Organisasi: ASEAN

  • Penetrasi IPv6 RI Capai 16% pada 2024, Tertinggal dari Vietnam dan Malaysia

    Penetrasi IPv6 RI Capai 16% pada 2024, Tertinggal dari Vietnam dan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Penetrasi Internet Protocol Version 6 atau IPv6 di Tanah Air menyentuh angka 16% pada 2024 atau naik sekitar 1.000 basis points (bps) dibandingkan dengan 2022 yang sebesar 6%. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ruang pertumbuhan IPv6 masih tertinggal. 

    Tingkat adopsi IPv6 di Indonesia telah mencapai 15,3% pada 2024, dengan total 22,5 juta perangkat yang terhubung, angka ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Malaysia, Vietnam, dan Thailand mencatat tingkat adopsi masing-masing sebesar 72%, 62,9%, dan 49,8%. Sementara itu, rata-rata adopsi IPv6 di kawasan Asia Tenggara mencapai 31,62%, dengan rata-rata global pada angka 39,59%.

    Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) Teguh Prasetya mengatakan ruang pertumbuhan IPv6 Indonesia masih terbuka luas seiring dengan penetrasi 5G dan IoT di Indonesia yang secara ekosistem telah mencapai lebih dari 1 miliar perangkat. 

    Adopsi IPv6 Enhanced Net5.5G, lanjutnya, sangat penting untuk memastikan keamanan platform dan aplikasi, terutama seiring dengan peluncuran 5G. 

    “Ini bukan hanya tentang meningkatkan kapabilitas, tetapi juga mendukung latensi rendah yang krusial untuk teknologi canggih seperti IoT dan kota pintar,” kata Teguh, Kamis (19/12/2024).  

    IPv6 Enhanced Net5.5G merupakan protokol jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dan mengidentifikasi perangkat di internet. 

    IPv6 merupakan versi terbaru dari Internet Protocol (IP) yang dikembangkan untuk menggantikan IPv4. Dibandingkan versi sebelumnya, IPv6 memiliki beberapa keunggulan, diantaranya, jumlah alamat IP address yang lebih banyak. 

    Selain itu, IPv6 juga memungkinkan manajemen dan delegasi alamat lebih mudah dan lebih baik, dengan kemampuan konfigurasi otomatis.

    Pasar global IPv6 diestimasi mencapai 34,3 miliar unit pada 2023 dan diproyeksikan mencapai 127,6 miliar unit pada 2030, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun mencapai 20,6% dari 2023 hingga 2030. 

    Sementara itu di Indonesia, pada 2030, ditargetkan penetrasi IPv6 mencapai sebesar 31 persen. Teguh menambahkan, IPv6 Enhanced Net5.5G tidak hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga membuka peluang untuk memperluas industri lokal dan lapangan kerja. 

    PerbesarIlustrasi jaringan internetPerbesar

    Dampak ke Ekonomi

    Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Digital, Aju Widya Sari menjelaskan, adopsi IPv6 Enhanced Net5.5G diperkirakan menyumbang hingga US$7,9 triliun pada 2026 bagi ekonomi global.

    Aju menjelaskan, Indonesia saat ini tengah mempercepat langkah menuju transformasi digital dengan mengadopsi IPv6 Enhanced Net5.5G, yang menjadi teknologi fondasi bagi infrastruktur digital masa depan. 

    “IPv6 Enhanced Net5.5G tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga memberikan manfaat besar dalam tata kelola, keamanan, dan efisiensi di era ekonomi digital,” ujarnya. 

    Tenaga Profesional Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lemhannas RI Ferry Preska Wathan menjelaskan, pemanfaatan IPv6 Enhanced Net5.5G dapat membantu penyediaan data real-time dan integrasi data untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan cermat.

    “Adopsi IPv6 Enhanced Net5.5G  dapat membantu mewujudkan ekonomi digital yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia. sekaligus memastikan akses internet dan teknologi ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Ferry. 

    Dalam kesempatan yang sama ASIOTI juga menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indonesia Digital Test House (IDTH) Komdigi yang bertugas melakukan pengujian perangkat elektronik. 

