Organisasi: ASEAN

  • Optimisme Ekonomi 2025: PDB Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,93 Persen, Sektor Pertanian Jadi Andalan – Halaman all

    Optimisme Ekonomi 2025: PDB Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,93 Persen, Sektor Pertanian Jadi Andalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia pada 2025 kian menguat. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diprediksi mencapai 4,93 persen, didorong pulihnya permintaan domestik dan performa tangguh sektor pertanian.

    Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyatakan bahwa pada kuartal pertama 2025, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kontribusi signifikan dari sektor pertanian.

    Meskipun ke depan diperkirakan akan terjadi perlambatan moderat, sektor pertanian ini tetap memegang peran sentral dalam menopang stabilitas ekonomi nasional.

    “Melihat adanya tanda-tanda pelambatan momentum ekonomi, percepatan realisasi fiskal menjadi kebutuhan penting untuk menopang perekonomian,” ujar Andry, Selasa (6/5/2025).

    Menurutnya, belanja negara yang sempat tertunda pada awal tahun ini diharapkan mulai tersalurkan pada kuartal kedua, sehingga memberikan dorongan nyata bagi sektor-sektor produktif seperti industri, infrastruktur, hingga UMKM, yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi rakyat.

    Dari sisi eksternal, Andry juga menyoroti pentingnya diversifikasi pasar ekspor Indonesia.

    Ia menilai bahwa keanggotaan Indonesia dalam ASEAN dan BRICS membuka peluang strategis untuk memperluas akses pasar internasional, terutama ke negara-negara non-tradisional yang selama ini belum tergarap maksimal.

    “Keanggotaan Indonesia dalam ASEAN dan BRICS adalah peluang besar untuk memperluas akses ekspor dan menjaga kinerja perdagangan tetap positif,” jelas Andry.

    Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah dan swasta agar pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.

    “Kami memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4,93 persen pada 2025, dengan permintaan domestik yang mulai pulih sejak kuartal kedua,” pungkasnya.

    Dengan fondasi kuat dari sektor pertanian dan strategi perluasan pasar ekspor, Indonesia dinilai berada di jalur yang tepat menuju pemulihan ekonomi berkelanjutan di tengah tantangan global yang masih dinamis.

  • Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menepis kabar buruk yang menimpa industri manufaktur di Tanah Air. Dia mengatakan, Indonesia tidak sedang mengalami deindustrialisasi.

    Hal itu dikatakannya mengacu pada sejumlah lembaga, baik dalam maupun luar negeri, yang menyebut industri manufaktur masih jadi prime mover atau penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dia pun mengutip data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 menembus angka US$255,96 miliar. Capaian itu disebut sebagai yang tertinggi pernah diraih Indonesia.

    “Dari dua faktor saja, yakni Manufacturing Value Added (MVA) dan share terhadap PDB, belum berbicara mengenai kinerja capaian investasi dan ekspor, serta penyerapan tenaga kerja manufaktur, itu dengan sangat mudah bisa dipatahkan bahwa Indonesia tidak dalam fase deindustrialisasi,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).

    Nilai Manufacturing Value Added (MVA) tersebut, imbuh dia, menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar kelima di Asia. Indonesia ada di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

    “Di ASEAN, nilai MVA Indonesia tentunya menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN, termasuk Thailand dan Vietnam. Rata-rata MVA dunia adalah US$78,73 miliar, sementara Indonesia mencatatkan rerata historis sebesar US$102,85 miliar. Pencapaian ini mencerminkan struktur industri manufaktur nasional yang kuat dari hulu ke hilir,” ujarnya.

    “Tren MVA Indonesia terus meningkat sejak tahun 2019, kecuali saat masa pandemi Covid-19. Dengan meningkatnya MVA ini, Indonesia setara dengan beberapa negara industri maju seperti Inggris, Rusia, dan Prancis,” cetusnya.

    Belum lagi, tukasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sektor industri pengolahan nonmigas mengalami peningkatan dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, yang tercermin dari catatan pada triwulan I tahun 2025 sebesar 17,50%.

