Organisasi: ASEAN

  • Prabowo tiba di Malaysia siap bahas penguatan bilateral dua negara

    Prabowo tiba di Malaysia siap bahas penguatan bilateral dua negara

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tiba di Bunga Raya Complex, Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, 9 Januari 2025, sekitar pukul 10.00 waktu setempat (WS). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Prabowo tiba di Malaysia siap bahas penguatan bilateral dua negara
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 13:47 WIB

    Elshinta.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah tiba di Bunga Raya Complex, Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (9/1) sekitar pukul 10.00 waktu setempat dalam rangka melakukan kunjungan pribadi dan santap siang bersama Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

    Dalam kunjungan pribadi ini, Presiden Prabowo diagendakan bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur dan akan membahas sejumlah langkah strategis dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara.

    “Rencananya Bapak Presiden akan bertemu PM Malaysia. Nanti kedua pemimpin akan makan siang bersama dan tentunya saling bertukar pikiran baik terkait kondisi global maupun hubungan kedua negara,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Keberangkatan Presiden Prabowo dilakukan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada pukul 07.00 WIB. Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Malaysia yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Ini menjadi kunjungan perdana Prabowo ke Malaysia setelah menjabat sebagai Kepala Negara RI. Sebelumnya pertemuan antara Prabowo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim juga sempat terjadi pada Oktober 2024 setelah pelantikan Presiden Prabowo di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

    Presiden Prabowo saat itu menerima ucapan selamat atas pelantikannya secara langsung dari PM Anwar yang hadir di Jakarta. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam keterangannya yang dikeluarkan di Putrajaya, Kamis, mengatakan kunjungan kerja itu merupakan yang pertama oleh Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.

    Kedua pemimpin negara tersebut akan membahas kerja sama bilateral dan menjajaki potensi kerja sama baru untuk memperkuat hubungan kedua negara. Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga akan merayakan kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto dalam jamuan makan siang pribadi.

    Dengan Malaysia mengambil alih peran Ketua ASEAN tahun ini, kedua pemimpin diharapkan bertukar pandangan mengenai upaya penguatan Pembangunan Komunitas ASEAN, kerja sama regional, serta mengatasi tantangan global.

    Sumber : Antara

  • Menkomdigi Berharap AWS Tambah Investasi di RI, Tak Cukup Rp81 Triliun

    Menkomdigi Berharap AWS Tambah Investasi di RI, Tak Cukup Rp81 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap AWS dapat meningkatkan investasi mereka di Indonesia. 

    Meutya menuturkan Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan kapasitas data center di Indonesia, yang diperkirakan melonjak hingga 260% dalam beberapa tahun ke depan, sebagai peluang besar untuk memperluas investasi. 

    Saat ini, AWS telah menginvestasikan US$5 miliar atau Rp81 triliun (Kurs Rp16.212) di Indonesia sejak 2021, angka ini diharapkan terus meningkat seiring dengan penguatan ekonomi digital.  

    “Saya mendorong AWS untuk memberikan proporsi investasi yang lebih berimbang di kawasan Asean, dengan Indonesia sebagai prioritas utama,” kata Meutya dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

    Meutya menuturkan, sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki proyeksi nilai ekonomi digital sebesar US$130 miliar pada 2025. 

    Menkomdigi menegaskan bahwa kolaborasi dengan AWS bukan hanya soal investasi, tetapi juga memastikan Indonesia menjadi pusat transformasi digital di ASEAN.  

    “Kami tidak akan berhenti mendorong pihak-pihak global seperti AWS untuk mengoptimalkan kontribusinya demi memastikan Indonesia menjadi kekuatan digital terbesar di kawasan,” pungkas Meutya Hafid.  

    Menanggapi hal ini, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik & Jepang, Quint Simon, menyampaikan bahwa investasi US$5 miliar di Indonesia adalah yang terbesar yang pernah dilakukan AWS secara global. 

    Apalagi, AWS berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era ekonomi digital global.  

    “Kami membangun seluruh wilayah AWS di Indonesia dan berkomitmen untuk periode investasi 15 tahun, dari 2021 hingga 2036. Ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi prioritas kami,” ujar Quint.  

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan perpanjangan kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) guna menjadikan Indonesia sebagai pusat ekosistem digital di ASEAN.

    Nota kesepahaman yang sebelumnya terjalin sejak 2022 hingga 2024 kini diperpanjang untuk menjawab tantangan transformasi digital dan kebutuhan pembangunan talenta digital nasional.  

