Organisasi: ASEAN

  • Lepas 570 Peserta Magang ke Jepang, Menaker Titip Pesan Ini – Page 3

    Lepas 570 Peserta Magang ke Jepang, Menaker Titip Pesan Ini – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menegaskan, peningkatan produktivitas nasional menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing bangsa di tengah ketatnya persaingan global.

    “Produktivitas menjadi tantangan besar kita saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan produktivitas kita hanya 25 persen, sementara Tiongkok mencapai 220 persen,” ujar Menaker pada acara Buka Puasa Bersama dan Sharing Session yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), Jumat, 14 Maret 2025, seperti dikutip Sabtu (15/3/2025) dari keterangan resmi.

    Menaker Yassierli mengungkapkan tingkat produktivitas Indonesia masih 10 persen di bawah rata-rata negara ASEAN. Bahkan, Total Factor Productivity Indonesia tercatat mengalami penurunan.  “Ini artinya, kemampuan kita untuk menghasilkan produk, jasa, dan layanan secara efektif dan efisien masih kalah dibandingkan negara lain. Kita harus mengejar ketertinggalan ini,” ujar dia.

    Menaker menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan bahwa program-program prioritas pemerintah difokuskan di antaranya pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas nasional. Kemnaker pun mengambil peran untuk memastikan agenda tersebut berjalan dengan baik.

     “Kami ingin mengembalikan semangat produktivitas yang pernah menjadi gerakan nasional pada era 70-an. Saat itu, produktivitas menjadi fokus utama melalui Badan Produktivitas Nasional. Namun, istilah ini perlahan meredup, tergantikan oleh istilah lain seperti inovasi, kinerja, dan tata kelola. Padahal, esensinya sama,” ujar Yassierli.

    Menaker juga mengingatkan selama ini istilah produktivitas sering disalahartikan hanya sebagai efisiensi yang berujung pada pengurangan pegawai. “Padahal, esensi produktivitas adalah kemampuan kita untuk meningkatkan output yang lebih besar. Produktivitas yang tinggi akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

     

  • 16 Maret 2002: Mengenang Umar Kayam

    16 Maret 2002: Mengenang Umar Kayam

    Liputan6.com, Yogyakarta – Umar Kayam dikenal sebagai seorang penulis, sastrawan, budayawan, dan sosiolog asal Indonesia. Semasa hidupnya, seorang priyayi bergelar Raden Mas ini telah menulis banyak karya-karya populer.

    Mengutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia, Umar Kayam lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 30 April 1932. Terkait pendidikannya, Umar Kayam lulus sebagai sarjana muda di Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada (1955), meraih M.A. dari Universitas New York (1963), dan meraih Ph. D. dari Universitas Cornell (1965).

    Ia pernah mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara dan Universitas Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film Departemen Penerangan RI (1966-1969); Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1969-1972); senior fellow pada East-West Center, Hawaii, AS (1973); Direktur Pusat Latihan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Hasanuddin; Ujungpandang (1975-1976).

    Kemudian, Direktur Pusat Penelitian Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (1977); Ketua Dewan Film Nasional (1978-1979), Ketua Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (1981); Ketua Dewan Juri Festival Film Indonesia (1984); Guru Besar Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1988-pensiun), anggota penyantun majalah Horison (mengundurkan diri sejak 1 September 1993), dan anggota Akademi Jakarta (1988-seumur hidup).

    Karier menulisnya dimulai ketika ia mendapat kesempatan memperdalam ilmunya di Amerika. Saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Sastra UGM, ia lebih tertarik dengan jenis kegiatan di bidang seni lainnya, seperti teater dan film.

    Pada era 1954/1955, Umar Kayam dikenal sebagai aktivis teater Fakultas Sastra, pedagogik, dan filsafat UGM. Ia pernah menyutradarai lakon Hanya Satu Kali karya Sitor Situmorang yang peran utamanya dimainkan Rendra. Karya tersebut merupakan saduran dari karya Robert Middelmass.

    Umar Kayam juga menulis skenario film berjudul Jalur Penang dan Bulu-Bulu Cendrawasih yang difilmkan pada 1978. Ia bahkan pernah bermain sebagai aktor dalam film Karmila.

    Setelahnya, Umar Kayam bermain dalam film Pengkhianatan G-30-S/PKI memerankan tokoh Bung Karno. Perannya dalam film terlaris sepanjang 1984-1985 itu berhasil memenangi Piala Antemas pada FFI 1985 di Bandung.