    Kata Agus, capaian ini naik dibanding periode sama tahun 2024 sebesar 17,47% dan lebih tinggi dari sumbangsih sepanjang tahun 2024 yang berada di angka 17,16 persen. Begitu juga dengan dibandingkan dengan triwulan II-2022 pasca-Covid 19 melanda Indonesia, kontribusi ekonomi industri pengolahan nonmigas memiliki tren meningkat sampai dengan triwulan I-2025 ini.

    Dengan begitu, ucapnya, sejumlah indikator atau data kinerja positif industri manufaktur saat ini berkebalikan dengan yang disampaikan ekonom dan pengamat selama ini. Bahwa ada tren penurunan share PDB manufaktur yang menjadi dasar pernyataan mereka terkait deindustrialisasi yang melanda industri manufaktur Indonesia

    “Ekonom dan pengamat perlu melihat lebih dalam data PDB Industri Pengolahan Non Migas (IPNM) atau PDB manufaktur pada triwulan II tahun 2022 sejak pandemi Covid-19 berhenti melanda Indonesia sampai saat ini pada triwulan I tahun 2025. “Berdasarkan analisis teknokratis kami terhadap data PDB IPNM per triwulan tersebut, ditemukan bahwa ada tren peningkatan pada share PDB IPNM yang signifikan secara statistik,” tukasnya.

    “Jadi, patut dipertanyakan alasan para pengamat yang mengatakan bahwa Indonesia sedang masuk atau sudah masuk ke dalam tahap deindustrialisasi. Itu salah, karena kita bisa lihat dari data yang ada, kinerja industri manufaktur masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi,” kata Agus.

    Di sisi lain, lanjutnya, Kementerian Perindustrian terus menekankan pentingnya kebijakan strategis, pro-bisnis, dan pro-investasi untuk mendorong daya saing global industri nasional.

    “Indonesia juga memiliki potensi besar untuk terus memperluas pangsa pasar global, terutama melalui peningkatan ekspor produk hilir bernilai tambah tinggi, termasuk sektor industri makanan dan minuman, tekstil, logam, otomotif, serta elektronik,” kata Agus.

    (dce/dce)

  • Ekonom Beberkan Biang Kerok Investasi Asing Masih Minim di RI

    Ekonom Beberkan Biang Kerok Investasi Asing Masih Minim di RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom mengungkap sederet alasan investor asing masih cenderung minim merealisasikan investasinya di Indonesia. Salah satu faktornya adalah perubahan lingkungan bisnis yang tidak pasti.

    Executive Director Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut ada potensi perpindahan investasi dari China, termasuk peluang relokasi di tengah kebijakan tarif resiprokal yang akan dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap beberapa negara.

    “Ketika kondisi seperti sekarang ini terjadi, yang ada adalah adanya perpindahan dari negara-negara yang misalnya terancam oleh kebijakan AS. Contohnya adalah perpindahan investasi dari China. Bagaimana relokasi yang sudah terjadi di negara-negara Asean,” kata Yose dalam Bisnis Indonesia Forum bertajuk Diteror Trump dan Diancam Xi Jinping, Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Sayangnya, keterkaitan Indonesia di dalam rantai pasok global (global supply chain) relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya, bahkan dibandingkan dengan China.

    Pada 2024, misalnya, Yose mengungkap terjadi relokasi perusahaan Jepang. Data tersebut menunjukkan, hanya ada 16 perusahaan yang melakukan relokasi ke Indonesia.

    “Dari China itu sekitar ada 176 perusahaan Jepang yang melakukan relokasi ke negara-negara Asean. 90 [perusahaan] atau lebih dari 50% itu perginya ke Vietnam, 25 [perusahaan] perginya ke Thailand, ke Malaysia 19 [perusahaan], ke Indonesia hanya 16 [perusahaan],” ungkapnya.

    Yose menyebut relokasi yang belum berjalan secara optimal ini salah satunya lantaran struktur produksi Indonesia yang berbeda dengan China. Indonesia, kata dia, cenderung berada di bawah dari negara-negara lain, bahkan dibandingkan dengan India.

    “Karena kalau China lebih banyak manufaktur, kemudian Indonesia memang lebih banyak natural resources yang kita produksi. Ketidaksamaan ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tadi akan berpikir ketika memindahkan produksinya ke Indonesia,” jelasnya.

