Organisasi: ASEAN

  • Bos Bea Cukai Respons Kritik Pemerintah AS, Sebut Kurang Update

    Bos Bea Cukai Respons Kritik Pemerintah AS, Sebut Kurang Update

    Jakarta

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani buka suara terkait keluhan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) terhadap instansinya yang dianggap menghambat perdagangan AS dan Indonesia.

    Askolani mengatakan pihaknya memang mendapat sejumlah komentar dari USTR khususnya di bidang kepabeanan. Meski demikian, hal-hal yang dikeluhkan tersebut dinilai sudah tidak relevan.

    “Kami melihat yang disampaikan menjadi concern USTR itu banyak yang tidak update,” kata Askolani dalam konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Askolani mencontohkan misalnya mengenai nilai pabean yang kini sudah tidak lagi menggunakan tarif satu titik, melainkan menggunakan rentang harga atau range.

    “Mengenai nilai pabean hanya satu, padahal kita sudah beberapa tahun ini tidak menggunakan tarif satu titik, kita menggunakan range. Maka nilai pabean itu berbasis pada bukti dokumen yang valid, jadi tidak ada pengenaan satu nilai pabean,” jelas Askolani.

    Selain itu, pemerintah juga setiap tahun menyampaikan kebijakan pabean ke World Trade Organization (WTO). Secara berkala pemerintah memang tidak memperbarui kebijakan kepada USTR, tetapi pemerintah bertemu dan bertukar pendapat dengan US-Asean Business Council (US-ABC) yang mewakili para pengusaha di AS.

    “US-ABC tidak juga menanyakan yang tadi menjadi catatan dari USTR yang sudah kami perbarui kondisinya,” jelasnya.

    Selain US-ABC, pemerintah juga rutin berdiskusi dengan US Chamber untuk memperbarui kebijakan di Indonesia sehingga tidak mengganggu perdagangan.

    Terkait dampak tarif resiprokal, Askolani belum mau bicara karena masih menunggu hasil negosiasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia ke AS.

    “Kita masih nunggu dulu hasil nego dan tentunya pemerintah sudah menyiapkan opsi-opsi kebijakan yang akan diambil dan nanti apapun keputusan tentunya baru bisa kita hitung bagaimana implikasinya,” sebut Askolani.

    Sebelumnya, USTR mengatakan pejabat Bea Cukai Indonesia sering mengandalkan jadwal harga referensi daripada menggunakan nilai transaksi sebagai metode penilaian utama. Padahal nilai transaksi seharusnya menjadi metode utama, sebagaimana disyaratkan oleh Perjanjian Penilaian Bea Cukai (CVA) WTO.

    Tidak hanya itu, USTR menyebut para eksportir AS juga melaporkan penentuan nilai bea masuk yang kerap kali berbeda-beda di berbagai wilayah. Hal ini terjadi meski untuk produk yang sama.

    USTR mengatakan, AS telah menyampaikan kekhawatirannya tentang tindakan ini ke Komite Fasilitasi Perdagangan WTO sejak Juni 2023. Selain itu, USTR juga menyoroti tentang ketentuan imbalan atau ‘bonus’ petugas bea cukai Indonesia hingga 50% dari nilai barang yang disita atau dari jumlah bea yang terutang.

    Padahal, berdasarkan Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO, Indonesia harus menghindari pemberian insentif serupa. Menurutnya, sistem ini berpotensi menimbulkan praktik korupsi hingga beban biaya administrasi tinggi.

    “Indonesia adalah salah satu dari sedikit mitra dagang utama AS yang masih memiliki sistem insentif tersebut. Sistem tersebut menjadi perhatian karena potensi korupsi dan tambahan biaya, ketidakpastian, serta kurangnya transparansi,” terang USTR.

    (aid/rrd)

  • Strategi Indonesia Jaga Kerja Sama dengan China Di Tengah Gempuran Tarif Trump

    Strategi Indonesia Jaga Kerja Sama dengan China Di Tengah Gempuran Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip bebas-aktif dalam menjalin kerja sama dengan berbagai negara, termasuk China, di tengah tingginya ketidakpastian global akibat kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Fungsional Madya Direktorat Asia Timur Kementerian Luar Negeri Dino R. Kusnadi menuturkan baik Indonesia dan China telah sama-sama berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama strategis pada berbagai bidang. 

