Organisasi: AAJI

  • LPS dan 4 asosiasi asuransi teken sinergi persiapan penjaminan polis

    LPS dan 4 asosiasi asuransi teken sinergi persiapan penjaminan polis

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) –

    Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama empat asosiasi industri asuransi di Indonesia menandatangani kerja sama persiapan aktivasi program penjaminan polis (PPP) yang mulai dilaksanakan pada 2028.

    “Perlindungan konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan adalah dua aspek yang menjadi pertimbangan utama untuk PPP,” kata Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Penjaminan Polis Ferdinan D. Purba di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

    Penandatangan kerja sama itu dilakukan bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), dan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) di sela puncak Hari Asuransi 2025 di Nusa Dua, Bali.

    Ada pun kerja sama LPS dengan asosiasi industri asuransi itu meliputi beberapa ruang lingkup yakni penyediaan tenaga ahli di sektor asuransi dalam mendukung persiapan dan pelaksanaan PPP.

    Kemudian, kerja sama penyelenggaraan edukasi, sosialisasi, dan publikasi kepada perusahaan asuransi serta masyarakat dalam rangka peningkatan literasi mengenai PPP.

    Selain itu, kerja sama pendidikan dan pelatihan di bidang asuransi dan kerja sama riset terkait industri asuransi.

    Saat ini, lanjut dia, LPS sedang merumuskan kebijakan pelaksanaan PPP dan kebijakan persiapan likuidasi perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah yang rencananya program itu mulai aktif pada 2028.

    Rumusan kebijakan PPP dan likuidasi asuransi tersebut disusun mempertimbangkan tantangan industri asuransi masa kini dan masa depan.

    “Apabila dinamika dalam sektor keuangan menuntut kami menerapkan ini di awal, tentu dengan dukungan dari otoritas (OJK), asosiasi dan pelaku industri, kami yakin kami bisa melakukan lebih awal dibandingkan waktu paling lama yang disyaratkan dalam undang-undang (UU),” ucapnya.

    Pihaknya akan menjadi otoritas penjaminan polis sesuai UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (UU P2SK).

    Sesuai UU P2SK, fungsi LPS diperluas untuk menjamin polis asuransi dan melakukan penyelesaian permasalahan perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah yang dicabut izin usahanya oleh OJK.

    PPP merupakan mekanisme yang serupa dengan penjaminan simpanan di sektor perbankan dan sudah umum diselenggarakan di sejumlah negara.

    “Berdasarkan praktik internasional dari berbagai negara, sumber dana program ini umumnya berasal dari premi perusahaan asuransi yang menjadi peserta PPP,” ucapnya.

    Apabila PPP terlaksana, lanjut dia, maka akan menguntungkan kepentingan publik khususnya pemegang polis, dengan adanya komunikasi positif antara LPS sebagai penjamin polis dengan pelaku industri asuransi.

    Sementara itu, Ketua AAUI Budi Herawan mengungkapkan kerja sama itu merupakan salah satu tonggak besar perjalanan industri asuransi tanah air.

    PPP, lanjut dia, yang saat ini dalam tahap penyusunan peraturan pemerintah (PP), akan menguatkan sektor keuangan nasional.

    “Tapi dengan catatan bahwa implementasi dilakukan bertahap dan terukur utamanya dengan memperhatikan kesiapan industri,” ucap Budi.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IFG Life Sudah Bayar Klaim hingga Rp 22,5 T

    IFG Life Sudah Bayar Klaim hingga Rp 22,5 T

    Jakarta

    PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) membukukan perolehan premi konsolidasi sebesar Rp 3,74 triliun atau naik 4,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 3,58 triliun. Capaian ini diklaim lebih baik dibanding pertumbuhan premi industri berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di semester I 2025, yakni sebesar 3,6%.

    Selain itu, IFG Life juga telah membayar klaim kepada pemegang polis lebih dari Rp 22,5 triliun kepada 450 ribu peserta sejak berdiri pada Oktober 2020 hingga September 2025. Manajemen IFG Life menyebut, pembayaran klaim ini menjadi bentuk komitmen perusahaan kepada pemegang polis asuransi.