    Apalagi, dia menjelaskan relokasi dari satu negara ke negara lain juga membutuhkan biaya. Namun, jika semakin sama struktur produksi, maka akan semakin mudah untuk China merelokasi pabriknya.

    Selain itu, pemicu lainnya adalah integrasi di dalam global supply chain Indonesia yang rendah. Dia menyebut rantai pasok global berada di bawah rata-rata Asia, seperti India, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina.

    Lebih lanjut, Yose menambahkan lingkungan bisnis yang tidak pasti juga menjadi alasan investor menarik diri untuk menginvestasikan di Tanah Air. Alhasil, kondisi ini membuat Indonesia menjadi kurang menarik untuk menjadi sasaran atau destinasi dari relokasi.

    “Oleh karena itu, membuka diri lebih banyak dengan kebijakan-kebijakan yang semakin lebih open terhadap perekonomian dunia, membuat kita menjadi lebih terintegrasi. Itu bisa memberikan keuntungan kita, dan ini adalah momentumnya,” pungkasnya.

  • Gelar RUPST, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 1,13 Triliun

    Gelar RUPST, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 1,13 Triliun

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024. Dalam kegiatan ini, Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 1,13 triliun atau sebesar 25% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

    Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo mengatakan atas kinerja yang solid sepanjang tahun 2024, pihaknya mengambil langkah strategis dengan meningkatkan dividend payout ratio dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini.

    Ke depannya, manajemen akan mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan dan ekonomi.

    “Besaran dividen per lembar (DPS) yang diperoleh pemegang saham adalah sebesar Rp 156,23. Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2024 Perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain,” ujar Ari, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

    “DPS pada tahun 2024 ini melonjak 312,61% dibandingkan DPS periode lalu sebesar Rp 37,86. Dividen tersebut akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date) 21 Mei 2025,” sambungnya.

    Selain itu, Jasa Marga juga melaporkan kinerja positif Perseroan pada tahun 2024 yang dapat dilihat dari kemampuannya menghasilkan core profit (pendapatan inti) Rp 3,70 triliun, tumbuh sebesar 35.95% dari tahun sebelumnya. Perseroan juga berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 18,73 triliun, tumbuh sebesar 20,32% dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, EBITDA Perseroan juga mencapai Rp 12,62 triliun atau tumbuh sebesar 27,30% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Begitupun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 67,38% yang merupakan kontribusi positif dari strategi Perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) di tahun 2024. Pada tahun 2024, Jasa Marga berhasil melakukan aksi korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif berbasis ekuitas.

    Perseroan tetap menjadi pengendali utama dan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas pada PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65%. Perolehan hasil pendanaan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang, sehingga kapasitas dan kondisi keuangan Perseroan dalam jangka panjang akan tetap terjaga seiring dengan penyelesaian ruas jalan tol baru.

    Efek positif dari strategi Jasa Marga untuk melakukan penguatan kapasitas keuangan dapat dilihat dari tingkat solvabilitas yang semakin membaik di tahun 2024 dengan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) menjadi 1,04x dan Interest Coverage Ratio (ICR) mencapai 3,13x. Dengan kemampuan Jasa Marga untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA Perseroan yang selalu bertumbuh dengan baik, maka kinerja Debt to EBITDA turun dari 6,9x di tahun 2023 menjadi 4,7x di tahun 2024.

    Pada RUPST Tahun Buku 2024 ini, Perseroan turut menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut telah terserap secara penuh, dengan total realisasi
    sebesar Rp 926,56 miliar.

    Dalam agenda RUPST, Perseroan juga menyetujui perubahan nomenklatur dan penetapan jajaran Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan RUPST. Sejalan dengan itu, berikut ini merupakan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga.

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama: Juri Ardiantoro
    Komisaris: Syamsul Bachri Yusuf
    Komisaris Independen: Nachrowi Ramli
    Komisaris Independen: Seppalga Ahmad
    Komisaris Independen: Rudi Antariksawan
    Komisaris Independen: Asrorun Ni’am Sholeh

    Direksi

    Direktur Utama: Rivan Achmad Purwantono
    Direktur Bisnis: Reza Febriano
    Direktur Human Capital dan Transformasi: Yoga Tri Anggoro
    Direktur Operasi dan Layanan: Fitri Wiyanti
    Direktur Pengembangan Usaha: Mohamad Agus Setiawan
    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Pramitha Wulanjani.

