Organisasi: Apdesi

  • Mendes Sebut MBG dan Kopdes Bisa Dongkrak Ekonomi Desa, Begini Caranya

    Mendes Sebut MBG dan Kopdes Bisa Dongkrak Ekonomi Desa, Begini Caranya

    Jakarta

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menekankan pentingnya konsolidasi seluruh organisasi desa untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu program prioritas yang ia soroti adalah Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menurutnya, desa dapat menjadi penyedia utama bahan pangan sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan program nasional, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal.

    “Kalau desa mampu menyiapkan bahan bakunya, maka perputaran ekonomi desa akan semakin hidup dan masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” kata Yandri dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Merah Putih, Rabu (27/8/2025).

    Koperasi Merah Putih

    Yandri juga menekankan penguatan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar warga, mulai dari sembako, pupuk, hingga gas LPG. Ia memastikan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh berupa pinjaman tanpa agunan, bunga rendah, serta pasokan langsung dari BUMN.

    “Koperasi ini tidak akan merugi jika kepala desa benar-benar serius mengawalnya sesuai Permendesa Nomor 10 Tahun 2025. Saya minta kades memanfaatkan kewenangan itu untuk kepentingan masyarakat,” tegas mantan Wakil Ketua MPR RI tersebut.

    Sementara itu, Ketua Umum Apdesi Anwar Sadat mengajak seluruh kepala desa di Indonesia menjadikan Munas ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat. Menurutnya, desa harus menjadi garda depan pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

    “Apdesi siap bergandengan tangan dengan Kementerian Desa maupun kementerian lain. Kolaborasi konkret adalah kunci agar desa benar-benar menjadi pilar kemajuan bangsa,” ujar Anwar.

    Ketua Panitia Munas, Risti Yuni Lestari, menyampaikan apresiasi atas dukungan Mendes PDT, Wamendagri, dan para pejabat kementerian lainnya. Ia menegaskan bahwa Apdesi Merah Putih berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

    Dalam kesempatan itu, Mendes Yandri bersama Wakil Menteri PDT Ahmad Riza Patria, Wamendagri Ribka Haluk, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, serta Ketua Umum Apdesi meluncurkan Aplikasi Desa Merah Putih sebagai inovasi digital yang diharapkan memperkuat pelayanan desa.

    Melalui forum ini, pemerintah bersama Apdesi menegaskan kembali peran desa bukan sekadar objek pembangunan, melainkan motor utama yang mampu menggerakkan ekonomi rakyat dan memperkuat ketahanan nasional.

    Lihat juga Video: Kopdes Merah Putih Dibentuk Agar Subsidi Tepat Sasaran

    (ily/ara)

  • Mendes Pesan ke Apdesi Dukung Program Kopdes Merah Putih

    Mendes Pesan ke Apdesi Dukung Program Kopdes Merah Putih

    Jakarta

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membuka Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) di Balai Makarti Muktitama, Senin (25/8/2025).

    Yandri mengajak Apdesi untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ke-enam yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Menurutnya, cara untuk sukseskan Asta Cita adalah menyukseskan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Menurut Yandri, KDMP menyasar semua kebutuhan dasar di desa seperti Elpiji, sembako, pupuk dan sebagainya.

    Yandri optimistis jika Kades, BPD, Tokoh Masyarakat dan masyarakat desa kompak, maka KDMP ini akan untung dan tidak bakal rugi.

    “Pasalnya keberpihakan Pemerintah sudah luar biasa, mulai pinjaman tanpa agunan, bunga rendah, pasokan langsung dari BUMN seperti Elpiji dan Pupuk,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).

    KDMP ini digaransi tidak bakal rugi oleh Yandri, oleh karena itu perlu keseriusan Kades untuk mengawalnya karena kewenangannya luar biasa sesuai Permendesa Nomor 10 tahun 2025. Ia berharap Kades ikut menyetujui kaitan tentang KDMP, setelah melalui Musyawarah Desa.

    “Saya berharap Apdesi Merah Putih menjadi lembaga yang kuat membawa ruh perjuangan ke seluruh desa di Indonesia yang nanti disandingkan dengan 12 Rencana Aksi Kementerian Desa,” sebut Mantan Anggota DPR RI ini.

    Ia juga mendorong untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desa bisa menyiapkan bahan bakunya mengingat tingkat kebutuhan yang sangat tinggi.