  • “Mendobrak Batas”, Program Regenerasi Atlet Disabilitas demi Paralimpiade 2028

    “Mendobrak Batas”, Program Regenerasi Atlet Disabilitas demi Paralimpiade 2028

    SOLO – National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mencanangkan program perekrutan atlet muda penyandang disabilitas. Melalui Progam “Mendobrak Batas”, NPC berharap bisa menjaring atlet muda dari berbagai daerah yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung Indonsia di Paralimpiade Los Angeles 2028.

    “Indonesia sudah tertinggal. Pencapaian kita di Paralimpiade malu-maluin (memalukan) karena hanya mendapat satu medali emas melulu,” kata Ketua Umum NPC Senny Marbun di Solo, Selasa, 7 Januari 2025.

    Prestasi Indonesia di ASEAN Para Games (APG) sesungguhnya tak mengecewakan. Bahkan Indonesia mencetak hattrick juara pada APG 2017, 2022 dan 2023. Rekor gemilang tim Merah Putih kian komplet karena menjadi juara empat kali dari lima keikusertaan di APG. Indonesia sukses mendobrak dominasi Thailand di level Asia Tenggara.

    Namun Indonesia harus bersaing ketat dengan Thailand saat berlaga di Asian Para Games (APG) atau di level Asia. Bahkan di Paralimpiade, Indonesia jauh tertinggal dengan Thailand. Di Paralimpiade Paris 2024, Thailand mampu meraih enam emas. Sedangkan Malaysia dan Singapura mengantungi dua medali emas. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya mendapatkan satu emas.

    “Dengan kondisi seperti ini, NPC bakal terjun ke daerah-daerah untuk mendapatkan atlet muda. Melalu program “Mendobrak Batas” yang merupakan festival pembibitan, kami berharap bermunculan atlet berusia muda yang akan dibina dan menjalani pemusatan latihan di Solo selama tiga bulan,” kata Senny yang didampingi Sekjen Ukun Rukaendi, Wasekjen Rima Ferdianto dan Humas Heri “Gogor” Isranto.

    Menurut Senny selama tiga bulan para atlet akan mendapat gemblengan di Pusat Pelatihan Paralimpiade Indonesia di Karanganyar, Jawa Tengah. Selanjutnya mereka dievaluasi apakah memiliki talenta yang bisa kian dikembangkan atau memang gagal sehingga dikembalikan ke daerahnya.

    “Ini adalam program regenerasi atlet. Jadi perekrutannya untuk atlet yang berusia maksimal 23. Sudah saatnya ada regenerasi atlet karena sudah banya yang uzur. Sasaran kami jelas yaitu Paralimpiade Los Angeles 2028. Targetnya Indonesia harus bisa masuk 10 besar Paralimpiade,” ujar dia.

    “Regenerasi atlet harus dilakukan. Kita sudah kalah dengan Thailand yang melakukan pembinaan secara intensif. Kini, mereka punya atlet lapis kedua dan bahkan ketiga yang usianya masih muda. Thailand tak rela Indonesia mendominasi ASEAN Para Games,” kata Senny lagi.

    Program “Mendobrak Batas” akan dilaksanakan di semua provinsi di Indonesia. Mereka yang menjalani seleksi tidak akan bertanding atau mengikuti lomba. Selama tiga hari mengikuti festival, para atlet hanya bermain game. Bila punya kualitas, mereka lolos seleksi dan menjalani pemusatan latihan. Para atlet juga diarahkan akan menekuni cabang olahraga yang memungkinkan mereka berprestasi.

    “Ada banyak atlet yang salah menekuni cabang olahraga. Ini yang menjadikan mereka gagal berprestasi. Rencananya kami mengarahkan mereka akan menekuni cabang apa agar bisa berprestasi,” kata Rima menambahkan.

    Rima, lebih lanjut, NPC sudah fokus ada pembinaan usia dini. Ini menjadikan Indonesia mungkin kalah bersaing dengan Thailand di ASEAN Para Games 2026 yang digelar di negara mereka.

    Pasalnya, ada beberapa cabor seperti anggar kursi roda, taekwondo dan e-sport yang memang didominasi Thailand. Cabor itu pun memberikan banyak medali.

    “Kami masih mencari atlet untuk cabang itu. Jelas kami kalah dengan Thailand karena mereka memiliki atlet di cabang itu dan sudah dipersiapkan lama,” ucap Rima.

    “Di APG 2026 di Thailand, kami mungkin kalah. Tetapi kami akan bangkit kembali pada APG di Malaysia dan Singapura. Begitu pula di Paralimpiade, kami sudah harus memperbaiki peringkat,” ujarnya.