    Implementasi GCG dan Pertumbuhan Keberlanjutan

    Dalam rangka mengukur efektifitas terhadap implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), pada tahun 2024 Jasa Marga telah melakukan penilaian atas implementasi GCG berdasarkan parameter ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) yang penilaiannya didasarkan pada informasi publik dan berhasil memperoleh skor total sebesar 104,18 sehingga mendapatkan predikat ‘Leadership in Corporate Governance’. Hasil ini mencerminkan keberhasilan Jasa Marga dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip GCG ke dalam setiap aspek bisnisnya.

    Pencapaian tersebut tidak hanya menunjukkan bahwa Perseroan mampu memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya yang akan menjadi nilai tambah yang signifikan bagi Perseroan dalam menjalankan aktivitas operasional dan strategisnya. Dalam mengelola proyek jalan tol baru, Perseroan berupaya untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin melalui pengendalian aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap.

    Pada Tahun 2025, Jasa Marga akan menyelesaikan proyek pembangunan Ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi segmen Gending-Kraksaan-Paiton, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Purwomartani, dan pembebasan lahan Jalan Tol Akses Patimban.

    (prf/ega)

  • Init-6 Achmad Zaky Investasi ke One% Nutrition, Dukung Ekspansi ke Pasar Asean

    Init-6 Achmad Zaky Investasi ke One% Nutrition, Dukung Ekspansi ke Pasar Asean

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan modal ventura, Init-6 berinvestasi dan mendukung misi one% Nutrition untuk memperluas jangkauan produknya di seluruh Asia Tenggara.

    Init-6 adalah perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Achmad Zaky, pendiri Bukalapak, bersama Nugroho Herucahyono. Init-6 fokus pada investasi di startup tahap awal (early stage) di Indonesia, dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan ekosistem startup di negara ini. 

    Venture Partner Init-6, Rexi Christopher mengatakan, selain memperluas jangkauan produk investasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap konsumsi nutrisi sehari-hari.

    “one% Nutrition mewakili generasi baru produk nutrisi fungsional yang dirancang khusus untuk konsumen perkotaan yang aktif dan selalu bepergian serta untuk memenuhi kebutuhan segmen sport lifestyle akan produk yang sehat dan bernutrisi,” kata Rexi dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

    Adapun, menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga, nilai ekonomi olahraga Indonesia diperkirakan mencapai 39,45 triliun rupiah ($2,3 miliar) pada tahun lalu. 

    Angka ini menunjukkan peningkatan 5,8% dari tahun 2023, setara dengan 0,19% dari produk domestik bruto (PDB). Hal tersebut, kata Rexi menjadi salah satu alasan Init-6 melakukan investasi kepada one% Nutrition.

    “Kami telah mengikuti pertumbuhan sport!lifestyle yang memang berkembang pesat akhir akhir ini, terutama di kota-kota besar. Kami yakin bahwa pertumbuhan ini memiliki potensi untuk terus berkembang signifikan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh pasar Asia Tenggara,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Rexi menyampaikan dipilihnya one% Nutrition karena telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat, lebih dari dua kali lipat penjualannya dari bulan ke bulan dan mendapatkan momentum yang kuat di jaringan online dan offline. 

    one% juga telah bermitra dengan fitness center, wellness communities, dan ritel yang berfokus untuk mendorong adopsi produk lebih optimal dan juga untuk memperluas penawaran produknya akhir tahun ini.

    “Kami terkesan dengan visi one% Nutrition, dan eksekusi tim yang strategis. one% memiliki pemahaman mendalam tentang lanskap konsumen yang terus berkembang di Asia Tenggara dan tengah membangun merek yang selaras dengan kebutuhan konsumen yang menghargai kesehatan dan gaya hidup seimbang,” ucapnya.

    Di sisi lain, CEO dan Co-Founder one% Nutrition, Ken Opamuratawongse mengatakan, saat konsumen ingin hidup lebih sehat tetapi tidak tahu harus mulai dari mana.

    Maka dari itu pihak one% memanfaatkan peluang ini untuk menghadirkan produk nutrisi fungsional berkualitas tinggi yang mudah diakses dan terintegrasi dengan rutinitas harian pengguna. 