    “IFG Life telah menunaikan pembayaran klaim lebih dari Rp 22,5 triliun kepada lebih dari 450.000 peserta sejak berdiri pada Oktober 2020 hingga September 2025. Nilai ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan hak-hak pemegang polis terpenuhi sesuai ketentuan,” tulis Corporate Secretary IFG Life, Gatot Haryadi, dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

    IFG Life juga membukukan laba komprehensif sebesar Rp 465,4 miliar dengan rugi setelah pajak sebesar Rp 119 miliar hingga September 2025. Perseroan juga mencatat ekuitas sebesar Rp 5,96 triliun, lebih tinggi dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp 500 miliar tahun 2026 dan Rp 1 triliun di 2028.

    Kemudian di sisi Rasio Kecukupan Modal (RBC), IFG Life membukukan sebesar 214,97% dari batas minimum OJK sebesar 120%. Perseroan juga mencatat total aset sebesar Rp 33,91 triliun hingga September 2025.

    “Bagi IFG Life, kepercayaan nasabah adalah aset terbesar. IFG Life akan terus menegakkan prinsip tata kelola yang baik dan kehati-hatian dalam setiap kebijakan bisnis, serta memastikan kewajiban dalam bentuk pembayaran klaim kepada pemegang polis tetap terlaksana dengan tepat waktu,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Cara Industri Asuransi Tarik Minat Masyarakat Berasuransi – Page 3

    Cara Industri Asuransi Tarik Minat Masyarakat Berasuransi – Page 3

    Sebelumnya, PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pencapaian tertinggi pada Semester I Tahun 2025.  Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terkait pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) hingga Semester I 2025, BRI Life berhasil menempati posisi teratas di industri asuransi jiwa dengan mencatatkan APE sebesar Rp2,0 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 29,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dan optimalnya pada strategi bisnis BRI Life yang didukung sinergi kuat dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dan FWD Management Holding Limited (FWD).

    Melalui jaringan perbankan dan industri pasar yang luas serta dengan pendekatan yang inovatif, BRI Life terus menyediakan solusi perlindungan finansial terbaik bagi nasabah, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di industri asuransi jiwa.

    “Kontribusi terbesar terhadap pencapaian gemilang ini berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2% atau setara Rp1,3 triliun. Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, yaitu melesat 216,6% secara tahunan (YoY) dengan nilai mencapai Rp516,8 miliar,” kata Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto dalam keterangan tertulis, Kamis (

    Pertumbuhan impresif di lini bisnis korporasi utamanya didorong oleh peningkatan signifikan pada produk asuransi kesehatan BRI Life, yang tumbuh sebesar 402,4% secara tahunan (YoY).

    Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai dengan pengelolaan swakelola TPA.

     

  • Industri Asuransi Jiwa Diproyeksi Tumbuh Subur, Ini Pemicunya – Page 3

    Industri Asuransi Jiwa Diproyeksi Tumbuh Subur, Ini Pemicunya – Page 3

    PT Asuransi BRI Life (BRI Life), meluncurkan produk terbaru Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga “ARUNIKA”. ARUNIKA merupakan produk asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance) yang dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada pemegang polis sepanjang hidup.

    Pertumbuhan industri asuransi hingga akhir 2024 menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi. Seiring dengan tren positif tersebut, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukan bahwa produk asuransi jiwa tradisional masih mendominasi pasar, dengan kontribusi 65,2% dari total premi. Nilai ini mengalami pertumbuhan sebesar 15,6%, mencapai Rp30,95 triliun.

    Peluncuran Produk Asuransi ARUNIKA

    Menjawab meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa, BRI Life menghadirkan produk terbaru, Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga ARUNIKA.

    Produk ini dirancang sebagai solusi perlindungan jiwa yang komprehensif, sekaligus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan segmen masyarakat kelas menengah di Indonesia.

    Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menerangkan bahwa, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi jiwa tradisional terus menunjukan pertumbuhan positif, hal ini tercermin dari pertumbuhan asuransi jiwa yang konsisten setiap tahunnya, sebagai indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi.

    “Kami memahami pentingnya perlindungan asuransi bagi keluarga Indonesia. Hal tersebut mendorong kami untuk meluncurkan produk Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga ARUNIKA, sebuah produk asuransi yang dirancang untuk memberikan ketenangan jangka panjang bagi keluarga Indonesia melalui perlindungan seumur hidup, dengan besaran premi yang terjangkau yakni mulai Rp6 juta per tahun, dan Nilai Tunai yang bertumbuh seiring dengan berjalannya pertanggungan hingga akhir masa asuransi” tutur Aris.