  • Komdigi Ajak Pemain Data Center Global Tambah Investasi di RI

    Komdigi Ajak Pemain Data Center Global Tambah Investasi di RI

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong para pemain data center global untuk melanjutkan investasinya di Indonesia. Ajakan itu tak terlepas Indonesia yang akan jadi pusat ekosistem digital di kawasan Asia Tenggara.

    Amazon Web Services (AWS) yang sebelumnya telah menanam investasi sebesar USD 5 miliar di Indonesia sejak 2021, kini diperpanjang komitmen perusahaan tersebut. Namun nilai investasi terbaru tidak disebutkan Komdigi.

    “Kami tidak hanya mengapresiasi kontribusi AWS, tetapi juga menegaskan bahwa Indonesia adalah pasar yang strategis, dengan potensi yang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Oleh karena itu, kami meminta AWS untuk menambah porsi investasinya di Indonesia guna memastikan pertumbuhan yang berimbang sesuai potensi kami,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan petinggi AWS Asia Pasifik di kantor Kemkomdigi, Rabu (8/1) seperti dikutip dari siaran persnya.

    Meutya Hafid secara tegas meminta AWS melihat proyeksi pertumbuhan kapasitas data center di Indonesia, yang diperkirakan melonjak hingga 260% dalam beberapa tahun ke depan, sebagai peluang besar untuk memperluas investasi. Saat ini, AWS telah menginvestasikan 5 miliar USD di Indonesia sejak 2021, angka yang diharapkan terus meningkat seiring dengan penguatan ekonomi digital.

    “Indonesia bukan hanya pasar yang besar, tetapi juga strategis. Potensi pasar kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur cloud kami tidak bisa diabaikan. Saya mendorong AWS untuk memberikan proporsi investasi yang lebih berimbang di kawasan ASEAN, dengan Indonesia sebagai prioritas utama,” tutur Meutya.

    Menanggapi hal ini, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik & Jepang, Quint Simon, menyampaikan bahwa investasi 5 miliar USD di Indonesia adalah yang terbesar yang pernah dilakukan AWS secara global.

    “Kami membangun seluruh wilayah AWS di Indonesia dan berkomitmen untuk periode investasi 15 tahun, dari 2021 hingga 2036. Ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi prioritas kami,” ujar Quint.

    AWS juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era ekonomi digital global.

    Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki proyeksi nilai ekonomi digital sebesar 130 miliar USD pada 2025. Menkomdigi menegaskan bahwa kolaborasi dengan AWS bukan hanya soal investasi, tetapi juga memastikan Indonesia menjadi pusat transformasi digital di ASEAN.

    “Ini adalah momen bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya. Kami tidak akan berhenti mendorong pihak-pihak global seperti AWS untuk mengoptimalkan kontribusinya demi memastikan Indonesia menjadi kekuatan digital terbesar di kawasan,” pungkas Meutya Hafid.

    (agt/fay)

  • Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru – Halaman all

    Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mayor Jenderal atau Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru adalah Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Darat atau Asops Kasad.

    Jenderal bintang dua ini menjabat posisi Asops Kasad sejak 24 Juli 2024.

    Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru sebelumnya menjabat sebagai Waasops KSAD Bidang Renops saat masih berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

    Hingga akhirnya perwira tinggi TNI AD ini ikut dalam kenaikan pangkat 86 Pati TNI yang berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1719/VIII/2024 tanggal 28 Agustus 2024

    Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru diketahui sebagai lulusan Akademi Militer atau Akmil 1993.

    Pria yang mahir dalam bidang Infanteri ini merupakan kelahiran Hatusua, Kairatu, Seram Bagian Barat pada 31 Juli 1971 ini

    Pendidikan

    Berikut adalah riwayat pendidikan yang pernah dijalani oleh Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, dilansir Wikipedia :

    Akademi Militer (1993)

    Seskoad (2008)

    Sesko TNI (2016)

    Karier

    Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru adalah Jenderal TNI dengan karier cemerlang.

    Pria berdarah Maluku ini diketahui memiliki segudang pengalaman.

    Karier militer Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru berawal saat dirinya menjabat sebagai Danton Yonif Kostrad di tahun 1994.

    Setelah hal itu, kariernya mulai naik hingga akhirnya dirinya berada di posisi Asops Kasad.