    Dia mengatakan, hal tersebut telah tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) Comprehensive Strategic Dialogue (CSD) yang telah ditandatangani Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, serta Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada 21 April 2025 lalu.

    “Comprehensive Strategic Dialogue ini dibutuhkan agar Kita juga dapat memenuhi tujuan-tujuan domestik sesuai dengan Asta Cita,” jelas Dino dalam diskusi Celios bertajuk Continuity & Change: China–Indonesia Relations at 75 di Jakarta pada Rabu (30/4/2025).

    Dino memaparkan, nota tersebut bukan hanya berisi soal mekanisme kerja sama. Dia mengatakan, komitmen itu juga memperluas basis kerja sama yang didasarkan pada lima pilar, yaitu politik, keamanan, ekonomi, maritim, dan pertukaran antar masyarakat.

    Dia menuturkan, dalam merealisasikan kerja sama pada lima pilar tersebut, Indonesia akan terus menjaga hubungan dengan China sesuai dengan prinsip bebas aktifnya. Hal tersebut juga semakin penting mengingat kondisi global yang sedang tidak menentu akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

    Dino melanjutkan, Indonesia akan melanjutkan keterlibatan kemitraan strategis yang komprehensif dan melaksanakan kerja sama bilateral yang konkret dengan China.

    Adapun, beberapa posisi dan kepentingan Indonesia yang berupaya dikerjasamakan dengan China salah satunya melalui peningkatan kerja sama ekonomi strategis. Dia memaparkan, Indonesia menginginkan dukungan China yang berkelanjutan untuk hilirisasi pembangunan infrastruktur dan industrialisasi

    Selain itu, Indonesia akan berupaya mendorong kemitraan untuk mendukung kemandirian RI dalam sektor ketahanan pangan, energi, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Kemudian, adanya penguatan kerja sama perdagangan menuju perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan.

    “Selanjutnya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, R&D, dan kerja sama kesehatan,” katanya.

    Pada bidang politik dan keamanan, Indonesia berniat untuk berkolaborasi dengan China terkait dukungan untuk isu Papua, pencalonan ke organisasi internasional, isu Palestina, sentralitas ASEAN, serta stabilitas dan perdamaian di kawasan.

  • Oleh-oleh Sri Mulyani dari Amerika Serikat – Page 3

    Oleh-oleh Sri Mulyani dari Amerika Serikat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menghadiri Pertemuan Musim Semi (Spring Meeting) Grup Bank Dunia (World Bank Group) dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) yang diselenggarakan pada 21–25 April 2025 di Washington, DC, Amerika Serikat (AS).

    Sri Mulyani juga menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) G20 yang menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian Spring Meeting.

    “Saya baru tadi malam mendarat, baru selesai dalam perjalanan di Amerika Serikat bertemu dengan para investor di New York dan di Washington DC untuk Spring Meeting, IMF and World Bank Spring Meeting dan G20 Meeting, serta berbagai pertemuan bilateral yang dilakukan dengan teman-teman menteri keuangan terkait maupun dengan multilateral development bank,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Dalam pertemuan Spring Meeting World Bank and IMF, Menkeu menyampaikan bahwa Indonesia memiliki perhatian yang sama dengan banyak negara terkait kenaikan tarif impor AS yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan global, pembangunan ekonomi, dan kepercayaan pasar.

    Untuk itu, Menkeu menekankan perlunya persatuan dan peningkatan kolaborasi regional ASEAN melalui berbagai langkah seperti peningkatan integrasi perdagangan regional, percepatan pengembangan rantai pasok, penguatan jaring pengaman keuangan regional serta penguatankolaborasi multilateral di tingkat global dan regional.

    Sementara itu, pembahasan dalam pertemuan FMCBG antara lain mengenai dinamika globalisasi saat ini yang dinilai tidak sehat dan tidak berkelanjutan.

    Kondisi ini mendorong upaya negara tertentu untuk mengurangi defisit perdagangan dan mempertahankan tarifnya. Sebagai respons, beberapa negara berupaya memperkuat konsumsi domestik dan menegaskan kembali pentingnya menolak praktik proteksionisme.

    “Untuk itu, kerja sama internasional untuk memodernisasi aturan perdagangan, memperkuat multilateralisme, dan mereformasi World Trade Organization (WTO) menjadi semakin penting. Selain itu, negara-negara G20 perlu mendorong de-eskalasi ketegangan perdagangan dan menolak perang tarif,” ujarnya.

