Organisasi: ASEAN

  • Video: Serangan Siber Hantui Adopsi AI, Keamanan Siber RI Kuat Hadapi?

    Video: Serangan Siber Hantui Adopsi AI, Keamanan Siber RI Kuat Hadapi?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan Jaringan dan teknologi komunikasi Asal Amerika Serikat, Cisco yang juga merupakan anggota US-ASEAN Business Council berfokus pada “Powering an Inclusive Future for All” untuk memanfaatkan kemajuan teknologi agar dapat dinikmati oleh semua orang.

    Telah hadir di Indonesia selama 20 tahun, Cisco juga mengembangkan fokus bisnis sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan solusi keamanan siber dengan 4 bisnis utama yakni enterprise networking, collaboration technology, data center dan Cyber security.

    Country Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu menyebutkan ekspansi bisnis Cisco tidak hanya ke bisnis jaringan komunikasi namun juga diperluas ke sistem keamanan.

    Ekspansi ini tidak lepas dari perkembangan adopsi teknologi digitalisasi termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terus meluas di Indonesia di berbagai sektor mulai dari sektor keuangan hingga ke kesehatan. Meski demikian terdapat tantangan terkait kesiapan infrastruktur dan kemampuan SDM/digital talent.

    Seperti apa prospek dan tantangan adopsi AI di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Dina Gurning dengan Country Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu, Henry dalam Profit, CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025)

  • Menko Airlangga Minta Singapura Tingkatkan Investasi di Indonesia hingga USD 40 Miliar, Buat apa? – Page 3

    Menko Airlangga Minta Singapura Tingkatkan Investasi di Indonesia hingga USD 40 Miliar, Buat apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, meminta Singapura dapat meningkatkan investasinya di Indonesia hingga USD30-40 miliar.

    Sebab, menurut Airlangga, Singapura berperan sebagai mitra utama dalam mendukung pembangunan kawasan industri dan infrastruktur di Indonesia.

    “Sebagai bagian dari kerja sama strategis, Singapura diharapkan dapat meningkatkan investasinya hingga USD 30-40 miliar,” ujar Menko Airlangga dalam pertemuan The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting, di Singapura, Senin (16/6/2025).

    Hal itu disampaikan langsung Menko Airlangga kepada Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong.

    Lebih lanjut, Airlangga mengatakan penguatan kerja sama kedua negara ini mencakup berbagai sektor strategis antara lain penguatan ekonomi kawasan, kerja sama ekonomi Six Working Group (6WG), dan partisipasi Indonesia dan Singapura dalam kerja sama global.

    “Mendukung visi ASEAN 2045, ASEAN perlu mengambil langkah strategis mencakup harmonisasi standar perdagangan, integrasi keuangan, dan peningkatan konektivitas regional,” ujar Menko Airlangga.

    Menko Airlangga dan Menteri Gan menekankan komitmen Indonesia dan Singapura untuk mendukung penguatan sentralitas ASEAN sebagai organisasi kawasan yang memiliki nilai tawar dan mampu mengambil peran di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

    “Penguatan kerja sama ASEAN ini juga diperlukan agar Visi Ekonomi ASEAN 2045 dapat tercapai,” ujar Airlangga.

  • Perjanjian Helsinki: Begini Isi, Proses Perdamaian, hingga Dampaknya

    Perjanjian Helsinki: Begini Isi, Proses Perdamaian, hingga Dampaknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kesepakatan Helsinki kembali menjadi sorotan setelah munculnya sengketa mengenai empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara, yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Mangkir Besar.

    Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam proses perdamaian ini, menegaskan bahwa wilayah Aceh merujuk pada batas yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara.

    Perjanjian yang dicapai pada 2005 ini merupakan tonggak penting dalam sejarah perdamaian Indonesia, khususnya dalam mengakhiri konflik berkepanjangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah pusat.

    Lantas, apa sebenarnya isi, proses terjadinya, dan dampak dari kesepakatan Helsinki ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasannya!

