Organisasi: ASEAN

  • Indonesia dukung prioritas ekonomi pada Keketuaan Malaysia ASEAN 2025

    Indonesia dukung prioritas ekonomi pada Keketuaan Malaysia ASEAN 2025

    Saat pertemuan bilateral, beberapa Menteri ASEAN siap mendukung usulan non-paper dari Indonesia dalam merespons tantangan perdagangan global

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti menyatakan dukungan Indonesia dalam capaian ekonomi Malaysia pada masa keketuaannya di ASEAN tahun 2025 dalam pertemuan Menteri ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM Retreat) ke-31 di Desaru, Johor, Malaysia, Jumat.

    Menurutnya, berbagai penyelesaian perundingan dan kerja sama akan didorong terselesaikan tahun ini agar menjadi langkah strategis dalam meningkatkan perdagangan, serta memperkuat ketahanan rantai pasok di kawasan.

    “Berbagai perundingan dan kerja sama sebagai capaian ekonomi di bawah kewenangan AEM diharapkan mampu menjadi langkah strategis meningkatkan perdagangan dan memperkuat ketahanan rantai pasok di kawasan,” ujar Roro dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Selaku Ketua ASEAN tahun 2025, Malaysia menyampaikan sembilan inisiatif sebagai capaian ekonomi di masa keketuannya, yang meliputi antara lain penyelesaian Protokol ke-2 Perubahan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA); Penandatanganan Perundingan Peningkatan Perdagangan Bebas ASEAN–China (ACFTA); Penyelesaian Substansial Reviu Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA); Deklarasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC); dan Penyelesaian Substansial Perundingan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).

    Sebelumnya, para Menteri ASEAN mengawali pertemuan dengan sesi konsultasi bersama ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), dengan membahas berbagai inisiatif prioritas yang mencakup peningkatan perdagangan dan investasi, integrasi serta pertumbuhan ekonomi, pembangunan kawasan inklusif dan berkelanjutan, serta transformasi digital.

    Kemudian, para menteri juga membahas laporan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) mengenai studi rantai pasok industri semikonduktor di ASEAN, untuk memetakan industri tersebut dan mendukung perumusan kebijakan yang lebih efektif dan strategis.

    Pertemuan sesi konsultasi ditutup dengan saling berdiskusi berdasarkan hasil paparan dari McKinsey, mengenai perkembangan regional dan outlook ekonomi global.

    Pada sela-sela rangkaian pertemuan AEM, Wamendag Roro juga menghadiri pertemuan bilateral dengan beberapa negara anggota ASEAN dan mitra, antara lain Malaysia dan Singapura.

    Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa isu bilateral untuk mendapatkan peluang kerja sama baru, serta strategi dalam mendorong penyelesaian beberapa perundingan di tingkat ASEAN.

    “Saat pertemuan bilateral, beberapa Menteri ASEAN siap mendukung usulan non-paper dari Indonesia dalam merespons tantangan perdagangan global,” kata Roro.

    Dengan memanfaatkan perjanjian yang telah ada dalam fora ASEAN+1 dan RCEP, lanjut Roro, ASEAN perlu meningkatkan sentralitas ASEAN untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan. Menurutnya, Malaysia sebagai ketua ASEAN memainkan peran kunci untuk memimpin upaya kolektif ini.

    Pertemuan AEM Retreat diawali pertemuan Preparatory SEOM (Prep-SEOM) yang berlangsung pada 26 Februari 2025, untuk memfinalisasi berbagai dokumen yang akan disahkan para Menteri.

    Indonesia selaku negara koordinator perundingan ASEAN-Canada FTA (ACAFTA) melaporkan perkembangan perundingan yang juga ditargetkan selesai secara substansial tahun 2025.

    Indonesia juga meminta dukungan SEOM agar non-paper dari Indonesia yang akan disampaikan pada Pertemuan AEM Retreat dapat dibahas dan difinalisasi pada Pertemuan SEOM selanjutnya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profesor Jepang: Arah Kebijakan Presiden Trump Buat Asia Tenggara Belum Terlihat – Halaman all

    Profesor Jepang: Arah Kebijakan Presiden Trump Buat Asia Tenggara Belum Terlihat – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO  – Profesor Jepang dari Fakultas Hukum, Departemen Politik dan Ilmu Politik, Universitas Seikei, Dr. Takayuki Nishiyama, menyatakan bahwa arah kebijakan Presiden Trump masih belum terlihat jelas untuk Asia Tenggara, termasuk Indonesia.  

    “Asia Tenggara memang penting dan tidak salah karena populasi serta ekonominya juga besar. Jauh lebih besar ketimbang Eropa Barat,” papar Nishiyama kepada Tribunnews.com, kemarin (27/2/2025).  

    Meskipun demikian, bagi Presiden Trump yang terpilih untuk kedua kalinya ini, arah kebijakannya terhadap Asia Tenggara belum terlihat jelas.  

    “Memang benar dia memberikan perhatian besar kepada China, tetapi belum tahu bagaimana arah kebijakannya kepada Asia Tenggara,” katanya.

     Bahkan, tambahnya, Presiden Trump tampaknya tidak memiliki banyak ketertarikan di Asia, termasuk ke Asean.  

    “Padahal, sinar terang dan baik ada di daerah ASEAN dan Asia umumnya. ASEAN merupakan permata yang memiliki banyak keuntungan apabila kita memperhatikannya dengan seksama.”  

    Mengapa bisa demikian?  

    Karena Presiden Trump tampaknya kini masih berfokus kepada kepentingan nasionalnya, di mana diplomasi yang baik menjadi andalannya saat ini untuk tetap mendapatkan dukungan tinggi dari rakyatnya.  

