Bertemu Komite Parlemen Uni Eropa, Ravindra Airlangga Dukung Penyelesaian Indonesia-EU CEPA
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Rombongan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang terdiri dari Mardani Ali Sera, Ravindra Airlangga, Bramantyo Suwondo, dan Jazuli Juwaini menjalankan beberapa rangkaian pertemuan dengan beberapa pimpinan komite parlemen di
Uni Eropa
.
Rangkaian pertemuan itu merupakan salah satu kegiatan untuk memenuhi undangan Parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Prancis, Selasa (11/2/2025).
Dalam pertemuan tersebut, mereka mendapat pendampingan dari Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Belgia Andri Hadi.
Pada kegiatan pertama, rombongan BKSAP bertemu dengan Wakil Ketua Komite Perdagangan Internasional Uni Eropa Luliu Winkler.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak mendorong percepatan perjanjian Indonesian- European Union Comprehensive Economic Partnership (IEU CEPA).
Adapun saat ini teks perjanjian yang telah disepakati telah mencapai sekitar 80 persen.
Pada kesempatan itu, Ravindra menyatakan, perjanjian tersebut berpotensi meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia Uni Eropa sekitar 2 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Pertemuan itu turut membahas kebijakan ReFuel Aviation Uni Eropa yang bertujuan meningkatkan penggunaan
sustainable aviation fuel
(SAF) di sektor transportasi udara.
Namun, penggunaan
biofuel
yang berasal dari
palm fatty acid distillate
(PFAD) dikecualikan dalam pemenuhan syarat SAF.
Di sisi lain, biofuel yang berasal dari PFAD sudah diakui International Civil Aviation Organization (ICAO) sebagai bahan baku SAF.
Oleh karenanya, BKSAP meminta biofuel dari minyak nabati Indonesia bisa diterima di pasar aviasi sebagai sumber bahan baku berkelanjutan.
Pada pertemuan berikutnya, BKSAP berdiskusi dengan Ketua Komite Internasional Parlemen Eropa David Mcallister.
Kemudian, BKSAP bertemu dengan Ketua Relasi ASEAN Wouter Beke. Dalam pertemuan ini, para pihak menyepakati pentingnya peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.
Kedua pihak juga mempertegas pentingnya menjaga
rules based order
(RBO) dalam tatanan hubungan antarnegara.
Salah satu masalah yang dibahas adalah sengketa maritim terkait dengan
nine dash line
atau sembilan garis pengakuan wilayah laut China di kawasan Laut China Selatan.
Kedua pihak sepakat masalah itu dapat diselesaikan sesuai mekanisme United Nations on Law of the Sea (UNCLOS) dan
five point consensus
Myanmar harus dilaksanakan.
Pada pertemuan terakhir, BKSAP bertemu dengan Wakil Presiden Parlemen Eropa Martin Housik.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Indonesia/Uni Eropa menyampaikan keyakinannya bahwa proses aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai informasi, bergabungnya Indonesia ke OECD diyakini akan meningkatkan kepercayaan global, arus investasi, dan akses pasar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: ASEAN
-
/data/photo/2025/02/17/67b337bbe274c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bertemu Komite Parlemen Uni Eropa, Ravindra Airlangga Dukung Penyelesaian Indonesia-EU CEPA
-

BEI sebut ESG jadi aspek penting strategi keputusan investasi
Jakarta (ANTARA) – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi aspek penting dalam strategi pengambilan keputusan investasi oleh para pelaku pasar.
Hal itu tercermin dari berbagai produk investasi berbasis ESG yang terus mencatatkan pertumbuhan di pasar modal Indonesia
“ESG sekali lagi tidak hanya dipandang sebagai aspek yang baik untuk dimiliki, tetapi menjadi aspek penting dalam strategi pengambilan keputusan investasi,” ujar Jeffrey di Main Hall BEI, Jakarta, Senin.
Ia mengungkapkan penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk (EBUS) berwawasan lingkungan atau berbasis ESG di BEI telah mencapai sekitar Rp24 triliun.
Lalu, nilai aset kelolaan dari produk investasi bertemakan ESG apabila dilihat pertumbuhan produk reksadana dan Exchange Traded Fund (ETF) yang mengacu pada indeks bertema ESG pertumbuhannya mencapai 211 kali lipat.
