Organisasi: APINDO

  • Pengusaha Kecewa Tak Dilibatkan Penetapan Upah, Prabowo Dipuji Buruh Lebih Baik Dibanding Jokowi

    Pengusaha Kecewa Tak Dilibatkan Penetapan Upah, Prabowo Dipuji Buruh Lebih Baik Dibanding Jokowi

    GELORA.CO  – Kalangan pengusaha kecewa dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan upah minimum rata-rata nasional untuk pekerja sebesar 6,5 persen pada 2024.

    Penetapan kenaikan upah tahun depan disebut tidak mempertimbangkan masukan dari pengusaha di tengah tekanan ekonomi nasional.

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mempertanyakan rumus penghitungan kenaikan upah 2025 sebesar 6,5 persen.

    “Pelaku usaha dipastikan akan bertanya dari mana rumusnya angka sebesar 6,5 persen tersebut,” ujar Sarman saat dihubungi Tribunnews, dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Ia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023, penetapan Upah Minimun 2025 akan memakai formula inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu yang disimbolkan dalam bentuk alfa dan kebutuhan hidup layak sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.

    “Kami menunggu penjelasan yang lebih konfrehensif dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan dari mana angka kenaikan 6,5 persen tersebut,” kata Sarman.

    Kalangan pengusaha merasa tidak dilibatkan dalam merumuskan kenaikan Upah Minimum Provinsi sebesar 6,5 persen tersebut. 

     

    Karena itu, dia berharap kepada Pemerintah dalam menetapkan kenaikan UMP harus mendengar aspirasi dari pekerja dan pengusaha.

    “Karena yang akan menanggung kenaikan UMP itu adalah pengusaha, sehingga memang aspirasi pelaku usaha juga perlu didengarkan oleh Pemerintah sebelum menetapkan besaran kenaikan UMP,” terang Sarman.

    Ia pun berharap kenaikan UMP memperhatikan kondisi ekonomi nasional saat ini dan kondisi geopolitik dunia serta daya beli masyarakat yang saat ini masih belum stabil.

    Ketua Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam menyampaikan, pihaknya belum mengetahui landasan apa yang digunakan pemerintah untuk menaikkan UMP 6,5 persen.

    “Kita sampai saat ini tidak tahu apa landasannya pemerintah menetapkan kenaikan 6,5 persen dan bagaimana upah ditetapkan kedepannya,” tutur Bob.

    Menurut Bob, dunia usaha dipastikan akan mengalami kebingungan sesaat untuk mengukur kenaikan berbagai biaya yang dipicu UMP 6,5 persen.

    “Bagaimana dunia usaha mengkalkulasi kenaikan biaya tenaga kerja dan biaya-biaya untuk kepastian usaha kedepan,” jelasnya.

    Apindo saat ini tengah menunggu penjelasan pemerintah menyoal kenaikan UMP 6,5 persen pada tahun depan tersebut.

    “Justru saat ini kita menunggu penjelasan pemerintah. Not just numbers, tapi mampu atau tidak,” ungkap Bob Azam.

    Sebelumnya, Bob Azam mencontohkan bila kenaikan upah minimum dipatok sebesar 3 persen, itu tidak hanya akan meningkatkan biaya perusahaan sebesar angka tersebut.

    Menurut Bob, ada dampak multiplier effect yang akan memperbesar beban pengeluaran perusahaan, bahkan bisa mencapai 5 persen hingga 6 persen.

    “Kalau kita naikkan katakanlah upah minimum 3 persen, itu bisa saja perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada itu. Bisa sampai 5 persen, 6 persen, karena ada multiplier effect-nya. Termasuk kita juga harus menata gaji yang di atasnya,” katanya.

    “Jadi jangan berpikir bahwa kalau naik 3 persen, pengeluaran perusahaan naiknya 3 persen. Itu bisa plus 1 sampai 3 persen lagi. Nah itu yang terjadi di kita,” lanjutnya.

    Buruh Puji Prabowo

    Presiden KSPI yang juga sebagai Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan, dalam lima tahun terakhir, buruh Indonesia di bawah pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah mengalami kenaikan upah secara signifikan.