    “kami melihat peluang yang cukup mendesak untuk menawarkan solusi yang praktis dan yang dibuat dengan lebih baik. Ini milestone penting untuk kami dan kami akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas portofolio produk kami, serta meningkatkan jaringan distribusi kami, dan mempercepat akselerasi pasar terutama di Asia Tenggara,” tutur Ken.

    Di Putaran pendanaan awal ini, tidak hanya Init-6 yang berpartisipasi namun juga First Move, perusahaan investasi tahap awal yang berbasis di Singapura juga ikut bergabung dengan senior management dari startup terkemuka.

  • BI: Ekspor Jabar hadapi tantangan atas kebijakan AS utamanya tekstil

    BI: Ekspor Jabar hadapi tantangan atas kebijakan AS utamanya tekstil

    Bandung (ANTARA) – Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat mengakui ekspor Jabar menghadapi tantangan berat seiring terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang memunculkan kembali kebijakan tarif resiprokal, utamanya sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, hingga elektronik.

    Seperti diketahui, Indonesia termasuk dalam negara yang terdampak dari kebijakan tersebut di mana ada Indonesia akan diberlakukan tarif 32 persen (tengah dalam penundaan 90 hari), sementara tarif 10 persen untuk sekitar 75 negara.

    “Kami mencatat, TPT terkena dampak 5 persen, elektronik 3 persen, dan alas kaki juga 3 persen,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Muslimin Anwar dalam acara Kick Off West Java Economic Society (WJES) 2025 di Bandung, Rabu.

    Menurut Muslimin, kebijakan tersebut memiliki sisi positif dan negatif. Dalam hal ini Indonesia bisa mencari peluang relokasi ekspor dari AS ke negara yang terkena tarif lebih tinggi dari Indonesia.

    “Tapi minusnya, yang juga merupakan tantangan, negara-negara terdampak lainnya juga akan memikirkan hal yang sama. Sehingga diperlukan dalam hal ini ide-ide atau kebijakan-kebijakan inovatif dan kreatif agar domestik kita terlindungi khususnya untuk Jawa Barat yang terkena dampak itu industri TPT, alas kaki, karet dan elektronik,” ujarnya.

    Guna memperkuat ekspor itu, BI Jabar mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemda kota dan kabupaten, serta kantor pusat Bank Indonesia untuk mencari strategi agar tetap memperkuat ekspor Jabar.

    “Baik melakukan peningkatan jumlah negara-negara diversifikasi tadi maupun inovasi-inovasi dari barang yang akan diekspor kemudian juga kemungkinan apabila menjadi tempat relokasi dari barang-barang yang akan diekspor untuk diberikan dukungan semisal ke Eropa, dan juga negara-negara ASEAN yang juga tinggi potensinya. Dan kita juga mendorong apa kebutuhan pada saat ini yang dibutuhkan oleh negara-negara tujuan ekspor kita,” ucapnya.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Transformasi Digital Sektor Kesehatan ASEAN Dimulai dari Kolaborasi Lintas Negara dan Generasi – Halaman all

    Transformasi Digital Sektor Kesehatan ASEAN Dimulai dari Kolaborasi Lintas Negara dan Generasi – Halaman all

    Transformasi Kesehatan Digital ASEAN Dimulai dari Kolaborasi Lintas Negara dan Generasi
     

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah kompleksitas tantangan kesehatan yang terus berkembang di Asia Tenggara—mulai dari ancaman penyakit menular, peningkatan penyakit tidak menular, hingga ketimpangan akses dan teknologi—generasi muda ASEAN kini mengambil peran strategis dalam merumuskan masa depan sistem kesehatan digital yang inklusif dan tangguh.

    Melalui program Global Future Fellows (GFF) 2025: Powering ASEAN’s Digital Health Future, Pijar Foundation mempertemukan para pemimpin muda dari berbagai negara dan latar belakang untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan negara dalam sektor kesehatan digital.

    Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung penyusunan ASEAN Post-2025 Vision, khususnya pada pilar ketahanan kesehatan di kawasan.

    GFF 2025 akan berlangsung hingga Oktober dan mencakup pembelajaran langsung (learning journey) di tiga negara ASEAN, dimulai dari Indonesia pada 28–30 April 2025.

