Organisasi: AAJI

  • Lowongan Kerja BUMN Terbaru, Lulusan SMA Bisa Daftar!

    Lowongan Kerja BUMN Terbaru, Lulusan SMA Bisa Daftar!

    Jakarta

    Sejumlah perusahaan pelat merah (Badan Usaha Milik Negara/BUMN) atau entitas anak usahanya tengah membuka lowongan pekerjaan (loker). Lowongan ini ada yang dibuka untuk lulusan SMA!

    Lowongan ini dibuka oleh BUMN atau anak usahanya yang bergerak di berbagai sektor seperti perbankan, transportasi, energi, logistik dan lain sebagainya. Sementara posisi yang dibuka jauh lebih bermacam-macam lagi.

    Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut sejumlah lowongan kerja BUMN terbaru yang bisa coba dilamar:

    1. Perum DAMRI

    Dalam akun Instagram resmi Perum DAMRI (@damriindonesia) dikatakan BUMN bidang transportasi itu tengah membuka lowongan kerja untuk lulusan SMA/sederajat sebagai Pengemudi Bus.

    Kualifikasi:
    – Pendidikan minimal SMA/SMK atau pendidikan setara lainnya;
    – Usia maksimal 35 tahun;
    – Memiliki SIM BI Umum atau BII Umum;
    – Memiliki pengalaman mengemudikan armada bus;
    – Bersedia ditempatkan di Perum DAMRI Cabang Makassar;
    – Memiliki profesionalisme dan integritas dalam bekerja;
    – Memiliki Sertifikat BNSP Pengemudi menjadi nilai tambah.

    Berkas Admistrasi:
    – CV Terbaru;
    – Pas Foto terbaru;
    – Ijazah dan Transkrip nilai pendidikan terakhir;
    – KTP;
    – Kartu Keluarga;
    – SIM BI Umum atau BII Umum (yang berlaku);
    – Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
    – Surat Pengalaman Kerja/Paklaring;
    – Surat Keterangan Sehat;

    Dalam unggahan DAMRI pada Senin (30/6) itu tidak dijelaskan sampai kapan lowongan kerja ini dibuka. Namun bagi kamu yang berminat bisa langsung mendaftar secara online melalui link https://bit.ly/RegistrasiPengemudi-PerumDAMRI.

    2. PT Freeport Indonesia

    Dalam situs resminya, anak usaha Mind ID ini tengah membuka dua lowongan kerja, yakni ‘Management Information System – Senior Engineer, Data Center Infra.’ dan ‘Operation Readiness – Analyst, Supply Chain Logistics’.

    Namun ketiga posisi ini dibuka untuk mereka minimal lulusan sarjana (S1) dan sudah berpengalaman di bidang tersebut. Sebagai contoh, berikut kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi Smelter Operation Readiness – Senior Marketing Analyst

    – Memiliki gelar Sarjana di bidang Logistik, Rantai Pasokan, Teknik Industri, Manajemen Maritim atau Bisnis, TI/Ilmu Komputer, Statistik atau yang setara.
    – Memiliki minimal 3 tahun pengalaman kerja di bidang yang relevan.
    – Pengalaman dalam analisis data dan penggunaan perangkat lunak terkait logistik, seperti sistem manajemen transportasi (TMS) dan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yaitu SAP, S4/Hana, Ellipse, dan lain-lain.
    – Memiliki pengetahuan tentang praktik dan prinsip terbaik manajemen logistik dan rantai pasokan
    – Memiliki pengetahuan Pergudangan dan Pengiriman
    – Manajemen Kontrak
    – Analisis dan visualisasi data
    – Standar dan peraturan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
    – Keterampilan komunikasi dan interpersonal yang sangat baik
    – Keterampilan manajemen proyek dengan kemampuan untuk mengelola beberapa proyek dan prioritas secara bersamaan
    – AI/Pembelajaran Mesin
    – Analisis Big Data
    – Ilmu Data
    – Bahasa Inggris yang fasih baik lisan maupun tulisan.
    – Kecerdasan Data SAP dan Business Objects
    – Sistem MS Office
    – Microsoft Sharepoint
    – Microsoft Project
    – Power BI atau Alat BI lainnya (Tableau)
    – Kueri SQL
    – Bahasa Pemrograman untuk Analisis Data (R, Phyton)

    Lowongan ini dibuka hingga 12 Juli 2025 mendatang. Jika berminat segera kunjungi situs resmi perusahaan di laman https://ptfi.co.id/id/karir?kat=

    3. Bank Mandiri

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah membuka sejumlah lowongan pekerjaan. Lowongan ini dapat dilihat dalam situs resmi perusahaan. Namun saat posisi yang tersedia di klik, detail lowongan kerja akan diarahkan ke situs https://jobs.talentics.id.

    Secara keseluruhan terdapat 14 lowongan kerja yang tersedia. Ada lowongan yang dibuka sampai hari ini saja, Selasa (1/7), hingga paling lambat hingga 1 Desember 2025.