    “Tidak tahu sejauh mana hubungan dan perhatian kuat Presiden Trump dengan Asia Tenggara, yang mana belum terlihat saat ini,” tuturnya. 

    Menurut Nishiyama, dalam jangka panjang, Indonesia dengan populasi yang sangat besar pasti memiliki banyak kepentingan bagi Presiden Trump.  

    “Trump harus tahu lebih banyak mengenai Asia. Kesadarannya harus lebih besar lagi terhadap Asia karena pentingnya kawasan ini,” tambahnya.  

    Diskusi hubungan Jepang dan Indonesia juga dilakukan oleh kelompok Pencinta Jepang. Bagi yang berminat, silakan email ke: **tkyjepang@gmail.com** dengan menuliskan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.  

  • Analis paparkan sentimen domestik pemicu koreksi IHSG BEI

    Analis paparkan sentimen domestik pemicu koreksi IHSG BEI

    Jakarta (ANTARA) – Analis sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana memaparkan berbagai sentimen dari domestik yang memicu terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir ini.

    Ia menjelaskan keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham MSCI Indonesia dari ‘equal weight’ menjadi ‘underweight’ merupakan salah satu pemicu utama tertekannya IHSG.

    “Lembaga ini menilai return on equity (ROE) saham-saham di Indonesia terus melemah, sementara pertumbuhan ekonomi masih stagnan,” ujar Hendra saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Jumat.

    Menurut Ahli Strategi Morgan Stanley Jonathan Garner, investasi terhadap PDB Indonesia bergerak sideways sepanjang 2025, yang berisiko menekan penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan pendapatan.

    “Akibatnya, investor global lebih memilih untuk mengalihkan portofolio mereka ke negara lain di ASEAN yang dinilai lebih prospektif,” ujar Hendra.

    Lanjutnya, tekanan terhadap IHSG semakin diperparah oleh ketidakpastian pasar terhadap keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Ia menyebut, badan ini diharapkan mampu mengoptimalkan aset negara dan menarik investasi asing, namun masih banyak pertanyaan yang muncul terkait efektivitas dan transparansi pengelolaannya.

    “Investor tampaknya masih ragu apakah Danantara akan benar-benar menjadi katalis positif bagi perekonomian atau justru menambah risiko baru bagi stabilitas keuangan negara. Sentimen itu tercermin dari tekanan besar pada saham-saham perbankan, yang mayoritas melemah tajam,” ujar Hendra.

    Di sisi lain, meskipun sentimen negatif mendominasi, menurutnya, kondisi ini juga membuka peluang bagi investor yang jeli dalam mencari saham berfundamental kuat dengan valuasi yang sudah lebih murah.

    “Dalam kondisi seperti ini, strategi terbaik bagi investor adalah tetap selektif dalam memilih saham, menghindari kepanikan, dan fokus pada saham dengan prospek jangka panjang yang kuat,” ujar Hendra.

    Dari mancanegara, sebagaimana diketahui, pelaku pasar tengah khawatir terhadap penerapan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara- negara mitra dagangnya.

    Pada Rabu (26/02), Presiden AS Donald Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif timbal balik sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

    Kemudian, Ia juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada 2 April 2025, bukan pada batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu pada 4 Maret 2025.

    Data penutupan perdagangan Bursa pada Jumat (28/02) sore, IHSG ditutup melemah 214,85 poin atau 3,31 persen ke posisi 6.270,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 27,76 poin atau 3,80 persen ke posisi 703,63.

    Selama sepekan mulai dari Senin (24/02) sampai Jumat (28/02), IHSG tercatat terkoreksi sebesar 7,83 persen.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mitsubishi Santai Banyak Mobil China Serbu ASEAN

    Mitsubishi Santai Banyak Mobil China Serbu ASEAN

    Jakarta

    Merek mobil asal China menyerbu pasar otomotif di Asia Tenggara. Mitsubishi yang sudah lama bermain di beberapa negara ASEAN tak gentar dengan invasi merek mobil China.

    Mitsubishi Motors yakin bahwa mereka dapat bertahan menghadapi ancaman yang meningkat di ASEAN yang menjadi pasar terbesarnya. Dalam wawancara dengan Nikkei Asia, Wakil Presiden Eksekutif Mitsubishi Motors Tatsuo Nakamura mengatakan bahwa Mitsubishi masih selangkah lebih maju dari para pesaingnya dari China di kawasan ASEAN. Dia menyebutkan beberapa faktor utama seperti jaringan layanan yang luas, nilai jual kembali yang lebih unggul, dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan di negara-negara ASEAN.

    Nakamura mengatakan, akan butuh waktu bagi merek China untuk membangun jaringan layanan yang luas seperti yang dimiliki Mitsubishi di kawasan tersebut. Dengan tersedianya layanan dan suku cadang mobil yang mudah dijangkau pelanggan, kepercayaan dan ketenangan pikiran seperti itulah yang diklaim menjadi keunggulan Mitsubishi.

    Bos Mitsubishi itu mengatakan perang harga yang sedang berlangsung di China juga merugikan pasar mobil baru dan bekas untuk kendaraan China. Dengan banyaknya dealer yang menawarkan diskon besar, hal ini memicu keluhan dari pelanggan lain yang telah membayar lebih untuk mendapatkan kendaraan tersebut yang kemudian berdampak negatif pada nilai sisa mobil saat dijual di pasar mobil bekas.

    Mitsubishi juga mengandalkan kendaraannya yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan kawasan ASEAN, seperti Xpander, Xforce, dan mobil baru berbasis DST concept. Mobil-mobil itu disebut lebih unggul karena memiliki kabin yang luas, sistem suspensi yang kuat untuk jalan yang kasar, dan ground clearance yang tinggi untuk menghadapi hujan lebat dan banjir di kawasan ASEAN.

