Organisasi: ASEAN

  • Ketua DPRD Kabupaten Bogor Tunggu Hasil Akhir Tim Saber Pungli Soal THR dan Kompensasi Sopir

    Ketua DPRD Kabupaten Bogor Tunggu Hasil Akhir Tim Saber Pungli Soal THR dan Kompensasi Sopir

    JABAR EKSPRES – Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara, mendukung tim saber pungli untuk membongkar dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa (Kades) dan pemotongan kompensasi sopir.

    Sebelumnya ramai pemberitaan mengenai dugaan pemerasan oknum kepala desa kepada para pengusaha dengan dalih THR dan pemotongan uang sopir.

    Saat ini, Sastra Winara menunggu hasil pemeriksaan tim saber pungli agar tidak ada lagi oknum yang melanggar hukum dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

    BACA JUGA: Relasi ASEAN-India yang Terjalin Lewat Karya Seni di Bandung

    “Kemarin sudah disampaikan oleh pak bupati bahwa akan dicek lagi, akan di kroscek kebenarannya seperti apa, tentu kita mendukung pak bupati bagaimana, jangan sampai nanti ada dari kita yang dianggap kurang baik,” katanya, Sabtu (12/4).

    Politisi Partai Gerindra itu menyatakan, mendukung apapun yang dilakukan pemerintah daerah, kepolisian, dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor demi terciptanya kondusifitas di Bumi Tegar Beriman.

    “Kami DPRD Kabupaten Bogor mendukung pemerintah daerah untuk supaya jelas, terang seperti apa kronologinya dan tidak ada yang dirugikan,” tutupnya.

    BACA JUGA: 6 Tahun Terabaikan, Ribuan Eks Karyawan PT Matahari Sentosa Jaya Desak Pembayaran Pesangon

    Diketahui, tim siber pungli melakukan pemeriksaan kepada sembilan orang dengan dua kasus persoalan yang berbeda yakni soal  pungli melalukan pemeriksaan kepada empat kepala desa yang diduga melakukan permintaan THR ke setiap perusahaan pada hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Kedua, pemeriksaan kepada 5 orang yang terlibat dalam pemotongan kompensasi sopir angkot Puncak Bogor. 1 oknum anggota Dishub Kabupaten Bogor dan 4 dari pihak lainnya.

  • Relasi ASEAN-India yang Terjalin Lewat Karya Seni di Bandung

    Relasi ASEAN-India yang Terjalin Lewat Karya Seni di Bandung

    JABAR EKSPRES – Pengunjung pameran seni ASEAN-India Artists Camp Exhibition mengapresiasi upaya diplomasi budaya yang diwujudkan melalui seni rupa. Digelar di Bandung Creative Hub, pameran ini menampilkan 20 karya seniman dari negara-negara ASEAN dan India.

    Agenda tersebut merupakan bagian dari peringatan satu dekade kebijakan Act East Policy India, yang mempererat hubungan antara India dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

    Seorang pengunjung pameran, Hikam menjadi salah satu yang mengapresiasi agenda tersebut.

    “Sangat bagus, ya. Bisa merekatkan hubungan diplomatik antara ASEAN dan India, terkhusus Indonesia, melalui seni,” ujar Hikam, pada Sabtu (12/4).

    BACA JUGA: 6 Tahun Terabaikan, Ribuan Eks Karyawan PT Matahari Sentosa Jaya Desak Pembayaran Pesangon

    Dirinya berharap kegiatan serupa dapat terus digelar dengan bentuk yang lebih beragam.

    “Semoga ke depannya banyak lagi pameran seperti ini, dan tambah variatif,” tandasnya.

    Apresiasi juga datang dari Dhila, pengunjung lain yang menyoroti potensi kolaborasi antarseniman. Ia menilai tema yang digagas sangat menarik dan memperkenalkan banyak pelukis hebat dari kedua kawasan.

    “Semoga makin banyak partisipan yang ikut pameran ini, dan ditunggu inovasi untuk ASEAN dan India dari para seniman,” jelasnya.