    PKS ini bertujuan memperkuat sinergitas dalam rangka kerjasama teknis dalam pengembangan sumber daya di bidang alat dan perangkat Internet of Things (IoT), penguatan substansi teknis dalam pengujian perangkat, serta keterlibatan bersama forum nasional dan internasional 

    Langka

    Sementara itu pada Desember 2023, Indonesia Network Information Center (IDNIC) menyebutkan nomor Internet Protocol (IP) versi 4 yang bisa dibeli oleh masyarakat di Asia Pasifik hanya sekitar 19.000.

    Pengurus Unit Pelatihan dan Produktivitas SDM IDNIC APJII Mukhammad Andri Setiawan mengatakan hal ini dikarenakan IP versi 4 (IPv4) bernomor 103 dari yang didedikasikan untuk daerah Asia Pasifik dan Oceania sudah habis per Oktober 2023. 

    Ilustrasi jaringan 5GPerbesar

    Sebagai informasi, IP Address (IP) adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat ketika terhubung ke internet ataupun infrastruktur jaringan lainnya. Sama seperti nomor rumah, IP ini berfungsi memastikan data dikirim ke perangkat yang tepat.

    Lebih lanjut, Andri mengatakan jika ada perusahaan yang meminta IP baru, nantinya akan diberikan IP dengan nomor bagian depan /23. Kemudian, ujar Andri adapula potensi lainnya adalah IP baru berawalan 103 tidak sepenuhnya baru.  

    “Jadi IP hari ini yang beredar, itu IP hasil rekoneksi ulang, jadi beberapa organisasi yang mengembalikan IP atau IP nya sudah tidak dibayar lagi, jadi kita ambil lagi,” ujar Andri.

    Lebih lanjut, Andri mengatakan IPv4 saat ini juga dapat dibanderol dengan harga yang cukup fantastis, mulai Rp8 juta hingga Rp200 juta karena kelangkaan tersebut. 

    Diketahui, IPv6 merupakan variasi terbaru dari IP Address atau dapat dikatakan sebagai Internet Protocol Next Generation (IPng). Perbedaan IPv6 dengan IP versi sebelumnya, IPv4 adalah IP yang menggunakan alamat 128 bit. Diketahui, IPv4 hanya memiliki 20-60 bit.

  • Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Ketidakpastian global yang ditandai oleh perlambatan ekonomi dunia, inflasi yang tinggi di negara maju, serta ketegangan geopolitik telah menjadi tantangan besar bagi perekonomian dunia pada tahun 2024.

    Namun, Indonesia menunjukkan kemampuan untuk bertahan dengan baik dalam situasi tersebut. Pemetaan tantangan global yang tengah terjadi saat ini salah satunya dilakukan oleh Kementerian Keuangan ke dalam tiga hal besar. Pertama, konflik geopolitik. Kedua, perubahan kepemimpinan politik di banyak negara. Ketiga, proyeksi ekonomi global dan negara-negara besar di dunia yang masih lemah.

    Efek perang Ukraina-Rusia masih terasa. Konflik geopolitik di Timur Tengah dan di Laut China Selatan juga masih belum usai, membuat dunia memang berada dalam situasi global yang tidak pasti, bahkan ada kecenderungan kian memanas.

    Ditambah lagi tahun ini banyak negara melakukan pemilihan umum sehingga muncul pimpinan negara baru, baik di negara maju maupun berkembang. Lebih dari 60 negara melakukan pemilihan umum dan melibatkan empat miliar orang di dunia. Perubahan kepemimpinan ini dipastikan akan menimbulkan perbedaan arah kebijakan. Pemilihan umum juga berlangsung di Indonesia dan menciptakan pergantian pimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.

    Tantangan lain yang masih membayangi situasi global adalah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19.

    Pada 2024, aktivitas ekonomi global cenderung lemah dengan kinerja yang bervariasi antarkawasan. Kinerja ekonomi negara-negara maju masih cukup resilien atau tangguh meski masih lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi.

    Berbagai dinamika situasi global ini sedikit banyak memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia, dan untuk itu diperlukan upaya kolektif dan komprehensif untuk dapat menghadapi tantangan perekonomian global tersebut supaya tetap resilien dan tetap optimis mengalami pertumbuhan yang positif.