    Adapun selama menjadi penulis, Umar Kayam telah melahirkan karya sastra berupa cerpen dan novel serta karya tulis lainnya, seperti esai, kolom, dan karya ilmiah. Umar Kayam memadukan ilmu dan seni, sehingga beberapa tulisannya sulit untuk dicari garis tegasnya yang membedakan antara karya fiksi atau karya ilmiah.

    Beberapa karya tersebut bisa dilihat dalam buku kumpulan cerpen Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (1972). Selain itu, ada juga Sri Sumarah dan Bawuk (novelet, 1975), Para Priyayi (novel, 1997), dan Jalan Menikung (novel, 1999).

    Beberapa karyanya berhasil mendapat penghargaan bergengsi, salah satunya cerpen berjudul Seribu Kunang-Kunang di Manhattan yang mendapat hadiah majalah Horison 1996/67. Umar Kayam juga telah mendapat hadiah Sastra ASEAN (SEA Write Award) pada 1987 dari Kerajaan Thailand. Pada 1995, ia mendapat hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P dan K atas karyanya Para Priyayi.

    Dalam peta kesusastraan Indonesia, Umar Kayam dikenal sebagai penulis prosa yang berhasil. Meskipun tidak tergolong sebagai penulis produktif, ia dianggap telah melahirkan karya sastra berupa cerpen dan novel yang berkualitas.

    Beberapa karya sastra yang telah dihasilkan Umar Kayam, di antaranya Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (kumpulan cerpen, 1972); Sri Sumarah dan Bawuk (dua novel pendek, 1975); Para Priyayi: Sebuah Novel (novel, 1992); Parta Krama (kumpulan cerpen, 1997); dan Jalan Menikung: Para Priyayi 2 (novel, 1999). Beberapa karyanya juga diterbitkan dalam edisi bahasa Inggris dan bahasa Belanda.

    Secara terpisah, cerpen-cerpen Umar Kayam telah disalin oleh orang lain ke berbagai bahasa asing, seperti Jepang, Jerman, dan Perancis. Cerpennya yang berjudul Seribu Kunang-Kunang di Manhattan juga telah disalin ke beberapa bahasa Nusantara, seperti Jawa, Sunda, Minang, dan Makassar.

    Antara rentang waktu penerbitan Sri Sumarah dan Bawuk (1975) dan Para Priyayi: Sebuah Novel (1992) yang sangat lama, Umar Kayam menerbitkan kumpulan kolomnya yang terbit setiap Selasa di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta.

    Kolom-kolom itu dihimpun dan diterbitkan dalam tiga kumpulan, yaitu Mangan Ora Mangan Kumpul (1995); Sugih Tanpa Banda: Mangan Ora Mangan Kumpul 2 (1994); dan Madhep Ngalor Sugih, Madhep Ngidul Sugih: Mangan Orang Mangan Kumpul 3 (1997). Umar Kayam meninggal dunia di Rumah Sakit MMC, Jakarta, pada 16 Maret 2002.

    Penulis: Resla

  • APBN Tekor Hanya dalam 2 Bulan, Nicho Silalahi: Ketika SPG World Bank dan IMF Beri Sinyal Segera Berhutang Kembali

    APBN Tekor Hanya dalam 2 Bulan, Nicho Silalahi: Ketika SPG World Bank dan IMF Beri Sinyal Segera Berhutang Kembali

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — APBN mengalami defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode Februari 2025. 

    Merespons hal itu, Pegiat Media Sosial, Nicho Silalahi menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya itu adalah sinyal agar Indonesia kembali menambah utang.

    “Ketika SPG World Bank dan IMF memberikan sinyal agar segera berhutang kembali pada lintah darat,” kata Nicho Silalahi dikutip akun X pribadinya, Sabtu, ,(15/3/2025). 

    Diketahui, Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF sebagai perwakilan 12 negara Asia Tenggara (ASEAN) pada awal Oktober 2002.

    Selain itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana dan Chief Operating Officer (COO) Bank Dunia.

    Lebih lanjut, Nicho Silalahi mempertanyakan kemana uang sitaan dari koruptor dan dana pemotongan anggaran setiap kementerian dan lembaga.

    Selain itu dia juga mempertanyakan pengauditan seluruh utang yang ditimbulkan Mantan Presiden Joko Widodo.