    BACA JUGA: Pemkot Cimahi Berkomitmen Bangun Dapur Rekaman untuk Musisi Daerah

    Pameran yang berlangsung dari 10-17 April 2025 ini dibuka oleh dua duta besar India, yakni Jayant N. Khobragade (Dubes India untuk ASEAN) dan Sandeep Chakravorty (Dubes India untuk Indonesia). Kehadiran keduanya disebut sebagai bentuk komitmen diplomatik India terhadap kerja sama budaya regional.

    Khobragade menyatakan bahwa kehadiran dua duta besar dalam satu acara adalah hal yang jarang terjadi.

    “Bandung adalah kota yang penting, dan melalui pameran ini, kami ingin semakin mendekatkan India dengan Indonesia,” ujarnya.

    Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun menyambut baik kepercayaan tersebut. Harapan besar pun disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan saat membuka acara pada hari pertama.

    BACA JUGA: Ratusan Penerima Manfaat Padati Rumah Bhineka Adam-Adrian, Banyak dari Cimahi Merasa Terbantu

    “Ini adalah pameran seni yang menunjukkan bahwa Bandung adalah salah satu kota paling kreatif di Indonesia, yang mampu mewadahi karya seni kelas dunia,” harapnya.

  • Dubes Swedia Komentari Tagar #KaburAjaDulu: Pengalaman Jadi Bekal Bangun RI di Masa Depan

    Dubes Swedia Komentari Tagar #KaburAjaDulu: Pengalaman Jadi Bekal Bangun RI di Masa Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia hari ini menggelar pameran kerja dan pendidikan ‘JOIN SWEDEN – Study & Career Fair’ di ARTOTEL Gelora Senayan Jakarta. Tahun ini peserta yang mengikuti dan mencoba peruntungan untuk berkarier dan melanjutkan pendidikan di Swedia melonjak 73% dibanding tahun lalu, menjadi lebih dari 2.000 peserta.

    Sementara di satu sisi, tagline atau tagar Kabur Aja Dulu belakangan santer terdengar di media sosial sebagai respons dari dinamika politik yang terjadi di Tanah Air. Tagline tersebut merupakan bentuk respons anak-anak muda di Indonesia untuk ke luar negeri, baik untuk melanjutkan pendidikan atau berkarier.

    Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Daniel Blockert menanggapi bagaimana lonjakan animo tersebut dikaitkan dengan tagar #kaburajadulu.

    “Ya, kami sangat mengikutinya [#kaburajadulu di sosial media], tertu saja, saya mengerti banyak pelajar di Indonesia berpikir untuk peluang ke luar negeri. Tapi saya berharap mereka ke Swedia karena berpikir itu pilihan bagus sebagai alternatif dan sesuatu yang bagus untuk karier mereka. Saya tidak ingin hal buruk terjadi pada Indonesia sehingga orang-orang terpaksa meninggalkannya,” kata Daniel saat ditemui usai membuka pameran, Sabtu (12/4/2025).

    Daniel menjelaskan pemerintah Swedia dan Indonesia sudah lama menjalin kerja sama. Dia menjabarkan banyak MoU sudah diteken oleh universitas dari kedua negara antara lain seperti program PhD kedokteran dengan Universitas Airlangga maupun program lainnya dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

    “Jadi saya berharap apa yang akan dilakukan pemerintah di masa mendatang akan mempertimbangkan minat mahasiswa. Karena kami ingin mahasiswa datang ke Swedia karena mereka ingin, bukan karena mereka merasa dipaksa [karena keadaan di Indonesia],” ujarnya.

    Dalam jangka panjang, Daniel berharap mahasiswa yang sudah selesai menimba ilmu di Swedia dapat pulang kembali ke Indonesia untuk membantu membangun Indonesia.

    “Jadi saya tidak tertarik dengan mahasiswa Indonesia yang merasa harus meninggalkan negara ini. Tidak. Saya ingin mereka pergi dan saya ingin banyak dari mereka kembali ke sini dan melakukan pekerjaan yang baik di sini,” ujarnya.

    Daniel menyadari bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang masih banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor. Dirinya membandingkan bagaimana Swedia sudah membangun negaranya jauh lebih lama daripada Indonesia.