    Ekonomi dunia diperkirakan hanya tumbuh 3 persen pada 2024, lebih lambat dibandingkan rata-rata sebelum pandemi (IMF, 2024). Faktor-faktor seperti perang di Ukraina, pemulihan pasca-COVID-19 yang tidak merata, dan pengetatan kebijakan moneter di negara maju memberikan tekanan pada ekonomi global.

    Sebagai negara berkembang, Indonesia juga menghadapi dampak dari ketidakpastian tersebut, terutama melalui kanal perdagangan, investasi, dan nilai tukar.

    Kinerja ekonomi Indonesia

    Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen (YoY) hingga kuartal III 2024, sejalan dengan target pemerintah. Konsumsi domestik yang kuat, pemulihan sektor pariwisata, dan peningkatan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Inflasi Indonesia yang terkendali berada pada level 3,4 persen (YoY) per November 2024, berada dalam rentang target Bank Indonesia sebesar 2-4 persen. Kebijakan moneter yang tepat serta subsidi energi dari pemerintah membantu menjaga stabilitas harga.

    Terkait ekspor-impor, meskipun harga komoditas global cenderung menurun, ekspor Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,2 persen, didukung oleh diversifikasi produk ekspor seperti manufaktur dan produk teknologi informasi. Sementara itu, impor tumbuh 3,9 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas produksi domestik.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah volatilitas global. Hingga Desember 2024, rupiah berada pada kisaran Rp15.200 per dolar AS, didukung oleh cadangan devisa sebesar 137 miliar dolar AS, cukup untuk membiayai enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

    Capaian Pemerintah dalam perekonomian

    Di bidang investasi infrastruktur, pada tahun 2024 pemerintah telah menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional, misalnya tol Trans-Sumatra dan pelabuhan di Kalimantan Timur. Investasi infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menarik investasi asing langsung (FDI) yang meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu.

    Dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim, pemerintah meluncurkan insentif untuk pengembangan energi terbarukan. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya meningkat 25 persen pada 2024, sementara Indonesia berhasil menarik komitmen investasi hijau sebesar 2,5 miliar dolar AS dari berbagai negara.

    Terkait digitalisasi dan UMKM, Pemerintah mempercepat transformasi digital melalui program literasi digital untuk UMKM. Hingga akhir tahun, 21 juta UMKM telah terhubung dengan platform digital, meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB hingga 62 persen.

    Meski menunjukkan kinerja yang kuat, Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan diantaranya adalah kesenjangan pembangunan regional.

    Pertumbuhan ekonomi yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa memerlukan perhatian lebih agar daerah lain dapat mengejar ketertinggalan. Ini sejalan juga dengan pandangan teori Keynesian mengenai pentingnya peran pemerintah dalam menjaga permintaan agregat melalui pengeluaran publik, terutama dalam situasi ketidakpastian global. Investasi infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjadi salah satu contoh penerapan teori ini, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka Panjang diseluruh wilayah Republik Indonesia.

    Tantangan lain adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi harus ditingkatkan, terutama dalam digital talent untuk meningkatkan daya saing global.

    Studi McKinsey (2023) menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dalam sektor ekonomi tertentu. Adopsi digital oleh UMKM di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa teknologi memainkan peran penting dalam menjaga daya saing di tengah tekanan global.

    Hal lain adalah ketahanan energi. Ketergantungan pada energi fosil masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu mempercepat transisi energi terbarukan untuk mengurangi risiko terhadap volatilitas harga minyak dunia. Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan, seperti panas bumi (28.5 GW, terbesar di dunia), Hidro (94.5 GW), Energi surya (207.8 GWp), Angin dan bioenergi. Namun, pemanfaatan energi terbarukan baru sekitar 2-3 persen dari total potensi.

    Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat menjelang akhir tahun 2024. Dukungan konsumsi domestik, kebijakan pemerintah yang proaktif, dan transformasi digital menjadi fondasi utama yang menopang perekonomian.

    Namun, pemerintah harus terus berfokus pada penyelesaian tantangan struktural untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Copyright © ANTARA 2024

  • Raih Rp 407,9 Miliar, Modalku Dukung Bisnis Jepang Ekspansi ke Asean

    Raih Rp 407,9 Miliar, Modalku Dukung Bisnis Jepang Ekspansi ke Asean

    Jakarta, CNBC Indonesia – Grup Modalku meraih pendanaan US$ 25 juta (Rp 407,9 miliar) dari dana investasi swasta-pemerintah Jepang, Cool Japan Fund (CJF). Pendanaan ke Grup Modalku (Funding Societies) adalah investasi pertama CJF di perusahaan fintech yang berbasis di Asia Tenggara.