    “Yang jadi pertanyaan, kemana uang sitaan dari koruptor? Kemana dana pemotongan anggaran di setiap kementrian dan lembaga? Kapan diaudit seluruh utang yang ditimbulkan rezim Jokowi?,” tandasnya. 

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani berkomitmen tetap menjaga angka defisit hingga akhir tahun sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam APBN 2025 yakni sebesar 2,53% terhadap PDB.

    “Dari total keseimbangan, terjadi defisit Rp 31,2 triliun di akhir Februari 2025 atau 0,13 persen dari PDB. Defisit ini masih dalam target desain APBN,” jelas Sri Mulyani. (*)

  • Adu Kuat Manufaktur G20 & Asean: RI Melesat, Vietnam hingga Jepang Terperosok

    Adu Kuat Manufaktur G20 & Asean: RI Melesat, Vietnam hingga Jepang Terperosok

    Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas manufaktur Indonesia diklaim masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara industrialis lainnya seperti Malaysia, Vietnam, China, hingga negara-negara Uni Eropa. 

    Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, hal tersebut dapat terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang disebut lebih cepat pulih dibandingkan negara-negara tersebut. 

    “Negara-negara lain yang juga kita lihat di sini yang juga mengalami [kontraksi] seperti Malaysia, Vietnam yang terpukul sangat keras, yang kemudian kita lihat aktivitas manufakturnya akan terdampak oleh perang dagang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025). 

    Dalam catatannya, PMI manufaktur Indonesia pada Februari 2025 menunjukkan ekspansi yang cukup tinggi yakni sebesar 53,6 atau naik 1,7 poin dari Januari 2025 sebesar 51,9. 

    Jika dilihat dari kacamata distribusi PMI manufaktur negara G20 dan Asean-6 pada Februari 2025, Indonesia menduduki posisi kedua setelah India yang ekspansi di level 56,3. 

    “Kita mengalami dampak kontraktif, tetapi rebound, global juga sudah mulai pulih, Indonesia pulihnya lebih tajam dan lebih cepat dari sisi perbandingan peers maupun global,” ujarnya. 

    Lebih lanjut, dia menerangkan, saat ini hampir seluruh negara mengalami dampak aktivitas manufaktur yang dipengaruhi gangguan rantai pasok dan risiko pengenaan tarif impor ke AS, khususnya untuk bahan baku. 

    Sri Mulyani juga menyoroti kinerja manufaktur sejumlah negara yang mengalami kontraksi mendalam dalam kurun waktu 2 tahun terakhir seperti Jerman di level 46,5, Prancis 45,8, Meksiko 47,6, Italia 47,4. 

    Sementara itu, Vietnam juga mengalami kontraksi yang berada di level 49,2, kemudian Jepang 49, Turki 48,3, Malaysia 49,7. Meskipun, tak dipungkiri, Indonesia juga sempat mengalami kontraksi pada Juli-November 2024 lalu. 

    “Kita lihat Indonesia negatifnya itu hanya beberapa bulan untuk kemudian kita balik lagi. Ini yang kita harus cukup syukuri. Namun, waspada karena perang ekonomi masih berlangsung,” tuturnya. 

    Kendati demikian, Menkeu juga mewanti-wanti dampak perang dagang lewat kebijakan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. 

    Meski tidak langsung, Indonesia disebut tetap harus berwaspada lantaran kebijakan tarif diberlakukan kepada negara yang surplus dagang ke AS. Adapun, Indonesia tercatat berada di posisi ke-15 negara yang surplus dagang terhadap AS senilai US$19,3 miliar. 

    Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang memicu defisit perdagangan AS pada 2024. Sri Mulyani menyebut, PMI manufaktur Indonesia menunjukkan tingkat ekspansi tinggi di tengah kondisi kecemasan negara-negara lain yang juga berpotensi kena kebijakan tarif seperti China, Vietnam, dan lainnya. 

    “Ini menjadi landasan bahwa terlepas dari berbagai banyaknya perang di bidang ekonomi melalui penerapan tarif dan tarifnya itu enggak hanya 5%, naiknya 25% jadi itu syok untuk kegiatan manufaktur. Tapi Indonesia mampu rebound recover dari PMI kita di level 53,6 ini mungkin paling sama bullish-nya itu sekarang dengan India di 56,3,” terangnya. 