    “Setiap orang tahu, ini adalah negara yang masih muda [berkembang]. Dan negara ini bahkan lebih muda sebagai negara demokrasi. Jadi itu tidak aneh. Maksud saya, mudah bagi saya untuk mengatakan bahwa Swedia telah menjadi negara merdeka selama 800 tahun atau sekitar itu. Dan kami tidak sempurna. Dan anda [Indonesia] telah menjadi negara demokrasi bahkan belum berusia 30 tahun. Jadi, tidak apa-apa jika Indonesia harus bekerja keras,” ujarnya.

    Menyinggung bagaimana sektor pendidikan bisa menjadi motor pembangunan ekonomi sebuah bangsa, Daniel cukup optimis bahwa pendidikan-khususnya dari program yang dijalin Indonesia dengan Swedia-dalam jangka panjang bisa berkontribusi atas cita-cita pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

    “Itu mungkin lebih berkaitan dengan kebijakan ekonomi. Tetapi maksud saya, jika anda bicara soal jangka panjang, tentu saja. Dan jika mahasiswa Indonesia datang ke Swedia dan belajar serta mempelajari sesuatu yang akan membantu ekonomi Indonesia, itu bagus,” pungkasnya.

  • Perang Dagang AS-China Memanas, Prabowo: Indonesia Ingin Jadi Penengah

    Perang Dagang AS-China Memanas, Prabowo: Indonesia Ingin Jadi Penengah

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah menjadi pembicara dalam forum internasional Antalya Diplomacy Forum (ADF), Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar Perang Dagang antara Amerika Serikat dan China bisa diselesaikan melalui kesepakatan damai.

    “Saya harap pada akhirnya mereka akan mencapai semacam kesepakatan, saya harap,” ucap Prabowo pada Jumat, 11 April 2025. Selama ini, kedua negara saling membalas tarif secara resiprokal. Bahkan, China menggugat Amerika Serikat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Amerika Serikat memulai dengan menaikkan tarif menjadi 54%, lalu dibalas China dengan tarif 34%. Presiden AS saat itu, Donald Trump, kembali menaikkan tarif menjadi 125%, dan China membalas dengan tarif 84%.

    Terbaru, Amerika Serikat menerapkan tarif impor terhadap produk China sebesar 145%. Sebaliknya, China juga menaikkan tarif impor terhadap produk dari Amerika Serikat menjadi 125%.

    Kondisi tersebut membuat tensi Perang Dagang kedua negara makin meningkat. Meski begitu, China disebut-sebut masih terbuka untuk negosiasi.

    Di sisi lain, Donald Trump menunda penerapan tarif baru terhadap sejumlah negara selama 90 hari. Indonesia pun terdampak, dengan tarif impor resiprokal sebesar 32%.

    Indonesia memihak siapa?

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memilih untuk bersikap netral dalam konflik dagang ini. “Tidak, tidak (memihak China atau AS),” tegasnya.

    Ia juga menyebut bahwa baik China maupun Amerika Serikat adalah sahabat dekat bagi Indonesia. “Kami menganggap China sebagai teman baik kami. Kami juga menganggap AS sebagai teman baik,” ucap Prabowo.

    Ia menambahkan bahwa hubungan Indonesia dan China sudah sangat erat, sehingga sulit bagi Indonesia untuk menjauh. “China sudah terlalu dekat dengan Indonesia,” ujarnya.

    Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk menjadi penengah dalam konflik ekonomi antara dua kekuatan besar dunia ini. “Kami ingin menjadi jembatan,” kata Presiden.

    Sikap netral juga diambil ASEAN. Organisasi ini memilih untuk tidak berseteru dengan Amerika Serikat, melainkan membuka ruang negosiasi. Sebelumnya, China sempat mengajak ASEAN untuk bergabung melawan AS.