     

  • Ini Bedanya Gaji Buruh Indonesia dan Negara Tetangga, Bikin Kaget!

    Ini Bedanya Gaji Buruh Indonesia dan Negara Tetangga, Bikin Kaget!

    Jakarta: Pernah enggak sih kamu mikir, gimana rasanya jadi buruh di negara tetangga? Apakah hidup mereka lebih sejahtera? Apakah gaji mereka lebih tinggi dari buruh di Indonesia? 
     
    Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak kita, apalagi saat melihat harga-harga kebutuhan pokok yang makin mahal, sementara penghasilan terasa segitu-gitu aja.
     
    Yuk, kita ulik satu per satu dan bandingkan langsung gaji buruh Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. 

    Hasilnya mungkin bikin kamu berpikir ulang soal standar hidup kita selama ini.

    Indonesia: Gaji Bervariasi Tergantung Wilayah
    Di Indonesia, upah minimum ditetapkan berdasarkan provinsi. Sebagai contoh, pada tahun 2025:?
     
    DKI Jakarta: Rp5.396.760 per bulan
    Jawa Barat: Rp2.191.232 per bulan
    Jawa Tengah: Rp2.169.348 per bulan
    Jawa Timur: Rp2.305.984 per bulan?
     

    Malaysia: Kenaikan Upah untuk Menyesuaikan Biaya Hidup
    Mengutip ASEAN Briefing, mulai 1 Februari 2025, Malaysia menaikkan upah minimum nasional menjadi RM1.700 per bulan, dari sebelumnya RM1.500. 
     
    Kenaikan ini bertujuan untuk membantu pekerja menghadapi kenaikan biaya hidup, terutama di kawasan perkotaan.?
    Thailand: Upah Harian yang Beragam
    Thailand juga telah menetapkan upah minimum harian yang bervariasi antar provinsi. Per Januari 2025, upah harian berkisar antara THB337 hingga THB400. Misalnya, di Phuket dan Chonburi, upah minimum ditetapkan sebesar THB400 per hari.?

    Vietnam: Upah Minimum Berdasarkan Wilayah
    Mengutip Vietnam Briefing, Vietnam menerapkan upah minimum yang berbeda berdasarkan wilayah. Vietnam juga telah menyesuaikan upah minimumnya sebesar 6 persen mulai Juli 2024. Berikut adalah daftar upah di beberapa wilayah Vietnam:
     
    Wilayah I: VND4.960.000 per bulan
    Wilayah II: VND4.410.000 per bulan
    Wilayah III: VND3.860.000 per bulan
    Wilayah IV: VND3.450.000 per bulan?
    Filipina: Upah Harian yang Disesuaikan

    Di Filipina, upah minimum ditetapkan per hari dan bervariasi antar wilayah. Sebagai contoh, di Wilayah I (Ilocos Region), upah minimum untuk sektor non-pertanian adalah PHP435 per hari.?
     
    Dari perbandingan di atas, terlihat bahwa upah minimum di negara-negara Asia Tenggara sangat bervariasi, tergantung pada kebijakan pemerintah masing-masing serta kondisi ekonomi dan biaya hidup di setiap wilayah. 
     
    Bagi kita pekerja, penting banget untuk memahami standar upah di negara masing-masing agar dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik.
     
    Dari pada membanding-bandingkan terus, lebih baik mengatur dan merencakan keuangan dengan lebih optimal ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Utang Janji Konferensi Asia-Afrika, Bandung Dukung Terus Kemerdekaan Palestina

    Utang Janji Konferensi Asia-Afrika, Bandung Dukung Terus Kemerdekaan Palestina

    Sebelumnya, peringatan KAA yang ke-70 tahun dilakukan di Pendopo Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjamu sejumaah duta besar dari negara-negara Afrika peserta KAA, antara lain adalah Duta Besar Kerajaan Maroko, Yang Mulia Ouadia Benabdellah.

    Meski tahun ini tidak ada peringatan resmi berskala nasional, peringatan KAA 2025 tetap istimewa sebab secara simbolis, Kota Bandung kini resmi diposisikan sebagai Ibu Kota Bangsa-bangsa Asia dan Bangsa-bangsa Afrika.

    Farhan mengatakan, Kota Bandung akan terus menyuarakan semangat Konferensi Asia-Afrika, terutama dalam menghadapi tantangan multilateralisme yang mulai bergeser menjadi egoisme nasional.