    Modal segar dari CJ, antara lain, akan digunakan untuk menambah kemampuan perusahaan dalam menyediakan pembiayaan untuk UKM di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Perusahaan juga berencana menggunakan AI untuk otomatisasi proses aplikasi dan menumbuhkan bisnis pembayaraan.

    Selain itu, Grup Modalku menjalin kerja sama dengan CJF dalam menyediakan layanan finansial untuk perusahaan Jepang yang sudah atau akan mengembangkan bisnis mereka ke Asia Tenggara.

    Co-founder dan CEO Funding Socities Kelvin Teo menyatakan bahwa perusahaannya siap untuk berkolaborasi dan mendukung perusahaan Jepang dalam ekspansi internasional.

    “Banyak bisnis yang kami layani di Asia Tenggara merupakan perusahaan Jepang, pemasok, dan/atau pelanggan mereka. Bersama CJF, kami berencana untuk memperkuat hubungan ini lebih lanjut,” katanya.

    Presiden dan CEO Cool Japan Fund Kenichi Kawasaki mengatakan bahwa kemitraan dengan Grup Modalku akan mendorong permintaan atas produk dan layanan Jepang di luar negeri.

    “Hal ini pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi perekonomian Jepang serta UKM lokal yang bekerja sama dengan perusahaan Jepang,” kata Kawasaki.

    Total pendanaan yang telah digalang Modalku sejak berdiri pada 2015 melampaui US$ 250 juta (sekitar Rp 4 triliun). Investor pemilik saham Grup Modalku, antara lain, adalah Khazanah Nasional Berhard, Maybank, SoftBank Vision Fund 2, dan Alpha JWC Ventures.

    Grup Modalku mengklaim telah menyalurkan pembiayaan bernilai lebih dari US$ 4 miliar (Rp 65,28 triliun) ke sekitar 100.000 UKM di lima negara di Asia Tenggara.

    (dem/dem)

  • Biaya Berusaha di RI Masih Tinggi, Bikin Ekonomi Susah Naik

    Biaya Berusaha di RI Masih Tinggi, Bikin Ekonomi Susah Naik

    Jakarta

    Tingginya biaya dalam sektor ekonomi masih menjadi tantangan struktural yang menghambat daya saing Tanah Air. Pihak pengusaha menilai, biaya yang tinggi seperti dari sektor logistik, energi, tenaga kerja, dan pinjaman menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan biaya berusaha tertinggi di ASEAN-5 (yang terdiri dari negara Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina).

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengatakan bahwa biaya logistik mencapai 23,5% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini menunjukkan Indonesia jauh lebih tidak efisien dibandingkan dengan Malaysia dengan persentase 12,5% dan Singapura dengan persentase 8%.

    “Kalau kita lihat itu yang namanya labor cost, logistic cost, energy cost ini Indonesia termasuk salah satu yang paling tinggi di ASEAN, dan di sini biaya logistik ini walaupun kita melihat upaya pemerintah untuk mau menurunkan, tetapi dalam kenyataannya di lapangan ini masih tidak kompetitif dan sangat tinggi,” terang Shinta dalam acara Outlook Ekonomi & Bisnis Apindo 2025 di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

    Di sisi lain, survei Apindo mencatat ada sebanyak 61,26% pelaku usaha yang kesulitan mengakses pinjaman, dan data menunjukkan ada sebanyak 43,05% perusahaan menilai bahwa suku bunga pinjaman terlalu tinggi. Selain itu, sekitar 64,28% perusahaan menyatakan reformasi regulasi belum menjamin kemudahan dan kepastian usaha.

    “Kemudian ditambah biaya-biaya seperti perizinan, regulasi, dan lain-lain yang juga menambah cost of doing business. Jadi, kita selalu mengatakan kunci utama adalah bagaimana Indonesia bisa memperbaiki high cost economy yang ada. Supaya kita bisa lebih kompetitif,” tambah Shinta.