    Sebagai contoh ada lowongan untuk posisi Relationship Manager Private Banking yang dibuka sampai 31 Juli 2025. Adapun kriteria yang dicari adalah

    – Usia maksimal 40 tahun.
    – Memiliki gelar Sarjana Ekonomi, Manajemen, Keuangan atau bidang terkait. Gelar Magister merupakan nilai tambah.
    – Memiliki minimal 8 tahun pengalaman di bidang perbankan.
    – Pengalaman sebagai relationship management atau private banking minimal 5 tahun.
    – Sertifikasi yang Diperlukan: WAPERD, AAJI, CFP, Certified Wealth Management, Internal Investment Certification (IIC)
    – Memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mencapai target penjualan dan klien HNWI.
    – Pemahaman mendalam tentang produk investasi (produk investasi (reksa dana, obligasi, saham, produk asuransi terkait investasi, dll.) dan pasar modal.
    – Keterampilan analisis keuangan yang kuat dan pemikiran strategis.
    – Memiliki sertifikasi pasar modal (WPPE/WMI) akan menjadi keuntungan.
    – Keterampilan komunikasi, negosiasi, dan presentasi yang sangat baik
    – Jaringan yang luas di segmen klien dengan kekayaan bersih tinggi.
    – Mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim.
    – Berorientasi pada target dan hasil

    4. PT Paguntaka Cahaya Nusantara (Anak Usaha di PLN Group)

    PT Paguntaka Cahaya Nusantara adalah anak perusahaan dari PT PLN Nusa Daya, dimana PT PLN Nusa Daya sendiri adalah anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang O&M Pembangkit, Transmisi, Distribusi dan Pelayanan Pelanggan di Indonesia Tengah dan Timur.

    Dalam situs resminya, anak usaha PLN ini tengah membuka lowongan untuk tiga posisi. Salah satunya ada posisi sebagai pekerja satuan pengamanan tugas kerja PT Samator Depo. Lowongan ini dibuka hanya sampai 2 Juni 2025.

    – Pria
    – Usia maksimal 30 tahun
    – Pendidikan minimal SMA/SMK Sederajat
    – Memiliki sertifikat Gada Pratama
    – Berbadan sehat dan tidak pernah terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan obat-obat terlarang lainnya
    – Wajib memiliki NPWP
    – Sehat jasmani dan rohani
    – Rapi, pekerja keras, jujur, teliti, bertanggung jawab dan berpenampilan menarik

    Persyaratan Lainnya :
    – Tidak dalam proses hukum dan atau status hukuman pidana
    – Tidak terikat hubungan kerja dengan perusahaan atau instansi lain
    – Bersedia ditempatkan diseluruh area kerja PT Paguntaka Cahaya Nusantara (Sesuai dengan lowongan kerja yang terbuka)

    Berkas Yang Perlu Dipersiapkan :
    – Scan Surat lamaran (PDF)
    – Scan CV (PDF)
    – Scan E-KTP (PDF)
    – Scan Kartu Keluarga (PDF)
    – Scan NPWP (Wajib) (PDF)
    – Scan Ijazah Pendidikan terakhir & Transkrip Nilai (PDF)
    – Scan SKCK (PDF)
    – Pas foto Latar Merah (JPEG/JPG/PNG)
    – Scan SIM A / SIM B (Untuk Pekerjaan Driver) (PDF)
    – Scan Sertifikat keahlian (Untuk Pekerjaan Teknik) (PDF)

    Tonton juga “Penipuan Loker di Padang, Korban Diminta Setor Rp 500 Ribu-5 Juta” di sini:

    (igo/fdl)

  • Nasabah Asuransi Tanggung 10% Biaya Berobat, Premi Bisa Turun?

    Nasabah Asuransi Tanggung 10% Biaya Berobat, Premi Bisa Turun?

    Jakarta

    Pemegang polis asuransi atau nasabah bakal diwajibkan menanggung 10% biaya berobat. Skema pembagian risiko (co-payment) oleh asuransi kesehatan kepada nasabah bakal berlaku mulai 1 Januari 2026.

    Pengamat asuransi, Irvan Rahardjo menilai penerapan pembagian risiko (co-payment) untuk produk asuransi tidak akan merugikan masyarakat karena ketentuan ini akan mengarah pada penurunan premi karena selama ini banyak klaim yang berlebihan atau overutilitas.

    Untuk diketahui, kini asuransi kesehatan diwajibkan menerapkan pembagian risiko (co-payment) kepada pemegang polis atau nasabah 10% dari total pengajuan klaim biaya berobat. Untuk rawat jalan, batas maksimal yang harus dibayar sebesar Rp 300 ribu per pengajuan klaim, sedangkan rawat inap sebesar Rp 3 juta per pengajuan klaim.

    Ketentuan ini tercantum dalam Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan yang berlaku mulai 1 Januari 2026.

    “Tidak merugikan sepanjang perusahaan asuransi menunjukkan komitmen pelayanan klaim yang lebih baik dan upaya penurunan premi sebagai kompensasi atas berlakunya tanggungan sendiri atau co-payment,” kata Irvan dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Menurutnya, skema co-payment ini bisa membantu meminimalisir potensi penyalahgunaan atau fraud saat pengajuan klaim. Ia bilang, potensi moral hazard dan fraud yang bisa berasal dari berbagai pihak, termasuk perusahaan asuransi, rumah sakit, dokter, hingga pasien saat ini sangatlah tinggi.