    “Bandung tetap memancarkan cahaya semangat kesetaraan bangsa-bangsa. Tahun ini kami meluncurkan logo baru kota Bandung sebagai simbol ibu kota Asia dan Afrika. Logo ini, yang didesain anak-anak muda Bandung, menggunakan warna hijau, merah, dan putih sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan dan kemanusiaan Palestina,” ujar Farhan, Rabu lalu, 23 April 2025.

    Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama internasional dalam menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketimpangan ekonomi.

    Sementara itu, Duta Besar Ouadia Benabdellah menyampaikan, tahun 2025 merupakan momen istimewa, tidak hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai titik tolak masa depan Asia dan Afrika.

    “Konferensi Asia-Afrika adalah tonggak penting dalam perjalanan diplomasi global. Ini memberi suara bagi negara-negara yang baru keluar dari bayang-bayang kolonialisme. Di Bandung, semangat kerja sama lintas benua itu lahir. Dan hari ini, hubungan Asia-Afrika tumbuh semakin kuat, terutama di bidang ekonomi dan politik,” ujar Benabdellah.

    Menurutnya, Afrika saat ini sedang tumbuh menjadi pusat ekonomi dunia berikutnya, dengan populasi muda yang dinamis dan integrasi ekonomi yang meningkat. Asia, di sisi lain, menjadi mitra dagang dan investasi utama bagi Afrika, dengan kontribusi besar dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Jepang, dan kawasan ASEAN.

    “Namun kemitraan ini harus melampaui sekadar perdagangan. Kita harus membangunnya di atas landasan pembangunan berkelanjutan, inovasi teknologi, dan investasi dalam sumber daya manusia,” tambahnya.

  • Presiden KSPSI Ajak Buruh Rayakan May Day 2025 dengan Damai dan Suarakan Perjuangan di Monas – Halaman all

    Presiden KSPSI Ajak Buruh Rayakan May Day 2025 dengan Damai dan Suarakan Perjuangan di Monas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sekaligus Presiden ASEAN Trade Union Council (ATUC) 2023-2026, Andi Gani Nena Wea, mengajak seluruh buruh Indonesia merayakan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 dengan aman, damai, dan tertib.  

    Dalam seruannya, Andi Gani mengajak para pekerja untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi dan perjuangan mereka pada 1 Mei 2025 di Monumen Nasional (Monas).

    Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Jenderal Purnawirawan TNI Prabowo Subianto.  

    “Seluruh kawan-kawan buruh, marilah kita merayakan May Day 2025 dengan aman, damai, dan tertib. Kita suarakan perjuangan kita pada 01/05/2025 di Monumen Nasional bersama Presiden Republik Indonesia, Bapak Jenderal Purnawirawan TNI Prabowo Subianto,” ujarnya, hari ini.

    Andi Gani juga menyoroti makna historis peringatan May Day tahun ini, yang menandai 60 tahun perjuangan buruh Indonesia. 

    “60 tahun yang lalu terulang kembali di tanggal 1 Mei nanti, berjuang dan setia di garis perjuangan yang sama. Hidup buruh Indonesia!” tegasnya.  

    Ajakan ini disambut positif oleh berbagai elemen serikat pekerja, yang berkomitmen untuk menyampaikan tuntutan mereka secara tertib, termasuk isu upah layak, perlindungan pekerja, dan keadilan sosial.  

    May Day 2025 diperkirakan akan menjadi momen penting bagi dialog antara pemerintah dan buruh, dengan harapan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan pekerja.

  • Gaet Universitas Tokyo, Komdigi Kembangkan Kurikulum AI di Indonesia

    Gaet Universitas Tokyo, Komdigi Kembangkan Kurikulum AI di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjajaki kerja sama dengan Universitas Tokyo, Jepang, mengembangkan kurikulum pendidikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan digital untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi AI.

    “Dari apa yang ditawarkan oleh Profesor Yutaka Matsuo kerjasama pengembangan kurikulum pendidikan Artificial Intelligence ini sangat menarik. Ia menawarkan pengembangan hal-hal yang sifatnya teknis seperti digital knowledge dan digital skill,” ungkapnya dalam rapat bersama Professor in The Department of Technology Management for Innovation at The University of Tokyo, Yutaka Matsuo di Kantor Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Jakarta Pusat, Selasa (29/04/2025).