    “Sebelumnya (upah) hanya naik 1,58 persen dua tahun belakangan, tiga tahun sebelumnya (bahkan) 0. Jadi kami bisa menerima ketika bapak Presiden Prabowo Subianto bisa menaikan 6,5 persen dengan dasar rekam jejak keputusan pemerintah sebelumnya yang tidak berpihak kepada buruh,” katanya.

    Said mengakui, kenaikan upah 6,5 persen memang masih jauh dari tuntutan para buruh sebesar sebesar 8-10 persen.

    Namun, Said menilai adanya kenaikan 6,5 persen sudah mendekati dari angka tuntutan serikat buruh di minimal 8 persen.

    “Sudah mendekati dari nilai yang diharapkan oleh buruh, buruh harapannya 8-10 persen, karena 6,5 persen mendekati 8 persen, maka buruh menyatakan menerima keputusan Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu menaikan upah minimum 6,5 persen jadi mendekati 8 persen,” ujar dia.

    Said menyatakan alasan lain kenapa buruh menerima dari keputusan Presiden Prabowo itu, salah satunya soal fenomena deflasi yang pernah dialami oleh Indonesia lima bulan terakhir.

    Kata dia, angka 6,5 persen itu yang diputuskan oleh Prabowo itu sudah rasional dan masuk akal dengan penghitungan deflasi tersebut.

    Deflasi sendiri merupakan kondisi ekonomi dimana harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan di dalam jangka waktu tertentu.

    “Karena kita kan pernah mengalami deflasi 5 bulan, sebenarnya kalau tidak deflasi dihitung, itu kenaikan upah bisa 8 persen atau setidaknya 7,7 persen,” kata dia.

    “Tapi setelah kami kalkulasikan ada deflasi 5 bulan terakhir, itu mempengaruhi nilai inflasi, maka 6,5 persen yang telah diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto adalah rasional masuk akal dan sesuai dengan keputusan MK,” sambung Said Iqbal.

    Ketua Umum KSPSI Pembaruan, Jumhur Hidayat menilai, Presiden Prabowo serius dan tulus memperhatikan kesejahteraan buruh dengan menaikkan upah sebesar 6,5 persen.

    Selain itu, Jumhur menyebut, pemerintahan Prabowo juga akan menghadirkan beberapa kebijakan yang mendukung bergairahnya sektor industri dengan menindak tegas barang-barang impor ilegal dan juga membatasi impor barang-barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. 

    “Dengan kebijakan itu, maka permintaan pasar dalam negeri akan meningkat pesat yang artinya kegiatan industri padat karya akan beroperasi dalam keadaan kapasitas terpasang yang penuh”, pungkasnya.

    Pemerintah Minta Pengusaha Menerima

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli berharap para pengusaha termasuk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dapat memahami keputusan pemerintah menaikkan rata-rata upah minimum nasional 6,5 persen. 

    Yassierli juga berharap para buruh turut mengerti keputusan tersebut terlepas kenaikan ini masih jauh dari usulan sebesar 20 persen. 

    “Kami berharap ya teman-teman buruh, teman-teman Apindo bisa memahami,” kata Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (29/11/2024).

    Menurutnya, keputusan ini mempertimbangkan usulan dari banyak pihak, bukan hanya dari kalangan buruh maupun pengusaha saja.

    Dia mengatakan pembahasan soal ini pun sudah dilakukan dengan Dewan Pengupahan Nasional dan Lembaga Kerja Sama (LKS) tripartit yang terdiri dari serikat buruh dan pengusaha.

    “Itu kan artinya kebijakan dari beliau ya. Artinya kan beliau mendengar masukan dari banyak hal. Kemudian beliau mengambil kebijakan seperti itu,” kata dia.

    Yassierli meyakini bahwa angka 6,5 peraen merupakan keputusan terbaik untuk bangsa dan negara. 

    “Ini adalah yang terbaik. Dan ini adalah kebijakan Pak Presiden. Kita punya banyak PR yang lain tidak hanya upah minimum ya. Ayo kita bereskan sama-sama,” tandasnya dia.

    Alasan Prabowo Naikan Upah

    Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan penetapan kenaikan UMP 2025 di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, (29/11/2024).