     

     

  • Perluas Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital – Page 3

    Perluas Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital – Page 3

    Sebelumnya, PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pencapaian tertinggi pada Semester I Tahun 2025.  Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terkait pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) hingga Semester I 2025, BRI Life berhasil menempati posisi teratas di industri asuransi jiwa dengan mencatatkan APE sebesar Rp2,0 triliun.

    Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 29,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dan optimalnya pada strategi bisnis BRI Life yang didukung sinergi kuat dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dan FWD Management Holding Limited (FWD).

    Melalui jaringan perbankan dan industri pasar yang luas serta dengan pendekatan yang inovatif, BRI Life terus menyediakan solusi perlindungan finansial terbaik bagi nasabah, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di industri asuransi jiwa.

    “Kontribusi terbesar terhadap pencapaian gemilang ini berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2% atau setara Rp1,3 triliun. Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, yaitu melesat 216,6% secara tahunan (YoY) dengan nilai mencapai Rp516,8 miliar,” kata Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto dalam keterangan tertulis, Kamis (

    Pertumbuhan impresif di lini bisnis korporasi utamanya didorong oleh peningkatan signifikan pada produk asuransi kesehatan BRI Life, yang tumbuh sebesar 402,4% secara tahunan (YoY).

    Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai dengan pengelolaan swakelola TPA.

     

  • Aset Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp551,31 Triliun per Juni 2025

    Aset Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp551,31 Triliun per Juni 2025

    JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan bahwa total aset investasi industri asuransi jiwa tercatat sebesar Rp551,31 triliun hingga Juni 2025.

    Berdasarkan portofolio, ia mengatakan instrumen yang mengalami pertumbuhan paling signifikan adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 14,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp223,03 triliun.

    “(Penempatan investasi pada SBN) ini menjaminkan komitmen industri asuransi jiwa dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional,” ucap Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) AAJI Handojo Gunawan Kusuma mengutip Antara.

    Ia menyatakan penempatan pada SBN yang merupakan instrumen investasi jangka panjang juga merupakan salah satu strategi perusahaan asuransi jiwa untuk memenuhi liabilitas di masa mendatang.

    Selain SBN, industri asuransi jiwa juga menempatkan investasi pada bangunan dan tanah yang meningkat 6,2 persen yoy menjadi Rp16,99 triliun, serta penyertaan langsung yang tumbuh 7 persen yoy menjadi Rp29,15 triliun.

    Kinerja investasi industri asuransi jiwa juga tercatat positif pada instrumen emas yang melonjak 25,9 persen yoy menjadi Rp5,54 triliun.

    Sementara itu, penempatan investasi di deposito tercatat Rp33,71 triliun, atau turun 6,8 persen yoy, dengan kontribusi 6,1 persen dari total investasi.

    Handojo menuturkan bahwa penempatan investasi pada saham juga menurun 13,6 persen yoy menjadi Rp121,5 triliun.

    Meski pasar modal masih berfluktuasi, ia memastikan para pelaku industri asuransi jiwa menerapkan strategi investasi secara hati-hati dan sesuai regulasi dengan mengutamakan perlindungan jangka panjang bagi nasabah.

    Ia pun mengajak perusahaan asuransi jiwa untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik saat terjadi gejolak di pasar modal maupun fluktuasi instrumen lainnya.

    “Asuransi jiwa adalah kontrak jangka panjang, dan kami mengedepankan strategi investasi yang adaptif dan berorientasi dalam pelindungan nasabah, dan kami juga terus mendorong edukasi kepada pemegang polis agar tidak muncul kepanikan jika terjadi fluktuasi bersifat jangka pendek,” imbuh Handojo.

  • Prudential Syariah perkuat literasi keuangan generasi muda Yogyakarta

    Prudential Syariah perkuat literasi keuangan generasi muda Yogyakarta

    Jakarta (ANTARA) – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkuat literasi dan inklusi keuangan bagi generasi muda di Yogyakarta guna mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menegaskan generasi muda kini berada di garda depan untuk transformasi finansial Indonesia.

    “Senang sekali melihat generasi Z dan milenial yang kini semakin menyadari pentingnya perlindungan finansial. Mereka melihat langsung dampak pandemi dan menyadari bahwa risiko kehidupan nyata bisa terjadi kapan saja,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Melalui kegiatan Smart Financial Literacy (SmartFin Day) bersama Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, lanjutnya, pihaknya memberikan edukasi tentang keuangan dan asuransi berbasis syariah, serta bagaimana perlindungan berbasis syariah dapat menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang bijak dan berkelanjutan.