  • Saingi Singapura-Malaysia, Kadin Dukung Pembentukan Indonesia Tourism Board

    Saingi Singapura-Malaysia, Kadin Dukung Pembentukan Indonesia Tourism Board

    Bisnis.com, JAKARTA – Kadin Indonesia mendorong pembentukan Indonesia Tourism Board guna mempercepat pertumbuhan pariwisata nasional dan mengerek jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air. 

    Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata Kadin Indonesia Raty Ning dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    “Kadin bersama-sama dengan asosiasi merasa bahwa Indonesia Tourism Board itu perlu segera dibentuk,” kata Raty dalam rapat tersebut, Kamis (13/3/2025).

    Raty menuturkan, saat ini posisi pariwisata Indonesia di Asean berada pada urutan kelima, tertinggal dari Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura. 

    Dari sisi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau MICE, Indonesia berada di peringkat keempat dengan event internasional yang dimiliki sebanyak 68 event internasional.

    Jumlah tersebut, kata Raty masih kalah dengan negara-negara Asean lainnya. Misalnya, Singapura sebanyak 152 event internasional, Thailand 143 event internasional, dan Malaysia 104 event internasional.

    Menurutnya, melajunya sektor pariwisata keempat negara tersebut salah satunya berkat adanya Tourism Board di masing-masing negara. Bahkan, keempat negara sudah sejak lama memiliki Tourism Board.

    Singapura misalnya dengan Singapore Tourism Board yang berdiri sejak 1964, Malaysia pada 1972, Thailand 1979, dan Vietnam di 2011.

    “Kita lihat faktanya bahwa empat negara di atas Indonesia tersebut telah memiliki Tourism Board sudah sejak lama,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, Raty juga mengungkap model Tourism Board yang diimplementasikan Singapura dan Malaysia. Dia menuturkan, Singapore Tourism Board berada di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura yang memiliki tugas untuk mempromosikan pariwisata dan industri MICE Singapura.

    Melalui paparan yang disampaikannya, pendanaan Singapore Tourism Board pada 2024 mencapai US$45 juta atau setara Rp555 miliar. Sejumlah capaian sukses diraih oleh lembaga ini, diantaranya jumlah wisatawan mencapai 16,5 juta di 2024, peringkat pariwisata Singapura menempati posisi ke-4 di Asean, dan peringkat pertama untuk MICE di Asean.

    Sementara itu, Malaysia memiliki dua lembaga yang bertugas untuk mempromosikan pariwisata dan industri MICE, yakni Malaysia Tourism Promotion Board dan Malaysia Convention & Exhibition Bureau.

    Dalam hal ini, Malaysia Tourism Promotion Board mendapatkan pendanaan sebesar MYR350 juta atau Rp1,29 triliun untuk mempromosikan pariwisata Malaysia di 2024.

    Sementara itu pada 2021-2025 Malaysia Convention & Exhibition Bureau mendapat pendanaan sebesar MYR100 juta atau Rp370 miliar untuk mempromosikan industri MICE Malaysia.

    Kedua lembaga ini telah menghantarkan Malaysia menempati peringkat ke-2 pariwisata di Asean dan peringkat ke-3 untuk MICE di Asean. 

    Melihat capaian tersebut, Kadin Indonesia mengharapkan agar Indonesia Tourism Board dapat dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata nasional dan peningkatan kunjungan wisman di Indonesia, baik wisata rekreasi maupun wisata bisnis atau MICE.

    “Kita harapkan Indonesia Tourism Board ini dapat menjadi mitra utama pemerintah dan industri dalam pengembangan pariwisata Indonesia di masa mendatang,” pungkasnya. 

  • Populasi Malaysia Menua Lebih Cepat dari Perkiraan, Apa Dampaknya?

    Populasi Malaysia Menua Lebih Cepat dari Perkiraan, Apa Dampaknya?

    Jakarta

    Malaysia saat ini menghadapi aging population atau masyarakat yang menua, 8,1 persen penduduknya berusia 65 tahun ke atas pada 2024, menurut data Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Proporsi ini diperkirakan akan meningkat menjadi 14,5 persen, yang mendorong populasi Malaysia dominan dengan lansia pada 2040, lebih cepat dari yang diperkirakan. Sebelumnya, pemerintah memperkirakan hal ini baru akan terjadi pada tahun 2044.

    PBB mendefinisikan negara dengan status populasi menua saat lebih dari 7 persen penduduknya berusia 65 tahun ke atas. Ketika proporsi ini melewati batas 14 persen dan 20 persen, masyarakat tersebut masing-masing dikategorikan sebagai masyarakat menua dan bahkan sangat menua.