    Isi Kesepakatan Helsinki

    Mengacu pada dokumen resmi kesepakatan Helsinki yang dipublikasikan oleh PPID Provinsi Aceh, isi perjanjian ini terdiri dari enam poin utama:

    1. Pemerintahan Aceh

    Bagian pertama membahas penyelenggaraan pemerintahan di Aceh, termasuk pengakuan atas batas wilayah berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara.

    Aceh mendapatkan hak otonomi khusus, pembentukan peraturan daerah (Qanun), dan kehadiran lembaga adat seperti Wali Nanggroe. Selain itu, partisipasi politik masyarakat Aceh juga dijamin secara sah.

    2. Hak asasi manusia (HAM)

    Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya terhadap Kovenan Internasional HAM PBB, termasuk pembentukan Pengadilan HAM di Aceh dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

    3. Amnesti dan reintegrasi

    Pemerintah memberikan amnesti kepada anggota GAM dengan syarat tertentu, serta memungkinkan mereka yang sempat kehilangan kewarganegaraan untuk kembali menjadi warga Indonesia.

    4. Pengamanan

    Kesepakatan Helsinki juga mencakup penyerahan senjata oleh GAM, demobilisasi pasukan mereka, serta penghentian kekerasan oleh semua pihak. Pemerintah diwajibkan menarik pasukan militer dan polisi nonorganik dari Aceh.

    5. Misi pemantauan Aceh

    Uni Eropa dan sejumlah negara ASEAN membentuk Misi Monitoring Aceh (AMM) untuk mengawasi implementasi perjanjian dan memastikan kepatuhan dari semua pihak.

    6. Penyelesaian perselisihan

    Jika terjadi perselisihan dalam implementasi perjanjian, penyelesaiannya dilakukan secara musyawarah melalui kepala AMM. Bila musyawarah gagal, masalah akan dilaporkan kepada menkopolhukam RI, pimpinan GAM, dan pihak internasional terkait.

    Proses Terbentuknya Kesepakatan Helsinki

    Kesepakatan Helsinki tidak terjadi begitu saja. Salah satu pemicunya adalah bencana dahsyat tsunami Aceh pada akhir 2004. Secara umum, ada tiga faktor utama yang mendorong GAM dan pemerintah Indonesia untuk duduk bersama:

    Bencana tsunami 2004 yang menghancurkan sebagian besar wilayah Aceh.Pelemahan kekuatan militer GAM setelah diberlakukannya darurat militer pada 2003.Naiknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang dikenal memiliki komitmen terhadap demokrasi dan penyelesaian konflik secara damai.

    Putaran pertama (28-30 Januari 2005)

    Diselenggarakan di Vantaa, Finlandia, suasana awal perundingan berlangsung cukup menegangkan. Meski begitu, kedua belah pihak menyetujui untuk melanjutkan perundingan.

    Putaran kedua (21-23 Februari 2005)

    Fokus utama diskusi adalah mengenai otonomi khusus untuk Aceh. Meskipun belum menghasilkan kesepakatan final, dialog tetap berjalan.

    Putaran ketiga (12-16 April 2005)

    Ketegangan mulai mencair. Kedua pihak bertukar rancangan tertulis terkait keinginan masing-masing. Salah satu hasil penting adalah komitmen bersama untuk tidak mengerahkan pasukan dan menyepakati transparansi dalam pengelolaan dana.

    Putaran keempat (26-31 Mei 2005)

    Pembahasan berfokus pada pembentukan partai politik lokal. Meskipun cukup kompleks, disepakati bahwa poin ini akan dimasukkan dalam draf kesepakatan sebagai bagian dari otonomi khusus.

    Putaran kelima (12-17 Juli 2005)

    Dalam pertemuan penutup ini, naskah memorandum of understanding (MoU) dirumuskan dan ditandatangani oleh Hamid Awaluddin mewakili Pemerintah Indonesia, Malik Mahmud dari pihak GAM, dan Martti Ahtisaari selaku fasilitator internasional.

    Dampak Kesepakatan Helsinki

    Menurut Komnas HAM, Kesepakatan Helsinki memberi dampak besar dalam menghentikan konflik antara GAM dan pemerintah Indonesia. Ini tidak hanya menghentikan pertumpahan darah, tapi juga membawa perubahan positif di berbagai bidang.