    Pengumuman soal kenaikan UMP 2025 itu dilakukan setelah sebelumnya Presiden menggelar rapat intern soal bersama sejumlah Kabinet Merah Putih.

    “Baru saja kami melaksanakan suatu rapat terbatas untuk membahas beberapa masalah, tapi yang terutama adalah membahas masalah upah minimum tahun 2025,” kata Prabowo.

    Presiden mengatakan untuk kenaikan UMP 2025 ditetapkan sebesar 6,5 persen. Angka tersebut diambil setelah mempertimbangkan usulan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan juga perwakilan buruh. Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan kenaikan UMP pada 2025 sebesar 6 persen.

    “Menteri Tenaga Kerja mengusulkan kenaikan upah minimum sebesar 6 persen namun setelah membahas juga dan melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan buruh, kita ambil keputusan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional pada tahun 2025 sebesar 6,5 persen,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan untuk upah minimum sektoral akan ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi, Kota dan Kabupaten.

    “Ketentuan lebih rinci terkait upah minimum akan diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan,” katanya.

    Prabowo mengatakan upah minimum merupakan jaringan pengaman sosial yang sangat penting bagi pekerja yang bekerja di bawah 12 bulan dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup layak.

    “Untuk itu, penetapan upah minimum bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha,” pungkasnya

  • UMP 2025 Naik 6,5%, Pengusaha Pertanyakan Putusan Prabowo – Page 3

    UMP 2025 Naik 6,5%, Pengusaha Pertanyakan Putusan Prabowo – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2025 sebesar 6,5%, namun keputusan ini masih menimbulkan pertanyaan di kalangan pengusaha.

    Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azzam, menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan penjelasan rinci terkait landasan kenaikan tersebut.

    “Kami sampai saat ini tidak tahu apa landasan pemerintah menetapkan kenaikan 6,5 persen,” ujar Bob kepada Liputan6.com, Jumat (28/11/2024).

    Pengusaha Tunggu Skema Penerapan

    Bob mengungkapkan, pengusaha saat ini menunggu penjelasan pemerintah mengenai skema penerapan kenaikan UMP 2025.

    Selain itu, para pelaku usaha perlu melakukan kalkulasi mendalam terhadap dampak kenaikan upah tersebut terhadap biaya produksi dan operasional.

    “Kami ingin tahu bagaimana upah ditetapkan ke depannya dan bagaimana dunia usaha bisa mengkalkulasi kenaikan biaya tenaga kerja serta biaya lain untuk memastikan keberlangsungan usaha,” tambahnya.

    Bob menegaskan bahwa kepastian skema ini sangat penting agar dunia usaha dapat menyesuaikan strategi bisnis tanpa mengorbankan stabilitas operasional.

    “Saat ini, kami justru menunggu penjelasan pemerintah lebih lanjut,” tegas pengusaha itu.

     

  • Upah Minimum Nasional Naik 6,5%, Apindo Tunggu Penjelasan Pemerintah

    Upah Minimum Nasional Naik 6,5%, Apindo Tunggu Penjelasan Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku masih menunggu penjelasan dari pemerintah usai Presiden Prabowo Subianto menaikkan rata-rata upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5%.

    Diketahui, Presiden Prabowo baru saja menaikkan rata-rata  upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5%. Adapun, untuk upah minimum sektoral akan ditetapkan oleh dewan pengupahan provinsi, kota, dan kabupaten.

    “Justru saat ini kita menunggu penjelasan pemerintah [terkait kenaikan rata-rata upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5%],” kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam kepada Bisnis, Jumat (29/11/2024).

    Bob juga mengeklaim hingga saat ini Apindo tidak mengetahui apa yang menjadi landasan pemerintah menaikkan upah minimum rata-rata sebesar 6,5%. “Kita sampai saat ini tidak tahu apa landasannya pemerintah menetapkan kenaikan 6,5%,” ujarnya.

    Di samping itu, dia juga menyampaikan masih belum mengetahui bagaimana sistem pengupahan akan ditetapkan ke depannya untuk para pekerja.

    “[Dan] bagaimana dunia usaha mengkalkulasi kenaikan biaya tenaga kerja dan biaya-biaya untuk kepastian usaha ke depan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo mengatakan penetapan upah minimum bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan bahwa kesejahteraan buruh adalah suatu yang sangat pening kita akan perjuangkan terus perbaikan kesejahteraan mereka.

