Yogyakarta, Beritasatu.com – Apabila berkunjung ke kawasan Malioboro, Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas yang sudah melegenda, yaitu satai atau sate kere Beringharjo.
Meski nama “kere” dalam bahasa Jawa berarti “miskin,” rasa sate ini sama sekali tidak murahan. Bahkan, sate kere menjadi salah satu kuliner favorit baik bagi wisatawan maupun warga lokal karena kelezatannya yang unik dan harganya yang terjangkau.
Satai atau sate kere terbuat dari koyor, yaitu bagian otot atau lemak sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah khas dan dibakar hingga mengeluarkan aroma yang menggugah selera.
Saat disajikan, kuliner satu ini biasanya dilengkapi dengan bumbu kacang gurih-manis dan disajikan dengan lontong atau nasi. Beberapa penjual juga menambahkannya dengan pilihan sate jeroan sapi, daging sapi, atau ayam sebagai pendamping.
Salah satu tempat terkenal untuk menikmati sate kere adalah di sekitar Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Salah satu penjual legendaris adalah sate kere Mbah Sudinem. Kini berusia 73 tahun, Mbah Sudinem sudah berjualan di pasar Beringharjo sejak usia 15 tahun.
“Sudah lama sejak saya belum punya bojo (suami), sudah jualan sejak dahulu. Awalnya jualan buah, tetapi yang paling terkenal itu sate koyor (kere), sate ayam, sate daging sapi. Koyor itu bagian otot sapi, dahulu membeli daging itu rasanya mahal, tetapi koyor lebih murah,” ujarnya mengenang saat ditemui Beirtasatu.com belum lama ini.
Selain cita rasanya yang khas, suasana sederhana dan klasik di sekitar pasar semakin menambah pengalaman makan yang autentik. Satai atau sate kere ini merupakan bagian dari sejarah kuliner masyarakat Yogyakarta, yang sejak zaman dahulu telah menjadi makanan rakyat.
Salah seorang pembeli asal Tangerang, Banten, Kusumo, mengaku sengaja membeli sate kere di Beringharjo karena kerinduannya akan masa lalu saat masih tinggal di Jogja.
“Dahulu saya kecil di Jogja, dari SD sampai kuliah di sini, sering ke pasar belanja sama orang tua. Kangen dengan sate kere ini. Kalau ke Malioboro, pasti sempatkan makan sate kere. Rasanya tetap enak, dan yang jelas murah,” ujar Kusumo.
Dibandingkan dengan sate daging pada umumnya, sate kere jauh lebih murah namun tetap lezat. Harga sate kere di Beringharjo ini mulai dari Rp 3.000 per tusuk, dengan ukuran sate yang cukup besar.
Jika Anda sedang berada di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir ke Pasar Beringharjo dan mencicipi satai atau sate kere yang legendaris ini. Selain menikmati kelezatannya, juga turut melestarikan salah satu warisan kuliner khas Nusantara.