    “Jika desa bisa menyiapkan bahan bakunya maka ekonomi desa makin bergeliat,” kata Mantan Wakil Ketua MPR RI. Pasalnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu sebagian besar berada di desa.

    Sementara itu, Ketua Umum Apdesi Anwar Sadat mengajak seluruh Kepala Desa se-Indonesia untuk bergandeng tangan bersama-sama memajukan desa.

    Anwar juga mengajak Kades untuk berkolaborasi, termasuk dengan Kementerian Desa PDT untuk saling melengkapi untuk menyelesaikan persoalan yang di desa.

    “Perlu ada aksi yang konkrit agar Indonesia Maju, Indonesia Emas bisa kita capai di tahun 2045,” tutupnya.

    (ily/hns)

  • Sekjen Kemendagri ajak kepala desa dukung program prioritas pemerintah

    Sekjen Kemendagri ajak kepala desa dukung program prioritas pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir mengajak seluruh kepala desa untuk mendukung program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya berharap apa yang Bapak dan Ibu sampaikan tadi mendukung semua program pemerintah dan khususnya program pemerintah Bapak Presiden betul-betul dengan ikhlas dapat dilaksanakan,” kata Tomsi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Hal ini disampaikan Tomsi pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Tahun 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta.

    Tomsi menyampaikan program prioritas tersebut membawa banyak manfaat untuk masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    “Program-program tersebut nyata-nyata sangat mendukung daripada kebersamaan dan keberadaan kita untuk mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

    Tomsi menjelaskan setidaknya ada tiga manfaat program MBG. Pertama, anak-anak mendapatkan makan bergizi gratis. Kedua, dapat menghemat anggaran belanja rumah tangga dalam memenuhi gizi anak. Ketiga, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat karena pengadaannya melibatkan banyak pihak.

    “Jumlahnya tidak sedikit. Kalau saya lihat jumlahnya per dapur itu sekitar empat puluh orang, mulai yang belanja, memasak sampai nganter,” tambahnya.

    Selain bertujuan meningkatkan gizi anak-anak, Tomsi menambahkan MBG juga mampu menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat lokal melalui pasokan distribusi bahan makanan seperti beras, sayuran, ikan, ayam, dan telur.

    “Kita berharap pasokan ini memang harus lancar, tidak boleh libur kan, tidak boleh telat. Tapi kalau memang ada potensi di daerah itu, tentunya yang dibeli terdekat ya yang potensi di daerah itu,” tuturnya.

    Sebagai bentuk komitmen, ia menegaskan Kemendagri selalu membantu kelancaran program MBG, begitu juga program prioritas lain yang berkaitan dengan percepatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini termasuk program Kopdeskel Merah Putih. Kemendagri terus mendorong percepatan pelaksanaan program tersebut.

    Sejalan dengan itu, Tomsi meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk percaya terhadap kerja keras pemerintah. “Jadi, percayalah, bahwa hal-hal yang terbaik akan diupayakan untuk pemerintah bagi seluruh masyarakat kita,” tambahnya.

    Selain itu, Tomsi berharap pemerintah desa dapat mendukung dan menyosialisasikan berbagai program pemerintah pusat di lingkungan desa masing-masing.

    Ia berpesan agar anggota APDESI dapat memberikan narasi positif yang mudah dipahami masyarakat. “Ini juga penting kita akan susun, ya, narasinya-narasinya yang terbaik untuk memudahkan bapak dan ibu bisa menjelaskan,” kata Tomsi.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gaji Kepala Desa Tertinggi Ada di Provinsi Ini!

    Gaji Kepala Desa Tertinggi Ada di Provinsi Ini!

    Jakarta

    Kepala desa merupakan seseorang yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Lantas, berapa besaran gaji kepala desa?

    Gaji Kepala Desa

    Untuk diketahui, besaran gaji Kepala Desa merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

    Pada pasal 81 ayat 2(a) tertulis besaran penghasilan tetap yang diterima kepala desa paling sedikit Rp 2.426.640 atau setara 120% dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II/A. Sementara itu, sekretaris desa menerima gaji paling sedikit Rp 2.224.420 atau setara 110% dari gaji pokok PNS golongan II/A.