    Mulanya, Prabowo menjelaskan bahwa Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengusulkan agar kenaikan upah minimum di angka 6%.

    “Namun setelah membahas dan melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan buruh, kita ambil keputusan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional 2025 sebesar 6,5%,” kata Presiden Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/11/2024).

    Kemudian, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa untuk upah minimum sektoral nantinya bakal ditetapkan oleh dewan pengupahan provinsi, kota, dan kabupaten.

    “Ketentuan lebih terperinci terkait upah minimum akan diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan,” ungkapnya.

  • Menaker Yassierli Targetkan Pemda Tetapkan Upah Minimum hingga 25 Desember 2024

    Menaker Yassierli Targetkan Pemda Tetapkan Upah Minimum hingga 25 Desember 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menargetkan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan upah minimum (UMP, UMK, dan Upah Minimum Sektoral) paling lambat 25 Desember 2024. Hal ini bertujuan untuk mempercepat implementasi kebijakan kenaikan UMP sebesar 6,5%.

    “Kami sedang menyusun timeline-nya. Target kami adalah setelah Gubernur menetapkan UMP, dilanjutkan dengan UMK dan upah minimum sektoral. Kami berharap ini bisa selesai sebelum 25 Desember,” ujar Yassierli saat berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Menaker Yassierli juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk provinsi, kota, dan kabupaten untuk mendukung kebijakan tersebut. Salah satunya adalah dengan memastikan kenaikan UMP 6,5% berjalan lancar.

    “Kami akan melaksanakan sosialisasi terkait kebijakan ini, mengingat situasi ekonomi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami berharap ada sinergi yang baik dalam pelaksanaannya,” jelas Yassierli.

    Lebih lanjut, Yassierli menyatakan bahwa pemerintah berharap buruh dan pengusaha dapat memahami keputusan kenaikan UMP 6,5%.

    “Kami berharap semua pihak memahami bahwa ini adalah kebijakan yang terbaik untuk bangsa. Pemerintah berusaha melakukan yang terbaik demi kesejahteraan bersama,” ujar Yassierli.

    Yassierli mengimbau buruh dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk mendukung kebijakan penetapan upah minimum ini.

    “Ini adalah keputusan yang diambil oleh presiden untuk kebaikan bersama. Kami berharap semua pihak bisa memahami dan bersinergi untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang ada, tidak hanya soal upah minimum,” sambung Yassierli.

  • Upah Minimum 2025 Naik 6,5%, Pemerintah Harap Pengusaha dan Buruh Bisa Terima

    Upah Minimum 2025 Naik 6,5%, Pemerintah Harap Pengusaha dan Buruh Bisa Terima

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli berharap keputusan pemerintah soal kenaikan upah minimum 6,5% secara nasional rata-rata bisa diterima seluruh pihak, baik buruh maupun pengusaha. 

    Yassierli memastikan bahwa keputusan final untuk menaikkan upah minimum secara nasional rata-rata 6,5% berasal dari Presiden Prabowo. 

    “Hopefully [disetujui] dan saya yakin kalau kita berpikir untuk bangsa kami pemerintah sudah lakukan yang terbaik. Kami berharap temen buruh, Apindo memahami ini yang terbaik dan ini adalah kebijakan pak Presiden, kita punya banyak PR lain ayo kita selesaikan bersama,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11/2024). 

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa pemerintah menaikkan upah minimum nasional rata-rata 6,5% pada tahun depan. Ini menjadi kenaikan upah minimum pertama yang diumumkan dan dilakukan pemerintahan Prabowo Subianto. 

    Dalam keterangan persnya, Prabowo menyampaikan bahwa Menaker awalnya mengusulkan kenaikan upah sebesar 6%. Namun, dia menyebut setelah bertemu kelompok buruh, kenaikan rata-rata upah minimum nasional menjadi 6,5%. 

    “Menteri tenaga kerja mengusulkan kenaikan upah minimum sebesar 6%, namun setelah membahas juga dan melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan pimpinan buruh, kita ambil keputusan untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional pada 2025 sebesar 6,5%,” terang Prabowo pada konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11/2024). 