    1. Stabilitas keamanan

    Pasca penandatanganan, konflik bersenjata di Aceh berhenti total. Masyarakat bisa kembali hidup dalam suasana damai dan aman.

    2. Pembangunan sosial dan ekonomi

    Dengan terciptanya perdamaian, pembangunan kembali dilakukan. Infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan fasilitas air bersih dibangun kembali. Bantuan sosial dan kemanusiaan juga meningkat.

    3. Representasi politik

    Aceh memperoleh hak membentuk partai lokal. Hal ini memperkuat demokrasi lokal dan memberikan ruang lebih luas untuk keterwakilan masyarakat Aceh dalam pemerintahan.

    4. Pengakuan sejarah

    Sebagaimana disampaikan oleh Jusuf Kalla, wilayah seperti Pulau Panjang dan Pulau Lipan memiliki ikatan historis dengan Aceh. Kesepakatan Helsinki mengacu pada UU 1956, yang menjadi dasar pengakuan atas wilayah Aceh, menjadikannya relevan dalam isu batas wilayah yang kini kembali diperbincangkan.

    Kesepakatan Helsinki merupakan hasil dari niat baik dan kesungguhan semua pihak dalam menyelesaikan konflik Aceh secara damai dan bermartabat. Perjanjian ini menjadi simbol keberhasilan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun. 

  • Pakar UGM Sikapi Usulan Perpanjangan Usia Pensiun ASN

    Pakar UGM Sikapi Usulan Perpanjangan Usia Pensiun ASN

    Liputan6.com, Yogyakarta – Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) beberapa waktu lalu mengusulkan kenaikan batas usia pensiun ASN hingga 70 tahun. Menurut Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM, Subarsono, waktu pengajuan usulan ini tidaklah tepat jika melihat realita ekonomi dan sosial yang ada. “Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja dengan meningkatnya anggaran tiap tahun. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto mencanangkan efisiensi ekonomi untuk kementerian dan pemerintah daerah,” kata Subarsono, Rabu (11/6/2025).

    Subarsono menyebut kalau usulan itu disetujui makan akan menambah beban terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Contoh, kebijakan pensiun ASN dan produk domestik bruto (PDB) di kawasan ASEAN, di Vietnam, batas usia pensiun ASN adalah 61 tahun dengan PDB perkapita sebesar $4,282.

    Sementara di Thailand, pegawai negara bekerja sampai usia 60 tahun dengan PDB sebesar $7,182, dengan jumlah penduduk 71 juta jiwa saja. Kalau melihat Indonesia, dengan PDB per kapita sebesar $4,876 dan populasi sebanyak 285 juta jiwa menetapkan batas usia pensiun hingga 58 tahun. “Pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum menaikkan usia pensiun adalah kemampuan ekonomi dan jumlah penduduknya terlebih dahulu,” ujarnya.

    Subarsono menyebut alasan mempertahankan fungsi-fungsi keahlian tidak pas, karena efektivitas pelayanan publik tidak semata-mata dikaitkan dengan usia pensiun ASN. Pelayanan publik yang baik lebih ditentukan oleh tingkat kompetensi ASN, penggunaan perangkat digital, dan sensitivitas serta empati sosial ASN pada publik dan pengguna jasa. “Untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik, menurut saya lebih pada perubahan mindset para ASN dari orientasi penguasa menjadi orientasi sebagai pelayan publik,” ujar Subarsono.

    Subarsono menyoroti sisi sosial di mana Indonesia memiliki populasi yang besar, dengan mayoritas penduduknya adalah generasi muda yang sebagiannya bercita-cita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya jika usia pensiun ASN diperpanjang hingga 70 tahun, maka peluang perekrutan ASN baru akan menurun dan menghambat regenerasi dalam birokrasi.

    Namun jika usulan Korpri itu dikabulkan pemerintah, Subarsono menyarankan agar perpanjangan usia pensiun diterapkan secara gradual. “Misalnya, pada tahun 2026 ditambah 1 tahun, 2027 ditambah 1 tahun, dan seterusnya. Kebijakan gradual tersebut perlu diambil sejajar dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi negara yang naik secara perlahan,” ujarnya.