    Untuk perangkat desa lainnya, besaran gaji yang diterima paling sedikit Rp 2.022.200 atau setara 100% dari gaji pokok PNS golongan II/A. Penghasilan tetap yang diterima kepala desa hingga perangkat desa ini dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDesa) yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

    “Dalam hal ADD tidak mencukupi untuk mendanai penghasilan tetap minimal Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dapat dipenuhi dari sumber lain dalam APBDesa selain Dana Desa,” bunyi Pasal 81 ayat (3) PP ini.

    Tunjangan Kepala Desa

    Tunjangan yang diterima oleh kepala desa, yakni tanah pengelolaan desa. Sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 11 tahun 2019 pasal 100, dana pengelola desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan ketentuan paling sedikit 70% untuk belanja desa dan 30% untuk gaji hingga tunjangan pemerintah desa.

    Sementara penghasilan belanja desa sebagaimana dimaksud di luar pendapatan, yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok atau duit bengkok atau sebutan lain.

    Tanah bengkok sendiri merupakan tanah desa yang merupakan kekayaan milik desa. Tanah bengkok tidak diperbolehkan dilakukan pelepasan hak kepemilikan kepada pihak lain (diperjualbelikan) tanpa persetujuan seluruh warga desa, termasuk kepada kepala desa atau perangkat desa sekalipun, kecuali untuk kepentingan umum. Namun, tanah bengkok boleh disewakan kepada mereka yang diberi hak pengelolaannya, yaitu kepala desa dan perangkat desa.

    PP ini menegaskan, hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain dapat digunakan untuk tambahan tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya selain penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam ketentuan di atas (Pasal 81).

    “Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal II Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019.

    Perbedaan Tunjangan Kepala Desa di Masing-masing Daerah

    Melansir situs resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Dana Desa tahun anggaran 2025 ditetapkan sebesar Rp71 triliun, terdiri atas Rp69 triliun dihitung pada tahun anggaran sebelum tahun anggaran berjalan dan Rp2 triliun dihitung pada tahun anggaran berjalan.

    Hal ini sesuai dengan ditetapkannya UU Nomor 62 Tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025. Sementara besaran dana yang diberikan untuk masing-masing desa berbeda-beda tergantung jumlah penduduk desa.

    Dalam catatan detikcom, Wakil Sekretaris Jenderal Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Obar Sobarna mengatakan mengatakan berbeda-beda dengan anggaran tertinggi ada yang capai Rp 3 miliar.

    “Kan tergantung desanya, ada desa yang mendapatkan paling sedikit itu, dana desa itu di angka Rp 800 juta. Ada juga di Indonesia hari ini yang sudah mendapat Rp 3 miliar. Kalau untuk saya di Jawa Barat, paling sedikit di angka Rp 1,2 miliar. Jadi nanti tergantung desanya,” katanya dalam acara Diseminasi Riset Celios terkait Koperasi Desa Merah Putih, Rabu (4/6/2025)

    Dimisalkan dana yang diberikan sebesar Rp 3 miliar. Maka, alokasi anggaran 70% untuk belanja desa sebesar Rp 2,1 miliar. Lalu sisanya 30%, yakni sebesar Rp 900 juta akan dialokasikan untuk gaji dan tunjangan pemerintah desa, termasuk kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat desa.

    Artinya bisa jadi gaji Kepala Desa tertinggi ada di salah satu wilayah di Jawa Barat mengingat besaran gaji pemimpin desa ini sama di semua wilayah Indonesia. Namun tentu pemberian tunjangan yang menjadi pembeda ini masih diatur dalam peraturan daerah masing-masing.

    Penyaluran Dana Desa

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan per 19 Juni 2025 pemerintah pusat telah menyalurkan Dana Desa senilai Rp 37,38 triliun. Besaran dana ini sudah cair untuk 75.259 desa di 37 provinsi.

    “Pada 2025, Dana Desa makin kuat dengan penyaluran yang mencapai lebih dari Rp 37 triliun,” tulis unggahan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu (@ditjenperbendaharaan), dikutip Kamis (26/6/2025).

    Lebih lanjut, Wasekjen APDESI Obar yang kini juga menjabat sebagai salah satu Kepala Desa di Kabupaten Bandung Barat menjelaskan skema penyaluran dana desa pada 2025 ini memang terbagi dalam dua tahap. Di mana untuk besaran, skema, dan tahap pencairan dana desa berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

    “Ada desa tertinggal, ada desa berkembang, ada desa maju, desa mandiri. Jadi kalau untuk tahun ini, dana desa itu dibagi dua tahap. Kalau yang mandiri itu dana desanya 60% tahap satu, tahap dua 40%. Kalau yang maju, berkembang, tertinggal itu di 60-40. Jadi 40% waktu tahap satu, tahap duanya 60%,” jelasnya.