    Selanjutnya, terang Prabowo, upah minimum sektoral akan ditetapkan pleh Dewan Pengupahan Provinsi, Kota dan Kabupaten. 

    Landasan hukum kenaikan upah minimum pada periode pertama pemerintahan Prabowo itu juga akan segera dituangkan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan. 

    “Ketentuan lebih rinci akan diatur oleh peraturan menteri ketenagakerjaan,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

    Prabowo lalu menyampaikan bahwa kesejahteraan buruh sangat penting dan akan diperjuangkan terus guna perbaikan kesejahteraan mereka. 

    Dia juga menyampaikan hal itu saat bertemu dengan perwakilan kelompok buruh sebelum mengumumkan kenaikan upah minimum nasional 6,5% itu. 

    “Dan tadi juga di hadapan pimpinan buruh perwakilan, saya juga menyampaikan bahwa program-program kami termasuk makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil juga dihitung merupakan sesuatu tambahan kesejahteraan, karena buruh tentunya punya keluarga dan punya anak,” tuturnya.

  • Pakar Menilai Dampak Pilkada Serentak 2024 ke Ekonomi Tak Merata

    Pakar Menilai Dampak Pilkada Serentak 2024 ke Ekonomi Tak Merata

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom memandang dampak perputaran ekonomi akan lebih terbatas dalam momentum pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 dibandingkan kontestasi pemilihan Presiden (Pilpres).

    Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan meski kedua kontestasi berjalan serentak, tetapi secara agregat dampak perekonomian dari Pilkada tidak melebihi dampak di Pilpres sebelumnya.

    “Dan itu sebenarnya menggerakkan ekonomi hanya di segelintir atau tidak merata,” kata Faisal kepada Bisnis, Rabu (27/11/2024).

    Faisal menambahkan, hal ini juga seiring dengan perlambatan konsumsi yang terjadi di kalangan kelas menengah. “Juga karena di tengah perlambatan konsumsi kalangan menengah, makanya dampaknya ke ekonomi tidak terlalu besar,” terangnya.

    Di sisi lain, Faisal memandang bakal terjadi lonjakan belanja pemerintah, tetapi relatif terbatas. Begitu pula dengan belanja nonpemerintah dan bukan rumah tangga.

    Dihubungi terpisah, kalangan dunia usaha menilai kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 menjadi angin segar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023–2028 Shinta Widjaja Kamdani memandang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 merupakan momentum penting untuk membawa perubahan positif, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang lebih optimal.

    “Pemimpin daerah yang terpilih diharapkan dapat memiliki visi yang jelas dan fokus pada peningkatan daya saing ekonomi daerah,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (27/11/2024).

    Menurut Shinta, kebijakan yang mendukung investasi, pengembangan infrastruktur, dan pemberdayaan sektor UMKM sangat penting untuk menggerakkan perekonomian lokal secara inklusif dan berkelanjutan.

    Untuk itu, Apindo berharap pemimpin daerah yang baru terpilih dalam Pilkada serentak 2024 dapat menciptakan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah.

    Shinta menuturkan, fokus utama harus diarahkan pada pengembangan sektor unggulan daerah, penguatan infrastruktur dan konektivitas, serta pengurangan hambatan birokrasi yang menghambat investasi.

    Selain itu, lanjut dia, pemimpin daerah juga diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi regional, termasuk mengendalikan inflasi melalui koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat.

    “Pemimpin daerah yang progresif dan inklusif dapat membantu menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif,” ujarnya.

    Dengan begitu, akan menarik investasi baru dan mendorong pertumbuhan sektor formal yang akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya beli masyarakat.

    Kendati demikian, Shinta juga menyoroti adanya tantangan yang membayangi para pemimpin daerah, mulai dari menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, hingga menarik investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

    Shinta memandang, dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, pemimpin daerah harus memastikan kebijakan yang diambil mendukung stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Serta, penguatan konsumsi domestik dan penyediaan lapangan kerja berkualitas.

    Dia menambahkan pemimpin daerah juga harus memberdayakan UMKM dan mengembangkan sektor unggulan di masing-masing daerah sebagai program prioritas untuk menggerakkan roda perekonomian lokal.

  • Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput di Pilkada 2024

    Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput di Pilkada 2024

    Hippindo bersama APPBI dan KADIN) mengadakan program Klingking Fun: Bagi-bagi vocher anti golput di Mall Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024). Foto: Hutomo Budi

    Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput di Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 27 November 2024 – 19:29 WIB

    Elshinta.com – Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mengadakan program Klingking Fun: Bagi-bagi vocher anti golput di Mall Kota Kasablanka Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).

    Program ini dilaksanakan serentak di seluruh pusat perbelanjaan salah satunya, di Mall Kota Kasablanka. Caranya dengan memberikan voucher belanja bagi masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya di TPS saat Pilkada 2024 ini.

    Pembeli menunjukkan bukti telah melakukan pencoblosan dengan jari kelingking yang bertinta ungu. Maka mereka berkesempatan mendapatkan voucher total sebesar Rp 100.000,-, diskon hingga 50% hingga penawaran lainnya.

    Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan program ini sebagai momentum penting untuk memadukan demokrasi dengan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif.

    “Kami mendukung penuh acara Klingking Fun ini karena selaras dengan kampanye program BINA (Bangga Berwisata di Indonesia). Program seperti BBI dan GBBI sangat penting untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara yang berkontribusi langsung pada perekonomian,” ujarnya.

    Lebih lanjut Made mengatakan acara ini juga mencerminkan kolaborasi kuat berbagai pihak termasuk pusat perbelanjaan sebagai bagian dari ekosistem pariwisata.

    “Jakarta, sebagai kota global, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata dunia dengan menampilkan lebih banyak produk dan kuliner lokal Indonesia yang khas. Hal ini akan menarik wisatawan mancanegara untuk merasakan pengalaman unik di Indonesia.

    Sementara itu, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Septo Soepriyatno menyebut bahwa selain untuk meningkatkan kesadaran demokrasi, program ini juga memberikan manfaat langsung pada sektor perdagangan dalam negeri.

    “Dukungan asosiasi seperti Kadin, Apindo, Hippindo, dan APPBI memberikan warna yang signifikan bagi pesta demokrasi di Indonesia. Kolaborasi antara pelaku usaha dan masyarakat akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi yang diakui dunia,” kata Septo.

    “Acara ini juga menjadi momentum untuk memulihkan ekonomi nasional, agar tidak mengalami kelesuan seperti beberapa bulan lalu. Di sisi lain, acara ini juga dapat dinikmati dengan cara menarik seperti belanja diskon di seluruh Indonesia, sekaligus meningkatkan eksposur agar lebih diterima oleh masyarakat luas,” tambahnya.

    Penulis: Hutomo Budi/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pilkada Serentak 2024, Pengusaha: Angin Segar Dorong Ekonomi

    Pilkada Serentak 2024, Pengusaha: Angin Segar Dorong Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 menjadi angin segar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Ketua Umum Apindo 2023–2028 Shinta Widjaja Kamdani memandang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 merupakan momentum penting untuk membawa perubahan positif, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang lebih optimal.

    “Pemimpin daerah yang terpilih diharapkan dapat memiliki visi yang jelas dan fokus pada peningkatan daya saing ekonomi daerah,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (27/11/2024).

    Menurut Shinta, kebijakan yang mendukung investasi, pengembangan infrastruktur, dan pemberdayaan sektor UMKM sangat penting untuk menggerakkan perekonomian lokal secara inklusif dan berkelanjutan.

    Di samping itu, Shinta mengaku dumia usaha juga mendukung seruan Presiden Prabowo agar semua kandidat, baik yang menang maupun kalah, tetap berkomitmen untuk mendukung pembangunan daerah.

    Dia menilai, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta dunia usaha menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi ekonomi di setiap wilayah.

    Harapan Pengusaha

    Untuk itu, Apindo berharap pemimpin daerah yang baru terpilih dalam Pilkada serentak 2024 dapat menciptakan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah.

    Shinta menuturkan, fokus utama harus diarahkan pada pengembangan sektor unggulan daerah, penguatan infrastruktur dan konektivitas, serta pengurangan hambatan birokrasi yang menghambat investasi.

    Selain itu, lanjut dia, pemimpin daerah juga diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi regional, termasuk mengendalikan inflasi melalui koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat.

    “Pemimpin daerah yang progresif dan inklusif dapat membantu menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif,” ujarnya.

    Dengan begitu, akan menarik investasi baru dan mendorong pertumbuhan sektor formal yang akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya beli masyarakat.

    Namun demikian, Shinta juga menyoroti adanya tantangan yang membayangi para pemimpin daerah, mulai dari menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, hingga menarik investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

    Shinta memandang, dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, pemimpin daerah harus memastikan kebijakan yang diambil mendukung stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Serta, penguatan konsumsi domestik dan penyediaan lapangan kerja berkualitas.

    Selain itu, sambungnya, pemimpin daerah juga harus memberdayakan UMKM dan mengembangkan sektor unggulan di masing-masing daerah sebagai program prioritas untuk menggerakkan roda perekonomian lokal.

    “Menarik investasi menjadi tugas strategis yang memerlukan fokus pada penyederhanaan regulasi, penghapusan hambatan birokrasi, dan penyediaan infrastruktur yang mengurangi biaya logistik,” imbuhnya:

    Di samping itu, Shinta mengemukakan regulasi di tingkat daerah juga harus sejalan dengan kebijakan nasional guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.

    Begitu pun dengan insentif fiskal dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah yang diperlukan untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor-sektor strategis yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif.

    “Kolaborasi erat dengan dunia usaha dan pelaku ekonomi lokal sangat penting untuk memastikan kebijakan tersebut efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” tuturnya.

    Serta, sambung Shinta, mampu menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan pendekatan yang fokus pada sinergi dan efisiensi, Shinta menilai pemimpin daerah dapat berperan signifikan dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Apindo berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemimpin daerah dalam menghasilkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi, dan penciptaan lapangan pekerjaan,” tandasnya.

  • Sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di Pilkada

    Sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di Pilkada

    Program Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput di Pilkada 2024 digelar Hippindo, APPBI dan KADIN di sejumlah mal, salah satunya. Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (27/11/2024). Foto: Hutomo Budi

    Sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di Pilkada
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 27 November 2024 – 19:37 WIB

    Elshinta.com – Kepala Dinas PPKUKM Pemprov DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menyampaikan rasa terima kasihnya untuk para pengusaha yang menggagas program Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput di Pilkada 2024.

    Seperti diketahui acara ini digelar oleh Himpunan dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) di sejumlah mal, salah satunya Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

    “Pesta Diskon Anti Golput yang beriringan dengan pesta demokrasi mencerminkan semangat kebersamaan dan sinergi dalam mewujudkan pemilu yang luber dan jurdil,” kata Ratu.

    Meskipun tantangan ekonomi masih ada ke depan, kolaborasi erat antara pemerintah, pengusaha, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci memastikan Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik.

    “Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini dan pelaksanaan pilkada yang sukses, sebagai bukti bahwa sinergi dapat mendorong perubahan positif bagi Indonesia,” papar Ratu.

    Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung demokrasi melalui Pilkada Serentak 2024.

    “Kondisi perekonomian saat ini menghadapi tantangan besar, dengan pertumbuhan kuartal ketiga berada di bawah 4,95% dan penurunan daya beli pada kelas menengah. Acara Klingking Fun diinisiasi sebagai upaya kreatif untuk mengurangi angka golput sekaligus mendukung perekonomian melalui pesta diskon,” katanya,

    Program yang telah diadakan sejak Pilpres sebelumnya ini terbukti efektif, dengan capaian partisipasi hingga 75%. Melalui pendekatan yang inovatif, Klingking Fun tidak hanya mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, tetapi juga mendorong aktivitas belanja yang dapat memperkuat daya beli.

    “Kami berharap kegiatan ini terus berkembang hingga menjangkau seluruh Indonesia, sehingga manfaatnya dirasakan secara merata di berbagai daerah,” ujar Shinta.

