Ojol di Pontianak Dipukul Oknum TNI Hingga Patah Hidung, Ini Tanggapan Gojek
Tim Redaksi
PONTIANAK, KOMPAS.com
– Manajemen Gojek menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden kekerasan yang menimpa salah satu mitra pengemudi mereka, Teguh Sukma, pada Sabtu (20/8/2025).
Saat ini, Teguh mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan medis.
Director of Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, menjelaskan bahwa sejak awal kejadian, tim Gojek telah mendampingi mitra driver untuk mendapatkan penanganan medis.
“Termasuk mengurus administrasi BPJS Mitra serta kebutuhan lain yang diperlukan,” kata Ade dalam keterangan tertulis, Minggu (21/9/2025).
Selain memberikan santunan kepada keluarga, Gojek juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif pasca insiden.
Ade menegaskan, perusahaan mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan dan berharap penegak hukum menindaklanjuti kasus ini sesuai aturan.
“Kami memastikan pendampingan yang dibutuhkan mitra dan keluarga agar hak dan perlindungan yang semestinya dapat terpenuhi,” ujar Ade.
Sebelumnya, Teguh, yang merupakan pengemudi ojek online (ojol), menjadi korban pemukulan oleh oknum TNI di Jalan Panglima Aim, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Keponakan korban, Jani, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula saat Teguh selesai mengambil pesanan makanan untuk pelanggan.
Saat di jalan, mobil pelaku yang baru keluar dari ATM mundur tiba-tiba hingga hampir menabrak motor korban.
Teguh kemudian membunyikan klakson sebagai peringatan.
“Pelaku rupanya tersinggung, lalu mengejar pakai mobil dan mengadang om saya. Setelah sempat adu mulut, pelaku langsung memukul dengan siku. Cuma sekali, tapi keras, sampai hidungnya patah,” jelas Jani.
Akibat pukulan tersebut, hidung Teguh langsung mengeluarkan darah.
Rekan-rekannya kemudian membawanya ke RS Bhayangkara sebelum dirujuk ke RS Medika Djaya.
Oknum anggota TNI berinisial F, yang diduga memukul Teguh, mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya.
“Saya memohon maaf sedalam-dalamnya kepada keluarga. Saya khilaf dan menyesal,” kata F saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapomdam XII Tanjungpura, Pontianak, Sabtu (20/9/2025).
F juga memastikan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh biaya pengobatan korban.
“Saya bertanggung jawab penuh, termasuk biaya pengobatan korban,” ucapnya.
Saat ini, F telah diamankan di Mapomdam XII Tanjungpura.
Wakapendam XII Tanjungpura, Letkol Inf Agung W Palupi, menyatakan bahwa mediasi antara pihak keluarga korban, komunitas ojol, dan pelaku telah dilakukan, namun proses hukum tetap dilanjutkan.
“Hasil mediasi, proses hukum tetap berlanjut di persidangan militer. Kita tunggu hasilnya,” ujar Agung.
“Yang bersangkutan juga sudah menyampaikan permintaan maaf, tapi hukum tetap jalan,” tambah Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Ojol di Pontianak Dipukul Oknum TNI Hingga Patah Hidung, Ini Tanggapan Gojek Regional 21 September 2025
/data/photo/2025/09/21/68cff38b30571.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)