    Di tengah memanasnya situasi, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah tawaran strategis kepada Donald Trump. Tujuannya agar tarif impor dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia dapat diturunkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bersatu Hadapi Dunia! Ini Cara Negara ASEAN Bahu-Membahu Lawan Ketidakpastian Global

    Bersatu Hadapi Dunia! Ini Cara Negara ASEAN Bahu-Membahu Lawan Ketidakpastian Global

    Jakarta: Di tengah ketidakpastian global yang makin meningkat dari tensi geopolitik, risiko inflasi, sampai gangguan rantai pasok, negara-negara ASEAN tak tinggal diam. 
     
    Mereka justru mempererat kerja sama lewat forum tahunan yang penting banget buat masa depan ekonomi kawasan yakni ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM).
     
    Melansir siaran pers Bank Indonesia, Sabtu, 12 April 2025, tahun ini AFMGM ke-12 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 April 2025. Dalam forum ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh negara anggota ASEAN berkumpul untuk satu misi besar yaitu menguatkan ketahanan dan kolaborasi ekonomi kawasan agar tetap tangguh di tengah badai global.
    Apa itu AFMGM?
    AFMGM adalah forum tahunan tempat para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara ASEAN bertemu dan berdiskusi. Tujuannya adalah menangani tantangan ekonomi global dan regional, memperkuat kerja sama keuangan, serta menyusun strategi untuk masa depan kawasan.

    Pertemuan ini bukan hanya soal angka dan neraca dagang, tapi juga jadi wadah menyusun langkah konkret untuk mewujudkan ekonomi ASEAN yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan.
     

    Mengapa Kerja Sama ASEAN Semakin Penting?
    Negara-negara ASEAN sangat bergantung satu sama lain, apalagi dalam rantai pasok perdagangan dunia. Ketika ekonomi besar seperti Amerika Serikat mengubah kebijakan tarif atau geopolitik memanas, dampaknya bisa terasa sampai ke kawasan ini.
     
    Makanya, kerja sama lintas negara ASEAN penting banget untuk menjaga stabilitas ekonomi, menghadapi tekanan eksternal secara kolektif, memperkuat perdagangan dan investasi intra-ASEAN.
     
    Dalam pertemuan kali ini, semua pihak menegaskan komitmennya untuk mendukung sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan, serta bekerja sama dengan mitra global untuk menciptakan solusi berimbang.
    Fokus Utama AFMGM 2025
    AFMGM ke-12 mengusung tema “Inclusivity and Sustainability” yang sejalan dengan prioritas Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Ada tiga agenda besar yang jadi prioritas jalur keuangan dan bank sentral:
     
    – Mendorong akses pembiayaan untuk transisi iklim yang tangguh dan berkeadilan di kawasan ASEAN
    – Mempercepat pertumbuhan pasar modal ASEAN yang lebih berkelanjutan, terhubung, dan inklusif.
    – Mendorong konektivitas pembayaran instan yang inklusif di kawasan ASEAN.
     
    Selain itu, ASEAN juga menyepakati inisiasi Project Revive, yaitu reformasi kelembagaan di sektor keuangan untuk memperkuat implementasi ASEAN Strategic Plan 2026–2030 dan mewujudkan ASEAN Community Vision 2045.
    QR Code ASEAN makin terkoneksi!
    Selain itu, satu gebrakan menarik dalam forum ini adalah bergabungnya National Bank of Cambodia dalam proyek Regional Payment Connectivity (RPC), sebuah inisiatif konektivitas pembayaran lintas negara ASEAN. Peluncuran fase kedua QR Code Malaysia-Kamboja pada 8 April 2025 menandai langkah maju integrasi keuangan digital di Asia Tenggara.
     
    Semakin banyak negara yang terlibat, semakin mudah transaksi lintas batas dilakukan. Bayangkan kamu traveling ke Kamboja tapi tetap bisa bayar pakai dompet digital dari Indonesia, itu sudah mulai jadi kenyataan.
    Sektor swasta juga diajak kerja sama
    AFMGM bukan cuma urusan pemerintah. Forum ini juga menghadirkan dialog bersama pelaku usaha lewat ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council. Tujuannya, untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Yamaha MX-King Edisi Spesial Meluncur, Ketempelan Aksesori Keranjang

    Yamaha MX-King Edisi Spesial Meluncur, Ketempelan Aksesori Keranjang

    Jakarta

    Yamaha MX-King atau Y15ZR di Malaysia mendapatkan penyegaran warna baru serta tambahan aksesori. Segmen kapchai atau motor bebek masih populer di Malaysia.

