Organisasi: ASEAN

  • Strategi Jitu Sri Mulyani Hadapi Tarif Impor AS hingga Buka Pasar Ekspor Baru – Page 3

    Strategi Jitu Sri Mulyani Hadapi Tarif Impor AS hingga Buka Pasar Ekspor Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan strategi Indonesia dalam menyiasati kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) akan meredakan gejolak sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

    “Saya sampaikan optimisme bahwa langkah-langkah yang telah disiapkan tidak hanya mampu meredam guncangan yang terjadi, tetapi juga membuka banyak kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Senin (28/4/2025).

    Dalam bernegosiasi soal tarif, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan dialogis untuk memahami sudut pandang Pemerintah AS. Pemerintah Indonesia kemudian menawarkan opsi-opsi yang bisa memangkas defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia.

    Bersamaan dengan itu, Pemerintah Indonesia juga berupaya mengurangi hambatan perdagangan, baik terkait tarif maupun non-tarif. Langkah yang dilakukan di antaranya termasuk deregulasi dan reformasi administrasi.

    Seiring dengan proses negosiasi bersama AS, Pemerintah Indonesia juga menjajaki peluang diversifikasi negara tujuan ekspor.

    “Oleh karenanya, diskusi dengan berbagai mitra seperti ASEAN Plus Three dan Uni Eropa terus dijalin dengan baik demi tujuan bersama, menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Sri Mulyani.

    Diberitakan sebelumnya, Menkeu AS Scott Bessent memperkirakan proses penyeimbangan defisit perdagangan AS terhadap negara-negara mitra akan memakan waktu antara dua hingga tiga tahun.

    Pemerintah AS saat ini tengah mendorong kebijakan penyeimbangan kembali hubungan dagang dengan mitra-mitranya, salah satunya melalui tarif resiprokal.

    Indonesia sendiri dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen. Sejak kebijakan tarif diberlakukan, Indonesia secara aktif merespons dengan berkomitmen melakukan serangkaian negosiasi dan diplomasi dagang ke Amerika Serikat.

  • Daftar Barang Impor dari AS yang Bakal Ditambah Indonesia – Page 3

    Daftar Barang Impor dari AS yang Bakal Ditambah Indonesia – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan posisi daya tawar Indonesia dalam negosiasi kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) masih kuat. Tak cuma negosiasi dengan AS, pemerintah juga membahas peluang dengan China.

    Dia mengatakan telah bertemu dengan Menteri Keuangan China, dan menggambarkan diskusi yang hangat antara kedua negara. Menurutnya, pihak AS pun menunjukkan respons yang hampir serupa berkaitan dengan negosiasi tarif impor.

    “Kami melakukan bilateral di sideline dengan Menteri Keuangan RRT tadi malam, kita juga menyampaikan untuk terus mempererat hubungan, beliau mengundang saya untuk pergi ke Beijing dan juga dari sisi Amerika sendiri juga ingin tetap meningkatkan hubungan erat dengan Indonesia,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dikutip Jumat (25/4/2025).

    Dia mengatakan, posisi Indonesia di ASEAN cukup bagus sebagai negara terbesar. Sederet potensi yang dimiliki, menjadikan Indonesia memiliki posisi daya tawar yang cukup kuat.

    “Jadi dalam hal ini Indonesia baik di dalam ASEAN sebagai negara terbesar, hubungannya dengan Amerika Serikat, hubungannya dengan RRT, pihak-pihak yang sekarang mungkin mengalami eskalasi tensi, kita tetap dalam posisi yang cukup netral dan dihormati dan diperhitungkan. Ini merupakan daya tawar yang baik yang harus kita jaga,” tuturnya.

    Kinerja perekonomian Indonesia juga jadi aspek yang memperkuat daya tawarnya dengan negara lain. Apalagi tantangannya adalah ketidakpastian ekonomi global.

    “Tentu kalau perekonomian kita dengan kinerja yang relatif baik, terjaga, itu juga memberikan respect dan daya tawar yang baik dalam kita menghadapi situasi dunia yang begitu dinamis dan sangat fluid,” sebutnya.

     

  • Sri Mulyani Soal Strategi Negosiasi Tarif Impor AS: Kami Pakai Pendekatan Dialogis – Page 3

    Sri Mulyani Soal Strategi Negosiasi Tarif Impor AS: Kami Pakai Pendekatan Dialogis – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa daya tawar Indonesia dalam negosiasi mengenai kebijakan tarif dengan Amerika Serikat (AS) masih berada pada posisi yang kuat. Selain bernegosiasi dengan AS, pemerintah juga menjajaki peluang kerjasama dengan China.

