Organisasi: ASEAN

  • Bandara VVIP IKN Akan Segera Tuntas

    Bandara VVIP IKN Akan Segera Tuntas

    Jakarta, Beritasatu.com – Hutama Karya memastikan penyelesaian Bandara VVIP IKN berjalan sesuai rencana sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Infrastruktur ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas serta mendukung mobilitas aparatur pemerintahan dan aktivitas ekonomi di kawasan IKN.

    Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN) Danis H Sumadilaga menyampaikan, pembangunan Bandara IKN Nusantara berjalan sesuai rencana dan bahkan lebih cepat dari target yang ditetapkan. 

    Dalam keterangannya di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Jumat (14/2/2025), ia mengungkapkan bahwa proses finishing bandara sedang berlangsung dan dipastikan rampung pada Maret 2025. 

    “Kalau kontraknya sampai akhir April, tetapi monitoring saya kemarin, akhir Maret sudah bisa selesai,” ujar Danis.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan, Hutama Karya berkomitmen menyelesaikan proyek Bandara VVIP IKN, khususnya pada fasilitas darat, dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai pemberi kerja. 

    Saat ini, progres pekerjaan utama di sisi darat telah mencapai 100%, mencakup terminal VVIP dan VIP, menara Air Traffic Control (ATC), kantor administrasi, serta bangunan peribadatan. Sementara itu, beberapa pekerjaan tambahan, termasuk sistem drainase, ditargetkan rampung pada Maret 2025.

    ”Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan standar terbaik sehingga dapat mendukung konektivitas serta aktivitas pemerintahan di IKN mendatang,” ujar Adjib tentang Bandara VVIP IKN.

    Untuk memastikan efisiensi dan kualitas pembangunan, Hutama Karya mengadopsi teknologi building information modeling (BIM) guna meningkatkan akurasi perhitungan pekerjaan serta pemantauan progres secara real-time. Berkat penerapan teknologi ini, proyek Gedung Bandara VVIP IKN berhasil meraih juara 1 pada kategori building di ajang 3rd ASEAN BIM Competition 2024 yang berlangsung di Kota Kinabalu, Malaysia.

    Penyelesaian proyek ini dihadapkan pada sejumlah tantangan, salah satunya curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi sempat menyebabkan genangan air di beberapa titik area proyek karena saluran drainase yang belum terkoneksi dengan fasilitas sisi udara.

    “Ketika Bandara VVIP IKN ini telah beroperasi, diharapkan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan ekonomi di sekitarnya, serta memperkuat portofolio perusahaan di bidang infrastruktur transportasi udara,” tutup Adjib Al Hakim soal pembangunan Bandara VVIP IKN.

  • Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-Kanada, Ada Potensi Tambahan PDB US Miliar

    Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-Kanada, Ada Potensi Tambahan PDB US$6 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Perjanjian Perdagangan Bebas antara Kanada dan Asean atau Asean-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) ditargetkan rampung pada tahun ini.

    Duta Besar Kanada untuk Asean Vicky Singmin menuturkan negosiasi perjanjian dagang antara negaranya dengan Asean masih terus berjalan. Singmin mengatakan, pihaknya sangat ingin mendapatkan kesepakatan yang kuat dan substantif.

    Dia melanjutkan, jika rampung dan diimplementasikan, perjanjian tersebut akan menambah produk domestik bruto (PDB) Kanada sebesar sekitar US$2,5 miliar, sedangkan PDB untuk Asean secara keseluruhan akan bertambah sebesar US$6 miliar

    “Kami menantikan penyelesaian substantif (ACAFTA) pada 2025. Kami bekerja sama erat dengan Indonesia, yang merupakan koordinator negara ekonomi Kanada, dan juga dengan Malaysia sebagai ketua Asean pada tahun ini,” jelas Dubes Singmin dalam sesi konferensi pers di Canada’s Official Residence di Jakarta pada Jumat (14/2/2025).

    Singmin menjelaskan yang menonjol dalam ACAFTA adalah banyak upaya yang telah dilakukan sebelum dimulainya perundingan. Dia menuturkan, hal tersebut dilakukan guna melihat manfaatnya yang akan didapatkan baik oleh Asean maupun Kanada.

    Mengutip laman resmi Pemerintah Kanada, negosiasi ACAFTA dimulai pada 16 November 2021. Perundingan perjanjian dagang itu dilakukan untuk meningkatkan hubungan komersial dan memperkuat kehadiran Kanada di pasar Asean yang berkembang pesat ini. 