    Motor bebek Yamaha MX-King kerap kali mendapat sentuhan anyar dari segi kosmetika di Indonesia. Berbeda dengan Malaysia, Y15ZR baru saja mendapatkan edisi spesial dengan warna khusus, plus tambahan aksesori yang menunjang akomodasi berkendara.

    Yamaha Y15ZR Foto: Yamaha

    Y15ZR melakukan debut sejak tahun 2015 di Malaysia. Motor itu terus populer mendapatkan pecinta roda dua di Malaysia. Kini terdapat Edisi Special Edition (SE) untuk merayakan satu dekade, Y15ZR itu dibedakan dengan skema warna yang khas, disebut Bronze Fury.

    Selain itu, Y15ZR terdapat Sports Visor baru pada area batok. Untuk menambah fungsi kompartemen penyimpanan, Y15ZR sekarang dilengkapi keranjang yang dilengkapi dengan colokan USB C-Type. Ini menjadi fitur yang belum tersedia pada Yamaha MX-King di Indonesia.

    Soal performa Y15ZR, mesinnya tetap menggunakan kubikasi 150cc, sesuai dengan EU4, satu silinder, berpendingin cairan, SOHC. Mesin ini menghasilkan 15,1 hp (11,3 kW) pada 8.500 RPM dan 13,8 Nm pada 7.000 RPM.

    Motor ini punya perbedaan dimensi dari MX-King, kalau Y15ZR punya panjang 1970 mm, lebar 670 mm, dan jarak sumbu roda 1290 mm.Yamaha Y15ZR juga memiliki ground clearance 135 mm dan tinggi jok 780 mm, ukuran ini masih terbilang ramah dengan tinggi rata-rata orang ASEAN.

    Bandingkan dengan Yamaha MX-King dimensinya lebih panjang 15 mm, namun sumbu rodanya lebih pendek 190 mm dari Y15ZR. Sementara itu ground clearance dari MX-King 155 mm, dan tinggi jok 795 mm.

    Yamaha MX King 150 dan Y15ZR punya kemiripan soal tampang, misalnya tampil dengan 3 lampu, terdiri dari 2 low beam dan 1 high beam dengan bentuk yang tajam dan sudah mengadopsi teknologi LED. Bentuk area depan hingga belakang terkesan sporty, plus velg dengan bentuk 5 palang seperti bintang.

    Hong Leong Yamaha Motor, selaku distributor resmi Yamaha di Malaysia menjual Yamaha Y15ZR Special Edition 2025 dengan harga mulai dari RM 9.498 atau sekitar Rp 36 jutaan. Menariknya setiap pembelian motor itu termasuk dengan gembok rem cakram.

    (riar/dry)

  • Belanda Guyur Rp5 Triliun untuk Proyek Strategis RI, Giant Sea Wall Termasuk

    Belanda Guyur Rp5 Triliun untuk Proyek Strategis RI, Giant Sea Wall Termasuk

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Belanda menyampaikan komitmennya untuk mendukung pendanaan pelaksanaan program prioritas Indonesia. Salah satunya, guyuran pendanaan itu bakal digunakan untuk merealisasikan pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).

    Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste dan Asean Marc Gerritsen menjelaskan bahwa guyuran pendanaan itu dilakukan melalui lembaga pendanaan Invest International. Nilainya, mencapai 300 juta euro atau sekitar Rp5,72 triliun (asumsi kurs 1 euro = Rp19.080).

    “Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai €300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah,” ungkap Dubes Gerritsen dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).

    Gerritsen menegaskan pendanaan ini direncanakan untuk melaksanakan inisiatif prioritas, antara lain perlindungan pesisir pantai seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall, pembangunan instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.

    Pada kesempatan yang sama, Gerritsen menegaskan bahwa sejak 2008, pemerintah Belanda telah terlibat dalam tahap awal perencanaan dan studi teknis proyek pengamanan pesisir utara Jawa melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). 