    Dia mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Menteri Keuangan China berlangsung hangat dan produktif. Sri Mulyani juga menambahkan bahwa respons dari pihak AS terkait negosiasi tarif impor menunjukkan sikap yang hampir serupa.

    “Kami melakukan bilateral di sideline dengan Menteri Keuangan RRT tadi malam, kita juga menyampaikan untuk terus mempererat hubungan, beliau mengundang saya untuk pergi ke Beijing dan juga dari sisi Amerika sendiri juga ingin tetap meningkatkan hubungan erat dengan Indonesia,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang dikutip pada Jumat (25/4/2025).

    Dia juga menekankan bahwa posisi Indonesia di ASEAN sangat baik sebagai negara dengan populasi terbesar. Berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia memberikan kekuatan tersendiri dalam bernegosiasi.

    “Jadi dalam hal ini Indonesia baik di dalam ASEAN sebagai negara terbesar, hubungannya dengan Amerika Serikat, hubungannya dengan RRT, pihak-pihak yang sekarang mungkin mengalami eskalasi tensi, kita tetap dalam posisi yang cukup netral dan dihormati dan diperhitungkan. Ini merupakan daya tawar yang baik yang harus kita jaga,” jelasnya.

    Kinerja perekonomian Indonesia juga merupakan faktor penting yang memperkuat posisi tawar ini di hadapan negara lain, terutama di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global.

    “Tentu kalau perekonomian kita dengan kinerja yang relatif baik, terjaga, itu juga memberikan respect dan daya tawar yang baik dalam kita menghadapi situasi dunia yang begitu dinamis dan sangat fluid,” tuturnya.

  • Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyoroti porsi pendanaan bagi riset di Indonesia yang belum maksimal. Dia mencatat, porsinya masih jauh lebih rendah daripada negara Asia Tenggara maupun negara maju.

    Dia mengulang sorotan Presiden Prabowo Subianto soal pentingnya menanamkam investasi di sektor riset dan pengembangan (Research and Development). Pasalnya, hal itu menjadi salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” kata Brian Yuliarto dalam Business Gathering PT PAL Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dia turut mengungkapkan posisi Indonesia dalam pendanaan ke bidang riset. Jumlahnya, hanya 0,28 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pendanaan riset di ASEAN dengan porsi 0,70 persen.

    “Di Indonesia kita 0,28 persen, rata-rata ASEAN kita sudah kalah sekitar setengah. Di Turki kita ambil contoh 1,42 persen, di Korea Selatan 4,9 persen,” ungkapnya.

    Dia berharap peran industri dalam memberikan pendanaan terhadap riset. Kontribusi industri dalam membiayai riset di Indonesia hanya 7,3 persen dari total biaya yang digunakan untuk mendanai R&D (Global Expenditure on Research and Development/GERD). Kalah jauh dari Singapura dengan porsi 60 persen, Turki 61 persen, Vietnam 73 persen, serta Thailand dan Jepang dengan porsi masing-masing 80 persen.

    “Jadi menunjukkan bagaimana industri nya memang sudah mature, sudah masuk ke wilayah industri yang inovatif. Sehingga mereka butuh riset yang kuat,” terangnya.

     

  • Sah! Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force – ASCOPE

    Sah! Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force – ASCOPE

    Jakarta, CNBC Indonesia– Indonesia secara resmi menerima estafet kepemimpinan dari Malaysia pada Clean Energy Task Force (CETF) ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE). Serah terima kepemimpinan ini berlangsung pada Mid-Year Task Force Meeting yang diselenggarakan Rabu, April 2025 di Singapura.

    Pertamina NRE, sebagai subholding energi baru dan terbarukan PT Pertamina (Persero), dipercaya mewakili upaya kolaboratif negara-negara ASEAN dalam mendorong pengembangan energi bersih dan transisi energi berkelanjutan di kawasan ASEAN. Kegiatan ini menjadi momentum ASCOPE untuk memperkuat kerja sama energi, khususnya di sektor energi baru terbarukan.

    Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman menyampaikan apresiasi kepada Malaysia yang memimpin dan mendorong pencapaian milestone CETF di periode 2022-2025.

    Fadli juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pencapaian tujuan CETF, khususnya dalam mempercepat implementasi energi bersih dan berkelanjutan, meningkatkan kerja sama lintas negara, serta menyelaraskan inisiatif ASCOPE dengan target transisi energi ASEAN secara keseluruhan.

