruhan sebesar 28,55 poin dengan 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP), 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Perlindungan Penumpang Anak (COP), 7,14 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Bantuan Keselamatan (SA) dan 0,00 poin untuk kategori Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS).

    Model ini menjalani uji tabrak offset depan dan uji benturan samping di bawah kategori perlindungan penumpang dewasa. Sayangnya, NETA V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Boneka pengemudi menerima perlindungan yang buruk di bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan.

    Berdasarkan pengujian yang dilakukan ASEAN NCAP, uji tabrakan depan menunjukkan perlindungan yang buruk terhadap penumpang depan dimulai dengan struktur bodi yang lemah dan sistem penahan yang terganggu. Hasil itu sangat membahayakan keselamatan penumpang mobil.

    Sabuk pengaman yang dipasang untuk kedua penumpang depan mobil tidak memiliki pretensioner retraktor dan pembatas beban. Oleh karena itu, tanpa teknologi penting untuk sabuk pengaman ini, hal itu menyebabkan risiko cedera yang lebih tinggi pada boneka yang diuji saat bersentuhan dengan roda kemudi atau kantung udara, sebagaimana dibuktikan melalui pengujian ini.

    Dalam uji benturan samping, model ini memperoleh 6,31 poin dari nilai maksimal 8,00 poin. Boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk kategori penilaian tersebut.

    Dalam penilaian dinamis untuk kategori perlindungan penumpang anak, NETA V tampil baik dalam uji offset depan dan benturan samping. Namun, model ini menerima poin buruk untuk pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    PT Neta Auto Indonesia sebagai agen pemegang merek Neta di Indonesia memberikan klarifikasinya. Berikut klarifikasi lengkap Neta Indonesia seperti disampaikan oleh Brand PR dan Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia Frietz F Roboth kepada detikOto, Rabu (11/12/2024).

    Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia

    Terkait pemberitaan mengenai hasil penilaian ASEAN NCAP untuk salah satu model kami, yaitu NETA V, kami ingin memberikan klarifikasi sebagai berikut:

    Kategori Penilaian dan Aturan Skor

    ASEAN NCAP memberikan penilaian ke dalam empat kategori utama, yaitu: Adult Occupant Protection, Child Occupant Protection, Safety Assist, dan Motorcyclist Safety. Apabila salah satu dari kategori mendapatkan skor nol, maka hasil keseluruhan akan dinyatakan nol.

    Dalam hal ini, NETA V mendapatkan skor nol pada kategori Motorcyclist Safety dikarenakan model tersebut belum disematkan fitur-fitur relevan untuk kategori ini, hal ini disebabkan oleh penyesuaian kebutuhan pasar di berbagai negara. Namun demikian, NETA V berhasil mencatat penilaian positif di mana meraih rating bintang 4 pada kategori Child Occupant Protection. Selain itu, model NETA V yang diuji telah memenuhi standar dan regulasi pasar otomotif di Malaysia begitu juga di Indonesia di mana sudah lulus sertifikat uji tipe SUT.

    Pengembangan & Peningkatan Fitur Keamanan:

    NETA V adalah model yang dirancang sebagai EV dengan harga yang affordable untuk pasar ASEAN, yang pada saat itu belum disematkan fitur ADAS guna menjaga harga tetap terjangkau. Namun saat ini, kami telah melakukan pengembangan dan improvement yang signifikan, baik dari segi teknologi maupun fitur keamanan dan keselamatan. Line-up terbaru NETA saat ini tentunya dirancang sesuai dengan standar dan regulasi keselamatan yang lebih advance. Salah satunya adalah dengan kehadiran NETA V-II yang merupakan improvement dari versi sebelumnya, dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang aktif serta sistem ADAS.

    Komitmen akan Kualitas Produk dan Keselamatan konsumen

    Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada visi “Tech for All”. keselamatan konsumen menjadi prioritas utama kami. Penilaian yang diberikan ini tentu akan menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi canggih yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga dapat diakses oleh berbagai kalangan.

    Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan publik serta rekan media terhadap NETA. Sebagai bagian dari komitmen kami, PT NETA Auto Indonesia akan terus menjaga transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Bersama konsumen NETA, kami yakin dapat terus bergerak maju menuju masa depan mobilitas yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

    Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan Anda kepada NETA.

    (rgr/din)

  • Teknologi Pembangkit Listrik yang Seimbang Bisa Menghemat Anggaran Triliunan Rupiah – Halaman all

    Teknologi Pembangkit Listrik yang Seimbang Bisa Menghemat Anggaran Triliunan Rupiah – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pencapaian target nol emisi karbon di Indonesia pada tahun 2060 dapat dilakukan dengan memaksimalkan teknologi yang ada.

    Yakni dengan menambahkan energi terbarukan dan teknologi penyeimbang tenaga listrik sambil menghentikan secara bertahap pembangkit listrik yang tidak fleksibel. 

    Memperluas pembangkit energi terbarukan dengan cepat dalam jangka pendek sangat penting untuk mencapai target emisi nol bersih.