    Menurutnya, usulan perpanjangan usia pensiun ASN sebaiknya ditunda dulu dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi negara. Melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum cukup kuat untuk menanggung beban anggaran yang akan muncul akibat kebijakan tersebut. “Kebijakan publik memang tidak akan dapat memuaskan semua orang, tetapi kebijakan publik harus menjamin ekonomi negara tidak mengalami kemerosotan,” ujar Subarsono.

  • Prabowo Hadiri Agenda Kunjungan Kenegaraan dan Leaders’ Retreat di Singapura

    Prabowo Hadiri Agenda Kunjungan Kenegaraan dan Leaders’ Retreat di Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah tiba di Singapura sejak Minggu (15/6/2025) malam waktu setempat untuk melaksanakan rangkaian agenda penting, termasuk kunjungan kenegaraan serta pertemuan Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat bersama Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.

    Menteri Luar Negeri, Sugiono, yang turut mendampingi Presiden Prabowo, menyampaikan bahwa kepala negara tiba sekitar 20 menit sebelum pernyataannya disampaikan dari salah satu hotel di Singapura.

    “Bapak Presiden Prabowo tiba di Singapura dan untuk melaksanakan acara Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Singapura, Pak Lawrence Wong. Dan pada kesempatan ini juga dimanfaatkan sebagai kunjungan kenegaraan Bapak Presiden ke Singapura,” ujar Sugiono dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (16/6/2025).

    Agenda resmi akan dimulai pada Senin (16/6/2025) pagi, dengan serangkaian kegiatan dalam rangka kunjungan kenegaraan yang kemudian dilanjutkan dengan sesi Leaders’ Retreat. 

    Pertemuan ini disebut menjadi kelanjutan dari komunikasi antara kedua kepala pemerintahan yang telah terjalin sebelumnya, termasuk saat KTT ASEAN beberapa waktu lalu.

    Sugiono menambahkan bahwa pertemuan ini akan membahas berbagai isu strategis, khususnya terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura. Pembicaraan akan difokuskan pada kerja sama yang lebih konkret dan berdampak langsung.

    Dia berharap seluruh agenda yang telah dijadwalkan dapat berlangsung lancar dan memberikan hasil positif bagi hubungan kedua negara.

    “Kemudian akan dilanjutkan dengan agenda Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Wong. Jadi beberapa topik pembicaraan yang merupakan kelanjutan dari apa yang kedua Kepala Negara komunikasikan pada saat KTT Asean pada beberapa waktu yang lalu,” jelas Sugiono.

  • Mengenal ePub 3.0, Inovasi Teknologi Platform Pembelajaran Digital Indonesia

    Mengenal ePub 3.0, Inovasi Teknologi Platform Pembelajaran Digital Indonesia

    Jakarta

    Seiring dengan perkembangan teknologi, digitalisasi di sektor pendidikan memainkan peran penting.

    IPB Press yang merupakan lembaga penerbitan milik IPB University mendorong inovasi pembelajaran digital, terutama melalui kerja samanya dengan perusahaan teknologi Korea, Arasoft, dalam mengembangkan platform ePub 3.0.

    Teknologi ePub 3.0 memungkinkan integrasi teks, audio, video, hingga simulasi interaktif dalam satu media digital yang ramah pengguna dan inklusif. Platform ini digadang-gadang sebagai solusi masa depan untuk memperkaya konten pembelajaran digital di lingkungan pendidikan tinggi.

    “Langkah IPB Press dalam memanfaatkan teknologi ePub 3.0 menjadi bukti nyata bahwa penerbitan perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pencetak buku, tetapi juga sebagai agen transformasi pengetahuan,” ujar Luhur Budiyarso, Direktur PT BLST (Bogor Life Science and Technology).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur IPB Press, Erick Wahyudyono, menekankan komitmen lembaganya dalam mendorong inovasi penerbitan digital berbasis teknologi.