    “Perjanjian potensial ini akan membantu menciptakan peluang pasar baru bagi barang dan jasa Kanada. Hal ini juga akan mendukung lingkungan perdagangan dan investasi yang lebih transparan dan dapat diprediksi,” demikian kutipan dari laman tersebut.

    Sebagai sebuah kelompok, negara-negara anggota Asean merupakan mitra dagang terbesar keempat Kanada pada 2023 dengan nilai perdagangan barang bilateral antara keduanya mencapai US$38,8 miliar

    Adapun, Asean adalah salah satu kawasan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Perdagangan dan investasi Kanada di Asia Tenggara berkembang pesat—tidak hanya dalam volume, namun juga di banyak sektor, mencakup Ekstraktif, teknologi bersih, pertanian dan pertanian pangan, teknologi komunikasi informasi, layanan keuangan, luar angkasa, infrastruktur, serta barang konsumen.

  • Donald Trump Mulai Berhentikan Pegawai di Sejumlah Lembaga, Siapkan Pemangkasan Besar – Page 3

    Donald Trump Mulai Berhentikan Pegawai di Sejumlah Lembaga, Siapkan Pemangkasan Besar – Page 3

    Sebelumnya, kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif impor untuk beberapa negara seperti China, Kanada, dan Meksiko, tengah jadi sorotan dunia saat ini. Beberapa negara melihat ini bukan ancaman tetapi justru peluang dari kebijakan Donald Trump tersebut.

    Ketua Dewan Pembina Indonesia Business Council (IBC) Arsjad Rasjid menilai, imbas kebijakan Trump bisa dilihat dari beberapa sisi. Menurutnya, Indonesia bisa mengambil sudut pandang positif terhadapnya.

    “Untuk kita, kita harus melihat peluangnya. Misalnya contoh, kalau mereka enggak mau beli produk China, kalau produk Indonesia gimana?” kata Arsjad di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

    “Dengan begitu, pengusaha China akan lebih banyak investasi di Indonesia. Kalau enggak, tidak bisa dia jualan,” dia menambahkan.

    Menurut dia, Indonesia harus bisa mengambil sisi positif dari kebijakan Trump, lantaran banyak potensi perdagangan yang bisa dikawal oleh Indonesia. Tak hanya itu, Indonesia pun didorong untuk bisa bersinergi dengan negara tetangga dalam menyikapinya.

    “Di sisi ini juga yang penting, bicara mengenai, kenapa enggak Indonesia, kenapa enggak Asean, menjadi the supply chain,” ujar Arsjad.

    Sudut pandang terhadap kebijakan Donald Trump pun telah beberapa kali diutarakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Khususnya setelah Amerika Serikat memilih keluar dari Paris Agreement.

    Bahlil bilang, keputusan Trump hengkang dari Paris Agreement membuat batu bara kembali dibutuhkan. Utamanya sebagai sumber kelistrikan yang lebih hemat biaya dibanding energi baru terbarukan (EBT).

    “Kita pikir batu bara udah mau selesai, eh bernyawa lagi barang ini. Jadi bapak/ibu semua, memang batu bara ini jujur saya katakan harganya jauh lebih murah,” kata Bahlil di Mandiri Investment Forum 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (11/2/2025) kemarin.

  • Istana: Kedekatan Prabowo, Erdogan, Modi, Anwar bawa kepentingan G20

    Istana: Kedekatan Prabowo, Erdogan, Modi, Anwar bawa kepentingan G20

    Mereka juga menjalankan peran menjaga perdamaian dunia di mana semakin banyak terjadi konflik yang menimbulkan ketidakpastian dalam lingkup politik internasional

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Komunikasi Kepresidenan menilai kedekatan Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah pimpinan negara, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, PM India Narendra Modi, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim karena membawa kepentingan yang sama sebagai anggota G20.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte mengatakan bahwa kedekatan Presiden Prabowo dengan ketiga pimpinan negara itu karena Turki, India, Malaysia dan Indonesia memiliki peran penting sebagai sesama anggota G20.

