Organisasi: ASEAN

  • Puan Maharani Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam, Apa yang Dibahas?

    Puan Maharani Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam, Apa yang Dibahas?

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua DPR Puan Maharani bertemu dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam di gedung DPR Senayan, Jakarta hari ini, Selasa (11/3/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak bersepakat untuk sama-sama mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

    “DPR RI siap bekerja sama dengan pemerintah Vietnam, juga dengan national assembly DPR yang ada di Vietnam untuk sama-sama meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, kemudian hubungan people contact ataupun hubungan dengan masyarakat dan tentu saja hubungan di antara kedua parlemen,” kata Puan Maharani dalam konferensi persnya.

    Politisi PDIP itu juga menegaskan bahwa delapan partai politik yang kini ada di DPR siap bekerja sama dengan partai politik Vietnam.

    Ia mengatakan, Indonesia maupun Vietnam sama-sama berkomitmen untuk menjaga solidaritas ASEAN.

    “Karena dalam dinamika global seperti ini, bukan hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di dunia, dibutuhkan solidaritas negara-negara ASEAN lebih kuat, lebih solid dalam bergotong royong membangun negaranya masing-masing dan juga menjaga kawasan yang ada di Asia Tenggara, khususnya negara-negara ASEAN,” pungkasnya.

    Puan Maharani mengatakan, pertemuannya dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam dilakukan lantaran kedua negara sudah memiliki hubungan panjang yang baik, yakni 70 tahun sejak kedekatan Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh.
     

  • RI-Vietnam Sepakat Perkuat Investasi Sektor Otomotif dan Vaksin Hewan

    RI-Vietnam Sepakat Perkuat Investasi Sektor Otomotif dan Vaksin Hewan

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Vietnam sepakat untuk memperkuat kerja sama investasi, khususnya dalam pengembangan industri kendaraan listrik dan produksi vaksin hewan.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kedua negara memiliki aspirasi yang sama untuk menjadi negara maju di masa depan sehingga sepakat untuk saling bahu membahu.

    “Tadi ya kami baru saja bicara mengenai kerja sama di bidang ekonomi tentunya terkait dengan investasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/3/2024).  

    Menurutnya, salah satu bentuk investasi Vietnam di Indonesia adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui Vinfast. Perusahaan otomotif asal Vietnam itu telah merencanakan pembangunan infrastruktur charging station hingga 100.000 unit di Indonesia.  

    “Salah satu investasi Vietnam mendorong mobil listrik Vinfast, dan mereka sudah merencanakan ekosistem charging listrik yang jumlahnya 100.000 unit,” jelasnya.  

    Sementara itu, Indonesia juga akan meningkatkan investasinya di Vietnam, salah satunya melalui produksi vaksin hewan.  

    Hingga saat ini, lebih dari 130 proyek investasi asal Indonesia telah beroperasi di Vietnam. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan nilai investasi kedua negara semakin meningkat dan memperkuat hubungan ekonomi di kawasan Asean.

    “Dari sisi Indonesia, salah satunya adalah investasi dalam produksi vaksin hewan di Vietnam,” pungkas Airlangga.  

  • Prabowo dan Sekjen Komunis Vietnam Sepakati Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Keamanan

    Prabowo dan Sekjen Komunis Vietnam Sepakati Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Keamanan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) Tô Lâm sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.

    Kesepakatan ini termasuk dalam pengembangan industri pertahanan, latihan militer bersama, serta patroli bersama antara Indonesia dan Vietnam yang diteken usai pertemuan bilateral antara keduanya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (10/3/2025).

    “Di bidang pertahanan dan security, kami sepakat tingkatkan kerja sama pertama dalam industri pertahanan, juga dalam latihan bersama, kerja sama antara kedua pertahanan kita. Tukar menukar perwira, peningkatan dalam latihan, bahkan kita sepakat akan melakukan patroli bersama,” ujar Prabowo.

    Kerja sama di bidang pertahanan menjadi bagian penting dalam kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Vietnam.

    Selain itu, kedua negara juga menegaskan dukungan mereka terhadap stabilitas dan perdamaian kawasan Asean sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

    “Kami kedua negara sepakat bahwa perdamaian dan stabilitas adalah kunci daripada kemakmuran regional. Kita sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra Asean kita yang lain,” tegasnya.