    (igo/fdl)

  • BPOM-BPJS Kesehatan Perkuat Pengawasan Obat, UMKM Didorong Naik Kelas

    BPOM-BPJS Kesehatan Perkuat Pengawasan Obat, UMKM Didorong Naik Kelas

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan BPJS Kesehatan menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat sinergi pengawasan obat dan makanan. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti di kantor BPOM, Selasa (24/6/2025).

    Kerja sama ini bertujuan mengintegrasikan perencanaan, kebijakan, hingga monitoring distribusi obat secara efisien dan transparan demi mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang inklusif dan berkeadilan.

    “Pengawasan BPOM mencakup seluruh rantai, dari riset, produksi, izin edar, hingga distribusi di lapangan. Kami tidak bisa bekerja sendiri,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya.

    Ghufron menambahkan bahwa prinsip gotong royong yang diusung BPJS Kesehatan akan memperkuat sinergi ini. “Dengan gotong royong, semua tertolong,” ujarnya.

    Selain menggandeng BPJS Kesehatan, BPOM juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, seperti APDESI, APIMSA, HMI, Ormas Salimah, dan BIG Indonesia. Fokusnya adalah pemberdayaan masyarakat dan UMKM di sektor obat dan makanan.

    Menurut data BPOM, lebih dari 12.000 UMKM telah terdaftar dan dibina dalam bidang obat bahan alam, kosmetik, dan pangan olahan. BPOM menyebut UMKM sebagai target strategis untuk didorong naik kelas melalui sertifikasi dan registrasi produk.

    “UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Mereka menyumbang 61 persen PDB dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja,” ujar Ketua Umum APIMSA (Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.

    Sebagai bagian dari kolaborasi, BPOM dan APIMSA menggelar APIMSA Fest 2025 pada 23-25 Juni di kantor BPOM. Bazar bertema ‘Festival UMKM untuk Negeri’ ini menghadirkan 63 booth UMKM dengan berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, fashion, hingga produk kesehatan.

    Kepala BPOM menilai bazar ini menjadi sarana pembinaan, promosi, dan perluasan pasar bagi pelaku UMKM. Selain mendukung perekonomian, kegiatan ini juga memperkuat komitmen BPOM dalam menjaga keamanan produk yang beredar di masyarakat.

    (naf/kna)

  • DPD Desa Bersatu Langkat dukung mengembangkan potensi desa

    DPD Desa Bersatu Langkat dukung mengembangkan potensi desa

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    DPD Desa Bersatu Langkat dukung mengembangkan potensi desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 April 2025 – 16:57 WIB

    Elshinta.com – Pengurus DPD Desa Bersatu Kabupaten Langkat, periode 2025-2030 resmi dipimpin Perganinta Sembiring setelah dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua DPD Desa Bersatu Sumatera Utara Abdul Khair. Pelantikan yang bertajuk ‘Desa harus jadi kekuatan pemerintah daerah untuk Indonesia maju’ digelar di Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, jalan Tengku Amir Hamzah, Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Rabu (23/4).

    Ketua DPD Desa Bersatu Kabupaten  Langkat, Perganinta Sembiring menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Langkat Syah Afandin dan Ketua DPD Desa Bersatu Sumatera Utara Abdul Khair. Ia mengungkapkan, di dalam desa bersatu ini merupakan kumpulan delapan organisasi desa tingkat nasional. Desa Bersatu ini salah satu program Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan potensi di setiap desa yang ada di daerah.

    “Selain menjalankan progam bapak Prabowo Subianto, kami juga akan sinergi mendukung progam Bupati Langkat bapak Syah Afandin terkait lima sarjana di setiap desa di Kabupaten Langkat,” tegas Perganinta yang juga Kepala Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (24/4).

    Ketua DPD Desa Bersatu Sumut Abdul Khair yakin dan percaya kepengurusan ini memiliki kompetensi dan kemampuan terbaik untuk menjalankan tugas organisasi sebaik- baiknya. Ia juga meminta, para pengurus agar terus berbuat yang terbaik bagi desa, dan desa bersatu diharapkan dapat menjadi motor utama menggali potensi yang ada di desa khususnya di Kabupaten Langkat.