    “Kami merasa bangga dan terhormat dipercaya memimpin Task Force ini. Ini adalah kesempatan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama regional, khususnya dalam mendorong transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di ASEAN,” ujar Fadli dikutip Senin (28/4/2025).

    Pada acara serah terima tersebut juga ditunjuk Vice Chairs dari 3 negara, yakni Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Masing-masing Vice Chairs diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian rencana aksi CETF.

    Aksi ini mencakup, namun tidak terbatas pada identifikasi dan implementasi partnership antar negara anggota ASCOPE, advokasi dan penyusunan rekomendasi regulasi, pengembangan kapasitas secara berkelanjutan, serta akses terhadap pendanaan hijau.

    “Kepemimpinan Pertamina NRE dalam CETF ASCOPE 2025 menegaskan peran strategis Indonesia dalam kancah energi ASEAN, serta memperkuat komitmen nasional terhadap target Net Zero Emission 2060 dengan terus berupaya mengembangkan energi baru terbarukan serta inisiatif hijau lainnya,” ungkap Fadli.

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen menjadikan ASCOPE sebagai platform kolaborasi terdepan di ASEAN yang mendorong solusi energi yang aman, terjangkau, dan tangguh demi kesejahteraan negara anggota.

    “Tujuan Pertamina adalah memfasilitasi kerja sama regional, memastikan keamanan energi, serta mempromosikan praktik berkelanjutan demi memperkuat kemakmuran ASEAN,” kata Fadjar.

    (dpu/dpu)

  • Sah! Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force – ASCOPE

    Sah! Pertamina Pimpin Clean Energy Task Force – ASCOPE

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia secara resmi menerima estafet kepemimpinan dari Malaysia pada Clean Energy Task Force (CETF) ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE). Serah terima kepemimpinan ini berlangsung pada Mid-Year Task Force Meeting yang diselenggarakan pada 23 April 2025 di Singapura.

    Pertamina NRE, sebagai subholding energi baru dan terbarukan PT Pertamina (Persero), dipercaya untuk mewakili upaya kolaboratif negara-negara ASEAN dalam mendorong pengembangan energi bersih dan transisi energi berkelanjutan di kawasan ASEAN. Kegiatan ini menjadi momentum ASCOPE untuk memperkuat kerja sama energi, khususnya di sektor energi baru terbarukan.

    Mewakili Pertamina, Fadli Rahman selaku Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE menyampaikan apresiasi kepada Malaysia yang telah memimpin dan mendorong pencapaian milestone CETF di periode tahun 2022-2025. Fadli Rahman juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pencapaian tujuan CETF, khususnya dalam mempercepat implementasi energi bersih dan berkelanjutan, meningkatkan kerja sama lintas negara, serta menyelaraskan inisiatif ASCOPE dengan target transisi energi ASEAN secara keseluruhan.

    Indonesia menerima estafet kepemimpinan dari Malaysia pada Clean Energy Task Force (CETF) ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE).

    “Kami merasa bangga dan terhormat dipercaya memimpin Task Force ini. Ini adalah kesempatan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama regional, khususnya dalam mendorong transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di ASEAN,” ujar Fadli.

    Pada acara serah terima tersebut pula, telah ditunjuk Vice Chairs dari 3 negara, yakni Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Masing-masing Vice Chairs tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian rencana aksi CETF, yang mencakup namun tidak terbatas pada (1) identifikasi dan implementasi partnership antar negara anggota ASCOPE, (2) advokasi dan penyusunan rekomendasi regulasi, (3) pengembangan kapasitas secara berkelanjutan, serta (4) akses terhadap pendanaan hijau.

    Kepemimpinan Pertamina NRE dalam CETF ASCOPE 2025 menegaskan peran strategis Indonesia dalam kancah energi ASEAN, serta memperkuat komitmen nasional terhadap target Net Zero Emission 2060 dengan terus berupaya mengembangkan energi baru terbarukan serta inisiatif hijau lainnya.

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen menjadikan ASCOPE sebagai platform kolaborasi terdepan di ASEAN yang mendorong solusi energi yang aman, terjangkau, dan tangguh demi kesejahteraan seluruh negara anggota.

    “Tujuan Pertamina adalah memfasilitasi kerja sama regional, memastikan keamanan energi, serta mempromosikan praktik berkelanjutan demi memperkuat kemakmuran ASEAN,” kata Fadjar. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Orang Indonesia Nggak Stres-stres Amat di Tempat Kerja se-ASEAN, Ini Risetnya

    Orang Indonesia Nggak Stres-stres Amat di Tempat Kerja se-ASEAN, Ini Risetnya

    Jakarta

    Indonesia menjadi negara yang karyawannya nggak stres-stres amat di tempat kerja dibanding negara-negara tetangga di ASEAN. Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan laporan State of the Global Workplace 2025 yang dilakukan Gallup.