    Selain kerja sama pertahanan, Indonesia dan Vietnam juga menyepakati penguatan kolaborasi dalam bidang lainnya mulai dari industri perikanan hingga kerja sama antara bank sentral kedua negara.

    Menurutnya, sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral, nantinya Prabowo berencana ke Vietnam untuk melakukan kunjungan balasan.

    “Saya sudah menyatakan akan mengadakan kunjungan balasan dalam waktu tidak lama lagi ke Vietnam. Dan di situ saya berharap kita bisa tandatangan implementing agreement tentang kerja sama kita dalam zona ekonomi kita,” katanya.

    Menurutnya, kerja sama mengenai zona ekonomi ini menjadi pencapaian penting, mengingat persoalan ini telah tertunda selama belasan tahun. Presiden Prabowo pun berharap proses ratifikasi pada tingkat legislatif di kedua negara dapat segera selesai.

    “Kami berharap ratifikasi oleh parlemen kita April sesudah Idulfitri dan mereka juga dalam legislasi, legislatif mereka juga mereka akan ratifikasi dalam waktu dekat. Insyaallah saya akan tandatangan di Hanoi pada kunjungan kenegaraan saya sebagai balasan sebagai balasan dari kunjungan Yang Mulia Tô Lâm,” ungkapnya.

    Sementara itu, Sekjen PKV Tô Lâm juga menyatakan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama di sejumlah bidang yang telah berkembang secara substantif dan efektif.

    Kedua negara juga berkomitmen untuk saling mendukung satu sama lain baik di forum nasional dan internasional, PBB dan nonblok, serta kawasan Asean.

    “Dan juga peningkatan koordinasi antar negara Asean untuk mewujudkan Asean lebih kuat menjalankan perannya dan juga meningkatkan solidaritas, juga prinsip Asean untuk keamanan regional,” ucap Sekjen PKV itu.

    Pada kesempatan ini, Sekjen Tô Lâm turut menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada dirinya beserta delegasi.

    “Kami senang berbagi perasaan ini. Saya menyampaikan agar Yang Mulia memperoleh kesehatan yang baik dan kesuksesan,” pungkas Tô Lâm. 

  • Indonesia – Vietnam jadi Mitra Strategis Kerja Sama Perdagangan!

    Indonesia – Vietnam jadi Mitra Strategis Kerja Sama Perdagangan!

    JABAR EKSPRES – Indonesia dan Vietnam kembali membuka peluang kerja sama melalui High Level Business Dialogue sebegai bentuk kemitraan strategis dari kedua negara selama 70 tahun.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan ini merupakan momentum penting untuk melakukan eksplorasi membaca peluang kerja sama kedua negara.

    Tujuan dari kerja sama kedua negara ini inging mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    BACA JUGA: Airlangga Sentil Kepala Daerah yang Tidak Bisa Kendalikan Inflasi

    “Saya percaya, acara ini akan memberikan peluang yang berharga untuk menjajaki kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dan investasi,” kata Airlangga dalam keterangan, dikutip, Senin, (10/03/2025).

    Menko airlangga menilai, jika melihat populasi gabungan kedua negara yang mencapai 400 juta jiwa, peluang perdagangan dan investasi sangat menjanjikan.

    Sebelumnnya pada 2024 perdagangan bilateral menunjukan pertumbuhan signifikan dengan total perdagangan mencapai USD 15 miliar.

    BACA JUGA: Airlangga Hartarto Jelaskan Peran Indonesia Menjaga Konektivitas dan Rantai Pasok Global

    Selain itu, investasi kedua negara terus mengalami peningkatan berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, serta perkembangan teknologi.

    Salah satu investasi yang paling strategis adalah pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat.

    ‘’Kerja sama ini sangat mencerminkan semakin eratnya hubungan kedua negara, khususnya untuk sektor transportasi,’’ ujar Airlangga.

    BACA JUGA: THR Harus Dibagikan Paling Cepat Tiga Minggu Sebelum Lebaran

    Selain itu, kata Airlangga, kerja sama lainnya adalah di sektor pariwisata dimana, masing masing negara sudah membuka maskapai penerbangan antara Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia.