    “IPB Press yang merupakan University Press dari IPB University, bertekad untuk menghadirkan konten pembelajaran yang berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui teknologi ePub 3.0, kami ingin memperluas akses ilmu pengetahuan secara inklusif dan efisien,” ujar Erick.

    Ia juga menambahkan bahwa transformasi digital dalam dunia penerbitan akademik merupakan fondasi penting untuk masa depan pendidikan di Indonesia.

    Sebagai informasi, IPB Press merupakan satu-satunya penerbit perguruan tinggi yang hadir dalam ASEAN-Korea Digital Business Partnership Summit 2025 di Jakarta beberapa waktu lalu. Ajang ini mempertemukan puluhan perusahaan teknologi ternama dari Korea Selatan dan negara-negara ASEAN, dengan fokus memperkuat kolaborasi strategis di sektor teknologi informasi dan digitalisasi.

    Summit ini menghadirkan 30 perusahaan teknologi dan kreatif asal Korea Selatan, termasuk B4PLAY, Bionutrion, Brainworks, Codevision, DNBSOFT, EFAC, GaonPlatform, Geumdo System, JIN SYSTEM, JNEWORKS, MetaVu, Ustation, dan lainnya. Mereka menjajaki kerja sama dengan mitra-mitra ASEAN untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    Presiden National IT Industry Promotion Agency (NIPA) Korea, Park Yunkyu, menyampaikan bahwa Korea telah menetapkan sektor digital sebagai industri inti nasional sejak awal 2000-an. Ia menegaskan optimisme terhadap kolaborasi yang semakin erat dengan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara dalam bidang digitalisasi.

    Kehadiran IPB Press di forum digital internasional ini mencerminkan langkah progresif perguruan tinggi Indonesia dalam memperkuat peran di ekosistem inovasi kawasan Asia. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan menjalin kolaborasi internasional, IPB Press semakin menegaskan posisinya sebagai pelopor penerbitan akademik berbasis teknologi di Tanah Air.

    (agt/agt)

  • Presiden Prabowo hadiri KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur

    Presiden Prabowo hadiri KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur

    Senin, 26 Mei 2025 12:03 WIB

    Presiden RI Prabowo Subianto (tengah) tertawa saat mendengarkan pidato Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025). Para pemimpin negara dan pemerintahan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Kuala Lumpur untuk mengikuti KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) serta KTT ASEAN-GCC-China pada 26-27 Mei 2025. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom.

    Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) berfoto bersama pemimpin negara ASEAN saat pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025). Para pemimpin negara dan pemerintahan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Kuala Lumpur untuk mengikuti KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) serta KTT ASEAN-GCC-China pada 26-27 Mei 2025. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom.

  • 15 Juni Memperingati Hari Apa Saja? Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    15 Juni Memperingati Hari Apa Saja? Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    Seperti dikutip dari berbagai sumber, Hari Demam Berdarah ASEAN (ASEAN Dengue Day) merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di kawasan Asia Tenggara.

    Peringatan ini menjadi platform untuk berbagi informasi, strategi pencegahan, dan upaya pengendalian yang efektif. Melalui peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN, diharapkan masyarakat semakin memahami gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan demam berdarah.

    Pemerintah dan organisasi kesehatan juga didorong untuk meningkatkan program pengendalian demam berdarah. Serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat yang terinfeksi.

    Selain itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi fokus utama dalam peringatan ini. Masyarakat diimbau untuk membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, seperti genangan air di ban bekas, pot bunga, dan tempat penampungan air lainnya.

  • Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global

    Wakil Sekretaris Jenderal (DSG) ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato (kanan) dalam talkshow di sela kegiatan Jakarta Future Festival (JFF) 2025, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Koneksi Jakarta dengan kota di ASEAN berperan wujudkan kota global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporat, Nararya Soeprato menyebutkan, koneksi Jakarta dengan kota-kota di ASEAN menjadi salah satu peran penting dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global (global city).

    “Jadi bagaimana caranya kita bisa memperkuat Jakarta dengan kota lainnya di ASEAN untuk mendukung dan membantu memanfaatkan mitra ataupun program yang berkembang untuk Jakarta sebagai kota global,” kata Nararya dalam diskusi di “Jakarta Future Festival (JFF) 2025” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu.