    “Dengan dibentuk dan dilantiknya pengurus desa bersatu di Langkat ini bisa menjadi akses masyarakat untuk menggali potensi di setiap desa dan bisa membangun desa jauh lebih baik lagi,” ucap Abdul Khair.

    Diketahui, Desa Bersatu merupakan salah satu program Presiden RI yang tergabung di
    delapan organisasi yang berfokus pada desa yang terdiri APDESI yang merupakan organisasi kepala desa aktif. Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI), Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) dan Asosiasi Kepala Desa Indonesia (AKSI). Lalu Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (KOMPAKDESI), Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), dan Persatuan Masyarakat Desa Nusantara.

    Dikesempatan yang sama, Bupati Langkat Syah Afandin juga mengucapkan selamat atas terbentuknya Desa Bersatu di Langkat. Ia mengatakan, hari ini kita dihadapi efisiensi anggaran, dengan efisiensi ini kita harus benar-benar bisa menggunakan anggaran dengan tepat dan sesuai kebutuhan.

    “Dengan adanya Desa Bersatu dan delapan organisasai desa lainya yang tergabung, diharapkan bisa berkolaborasi dan satukan ide program-progam di 240 desa dan 37 kelurahan di Kabupaten Langkat,” harapnya.

    Selanjutnya Syah Afandin menyebutkan, permasalahan-permasalahan yang ada di desa untuk dicari solusi secara bersama, baik ke DPRD Langkat kalau bisa kita buat ke pusat. “Menteri Desa, Yandri Susanto adalah teman saya, kita bisa minta tolong apa solusi untuk mempermudah jalan kita tetapi harus mengikuti prosedur yang berlaku, kita ajak pak menteri ke Langkat. Nantinya kita ajak pak menteri dan kita inapkan di salah satu tempat terbaik yang kita punya, Bukit Lawang atau Tangkahan agar pak Menteri tahu potensi apa yang bisa kita kembangkan lagi dari destinasi wisata yang ada di desa-desa Kab. Langkat,” kata Bupati.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kemenkop siap jalankan tujuh mandat Inpres Kopdes Merah Putih

    Kemenkop siap jalankan tujuh mandat Inpres Kopdes Merah Putih

    Kementerian Koperasi mendapatkan beberapa tugas yang mana sejauh ini masing-masing tugas telah kita lakukan supaya pembentukan Kopdes ini dapat optimal

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi (Kemenkop) siap menjalankan tujuh mandat dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mengakselerasi pembentukan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    Tujuh mandat tersebut tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang terbit pada akhir Maret 2025.

    “Kementerian Koperasi mendapatkan beberapa tugas yang mana sejauh ini masing-masing tugas telah kita lakukan supaya pembentukan Kopdes ini dapat optimal,” kata Menkop Budi Arie Setiadi, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

    Adapun ketujuh instruksi yang harus dijalankan oleh Kemenkop yaitu pertama, menyusun bisnis Model Kopdes Merah Putih. Saat ini sudah terdapat enam model bisnis yang sudah disusun sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Kedua, Kemenkop bertugas untuk menyusun modul yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah desa untuk pembentukan Kopdes Merah Putih. Saat ini sudah diterbitkan tiga modul dan masih akan terbit modul lain untuk melengkapi modul sebelumnya.

    Ketiga, menginventarisasi koperasi yang ada di desa/kelurahan dimana saat ini terdapat 52.266 desa yang belum memiliki koperasi sehingga menjadi prioritas dalam program ini. Untuk revitalisasi koperasi terdapat 4.641 Koperasi Unit Desa (KUD) yang tercatat tidak aktif.

    “Kemudian ada 31.213 desa/kelurahan yang sudah ada koperasinya dan siap untuk dilakukan pengembangan,” kata Budi Arie.

    Keempat, memberikan fasilitasi pendampingan, edukasi, hingga pelatihan SDM Perkoperasian agar nantinya para pengurus koperasi lebih kompeten sehingga benar-benar dapat mendorong kemajuan desa melalui koperasi.

    Kelima, memberikan penguatan manajemen perkoperasian berbasis digital kepada koperasi di desa/ kelurahan. Lalu keenam, melakukan sosialisasi masif kepada pemerintah desa dan pemangku kepentingan lainnya.