    Shinta mengelaborasi lebih lanjut terkait dengan agenda strategis yang dirasa perlu untuk dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni mulai dari hilirisasi komoditas di sektor strategis; penguatan UMKM secara konsisten dan terarah dengan pendekatan pentahelix; penguatan ekosistem ekonomi digital; optimalisasi sektor hijau; pencapaian swasembada pangan; penyederhanaan perizinan, peningkatan transparansi, dan konsistensi kebijakan dalam mendukung iklim investasi; dan optimalisasi online single submission risk based approach (OSS-RBA).

    Tonton Video: Apakah PPN 12% Akan Berpengaruh Besar Pada Ekonomi Indonesia?

    (eds/eds)

  • Sambut Libur Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun 

    Sambut Libur Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun 

    JABAR EKSPRES – Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) siapkan uang tunai sebesar Rp24,6 triliun.

    Jumlah tersebut terbilang kecil dibandingkan dengan alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,2 triliun.

    Uang tunai sebesar Rp24,6 triliun yang disiapkan oleh BRI untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode natal tahun baru antara 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 atau 8 hari.

    BACA JUGA: Ulama dan Tokoh Jawa Barat Sampaikan Pepeling untuk Gubernur Terpilih,  Begini Isinya!

    “Penyerapan rata-rata sih sebenarnya hampir sekitar 70-80 persen, masih di situ. Makanya itu, terus kami evaluasi biar ketersediaan pun juga kami pastikan, dan juga kami dorong untuk transaksi juga semakin digital,” kata Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto, setelah konferensi pers Launching Fitur Cardless Withdrawal antara BRI dan Artajasa, di Jakarta, Rabu (18/12).

    Alokasi uang tunai tersebut akan disebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Andrijanto mengatakan untuk menyemarakan periode Natal-Tahun Baru, BRI juga telah menyiapkan berbagai promosi ataupun diskon belanja.

    “Tetap kita sebagai bank ya, pasti menyediakan ketersediaan kas, karena itu bagian dari liability-nya bank, yang harus kita penuhi terhadap servis kepada masyarakat,” ujarnya.

    BACA JUGA: iPhone 16 Siap Hadir di Indonesia! Cek Spesifikasi, Fitur Terbaru, dan Harga Tiap Variannya

    Sebelumnya, Senior Executive Vice President Operation BRI Nyoman Sugiriyasa mengatakan bahwa uang tunai senilai Rp24,6 triliun tersebut diperhitungkan dan disesuaikan berdasarkan tren transaksi masyarakat yang semakin mengarah pada layanan digital.

    Hal tersebut dapat terlihat dari transaksi tarik tunai di mesin ATM atau CRM BRI di sepanjang tahun 2024 yang menurun 10 persen secara tahun (year on year/yoy).

    Di sisi lain, transaksi digital di BRI tercatat terus meningkat. Seperti pada jumlah transaksi Super Apps BRImo yang alami peningkatkan sebesar 39,8 persen (yoy), transaksi QRIS BRI meningkat sebesar 176 persen (yoy) dan transaksi EDC merchant BRI alami peningkatkan juga sebesar 97,8 persen (yoy).

    BACA JUGA: Laga Hidup Mati, Timnas Indonesia Wajib Menang Atas Filipina Demi Satu Tiket Semifinal ASEAN Cup 2024

  • Timnas Indonesia Wajib Menang Atas Filipina Demi Satu Tiket Semifinal ASEAN Cup 2024

    Timnas Indonesia Wajib Menang Atas Filipina Demi Satu Tiket Semifinal ASEAN Cup 2024

    JABAR EKSPRES – Timnas Indonesia langsung menggelar latihan perdana di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (18/12) pukul 16.00 WIB.

    Mereka sengaja digeber meski baru mendarat di Bandara Adi Soemarno, Boyolali, Jawa Tengah, siang harinya.

    Latihan ini juga sebagai ajan mempersiapkan diri jelang laga terakhir ASEAN Cup 2024 kontra Filipina, di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12) mendatang.

    Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengatakan bahwa skuad garuda sebelumnya mengalami kelelahan pasca menjalani tiga laga dalam tujuh hari.

    Namun menurutnya, kini kondisi fisik para pemain sudah mulai prima setelah beristirahat cukup panjang dari laga terakhir kontra Vietnam, Minggu (15/12) lalu.