    Berikut rincian lengkap karier Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru :

    Letnan Dua s/d Letnan Satu

    Danton Yonif Kostrad (1994)

    Danton II/A Yonif Linud 328/Dirgahayu (1994—1996)

    Danton I/B Yonif Linud 328/Dirgahayu (1996—1997)

    Kapten

    Kasi 1/Intel Yonif Linud 328/Dirgahayu (1997—1999)

    Danki Bantuan Yonif Linud 328/Dirgahayu (1999—2000)

    Danki Senapan B Yonif Linud 328/Dirgahayu (2000—2003)

    Mayor

    Gumil Gol VI Depnik Pusdikif (2003—2005)

    Kasi 2/Operasi Brigif Linud 17/Kujang I (2005—2006)

    Wadanyonif Linud 328/Dirgahayu (2006—2008)

    Letnan Kolonel

    Pabandya Lid Sintel Dam XVII/Cenderawasih (2008—2009)

    Danyonif Linud 305/Tengkorak (2009—2011)

    Dandim 1710/Mimika (2011—2012)

    Kasiops Rem 174/ATW Kodam XVII/ Cenderawasih (2012—2014)

    Kolonel

    Danbrigif Linud 17/I (2014—2015)

    Asops Kasdam XVII/Cenderawasih(2015—2017)

    Danrem 151/Binaiya (2017—2018)

    Paban III/Siapsat Sopsad (2018—2020)

    Paban VI/Operasi Dalam Negeri Sopsad (2020—2022)

    Paban V/Kermalat ASEAN Slatad (2022)

    Brigadir Jenderal TNI

    Asops Kaskostrad (2022—2024)

    Waasops Kasad Bid Renops (2024)

    Mayor Jenderal TNI

    Asops Kasad (2024—Sekarang)

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

  • Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Jadi 59 Tahun, Ini Perbandingannya dengan Negara Lain di ASEAN

    Usia Pensiun Pekerja di Indonesia Jadi 59 Tahun, Ini Perbandingannya dengan Negara Lain di ASEAN

    Jakarta: Pemerintah resmi mengubah batas usia pensiun pekerja di Indonesia. Mulai Januari 2025 usia pensiun naik menjadi 59 tahun.

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, kenaikan usia pensiun pekerja di Indonesia diterapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 

    “Nothing is really special, jadi itu artinya kan sudah ada PP 2015 (PP Nomor 45 Tahun 2015), artinya ya itu kita laksanakan dan sampai sekarang kami masih monitoring dan itu sesuatu yang sudah berjalan dari 2015,” ujar Yassierli dikutip dari Antara, Rabu, 8 Januari 2025.

    Batas usia pensiun pekerja di Indonesia untuk pertama kalinya ditetapkan adalah 56 tahun lewat PP 45 Tahun 2015. Kemudian pada 1 Januari 2019 usia pensiun menjadi 57 tahun dan bertambah satu tahun setiap tiga tahun kemudian sampai mencapai usia pensiun 65 tahun

    Usia pensiun ini pun menjadi landasan pemanfaatan program jaminan pensiun yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK). Perpanjangan batas usia pensiun menjadi kesempatan untuk menyiapkan uang pensiun lebih panjang dan bisa meningkatkan jumlah tabungan pensiun.
     

    Lalu bagaimana dengan negara ASEAN lainnya? Berdasarkan data World Population Review negara ASEAN dengan usia pensiun paling tinggi adalah Filipina, yakni 65 tahun.

    Dijelaskan usia pensiun bagi pegawai negeri sipil di Filipina adalah 65 tahun. Saat ini mereka memiliki pilihan untuk mengambil pensiun dini pada usia 60 tahun.

    Berikut adalah daftar usia pensiun negara-negara ASEAN berdasarkan data World Population Review:

    Filipina: 65 tahun
    Singapura: 63 tahun 
    Vietnam: 61 tahun
    Malaysia, Thailand: 60 tahun
    Indonesia: 59 tahun.

    Jakarta: Pemerintah resmi mengubah batas usia pensiun pekerja di Indonesia. Mulai Januari 2025 usia pensiun naik menjadi 59 tahun.
     
    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, kenaikan usia pensiun pekerja di Indonesia diterapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 
     
    “Nothing is really special, jadi itu artinya kan sudah ada PP 2015 (PP Nomor 45 Tahun 2015), artinya ya itu kita laksanakan dan sampai sekarang kami masih monitoring dan itu sesuatu yang sudah berjalan dari 2015,” ujar Yassierli dikutip dari Antara, Rabu, 8 Januari 2025.

