Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, Senin (10/2/2025) masih tertekan.
Dari data Bloomberg pada pukul 10.33 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.352 per dolar AS atau melemah 70 poin (0,43%).
Dilansir dari Reuters, menguatnya dolar AS ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana tarif baru sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium ke AS. Tidak hanya rupiah, mata uang negara lain juga ikut tertekan.
Para analis memprediksi mata uang dari negara-negara yang menjadi target Donald Trump akan cenderung melemah terhadap dolar untuk membantu mengkompensasi sebagian pajak, sehingga ekspor mereka tetap kompetitif.
Selain itu, tarif impor juga dapat memberikan tekanan ke atas terhadap inflasi AS dan selanjutnya membatasi ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk melonggarkan kebijakan.
Selain melemahkan mata uang lain, termasuk nilai tukar rupiah, kebijakan tarif Donald Trump ini juga membuat saham-saham Asia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Di Korea Selatan, indeks utama turun 0,2%, dipimpin oleh kerugian pada saham produsen baja.