    Para peserta mengunjungi institusi strategis seperti Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Luar Negeri RI, ASEAN BioDiaspora Virtual Centre (ABVC), dan Asosiasi Telemedik Indonesia (ATENSI) untuk mendalami ekosistem dan kebijakan kesehatan digital Indonesia.

    Di Indonesia, peserta mempelajari transformasi sistem kesehatan nasional, termasuk inisiatif SATUSEHAT, penguatan layanan telemedisin, serta integrasi tata kelola data kesehatan. Interaksi ini memperkuat pemahaman akan pentingnya sistem yang responsif dan berbasis teknologi.

    Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Cazadira F Tamzil, menyebut program ini sebagai ruang kolaborasi yang krusial bagi ASEAN sebagai One Community.

    “GFF memberi ruang bagi suara pemimpin muda untuk turut membentuk arah kebijakan kesehatan digital ASEAN secara langsung,” ujarnya, dikutip Rabu (7/5/2025).

    Dalam dialog bersama Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, menekankan pentingnya pemahaman holistik dalam menyusun strategi digital regional.

    Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi ASN menggarisbawahi potensi program ini untuk memperkuat pengembangan talenta digital di bidang kesehatan.

    Dari perspektif diplomasi kawasan, Yuliana Bahar, Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI, menyampaikan kalau keberagaman latar belakang peserta GFF menjadi nilai tambah.

    “Mereka membawa perspektif yang kaya dan mampu berkontribusi dalam implementasi ASEAN Community Vision 2045 dan penyusunan ASEAN Health Development Agenda,” ujarnya.

    Sebagai edisi kelima, GFF 2025 tampil dengan pendekatan yang lebih strategis dan regional. Program ini mempertegas posisi generasi muda sebagai agen perubahan dalam mewujudkan sistem kesehatan digital ASEAN yang lebih adil, tangguh, dan terintegrasi.

  • Menperin kenalkan “green mobility” untuk fasilitasi industri otomotif

    Menperin kenalkan “green mobility” untuk fasilitasi industri otomotif

    Apapun perkembangan teknologi otomotif, kami menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kebijakannya melalui ‘green mobility’

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memperkenalkan konsep green mobility sebagai pendekatan kebijakan yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, berdaya saing tinggi, mendukung keberlanjutan mobilitas, serta memfasilitasi teknologi otomotif.

    “Apapun perkembangan teknologi otomotif, kami menyambut baik dan berkomitmen memfasilitasi kebijakannya melalui konsep green mobility. Kebijakan ini akan lebih adaptif dan sustain bagi industri otomotif nasional terutama menjawab perkembangan pesat teknologi otomotif yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, mendukung mobilitas penduduk dan melindungi investasi otomotif yang telah ada di Indonesia selama ini,” ujar Menperin di Jakarta, Rabu.

    Dijelaskannya, konsep ini hadir karena Industri otomotif Indonesia sedang mengalami disrupsi teknologi baik dari sisi produksi maupun produk yang dihasilkan.

    Hal ini terlihat dari berbagai produk otomotif berteknologi tinggi dan ramah lingkungan telah memasuki pasar domestik, seperti kendaraan menggunakan teknologi Internal Combustion Engine (ICE), hybrid, baterai listrik dan fuel cell hydrogen.

    Menperin menyampaikan, konsep ini mempertimbangkan investasi otomotif yang sudah berlangsung lama di tanah air.

    Pemerintah misalnya telah memfasilitasi investor yang memproduksi kendaraan berteknologi ICE dalam bentuk insentif bagi produk Low Cost Green Car (LCGC) , dan program biofuel.

    Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan dan insentif yang mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik melalui insentif PPNBM DTP serta hilirisasi sumber daya alam yang mendukung industri baterai kendaraan listrik.

    Selain itu, dikatakannya, pemerintah turut memberikan insentif untuk produksi kendaraan hybrid.

    Terbaru, Indonesia tengah menyiapkan kebijakan dan insentif bagi investor yang memproduksi kendaraan berteknologi fuel cell hydrogen.

