Okupansi Anjlok, Badai Efisiensi Buat Hotel di Depok Rugi Miliaran

Okupansi Anjlok, Badai Efisiensi Buat Hotel di Depok Rugi Miliaran

Depok, Beritasatu.com – Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah mulai berdampak serius pada sektor perhotelan di Depok, Jawa Barat. Sejumlah hotel mengalami penurunan pendapatan secara drastis, bahkan mencatatkan kerugian hingga miliaran rupiah akibat minimnya kegiatan rapat, pelatihan, hingga pertemuan resmi yang selama ini menjadi andalan.

Salah satu yang terdampak adalah Hotel Savero di Jalan Margonda Raya. Manajer Hotel Savero, Rahmawati menyebut, penurunan okupansi dan penyewaan ruang meeting sangat terasa sejak pertengahan 2025.

“Yang biasanya kita bisa 80% okupansi, sekarang 50% saja sudah bagus. Ruang meeting juga sepi. Padahal, dahulu bisa 6-8 kali dipakai sehari,” ungkapnya, Jumat (13/6/2025).

Kebijakan efisiensi yang dilakukan demi menjaga stabilitas keuangan negara telah mengurangi pesanan hotel dari instansi pemerintah maupun korporasi. Banyak hotel yang selama ini bergantung pada kegiatan resmi kini harus berjuang keras untuk bertahan.

Upaya promosi yang dilakukan hotel pun belum membuahkan hasil maksimal. Meski mulai mengalihkan fokus ke pasar wisatawan domestik dan keluarga, penghasilan dari segmen ini belum mampu menutup kerugian dari segmen meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).

“Kami mengandalkan tamu-tamu keluarga, tetapi pendapatannya jauh dari saat masih banyak meeting,” ujar Rahmawati.

Pelaku usaha perhotelan di Depok meminta dukungan konkret dari pemerintah daerah untuk membantu industri ini keluar dari tekanan berat. Mereka berharap ada regulasi atau insentif yang bisa menyeimbangkan antara efisiensi anggaran dan keberlangsungan usaha pada sektor jasa.

“Kami harap pemerintah tidak tinggal diam. Hotel juga penyumbang ekonomi daerah dan lapangan kerja,” tegas Rahmawati.