    Populasi Malaysia menua dengan cepat karena meningkatnya harapan hidup dan penurunan drastis total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran.

    Pada Februari lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Keluarga, dan Masyarakat, Nancy Shukri, menyampaikan kepada parlemen bahwa angka kelahiran Malaysia menurun dari 2,2 pada 2012 menjadi 1,7 pada 2023. Padahal, tingkat penggantian yang diperlukan untuk mempertahankan populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah 2,1.

    Di sisi lain, Menteri Ekonomi, Rafizi Ramli, pertama kali mengumumkan pada Agustus 2024 bahwa pemerintah berencana mengajukan white paper atau buku putih tentang penuaan populasi tahun ini. Ia mengatakan bahwa para pejabat telah menyusun kerangka kerja serta rencana aksi untuk mengatasi tren tersebut.

    Meskipun sedikit rincian yang dirilis mengenai white paper tersebut, Rafizi dilaporkan mengatakan bahwa dokumen ini akan mengatasi “kelemahan” dalam perlindungan sosial, khususnya bagi para pensiunan.

    Rafizi juga menyatakan pada November lalu bahwa white paper itu akan membahas bidang-bidang seperti asuransi, pensiun, serta aspek hukum untuk mengembangkan industri perawatan lansia di Malaysia.

    Apa Dampaknya?

    Di kawasan Asia Tenggara, Malaysia memiliki proporsi penduduk berusia di atas 65 tahun terbesar keempat pada tahun 2023, yakni sebesar 7,4 persen, berdasarkan data dari Sekretariat Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

    Meski begitu, Vietnam (9,2 persen), Thailand (13,4 persen), dan Singapura (17,3 persen) memiliki populasi lansia yang lebih besar dibandingkan Malaysia.

    Seperti beberapa negara tetangganya di Asia Tenggara, Malaysia mencapai status negara menua lebih cepat dari yang diperkirakan. Beberapa pengamat mempertanyakan apakah pemerintah bertindak terlalu lambat dalam mengatasinya.

    Lee Min Hui, konsultan gender di United Nations Population Fund (UNFPA), mengatakan bahwa Malaysia sudah merasakan dampak dari terbatasnya dukungan untuk orang lanjut usia.

    “Dengan semakin banyaknya perempuan yang meninggalkan dunia kerja dan beralih ke pekerjaan perawatan, serta semakin banyaknya orang lanjut usia yang menghadapi masalah terkait ketergantungan pada perawatan dan kesulitan mendapatkan perawatan, akan lebih baik jika persiapan ini dapat dilakukan lebih awal,” katanya, dikutip dari CNA.

    “Hal ini terjadi karena dibutuhkan waktu untuk membangun infrastruktur, kerangka kerja, dukungan, dan perubahan pola pikir yang diperlukan untuk memastikan respons holistik terhadap penuaan.”

    Sementara itu, Direktur Social Wellbeing Research Centre, Norma Mansor, menegaskan bahwa hal ini belum terlambat jika segera ditangani, dengan mencatat bahwa usia rata-rata di Malaysia masih 31 tahun, dibandingkan dengan Singapura yang telah mencapai 43 tahun.

    “Di Malaysia, kami masih memiliki waktu untuk merencanakan dan menikmati manfaat ekonomi perak,” kata Norma.

    “Namun jika kami tidak melakukannya sekarang, maka kami akan terlambat.”

    Norma juga menyoroti rencana pemerintah Malaysia untuk mengajukan buku putih tersebut. Menurutnya, buku tersebut harus diajukan lebih cepat.

    Selain itu, buku tersebut juga harus membahas pengembangan ekonomi perawatan Malaysia, yang mencakup perawatan terjangkau bagi orang lanjut usia dengan berbagai kemampuan serta perlindungan sosial bagi pengasuh informal di rumah.

    “Buku putih tersebut juga harus mencakup aspek-aspek seperti keamanan finansial, infrastruktur ramah usia lanjut, dan penuaan yang sehat,” tambah para ahli.

    (suc/naf)

  • DPR siap mempererat hubungan dengan Vietnam usai terima Sekjen PKV

    DPR siap mempererat hubungan dengan Vietnam usai terima Sekjen PKV

    Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

    DPR siap mempererat hubungan dengan Vietnam usai terima Sekjen PKV
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 15:45 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPR RI Puan Maharani setelah menerima kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa DPR siap mempererat hubungan dengan Vietnam untuk meningkatkan perdagangan, hubungan masyarakat, dan hubungan parlemen.