    “Edukasi ini menjadi penting terutama bagi anak muda yang ingin mulai merencanakan masa depan finansial mereka sejak dini serta membuat keputusan finansial yang tepat,” katanya.

    Menurut dia dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan dan asuransi, anak muda sebenarnya telah memiliki modal pengetahuan yang baik.

    Vivin menambahkan berbagai survei menunjukkan tren positif dalam kesadaran finansial anak muda Indonesia bahwa beberapa tahun terakhir, khususnya generasi millennial dan gen Z.

    Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari OJK menemukan bahwa di Indonesia, kelompok usia 18–25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni 73,22 persen, disusul kelompok usia 26–35 tahun sebesar 74,04 persen.

    Sedangkan dari sisi inklusi keuangan, kedua kelompok tersebut juga mencatat angka tertinggi masing-masing 89,96 persen dan 86,10 persen melebihi kelompok usia lainnya yakni 15-17 tahun, 36-50 tahun dan 51-79 tahun.

    “Partisipasi Prudential Syariah di SmartFin Day bersama AAJI sebagai salah satu upaya untuk menjangkau lebih banyak generasi muda, meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan dan memiliki proteksi berbasis syariah, serta memperkuat posisi asuransi sebagai pilar penting perekonomian nasional,” demikian Vivin.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Capai APE Teratas, BRI Life pertahankan predikat prestisius industri asuransi jiwa 

    Capai APE Teratas, BRI Life pertahankan predikat prestisius industri asuransi jiwa 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Semester I 2025:

    Capai APE Teratas, BRI Life pertahankan predikat prestisius industri asuransi jiwa 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 03 Agustus 2025 – 21:45 WIB

    Elshinta.com – PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pencapaian tertinggi pada Semester I Tahun 2025.  Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terkait pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) hingga Semeseter I 2025, BRI Life berhasil menempati posisi teratas di industri asuransi jiwa dengan mencatatkan APE sebesar Rp Rp2,0 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 29,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dan optimalnya pada strategi bisnis BRI Life yang didukung sinergi kuat dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dan FWD Management Holding Limited (FWD). Melalui jaringan perbankan dan industri pasar yang luas serta dengan pendekatan yang inovatif, BRI Life terus menyediakan solusi perlindungan finansial terbaik bagi nasabah, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di industri asuransi jiwa.

    Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto memaparkan, kontribusi terbesar terhadap pencapaian gemilang ini berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2% atau setara Rp1,3 triliun. “Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, yaitu melesat 216,6% secara tahunan (YoY) dengan nilai mencapai Rp516,8 miliar,” kata Aris. 

    “Pertumbuhan impresif di lini bisnis korporasi utamanya didorong oleh peningkatan signifikan pada produk asuransi kesehatan BRI Life, yang tumbuh sebesar 402,4% secara tahunan (YoY). Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai dengan pengelolaan swakelola TPA,” ujarnya.

    Pencapaian lain yang diraih oleh BRI Life adalah keberhasilan dalam mempertahankan pengelolaan rasio klaim dan manfaat secara optimal, dimana rasio klaim BRI Life tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri. Keberhasilan ini tidak terlepas dari inisiatif BRI Life pada awal tahun 2025, yang berfokus pada peningkatan layanan asuransi kesehatan melalui penyediaan layanan dan produk managed care yang inovatif.

    Dari sisi kontribusi kepada pemegang saham, BRI Life juga berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 419,2 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 32,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat Risk Based Capital (RBC) BRI Life berada pada level 579,6% di Semester I 2025, melampaui ambang batas minimum yang ditetapkan oleh OJK. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta pengelolaan portofolio yang semakin solid dan kuat.

    Dalam upaya menjaga momentum positif dan terus meningkatkan kinerja pada Semester II di 2025, serta untuk memenuhi kebutuhan nasabah di segmen bancassurance ritel, BRI Life telah meluncurkan produk terbaru bernama ARUNIKA. Produk ini dirancang untuk mengoptimalkan penetrasi di segmen tersebut sebagai upaya memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai tambah bagi nasabah.

    Menurut Aris, pertumbuhan APE sepanjang Semester I di tahun 2025 ini menegaskan posisi BRI Life di industri asuransi jiwa nasional. Keberhasilan ini merupakan hasil dari dukungan kerja sama strategis, kolaborasi yang efektif, serta dukungan penuh dari seluruh jajaran manajemen BRI Life termasuk dedikasi dan kerja keras seluruh Insan BRI Life dalam menciptakan inovasi pengembangan produk dan kualitas pelayanan yang selaras dengan kebutuhan nasabah.