    Demikian disampaikan Direktur Penjualan Wartsila Energy Indonesia, Febron Siregar, dalam diskusi terbatas di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Hadir dalam diskusi antara lain Senior Geothermal Inspector Irwan Wahyu Kurniawan, Direktorat Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI Ricky Faizal, Vice President Pengendalian RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PT PLN Persero, dan Alloysius Joko Purwanto, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia) sebagai moderator. 

    Pemaparan hasil laporan berjudul “Crossroad to net zero” tentang pemodelan sistem tenaga listrik global  Wartsila yang membandingkan dua jalur dari tahun 2025 hingga 2050 dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi pemanasan global, sesuai target Perjanjian Paris.

    “Hasil pemodelan sistem kelistrikan kami sebelumnya, yang disajikan dalam laporan Rethinking Energy in Southeast Asia, telah menunjukkan bahwa kapasitas daya terbarukan di Indonesia harus 3-4 kali lebih tinggi dari target 2030 saat ini,” ujar Febron Siregar.

    Di jaringan Sulawesi, total kapasitas tenaga surya yang direncanakan adalah 300 MW pada tahun 2030. 

    Namun, menurut dia, agar Sulawesi selaras dengan target emisi nol bersih Indonesia sambil menurunkan biaya sistem, maka target tenaga surya harus ditingkatkan menjadi empat kali lipat dari level ini 1.200 MW pada tahun 2030.

    Mengikuti tren yang sama, pemodelan global menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik yang mencakup daya seimbang memiliki keuntungan signifikan dalam hal pengurangan biaya dan CO₂. 

    Model tersebut mengungkapkan bahwa jalur ini akan menghasilkan penghematan kumulatif sebesar EUR 65 triliun pada tahun 2050 dibandingkan dengan jalur yang hanya menggunakan energi terbarukan, karena kapasitas energi terbarukan yang dibutuhkan lebih sedikit.

    Ini akan menghasilkan rata-rata EUR 2,5 triliun per tahun – setara dengan lebih dari 2 persen PDB global tahun 2024.

    Laporan tersebut menguraikan bahwa efektivitas energi terbarukan dapat dimaksimalkan jika didukung oleh pembangkit listrik yang seimbang, yang merupakan kunci dalam meningkatkan energi terbarukan.

    Anders Lindberg, Presiden Wärtsilä Energy & Wakil President Eksekutif Wärtsilä Corporation, menyatakan meskipun kita memiliki lebih banyak energi terbarukan di jaringan listrik kita dibandingkan sebelumnya, itu saja tidak cukup.

    “Untuk mencapai masa depan energi bersih, pemodelan kami menunjukkan bahwa fleksibilitas sangat penting,” ujarnya.

    “Kita perlu bertindak sekarang untuk mengintegrasikan tingkat dan jenis teknologi penyeimbang yang tepat ke dalam sistem tenaga listrik kita,” katanya. 

    Ini berarti segera menghentikan aset yang tidak fleksibel dan beralih ke bahan bakar berkelanjutan.

    “Pembangkit listrik yang seimbang tidak hanya penting; tetapi juga krusial dalam mendukung tingkat energi terbarukan yang lebih tinggi.”

    Indonesia telah menyadari perlunya gas sebagai bahan bakar transisi, yang berfungsi sebagai jembatan antara batu bara dan energi terbarukan dalam Rancangan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

    Indonesia berencana memiliki 58 GW energi terbarukan pada tahun 2040. 

    Untuk mendukung pertumbuhan energi terbarukan, rencana tersebut mencakup penambahan kapasitas gas sebesar 20 GW pada tahun 2040.

    Namun, selama COP29 pada bulan November, pemerintah Indonesia menetapkan tujuan yang lebih ambisius yaitu memiliki 75 GW energi terbarukan pada tahun 2040.

    Febron Siregar mengatakan tindakan tegas dari seluruh sektor kelistrikan sangat penting untuk mencapai transisi energi berbiaya rendah dan rendah emisi sesuai dengan Perjanjian Paris 2050. 

    “Daripada hanya berfokus pada percepatan pembangunan energi terbarukan, pemikiran holistik pada level sistem harus diterapkan saat berinvestasi dan merencanakan sistem kelistrikan,” ujarnya.

    Karena itu perlunya mempersiapkan pengenalan bahan bakar berkelanjutan dengan membangun keahlian dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memastikan transisi yang lancar menuju sektor listrik yang sepenuhnya bebas karbon di masa mendatang. 

    Daya saing atau paritas biaya bahan bakar berkelanjutan akan memerlukan tindakan kebijakan, yang dapat berupa subsidi, regulasi, pajak karbon, atau campuran dari semua ini.

    “Indonesia berada pada posisi yang unik untuk mempercepat transisi energi dengan cepat karena memiliki pembangkit listrik bermesin pembakaran internal fleksibel berkapasitas 5 GW, seperti yang terlihat di Lombok, Bali, dan banyak lokasi lainnya,” ujarnya.

    Pembangkit listrik bermesin fleksibel akan memainkan peran penting dalam menyediakan daya penyeimbang. 

