Nikmat Berlipat Menyantap Sego Gandul, Kuliner Favorit Khas Pati di Surabaya

Nikmat Berlipat Menyantap Sego Gandul, Kuliner Favorit Khas Pati di Surabaya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kuahnya sedap mantap melimpah. Dengan aroma rempah yang kuat semakin terasa nikmatnya saat disatukan dengan guntingan empal atau babat.

Inilah Sego Gandul, kuliner favorit di Pati, Jawa Tengah.

Namun warga Surabaya tidak perlu jauh-jatuh ke Pati untuk merasakan sensasi menyantap Sego Gandul atau Nasi Gandul.

Salah satunya bisa dinikmati di tempat terbaik di Surabaya barat.

Tepatnya di Warung Pati yang tempatnya menyatu dengan Hotel Deka di Jalan HR Muhammad nomor 24 Surabaya.

Pengunjung bisa menikmati makanan khas Pati itu di tempat terbaik di hotel ini.

Berada di tempat terbaik, siapapun bisa menikmati kuliner favorit asal Pati itu.

Tidak hanya empal atau daging sapinya yang khas. Tapi babat hingga parunya juga rasanya kuat.

Empal dan aneka daging sapi itu diracik dengan bumbu yang kuat. Rasa manis enak itu makin menguatkan kenikmatan menyantap Nasi Gandul.

Kenikmatan itu makin disempurnakan dengan jeroan.

Semua bisa dipilih sesuai selera.

Bahkan ada juga pilihan lauk telur dan tempe. Tentu tempe khas Jateng yang terkenal enak.

“Ada sensasi manisnya. Tapi bukan manis enek. Manis yang sedap dan pas di lidah saya. Saya penasaran saja karena namanya unik. Nasi Gandul,” ucap Nawang, salah satu penikmat Nasi Gandul di Warung Pati Hotel Deka Surabaya, Kamis (30/1/2025).

Nasi Gandul memang unik.

Ada yang mengatakan bahwa disebut Nasi Gandul karena nasinya seperti menggantung di kuah.

Sebab kuliner ini disajikan dengan kuah melimpah, sehingga nasinya seperti menggantung.

Namun sejumlah sumber menyebut, Nasi Gandul dulu saat dijual keliling, nasinya itu dipikul. Menggantung. Gandul-gandul di tempat nasi.

Nasi ini mirip nasi gule tapi perpaduannya dengan daging sapi.

Yang khas adalah rasa dagingnya yang tidak hanya empuk. Tapi juga ada sedap manisnya.

Ada yang menyebut mirip daging semur. Namun ada pula yang menyamakan dengan daging bacem. Semua terasa enak dengan karakter yang kuat.

Nawang mengaku penasaran dengan disediakannya potongan daun di tepi nasi.

Katanya potongan daun ini yang dulu karena tidak ada sendok difungsikan sebagai sendok.

“Ini suru katanya,” kata Nawang.

Keunikan lain adalah Nasi Gandul ini tidak disajikan langsung dengan piring.

Namun piringnya itu dilapisi daun pisang. Daun yang biasa menyatu dengan aneka makanan ini juga menyatu dengan kuah melimpah.

Bisa jadi aroma alam dari daun ini yang menambah kenikmatan Sego Gandul.

Kuah yang panas ini dituang di atas lembaran daun pisang.

“Saya yang biasa di Surabaya saja suka. Apalagi yang asli Jateng,” tambah Nawang.

Tentu harga Nasi Gandul di Warung Pati menyesuaikan harga karena berada di hotel.

Namun untuk ukuran hotel, harga Nasi Gandul masih terjangkau.

Namun harga ini dipastikan sebanding dengan enaknya kuliner khas Pati itu.