    BACA JUGA: Syarat dan Ketentuan Diskon Tarif Listrik 50 Persen Awal Tahun 2025, Cek di Sini!

    “Sekarang ini kondisi pemain bagus semua karena rest cukup panjang. Ini sangat membantu,” kata pria 52 tahun tersebut.

    Garuda Muda kini berada di posisi kedua klasemen sementara Grup B ASEAN Cup dengan raihan empat poin dari hasil satu kali menang, satu kali imbang, dan satu kali kekalahan dari tiga pertandingan.

    Anak asuh Shin Tae-yong itu terpaut tiga poin dari sang pemuncak klasemen sementara, Vietnam yang mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan.

    Skuad Garuda juga dibayang-bayangi oleh Myanmar di posisi ketiga dengan perolehan empat poin dari tiga laga. Hanya saja Indonesia unggul head to head sehingga posisinya di atas Asian Lions.

    BACA JUGA: Menkop Budi Arie Targetkan Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

    Di laga terkahir kontra Filipina nanti, kemenangan menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia. Raihan tiga poin itu akan mengantarkan mereka lolos ke babak semifinal ASEAN Cup 2024.

    Sementara itu, satu pemain dipastikan absen di laga terakhir kontra Filipina mendatang. Ia adalah Rivaldo Pakpahan.

    Diketahui, Rivaldo mengalami cedera di laga debutnya melawan Vietnam di Stadion Viet Tri, Minggu (15/12) lalu.

    Rivaldo juga masih menggunakan bantuan tongkat ketika berjalan. Itu terlihat saat ia bersama penggawa lainnya tiba di Solo, kemarin.

    Menurut Sumardji, proses penyembuhan cedera Rivaldo ini akan memakan waktu kurang lebih satu hingga dua pekan. Sehingga sang pemain dipastikan absen membela Garuda Muda di laga terakhir ASEAN Cup.

  • Kalbe Farma tingkatkan kandungan TKDN di tengah kenaikan nilai rupiah

    Kalbe Farma tingkatkan kandungan TKDN di tengah kenaikan nilai rupiah

    Kalau dilihat dari total bahan baku kami, mungkin 90 sampai 95 persen masih harus diimpor dari China, dari India, dari Eropa, dari New ZealandJakarta (ANTARA) – Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengembangkan dan meningkatkan produk alat kesehatan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di tengah bisnis obat-obatan yang tertekan pelemahan nilai tukar rupiah.

    Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudi mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah memang akan mempengaruhi bisnis obat-obatan sektor farmasi.

    “Apalagi, volatilitas rupiah akhir-akhir ini luar biasa karena faktor eksternal,” ujar Kartika dalam acara Media Plant Visit Kalbe Farma di Jakarta, Kamis.

    Saat ini, nilai tukar rupiah dalam tren depresiasi dan menyentuh level di atas Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Ia menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dirasakan oleh bisnis obat-obatan, dikarenakan tingkat impor bahan baku tinggi.

    Adapun, bahan baku obat- obatan Kalbe Farma sendiri sekitar 90 sampai 95 persen masih hasil impor dari berbagai negara.

    “Kalau dilihat dari total bahan baku kami, mungkin 90 sampai 95 persen masih harus diimpor dari China, dari India, dari Eropa, dari New Zealand,” ujar Kartika.

    Secara jangka pendek, Kartika menjelaskan Kalbe Farma menyiapkan dana cadangan dalam denominasi mata uang asing untuk membantu memitigasi potensi risiko fluktuasi nilai tukar ke depan.

    “Margin diharapkan stabil karena harga-harga row material stabil. Global supply chain juga diharapkan lebih baik,” ujar Kartika.

    Secara jangka panjang, pihaknya mulai mengeksplorasi lini bisnis yang memiliki TKDN tinggi, seperti alat kesehatan.

    Kalbe Farma melalui PT Forsta Kalmedic Global membangun fasilitas produksi Dialyzer pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara (ASEAN), yang merupakan alat cuci darah produksi Kalbe ini mengandung TKDN di atas 40 persen.

    “Produksi dalam negeri, ke depan digunakan untuk mesin cuci darah. Ini area driver pertumbuhan Kalbe ke depannya untuk tidak lagi impor [alat kesehatan],” ujar Lartika.

    Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah. Dialyzer telah meraih sertifikasi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dari Kementerian Kesehatan.

    Ada sejumlah manfaat dari kemandirian industri hemodialisa di berbagai sektor, diantaranya pada sektor ekonomi, dapat mengurangi impor dan menciptakan lapangan kerja.

    Pada sektor kesehatan, membantu ketersediaan alat yang semakin terjangkau dan efisiensi pasokan alat kesehatan.

    Sementara itu, pada sektor ketahanan nasional, produksi lokal dialyzer memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan ketersediaan produk tetap stabil dan layanan kesehatan berlanjut meski terjadi krisis global.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • AFTECH: Kolaborasi fintech meningkatkan daya saing industri

    AFTECH: Kolaborasi fintech meningkatkan daya saing industri

    Digitalisasi business-to-business (B2B) yang merupakan inovasi hasil kolaborasi berbagai pihak dapat mengakselerasi inklusi keuangan secara masif.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum I Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Lily M Sambuaga mengatakan kolaborasi financial technology (fintech) dengan lintas sektor dapat menjadi kunci meningkatkan daya saing industri dan mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia.

    “Digitalisasi business-to-business (B2B) yang merupakan inovasi hasil kolaborasi berbagai pihak dapat mengakselerasi inklusi keuangan secara masif,” kata Lily, di Jakarta, Rabu.

    Laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek & Bain menyebutkan, ekosistem ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan 40 persen dari total transaksi ekonomi digital di negara-negara anggota ASEAN dengan nilai diperkirakan mencapai 200-300 miliar dolar AS atau sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun rupiah pada 2030.

    AFTECH berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan terkait agar menghasilkan inovasi yang aman, dapat diandalkan, dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.

    “Pada akhirnya, kolaborasi yang baik dan berkelanjutan secara bersamaan adalah kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang kompetitif, berkelanjutan, dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Lily.

    Sejalan dengan inovasi dari hasil kolaborasi lintas sektor, keamanan siber menjadi perhatian selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dan masyarakat luas.

    Dengan meningkatnya penggunaan layanan pembayaran digital, perlindungan data dan integritas sistem menjadi tanggung jawab bersama yang harus diprioritaskan oleh seluruh pemangku kepentingan di ekosistem ekonomi digital.

    Dalam hal ini, Direktur Eksekutif AFTECH Aries Setiadi menuturkan tahun 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis melalui adopsi teknologi keuangan.

    Menurut dia, inovasi dan keamanan siber harus berjalan beriringan untuk memastikan ekosistem digital yang berkelanjutan.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Industri Besi dan Baja Indonesia Masuk 5 Besar Dunia, Produksi Tembus Segini – Page 3

    Industri Besi dan Baja Indonesia Masuk 5 Besar Dunia, Produksi Tembus Segini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa industri besi dan baja Indonesia khususnya produk crude steel telah menempati posisi ke 5 dunia pada tahun 2023 dengan produksi sebesar 16,85 juta ton, naik sebesar 87% dibandingkan tahun 2019.

    Hal tersebut diungkapkan Faisol dalam kegiatan pameran terpadu seminar tahunan baja terbesar di Indonesia bertajuk “Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 (ISSEI)”.

    Menurut dia, saat ini, kapasitas produksi crude steel nasional berada di angka 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada tahun 2029. Di saat bersamaan semua pelaku industri dan pemerintah, termasuk besi dan baja, secara perlahan bertahap tapi pasti, harus mendorong penerapan prinsip industri hijau serta mempercepat adopsi teknologi rendah karbon, seperti hydrogen-based steelmaking.

    “Industri baja adalah sektor yang memainkan peran penting dalam kegiatan ekonomi. Khususnya industri logam, mengalami peningkatan tertinggi dibanding industri lainnya dan berkontribusi 5,9% untuk PDB untuk sektor non migas,” ungkap Faisol, Rabu (18/12/2024).

    Dengan mengangkat tema utama “Bersama Industri Baja Nasional Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas”, ISSEI 2025 merupakan sebuah platform strategis bagi para pelaku industri besi-baja nasional untuk membina kemitraan sinergis dan kolaboratif dengan para pelaku industri dan bisnis lintas sektoral dari dalam dan luar negeri.

    Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di regional Asia Tenggara, Indonesia berperan penting dalam peningkatan kapasitas dan kualitas produk industri besi-baja, baik dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045 maupun ASEAN Community Vision 2045 yang menempatkan prioritas tertinggi pada pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).

    ISSEI 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 21-23 Mei 2025 di Jakarta Convention Center Hall A-B, dengan rangkaian kegiatan Seminar, Diskusi Panel dan Seminar paralel dengan kegiatan pameran dan Business Matching.

    Selain itu akan digelar Kompetisi Green Steel Building sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, kompetisi ini dirancang untuk mendorong inovasi penggunaan baja ramah lingkungan. Agenda utama lainnya adalah SEAISI Conference & Exhibition 2025 dengan mengusung tema “Unlocking Key Strategies for the ASEAN Steel Industries” yang akan menghadirkan pembicara ahli di kalangan industri besi-baja dan pembuat kebijakan industri dari berbagai negara anggota ASEAN.

     

  • BKPM lakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan besar EV China

    BKPM lakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan besar EV China

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan besar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) asal China guna mempercepat investasi ekosistem mobil listrik di Indonesia.

    Pertemuan tersebut dilakukan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dengan perusahaan Build Your Dreams (BYD), CNGR New Material, dan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) saat kunjungan kerjanya ke China pada 16-17 Desember.

    Menteri Rosan dalam pernyataan di Jakarta, Rabu menyatakan kunjungan ke China tersebut dalam rangka mengawal investasi tiga perusahaan EV asal China yang telah berjalan di Indonesia.

    “Sebagaimana pesan dari Bapak Presiden Prabowo justru untuk selalu mengutamakan investor yang sudah berinvestasi di Indonesia, itu yang kita jaga,” ujar Menteri Rosan.

    Dijelaskannya, dalam pertemuan dengan BYD Auto, pihaknya membahas upaya percepatan untuk pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat. Melalui investasi tersebut, pihaknya meyakini akan memberikan nilai tambah perekonomian yang besar, dan menciptakan lapangan kerja.

    Selain itu, investasi BYD juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon pada tahun 2060, atau lebih cepat.

    Ia mengatakan, rencananya BYD akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun, serta terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

    Peningkatan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi komersial pada awal 2026.

    Adapun pabrik BYD di Indonesia ini akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 hektare.

    Sementara, pertemuan dengan CNGR New Material, disampaikan Menteri Rosan pihaknya membahas perkembangan investasi CNGR di Indonesia, serta rencana perusahaan untuk membangun Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KIHTK) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

    Di dalam kawasan industri di Konawe tersebut, CNGR berencana akan menggabungkan industrinya dari hulu ke hilir. CNGR sendiri telah berinvestasi di beberapa proyek industri smelter untuk pengolahan bijih nikel di Indonesia. Total investasi saat ini mencapai Rp42,4 trililun dengan jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 6.613 orang.

    “Pada prinsipnya kami terbuka untuk investasi dan akan memfasilitasi sebaik mungkin agar investasi bisa berkembang lebih besar,” kata Menteri Rosan.

    Ia mengatakan, CNGR juga berencana untuk mengundang investor global produsen advance material agar berinvestasi di dalam kawasan. Nantinya, para perusahaan di dalam kawasan tidak hanya akan mengolah nikel, tetapi juga kobalt, mangan dan mineral lainnya.

    Lebih lanjut, Menteri Rosan menyatakan dalam pertemuan dengan CATL, pihaknya menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mempercepat pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik.

    Saat ini Group CATL melalui konsorsium CBL (CATL, BRUNP dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN ANTAM dan IBC untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi yang dimulai dari pertambangan, smelter, industri bahan baterai (prekursor dan katoda), sel baterai, serta daur ulang baterai yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara dan di Karawang, Jawa Barat.

    Total investasi dari proyek ini diperkirakan akan mencapai 6 miliar dolar AS atau setara Rp96 triliun.

    “Pemerintah mendorong kemajuan kerja sama investasi ekosistem baterai kendaraan listrik karena ini sejalan dengan program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri serta transformasi hijau,” kata Menteri Rosan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024