    Dia juga memastikan komitmennya untuk mendukung implementasi berkelanjutan melalui pendekatan integratif yang mencakup solusi berbasis alam, perlindungan sosial, dan koordinasi lintas kementerian.

    Menanggapi hal itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengapresiasi dukungan dan kerja sama pemerintah Belanda terhadap infrastruktur khususnya di bidang sumber daya air. 

    Dody juga mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia memang tengah memprioritaskan program di bidang sumber daya air (SDA), di antaranya adalah irigasi, air siap minum, pengendalian banjir dan juga pengamanan pesisir. 

    “Giant Sea Wall merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo untuk melindungi pesisir pantai utara Jawa dari ancaman banjir rob, abrasi, dan land subsidence. Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan akan menjadi sebagai leading koordinator, dan ditugaskan oleh presiden untuk membentuk suatu badan otorita terkait Giant Sea Wall,“ pungkas Dody.

  • Di Depan Menteri Ekonomi ASEAN, Indonesia Tegaskan Pilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS – Halaman all

    Di Depan Menteri Ekonomi ASEAN, Indonesia Tegaskan Pilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memilih jalur diplomasi dan negosiasi untuk menyikapi penetapan tarif unilateral oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia sebesar 32 persen.

    Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso di Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN (Special ASEAN Economic Minister Meeting) yang dilaksanakan secara daring pada Kamis (10/4/2025).

    Menurut Budi, pemberian tarif balasan hanya akan mengeskalasi situasi dan merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat.

    Kini, kebijakan yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 2 April tersebut telah ditangguhkan implementasinya oleh Pemerintah AS pada 9 April 2025.

    “Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi demi mencari solusi saling menguntungkan,” katanya dikutip dari siaran pers pada Sabtu (12/4/2025).

    Budi juga menyatakan Indonesia berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait.

    Di antaranya dengan industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional.

    Koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dinilai perlu untuk membagun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu.

    Budi kemudian turut memberikan masukan terkait sikap yang dapat diambil ASEAN sebagai satu kawasan yang solid.

    Menurutnya, ASEAN harus merespons ancaman dari berbagai hambatan perdagangan dengan tepat.

    Budi menyarankan agar respons ASEAN berfokus pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.

    Beberapa upaya yang disampaikan Budi terkait tarif unilateral AS adalah pertama, menghindari tindakan retaliasi atau proteksionis.

    Kedua, memperkuat komitmen ASEAN terhadap keterbukaan melalui reformasi nasional dan koordinasi regional.

    Ketiga, memastikan ASEAN menolak kesepakatan bilateral yang berpotensi mengikis persatuan antarnegara anggota.

    Keempat, terus mengupayakan kerja sama dengan semua mitra dagang ASEAN, termasuk memaksimalkan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

    Budi pun menyatakan Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN-AS yang lebih kuat. Hal itu dapat dilakukan dari posisi yang koheren secara regional dan secara strategis otonom.

    “Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan, sebagaimana pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Malaysia beberapa waktu yang lalu untuk mendukung ASEAN 2025 yang diketuai Malaysia,” ujar Budi.

    ASEAN Sepakat Tak Balas Krputusan AS

    Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN menghasilkan Pernyataan Bersama Para Menteri
    Ekonomi ASEAN.

    Para Menteri menyampaikan keinginan bersama untuk menjalin dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS terkait masalah-masalah perdagangan.

    Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka dinilai akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan.

    Dengan semangat tersebut, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan.

    Para Menteri Ekonomi ASEAN juga berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi ASEAN serta hubungan dagang yang kuat dan saling menguntungkan dengan AS.

    Secara khusus, ASEAN menegaskan kembali kesiapan untuk bekerja sama dengan AS di bawah ASEAN-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dan Rencana Kerja Expanded Economic Engagement (E3).

    Kerja sama itu dalam rangka mengeksplorasi solusi yang dapat diterima bersama pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

    ASEAN juga menegaskan kembali dukungannya terhadap sistem perdagangan multilateral yang memberi kepastian, transparan, bebas, adil, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis aturan (rule-based) dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya.