Kemudian, pertumbuhan produk investasinya meningkat 25 kali lipat dalam kurun waktu tahun 2015 sampai 2024.
“Itu menunjukkan peningkatan demand (permintaan) yang luar biasa terhadap produk investasi yang mengintegrasikan aspek ESG,” ujar Jeffrey.
BEI berkomitmen untuk terus melakukan inisiatif yang mendorong peningkatan ESG di industri pasar modal Indonesia, dengan menjadi bagian UN Sustainable Stock Exchanges Initiative (UN SSI) dan menjalankan rekomendasi dari UN SSI.
Selain itu, BEI juga telah meluncurkan dan mengembangkan indeks berbasis ESG yang saat ini sudah ada lima indeks berbasis ESG.
“Kami juga melakukan koordinasi terkait pengembangan sustainabilty (keberlanjutan) bersama-sama dengan bursa di kawasan ASEAN dalam forum ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem,” ujar Jeffrey.
Pihaknya juga meluncurkan Net Zero Incubator pada 2024 untuk mendorong dekarbonisasi dari perusahaan tercatat di BEI. “Kami menjalankan workshop dan sosialisasi sebagai bagian dari capacity building (pengembangan kapasitas) kepada stakeholder (pemangku kepentingan) di pasar modal,” ujar Jeffrey.
Lebih lanjut, per 11 Februari 2025, Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon telah mencatatkan nilai transaksi senilai Rp70,85 miliar dengan total volume perdagangan sebanyak 1.414.629 dan frekuensi sebanyak 204 kali.
“Kita sudah punya IDX Carbon dan perdagangannya cukup baik, tetapi kita berharap ini bisa terus tumbuh dengan dukungan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada,” ujar Jeffrey.
Dengan peningkatan investasi berkelanjutan di Indonesia, pihaknya berharap momentum ini dapat dimanfaatkan maksimal oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Upaya ini tak hanya mendukung pertumbuhan sustainable finance (pembiayaan berkelanjutan) di Indonesia tapi berkontribusi Net Zero Emission (NZE, emisi bersih nol) Indonesia di 2060 atau lebih cepat,” ujar Jeffrey
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025 -
.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Intel Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Sampai Ditembaki TNI
GELORA.CO – Misi yang dijalankan oleh Sersan Badri—nama samaran, menggambarkan sekelumit kisah agen intelijen TNI dalam menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama masa darurat militer 2003.
Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia Senin, 17 Februari 2025, untuk dapat bergerak bebas dan mengumpulkan informasi, Badri menyamar sebagai pedagang durian yang sering bepergian dari Medan, Sumatera Utara, hingga Lhokseumawe, Aceh Utara.
Dalam kurun waktu satu tahun, ia berhasil membangun kepercayaan dengan simpatisan GAM dan memetakan situasi di daerah yang menjadi basis utama kekuatan militer kelompok separatis tersebut.
Mendapat Kepercayaan dari GAM
Kesetiaan Badri diuji saat ia diminta menyembunyikan istri salah satu panglima GAM yang sedang hamil. Demi memperoleh kepercayaan lebih dalam, ia menyewa tiga tempat di Lhokseumawe untuk melindungi wanita tersebut selama tiga bulan.
Selain itu, Badri beberapa kali membocorkan gerakan patroli TNI agar GAM dapat menghindari serangan langsung.
Karena penyamarannya, Badri sering menghadapi risiko besar, termasuk tertembak oleh rekan-rekannya sendiri sesama TNI saat GAM terjebak dalam pertempuran. Hanya petinggi TNI yang mengetahui identitas aslinya.
Mengungkap Perdagangan Senjata dan Ganja
Salah satu keberhasilan intelijen Badri adalah saat ia mendapatkan informasi mengenai bongkar muat 125 pucuk senapan milik GAM yang berasal dari Thailand dan Malaysia. Ia kemudian menyusup ke markas GAM di Blang Ngara, Aceh Utara, saat senjata-senjata itu tiba.
Karena dianggap sebagai simpatisan terpercaya, Badri bahkan diminta melatih serdadu GAM dalam menembak dan merawat senjata. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk menyabotase senjata SS-1 dan AK-47 milik GAM dengan menggeser alat bidik sehingga tembakan mereka menjadi tidak akurat.