    Dalam hal elektrifikasi, Mitsubishi mengandalkan mobil hybrid untuk menghasilkan nilai lebih daripada menawarkan kendaraan listrik sepenuhnya. Sebab, urusan mobil listrik dianggap masih sangat terbatas dalam hal fasilitas pengisian daya baterai.

    Mitsubishi masih yakin ASEAN bakal menyumbang 30 persen dari total penjualan untuk tahun 2025. Merek tersebut menyoroti pentingnya faktor-faktor itu untuk tetap bertahan di tengah persaingan merek China yang agresif.

    (rgr/dry)

  • Hakuhodo International Indonesia Punya Group CEO Baru

    Hakuhodo International Indonesia Punya Group CEO Baru

    Jakarta: Hakuhodo International Indonesia (HIID) resmi mengangkat Farhana Eldini Devi Attamimi sebagai Group CEO, bertepatan dengan perayaan 22 tahun Hakuhodo di Indonesia.

    Devi sebelumnya menjabat sebagai Director HIID dan masih akan mengemban peran sebagai Institute Director di Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN. Di bawah kepemimpinannya, HIID akan menjadi laboratorium inovasi dan kreatifitas.

    Langkah pertama yang akan ia lakukan adalah memperkuat sinergi di dalam grup HIID yang menaungi Hakuhodo Jakarta, Hybrid-H, H-Three, Hakuhodo Digital, I-DAC dan H+, dengan menerapkan konsep Modular Organization yang memungkinkan tim bergerak cepat dan adaptif menghadapi tantangan.

    “Didampingi oleh Yuzuru Iguchi sebagai Country Director perwakilan Hakuhodo Jepang, saya ingin membangun organisasi yang fleksibel dalam grup untuk menciptakan solusi terbaik bagi klien, masyarakat dan industri. Kakak-kakak saya telah membangun fondasi yang kuat selama 22 tahun, ke depan kami akan lebih kreatif dalam bereksperimen dan lebih dalam membaca data,” ujar Devi yang telah bergabung dengan Hakuhodo sejak 2011.

    Dengan latar belakang sebagai Strategic Planner, Devi melihat filosofi Sei-katsu-sha Insight— pendekatan khas Hakuhodo yang menempatkan manusia sebagai inti dari strategi—sebagai senjata utama untuk menjadikan HIID sebagai “Sei-katsu-sha Value Design Company”, dengan tidak hanya memberikan solusi terbaik bagi klien tetapi juga membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat.
     
    Penunjukkan Devi menandai kepemimpinan baru. Pendiri HIID akan menjadi komisaris di masing-masing perusahaan dan tetap mendukung grup, dengan Irfan Ramli menjabat sebagai Chairman, Ferti Wiratih sebagai Co-Chairwoman dan Mahendra Suyono sebagai Co-Chairman.
     
    “Industri ini seperti arena balap tanpa garis finish. Teknologi, AI, dan data-driven creativity terus berkembang dengan kecepatan luar biasa. Tugas Devi bukan hanya memastikan kelangsungan bisnis, tapi membawa HIID melampaui apa yang pernah kami bayangkan,” ujar Irfan Ramli.

    “Kami melihat potensi percepatan pertumbuhan grup sangat besar, dalam waktu dekat, tidak tertutup kemungkinan akan bergabung 2 sampai 3 perusahaan baru lagi dalam grup kami.”

    Irfan mengatakan perubahan ini bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam. “Kami telah lama melibatkan Devi untuk berada di garis depan keputusan strategis, belajar dari kami, dan memahami bagaimana organisasi ini bekerja.”

    Dukungan penuh juga datang dari Shuntaro Ito, Director & Senior Corporate Officer, Hakuhodo Inc., and President & CEO, Hakuhodo International yang memuji HIID bukan hanya sebagai pemain kunci di Indonesia, tetapi sebagai sumber inspirasi bagi jaringan Hakuhodo secara global.
     
    “Apa yang telah dibangun oleh Irfan, Ferti dan Mahendra selama 22 tahun bukan sekadar fondasi yang kuat, tetapi juga mimpi untuk menjadi lebih besar. Mereka telah membuktikan bahwa kreativitas yang berakar pada sei-katsu-sha dapat memimpin perubahan industri, bukan sekedar mengikuti tren.”

    “Kini, saatnya untuk membawa warisan ini lebih jauh dengan visi baru dan menciptakan hal-hal yang belum pernah ada. Kami percaya Devi dan Yuzu memiliki keberanian dan ketajaman untuk mendorong HIID ke tingkat berikutnya,” tutup Shuntaro.

    Jakarta: Hakuhodo International Indonesia (HIID) resmi mengangkat Farhana Eldini Devi Attamimi sebagai Group CEO, bertepatan dengan perayaan 22 tahun Hakuhodo di Indonesia.
     
    Devi sebelumnya menjabat sebagai Director HIID dan masih akan mengemban peran sebagai Institute Director di Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN. Di bawah kepemimpinannya, HIID akan menjadi laboratorium inovasi dan kreatifitas.
     
    Langkah pertama yang akan ia lakukan adalah memperkuat sinergi di dalam grup HIID yang menaungi Hakuhodo Jakarta, Hybrid-H, H-Three, Hakuhodo Digital, I-DAC dan H+, dengan menerapkan konsep Modular Organization yang memungkinkan tim bergerak cepat dan adaptif menghadapi tantangan.