    Batas usia pensiun pekerja di Indonesia untuk pertama kalinya ditetapkan adalah 56 tahun lewat PP 45 Tahun 2015. Kemudian pada 1 Januari 2019 usia pensiun menjadi 57 tahun dan bertambah satu tahun setiap tiga tahun kemudian sampai mencapai usia pensiun 65 tahun
     
    Usia pensiun ini pun menjadi landasan pemanfaatan program jaminan pensiun yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK). Perpanjangan batas usia pensiun menjadi kesempatan untuk menyiapkan uang pensiun lebih panjang dan bisa meningkatkan jumlah tabungan pensiun.
     

     
    Lalu bagaimana dengan negara ASEAN lainnya? Berdasarkan data World Population Review negara ASEAN dengan usia pensiun paling tinggi adalah Filipina, yakni 65 tahun.
     
    Dijelaskan usia pensiun bagi pegawai negeri sipil di Filipina adalah 65 tahun. Saat ini mereka memiliki pilihan untuk mengambil pensiun dini pada usia 60 tahun.
     
    Berikut adalah daftar usia pensiun negara-negara ASEAN berdasarkan data World Population Review:

    Filipina: 65 tahun
    Singapura: 63 tahun 
    Vietnam: 61 tahun
    Malaysia, Thailand: 60 tahun
    Indonesia: 59 tahun.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • 4 Direktur XL Axiata (EXCL) Mundur dalam Sebulan, Ada Apa?

    4 Direktur XL Axiata (EXCL) Mundur dalam Sebulan, Ada Apa?

    Dua direktur di PT XL Axiata Tbk (EXCL) tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri di awal 2025. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), EXCL melaporkan telah menerima surat pengunduran diri Rico Usthavia Frans dan I Gede Darmayusa selaku direktur perseroan pada Selasa, 7 Januari 2025.

    Pengunduran diri Rico Usthavia Frans akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.

    “Sedangkan pengunduran diri Bapak I Gede Darmayusa selaku direktur akan berlaku efektif pada saat aksi korporasi merger perseroan dinyatakan efektif,” ujar Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman, dikutip Kamis (9/1).

    Selanjutnya, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam RUPS EXCL terdekat sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mundur karena alasan pribadi

    Alasan pengunduran diri dua direktur EXCL di awal Januari sama-sama beralasan pribadi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Sementara itu, sebelum proses merger XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel pada Rabu, 11 Desember 2025, Dian Siswarini juga mengundurkan dari kursi presiden direktur XL Axiata.

    Perseroan menerima surat pengunduran diri Dian pada Selasa, 3 Desember 2024. Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman menjelaskan maksud pengunduran diri Dian karena alasan pribadi.

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” jelas Ranty dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (4/12).

    Diketahui, Dian Siswarini diangkat sebagai presiden direktur XL Axiata berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 1 Maret 2015.

    Kemudian, salah satu direktur perseroan, Abhijit Navalekar juga mengumumkan pengunduran diri pada Selasa, 24 Desember 2024 dengan alasan yang sama, yaitu alasan pribadi.

    “Pada 24 Desember 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Abhijit Navalekar selaku direktur perseroan yang akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham perseroan terdekat,” ujar Ranty dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (27/12).

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” lanjut Ranty.

    Merger XL Axiata dan Smartfren

    Perlu diketahui, perseroan melakukan aksi merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Smart Telcom (SmartTel). Merger ini menghasilkan nilai gabungan pra-sinergi mencapai Rp104 triliun.

    Dari merger yang dilakukan, membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart.

    XLSmart disebut memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang dapat mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, serta terciptanya inovasi. Merger XL Axiata dan Smartfren ini juga mendorong pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

    Group CEO Axiata Group, Vivek Sood menjelaskan konsolidasi industri ini membuka jalan bagi Indonesia dan ASEAN yang lebih terkoneksi, serta membantu mengurai masalah kesenjangan digital dalam menciptakan masa depan yang inklusif bagi seluruh komunitas maupun bisnis agar dapat berkembang.

  • Alasan Mengapa Keanggotaan Indonesia di BRICS Jadi Langkah Tepat Prabowo Menurut Pakar

    Alasan Mengapa Keanggotaan Indonesia di BRICS Jadi Langkah Tepat Prabowo Menurut Pakar

    GELORA.CO – Keanggotaan penuh Indonesia di BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dinilai menjadi langkah tepat yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Guru Besar Politik Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof. Aleksius Jemadu memandang bahwa keanggota BRICS menguntungkan Indonesia secara historis dan dari aspek sosio-ekonomi.

    “Karena secara historis The Global South (Negara-Negara Berkembang di Selatan) adalah habitat alamiah Indonesia,” kata Prof. Aleksius saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (8/1/2025).