    Menkop Budi Arie menyebutkan pihaknya sudah menggelar berbagai audiensi dan sosialisasi terkait seperti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), PP Ikatan Notaris Indonesia, APDESI (Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia), PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) dan lain sebagainya.

    “Instruksi ketujuh yaitu kami diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasi pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih Ketika program ini sudah terbentuk nantinya,” kata Menkop.

    Menkop Budi Arie mengharapkan adanya dukungan dan kerja sama antara kementerian/lembaga (K/L) terkait agar target peluncuran Kopdes Merah Putih pada 12 Juli mendatang dapat terlaksana dengan baik.

    “Kami mendorong pembentukan Satgas (Satuan Tugas) antar-K/L untuk program ini untuk menyukseskan arahan bapak Presiden untuk menghadirkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sosok Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Dilobi Dedi Mulyadi Usut Kasus Kades Minta THR – Halaman all

    Sosok Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Dilobi Dedi Mulyadi Usut Kasus Kades Minta THR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dilobi oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, untuk mengusut kasus Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Ade Endang Saripudin, yang meminta tunjangan hari raya (THR) senilai Rp165 juta ke pabrik-pabrik yang berada di wilayah Bogor.

    Dedi Mulyadi meminta Kades Klapanunggal tersebut ditangkap.

    Pasalnya, tindakan Kades Klapanunggal tersebut tidak berbeda dengan aksi preman yang ada di Bekasi.

    Orang nomor satu di Jabar tersebut menegaskan bahwa kades minta THR harus diproses hukum.

    “Sudah saya sampaikan ke Kapolda Jabar. Kita tunggu beberapa hari ini,” ujar Dedi Mulyadi di rumah Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    “Saya cenderung ya Kades itu sama posisinya dengan preman di Bekasi. Artinya harus ada proses hukum yang dilakukan,” tutur dia.

    Diketahui, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin menyebar surat permintaan THR ke perusahaan dan pabrik di lingkup wilayah Klapanunggal, Bogor.

    Surat permintaan THR yang ditandatangani Ade tersebut berisikan rencana anggaran THR untuk aparatur desa mencapai Rp165 juta.

    Adapun rinciannya yakni 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.

    Selanjutnya, biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga lainnya.

    Lantas, seperti apakah sosok, profil, dan rekam jejak Irjen AKhmad Wiyagus? Berikut informasi lengkapnya.

    Irjen Pol Akhmad Wiyagus adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang sudah menjabat sebagai Kapolda Jabar sejak Maret 2023.

    Jabatan jenderal bintang 2 tersebut sebagai Kapolda Jabar tercatat dalam Surat Telegram (ST) Nomor: ST/713/III/KEP./ 2023 tanggal 27 Maret 2023.

    Ia ditunjuk langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jabar.

    Sebelum itu, Irjen Akhmad Wiyagus sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Kapolda Lampung.

    Ia tercatat aktif mengemban jabatan sebagai Kapolda Lampung pada Juni 2022 hingga Maret 2023.

    Saat masih menjadi Kapolda Lampung, Akhmad Wiyagus pernah menerima penghargaan polisi teladan Hoegeng Awards 2022 kategori Polisi Berintegritas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

    Dikutip dari situs resmi Polri, Akhmad Wiyagus merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

    Sepanjang kariernya, jenderal kelahiran Tasikmalaya ini pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Kapolres Sumedang (2008), Kanit II Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri (2010), dan Kasubdit II Dittipidkor Bareskrim Polri (2011).

    Tak sampai di situ, Akhmad Wiyagus juga pernah menjabat sebagai Wadirtipidkor Bareskrim Polri (2013), Dirtipidkor Bareskrim Polri (2014), dan Wakapolda Maluku (2018).

    Karier Akhmad Wiyagus makin moncer tatkala ia didapuk menjadi Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2019.

    Pada 2020, ia lalu diangkat sebagai Kapolda Gorontalo.

    Dua tahun kemudian, lulusan Akpol 1989 ini dimutasi menjadi Kapolda Lampung.

    Tak bersleang lama, Irjen Akhmad Wiyagus dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jabar pada 2023 hingga sekarang.

    Kades Klapanunggal minta maaf

    Terkait kasus minta THR, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin menyampaikan permohonan maaf.