Selain senjata, Badri juga mengungkap sumber utama keuangan GAM, yang berasal dari perdagangan ganja kering di Aceh Timur dan Aceh Utara. Ganja ini dikirim melalui jalur laut ke Malaysia. Selain itu, pemerintah setempat, perusahaan besar seperti Exxon Mobil, Pupuk Iskandar Muda, ASEAN Fertilizer, serta warga Aceh diwajibkan memberikan “upeti” kepada GAM.
Operasi Penyergapan Petinggi GAM
Dengan diberlakukannya darurat militer, sekitar 40 batalyon TNI mengepung Aceh. GAM semakin terdesak akibat menipisnya amunisi dan logistik mereka.
Berdasarkan informasi yang diberikan Badri, TNI merencanakan operasi penyergapan terhadap tiga tokoh utama GAM yakni, Muzakir Manaf (kini jadi Gubernur Aceh), Sofyan Dawood, dan Said Adnan, usai Hari Raya Idul Fitri tahun 2004.
Sehari sebelum operasi dilakukan, Badri telah kembali ke Jakarta setelah berpamitan dengan petinggi GAM tersebut.
“Semua tokoh kunci yang menjadi sasaran berada di Cot Girek. Hingga saya pamit meninggalkan mereka pukul 15.00 WIB. Saya pun sempat memberi informasi terakhir kepada induk pasukan soal hari dan jam serangan ditetapkan,” ungkap Badri dalam buku Kopassus untuk Indonesia.
Saat Kopassus menyerbu markas GAM di Cot Girek, Muzakir Manaf dan Sofyan Dawood berhasil lolos ke Nisam, Aceh Utara, pada malam sebelumnya. Namun, Said Adnan dan ajudannya—seorang desertir TNI—tewas dengan luka tembak di dada dan perut.
Pada Desember 2004, bencana tsunami Aceh terjadi, menyebabkan dampak besar bagi seluruh wilayah. Seiring masuknya bantuan kemanusiaan ke Aceh, gerakan separatis GAM mulai meredup.
Akhirnya, pada 15 Agustus 2005, Pemerintah RI dan GAM mencapai kesepakatan damai dalam Perjanjian Helsinki, yang menjadi akhir dari konflik panjang di Aceh.
-

Ketua Komisi VII harap kader Muhammadiyah berperan dalam pariwisata
Surabaya (ANTARA) – Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengharapkan kepada kader-kader Muhammadiyah ikut berperan serta dalam pembangunan sektor pariwisata.
Ajakan tersebut disampaikan Saleh saat memberikan ceramah pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tmur yang berlangsung di Aula Mas Mansur Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, pada Ahad.
“Pariwisata Indonesia ini kita inginnya berkontestasi secara global, tentunya kita berharap tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia ini mampu bersaing dengan tempat-tempat wisata yang ada di luar negeri. Contohnya di wilayah ASEAN saja kita masih sedikit tertinggal,” katanya.
Menurut politikus PAN ini, banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan sektor pariwisata di Indonesia, salah satu faktornya adalah manajemen pemerintah.
“Untuk memperbaiki manajemen ini dimulai dari perbaikan undang-undang. Komisi VII sekarang sedang membahas Undang-Undang Pariwisata dan kalau sudah selesai nanti ada nomenklatur baru yang disesuaikan dengan konteks sekarang,” katanya.
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay saat memberikan ceramah pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang berlangsung di Aula Mas Mansur Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, pada Ahad (16/2/2025). ANTARA Foto/Agus Setiawan (1)
Kelemahan yang kedua, ujar Saleh, adalah mentalitas masyarakat kita.
“Secara umum masyarakat kita belum memahami esensi pentingnya dunia pariwisata. Ketika orang lain berkunjung ke suatu tempat ada saja problemnya, misalnya kurang ramah, ada yang kasar, ada pencurian, kemudian tidak bersih tempatnya misalnya pas datang ke kamar mandi, itu kan jadi tantangan. Kalau melihat begitu orang jadi malas,” katanya.
Tentang kontribusi Muhammadiyah, dia mengatakan kader Muhammadiyah bisa memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat.