    Selain itu, Aleksius memandang bahwa kebijakan luar negeri tersebut dapat mendukung program prioritas pemerintah di dalam negeri, khususnya ketahanan pangan dan diversifikasi energi. Sementara itu, dia mengatakan bahwa keanggotaan di BRICS bisa membawa keuntungan bagi Indonesia dengan mempertimbangkan potensi pasar yang begitu besar karena terdapat raksasa ekonomi masa depan dunia, yakni India dan China.

    “Keputusan itu juga melepaskan Indonesia dari keterikatan yang kaku dengan ASEAN yang selama ini membatasi ruang gerak dan manuver diplomasi kita. Apalagi di dalam BRICS sudah bergabung Thailand, Malaysia, dan Vietnam, yang menjadi pesaing kita di Asia Tenggara,” ujarnya.

    Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa ada dua tantangan ke depannya bagi Indonesia usai menjadi anggota penuh BRICS, yakni pertama, persaingan internal antarnegara BRICS. Kemudian, kedua, prinsip bebas aktif yang masih dipertahankan agar tidak larut dalam pendekatan konfrontatif China terhadap Kelompok G7.

    Pakar hubungan internasional Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia Riska Sri Handayani menilai keanggotaan penuh Indonesia di BRICS menjadi gebrakan besar Presiden Prabowo Subianto menjelang 100 hari pemerintahannya. Walaupun demikian, dalam konteks politik dalam negeri, Riska mengingatkan pemerintah perlu menunjukkan kebermanfaatan keanggotaan penuh tersebut.

    “Pemerintah dalam hal ini harus bisa proaktif memanfaatkan keanggotaan pada BRICS dalam mengejar kepentingan nasionalnya. Ada banyak sektor-sektor yang dapat digarap dalam kerangka kerja sama antara negara-negara anggota, dan keanggotaan Indonesia nantinya akan dapat meningkatkan bargaining power (kekuatan tawar-menawar, red.) untuk kepentingan dalam negeri,” kata Riska saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

    Kemudian dalam konteks politik luar negeri, dia menilai keanggotaan penuh tersebut dapat memperkokoh posisi The Global South atau Negara-Negara Berkembang di Selatan pada forum global dan membuka peluang kerja sama dengan negara-negara Utara Global.

    “Bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS diharapkan akan dapat membawa sentimen positif untuk menghindari ketegangan geopolitik dan konflik internasional, terlebih Indonesia selama ini dikenal sebagai negara nonblok,” ujarnya.

    Walaupun demikian, Riska mengatakan bahwa terdapat kekhawatiran adanya sentimen negatif dari Amerika Serikat terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS.

    “Hal ini terkait fakta adanya rivalitas antara Amerika Serikat-Rusia dan persaingan antara pemerintah Amerika Serikat dengan China. Terlebih lagi, fakta bahwa Amerika Serikat saat ini kembali di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang dapat mengulang kembali perang dagang pada tahun 2018 yang lalu,” jelasnya.

    Oleh sebab itu, dia mengingatkan bahwa penting bagi Indonesia untuk menjaga posisinya di luar pengaruh dan tarik-menarik kekuatan global.

    “Kedaulatan dan populasi 270 juta masyarakat adalah modal sekaligus tanggung jawab negara untuk mewujudkan apa yang menjadi kepentingan nasionalnya tanpa harus mengikatkan diri pada salah satu kekuatan,” ujarnya.

    Sementara, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Jember (Unej) Prof. Abubakar Eby Hara mengatakan bahwa dalam konteks politik luar negeri, keanggotaan penuh Indonesia di BRICS menunjukkan komitmen jangka panjang.

    “Untuk mendorong tatanan hubungan internasional yang lebih adil. Ini sudah disuarakan sejak masa Bung Karno (Presiden Pertama RI Soekarno),” kata Prof. Eby saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dengan menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia dapat membangun kekuatan secara politis untuk menghadapi kekuatan negara-negara lain. “Misalnya, untuk melawan kemunafikan Barat yang misalnya membela Israel yang jelas-jelas melakukan genosida dan pelanggaran HAM (hak asasi manusia),” ujarnya.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa keanggotaan penuh di BRICS membawa harapan peningkatan perdagangan dengan sesama negara anggota BRICS.

    “Para anggotanya juga sedang mencari alternatif kerja sama yang lebih menguntungkan, seperti menggunakan mata uang lokal sesama mereka. Ini sudah dipraktikkan oleh Rusia dengan China misalnya,” katanya.