    “Ini akan mengurangi over utilization yakni penggunaan diagnosis medis dan pengobatan yang berlebihan dengan dalih mumpung ada asuransi,” katanya.

    Irvan menambahkan, mekanisme co-payment ini juga tidak akan menurunkan minat masyarakat di tengah situasi biaya inflasi medis yang terjadi. Menurutnya, co-payment juga berfungsi sebagai premi tambahan manakala terjadi klaim saja. Untuk itu, Ia menekankan pentingnya edukasi kepada nasabah agar mereka paham bahwa skema co-payment merupakan bentuk pembagian risiko guna menjaga keberlanjutan layanan asuransi.

    “Untuk menjaga sustainability asuransi dalam memberi pelayanan kepada nasabah. Karena premi bersifat biaya tetap (fix cost) sedangkan co-payment bersifat variable cost hanya saat terjadi klaim saja,” imbuh Irvan.

    Dalam kesempatan berbeda, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon mengatakan bahwa skema co-payment untuk produk asuransi kesehatan akan membuat tarif premi lebih terjangkau bagi masyarakat.

    Budi menilai bahwa skema co-payment diperlukan untuk menahan laju kenaikan premi. Tanpa skema ini, lonjakan biaya kesehatan akan membuat premi terus naik dan menjadi beban tambahan yang tidak terjangkau oleh banyak pihak.

    “Kalau kita percaya bahwa apa yang terjadi belakangan ini memberatkan masyarakat, klaim naik. Klaim naik itu pasti memberatkan kami, tapi at the end of the day, akan memberatkan masyarakat ketika harus membayar klaim ini,” tegas Budi.

    Tonton juga Video: Skema Bantuan Asuransi Swasta Untuk Pembiayaan BPJS

    (ara/ara)

  • AXA Mandiri hadirkan pemeriksaan kesehatan mental gratis

    AXA Mandiri hadirkan pemeriksaan kesehatan mental gratis

    Jakarta (ANTARA) – AXA Mandiri menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan mental berbasis digital yang dapat diakses secara gratis oleh warga untuk mengukur tingkat stres terutama di kota padat seperti Jakarta.

    Layanan ini, kata Direktur Utama AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, dapat memberikan manfaat bagi warga yang kerap terjebak di kemacetan lalu lintas maupun mengalami tekanan akibat pekerjaan.

    “Kondisi lalu lintas di Jakarta yang sering macet jangan dianggap sebelah mata, berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stres dan kesehatan mental,” kata Handojo di Jakarta, Kamis.

    AXA Mandiri merupakan anak usaha Bank Mandiri yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

    Handojo mengatakan bagi mereka yang kerap menghabiskan waktu di jalan-jalan Ibu Kota dapat memeriksakan kesehatan mental secara mandiri dan gratis melalui https://mindhealthselfcheck.axa.com.

    Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat mengelola tingkat stres dan kesehatan mental masing-masing. Salah satunya dengan menggunakan transportasi publik agar tidak terjebak macet dan solusi lainnya.

    Hanya perlu menjawab pertanyaan yang mencakup aspek gaya hidup, keahlian (skill) dan kondisi pikiran saat ini. Semua pertanyaan dapat diselesaikan kurang dari sepuluh menit.

    Platform pemeriksaan mental secara mandiri ini merupakan inisiatif dari AXA dan sudah hadir sejak November 2024. Tersedia di 13 negara dan 10 bahasa dan sudah diikuti seluruh lapisan masyarakat.

    Pemeriksaan gratis ini memberikan diagnosis cara mengelola kondisi mental mereka dengan lebih baik. Platform ini merupakan langkah awal yang penting, karena individu yang memiliki kesadaran diri untuk menjaga kesehatan mental akan memiliki tingkat perkembangan diri yang lebih kuat dan bermakna.

    AXA dan AXA Mandiri mengajak karyawan dan masyarakat membuat perbedaan dengan mengukur kesehatan mental mereka secara mandiri melalui platform ini.

    “Lingkungan kerja yang dikelilingi kesehatan mental yang terjaga akan membuat karyawan dan masyarakat lebih maksimal dalam meraih cita-citanya,” tutur Handojo.

    Selain itu, AXA dalam risetnya bersama IPSOS di 16 negara dengan 17.000 responden berusia 17-75 tahun mencatat sepertiga populasi global (32 persen) saat ini hidup dengan gangguan kesehatan mental.

    Sebanyak 52 persen responden kelompok umur muda menyebutkan penggunaan media sosial dan digitalisasi berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

    Hasil survei tersebut juga mencatat tiga aspek kehidupan yang mempengaruhi kesehatan mental populasi dunia. Yaitu ketidakstabilan finansial, kondisi global dunia dan konsumsi berita yang negatif.

    Fenomena gangguan kesehatan mental ini juga tercermin dalam jumlah cuti sakit yang meningkat. Dalam risetnya, AXA menemukan adanya peningkatan jumlah cuti sakit karena alasan kesehatan mental hingga 27 persen di tahun 2024, naik 4 poin dibandingkan tahun 2023.

    Layanan kesehatan mental ini bertujuan untuk mengubah persepsi kesehatan mental dengan tidak berfokus pada stigma negatif, tetapi pada perilaku positif yang mendorong perkembangan semua individu.