    Dengan begitu, kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan di kedua negara yang memiliki beberapa manfaatkan dalam perjanjian Perdagangan ASEAN ( ATIGA ).

    ‘’Jadi kerja sama ini akan berlakukan tarif 0 persen pada 99,8 persen komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral,’’ ujarnya.

    BACA JUGA: Sistem Kerja FWA Sudah Berlaku, ASN dan PNS Bisa Kerja Dimana Saja!

    Selain itu, kerja sama ini dapat mempercepat adopsi transaksi digital lintas batas guna meningkatkan aktivitas ekonomi ASEAN.

  • Hasil Pertemuan Prabowo dan Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam

    Hasil Pertemuan Prabowo dan Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan salah satu hasil pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam untuk meningkatkan perdagangan. Salah satunya kedua negara sepakat mencapai hubungan ekonomi mencapai US$ 18 miliar pada 2028 mendatang.

    “Kita setuju untuk capai hubungan ekonomi bilateral capai target US$ 18 miliar pada 2028 yang akan datang,” kata Prabowo, saat memberikan keterangan pers bersama, Senin (10/3/2025).

    Ia juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, pertanian dan lainnya. Menurutnya, ini akan membantu kedua negara untuk meningkatkan ketahanan pangan.

    “Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia,” kata Prabowo.

    Tidak hanya itu Prabowo mengungkapkan kedua negara setuju atas kerja sama di bidang perikanan ekonomi digital, ekonomi hijau, kerja sama bank sentral, dan industri teknologi tinggi.

    Terkait dengan kerja sama di bidang keamanan, kedua negara sepakat meningkatkan industri pertahanan, juga dalam latihan bersama, tukar menukar perwira, peningkatan latihan, hingga patroli bersama.

    Prabowo juga mengatakan kedua negara menyambut baik visi ASEAN menuju 2024 yang akan dideklarasikan pada KTT ASEAN bulan Mei mendatang di Kuala Lumpur Malaysia.

    Dalam kesempatan itu Prabowo mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang sudah dilakukan, rencananya ia akan melakukan kunjungan balasan ke Vietnam dalam waktu dekat.

    Prabowo berharap di Vietnam bisa melakukan penandatanganan implementasi kerjasama zona ekonomi antara dua negara. Ia berharap parlemen Indonesia bisa melakukan ratifikasi dalam waktu dekat begitu juga dengan Vietnam.

    “Yaitu perjanjian kerja sama antara kedua negara yang menyelesaikan suatu persoalan yang cukup lama tidak kita selesaikan. Mungkin belasan tahun alhamdulilah,” katanya.

    Menurut Prabowo, Indonesia Vietnam memiliki hubungan panjang yang didasari latar belakang yang sama, yakni melakukan perlawanan terhadap penjajahan selama ratusan tahun

    Sehingga dalam pertemuan itu, kedua negara setuju ingin meningkatkan hubungan kerja sama menjadi comprehensive strategic partnership, dan memperkuat kerja sama di hampir semua bidang.

    (haa/haa)

  • Indonesia & Thailand Jadi Target Utama Serangan Phising Keuangan di Asean

    Indonesia & Thailand Jadi Target Utama Serangan Phising Keuangan di Asean

    Bisnis.com, JAKARTA — Solusi keamanan bisnis Kaspersky berhasil memblokir lebih dari setengah juta upaya untuk mengklik tautan phishing keuangan (financial phishing) pada perangkat bisnis (perusahaan) di Asia Tenggara pada 2024.

    Antara Januari dan Desember 2024, Kaspersky berhasil mencegat dan menggagalkan sebanyak 534.759 serangan phishing keuangan yang ditujukan kepada bisnis di seluruh wilayah Asia Tenggara, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. 

    Angka-angka ini adalah contoh saat pengguna mengklik tautan phishing yang disebarkan melalui berbagai platform seperti email, situs web palsu, aplikasi pengiriman pesan, dan jejaring sosial.

    Jumlah tertinggi upaya phishing keuangan yang menargetkan bisnis di wilayah Asia Tenggaara terdeteksi di Thailand sebanyak 247.560, diikuti oleh Indonesia 85.908, dan Malaysia 64.779.