    “Jadi ada peran sebagai negara-negara terdepan dari negara-negara yang sedang membangun di selatan atau ‘developing countries’ dari ‘global south’. Mereka merasa punya kepentingan yang sama untuk memajukan dan menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Philips kepada ANTARA melalui pesan audio yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Pernyataan Philips itu berkaitan dengan pertemuan Presiden Prabowo dengan sejumlah petinggi negara, yang intens dilakukannya pada awal tahun, yakni mulai dari kunjungan kenegaraannya ke India dan Malaysia pada akhir Januari lalu, serta belakangan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

    Philips menjelaskan bahwa Presiden Prabowo, Presiden Erdogan, PM Modi dan PM Anwar Ibrahim memiliki kepentingan untuk bersama-sama membawa kesejahteraan untuk rakyatnya masing-masing.

    Peran menjaga perdamaian dunia juga tidak luput dari pembahasan saat para pemimpin bertemu, mengingat kondisi geopolitik saat ini yang menimbulkan ketidakpastian.

    “Mereka juga menjalankan peran menjaga perdamaian dunia di mana semakin banyak terjadi konflik yang menimbulkan ketidakpastian dalam lingkup politik internasional,” kata Philips.

    Ia menambahkan bahwa filosofi Presiden yang menjalankan “good neighbor policy” atau menjadi bertetangga yang baik, tidak hanya dengan negara ASEAN, tetapi juga di kawasan lainnya, menjadi modal penting untuk Indonesia.

    Menurut Philips, hubungan bilateral negara yang baik dimulai dari hubungan baik antarpemimpinnya, sehingga hal itu lah yang menjadi dasar bagi perjalanan luar negeri Prabowo, serta penyambutan kunjungan kenegaraan di dalam negeri.

    “Hubungan luar negeri itu seringkali dimulai dengan hubungan baik antar pemimpin. Jadi saya kira sama dengan modalitas dalam negeri, modalitas luar negeri menjadi dasar bagi banyak perjalanan luar negeri Presiden Prabowo,” tutur Philips.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Video: RI Mau Jadi Digital Hub ASEAN Tapi Regulasi “Belum” Mendukung!

    Video: RI Mau Jadi Digital Hub ASEAN Tapi Regulasi “Belum” Mendukung!

    Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia berpotensi untuk menjadi pemain utama dalam industri pusat data yang didukung pasokan sumber daya listrik yang besar khususnya di Jawa dan Batam.

    Pertumbuhan Pasar data center di Indonesia juga terus melesat dengan pasar mencapai USD3,7 miliar serta investasi USD634 juta yang setara Rp9,8 triliun dan potensi kapasitas pusat data sebesar 2.733 megawatt pada 2028.

    Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma menyebutkan pertumbuhan industri data center sepanjang 2019-2024 mencapai 24%, bahkan dalam 2 tahun terakhir investasi terkait Artificial Intelligence (AI) semakin melonjak yang diikuti dengan pertumbuhan power dencity lebih dari 25 kilowatt per rack.

    Potensi pertumbuhan industri data center Indonesia turut didorong oleh bonus demografi yang dikuti peningkatan penetrasi internet dan digitalisasi hingga meningkatnya adopsi komputasi awan dan adopsi kecerdasan buatan atau AI.

    Namun demikian perkembangan industri data center RI menghadapi tantangan terkait regulasi yang menahan investasi sektor ini. Lalu seperti apa prospek dan tantangan pengembangan industri data center RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma dalam Profit,CNBC Indonesia (Jum’at, 14/02/2025)

  • Wuling Luncurkan New Air Ev dan New Cloud EV di IIMS 2025, Ada Mobil Konsep Juga

    Wuling Luncurkan New Air Ev dan New Cloud EV di IIMS 2025, Ada Mobil Konsep Juga

    JAKARTA – Wuling menggebrak pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan menghadirkan produk baru dalam bentuk New Air Ev dan New Cloud EV.

    Tak hanya itu saja, merek asal China ini juga menampilkan mobil konsep Light of ASEAN untuk pertama kalinya di Indonesia. Mobil konsep ini mewakili visi masa depan Wuling secara global dalam industri kendaraan energi terbarukan.

    Vice President Wuling Motors Arif Pramadana, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perusahaan mendapat kehormatan yang istimewa untuk menampilkan konsep Light of ASEAN pertama kali di luar dari negara asalnya kepada publik tanah air.