    Laporan “mind health” dari survei AXA edisi tahun 2025 dapat dilihat dengan mengunduh laman https://www.axa.com/en/about-us/mind-health-report.

    Salah satu layanan yang diberikan industri asuransi adalah perlindungan kesehatan. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut klaim asuransi kesehatan meningkat sepanjang tahun 2023.

    Di awal tahun (Januari-Maret) total klaim asuransi kesehatan berjumlah Rp4,6 triliun dan sampai dengan Desember 2023 nilai tersebut terus naik hingga mencapai Rp20,83 triliun.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Industri asuransi sepakat bertransformasi dukung pembangunan nasional

    Industri asuransi sepakat bertransformasi dukung pembangunan nasional

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) – Industri perasuransian Indonesia menyepakati perlunya transformasi menyeluruh guna mendukung pembangunan nasional di tengah tantangan ekonomi domestik dan global.

    “Ada potensi sangat besar dalam industri perasuransian karena kontribusi pada produk domestik bruto masih kecil,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono di sela Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

    Menurut dia, pertumbuhan industri perasuransian tanah air menunjukkan pertumbuhan positif.

    Namun, ia menjelaskan kinerja itu masih dapat ditingkatkan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

    Berdasarkan RPJMN 2025-2029, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan tembus 5,3 persen pada 2025 hingga mencapai 8 persen pada 2029.

    Adapun indikator jasa keuangan dan asuransi ditargetkan berkontribusi sebesar 6,52 persen pada 2025 dan pada 2029 sebesar 8,30 persen.

    “Kami ada peta jalan pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan, merupakan komitmen semua pemangku kebijakan perasuransian yang akan menjadi pegangan pengembangan industri asuransi,” katanya.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan pihaknya akan melakukan transformasi perasuransian.

    Caranya, lanjut dia, meningkatkan edukasi dan literasi keuangan yang diharapkan menggenjot inklusi terkait asuransi yang akan diintensifkan pada semester kedua tahun ini menyasar perguruan tinggi.

    Pasalnya, kata dia, Indonesia memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal misalnya jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, sebanyak 180 juta di antaranya berusia produktif dan bonus demografi.

    “Kami akan mengusulkan (pemerintah) program kurikulum bagaimana sadar asuransi dari sekolah menengah pertama hingga perguruan tinggi,” ucapnya.

    Sedangkan, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjelaskan forum itu tidak hanya sebagai konferensi tahunan, melainkan juga wadah kolaborasi lintas sektor untuk menyatukan visi, mengidentifikasi tantangan, dan memperkuat sinergi industri menghadapi tantangan.

    “Literasi itu kunci meningkatkan penetrasi asuransi dan tanggung jawab meningkatkan literasi itu semua pihak, OJK melakukan banyak hal untuk literasi dan industri asuransi juga melakukan literasi,” ucapnya.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan industri perasuransian memegang peran strategis yang tidak tergantikan.

    Adapun transformasi menyeluruh perlu dilakukan mulai dari tata kelola, penguatan modal, manajemen risiko, hingga digitalisasi layanan serta yang paling utama adalah membangun kembali kepercayaan publik.

    Forum IIS 2025 diinisiasi Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima asosiasi anggotanya yaitu AAJI, AAUI, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Great Eastern Life Indonesia dan Bank CTBC Kolaborasi Perkuat Inklusi keuangan Nasional

    Great Eastern Life Indonesia dan Bank CTBC Kolaborasi Perkuat Inklusi keuangan Nasional

    JAKARTA – Industri asuransi jiwa di Indonesia terus menunjukkan peran penting dalam memperkuat ketahanan finansial masyarakat.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2024, rasio penetrasi asuransi di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai 2,8 persen, jauh di bawah Singapura (11,4 persen), dan Malaysia (4,8 persen), yang mencerminkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan keuangan jangka panjang.

    Sementara itu, di tengah kondisi ini kanal bancassurance tetap menjadi jalur distribusi dominan dalam industri asuransi jiwa.

    Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa jalur bancassurance berkontribusi sebesar 44 persen dari total pendapatan premi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara perusahaan asuransi dan institusi perbankan dalam memperluas akses masyarakat proteksi finansial yang relevan.

    Melihat hal tersebut, Great Eastern Life Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Bank CTBC Indonesia melalui peluncuran produk GREAT Wealth Assurance.

    Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia Sisca Then menyampaikan produk ini merupakan solusi perlindungan jiwa jangka panjang sekaligus perencanaan warisan, yang memberikan uang pertanggungan hingga 40 kali dari Premi Tunggal yang dibayarkan, serta jaminan pengembalian 100 persen premi pada usia 65 tahun. Produk ini dapat diakses melalui seluruh kantor cabang Bank CTBC Indonesia.

    “Produk ini dapat diperoleh di kantor cabang Bank CTBC Indonesia,” jelasnya dalam keterangannya, Jumat, 25 April.

    Sisca menyampaikan Bank CTBC Indonesia dipilih sebagai mitra strategis karena memiliki fondasi keuangan yang kokoh serta komitmen jangka panjang terhadap nasabah, terutama di segmen korporasi dan individu mapan.