    “Hal ini akan membantu Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan sekaligus mengurangi biaya dan emisi CO2, sehingga semakin mendekati target emisi nol bersih pada tahun 2060,” tutup Febron. 

     

  • Bagaimana ASEAN di Bawah Kepemimpinan Malaysia pada 2025?

    Bagaimana ASEAN di Bawah Kepemimpinan Malaysia pada 2025?

    Jakarta

    Malaysia akan secara resmi mengambil alih kepemimpinan bergilir tahunan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada Januari 2025. Salah satu agenda utama adalah menyusun ASEAN Community Vision 2045, yang menjadi pengganti panduan Vision 2025 yang akan berakhir pada akhir tahun depan.

    Malaysia juga dihadapkan pada tantangan untuk menangani industri penipuan siber yang berkembang di beberapa wilayah ASEAN.

    Sementara itu, ketegangan meningkat antara beberapa negara Asia Tenggara dengan Cina terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Di sisi lain, Myanmar, masih dilanda perang saudara. Keterlibatan Cina yang semakin dalam di Myanmar membuat solusi yang dipimpin ASEAN tampak semakin tidak relevan.

    Tantangan lainnya, Malaysia akan memimpin blok regional yang beranggotakan 10 negara ini tepat sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari.

    Menjaga keutuhan ASEAN

    Beragam isu yang saling terkait ini menyoroti pentingnya menjaga kekompakan ASEAN di tengah arus geopolitik yang tidak menentu. Menjaga agar ketegangan antara AS dan Cina tidak semakin meluas lebih jauh ke Asia Tenggara akan menjadi hal penting, kata Bridget Welsh, seorang peneliti kehormatan di University of Nottingham Asia Research Institute Malaysia, kepada DW.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pandangan serupa saat berbicara di KTT ASEAN di Vientiane pada Oktober lalu. “Kita tidak bisa terlalu menekankan pentingnya dialog dan kerja sama sebagai dasar hubungan baik,” katanya, seperti dilaporkan oleh Radio Free Asia. “Ketika ketegangan global terus meningkat, retakan dan perpecahan dalam ASEAN berisiko dimanfaatkan hingga merugikan sentralitas dan kohesivitas ASEAN.”

    Prashanth Parameswaran, peneliti di Wilson Center’s Asia Program, mengatakan bahwa Malaysia kemungkinan akan “aktif dan vokal” dalam isu geopolitik dan ekonomi selama masa kepemimpinannya, mengingat rekam jejak Anwar yang sering menyuarakan pendapatnya.

    Kepemimpinan baru di Asia Tenggara

    Di Vietnam dan Laos, diskusi internal akan mendominasi sebagian besar tahun depan menjelang Kongres Nasional masing-masing pada awal 2026.

    Di satu sisi, dengan status regional Anwar, perubahan kepemimpinan ini bisa membuat pemerintah lain memberikan lebih banyak penghormatan, memberi Malaysia keleluasaan lebih besar dalam mengarahkan agenda ASEAN. Namun, di sisi lain, perubahan ini juga bisa mempersulit. Misalnya, Indonesia di bawah Prabowo Subianto mungkin ingin mengambil peran regional yang lebih tegas, yang berpotensi bertabrakan dengan prioritas Malaysia.

    Di luar jangkauan ASEAN?

    Malaysia mungkin menghadapi tantangan lebih besar dalam mempengaruhi situasi di Myanmar, yang masih dilanda perang saudara setelah kudeta militer pada 2021.

    Respons ASEAN, yang berpusat pada Five-Point Consensus, banyak dikritik karena tidak efektif, meninggalkan kekosongan yang mulai diisi oleh kekuatan luar, terutama Cina.

    Cina telah mempererat hubungan dengan junta Myanmar dan baru-baru ini memaksa beberapa milisi etnis anti-junta untuk menyepakati gencatan senjata. Ada kekhawatiran bahwa Cina mungkin mempertimbangkan mengirim pasukan dengan dalih melindungi aset dan warganya, yang akan meningkatkan pengaruhnya atas konflik tersebut.

    Karena hubungan yang relatif dekat dengan Beijing, Kuala Lumpur mungkin berada dalam posisi “baik” untuk mendorong dialog inklusif antara Cina dan junta, kata Lin. Namun, hal ini juga dapat menciptakan gesekan di dalam ASEAN, terutama jika pemerintahan Trump yang akan datang mengambil pendekatan lebih konfrontatif.

    Pemerintahan Anwar juga terlihat semakin menjauh dari Barat selama setahun terakhir. Ia telah dua kali bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan menahan diri untuk tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

    Sementara itu, Anwar sering menuduh pemerintah Barat menerapkan “standar ganda” terkait dukungan mereka terhadap tindakan Israel di Gaza dan Lebanon.

    Semua faktor ini menambah kompleksitas kepemimpinan Malaysia di ASEAN mendatang. “ASEAN sudah mulai bergerak mendekati Cina, dan ini menciptakan ketegangan di dalam organisasi,” kata Welsh.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris

    Saksikan juga video: Prabowo Pamer Kinerja Kabinet di Hadapan Pengusaha US-ASEAN

    (ita/ita)