    “Wuling memiliki visi untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang berfokus pada pasar ASEAN sehingga kendaraan tidak hanya sekedar moda transportasi, tetapi juga simbol dari kemajuan teknologi, keberlanjutan, dan perkembangan industri otomotif,” katanya, dalam sambutan di Kemayoran, Kamis, 13 Februari.

    Secara desain, mobil konsep ini mengaplikasikan desain Ultra-Low Aerodynamic Drag yang memberikan aerodinamika superior untuk meningkatkan efisiensi energi dan performa berkendara. Pada bagian interior, Light of ASEAN memiliki kabin Zero Gravity Dual Mode Cabin yang menghadirkan pengalaman berkendara lebih futuristik dan imersif.

    Balik ke dua model baru Wuling yaitu New Air ev dan New Cloud EV, Marketing Operation Wuling Motors Ricky Christian, mengatakan kehadiran keduanya mempertegas komitmen untuk terus berinovasi guna menghadirkan solusi mobilitas yang nyaman, modern, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia.

    “Karena Wuling Dibangun di Indonesia untuk Anda,” ungkap Ricky Christian.

    Dengan mengusung tagline ‘Your Everyday Vehicle,’ New Air ev memiliki dimensi bodi compact yang memungkinkan kemudahan manuver di jalan, lebih mudah mencari parkir namun tetap lega untuk berkendara sendiri dan bersama yang lain.

    City Car EV ini kini tersedia dalam pilihan warna eksterior baru yaitu Starry Black. Beralih ke interiornya diberikan sentuhan baru bernuansa Tamarind Sunset yang memberikan kesan hangat dan modern. Tidak hanya itu, New Air ev dibekali dengan desain wheel cap aerodinamik. Untuk setiap pembelian New Air ev turut mendapatkan garansi seumur hidup untuk komponen utama kendaraan listrik serta gratis alat pengisian daya di rumah beserta instalasinya yang memberikan kepraktisan lebih bagi para pengguna.

    Kemudian New Cloud EV ‘Driving The Future of Comfort,’ Medium Hatchback EV ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman. Fitur terbarunya yakni Smartphone Interconnection yang memungkinan pengguna untuk tetap terhubung dengan perangkat mereka via layar control panel.

    New Cloud EV juga hadir dengan 2 pilihan warna baru yaitu Tungsten Steel Grey dan Aurora Silver yang semakin memperkuat kesan premium dan modernnya. Interiornya dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dengan kursi ergonomis dan kabin luas yang membuat perjalanan menjadi lebih nyaman layaknya dirumah. Selain itu, kendaraan ini memberikan efisiensi biaya energi yang lebih hemat, perawatan yang terjangkau, serta garansi seumur hidup untuk tiga komponen utama kendaraan listrik.

  • Menilik Peluang Bisnis dan Investasi di Blue Economy ASEAN

    Menilik Peluang Bisnis dan Investasi di Blue Economy ASEAN

    Jakarta, FORTUNE – Ekonomi Biru ASEAN semakin menarik perhatian investor global karena potensi besarnya dalam pertumbuhan inklusif dan keberlanjutan lingkungan. Sejalan dengan “ASEAN Blue Economy Framework” yang diadopsi pada 2023, inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut dan air tawar secara berkelanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Melihat potensinya bagi bisnis yang berfokus pada keberlanjutan, ekonomi biru ASEAN menghadirkan peluang besar bagi pelaku usaha dan investor. Sebagai momentum untuk mengeksplorasi inovasi di sektor ini, ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching, akan digelar pada Rabu, 19 Februari 2025 di Menara Mandiri, Jakarta.

    Gelaran ini akan mempertemukan berbagai usaha rintisan, pelaku bisnis, investor, perumus kebijakan, dan mitra pembangunan untuk mengeksplorasi inovasi mutakhir di ASEAN dan Timor-Leste. Selain itu ada 60 inovasi dari startup, UMKM, LSM, dan institusi akademik yang terpilih dari lebih dari 1.300 peserta

    Project Manager ASEAN Blue Economy Innovation (ABEI) UNDP Indonesia, Jatu Arum Sari, mengatakan ekonomi biru diprediksi akan berkontribusi sebesar US$3 triliun terhadap ekonomi global pada 2030 serta menciptakan 43 juta lapangan kerja. ASEAN, dengan sembilan negara pesisirnya yang kaya akan sumber daya kelautan, berada dalam posisi strategis untuk memimpin transformasi ini.