    “Didampingi oleh Yuzuru Iguchi sebagai Country Director perwakilan Hakuhodo Jepang, saya ingin membangun organisasi yang fleksibel dalam grup untuk menciptakan solusi terbaik bagi klien, masyarakat dan industri. Kakak-kakak saya telah membangun fondasi yang kuat selama 22 tahun, ke depan kami akan lebih kreatif dalam bereksperimen dan lebih dalam membaca data,” ujar Devi yang telah bergabung dengan Hakuhodo sejak 2011.
     
    Dengan latar belakang sebagai Strategic Planner, Devi melihat filosofi Sei-katsu-sha Insight— pendekatan khas Hakuhodo yang menempatkan manusia sebagai inti dari strategi—sebagai senjata utama untuk menjadikan HIID sebagai “Sei-katsu-sha Value Design Company”, dengan tidak hanya memberikan solusi terbaik bagi klien tetapi juga membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat.
     
    Penunjukkan Devi menandai kepemimpinan baru. Pendiri HIID akan menjadi komisaris di masing-masing perusahaan dan tetap mendukung grup, dengan Irfan Ramli menjabat sebagai Chairman, Ferti Wiratih sebagai Co-Chairwoman dan Mahendra Suyono sebagai Co-Chairman.
     
    “Industri ini seperti arena balap tanpa garis finish. Teknologi, AI, dan data-driven creativity terus berkembang dengan kecepatan luar biasa. Tugas Devi bukan hanya memastikan kelangsungan bisnis, tapi membawa HIID melampaui apa yang pernah kami bayangkan,” ujar Irfan Ramli.
     
    “Kami melihat potensi percepatan pertumbuhan grup sangat besar, dalam waktu dekat, tidak tertutup kemungkinan akan bergabung 2 sampai 3 perusahaan baru lagi dalam grup kami.”
     
    Irfan mengatakan perubahan ini bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam. “Kami telah lama melibatkan Devi untuk berada di garis depan keputusan strategis, belajar dari kami, dan memahami bagaimana organisasi ini bekerja.”
     
    Dukungan penuh juga datang dari Shuntaro Ito, Director & Senior Corporate Officer, Hakuhodo Inc., and President & CEO, Hakuhodo International yang memuji HIID bukan hanya sebagai pemain kunci di Indonesia, tetapi sebagai sumber inspirasi bagi jaringan Hakuhodo secara global.
     
    “Apa yang telah dibangun oleh Irfan, Ferti dan Mahendra selama 22 tahun bukan sekadar fondasi yang kuat, tetapi juga mimpi untuk menjadi lebih besar. Mereka telah membuktikan bahwa kreativitas yang berakar pada sei-katsu-sha dapat memimpin perubahan industri, bukan sekedar mengikuti tren.”
     
    “Kini, saatnya untuk membawa warisan ini lebih jauh dengan visi baru dan menciptakan hal-hal yang belum pernah ada. Kami percaya Devi dan Yuzu memiliki keberanian dan ketajaman untuk mendorong HIID ke tingkat berikutnya,” tutup Shuntaro.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • ADMM Retreat Malaysia, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Bicara Pentingnya Solidaritas dan Diplomasi – Halaman all

    ADMM Retreat Malaysia, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Bicara Pentingnya Solidaritas dan Diplomasi – Halaman all

    TRIBUNNEWSCOM JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin berbicara tentang pentingnya mengutamakan solidaritas dan diplomasi untuk mewujudkan kawasan yang aman, damai, serta sejahtera saat menghadiri acara ASEAN Defence Ministers Meeting Retreat (ADMM Retreat) di Penang, Malaysia, Rabu, 26/2/2025.

    Sjafrie juga menekankan ASEAN harus tetap solid, adaptif, dan proaktif dalam menjaga keamanan sebagai fondasi kemakmuran kawasan.

    Menurut dia, tantangan seperti sengketa teritorial, ancaman siber, dan ketegangan geopolitik hanya bisa dihadapi dengan kerja sama yang kuat dan berbasis kepentingan kolektif, bukan pengaruh eksternal.

    Selain itu, pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dalam pertahanan, harus dilakukan secara bertanggung jawab demi keamanan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

    “Dengan mengutamakan diplomasi, solidaritas, serta hubungan yang erat antara negara dan masyarakat, ASEAN dapat terus menjadi pilar stabilitas global dan memastikan kawasan yang aman, damai, serta sejahtera,” kata Sjafrie dalam keterangan resmi Biro Infohan Kemhan yang dikonfirmasi Jumat (28/2/2025).

    ADMM RETREAT – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri acara ASEAN Defence Ministers’ Meeting Retreat (ADMM Retreat), di Penang, Malaysia, Rabu (26/2/2025). Dalam pertemuan itu Sjafrie berbicara pentingnya mengutamakan solidaritas dan diplomasi untuk mewujudkan kawasan yang aman, damai, serta sejahtera. (HO/Tim Media Menhan Sjafrie)

    Pertemuan tersebut dihadiri seluruh Menteri Pertahanan se-ASEAN atau yang mewakili.

    Turut hadir perwakilan dari Timor Leste sebagai observer dan Deputy Secretary General of ASEAN.

    Sedangkan delegasi Myanmar diwakili oleh non-political representative Myanmar.

    Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Mohamed Khaled bin Nordin selaku Chair of ADMM Retreat mengapresiasi pandangan yang dibagikan para Menhan ASEAN dalam menghadapi tantangan ke depan.

    Selain itu, di sela-sela rangkaian acara tersebut, Sjafrie menggelar lima pertemuan bilateral yakni dengan pejabat Malaysia, Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

    Malaysia

    Sjafrie melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menhan Malaysia HE Dato Seri Mohamed Khaled bin Nordin di sela-sela kegiatan tersebut.

    Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara menyatakan akan terus memperkuat kerja sama pertahanan melalui berbagai inisiatif strategis.

    Inisiatif strategis dimaksud mulai dari Forum GBC Malindo untuk pengelolaan perbatasan, pendidikan, dan latihan militer bersama hingga kolaborasi dalam industri pertahanan yang tecermin dari kepercayaan Malaysia terhadap produk pertahanan Indonesia.

    Selain itu, partisipasi Malaysia dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 juga menegaskan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas kawasan.

    “Dengan semangat persaudaraan dan kepentingan bersama, Indonesia optimis bahwa kerja sama pertahanan dengan Malaysia akan terus berkembang dan memberikan manfaat strategis bagi kedua negara serta kawasan ASEAN secara keseluruhan,” kata Sjafrie.

    Timor Leste

    Usai pertemuan bilateral dengan Menhan Malaysia, Sjafrie menggelar pertemuan bilateral dengan Menhan Timor Leste HE Donaciano do Rosario da Costa Gomes.

    Kedua negara menyatakan terus memperkuat kerja sama pertahanan melalui berbagai inisiatif.

    Inisiatif dimaksud termasuk menjaga stabilitas perbatasan melalui Technical Sub-Committee on Border Security (TSCBS), meningkatkan kapasitas militer Timor Leste melalui pendidikan dan pelatihan, serta memperluas kerja sama di bidang industri pertahanan dan interoperabilitas.

    “Indonesia juga menegaskan dukungan penuh bagi keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN sejalan dengan komitmen bersama untuk membangun kawasan yang aman dan damai,” ungkap Sjafrie.

    Thailand

    Sjafrie juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Thailand HE Phumtham Wechayachai.

    Kementerian Pertahanan RI menyatakan kedua negara terus memperkuat kerja sama pertahanan melalui berbagai inisiatif strategis termasuk pendidikan dan pelatihan militer, industri pertahanan, serta riset dan teknologi.

    Sjafrie juga menyatakan dengan komitmen bersama, kerja sama ini diharapkan semakin erat dan memberikan manfaat bagi keamanan serta kemajuan kedua negara.

    Saya sangat mengapresiasi hubungan yang solid antara kedua negara dan mengajak Thailand untuk memperluas kolaborasi tidak hanya di sektor pertahanan tetapi juga dalam teknologi agraria, ungkap Sjafrie.

    Kamboja

    Sjafrie juga turut melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Kamboja HE Jenderal Tea Seiha di sela-sela kegiatan ADMM Retreat.

    Sjafrie mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama pertahanan kedua negara khususnya dalam pengembangan pasukan khusus dan peningkatan keamanan maritim.

    Kementerian Pertahanan RI menyatakan dukungan Indonesia terhadap peningkatan kapabilitas militer Kamboja menjadi bukti komitmen kuat dalam membangun stabilitas kawasan.

    Sjafrie juga mengungkapkan rasa terima kasih atas partisipasi Kamboja dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali.

    Saya juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi Kamboja dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Bali.

    Semangat kebersamaan ini semakin memperkuat solidaritas ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan, ungkapnya.

    Vietnam

    Sjafrie juga turut melakukan pertemuan bilateral dengan Wamenhan Vietnam HE Jenderal Nguyen Tan Cuong.

    Kementerian Pertahanan RI menyatakan kedua negara terus memperkuat kemitraan strategis di bidang pertahanan melalui peningkatan kapasitas militer, pendidikan, pelatihan, serta pengembangan industri pertahanan sebagai upaya menghadapi tantangan bersama di kawasan.

    Sjafrie mengatakan dengan komitmen bersama, Indonesia dan Vietnam siap membangun pertahanan yang lebih tangguh demi stabilitas dan keamanan kawasan.

    Dalam pertemuan di sela-sela ADMM Retreat ini, kami menegaskan pentingnya kerja sama yang lebih erat termasuk dalam interoperabilitas angkatan bersenjata, keamanan maritim, serta kolaborasi industri pertahanan, ungkapnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Internet Murah & Literasi Digital

    Internet Murah & Literasi Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – Tidak bisa dimungkiri, internet kini sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari. Internet makin memberi banyak dampak pada kehidupan manusia.

    Dampak internet terhadap pertumbuhan ekonomi sangat signifikan. Menurut hasil penelitian Interactive Advertising Bureau (IAB) dan Harvard Business School, ekonomi internet telah menyumbang US$2,45 triliun (11,57%) dari total US$21,18 triliun PDB Amerika Serikat (AS) pada 2020.

    Penelitian McKinsey Global Institute menemukan bahwa dalam kurun 2009-2010, internet telah menyumbang 21% per-tumbuhan PDB negara-negara ekonomi maju.

    Internet juga memiliki unsur keadilan. Siapa pun, di mana pun, kapan pun penggunanya memanfaatkan internet secara bijaksana, ia bisa mendapatkan keuntungan untuk memperbaiki kehidupannya. Tentunya ini dengan dukungan infrastruk-tur lainnya yang memadai.

    Sebagai contoh, seorang pengusaha UMKM di suatu daerah terpencil memasarkan suatu produk khas daerahnya melalui internet, lalu pembeli datang dari luar pulau melalui pesanan online dengan sistem pembayaran online yang terintegrasi.

    Selama jaringan logistik memadai dengan infrastruktur jalan yang baik, produk itu bisa sampai ke pembelinya dalam keadaan yang layak pakai atau layak konsumsi. Kabar baiknya, di Indonesia, penetrasi internet terus membaik. Jumlah pengguna internet terus bertambah.

    Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), saat ini terdapat 221 juta orang (79,5%) dari populasi pen-duduk Indonesia yang sudah terkoneksi internet. Penetrasi itu termasuk tinggi di dunia karena menurut Datareportal per Januari 2025, jumlah pengguna internet dunia mencapai 5,56 miliar atau 67,9% dari populasi dunia.

    Dengan begitu, penetrasi internet di Indonesia lebih tinggi dari penetrasi internet rata-rata dunia.

    Pertanyaan berikutnya adalah internet seperti apa yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan? Negara-negara maju yang sudah merasakan dampak signifikan internet pada pertumbuhan ekonomi mereka memiliki jaringan internet broadband dengan kecepatan tinggi.

    Berdasarkan Speedtest Global Index, kecepatan internet rata-rata di AS per Januari 2025 adalah 164,85 Mbps (mobile) dan 274,16 Mbps (fixed broadband). Sementara itu, berdasarkan sumber yang sama, kecepat-an internet yang bisa dinik-mati pengguna Indonesia rata-rata 40,44 Mbps (mobile) dan 32,13 Mbps (fixed broadband).

    Kecepatan itu membuat Indonesia berada di urutan bawah di Asean di bawah Kamboja (47,06 Mbps (mobile) dan 46,89 Mbps (fixed broadband). Menurut kajian Chiplunkar & Goldberg (2022), pening-katan kecepatan internet berpengaruh nyata pada peningkatan produktivitas.

    Di negara-negara berkembang, di mana akses internet lebih banyak dilakukan melalui smartphone, upgrade cakup-an jaringan seluler dari 2G ke 3G sebesar 10 poin per-sentase, telah mendorong produktivitas pekerja sebesar 2,1 poin persentase.

    KESEJAHTERAAN DAERAH

    Untuk mendorong pertum-buhan ekonomi, Presiden Prabowo Subianto menem-patkan peningkatan akses internet berkecepatan tinggi dan digitalisasi sebagai bagian dari arah pembangunan. Penjelasan poin ketiga Asta Cita menyebutkan bahwa dalam rangka melanjutkan pengembangan infrastruktur, salah satu targetnya adalah membangun infrastruktur digital dan teknologi secara merata di kabupaten/kota sehingga tidak ada desa yang tidak terakses internet atau internet sinyal lemah.

    Di sektor ekonomi, digita-lisasi menjadi fokus utama untuk mendukung kemandirian bangsa, terutama dengan meningkatkan inovasi tekno-logi, seperti pertanian digital dan platform pembiayaan bagi UMKM. Kendati penetrasi internet Indonesia sudah tinggi, kecepatan internetnya masih rendah.

    Untuk itu, program Kementerian Komdigi mem-bangun jaringan broadband dengan harga murah perlu didukung. Tentu kita senang melihat jangkauan 4G sudah meliputi 97,16% wilayah permukim-an. Ini artinya, lebih banyak masyarakat sudah terjangkau jaringan 4G. Ini diharapkan bisa memberdayakan masya-rakat di daerah yang pada akhirnya akan menyejahtera-kan mereka.

    Hasil penelitian Lembaga Demografi Universitas Indonesia menyebutkan pela-ku usaha yang memiliki kece-patan internet di atas 30 Mbps memiliki pendapatan bersih hingga 93% lebih tinggi atau mencapai 15 kali lebih besar dibandingkan responden dengan kecepatan internet kurang dari 1,5 Mbps.

    Meskipun demikian, tingkat pemanfaatan internet berke-cepatan tinggi di Indonesia masih perlu dikaji lagi untuk meningkatkan manfaatnya bagi ekonomi.

    Selain itu, banyak yang menilai harga langganan akses internet masih mahal. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024, lebih dari 81,53% pengguna Indonesia mengeluarkan biaya internet Rp100.000 per bulan atau kurang. Dengan peran internet dan digital yang makin penting, maka strategi meningkatkan akses internet berkecepat-an tinggi di daerah disertai dengan harga murah, menjadi hal strategis.

    Hanya saja, pemerintah perlu mening-katkan program peningkatan literasi digital masyarakat daerah. Jangan sampai terjadi euforia pemanfaatan internet murah dan berkecepatan tinggi yang dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak produktif.

    Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), yang dikeluarkan  Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, masih belum tinggi.

    Skor IMDI pada 2024 hanya 43,34. Skor itu menunjukkan literasi digital masyarakat Indonesia termasuk kategori cukup, tetapi masih membu-tuhkan peningkatan. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk meningkatkannya

  • Sidang Mantan Kades Miliader di PN Gresik Saling Adu Debat

    Sidang Mantan Kades Miliader di PN Gresik Saling Adu Debat

    Gresik (beritajatim.com) – Sidang lanjutan perkara yang menyeret mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk Abdul Halim, atau dikenal kades miliader saling adu debat. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Gresik itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan tiga saksi.

    Sidang akhirnya ditunda, hal ini karena terdakwa Abdul Halim, dan saksi Mundhor yang menjabat sekretaris desa saling beradu argumentasi.

    Sebagai saksi Mundhor menuturkan, pihak desa telah berupaya meminta 9 sertifikat dan 3 BPKB mobil sebelum proses serah terima jabatan pada Desember 2023 silam. “Sebenarnya kami sudah berupaya meminta secara baik-baik. Bila saja langsung diserahkan, maka perkara ini akan selesai,” tuturnya, Kamis (27/2/2025).

    Masih menurut Mundhor, alasan terdakwa membawa sertifikat tersebut karena desa dianggap memiliki tanggungan hutang. Pasalnya, terdakwa rela menggadaikan dua sertifikat tanah dan 1 BPKB mobil untuk modal pembangunan desa.

