Ongkos Ojol Meroket Imbas Demo 25 Agustus, Warga Pilih Bertahan di Stasiun Palmerah Megapolitan 25 Agustus 2025

Ongkos Ojol Meroket Imbas Demo 25 Agustus, Warga Pilih Bertahan di Stasiun Palmerah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Agustus 2025

Ongkos Ojol Meroket Imbas Demo 25 Agustus, Warga Pilih Bertahan di Stasiun Palmerah
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga terjebak di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, akibat unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).
Salah satu warga yang terdampak adalah Suci (30), seorang karyawan swasta. Ia mengaku mulai terjebak di stasiun sejak sekitar pukul 16.08 WIB.
Saat itu, pihak stasiun menginformasikan adanya hambatan pengoperasian KRL Commuter Line akibat demonstrasi.
“Saya tanya ke petugas di stasiun dan dibenarkan bahwa kereta dari dan menuju Stasiun Palmerah tidak beroperasi. Dan kereta yang melaju dari arah Rangkasbitung hanya beroperasi hingga Stasiun Kebayoran,” ujar Suci kepada
Kompas.com.
Suci juga mendengar kabar bahwa penumpang di Stasiun Kebayoran ikut tertahan karena dampak aksi unjuk rasa tersebut.
Untuk pulang ke rumahnya di daerah Pondok Petir, Kota Depok, Suci mencoba mencari transportasi alternatif dengan menggunakan ojek 
online
(ojol).
Namun, ongkos yang ditawarkan melonjak drastis hingga mencapai kisaran Rp 122.000.
Padahal, kata Suci, ongkos ojol biasanya dari Pondok Petir-Palmerah tidak pernah menyentuh Rp 80.000.
“Namun saya mengurungkan niat karena terlalu mahal. Kalau Go-Ride sekitar Rp 122.000 karena kondisi sudah gelap dan hujan ya saya cek ongkos Go-Car,” kata Suci.
Usai dicek, justru harga ongkos untuk taksi
online
(taksol) tersebut, justru jauh lebih mahal.
“Setelah saya cek malah lebih terkejut lagi karena ongkos Go-Car Rp 222.000,” sambungnya.
Karena tarif yang terlalu mahal, Suci akhirnya memilih bertahan di stasiun hingga KRL kembali beroperasi.
Sekitar pukul 17.18 WIB, ia baru bisa menaiki salah satu kereta tujuan Stasiun Tanah Abang yang sempat berhenti di Palmerah.
“Padahal itu peron menuju Tanah Abang, namun kereta dibuat jadi arus balik lagi ke Parung Panjang (di rel yang sama),” jelasnya.
Sebelumnya, beredar luas kabar di media sosial mengenai rencana aksi unjuk rasa pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI.
Aksi yang disebut bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” itu digelar untuk memprotes sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat.
Salah satu tuntutan yang disuarakan adalah penolakan terhadap rencana kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI, di tengah kondisi ekonomi yang melemah.
Pantauan di lokasi, massa dari berbagai kalangan mulai memadati area depan Gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, sejak pagi hari.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.