    “Selain memfasilitasi teknologi otomotif terbaru, kami juga tetap akan melindungi investasi otomotif yang sudah lama berproduksi di Indonesia. Prinsipnya, selama investasi industri otomotif lama atau baru tersebut menghasilkan produk otomotif lebih ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi dan mendukung mobilitas masyarakat, maka akan kami fasilitasi melalui kebijakan green mobility,” ujar Menperin

    Selain itu, Agus mengatakan pasar otomotif Indonesia masih memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang serta dapat diisi oleh produk otomotif dalam negeri.

    Hal ini ditunjukkan oleh rasio kepemilikan mobil Indonesia yang relatif lebih rendah dibanding dengan rasio kepemilikan mobil di negara tetangga ASEAN.

    Menperin menyebut rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia hanya 99 unit per 1.000 orang penduduk, sedangkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 281 juta orang pada tahun 2024.

    Jika dibandingkan rasio kepemilikan kendaraan motor roda empat di Malaysia, sebesar 490 unit per 1.000 orang penduduk. Sementara Malaysia hanya memiliki sekitar 35 juta penduduk.

    Di sisi lain, Thailand juga menunjukkan rasio kepemilikan mobil yang lebih tinggi dibanding Indonesia. Dengan jumlah penduduk sekitar 70 juta orang, negara itu mampu mencatat rasio kepemilikan mobil sebanyak 275 unit per 1.000 orang.

    “Di Singapura 211 unit per 1.000 orang, Korea Selatan 530 unit per 1.000 orang, dan Jepang 670 unit per 1.000 orang,” kata Agus.

    Konsep green mobility diharapkan mendukung upaya pemerintah untuk pencapaian target Net Zero Emission (NZE) sektor manufaktur pada tahun 2050.

    “Kami mengakselerasi target NZE di sektor industri manufaktur dapat tercapai pada tahun 2050 atau 10 tahun lebih cepat daripada target yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan para pelaku industri, termasuk sektor otomotif. Alhamdulillah, mereka siap untuk mendukung tercapainya target NZE di sektor manufaktur tersebut,” kata Menperin.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rosan Tawarkan Bill Gates Kerja Sama dengan Danantara Trust Fund

    Rosan Tawarkan Bill Gates Kerja Sama dengan Danantara Trust Fund

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani menawarkan pemilik Gates Foundation, Bill Gates peluang kerja sama dengan Danantara Trust Fund.

    Pada dialog bersama dengan Bill Gates di Istana Kepresidenan, Rabu (7/5/2025), Rosan menyampaikan bahwa Danantara adalah sovereign wealth fund baru yang dibentuk pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Rosan lalu menyampaikan kepada Bill, bahwa timnya sudah berdiskusi dengan pihak Gates Foundation soal potensi kerja sama dengan Danantara Trust Fund. Dia menyebut Danantara Trust Fund saat ini masih dalam proses pembentukan. 

    “Sebenarnya kemarin pagi kami berdiskusi dengan tim anda, karena di Danantara, kami juga sedang membentuk Danantara Trust Fund,” ujarnya kepada Bill Gates di Ruang Oval Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025). 

    Secara internal, lanjut Rosan, Danantara berkomitmen untuk menyisihkan 2,5% dari total dividen BUMN yang dikelola. Dari dana kelolaan itu, Danantara Trust Fund menargetkan setidaknya memasukkan dana sebesar US$100 juta. 

    Kemudian, dalam kurun waktu lima hingga enam tahun ke depan, Rosan menyebut pihaknya bisa menyediakan dana hingga US$1 miliar pada Danantara Trust Fund. 

    “Untuk lima hingga enam tahun ke depan, apabila anda melihat angkanya, kami sebenarnya berkomitmen untuk mengumpulkan dana hingga US$1 miliar di Danantara Trust Fund. Jadi, itu merupakan kerja sama potensial dengan Gates Foundation,” papar pria yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi itu. 

    Rosan meniali Gates Foundation menjadi mitra kerja sama potensial karena kesamaan bidang yang menjadi fokus kedua entitas. Dia menyebut Danantara dan Gates sama-sama berfokus pada pendidikan, kesehatan, sanitasi dan kemiskinan. 

    “Jadi, itu merupakan bagian dari kerja sama kami dan kami menantikan masukan anda soal ini,” tutup Rosan. 