    Puan Maharani memandang perlu kerja sama antarnegara ASEAN untuk menghadapi dinamika kondisi global.

    “Negara-negara ASEAN perlu lebih solid dalam membangun bangsanya masing-masing dan menjaga kawasan Asia Tenggara,” kata Puan saat konferensi pers usai pertemuan.

    Ia melanjutkan, “Dan nantinya mempunyai visi yang sama bahwa tahun 2045 akan mencapai 100 tahun Indonesia Emas, atau kemudian begitu juga dengan Vietnam.” Dari pertemuan itu, menurut Puan, To Lam menyampaikan bahwa Indonesia dan Vietnam sudah mempunyai hubungan yang sangat panjang, selama 70 tahun. Bahkan, pada tahun ini kedua negara akan merayakan ulang tahun yang ke-80.

    Selain itu, kata dia, To Lam menyampaikan bahwa Indonesia dan Vietnam sudah memiliki modal hubungan yang baik sejak lama karena diawali oleh pendiri bangsa masing-masing, yakni presiden ke-1 Indonesia Soekarno dan presiden ke-1 Vietnam Ho Chi Minh.

    “Oleh karena itu, saya juga membuka pintu bahwa di DPR ada delapan partai politik yang tentu saja siap bekerja sama dengan partai yang ada di Vietnam,” kata dia.

    Menurut dia, Vietnam pun mengaku siap bekerja sama dengan pemerintahan Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Apalagi, sejauh ini pun sudah banyak hal yang dilakukan oleh kedua negara.

    “Tentu saja kami membuka diri, sama-sama bertukar pengalaman,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • RI dan Belanda perkuat pencegahan terorisme di ruang siber

    RI dan Belanda perkuat pencegahan terorisme di ruang siber

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dan Koordinator Nasional untuk Penanggulangan Terorisme dan Keamanan Belanda (National Coordinator for Counterterrorism and Security/NCTV) memperkuat pencegahan terorisme di ruang siber melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Jakarta (10/3).

    Kepala BNPT RI Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan kolaborasi tersebut akan lebih menitikberatkan pada pencegahan penyebaran paham radikal terorisme di dunia maya.

    “BNPT berharap dengan MoU ini, ke depannya, kami dengan pemerintahan Belanda lebih efektif dan fokus kepada pencegahan terhadap tindak pidana terorisme, khususnya penyebaran paham radikal terorisme di ruang siber,” ungkap Eddy.

    Dia menjelaskan bahwa ruang siber menjadi tempat yang rawan digunakan oleh kelompok teroris untuk berbagai aktivitas seperti propaganda, rekrutmen, maupun penyaluran pendanaan bagi kelompok kelompok terorisme.

    Oleh sebab itu, kata dia, kemungkinan ke depannya kedua belah pihak akan lebih fokus berbagi informasi tentang analisis di ruang siber serta meningkatkan kerja sama dalam rangka peningkatan kemampuan untuk analisis.

    Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN Marc Gerritsen turut menekankan pentingnya perhatian yang terus-menerus dalam menghadapi ancaman terorisme yang juga dipengaruhi kondisi global.

    Dia menyebutkan hal yang sama berlaku di Belanda karena selalu ada masalah risiko serta perkembangan yang berbeda.

    “Perhatian terus-menerus kami di bidang radikalisasi dan apa yang kami lihat, yaitu radikalisasi di Belanda dan mungkin juga di Indonesia, sangat dipengaruhi oleh perkembangan dari luar negeri,” ujar Gerritsen.

    Untuk itu, ia menilai isu terorisme membutuhkan perhatian terus-menerus, sehingga fakta bahwa dalam dua tahun terakhir tidak ada serangan terbuka di Indonesia merupakan hal baik, namun hal tersebut tidak boleh menurunkan tingkat kewaspadaan.

    Gerritsen pun berharap kerja sama kali ini dapat memperkuat strategi pencegahan terorisme di kedua negara, terutama melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas analisis, serta penguatan berbagai langkah kontra-radikalisasi di dunia digital.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Antar Kepulangan Sekjen Partai Komunis Vietnam di Lanud Halim

    Prabowo Antar Kepulangan Sekjen Partai Komunis Vietnam di Lanud Halim

    Jakarta,CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengantar kepulangan Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam dan ibu Ngo Phu ‘o’ ng Ly di Lapangan Udara Halimperdana Kusuma, Selasa (11/3/2025).