    Menurut Nararya, koneksi Jakarta dengan kota-kota lain di ASEAN menjadi faktor penting karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, mewujudkan kota cerdas dan memperkuat hubungan regional.

    “Kami mengembangkan regional ini dari tiga pilar, yakni politik, ekonomi dan sosial budaya. Perjalanan kami semua mampu meningkatkan pengalaman seperti perkembangan ekonomi dan tantangan lainnya yang kami semua alami,” ujar Nararya.

    Selain itu, Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi di Indonesia, memiliki peran penting dalam integrasi regional ASEAN dan koneksi yang kuat dengan kota-kota lain di kawasan. Hal tersebut juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bersama dan memperkuat posisi ASEAN secara keseluruhan tanpa meninggalkan ciri khas Jakarta.

    Apalagi, Jakarta telah terlibat dan menjadi tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 yang membahas berbagai isu strategis, termasuk pengembangan kota cerdas (smart city) di kawasan ASEAN.

    “ASEAN Smart Cities Network” (ASCN) menjadi infrastruktur ataupun sistem (platform) kolaborasi antarkota di negara-negara anggota ASEAN untuk mewujudkan kota cerdas dan berkelanjutan.

    “ASEAN Smart Cities Network” ada di beberapa bidang informasi, pengalaman dan kesehatan. “Jakarta terlibat dan aktif dalam beberapa program tersebut. Itulah yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” katanya.

    Menurut Nararya, koneksi yang kuat dengan kota-kota ASEAN lainnya juga memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman dan praktik terbaik dalam pengembangan kota pintar, termasuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi dalam berbagai sektor.

    Apalagi, Jakarta menjadi lokasi kantor Sekretariat ASEAN yang merupakan tempat pusat koordinasi kegiatan regional, aktivitas pertemuan dengan kota-kota di ASEAN dan sebagainya.

    “Apa yang terjadi top level di ASEAN, berbagai pertemuan-pertemuan juga di Jakarta, kebijakan eksekusi terjadi juga dengan komunitas,” kata Nararya.

    Nararya berharap Jakarta terus meningkatkan koneksi dengan kota-kota di ASEAN baik dalam bidang kesehatan ataupun digital sehingga banyak menciptakan ide dan karya untuk menjadikan Jakarta lebih baik.

    Negara-negara ASEAN beserta ibu kotanya, yakni Indonesia (Jakarta), Malaysia (Kuala Lumpur), Thailand (Bangkok), Vietnam (Hanoi), Philipina (Manila) dan Kamboja (Phnom Penh). Singapura (Singapura), Myanmar (Birma), Laos (Vientiane), Timor Leste (Dili) serta Brunei Darussalam (Bandar Sri-Begawan).

    Sumber : Antara

  • Profil Mutiara Baswedan, Putri Sulung Anies yang Dapat Beasiswa LPDP ke Harvard University – Page 3

    Profil Mutiara Baswedan, Putri Sulung Anies yang Dapat Beasiswa LPDP ke Harvard University – Page 3

    Mutiara Baswedan dikenal sebagai sosok yang berprestasi sejak remaja. Ia pernah mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun di Denmark pada tahun 2014 melalui AFS dan Bina Antarbudaya. Pengalaman ini membuka wawasannya tentang dunia dan budaya yang berbeda.

    Tidak hanya itu, lulusan SMA Labschool Kebayoran ini juga pernah mewakili Universitas Indonesia dalam ajang National Model United Nations pada tahun 2018. Setahun kemudian, ia lolos seleksi Program Youth Ambassador ke Amerika Serikat yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar AS dan Kementerian Luar Negeri.

    Deretan prestasi Mutiara semakin lengkap dengan keberhasilannya menjadi finalis Duta Muda ASEAN Indonesia pada tahun 2019. Ia juga pernah meraih juara ketiga dalam ajang 21st ALSA (Asian Law Students’ Association) National English Competition. Keberhasilan-keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Mutiara dalam berbagai bidang, mulai dari akademik, sosial, hingga kepemimpinan.