“Kader Muhammadiyah diharapkan bisa hadir untuk menjelaskan betapa pentingnya pariwisata ini. Yang perlu diajarkan Muhammadiyah adalah bagaimana agar budaya setempat tetap terjaga. Jangan malah budaya orang asing yang dominan sehingga budaya lokalnya hilang,” katanya.
Dia mengatakan Muhammadiyah bisa juga mengajarkan agar masyarakat berdisiplin hormat kepada tamu.
“Muhammadiyah juga bisa mengajarkan kepada masyarakat untuk menjalankan bisnis pariwisata yang benar, sehingga kita bisa mengharapkan keuntungan yang benar dari pariwisata. Yang paling utama agar Muhammadiyah mengajarkan akhlak yang benar, sehingga tidak ada kendala apapun ketika orang asing datang,” katanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025 -

Mobil Masa Depan ‘Wuling Light of ASEAN’ Cantik di Setiap Sudut
Jakarta –
Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 patut dipertimbangkan, soalnya salah satu ajang bergengsi otomotif di Indonesia ini kerap memperkenalkan kendaraan masa depan. Kini giliran Wuling Indonesia yang memperlihatkan mobil konsep yang disapa Wuling Light of ASEAN.
Wuling Light of ASEAN merupakan mobil konsep revolusioner yang memadukan desain futuristik, teknologi cerdas, serta pengalaman berkendara yang inovatif. Kehadiran yang diklaim menjadi mobil masa depan ini menjadi momen istimewa bagi Wuling, karena untuk pertama kalinya mobil konsep ini hadir di luar dari Tiongkok dan publik Indonesia dapat melihatnya secara langsung di booth Wuling IIMS 2025.
“Light of ASEAN pertama kali muncul perdana di Pameran Ekonomi ASEAN ke-21 di Nanning, China, pada 24 September 2024 dan Indonesia mendapat kehormatan menjadi negara pertama di luar China yang menampilkannya,” Vice President Wuling Motors, Arif Pramadana.
Selanjutnya dijelaskan, mobil konsep Wuling Light of ASEAN mewakili visi Wuling untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang berfokus kepada pasar ASEAN. Dengan mengaplikasikan desain masa depan, pengalaman berkendara yang cerdas dan berteknologi tinggi, kendaraan ini bukan hanya sekadar moda transportasi tetapi juga simbol dari kemajuan teknologi, keberlanjutan, dan perkembangan industri otomotif.
“Kehadiran mobil konsep ini merupakan perwujudan visi Wuling secara global dalam menghadirkan inovasi kendaraan listrik yang cerdas dan berkelanjutan, sekaligus membuktikan bahwa pasar ASEAN memiliki peran strategis di Wuling. Selain itu, Light of ASEAN juga menegaskan komitmen Wuling dalam memperkuat industri otomotif di ASEAN,” Arif menambahkan.
Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy
Arif mengatakan Light of ASEAN merupakan representasi dari komitmen Wuling dalam memperkuat posisinya di kawasan ASEAN dan berkontribusi dalam percepatan transisi energi yang lebih hijau di wilayah ini. ASEAN merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan pesat dalam industri otomotif, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan.
Light of ASEAN dirancang sebagai simbol inovasi yang tidak hanya menawarkan performa tinggi dan efisiensi energi, tetapi juga menyesuaikan dengan infrastruktur lokal di berbagai negara. Salah satu inovasi utama yang dihadirkan dalam Light of ASEAN adalah Ultra-Low Aerodynamic Drag yang menjadi teknologi aerodinamika mutakhir untuk mengurangi hambatan angin hingga hanya 0.18Cd.
Teknologi aerodinamika ini tidak hanya membuat kendaraan lebih hemat energi, tetapi juga meningkatkan performa keseluruhan, terutama saat melaju di jalan. Berbicara mengenai desain, Light of ASEAN memiliki desain yang inovatif mulai dari struktur cross-star cone di area depan, pintu bergaya sayap camar yang futuristik, hingga spoiler di bagian belakang mobil yang tampak melayang.