    Sebelumnya, Senin (6/1/2025), Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.

    “Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global,” demikian pernyataan Pemerintah Brasil.

    Bergabungnya Indonesia ke BRICS pertama kalinya disepakati oleh anggota-anggota BRICS dalam KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023. Namun, karena Indonesia melaksanakan pemilihan umum pada Februari 2024, Pemerintah RI secara resmi menyatakan niat bergabung ke dalam BRICS hanya setelah pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto terbentuk.

    Dalam pernyataannya, Brasil menilai Indonesia telah mendukung isu-isu yang menjadi prioritas selama presidensi Brasil di BRICS dari 1 Januari hingga 31 Desember 2025. BRICS didirikan pada 2009 dengan anggota Brasil, Rusia, India, dan China, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, yang kemudian akronim dibentuk dari huruf pertama negara anggota tersebut.

    Blok ini sekarang telah diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, namun kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS. Selain Indonesia, BRICS juga menyambut tiga negara Asia Tenggara lainnya sebagai anggota baru, yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

    Anggota-anggota BRICS menguasai 40 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto (PDB) global sehingga menjadikannya pemain yang penting di kancah internasional.

  • Indonesia Gabung BRICS, Akan Ada Perubahan Apa? – Halaman all

    Indonesia Gabung BRICS, Akan Ada Perubahan Apa? – Halaman all

    Indonesia telah secara resmi menjadi anggota BRICS, menambahkan ekonomi terbesar di Asia Tenggaradengan populasi terbanyak di kawasan tersebut ke dalam blok itu.

    BRICS didirikan oleh Brasil, Rusia, Cina, dan India pada tahun 2009, dan telah berkembang relevansinya sebagai forum internasional bagi negara-negara berkembang. Afrika Selatan bergabung segera setelah pertemuan puncak pertama. Lalu pada tahun 2024, Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota.

    Didorong oleh anggota-anggota baru, BRICS berusaha memperkuat reputasinya sebagai alternatif bagi kelompok ekonomi utama G7 yang dipimpin Amerika Serikat.

    “Kami telah menegaskan beberapa kali bahwa BRICS merupakan platform penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memastikan bahwa suara dan aspirasi negara-negara Selatan Global terwakili dengan baik dalam proses pengambilan keputusan global,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rolliansyah Soemirat, kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Jakarta “berkomitmen untuk berkontribusi pada agenda yang dibahas oleh BRICS, termasuk upaya untuk mempromosikan ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, dan kesehatan masyarakat,” lanjut Rolliansyah Soemirat.

    Gabung BRICS, Prabowo berisiko ‘dimusuhi’ Barat?

    Presiden Indonesia sebelumnya, Joko Widodo, menolak bergabung dengan BRICS pada tahun 2023, dengan mengatakan Jakarta masih mempertimbangkan pro dan kontra dan tidak ingin “terburu-buru.” Sementara presiden yang baru saja terpilih yakni Prabowo Subianto tidak terlihat khawatir.

    Namun pergeseran di Jakarta menandakan lebih dari sekadar perubahan pemerintahan. Dengan tatanan global yang dipimpin Barat yang dipandang sebagai terkoyak secara politik, dilemahkan oleh kekacauan ekonomi dan perang di Ukraina dan Timur Tengah, negara-negara di Global Selatan semakin bersedia untuk bergerak lebih dekat ke Beijing dan Moskow dan berisiko membuat Washington berang.

    Lebih dari 30 negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam, kini telah menyatakan minat atau secara resmi mengajukan keanggotaan BRICS.

    BRICS inginkan dunia yang multipolar

    Evolusi BRICS menjadi blok geopolitik yang lebih besar juga didorong oleh kebangkitan Cina sebagai kekuatan ekonomi dan politik global. Pemerintah Cina sering menyerukan tatanan dunia yang multipolar, dan infrastruktur keamanan dan keuangan yang tidak secara eksklusif didominasi oleh AS. Anggota BRICS juga sering membahas dominasi global dolar AS, dan perlunya kerangka keuangan alternatif antarnegara.

    Secara diplomatis, BRICS penting bagi Cina dan Rusia sebagai simbol lanskap multipolar yang sedang berkembang. Forum BRICS pada 2024 yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa Moskow masih punya banyak kawan di seluruh dunia meskipun ada sanksi Barat.

    Mengomentari keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Guo Jiakun, memujinya sebagai “negara berkembang utama dan kekuatan penting di Dunia Selatan.”