    Sebagai anak perusahaan dari CTBC Bank Co., Ltd. salah satu bank terbesar di Taiwan dengan total aset mencapai Rp25,98 triliun, Bank CTBC Indonesia terus memperkuat eksistensinya di industri keuangan nasional melalui layanan yang andal dan terpercaya.

    “Kolaborasi ini sejalan dengan visi Great Eastern Life Indonesia untuk menjadi penyedia solusi keuangan terkemuka yang dikenal akan keunggulannya dalam menghadirkan perlindungan bernilai bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

    Sisca menyampaikan GREAT Wealth Assurance dirancang untuk memberikan ketenangan pikiran hari ini, serta kepastian dan nilai warisan bagi generasi mendatang lantaran produk ini menggabungkan perlindungan jiwa seumur hidup dengan manfaat finansial yang terencana secara sederhana.

    Sisca menyampaikan, pihaknya percaya bahwa warisan bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang memberikan rasa aman dan cinta yang direncanakan dengan matang. Melalui GREAT Wealth Assurance.

    “Kami ingin membantu masyarakat khususnya nasabah Bank CTBC Indonesia untuk mulai merancang masa depan keluarga mereka dengan lebih pasti. Ini adalah bentuk kasih sayang yang tidak hanya terasa hari ini, tetapi juga berdampak lintas generasi,” tuturnya

    Sementara itu, Chief of Retail Banking dari PT Bank CTBC Indonesia Bambang Simmon Simarno, menambahkan pentingnya menyiapkan masa depan keluarga adalah bentuk tanggung jawab setiap individu.

    “Kami percaya melalui produk yang disediakan oleh Great Eastern Life Indonesia dapat menjawab kebutuhan akan perencanaan masa depan bagi Nasabah kami,” jelasnya.

    Melalui kemitraan ini, Great Eastern Life Indonesia dan Bank CTBC Indonesia berkomitmen mendampingi nasabah menjalani hidup yang lebih terencana dan tenang, sekaligus berkontribusi dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 98 persen pada tahun 2045.

  • Punya Aset dan Tujuan Finansial Besar? Saatnya Gunakan Layanan Advisory dari BRI Prioritas

    Punya Aset dan Tujuan Finansial Besar? Saatnya Gunakan Layanan Advisory dari BRI Prioritas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengelolaan keuangan menjadi aspek paling penting yang menentukan arah kehidupan Anda di masa mendatang. Di awal meniti karir, pengelolaan uang bisa terasa cukup mudah, dengan rutin menabung, mencicil kebutuhan dan menikmati hasilnya. Namun, seiring berjalannya waktu, terutama saat penghasilan meningkat, aset bertambah, dan banyak tujuan yang ingin dicapai, pengelolaan sederhana tidak lagi cukup.

    Di situlah Anda mulai memerlukan layanan Financial Advisory untuk mengelola keuangan agar lebih bijak dan terarah. Bukan hanya untuk mencapai tujuan finansial, layanan Financial Advisory juga membantu Anda dalam menghadapi berbagai resiko seperti kondisi ekonomi global yang kian dinamis dan menantang.

    BRI menghadirkan layanan Financial Advisory komprehensif untuk membantu nasabah prioritas dalam mencapai tujuan finansial. Layanan ini merupakan bagian dari program BRI Prioritas dan didukung oleh Priority Relationship Manager (RM) profesional dan berpengalaman. Mereka memberikan solusi keuangan terbaik bagi setiap nasabah BRI Prioritas.

    Tiga Pilar Layanan Financial Advisory pada BRI Prioritas

    Setiap nasabah BRI Prioritas akan mendapatkan layanan Personalized Financial Advisory yang 
    disesuaikan dengan kondisi finansial mereka. Layanan Financial Advisory BRI Prioritas berpijak pada tiga pilar utama yang saling berkaitan untuk memastikan pengelolaan keuangan nasabah berjalan optimal.

    1. Financial Check-up4
    Di tahap ini, Priority Relationship Manager akan menganalisis kondisi kesehatan keuangan nasabah, mengidentifikasi tujuan finansial yang ingin dicapai, serta menentukan profil risiko yang sesuai.
    2. Financial Planning
    Setelah mendapatkan gambaran komprehensif tentang kondisi keuangan nasabah, Priority Relationship Manager akan menyusun perencanaan keuangan yang terstruktur. Tahap financial planning mencakup penentuan porsi pendapatan yang dapat dialokasikan ke berbagai aset produktif.

    Dalam implementasinya, Priority Relationship Manager akan merumuskan komposisi portofolio investasi ideal yang mencakup alokasi untuk berbagai instrumen, seperti obligasi, reksa dana, dan simpanan. Penentuan alokasi aset yang tepat bertujuan mengoptimalkan potensi keuntungan dan sekaligus meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

    3. Manajemen Portofolio Berkelanjutan
    Di tahap ini, Priority Relationship Manager akan melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan portofolio tetap selaras dengan tujuan investasi dan profil risiko yang telah ditetapkan. Jika diperlukan, Priority Relationship Manager akan merekomendasikan penyesuaian strategi berdasarkan perubahan kondisi pasar atau kebutuhan nasabah.