    Perusahaan-perusahaan di Vietnam menghadapi ancaman ini sebanyak 59.560 kali tahun lalu, sementara Singapura dan Filipina mencatat jumlah insiden paling sedikit dengan masing-masing hanya lebih dari 38.000 upaya

    General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menyampaikan bahwa Asia Tenggara telah menjadi hotspot bagi penjahat dunia maya karena ekonomi digitalnya yang sedang berkembang pesat, yang diproyeksikan akan mencapai $1 triliun pada tahun 2030.

    “Jelas bahwa penjahat dunia maya mengeksploitasi adopsi digital yang cepat di kawasan ini, dan perusahaan harus tetap waspada,” kata Yeo, Senin (10/3/2025).

    Yeo menuturkan, peningkatan teknologi kecerdasan buatan atau AI membuka jalan bagi situs web palsu yang lebih meyakinkan. 

    Pada saat yang sama, lanskap regulasi yang beragam di kawasan Asia Tenggara dan berbagai tingkat kematangan keamanan siber di antara bisnis menjadikannya target yang menarik untuk serangan yang bermotif finansial. 

    “Sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi bisnis di sini (Asean) untuk memiliki alat yang tepat dan akses ke intelijen ancaman waktu nyata yang mereka butuhkan untuk tetap unggul dari ancaman ini,” ujarnya.

    Berikut cara untuk menghindari menjadi korban penipuan berbasis phishing:

    • Buka email dan klik tautan hanya jika Anda yakin dapat memercayai pengirimnya.

    • Jika pengirimnya sah, tetapi isi pesannya tampak aneh, sebaiknya periksa pengirimnya melalui cara komunikasi alternatif.

    • Periksa ejaan URL situs web jika Anda menduga tengah dihadapkan pada halaman phishing. Jika ya, URL tersebut mungkin berisi kesalahan yang sulit dikenali pada pandangan pertama, seperti angka 1 sebagai ganti I atau 0 sebagai ganti O.

    • Gunakan solusi keamanan yang andal saat menjelajahi web. Berkat akses ke sumber intelijen ancaman internasional, solusi ini mampu menemukan dan memblokir upaya spam dan phishing.

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kemenag Kenalkan Kurikulum Cinta sebagai Jawaban Problem Kemanusiaan

    Kemenag Kenalkan Kurikulum Cinta sebagai Jawaban Problem Kemanusiaan

    JAKARTA – Kementerian Agama mengenalkan konsep Kurikulum Cinta sebagai jawaban atas masalah kemanusiaan kepada mahasiswa UIN Malang yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN, hingga Amerika, dalam gelaran Ramadhan Global Camp.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menyampaikan tidak ada alasan makhluk hidup di dunia untuk tidak saling mencintai, mengingat dalam setiap langkah manusia ada sebuah ekosistem yang di dalamnya tidak lepas dari orkestrasi Sang Pencipta.

    “Kita tidak bisa mencapai keberhasilan tanpa ekosistem yang mendukung. Ada relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan lingkungan sosial yang harus kita jaga,” ujar Kamaruddin dilansir ANTARA, Minggu, 9 Maret.

    Kurikulum Cinta pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.

    Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa masa depan berlandas kurikulum yang berbasis kepada cinta kasih.

    Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron Samsudin mengatakan dalam menelurkan ide besar Kurikulum Cinta, Menteri Agama tidak hanya berlandaskan kepada Al Quran dan Hadis saja, melainkan mengkaji teks-teks keagamaan.

    Bahkan, tidak hanya agama Islam saja, tetapi dari berbagai agama yang seluruhnya mengarah kepada cinta kasih sebagai jawaban atas problem-problem sosial yang berkembang di dunia.

    “Beliau membaca banyak problem sosial, kemiskinan, kekerasan, konflik sosial dan masih banyak lagi yang berkembang di masyarakat global, jadi beliau jeli membaca ini,” kata dia.

    Agama mengajarkan bagaimana manusia hidup secara harmonis dan damai, tetapi dalam kenyataannya banyak problem sosial yang terjadi.