    Penting untuk dicatat bahwa BRICS bukanlah kelompok yang secara terang-terangan anti-Barat. Indonesia, seperti halnya anggota pendiri BRICS, India, menikmati hubungan baik dengan negara-negara Barat, dan tidak mungkin memihak dalam pertikaian geopolitik antara AS dan para pesaingnya.

    Indonesia diharapkan jadi penyeimbang

    “Indonesia tidak bermaksud melepaskan diri dari Barat baik perlahan-lahan maupun secepatnya,” kata M. Habib Abiyan Dzakwan, peneliti di departemen hubungan internasional di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, kepada DW.

    “Dalam DNA kebijakan luar negeri Indonesia, semua adalah sahabat sebagaimana dinyatakan oleh Prabowo juga,” katanya. Ia menambahkan bahwa Jakarta “hanya ingin memperluas lapangan permainannya.”

    “Jika Indonesia dapat mempertahankan posisi non-bloknya dan memengaruhi agenda BRICS dengan pandangan inklusif untuk tidak mengecualikan atau meniadakan Barat, saya kira mungkin tidak akan berdampak banyak pada hubungan kita dengan Barat,” menurut Habib.

    Teuku Rezasyah, pakar hubungan internasional lainnya dan dosen dari Universitas Padjadjaran di Jawa Barat, mengatakan kepada DW bahwa Indonesia dapat bertindak sebagai “penyeimbang” dalam BRICS, sekaligus menjaga hubungannya dengan AS dan UE.

    “Sebagai kekuatan menengah, menjadi anggota BRICS memberi Indonesia pengaruh dalam tatanan global,” katanya.

    Efek Donald Trump terhadap negara BRICS

    Ketika Presiden AS terpilih Donald Trump menjabat akhir bulan ini, AS diperkirakan akan menarik diri dari keterlibatan multilateral. Pada bulan November 2024, Trump juga mengancam anggota BRICS akan diputus dari ekonomi AS jika mata uang BRICS diciptakan.

    Alexander Raymond Arifianto, peneliti senior di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam (RSIS), percaya bahwa pendekatan yang lebih transaksional oleh pemerintahan Trump dapat memberi Indonesia kesempatan untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dalam organisasi regional.

    “Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya tidak hanya akan memperkuat posisi non-blok kawasan tersebut dalam tatanan geopolitik yang semakin tidak pasti, tetapi juga akan memperkuat status Indonesia sebagai pemimpin ASEAN serta mandat multilateralnya pada saat Amerika Serikat condong ke arah unilateralisme,” tulis Arifianto dalam sebuah artikel baru-baru ini.

    Laporan tambahan dari Jakarta oleh Prita Kusumaputri dan Iryanda Mardanuz

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Tiket Piala AFF 2024 di Solo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Januari 2025

    Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Tiket Piala AFF 2024 di Solo Regional 8 Januari 2025

    Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Tiket Piala AFF 2024 di Solo
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com

    Polresta Solo
    menangkap pelaku kasus dugaan penipuan penjualan tiket ASEAN Cup alias
    Piala AFF 2024
    berinisial RBA (31), Rabu (8/1/2025).
    Penangkapan di Kawasan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
    RBA melakukan aksi dugaan penipuan saat pertandingan Indonesia vs Filipina di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (21/12/2024) dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Pelaku ditangkap setelah melakukan upaya melarikan diri selama 18 hari sejak pertandingan digelar.
    “Tersangka dugaan
    penipuan tiket
    telah ditangkap, saat ini yang bersangkutan sedang dalam proses pemeriksaan oleh penyidik,” kata Kanit Reserse Mobil (Resmob) Iptu Irham Rhozan Al Fiqri, di sela-sela pemeriksaan tersangka di Polresta Solo.
    Kasus ini merugikan 7 orang korban dengan kerugian 188 tiket dengan total nilai ratusan juta rupiah.
    Sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan pengejaran RBA setelah para korban melakukan pelaporan.
    “Korban sudah kami mintai keterangan, dan proses penyelidikan terus berjalan,” kata Iwan Saktiadi.
    “Ada dua alamat pelaku yang kami terima. Keduanya telah kami mintakan konfirmasi dengan keluarga pelaku,” jelasnya.
    Kepolisian sempat kesulitan melakukan pelacakan terhadap pelaku karena pelaku mematikan seluruh perangkat komunikasinya.
    “Termasuk GPS pada mobil dan nomor handphone terduga pelaku semuanya tidak aktif. Walaupun begitu, kami akan gunakan cara lainnya dalam mencari terduga pelaku ini,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.