    Para Priority Relationship Manager BRI Prioritas memiliki berbagai sertifikasi penting di industri keuangan yang mencakup Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Wakil Pialang Perdagangan Efek dan Penasihat Investasi Profesional (WPPE-P). Beragam sertifikasi tersebut menjadi bukti dari kompetensi mereka dalam mengelola produk keuangan, investasi, serta perencanaan keuangan.

    Melalui layanan Financial Advisory yang komprehensif, BRI Prioritas menjadi partner Anda dalam mewujudkan berbagai tujuan finansial. Mulai dari pendidikan anak, beli properti, untuk pensiun hingga persiapan lain di masa mendatang, layanan advisory bisa bantu rencanakan semuanya secara profesional.

    Segera daftarkan diri Anda sebagai nasabah BRI Prioritas untuk mewujudkan kebahagiaan finansial. Jangan sampai keuangan Anda tidak terkelola dengan baik dan mencapai tujuan finansial diinginkan. Temukan layanan financial advisory yang dirancang khusus untuk Anda – hanya di BRI Prioritas.

  • Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya memperkuat pengelolaan data di industri asuransi umum dan transformasi koordinasi di asuransi kesehatan dan skema employee benefit perlu terus diupayakan demi mewujud industri asuransi nasional yang semakin kuat, penetrasi yang terus meningkat dan berdaya saing.

    Kesimpulan ini mengemuka di acara diskusi industri asuransi dan regulator bertajuk Indonesia Re CEO Forum 2025 yang diselenggarakan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.

    Dalam paparannya, Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menegaskan, pengelolaan data yang akurat dan terintegrasi merupakan kunci bagi para pelaku industri asuransi untuk menyiapkan produk dan servis yang tepat sasaran.

    Sepanjang 2024, premi asuransi umum di Indonesia naik 8.7 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 112.86 triliun rupiah.

    Sementara premi asuransi jiwa mencatat angka hingga 185,39 triliun rupiah, tumbuh 4.3 persen dibanding tahun sebelumnya.

    “Meskipun data mencatatkan angka positif, tetapi industri asuransi Indonesia masih memiliki tantangan signifikan dalam regulasi, literasi dan penetrasi pasar.” ujar Benny.

    “Digitalisasi, transparansi, dan kolaborasi antar-industri menjadi kunci keberhasilan ke depan,” ujarnya menekankan.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 diselenggarakan untuk memperkuat sinergi antara regulator dan industri dalam mendorong digitalisasi serta penguatan tata kelola data.

    Selain dari sisi praktisi, regulator sektor asuransi juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data untuk membangun ekosistem yang stabil dan berkelanjutan.

    Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang (DAJP) OJK, Soemarjono saat menjadi pembicara utama diskusi ini menyampaikan,  selain pengolahan data sebagai aset, infrastruktur yang kuat serta perlindungan data dan keamanan siber menjadi prioritas OJK sebgai pemangku kebijakan di industri asuransi nasional saat ini.

    “OJK telah menerbitkan POJK No. 23/2024 untuk memastikan transparansi, akurasi, dan ketepatan waktu laporan berkala.” ujarnya.

    Pada diskusi panel sesi I bertajuk Penguatan Manajemen Data dalam Asuransi Umum, topik yang diangkat adalah “Enhancing Industry Data Management to Strengthen the Resilience and Competitiveness of Non-Life Insurance Sector.”

    Sesi ini mengupas pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi guna memperkuat daya saing industri asuransi umum.

    Narasumbernya adalah Kurnia Yuniakhir selaku Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK, serta Rianto Ahmadi, Direktur Teknik Indonesia Financial Group (IFG), dan dari Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, yang membahas berbagai tantangan serta peluang dalam pengelolaan data industri asuransi umum.

    Salah satu isu utama yang diangkat adalah urgensi pembentukan badan pengelola data terintegrasi yang independent dan dikelola oleh Pemerintah, guna meningkatkan transparansi dan akurasi dalam industri perasuransian. 

    “Dengan total aset mencapai 619,23 triliun dari sektor asuransi jiwa dan asuransi umum mencapai 252,37 triliun rupiah, kita bisa melakukan reformasi sektor asuransi dengan cara penguatan modal dan pendalaman pasar, juga penerapan standar internasional,” kata Kurnia Yuniakhir.

    Standarisasi data dan format pelaporan juga menjadi perhatian utama, mengingat pentingnya sistem data yang seragam dalam meningkatkan efisiensi klaim serta akurasi penilaian risiko, sehingga memungkinkan industri asuransi untuk lebih adaptif terhadap dinamika pasar dan regulasi.

    Selain itu, forum ini juga menyoroti implementasi teknologi digital sebagai faktor kunci dalam memperkuat tata kelola transaksi reasuransi.

    Pemanfaatan inovasi seperti cloud computing, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan blockchain dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses klaim, serta memitigasi risiko fraud di industri asuransi umum.

    Dengan sinergi antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri, diharapkan transformasi digital dan optimalisasi pengelolaan data dapat mendorong daya saing sektor asuransi nasional di tengah lanskap bisnis yang semakin kompleks.