    “Saat ini adalah waktu yang tepat bagi pelaku bisnis dan investor untuk terlibat dalam ekonomi biru ASEAN. Dengan meningkatnya kesadaran akan ketahanan pangan, netralitas karbon, dan pengelolaan sampah plastik, peluang bisnis di sektor ini semakin terbuka,” kata Jatu dalam Press Briefing, Road to ASEAN Blue Innovation Expo (12/2).

    ASEAN Blue Innovation Expo juga menjadi ajang peluncuran ASEAN Blue Economy Innovation Project (ABEI), yang digagas oleh UNDP Indonesia, Sekretariat ASEAN, dan the Mission of Japan to ASEAN, serta didanai oleh Pemerintah Jepang. Acara ini akan mempertemukan pengusaha, investor, pembuat kebijakan, dan mitra pembangunan untuk mendiskusikan solusi inovatif di sektor ekonomi biru.

  • Kerja Sama dengan Negara-negara Teluk Bakal Majukan Ekonomi Indonesia

    Kerja Sama dengan Negara-negara Teluk Bakal Majukan Ekonomi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, optimistis bahwa kerja sama dengan negara-negara Teluk yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC) akan memajukan ekonomi Indonesia, khususnya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

    GCC merupakan organisasi perjanjian perdagangan regional di kawasan Teluk Persia, yang beranggotakan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman.

    “Kami berharap dan optimistis bahwa kerja sama Indonesia dengan negara-negara Teluk atau GCC dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, pembiayaan infrastruktur, dan kolaborasi teknologi, yang sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 8%,” ujar Airlangga saat hadir sebagai panelis kehormatan dalam forum ekonomi The World Governments Summit 2025 yang berlangsung pada 11-13 Februari 2025 di Dubai.

    Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga membahas inisiatif munculnya blok ekonomi baru seiring dengan meningkatnya tensi global dan implikasinya terhadap perdagangan, investasi, dan stabilitas geopolitik. 
    Menurutnya, blok ekonomi regional, seperti ASEAN memiliki peran penting sebagai penyangga dalam menjaga stabilitas ekonomi kawasan, terutama di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

    Airlangga juga menyoroti kontribusi positif dari perundingan Indonesia dan Gulf GCC Free Trade Agreement (FTA) yang sedang berlangsung. Melalui kerja sama ini, Indonesia berpeluang membangun kolaborasi di sektor-sektor strategis seperti energi, keuangan, dan infrastruktur dengan negara-negara Teluk.

    “Membangun kemitraan yang baik dengan semua pihak merupakan prioritas Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Dengan ekonomi yang mencapai US$ 1,4 triliun dan populasi sekitar 280 juta jiwa, Indonesia sangat menyambut baik kerja sama dengan berbagai negara serta forum internasional seperti ASEAN, GCC, dan IPEF,” pungkas Airlangga.

    Diketahui, Menko Airlangga menghadiri The World Governments Summit 2025 atas undangan Menteri Ekonomi Persatuan Emirat Arab (PEA), Abdullah bin Touq Al Marri.

    Dalam acara tersebut, ia berpartisipasi dalam sesi panel bertema “The Emergence of Multiple Economic Blocs,” yang juga dihadiri oleh Menteri Ekonomi PEA Abdulla Bin Touq, Menteri Keuangan Turki Mehmet Simsek, serta Menteri Ekonomi dan Pembangunan Arab Saudi, Faisal F Alibrahim.

    The World Governments Summit 2025 merupakan pertemuan tahunan yang telah diselenggarakan sejak 2013 di Dubai. Tujuannya adalah mendorong kolaborasi inovatif internasional guna memajukan pemerintahan dan pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.

    Pertemuan ini juga menjadi wadah pertukaran wawasan antara pemimpin pemerintahan, pakar kebijakan, dan pemimpin sektor swasta terkemuka dunia. Mereka berdialog secara global dengan fokus pada isu-isu terkini, inovasi teknologi, tantangan global yang kritis, serta peluang masa depan.

    Turut mendampingi Menko Airlangga dalam acara tersebut adalah Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Uni Emirat Arab Husin Bagis.