    “Ini berarti ada yang harus diselesaikan, dan cara paling ideal adalah melalui pendidikan, baik dari tingkat dasar, anak-anak, sampai pada tingkat yang lebih tinggi, melalui kurikulum berbasis cinta ini,” kata Sahiron.

    Senada dengan Sahiron, Rektor UIN Malang Zainuddin menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Namun, tantangan terbesarnya adalah bagaimana mayoritas ini tetap bisa menaungi dan memberikan kedamaian kepada agama yang lain di Indonesia.

    “Pak Menteri menyampaikan bahwa pluralitas itu ibarat lukisan tuhan dari berbagai varian, oleh karena itu jangan sampai dinodai, apalagi kemudian dirusak,” kata dia.

    Perwakilan mahasiswa luar negeri asal Libya Salih Alson Haji menuturkan sejak memutuskan belajar di Indonesia dirinya menemukan berbagai keindahan yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lainnya.

    Selain alamnya yang kaya, Indonesia sebagai negara dengan berbagai suku, agama dan budaya namun terus mampu menjaga perdamaian, kerukunan, dan harmonisasi antar-sesama yang hidup di dalamnya.

    “Alhamdulillah, kalau kita lihat Indonesia itu sangat kaya, kaya sekali, kaya agama, kaya bahasa, kaya bahasa, kaya akan keberagaman, tetapi saya melihat semuanya mampu hidup bersama-sama,” kata Mahasiswa yang saat ini tengah menempuh S3 di UIN Malang ini.

  • Airlangga Tawarkan Nikel RI ke Produsen Mobil Listrik Vietnam VinFast

    Airlangga Tawarkan Nikel RI ke Produsen Mobil Listrik Vietnam VinFast

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menawarkan kerja sama dengan produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast. Airlangga menyatakan Indonesia siap menyediakan nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik dari VinFast.

    Penawaran tersebut disampaikan Airlangga dalam forum Vietnam-Indonesia High-Level Business Dialogue di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Senin (10/3/2025). Turut hadir Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam beserta jajaran pejabat Negeri Naga Biru itu.

    Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah menyambut baik ekspansi VinFast ke pasar Indonesia. Kendati demikian, sambungnya, ekspansi tersebut juga bisa berlanjut ke kerja sama di level yang lebih tinggi.

    “Indonesia juga merupakan salah satu produsen nikel terbesar atau bahan baku baterai kendaraan listrik. [Kami] bersedia bekerja sama dengan VinFast,” ujar Airlangga ketika memberikan sambutan.

    Menurut politisi Partai Golkar itu, kerja sama tersebut akan saling menguntungkan kedua negara. Dia meyakini Indonesia dan Vietnam memiliki kemampuan ekonomi, sistem, dan rantai pasok yang saling melengkapi termasuk di bidang kendaraan listrik. “Sehingga, produk kita akan kompetitif di pasar global,” jelasnya.

    Dia menekankan bahwa mengindentifikasi dan mengeksekusi potensi kerja sama akan mengakselerasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara.

    Di samping itu, Airlangga menjelaskan notabenenya perdagangan antara Vietnam dan Indonesia sudah bebas tarif karena kesepakatan Asean Trade in Goods Agreement (ATIGA). Hanya saja, sambungnya, kedua negara masih mempunyai kebijakan non-tarif (non-tariff measures) yang berkaitan dengan pembatasan hingga sanksi perdagangan.

    “Oleh karena itu, kami meminta semua menteri dari kedua belah pihak untuk bekerja sama dan mengatasi masalah ini. Diharapkan dengan mengatasi masalah ini, perdagangan kita akan meningkat secara eksponensial,” ucap Airlangga.

    Dia pun menekankan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Vietnam sudah terjadi selama 70 tahun. Oleh sebab itu, dia meyakini kedua negara harus memperkuat kerja sama pada level yang lebih tinggi.

    Apalagi, lanjutnya, jumlah populasi Indonesia dan Vietnam hampir mencapai 400 juta. Airlangga pun meyakini kerja sama tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga dunia.

    Airlangga mencatat bahwa nilai perdagangan bilateral antara Vietnam dan Indonesia sudah mencapai US$15 miliar pada 2024. Pada 2028, nilai perdagangan bilateral kedua negara ditargetkan mencapai US$18 miliar.