    Sebagai tindak lanjut dari inisiatif taksonomi data asuransi, yang sebelumnya ditandatangani oleh Indonesia Re dan Indonesia Financial Group (IFG) dalam Indonesia Re CEO Forum 2024, forum ini mendorong implementasi pemetaan Chart of Account (CoA) teknik dan master library di industri asuransi secara konsisten.

    Langkah ini bertujuan untuk memperkuat analisis risiko, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan kepatuhan regulasi dalam transaksi reasuransi.

    Forum ini juga menggarisbawahi pentingnya percepatan transformasi digital sesuai dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023–2027 yang dirumuskan oleh OJK, guna meningkatkan literasi asuransi, jangkauan pemasaran, serta kualitas layanan industri.

    Sesi diskusi panel II mengupas topik Transformasi dan Koordinasi Skema Employee Benefit dan Asuransi Kesehatan yang membahas strategi optimalisasi pengelolaan data dan koordinasi dalam industri asuransi kesehatan serta skema employee benefit.

    Sesi diskusi ini menghadirkan narasumber dari Marsh Mercer Benefit, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Asuransi Sompo Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Mereka mengulas membahas berbagai tantangan dan solusi dalam asuransi jiwa dan kesehatan. Salah satu isu utama yang dibahas adalah standarisasi data klaim asuransi kesehatan guna meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses administrasi.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 juga menyoroti pentingnya koordinasi mengenai operasional antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta dalam mekanisme Coordination of Benefit (COB) agar dapat mengurangi tumpang tindih klaim yang dikhawatirkan terjadi dalam operasional opsi ini.

    Untuk meningkatkan efektivitas penjaminan manfaat kesehatan dan mengurangi beban biaya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan, Dr. Mokhammad Cucu Zakaria, menekankan urgensi penataan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (KAPJ).

    “Penerapan selisih biaya dalam layanan kesehatan tidak boleh mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap JKN. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas untuk mencegah potensi fraud dan memastikan standar tarif rumah sakit yang transparan,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti manfaat KAPJ dalam menurunkan belanja out-of-pocket (OOP) peserta serta integrasi sistem penjaminan antara BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan tambahan (AKT), dan rumah sakit guna mewujudkan sistem pembayaran yang lebih efisien.

    Diskusi juga membahas urgensi pengembangan data center khusus asuransi kesehatan yang dapat memastikan keakuratan informasi serta mempercepat proses klaim, sehingga memberikan manfaat yang lebih optimal bagi peserta asuransi.

    Mitigasi risiko fraud dalam klaim asuransi kesehatan menjadi perhatian penting dalam forum ini, di mana integrasi sistem data berbasis teknologi digital, seperti blockchain dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dipandang sebagai solusi strategis dalam meningkatkan keamanan dan akuntabilitas industri asuransi kesehatan di Indonesia.

    Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim asuransi kesehatan di Indonesia mencapai Rp20,83 triliun pada 2023, meningkat 24,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    Sementara itu, laporan Mercer Marsh Benefits Health Trends 2023 menunjukkan bahwa biaya kesehatan di Indonesia meningkat 13,6% pascapandemi, lebih tinggi dibandingkan rata-rata regional Asia sebesar 11%.

    Dengan tantangan tersebut, forum ini menyoroti perlunya regulasi yang lebih jelas terkait standarisasi data dan mekanisme klaim asuransi kesehatan, guna meningkatkan efisiensi operasional serta memastikan keberlanjutan skema perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    “Melalui Indonesia Re CEO Forum 2025, kami berharap dapat mendorong langkah konkret dalam memperkuat tata kelola data, meningkatkan transparansi transaksi reasuransi, serta memastikan bahwa industri asuransi Indonesia semakin kompetitif dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan global,” kata  Delil Khairat, Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re.

    Lewat forum ini, Indonesia Re berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem industri perasuransian yang lebih sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.

     

     

  • Legislator Demokrat Fathi: Masyarakat Harus Merasakan Manfaat Maksimal dari Asuransi – Halaman all

    Legislator Demokrat Fathi: Masyarakat Harus Merasakan Manfaat Maksimal dari Asuransi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi, menekankan pentingnya peran industri jasa keuangan dalam meningkatkan edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat. 

    Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

    Dalam pertemuan tersebut, Fathi menyoroti implementasi edukasi keuangan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), serta regulasi turunannya seperti POJK No. 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan dan POJK No. 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen di sektor jasa keuangan.

    Fathi menekankan bahwa asuransi seharusnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar produk finansial yang sulit dipahami atau diakses.

    “Saya ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat tinggi dari asuransi. Bangun tidur pun, kita harus sudah berpikir tentang perlindungan finansial, baik untuk kesehatan, keselamatan, maupun aset berharga yang kita miliki. Jangan sampai masyarakat merasa asuransi hanya membebani, tanpa memahami keuntungannya,” ujar Fathi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Lebih lanjut, Fathi mendorong agar industri asuransi lebih aktif dalam memberikan edukasi yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. 

    Menurutnya, masih banyak masyarakat yang ragu menggunakan produk asuransi karena kurangnya pemahaman dan kepercayaan terhadap industri ini.

    “Saya minta asosiasi dan pelaku industri asuransi tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan transparan. Jangan sampai masih ada kasus-kasus klaim sulit cair yang membuat kepercayaan publik menurun,” kata dia.