    “Pencapaian di Semester I di 2025 ini adalah bukti komitmen kami untuk memberikan perlindungan terbaik dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, dan kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan guna mempertahankan posisi terdepan di industri,” tutup Aris.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Laba BRI Life Naik Jadi Rp 419 Miliar di Semester I 2025

    Laba BRI Life Naik Jadi Rp 419 Miliar di Semester I 2025

    Jakarta

    PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan kinerja positif pada Semester I 2025. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), BRI Life menduduki peringkat pertama dalam pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) dengan nilai sebesar Rp 2 triliun. Angka tersebut tumbuh 29,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan ini didorong oleh strategi bisnis perusahaan yang terintegrasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) serta FWD Management Holding Limited (FWD). Melalui jaringan distribusi perbankan dan pendekatan bisnis yang adaptif, BRI Life terus berupaya menyediakan produk perlindungan finansial bagi nasabah.

    Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menyampaikan, “Kontribusi terbesar terhadap pencapaian gemilang ini berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2% atau setara Rp 1,3 triliun. Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, yaitu melesat 216,6% secara tahunan (YoY) dengan nilai mencapai Rp 516,8 miliar,” kata Aris dalam keterangannya, Minggu (3/8/2025).

    Aris menjelaskan bahwa peningkatan pada lini korporasi terutama didorong oleh pertumbuhan produk asuransi kesehatan BRI Life sebesar 402,4% YoY.

    “Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai dengan pengelolaan swakelola TPA,” ujarnya.

    Selain mencatatkan pertumbuhan APE, BRI Life juga melaporkan laba Rp 419,2 miliar pada Semester I 2025, meningkat 32% YoY. Tingkat Risk Based Capital (RBC) perusahaan tercatat sebesar 579,6%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Perusahaan juga mencatat rasio klaim yang lebih rendah dibanding rata-rata industri. Hal ini dikaitkan dengan upaya peningkatan layanan asuransi kesehatan sejak awal 2025 melalui penyediaan produk managed care yang lebih terintegrasi.

    Untuk mendukung pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini, BRI Life telah meluncurkan produk baru bernama ARUNIKA. Produk ini ditujukan untuk memperkuat penetrasi di segmen bancassurance ritel.

    “Pencapaian di Semester I di 2025 ini adalah bukti komitmen kami untuk memberikan perlindungan terbaik dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, dan kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan guna mempertahankan posisi terdepan di industri,” tutup Aris.

    (rrd/rrd)

  • Cara Industri Asuransi Tarik Minat Masyarakat Berasuransi – Page 3

    Produk Asuransi Jiwa Tradisional Masih Dominasi Pasar, Kontribusi 65% – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi BRI Life (BRI Life), meluncurkan produk terbaru Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga “ARUNIKA”. ARUNIKA merupakan produk asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance) yang dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada pemegang polis sepanjang hidup.

    Pertumbuhan industri asuransi hingga akhir 2024 menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi. Seiring dengan tren positif tersebut, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukan bahwa produk asuransi jiwa tradisional masih mendominasi pasar, dengan kontribusi 65,2% dari total premi. Nilai ini mengalami pertumbuhan sebesar 15,6%, mencapai Rp30,95 triliun.

    Peluncuran Produk Asuransi ARUNIKA

    Menjawab meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa, BRI Life menghadirkan produk terbaru, Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga ARUNIKA. Produk ini dirancang sebagai solusi perlindungan jiwa yang komprehensif, sekaligus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan segmen masyarakat kelas menengah di Indonesia.

    Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menerangkan bahwa, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi jiwa tradisional terus menunjukan pertumbuhan positif, hal ini tercermin dari pertumbuhan asuransi jiwa yang konsisten setiap tahunnya, sebagai indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi.

    “Kami memahami pentingnya perlindungan asuransi bagi keluarga Indonesia. Hal tersebut mendorong kami untuk meluncurkan produk Asuransi Unggulan Pilihan Keluarga ARUNIKA, sebuah produk asuransi yang dirancang untuk memberikan ketenangan jangka panjang bagi keluarga Indonesia melalui perlindungan seumur hidup, dengan besaran premi yang terjangkau yakni mulai Rp6 juta per tahun, dan Nilai Tunai yang bertumbuh seiring dengan berjalannya pertanggungan hingga akhir masa asuransi” tutur Aris.