    “Klausul itu tidak ada di forum rapat. Terlebih lagi, desa harus menanggung cicilan Rp 63 juta setiap bulan.Sampai sekarang malah macet,” paparnya.

    Kendati harus mempertanggungjawabkan di ranah hukum kata dia, terdakwa selama menjadi kepala desa berjasa karena bisa mengangkat potensi desa melalui wisata.

    “Awalnya saat menjabat desa menerima banyak keuntungan. Baik itu dari BUMDes yang bersumber dari
    pertambangan kapur, wisata setigi dan KPI, termasuk, koperasi simpan pinjam. Namun, setelah selesai menjabat menyisakan hutang dan tunggakan cukup banyak berkisar Rp 12 miliar,” katanya.

    Keterangan yang disampaikan saksi itu, dibantah oleh terdakwa. Mantan Kades Sekapuk itu, tidak terima diberlakukan seperti ini. “Aset pribadi saya gadaikan untuk modal membangun desa. Lah kok diperlakukan seperti ini,” urainya.

    Terdakwa menjelaskan capaian semasa dirinya menjadi kepala desa. Salah satunya Desa Sekapuk bisa mewakili Indonesia dalam ajang Asean Village Network (AVN) 2023 silam. “Desa kami pernah menjadi yang terbaik dengan mengalahkan 12 negara se-Asia Pasifik,” ujarnya.

    Abdul Halim memberi klarifikasi kepada masyarakat pasca tidak menjabat. Dirinya juga mendesak segera dilakukan musyawarah desa. “Saya menegaskan dua bidang tanah dan satu BPKB milik pribadi saya menjadi tanggungjawab desa. Dirinya juga menjamin 12 bukti aset desa masih utuh. Karena itu, dalam persidangan ini merasa keberatan,” imbuhnya.

    Dasar adanya saling bantah dalam persidangan ini. Hakim Ketua Donald Everly Malubaya harus menunda keterangan dua saksi lainnya. “Sidang kami lanjutan Senin (3/3). Saya berharap dua saksi perangkat desa hadir tepat waktu,” tandasnya. [dny/kun]

  • Ini Penyebab Layanan Internet di Indonesia Masih Mahal, Apa Kata Pengamat? – Page 3

    Ini Penyebab Layanan Internet di Indonesia Masih Mahal, Apa Kata Pengamat? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Laporan Digital 2025 Global Overview Report mengungkap perbandingan harga internet fixed broadband di sejumlah negara. Indonesia menempati peringkat ke-12 dengan Harga US$ 0,41 (Rp 6.774) per Mbps.

    Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), harga layanan internet fixed broadband di Indonesia tergolong paling mahal.

    Negara-negara tetangga seperti Filipina mematok harga internet fixed broadband US$ 0,14 (Rp 2.303) per Mbps, Malaysia US$ 0,09 (Rp 1.480), Vietnam US$ 0,04 (Rp 658), Singapura US$ 0,03 (Rp 493), dan Thailand US$ 0,02 (Rp 329) per Mbps.

    Terkait hal ini, Pengamat Telekomunikasi Kamilov Sagala, menilai pemerintah harus meneliti lebih dalam kenapa harga internet di Indonesia relatif mahal dibandingkan dengan negara di kawasan ASEAN.

    “Saat ini harga layanan internet (telekomunikasi) ditentukan oleh banyak faktor seperti harga infrastruktur, beban regulasi (regulatory cost) yang harus ditanggung, layanan yang akan diberikan serta target konsumen yang menjadi objektif perusahaan telekomunikasi,” ujar Kamilov melalui keterangannya, Kamis (27/2/2025).

    Selama ini salah satu komponen yang membuat harga layanan telekomunikasi di Indonesia mahal, menurut Kamilov adalah karena tingginya beban regulasi yang ditanggung perusahaan telekomunikasi.

    Jika pemerintah ingin harga layanan telekomunikasi di Indonesia murah dan memiliki kualitas yang baik, Kamilov meminta agar pemerintah diminta untuk dapat memangkas regulatory cost yang saat ini besar.

    Ia mengungkapkan, negara melalui Komdigi selama ini mendapatkan penghasilan atas sumber daya terbatas yaitu frekuensi dengan melakukan lelang.

    “Lelang tersebut menjadi pendapatan negara bukan pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Komdigi. Selain itu negara juga mengenakan kewajiban pelayanan universal (USO) untuk setiap pendapatan kotor yang didapatkan operator telekomunikasi. Semua beban ini masuk dalam regulatory cost,” Kamilov menjelaskan.

     

  • Dihadapkan 7 Tantangan, Prabowo Tetap Yakin Ekonomi Tumbuh 8% di 2029

    Dihadapkan 7 Tantangan, Prabowo Tetap Yakin Ekonomi Tumbuh 8% di 2029

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto telah memetakan berbagai masalah yang menjadi tantangan untuk membangun ekonomi Indonesia hingga bisa tumbuh 8% pada 2029.

    Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ia tetapkan di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025, setidaknya ada 7 tantangan pembangunan yang harus segera ia urus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 8%, seperti masalah daya beli masyarakat yang rendah, kualitas SDM rendah, produktivitas rendah, hingga korupsi.

    Meski, ia optimistis dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi akan melesat ke level 8% dari target untuk pertumbuhan ekonomi pada 2025 sebesar 5,3%. Tahapannya ialah pada 2026 ekonomi tumbuh 6,3%, 2027 menjadi 7,5%, dan pada 2028 sebesar 7,7%.

    “Dalam lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh tinggi, dari 5,3% pada tahun 2025 menjadi 8,0% pada tahun 2029,” dikutip dari Perpres 12/2025, Kamis (27/2/2025).