    Menurut Nezar, Matsuo juga menawarkan kerja sama penerapan AI sebagai solusi teknologi atas masalah sehari-hari. Selain itu, membuka peluang bagi Indonesia agar bisa mencontoh Jepang dalam memperkuat solusi bisnis dengan teknologi AI.

    “Ia mendorong dengan mencontohkan apa yang dilakukan di Jepang, mereka yang sudah mendapatkan pendidikan ini, kemudian bisa membuat semacam startup-startup yang langsung bisa untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada di dalam masyarakat. Atau ketika mereka berkecimpung di dalam bisnis, bagaimana adopsi teknologi artificial intelligence ini bisa memperkuat solusi-solusi bisnis yang dibuat,” jelasnya.

    Wamenkomdigi mengatakan pertemuan ini masih awal dari diskusi untuk pengembangan kurikulum pendidkan AI dengan Jepang. Namun, ia optimis Prof. Yutaka Matsuo dan ERIA cukup tertarik untuk untuk menjajaki kemitraan dengan Kementerian Komdigi.

    Lebih lanjut, kata Nezar, sebagai ahli teknologi AI yang selama ini menjadi penasehat Pemerintah Jepang, Yutaka Matsuo bisa mendekatkan antara kebutuhan industri dengan pengembangan teknologi berbasis AI untuk meningkatkan kemampuan AI di kalangan masyarakat Jepang.

    “Kita terbuka untuk kesempatan bekerjasama, ini baru diskusi awal. Tapi, Profesor Takamatsu dan Eria kelihatannya cukup berniat untuk bisa bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital,” pungkasnya.

    (agt/rns)

  • Serangan Siber Luring Naik 15% di Asean 2024, Indonesia Catat Penurunan

    Serangan Siber Luring Naik 15% di Asean 2024, Indonesia Catat Penurunan

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, mengungkapkan adanya peningkatan signifikan serangan siber luring berbasis USB – hard drive di Asia Tenggara sepanjang 2024. 

    Berdasarkan data terbaru Kaspersky, sebanyak 49.234.759 ancaman lokal berhasil diblokir di kawasan ini antara Januari hingga Desember 2024. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatat hampir 43 juta serangan offline.

    Menariknya, di tengah tren peningkatan serangan di kawasan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mencatatkan sedikit penurunan ancaman lokal, yakni sebesar -3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

    Namun, negara tetangga seperti Singapura justru mengalami lonjakan tertinggi dalam serangan offline antara tahun 2023 dan 2024, mencapai 88%. 

    Kenaikan signifikan juga tercatat di Malaysia (47%), Vietnam (25%), Thailand (20%), dan Filipina (16%).

    General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan terkait keamanan perangkat USB yang digunakan oleh instansi pemerintah di kawasan ini. 

    Menjelang akhir tahun lalu, Kaspersky mendeteksi adanya penyusupan pada drive USB yang dikembangkan untuk menyimpan dan mentransfer berkas secara aman di lingkungan sensitif.

    “Kode berbahaya telah disuntikkan ke dalam perangkat lunak manajemen aksesnya, yang memungkinkannya untuk mencuri file rahasia dari partisi aman drive tersebut,” ujar Tiong dalam keterangan resminya yang dikutip Bisnis, Selasa (29/4/2025). 

    Lebih lanjut, Dia menjelaskan bahwa kode tersebut juga berfungsi sebagai worm USB yang mampu menyebarkan infeksi ke drive lain dengan jenis yang sama, menggarisbawahi tingkat kecanggihan ancaman ini.

    Menyikapi tren peningkatan serangan malware offline, Yeo Siang Tiong menekankan pentingnya kewaspadaan dan tindakan proaktif dalam keamanan siber bagi bisnis dan organisasi di Asia Tenggara. 

    “Karena serangan malware offline terus berkembang, bisnis dan organisasi di Asia Tenggara harus tetap waspada dan proaktif dalam upaya keamanan siber. Dengan memahami risiko siber dan menerapkan pertahanan yang kuat, organisasi dapat melindungi diri dari ancaman yang terus berkembang ini,” katanya.

  • May Day 2025, Buruh Minta Prabowo Turun Tangan Atasi PHK Massal – Page 3

    May Day 2025, Buruh Minta Prabowo Turun Tangan Atasi PHK Massal – Page 3

    Sebelumnya, Peringatan Hari Buruh atau dikenal May Day akan diadakan di Lapangan Monas, pada Kamis, 1 Mei 2025.