    Secara terpisah, Rosan menyebut pemerintah ingin Indonesia menjadi salah satu hub filantropi di Asean. Dia menyebut pengusaha-pengusaha nasional kini juga menganggap Danantara sebagai wadah untuk kapital filantrofi di Indonesia. 

    Berkaca dengan Amerika Serikat (AS), lanjut Rosan, total dana filantropi idealnya sebesar 2% dari PDB negara tersebut. Oleh sebab itu, di Indonesia, maka dananya mencapai US$30 miliar. 

    “Nah kalau kita 2% dari GDP Indonesia, yang di mana GDP Indonesia US$1,5 triliun, berarti kan US$30 miliar,” ucapnya. 

  • Ketua DPR bertemu Ketua Senat Kamboja bahas kerja sama kedua negara

    Ketua DPR bertemu Ketua Senat Kamboja bahas kerja sama kedua negara

    Eksekutif dan legislatif harus bekerja sama-sama dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani membahas hubungan kerja sama antara Indonesia dan Kamboja dalam pertemuannya dengan Ketua Senat Kamboja Hun Sen di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    “Beliau menyampaikan update terkait dengan apa yang sekarang terjadi di Kamboja, kemudian bagaimana hubungan kerja sama antara kedua negara, lalu bagaimana hubungan antara kedua negara yang sekarang alhamdulillah juga makin berjalan akrab, erat,” kata Puan dalam konferensi pers usai pertemuan.

    Pembahasan terkait dengan kerja sama Indonesia dan Kamboja, kata Puan, mencakup bidang pertahanan hingga ekonomi, yang mengalami peningkatan.

    Puan menyebutkan hubungan kerja sama ekonomi sangat meningkat hampir 1 miliar dolar AS. Begitu pula hubungan pertahanan makin meningkat, bahkan perkembangan pembangunan di Kamboja juga makin berkembang.

    Terkait dengan hubungan parlemen, Puan mengatakan bahwa Senat Kamboja memiliki kesamaan ihwal keterwakilan perempuan yang menjadi pemimpin parlemen sebagaimana Indonesia.

    “Beliau terinspirasi bahwa Indonesia sudah ada ketua DPR perempuan. Jadi, sekarang di Kamboja ada ketua DPR perempuan juga,” tuturnya.

    Wakil rakyat ini menuturkan bahwa parlemen Indonesia dan Kamboja bersepakat untuk sama-sama mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah kedua negara.

    “Tidak mungkin kemudian eksekutif bekerja sendirian tanpa dukungan legislatif, dan itu disepakati oleh Hun Sen bahwa memang eksekutif dan legislatif harus bekerja sama-sama dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya,” paparnya.

    Cucu Bung Karno, sapaan akrab presiden ke-1 RI Soekarno, ini mengatakan bahwa Ketua Senat Kamboja pun berharap agar hubungan kerja sama baik antara Indonesia dan Kamboja dapat terus terjalin baik ke depannya.

    Hal tersebut, kata dia, sebagaimana yang diungkapkan pula Hun Sen saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kehormatannya beberapa waktu lalu.

    “Beliau tentu saja mengharapkan hubungan yang makin erat ini terus ditingkatkan,” ujarnya.

    Hubungan baik Indonesia dan Kamboja, kata dia, telah terjalin sejak lama, bahkan sejak presiden ke-1 RI Soekarno.

    “Hubungan ini memang fondasinya adalah dimulai dari keeratan hubungan antara presiden ke-1 RI Soekarno dan Raja Norodom. Jadi, ya itulah fondasi itu yang beliau sampaikan ingin diteruskan dari dulu sampai sekarang dan sampai masa depan,” katanya.

    Dalam pertemuannya dengan Hun Sen tersebut, kata Puan, turut membahas terkait dengan solidaritas ASEAN di tengah gejolak situasi global yang kurang kondusif.

    “Bagaimana menjaga situasi Asia Tenggara dengan solidaritas ASEAN ini menjadi supaya lebih baik dan lebih erat agar gejolak yang ada di dunia global itu kemudian tidak memengaruhi ASEAN secara khusus,” kata Ketua DPR RI ini.

    Meski demikian, Puan menyebut bahwa pertemuan yang dilangsungkan sekitar pukul 10.00 WIB itu tidak membahas secara khusus terkait dengan permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025