    Adapun rincian tantangan pembangunan yang telah ia petakan, pertama terkait dengan rendahnya produktivitas di Indonesia. Ia mengacu pada rilis Asian Productivity Organization (2024). Rata-rata produktivitas Indonesia yang tercermin dari total factor productivity selama 2015-2022 hanya tumbuh sebesar 6O basis poin dari periode sebelumnya 2010-2015, yakni dari minus 0,9% ke minus 0,3%.

    Angka itu rendah bila dibandingkan Korea Selatan yang mampu mencatatkan total produktivitas mencapai 1,78% ketika masih berada pada posisi menuju negara maju periode 1971-1995, dan China sebesar 2,12% pada periode 2005-2022.

    “Kondisi produktivitas yang rendah di antaranya disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang masih tertinggal, terlebih pada perempuan, produktivitas sektor ekonomi yang rendah, kapasitas ilmu pengetahuan’ teknologi, dan inovasi yang tertinggal, serta kelembagaan seperti sistem insentif, regulasi, dan kepastian hukum yang masih lemah,” sebagaimana tertuang dalam Perpres 12/2025.

    Produktivitas yang rendah juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat. Pemerintah mencatat, selama 2005-2010, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 5,7%. Lalu, menjadi rata-rata 4,7% selama 2Ol0-2015, kembali mencapai rata-rata 5,0% selama 2015-2019.

    “Selain itu, produktivitas yang rendah menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi potensial. Kondisi inilah yang menyebabkan ekonomi Indonesia sulit tumbuh lebih cepat dan stagnan dalam rentang 5,0%,” sebagaimana tertera dalam RPJMN 2025-2029.

    Permasalahan selanjut terkait dengan rendahnya kualitas SDM Indonesia, yang menyebabkan produktivitas tenaga kerja RI disebut rendah. Pemerintah masih menggunakan catatan Asian Productivity Organization (2024). Produktivitas tenaga kerja Indonesia yang diukur dari Produk Domestik Bruto per tenaga kerja pada 2022 sebesar US$28.600 per pekerja. Angka tersebut masih tertinggal jauh di bawah Amerika Serikat US$149.100 per pekerja dan di bawah rata-rata kawasan ASEAN sebesar US$30.200 per pekerja.

    Tantangan peningkatan produktivitas tenaga kerja di antaranya disumbang oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dicerminkan dari capaian rata-rata nilai Programme for International Student Assessment (PISA) siswa Indonesia untuk semua aspek (membaca, matematika, dan sains) sebesar 369,3 pada 2022. Angka tersebut menurun dibanding 2018 dengan niLai rata-rata 382 serta masih tertinggal dibandingkan siswa dari negara-negara The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebesar 488,33.

    “Oleh karena itu, untuk mencapai pembangunan yang optimal, Indonesia harus mampu mengatasi berbagai dampak risiko ini dan melakukan investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tulis RPJMN 2025-2029.

    Terkait dengan masalah pergeseran struktur kelas menengah. Dipicu oleh maraknya PHK dan rendahnya daya beli masyarakat. Pemerintah mencatat pada Agustus 2024 ada 46.420 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

    Sementara itu, terkait dengan rendahnya daya beli menurut pemerintah terekam dari deflasi yang terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak. Mereka mengutip Laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2024).

    Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi dari 1,68% pada Agustus 2024 menjadi 1,40% pada September 2024. Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi yang signifikan, dari 3,04% pada Agustus 2024 menjadi 1,43% pada September 2024.

    Daya beli masyarakat yang rendah berimplikasi pada menurunnya permintaan terhadap barang-barang yang diproduksi oleh industri. “Dengan permintaan yang lemah, industri tidak dapat memenuhi biaya operasional, yang pada akhirnya memaksa untuk mengurangi jumlah karyawan atau bahkan menutup usaha,” tulis pemerintah dalam dokumen RPJMN 2025-2029.

    Sementara itu, terkait dengan masalah tata kelola dan akuntabilitas pemerintah, terletak pada persoalan korupsi. Pemerintah mencatat Dalam lima tahun terakhir, Indeks Persepsi Korupsi/ Corruption Perception Index Indonesia menunjukkan tren penurunan dari 40 pada tahun 2019 menjadi 34 pada tahun 2022 dan stagnan di angka yang sama pada 2O23 (peringkat 115 dari 18O negara).

    “Pemberantasan korupsi merupakan isu strategis yang membutuhkan sinergi dari semua pemangku kepentingan. Hal ini menjadi prasyarat upaya percepatan pencapaian sasaran pembangunan nasional, mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan, serta meningkatkan investasi. Hal ini merupakan pijakan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi,” tulis pemerintah.

    Oleh sebab itu, untuk menangani berbagai masalah itu untuk mendorong ekonomi tumbuh cepat hingga di atas 8%, Prabowo dalam RPJMN 2025-2029 mau menerapkan delapan strategi untuk pertumbuhan tinggi berkelanjutan, dilengkapi dengan pengungkit utama yakni deregulasi perizinan serta kebijakan fiskal dan moneter pro growth. Berikut ini delapan strategi itu:

    1. Peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan

    2. Industrialisasi (hilirisasi): padat karya, berorientasi ekspor, dan berkelanjutan

    3. Pariwisata dan ekonomi kreatif

    4. Ekonomi biru dan ekonomi hijau

    5. Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

    6. Transformasi digital

    7. Investasi: FDI berorientasi ekspor dan investasi non APBN

    8. Belanja negara untuk produktivitas, di antaranya untuk program Makan Bergizi Gratis, hingga Pembangunan 3 juta rumah.

    (arj/haa)