    Komisi XI DPR RI, lanjut Fathi, akan terus mengawal kebijakan terkait literasi dan inklusi keuangan agar sejalan dengan kepentingan masyarakat.

    Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pelaku industri asuransi dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat dan berkeadilan.

    Dengan meningkatnya pemahaman dan akses terhadap produk asuransi, diharapkan masyarakat bisa lebih terlindungi secara finansial dan memiliki jaminan perlindungan di berbagai aspek kehidupan.

  • Prospek Industri Asuransi Jiwa 2025: Masih Positif tapi Penuh Tantangan – Page 3

    Prospek Industri Asuransi Jiwa 2025: Masih Positif tapi Penuh Tantangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Industri asuransi jiwa di Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2025, didukung oleh inovasi produk serta adaptasi terhadap regulasi baru di sektor asuransi.

    Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, menegaskan bahwa kesiapan industri dalam menghadapi perubahan regulasi akan menjadi kunci dalam meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat.

    Peluang Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa di 2025

    Seiring dengan perkembangan ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial, industri asuransi jiwa memiliki potensi besar untuk bertumbuh.

    Tren digitalisasi juga memberikan peluang bagi perusahaan asuransi untuk menghadirkan layanan yang lebih efisien dan mudah diakses oleh nasabah.

    Selain itu, implementasi mekanisme Coordination of Benefit (CoB) dan penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Asuransi Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan keandalan layanan asuransi serta memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Indonesia.

    Dengan adanya inovasi dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran berbasis digital, perusahaan asuransi berpeluang untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

    “Kami optimistis bahwa langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan nasabah, tetapi juga memperkuat pertumbuhan industri asuransi jiwa secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Budi Tampubolon dikutip dari ANTARA, Selasa (11/3/2025).

    Direspon Pelaku Industri

    Dalam menyongsong peluang di 2025 ini, pelaku industri berlomba-lomba menciptakan inovasi. Salah satunya PT AIA FINANCIAL (AIA). 

    AIA resmi meluncurkan AIA Inspire, produk asuransi jiwa tradisional yang menawarkan manfaat dana tunai tahunan terjamin hingga usia 99 tahun. Produk ini hadir untuk memberikan perlindungan finansial yang kuat bagi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian mereka.

    Chief Marketing Officer AIA, peluncuran AIA Inspire adalah wujud komitmen AIA dalam membantu keluarga Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik.

    “Kami menghadirkan solusi keuangan inovatif yang tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga menginspirasi nasabah untuk mewujudkan impian mereka, bahkan hingga generasi berikutnya,” ujar Kathryn.

    AIA Inspire dirancang untuk mendukung berbagai aspirasi finansial, mulai dari:

    Lajang yang ingin memiliki dana tunai untuk kebutuhan pribadi.
    Orangtua muda yang ingin merencanakan pendidikan anak dengan lebih matang.
    Pekerja profesional yang mempersiapkan dana pensiun sejak dini.
    Kakek dan nenek yang ingin mewujudkan impian hingga ke generasi cucu.

    Dengan manfaat Dana Tahunan yang diberikan mulai dari tahun ke-6 hingga usia 99 tahun, AIA Inspire memastikan setiap nasabah memiliki dukungan finansial berkelanjutan.

     

  • Mengenal Profesi Agen Asuransi: Definisi, Kriteria hingga Tantangan – Page 3

    Mengenal Profesi Agen Asuransi: Definisi, Kriteria hingga Tantangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Agen memiliki peran penting dalam industri asuransi. Terutama di Indonesia, selam ini agen asuransi menjadi ujung tombak jalur distribusi pemasaran alias perpanjangan tangan dari perusahaan asuransi.

    Agen asuransi bertugas meyakinkan nasabah maupun calon nasabah sebelum memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan finansial atau perlindungan dari nasabah dan calon nasabah. Tentu saja, agen asuransi juga harus menjelaskan risiko-risiko yang dihadapi nasabah atau calon nasabah.  

    VP of Agency & Affinity PT Sompo Insurance Indonesia Rusdi Syarif menjelaskan, saat ini agen juga menjadi satu potensi jalur bisnis yang berkembang, karena dari sisi pendapatan juga menjanjikan.

    “Meskipun begitu, ada persyaratan dan tantangan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang agen yang sukses,” jelas dia dalam keterangan tertuis, Jumat (21/2/2025).

    Nah, mau tahu seluk beluk mengenai agen asuransi? Simak penjelasannya berikut:

    Definisi Agen Asuransi

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan agen asuransi sebagai orang yang bekerja sendiri atau pada badan usaha, yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk Asuransi atau produk Asuransi Syariah, berdasarkan POJK No. 23 Tahun 2023.

    Definisi ini berlaku untuk agen asuransi jiwa maupun agen asuransi umum. Untuk menjadi seorang agen asuransi, tidak diperlukan latar belakang pendidikan yang khusus, namun agen tersebut wajib memiliki sertifikat.

    Untuk Sertifikat dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) atau Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Persyaratan ini diperlukan untuk menjadi agen asuransi bagi nasabah ritel. Khusus untuk agen korporat, selain sertifikat dari AAUI / AAJI, agen juga harus memiliki sertifikat dari OJK.