    Video permintaan maaf itu disampaikan Ade setelah surat edaran minta THR yang ditandatanginya itu viral di media sosial.

    Dalam video klarifikasinya, Ade meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” kata Ade, Minggu (30/3/2025).

    Ade menjelaskan surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa.

    Untuk langkah selanjutnya, Ade mengaku akan menarik surat edaran minta THR tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat imbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” aku Ade.

    Ade Endang Saripudin rupanya juga sempat membuat heboh masyarakat atas tuduhan menyunat bansos pada tahun 2021 silam.

    Kala itu, Kades Klapanunggal tersebut dituding menyunat bantuan sosial tunai (BST) Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Dilansir TribunnewsBogor.com, dugaan penyunatan bansos ini diungkap oleh sekelompok ibu-ibu yang mengaku korban.

    Mereka mengaku menjadi korban penyunatan dana bansos sebesar 50 persen.

    Mulanya mereka seharusnya mendapat BST sebesar Rp 600 ribu, tetapi justru hanya mendapat Rp 300 ribu.

    Tati Herawati, salah satu korban, berujar bansos tersebut dibagikan di SMPN 1 Klapanunggal kepada yang berhak mendapatkan bansos ini.

    Di satu ruangan, Tati mengaku menerima BST itu Rp 600 ribu, lalu disuruh ke ruangan lain dan uangnya itu mendadak dipotong jadi Rp300 ribu dengan alasan dialihkan ke warga yang belum dapat.

    “Dia (petugas) bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya udah sepakat. Kita keberatan, karena tidak ada pemberitahuan dari pertamanya,” kata Tati, Senin (19/4/2021).

    Namun, Kades Klapanunggal mengaku tidak mengetahui pemotongan bansos tersebut.

    Ia mengaku dijebak, di mana ada pihak lain yang bermain soal pembagian BST itu tanpa sepengetahuannya.

    Catatan lama kades ini diungkap oleh Politisi PSI, Ronald A Sinaga alias Bro Ron, di media sosial dengan tajuk ‘sejarah kepemimpinan Kades Klapanunggal.’

    “Aku sih yaqueen seyaqueen yaqueennya, staff desa gak mungkin melakukan itu tanpa arahan pimpinan,” tulis Bro Ron.

    Diketahui, Ade Endang Saripudin menjabat sebagai Ketua APDESI Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

    Ade Endang terpilih melalui Pilkades 2020.

    Saat itu Ade Endang berhasil mengalahkan empat saingannya.

    (Tribunnews.com/Rakli/Fersianus Waku) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

  • Karpet Merah APBN – Himbara untuk Koperasi Desa Merah Putih

    Karpet Merah APBN – Himbara untuk Koperasi Desa Merah Putih

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyiapkan skema pinjaman dari bank pelat merah atau Himbara dan APBN untuk membiayai Koperasi Desa Merah Putih. Rencananya, puluhan ribu koperasi tersebut akan hadir paling lambat 6 bulan setelah instruksi presiden keluar.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut bahwa hingga saat ini skema pinjaman dari bank Himbara tengah dibahas. Namun, dia memastikan bank pelat merah siap menggelontorkan pinjaman untuk membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih.

    “[Skema dari Himbara] lagi dibahas, masih dibahas. Kita siap,” ujar Tiko saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Tiko menjelaskan bahwa nantinya pinjaman tersebut akan diberikan melalui skema channeling maupun executing.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, bank pelat merah alias Himbara juga akan terlibat dalam pinjaman.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menjelaskan bahwa skema pendanaan akan dirumuskan dalam Inpres. “[Porsi APBN] nanti akan dirumuskan dalam Inpres,” terangnya.

    Adapun, pemerintah menargetkan pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih ini akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dalam waktu enam bulan setelah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres).

    Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa porsi APBN untuk pembentukan Kopdes Merah Putih tengah dibahas. Sayangnya, Bendahara Negara itu enggan berkomentar lebih jauh terkait besaran porsi APBN yang digunakan.

    “Kan nanti sedang dibahas, nanti saja, ya,” kata Menkeu Sri Mulyani singkat.

    Menteri Keuangan Sri MulyaniPerbesar

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuturkan bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan mendapatkan pinjaman senilai Rp5 miliar dengan biaya bunga rendah dari Himbara.

    Tito mengaku pemerintah tengah menyusun skema pembiayaan untuk mengimplementasikan pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih yang akan meluncur pada 12 Juli 2025 atau bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional.