    Terlihat Prabowo mengenakan setelan jas berwarna abu-abu. Kemudian, ia langsung mengantarkan To Lam ke pesawat yang bertuliskan Vietnam Airlines. Sembari berpisah kedua tokoh ini juga menyalami seluruh delegasi yang hadir.

    Tampak hadir dari pemerintah Indonesia, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.

    Kemarin, Senin (10/3), Prabowo sempat melakukan pertemuan bilateral dengan To Lam. Dalam pertemuan ini, keduanya sepakat meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. RI dan Vietnam sepakat mencapai hubungan ekonomi mencapai US$ 18 miliar pada 2028 mendatang.

    “Kita setuju untuk capai hubungan ekonomi bilateral capai target US$ 18 miliar pada 2028 yang akan datang,” kata Prabowo, saat memberikan keterangan pers bersama, Senin (10/3/2025).

    Ia juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia dibidang otomotif, pertanian dan lainnya. Menurutnya ini akan membantu kedua negara untuk meningkatkan ketahanan pangan.

    “Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia,” kata Prabowo.

    Tidak hanya itu, Prabowo mengungkapkan kedua negara setuju atas kerja sama di bidang perikanan ekonomi digital, ekonomi hijau, kerja sama bank sentral, dan industri teknologi tinggi.

    Terkait dengan kerja sama di bidang keamanan, RI dan Vietnam sepakat meningkatkan industri pertahanan, juga dalam latihan bersama, tukar menukar perwira, peningkatan latihan, hingga patroli bersama.

    Prabowo juga mengatakan kedua negara menyambut baik visi ASEAN menuju 2024 yang akan dideklarasikan pada KTT ASEAN bulan Mei mendatang di Kuala Lumpur Malaysia.

    Dalam kesempatan itu, Prabowo mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang sudah dilakukan, rencananya ia akan melakukan kunjungan balasan ke Vietnam dalam waktu dekat.

    (emy/haa)

  • Puan Terima Sekjen Partai Komunis Vietnam di DPR, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

    Puan Terima Sekjen Partai Komunis Vietnam di DPR, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

    Jakarta

    Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam, To Lam di Gedung DPR/MPR. Kedua pihak bersepakat meningkatkan kerja sama antarparlemen.

    Puan mengatakan hubungan Indonesia-Vietnam sudah terjalin lama. Bahkan hubungan baik itu sudah terjalin sejak presiden terdahulu yakni Soekarno dan Ho Chi Minh.

    “Dalam pembicaraan tersebut, beliau (To Lam) menyampaikan bahwa Indonesia dan Vietnam sudah mempunyai hubungan yang sangat panjang, selama 70 tahun, bahkan tahun ini adalah kedua negara akan merayakan ulang tahun yang ke 80,” kata Puan dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    “Beliau menyampaikan bahwa hubungan ini sudah berjalan dimulai dengan satu modal yang sangat baik yaitu hubungan baik antara dua founding father, yaitu Presiden Soekarno dengan Presiden Ho Chi Minh yang sama-sama founding father dari kedua negara,” lanjut Puan.

    Oleh karena itu, Puan sepakat meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Vietnam. Ia berkomitmen untuk terus bekerja sama di bidang ekonomi hingga perdagangan.

    “Karenanya kami bersepakat untuk sama-sama mempererat dan meningkatkan hubungan di kedua negara dan DPR RI siap bekerja sama dengan pemerintah Vietnam, juga dengan National Assembly atau DPR yang ada di Vietnam untuk sama-sama dalam meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, people to people contact ataupun hubungan dengan masyarakat dan tentu saja hubungan di antara kedua parlemen,” ujar Puan.

    “Saya juga membuka pintu bahwa di DPR ada 8 partai politik yang tentu saja siap bekerja sama dengan partai yang ada di Vietnam. Dan kita akan sama-sama menjaga soliditas ASEAN, karena dalam dinamika dunia global ini, bukan hanya di Asia Tenggara, tapi juga di dunia dibutuhkan soliditas negara-negara ASEAN untuk lebih kuat,” tambahnya.

    Sejauh ini memang sudah banyak kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Vietnam. Puan mengapresiasi komitmen Vietnam terus bekerja sama dengan pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    (dwr/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu