Nyambat, Tradisi Ajakan Gotong Royong ala Masyarakat Betawi

Nyambat, Tradisi Ajakan Gotong Royong ala Masyarakat Betawi

Liputan6.com, Jakarta – Dalam kehidupan bermasyarakat, orang-orang Betawi sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan gotong royong. Hal tersebut juga tercermin dalam tradisi nyambat, yakni ajakan untuk bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu.

Istilah nyambat bukan merupakan ekspresi kekesalan maupun keluhan. Istilah ini merujuk pada aktivitas sosial, gotong royong, dan saling peduli antarsesama.

Ajakan nyambat bersama kerap dilakukan saat masyarakat setempat akan membangun rumah, membajak sawah, atau sedang akan mengerjakan kegiatan berat lainnya yang membutuhkan bantuan orang banyak. Tradisi ini dilakukan secara sukarela, tanpa dibayar sepeser pun.

Tradisi ini sebenarnya mirip dengan tradisi rewang dan sinoman di Jawa. Hal ini membuktikan bahwa tradisi saling membantu dan meringankan beban sesama telah mengakar dalam diri masyarakat Indonesia.

Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, nyambat berarti mengajak orang lain untuk turut serta bergotong royong. Istilah ini berasal dari kata sambat yang berarti meminta bantuan atau pertolongan kepada orang lain.

Tradisi ini telah menjadi budaya turun temurun yang masih dilakukan hingga sekarang. Biasanya, masyarakat setempat akan dengan sukarela ikut mengerjakan sesuatu secara massal jika memang diperlukan.