    Sementara itu, To Lam mengapresiasi semakin eratnya kerja sama investasi dan perdagangan antara Vietnam dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dia berharap persahabatan kedua negara bisa terus berlanjut di masa mendatang.

    Orang nomor satu di partai penguasa Vietnam itu turut berharap agar para pelaku usaha di kedua negara bisa lebih jauh mengeksplorasi peluang dan memperluas investasi di bidang sains dan teknologi, inovasi, penelitian dan pengembangan; semikonduktor, manufaktur chip, AI, IOT; energi baru seperti hidrogen, energi terbarukan; keuangan, pusat keuangan; hingga perawatan kesehatan, dan bioteknologi.

    Menurutnya, sektor-sektor tersebut memiliki potensi besar baik di Vietnam maupun Indonesia. Apalagi, lanjutnya, sektor-sektor tersebut membutuhkan dukungan investasi.

  • Airlangga Minta Tak Ada Hambatan Perdagangan di Depan Sekjen Partai Komunis Vietnam

    Airlangga Minta Tak Ada Hambatan Perdagangan di Depan Sekjen Partai Komunis Vietnam

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar tidak ada kebijakan yang menghalangi kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Vietnam.

    Permintaan itu disampaikan Airlangga dalam forum Vietnam-Indonesia High-Level Business Dialogue di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Senin (10/3/2025). Dalam forum ini turut hadir Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam beserta jajaran pejabat Negeri Naga Biru itu.

    Airlangga menjelaskan notabenenya perdagangan antara Vietnam dan Indonesia sudah bebas tarif karena kesepakatan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA). Hanya saja, sambungnya, kedua negara masih mempunyai kebijakan non-tarif (non-tariff measures) yang berkaitan dengan pembatasan hingga sanksi perdagangan.

    “Oleh karena itu, kami meminta semua menteri dari kedua belah pihak untuk bekerja sama dan mengatasi masalah ini. Diharapkan dengan mengatasi masalah ini, perdagangan kita akan meningkat secara eksponensial,” ujar Airlangga ketika memberikan sambutan.

    Apalagi, politisi Partai Golkar itu menekankan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki komoditas unggulan yang hampir sama terutama di bidang pertanian. Dia pun meyakini kerja sama di rantai pasok akan menguntungkan kedua negara.

    Lebih lanjut, Airlangga mencatat bahwa nilai perdagangan bilateral antara Vietnam dan Indonesia sudah mencapai US$15 miliar pada 2024. Pada 2028, nilai perdagangan bilateral kedua negara ditargetkan mencapai US$18 miliar.

    Dia menekankan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki cita-cita yang sama yaitu mencapai status negara berpendapatan tinggi pada 2045. Oleh sebab itu, Airlangga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar kedua negara agar bisa bersama mencapai cita-cita Era Keemasan tersebut.

    “Saya optimis bahwa Indonesia dan Vietnam dapat membangun kemitraan yang menguntungkan bangsa kita dan berkontribusi bagi masyarakat global. Saya berharap dapat memperkuat kemitraan kita dan mengeksplorasi lebih jauh peluang-peluang antara Indonesia dan Vietnam,” tutup Airlangga.

    Sementara itu, To Lam mengapresiasi semakin eratnya kerja sama investasi dan perdagangan antara Vietnam dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dia berharap persahabatan kedua negara bisa terus berlanjut di masa mendatang.

    Orang nomor satu di partai penguasa Vietnam itu turut berharap agar para lelaki usaha di kedua negara bisa lebih jauh mengeksplorasi peluang dan memperluas investasi di bidang sains dan teknologi, inovasi, penelitian dan pengembangan; semikonduktor, manufaktur chip, AI, IOT; energi baru seperti hidrogen, energi terbarukan; keuangan, pusat keuangan; hingga perawatan kesehatan, dan bioteknologi.

    Menurutnya, sektor-sektor tersebut memiliki potensi besar baik di Vietnam maupun Indonesia. Apalagi, lanjut To Lam, sektor-sektor tersebut membutuhkan dukungan investasi.