    Dalam laporan risetnya yang diterbitkan April 2025, Gallup menanyai sekitar 225 ribu pekerja di seluruh dunia tentang pengalaman mereka di tempat kerja dan dalam kehidupan secara umum. Di lingkup negara, mereka melakukan survei terhadap 1.000 responeden dengan standar di tiap masing-masing negara.

    Survei global ini bertujuan untuk lebih memahami karyawan dan bagaimana perasaan mereka terhadap pekerjaan dan kehidupan mereka.

    Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-sembilan dengan persentase stres pekerja sebesar 15 persen. Tertinggi ditempati oleh Myanmar dengan tingkat stres pekerja sebanyak 50 persen dari responden yang disurvei. Adapun negara yang pekerjanya paling nggak merasa stres se-ASEAN ditempati oleh Vietnam.

    Di sisi lain, dalam hal mengalami perasaan marah dan sedih dalam sehari, Indonesia berada pada peringkat yang jauh lebih tinggi.

    Sebanyak 21 persen responden Indonesia mengatakan mereka mengalami banyak kemarahan dalam sehari, sementara 29 persen dari mereka mengatakan mereka merasa sedih.

    Ketika ditanya serangkaian pertanyaan tentang hubungan mereka dengan tempat kerja, mulai dari kejelasan ekspektasi, pertumbuhan pribadi, hingga persahabatan dengan rekan kerja, hanya 21 persen responden di seluruh dunia yang dinilai terlibat dengan pekerjaan mereka, antusias dengan pekerjaan, dan tertarik untuk memajukan organisasi mereka.

    Kelompok terbesar, 62 persen, tidak terlibat, “tidak terikat secara psikologis” dengan pekerjaan mereka, dan meluangkan waktu tetapi tidak “energi atau gairah”, kelompok yang paling mungkin berlatih “berhenti diam-diam”.

    (kna/kna)

  • Tergabung di Pot Ketiga, Timnas Indonesia U-17 Buka Potensi Bertemu Negara Kuat di Babak Grup

    Tergabung di Pot Ketiga, Timnas Indonesia U-17 Buka Potensi Bertemu Negara Kuat di Babak Grup

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-17 menjadi satu-satunya perwakilan Asia Tenggara (ASEAN) di ajang Piala Dunia U-17 2025.

    Berlaga di ajang ini, Timnas Indonesia U-17 masuk dalam pot 3 babak grup Piala Dunia U-17 2025 yang akan dilaksanakan di Qatar.

    Selain Indonesia, masih ada 11 tim lainnya yang akan tergabung di pot ketiga ini.

    Sebanyak 11 tim yang dimaksud tersebut adalah Kosta Rica, Tajikistan, Panama, Korea Utara, Pantai Gading, Tunisia, Kaledonia, Kanada, Afrika Selatan, Austria dan Haiti.

    Adapun untuk penentuan Pot di ajang Piala Dunia U-17 2025 ini berdasarkan hasil di ajang sebelumnya.

    Mulai dari penampilan di turnamen sebelumnya, representasi Benua, dan negara tuan rumah.

    Nantinya, proses pengundian atau drawing pembagian grup akan mengambil satu tim dari setiap pot untuk membentuk grup.

    Tergabung di Pot ketiga tentunya membuka potensi Skuad Garuda Muda untuk berada satu grup dengan negara kuat lainnya.

    Hal ini mengingat untuk Pot satu dan dua tentunya bakal diisi dengan negara kuat dari berbagai negara.

    Piala Dunia U-17 2025 sendiri akan digelar di Qatar pada 3 hingga 27 November 2024. 

    Adapun untuk 48 negara yang akan berlaga di ajang ini semua berasal dari enam konferensi sepakbola.

    Di ajang Piala Asia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 sukses lolos ke babak perempatfinal. 

    Diketahui 8 tim yang lolos ke perempatfinal dipastikan mentas di ajang Piala Dunia U-17 2025. Sebab, Asia mendapat total 8 slot di ajang Piala Dunia U-17 2025.

    Adapun untuk tujuh negara Asia lainnya yang akan berpartisipasi diantaranya, Korea Selatan, Uni Emirat Arab (UEA), Uzbekistan, Arab Saudi, Jepang, Korea Utara, dan Tajikistan.

  • Politisi PKS Kaget PPATK Ramal Perputaran Duit Judol Rp1.200 Triliun

    Politisi PKS Kaget PPATK Ramal Perputaran Duit Judol Rp1.200 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengaku prihatin dengan maraknya praktik judi daring alias judi online (judol) di Indonesia. Terlebih, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan perputaran uang transaksi judol pada 2025 bakal naik menjadi Rp1.200 triliun.

    Dia mengaku kaget dengan perkiraan itu. Menurutnya, jika itu benar terjadi maka pertumbuhan ekonomi riil di masyarakat bakal terganggu.

    Legislator PKS ini memandang bahwa semakin besar omzet judol, maka semakin besar juga jumlah masyarakat yang menjadi kosumennya. Sebab itu, dia menilai ini bisa berdampak langsung pada perputaran uang di sektor riil Indonesia.

    “Alih-alih membeli makanan untuk keluarga, yang penjualnya juga pedagang kecil, mereka justru memilih membeli ‘harapan kosong’ melalui judi online yang hakekatnya adalah penipuan, bukan undian,” bebernya melalui keterangan tertulis yang dikutip Minggu (27/4/2025).

    Dia khawatir bila praktik judol ini dibiarkan terus menerus, maka daya beli masyarakat kecil akan ikut terus menurun dan akhirnya menyebabkan banyak pelaku usaha mikro dan kecil kehulangan pendapatan atau bahkan gulung tikar.

    “Judol atau penipuan online ini bakal menurunkan kinerja ekonomi rakyat banyak dan secara langsung mengganggu tujuan-tujuan Presiden Prabowo untuk memperkuat ekonomi rakyat. Sudah saatnya Pak Presiden mengambil kebijakan serius soal ini,” tegasnya.

    Lebih jauh, Sukamta melihat bahwa sevara umum Undang-Undang terkait digital sebenarnya sudah cukup kuat. Namun, dia menyoroti pentingnya penyesuaian regulasi turunan dan penegakan hukum yang lebih tegas.

    Misalnya, lanjutnya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 perlu disesuaikan dengan UU Informasi dan Transaksi Ekonomi (ITE) hasil revisi, supaya lebih relevan dengan dinamika kejahatan digital.

    Selain itu, dia juga memandang upaya pemblokiran status judol yang dilakukan pemerintah hingga kini masih kurang efektif. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah melalukan pendekatan diplomatik dan hukum dengan negara-negara internasional untuk memberantas praktik judol di Indonesia.

    “Selama ini kebanyakan judol juga bandarnya berpusat di beberapa negara ASEAN. Itu memerlukan pendekatan dari Pemerintah RI, tidak cukup hanya diblokir,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan perputaran uang transaksi judi daring alias judi online pada 2025 bakal naik menjadi Rp1.200 triliun.  

    Lembaga intelijen keuangan itu mencatat perputaran uang transaksi judi online itu akan naik dari nilai transaksi pada 2024, yakni Rp981 triliun.  

    Hal itu disampaikan oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada acara Peringatan Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) ke-23, Kamis (17/4/2025). Dia mengakui bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi permasalahan judi online.  

    Tantangan baru yang dihadapi Indonesia, terangnya, juga bukan hanya judi online. Dia pun menyinggung teknologi dan alat transaksi baru untuk melakukan tindak pidana juga ikut berkembang mengikuti zaman, seperti menggunakan aset kripto hingga platform online lainnya.

  • Video: Wow! Ekspor Air Laut RI Laris Manis di ASEAN – Korea & Rusia

    Video: Wow! Ekspor Air Laut RI Laris Manis di ASEAN – Korea & Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia disebutAgrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta memiliki prospek untuk mencapai swasembada garam pada tahun 2027.

    Pemerintah Indonesia bisa belajar dari negara produsen garam seperti Australia guna meningkatkan produksi garam Nasional menuju target swasembada 2027.Dimana penggunaan teknologi tinggi bisa mengatasi berbagai hambatan produksi garam termasuk permasalahan cuaca. Saat ini petani garam tradisional di pesisir kerap terkendala musim hujan yang bisa mengganggu produksi maupun kualitas garam yang dihasilkan.

    Di sisi lain, Indonesia memiliki Potensi untuk meningkatkan ekspor air laut yang kaya magnesium dan natrium ke ASEAN hingga Korea dan Rusia untuk bahan kosmetik hingga akuakultur.

    Seperti apa prospek dan tantangan RI mencapai target swasembada garam hingga ekspor produk berbasis garam lainnya? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 24/05/2025)