    Sebagai fasilitas publik dengan peran strategis, Pusat Perbelanjaan Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung partisipasi pemilih dalam setiap Pemilihan Umum di Indonesia. Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja menyampaikan, Acara Klingking Fun 2024 dirancang untuk menyukseskan pemilu dengan meningkatkan jumlah partisipasi pemilih melalui berbagai promo menarik.

    Dengan menunjukkan tanda tinta pada jari sebagai bukti telah memilih, masyarakat dapat menikmati diskon belanja di berbagai pusat perbelanjaan.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari Pilkada Serentak dan sekaligus dimanfaatkan oleh APPBI sebagai langkah awal untuk menggerakkan kembali industri ritel, yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami tantangan akibat penurunan daya beli masyarakat menengah ke bawah.

    Harapannya, momentum ini dapat menjadi awal yang positif untuk memulihkan kinerja industri ritel di kuartal keempat 2024 dan kuartal pertama 2025.

    Dengan semangat optimisme, kata Alphonzus, acara ini diharapkan menjadi titik awal yang signifikan dalam menggerakkan kembali roda perekonomian, menutup tahun 2024 dengan hasil yang menjanjikan, dan menyongsong tahun 2025 dengan lebih percaya diri.

    Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum HIPPINDO sekaligus Ketua Panitia Klingking Fun  serta mewakili KADIN Indonesia, Fetty Kwartati, menjelaskan acara Klingking Fun Pesta Diskon Anti Golput telah digelar untuk ketiga kalinya sejak 2019.

    “Ini menjadi bentuk apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. Dengan adanya Klingking Fun, masyarakat diajak memanfaatkan momen ini dengan berbelanja di pusat perbelanjaan, sekaligus mendorong perputaran ekonomi,” katanya.

    Penulis: Hutomo Budi/Ter

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pilkada 2024 Usai, Apindo Harap Ekonomi Stabil dan Iklim Usaha Kondusif Terwujud

    Pilkada 2024 Usai, Apindo Harap Ekonomi Stabil dan Iklim Usaha Kondusif Terwujud

    Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pengusaha menaruh harapan besar ke pemimpin baru, usai gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.

    Salah satunya adalah agar pemimpin daerah mampu menciptakan stabilitas ekonomi dan keamanan yang dapat menunjang kelancaran operasional bisnis.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan, penyederhanaan regulasi dan perizinan usaha juga perlu jadi perhatian, agar prosesnya lebih efisien dan transparan tanpa hambatan birokrasi yang rumit. 

    Menurutnya, bukan hal baru jika permasalahan perizinan usaha di daerah seringkali menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha akibat proses perizinan yang rumit dan memakan waktu dengan prosedur yang berbelit-belit.

    “Ini fundamental untuk diperbaiki agar iklim usaha dan investasi daerah semakin kondusif,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (27/11/2024).

    Selain itu, Shinta melihat bahwa pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu menjadi prioritas pemimpin daerah. Untuk itu pengusaha mengharapkan pemimpin baru dapat bersinergi dengan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan kapasitas UMKM melalui pelatihan, akses modal, dan pemasaran produk.

    “Tak kalah penting, pelaku usaha menginginkan kebijakan pajak yang adil dan tidak memberatkan, agar dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Senada, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira juga menaruh harapan serupa. Dia menyebut, pengusaha menginginkan sosok pemimpin yang fokus pada stabilitas kebijakan, mempercepat perizinan usaha, mendukung infrastruktur daerah, dan mendorong kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan investasi.

    Di sisi lain, pemimpin baru perlu mewaspadai sejumlah tantangan yang dapat mengganggu ekonomi daerah sepanjang 2025. 

    “Tantangan utama adalah menjaga stabilitas sosial-politik, mengatasi kesenjangan ekonomi, dan memastikan anggaran publik digunakan secara efektif untuk program pembangunan prioritas,” ungkap Anggawira.

    Sementara itu, Shinta menyebut bahwa peningkatan kualitas pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur perlu menjadi prioritas dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.

    Oleh karena itu, pemimpin daerah perlu memastikan bahwa setiap layanan publik dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.

    “Dibutuhkan pula sinergi yang kuat antar instansi, pemimpin daerah dapat memastikan program-program pembangunan berjalan dengan baik, termasuk kesinambungan dan keselarasan kebijakan pusat-daerah,” pungkasnya.