Liputan6.com, Banyuwangi Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di wilayah Selat Bali kembali diperpanjang selama tujuh hari ke depan dengan menggunakan kekuatan kewilayahaan.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno mengatakan, Operasi SAR lanjutan akan disesuaikan dengan kebutuhan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan, yaitu Kantor SAR Surabaya Jawa Timur, Pos SAR Banyuwangi, jajaran TNI dan Polri.
“Mulai Diploairud Polda Jatim, dan jajaran yang ada di Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, termasuk di Denpasar Bali dan jajaranya, selanjutnya TNI AL yakni Lanal Banyuwangi, kemudian pemerintah daerah, BMKG Banyuwangi, sementara tim DVI Polda Jatim masih tetap melaksanakan tugas identifikasi tiga korban,” ujar Eko, saat menggelar Konfrensi Pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Senin malam (14/7/2025).
Eko juga mengatakan, selama perpanjangan tujuh hari ke depan dengan pertimbangan lainya, pihaknya akan terus bersinergi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat masih ada korban yang belum ditemukan, menurutnya penyesuaian operasi SAR dengan unsur yang terlibat sesuai yang dibutuhkan.
Untuk kepentingan investigasi dan keselamatan pelayaran, kegiatan dapat dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait sesuai perundang-undangan yang berlaku.
“Semoga ini dapat memberikan ketenangan kepada keluarga korban yang anggota keluarganya masih belum ditemukan serta memberikan ketenagan kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dalam kurun waktu ke depan,” tuturnya.
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan tengah mempersiapkan tim teknis untuk melaksanakan pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya setelah berhasil mememvisualisasi bangkai kapal dalam posisi terbalik di dasar laut Selat Bali.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283131/original/079922900_1752533559-Screenshot_2025-07-14-20-46-21-83.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)