  • Dibongkar Ilham Habibie, Pertumbuhan Industri Indonesia Masih Kalah dari Vietnam – Page 3

    Dibongkar Ilham Habibie, Pertumbuhan Industri Indonesia Masih Kalah dari Vietnam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyoroti lemahnya kontribusi industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga bisa jadi salah satu penghalang untuk mencapai target Indonesia negara maju. Tidak seperti Vietnam, yang pertumbuhan ekonominya terus meroket lantaran ditopang oleh kesiapan industri.

    Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie mengemukakan, pertumbuhan industri di Tanah Air secara keseluruhan masih selalu di bawah angka pertumbuhan ekonomi.

    “Kita sering dengar deindustrialisasi. Industri itu seolah di bawah pertumbuhan ekonomi, dan itu tidak baik. Mustinya di atas, sehingga kita bisa tumbuh lebih besar, dan juga bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” ujarnya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Putra sulung dari Presiden ke-3 BJ Habibie ini lantas mencontohkan salah satu negara tetangga di ASEAN, Vietnam. Menurut dia, Vietnam bisa memajukan ekonomi dalam waktu singkat lantaran ditopang oleh pertumbuhan industri yang masif.

    “Pertumbuhan industri mereka itu jauh di atas pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat kontribusi industri pada PDB kita secara keseluruhan, kita itu di bawah 19 persen, tapi di mereka itu 30 persen,” kata Ilham.

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di sisi lain, ia pun menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka 5 persen. Padahal untuk bisa mencapai negara berpenghasilan tinggi, ekonomi nasional harus tumbuh 8 persen.

    “Kita kan punya sasaran menjadi negara maju di 2045, itu membutuhkan pertumbuhan ekonomi 8 persen tiap tahun. Tapi berdasarkan pengalaman kita, kita selalu 5 (persen). Itu ada alasannya, karena industri kita masih terlalu lemah,” tegasnya.

     

     

    Untuk itu, Ilham mendukung program reindustrialisasi. Selaras dengan program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, seperti di sektor pangan dan energi. Menurut dia, program hilirisasi pun butuh sokongan sektor industri.

    “Pangan, itu bukan hanya menumbuhkan sawah, tapi perlu ada industri. Begitu pun juga hilirisasi lain, swasembada atau kedaulatan energi, perlu adanya industri,” beber dia.

    “Jadi jangan hanya di pasar, kita juga mau jadi produsen, kalau mampu kita ekspor. Ini yang kita lihat sebagai visi besar,” pungkas Ilham Habibie.

  • Desain IKN Direvisi, Prabowo Minta Studi Banding ke Turki hingga India – Page 3

    Desain IKN Direvisi, Prabowo Minta Studi Banding ke Turki hingga India – Page 3

    Menurut Erdogan, ada 12 nota kesepahaman atau MoU yang berhasil diteken bersama kementerian Indonesia, mulai dari bidang energi, pertanian, perdagangan, industri pertahanan, komunikasi, dan pendidikan. 

    Pemerintah Turki pun sangat menerima kerja sama tersebut dan tengah meninjau proyek hingga peluang kerja sama tambahan, khususnya dalam industri pertahanan.

    “Kami percaya bahwa Indonesia, sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN, akan mendukung negara kami dalam memperkuat kerja samanya dengan ASEAN. Dalam pertemuan kita, marilah kita juga sepakat untuk meningkatkan hubungan kita di platform multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, G20, MIKTA, D-8 dan Organisasi Kerja Sama Islam,” kata Erdogan.

    Perkuat Perdagangan dengan Turki

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan telah mengadakan pertemuan bilateral di Istana Bogor, Jawa Barat. Salah satu yang dibahas adalah soal memperkuat perdagangan antar negara.

    “Kita ingin perdagangan di antara Turki dan Indonesia meningkat. Saya meyakini akan meningkat dalam waktu dekat. Kita akan terus berupaya supaya perdagangan antara Turki dan Indonesia lebih berimbang, saling menguntungkan, dan saling memperkuat,” tutur Prabowo beberapa waktu lalu.

    Dia menuturkan, Indonesia dan Turki belum memiliki perjanjian perdagangan. Sebab itu, dia berharap kerja sama segera terjalin lewat penyelesaian perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) demi memperkuat ekonomi masing-masing negara.

    “Saya juga memohon supaya perdagangan kita masing-masing bisa saling menguntungkan. Saat ini bea masuk bagi barang-barang kita (ke Turki) masih tinggi. Saya percaya di antara Menteri Perdagangan bisa selesaikan,” jelas dia.