    Kemudian, ASEAN akan tetap teguh memperdalam integrasi ekonomi regional, sehingga dapat menangkap berbagai peluang di tengah ketidakpastian.

    ASEAN akan terus berkomitmen melanjutkan inisiatif-inisiatif penting seperti upgrading ASEAN Trade-In-Goods Agreement (ATIGA) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).  

  • Prabowo: Seribu Teman Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    Prabowo: Seribu Teman Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak Nasional 12 April 2025

    Prabowo: Seribu Teman Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menegaskan bahwa Indonesia memegang teguh filosofi
    politik luar negeri
    yang bebas aktif, netral, dan mengedepankan hubungan damai dengan semua pihak.
    Presiden Prabowo menekankan bahwa prinsip netralitas ini sejalan dengan filosofi kuno yang menjadi warisan peradaban Asia.
    “Seribu teman terlalu sedikit. Satu musuh terlalu banyak. Kalimat ini sangat sederhana tapi sulit untuk diwujudkan,” ucap Presiden dalam pidatonya di acara
    Antalya Diplomacy Forum
    (ADF) di Turkiye, Jumat (11/4/2025).
    Prabowo menyebut bahwa prinsip ini telah menjadi tradisi sejak Indonesia bersama India, Mesir, dan Yugoslavia mendirikan Gerakan Non-Blok.
    “Rakyat kami tidak ingin dilibatkan dalam aliansi atau blok manapun, khususnya blok militer. Kami netral,” kata Prabowo 
    Menurut Kepala Negara, filosofi ini juga menjadi fondasi suksesnya perdamaian di kawasan Asia Tenggara melalui pembentukan ASEAN.
    Presiden Prabowo menyebut bahwa meskipun ada perbedaan, ASEAN memilih berdialog daripada bertikai.
    “Kita memiliki perbedaan, tapi kita cenderung menggunakan diplomasi. Kita cenderung bicara, bicara, dan bicara. Dan terkadang bicara itu membosankan, tapi lebih baik bicara daripada bertikai,” kata Presiden.
    Prabowo pun menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan dan mediator dalam hubungan internasional, khususnya dengan negara-negara besar di dunia.
    Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan seluruh kekuatan global demi menciptakan stabilitas dan kerja sama yang saling menguntungkan.
    Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa sejak awal kepemimpinannya, ia telah menetapkan kebijakan bertetangga baik. Hal tersebut sebagai salah satu prinsip utama diplomasi Indonesia.
    “Saya ingin berada dalam hubungan yang sangat baik. Saya ingin menghormati semua kekuatan besar, sebagaimana saya berharap mereka juga menghormati kita,” kata Presiden.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Akui Minta Bertemu Donald Trump untuk Bahas Tarif Impor

    Prabowo Akui Minta Bertemu Donald Trump untuk Bahas Tarif Impor

    Antalya, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengaku sudah meminta waktu Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AS) untuk bertemu membahas soal tarif impor.

    Diketahui, mulai 9 April 2025 tarif impor yang diberlakukan bagi Indonesia adalah sebesar 32%. Meski demikian, saat ini Donald Trump masih menunda pemberlakuan tarif impor terhadap sebagian besar negara selama 90 hari.

    “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan,” kata Prabowo seusai menghadiri Antalya Diplomatic Forum di Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025).

    Sementara itu, Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) bersiap negosiasi untuk merespons kebijakan tarif resiprokal Presiden AS, Donald Trump. ASEAN sepakat tidak akan memberikan balasan atas tarif impor Trump yang baru.

    “Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi masalah terkait perdagangan,” bunyi pernyataan bersama oleh para menteri ekonomi ASEAN saat bertemu di Malaysia, dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).

    Menurut negara-negara ASEAN, komunikasi dan kolaborasi terbuka merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan hubungan yang tak hanya seimbang, tetapi juga berkelanjutan.

    Negara-negara ASEAN pun menegaskan komitmennya untuk tidak memberikan balasan apa pun atas kebijakan tarif impor Trump, meskipun China telah mendesak untuk mengambil sikap bersama untuk melawan.