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Konfederasi Buruh Dunia, Akiko Gono dijadwalkan akan memberikan sambutan.

    Hal itu diungkap oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presiden ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC), Andi Gani Nena Wea.

    Dia menerangkan, acara dimulai pada pukul 08:00 WIB. Diperkirakan ada 200 ribu massa buruh yang akan hadir.

    “Massa buruh akan mulai memasuki kawasan Monas jam 8 pagi. Massa Buruh berasal dari Jabotabek, Jabar, Jateng dan Jatim juga perwakilan dari seluruh Indonesia. Hadir juga Perwakilan Buruh Migran dari Hongkong,” kata Andi Gani saat dihubungi, Minggu (27/4/2025).

    Andi Gani menerangkan, perayaan May Day diisi oleh Pidato dari Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, Presiden Konfederasi Buruh Dunia Ibu Akiko Gono, Presiden KSPSI & President Asean Trade Union Council ( Asean TUC ) Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban.

    Menurut dia, perayaan May Day kali ini pun dirasa begitu istimewa. “May Day 2025 sangat istimewa untuk Buruh Indonesia karena setelah 60 tahun baru kali ini Presiden RI hadir langsung,” ucap dia.

     

  • Miris! Bank Dunia Catat 60% Warga RI Tergolong Miskin, Tertinggi Kedua di ASEAN

    Miris! Bank Dunia Catat 60% Warga RI Tergolong Miskin, Tertinggi Kedua di ASEAN

    GELORA.CO – Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin jika mengacu pada standar negara berpendapatan menengah ke atas.

    Dalam laporan Macro Poverty Outlook edisi April 2025, dari total 285,1 juta penduduk Indonesia pada tahun 2024, sebanyak 60,3% atau setara dengan 171,9 juta jiwa berada di bawah garis kemiskinan bila menggunakan patokan pengeluaran sebesar US$6,85 per hari, atau sekitar Rp115.422 per hari dengan kurs saat ini.

    Standar ini jauh lebih tinggi dibandingkan garis kemiskinan nasional Indonesia, yang menyebabkan perbedaan tajam dalam estimasi jumlah penduduk miskin.

    Sementara itu, Bank Dunia memberikan estimasi angka penduduk miskin di Indonesia hanya mencapai 15,6% pada 2024, apabila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke bawah. Angka ini setara 44,4 juta penduduk. 

    Namun, Bank Dunia sebenarnya telah mengkategorikan Indonesia dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas pada 2023. 

    “Dengan permintaan yang berkelanjutan, tingkat kemiskinan, yang diukur pada garis lower middle income country, diproyeksikan turun menjadi 11,5% pada 2027,” sebagaimana termaktub dalam dokumen tersebut, dikutip Selasa (29/4/2025). 

    Berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia memproyeksikan jumlah penduduk miskin di Indonesia akan turun, yakni menjadi 58,7% pada 2025; 57,2% pada 2026; dan 55,5% pada 2027. 

    Tertinggi Kedua di ASEAN

    Dalam laporan tersebut, Indonesia tercatat memiliki persentase penduduk miskin tertinggi kedua di antara negara berkembang di Asia Tenggara pada 2024.

    Dengan tingkat kemiskinan sebesar 60,3%, Indonesia hanya berada di bawah Laos yang mencatatkan angka 68,9%. Angka ini jauh melampaui negara-negara tetangga seperti Malaysia (1,3%), Thailand (7,1%), Vietnam (18,2%), dan Filipina (50,6%).

    Sebagai catatan, Bank Dunia tidak menyertakan data kemiskinan untuk Kamboja dan Myanmar dalam laporan ini.

    Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat, sebanyak 24,06 juta penduduk miskin di Indonesia per September 2024. Angka itu mengalami penurunan 1,16 juta orang bila dibandingkan dengan 25,22 juta penduduk miskin per Maret 2024.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 setara dengan 8,57% dari total populasi. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,46 persen poin dibandingkan dengan data pada Maret 2024.

    “Secara umum, sejak Pandemi 2020, persentase dan jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan dan pada September 2024 jumlah penduduk miskin di Indonesia 24,06 juta,” kata Amalia dalam konferensi pers, dikutip Kamis (16/1/2025).