Bukan hanya bagian luar yang futuristik, pengalaman di dalam kabin juga dirancang untuk menghadirkan kenyamanan dan fleksibilitas tinggi melalui konsep Zero Gravity Dual Mode Cabin. Mobil konsep ini mengusung desain mode ganda yang memisahkan area pengemudi dan penumpang untuk meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas.
Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy
Selain itu, kursi tanpa gravitasi dengan keseimbangan hidrolik memberikan sensasi berkendara yang lebih santai. Ditambah dengan sistem kontrol ala kokpit pesawat dan audio independen, kabin Light of ASEAN membawa standar baru dalam kemewahan dan kenyamanan.
“Kami mengundang para pengunjung IIMS 2025 untuk datang dan melihat langsung Light of ASEAN dari Wuling di JIEXPO Kemayoran Hall D, Booth D2. Para pengunjung juga bisa melihat seluruh line up mobil Wuling, mulai dari kendaraan ICE, Hybrid, hingga EV,” tutup Arif Pramadana.
Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy
(lth/rgr)
-

Thailand Bikin Inisiatif ‘6 Negara, 1 Tujuan’, Gandeng Malaysia hingga Vietnam
Bangkok –
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengusulkan program ‘Enam Negara, Satu Tujuan’ untuk memperkuat status ASEAN sebagai pusat perjalanan. Dia ingin menyederhanakan akses bagi pengunjung internasional dan merangsang pariwisata di enam negara yang tergabung dalam inisiatif ini.
Dilansir The Star, Minggu (16/2/2025), Paetongtarn dalam wawancara dengan kantor berita Bernama mengatakan inisiatif yang diusulkannya berfokus pada peningkatan kemudahan lintas batas, menyederhanakan upaya promosi dan memperluas konektivitas perjalanan di enam negara peserta inisiatif, yaitu Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Dia juga berencana mengundang Singapura untuk bergabung.
“Saya yakin ada peluang signifikan untuk meningkatkan kolaborasi di bidang pariwisata, yang merupakan pendorong utama konektivitas ekonomi dan budaya bagi kedua negara dan kawasan kita. Dalam semangat ini, kami telah mengusulkan kerja sama di bawah skema ‘Enam Negara, Satu Tujuan’ untuk memposisikan kawasan kita sebagai tujuan wisata tunggal yang mudah diakses,” ujarnya.
Dia meyakini skema itu dapat menarik lebih banyak wisatawan dari luar enam negara tersebut. Dia berharap inisiatif itu dapat terwujud.
“Saya yakin skema ini akan menarik lebih banyak pengunjung dari luar kawasan, meningkatkan perjalanan di dalam kawasan, dan mendorong banyaknya persinggahan di enam negara percontohan,” kata Paetongtarn.
Sebagai pintu gerbang utama ke kawasan tersebut, Paetongtarn mengatakan Thailand dan Malaysia memiliki posisi yang unik untuk memimpin dalam pelaksanaan inisiatif tersebut. Dia mengatakan inisiatif itu akan diwujudkan dengan perbaikan jalan lintas batas, menyambut jalur kereta api hingga bebas visa untuk perjalanan multinegara.
“Melalui infrastruktur perjalanan yang dikembangkan dengan baik, termasuk jalan raya lintas batas, konektivitas kereta api dan udara, serta fasilitasi bebas visa, kami memiliki fondasi yang kuat untuk mendorong perjalanan multinegara yang lancar. Skema ini terutama berfokus pada kemudahan penyeberangan perbatasan, kampanye promosi yang terkoordinasi, dan peningkatan konektivitas perjalanan,” ujarnya.
Dia mengatakan perwakilan Thailand sedang melakukan pembahasan dengan mitranya di Malaysia. Hal yang sama juga sedang dilakukan Thailand dengan Kamboja dan Vietnam.
“Saat ini, perwakilan dari lembaga terkait Thailand sedang bekerja sama dengan mitra di Malaysia, Kamboja, dan Vietnam untuk memajukan diskusi di bidang ini,” kata putri bungsu mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra, tersebut.
(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Wuling Pamerkan Mobil Konsep Light of ASEAN di IIMS 2025
Wuling Pamerkan Mobil Konsep Light of ASEAN di IIMS 2025

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1377604/original/096138700_1476789163-20161018-Ekspor-impor-RI-melemah-di-bulan-september-Angga-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