    Dia menegaskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dipastikan tidak akan mengganggu program desa dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa).

    Terlebih, kata dia, APBDesa juga telah disusun, yakni alokasinya sebanyak 70% untuk inisiatif kebutuhan desa dan sisanya untuk mendukung program pemerintah pusat.

    “Nah, yang 30% [alokasi dari APBDesa] ini bisa dipakai juga untuk program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” terang Tito seusai menggelar Rapat Koordinasi Menteri Koperasi bersama Menteri Dalam Negeri dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Dengan begitu, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini tidak mengambil 100% alokasi dari APBDesa.

    Nantinya, akan ada dua mekanisme pengawasan yang berlaku dalam Undang-Undang Desa. Pertama, Koperasi Desa Merah Putih akan diawasi secara menyeluruh atau dari bawah hingga ke atas, yakni melalui Badan Musyawarah Desa.

    Menteri Dalam Negeri Tito KarnavianPerbesar

    “Jadi desa itu kayak DPRD-nya desa. Mereka boleh mengawasi, kalau ada pelanggaran mereka bisa melaporkan, bahkan kalau kepala desa, mereka bisa makzulkan,” terangnya.

    Kedua, akan ada pejabat pembinaan yang akan diawasi oleh Mendagri melalui surat edaran (SE) saat Koperasi Desa Merah Putih ini terbentuk.

    “Ada dinas PMD dan Inspektoran. Dan itu ada sanksinya, sanksinya mulai dari sanksi tertulis, sampai pemberhentian tiga bulan, pemberhentian tetap, sampai kalau itu pidana, pidana,” pungkasnya.

    Respons perbankan ……

  • Langkah Pemerintah Pastikan Pembangunan Koperasi Merah Putih Berkelanjutan

    Langkah Pemerintah Pastikan Pembangunan Koperasi Merah Putih Berkelanjutan

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia berencana meluncurkan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Program ini dalam rangka memperkuat perekonomian pedesaan melalui pemberdayaan masyarakat desa.

    Koperasi Desa Merah Putih ditargetkan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menilai kehadiran koperasi ini tidak hanya untuk memperkuat ekonomi desa, di sisi lain juga dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

    “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” ujarnya dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (11/3/2025).

    Budi Arie menyebut nantinya akan ada 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

    Sementara itu terkait implementasinya, Kopdes Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga model, mulai dari membangun koperasi baru hingga pengembangan.

    “Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” jelasnya.

    “Ini kita sedang petakan kira-kira yang mana yang sudah siap untuk piloting gitu ya. Tadi Pak Menteri diharapkan kurang lebih 10 (desa) piloting ini harus sudah jalan,” ujar Koko usai menghadiri audiensi Apdesi dan Papdesi di Kementerian Koperasi, Kuningan, Jakarta Selatan Senin (10/3).

    Dia mengatakan progres persiapan peluncuran Kopdes Merah Putih sudah mencapai 80%. Saat ini pemerintah tengah mematangkan regulasi untuk menciptakan kerangka hukum yang lebih kuat dan adaptif bagi koperasi modern, dan menyusun petunjuk teknis masing-masing gerai sedang disusun.

    Di acara ini, Budi Arie akan berbicara mengenai realita terkini mengenai posisi koperasi dalam kerangka ekonomi nasional, serta latar belakang lahirnya inisiasi Kopdes Merah Putih.

    Talkshow #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit juga menghadirkan deretan narasumber dan tokoh lainnya, termasuk Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Guru Besar IPB Bayu Krisnamukti, yang akan membahas bagaimana koperasi bisa lebih menarik bagi generasi muda.

    Acara akan diisi dengan berbagai rangkaian menarik, mulai dari sesi talkshow, buka puasa bersama, hingga penampilan Uut Salsabil yang siap menghibur peserta.

    Untuk mengetahui lebih jauh tentang fungsi dan manfaat koperasi, jangan lewatkan #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi Koperasi Bangkit. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu 12 Maret 2025 mulai pukul 15.00 WIB, bertempat di Auditorium Menara Bank Mega.

    Anda pun bisa menyaksikannya secara online melalui laman detik.com. #DemiIndonesia #AyoBerkoperasi #KoperasiBangkit dipersembahkan oleh detikcom bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir serta didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero).

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu