NGO: World Bank

  • Bank Dunia Bawa Kabar Baik Buat China di 2024 & 2025

    Bank Dunia Bawa Kabar Baik Buat China di 2024 & 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia (World Bank) pada Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025. Hal ini terjadi setelah Negeri Tirai Bambu diliputi prospek yang lesu akibat hambatan di sektor properti.

    Dalam laporan CNBC International yang mengutip Reuters, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China sebesar 4,9% tahun ini, naik dari perkiraan pada bulan Juni sebesar 4,8%. Ini disebabkan efek pelonggaran kebijakan terkini Beijing dan kekuatan ekspor jangka pendek.

    “Mengatasi tantangan di sektor properti, memperkuat jaring pengaman sosial, dan meningkatkan keuangan pemerintah daerah akan sangat penting untuk membuka pemulihan yang berkelanjutan,” kata Mara Warwick, direktur negara Bank Dunia untuk China, dikutip Jumat (27/12/2024).

    “Penting untuk menyeimbangkan dukungan jangka pendek terhadap pertumbuhan dengan reformasi struktural jangka panjang,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

    Perekonomian terbesar kedua di dunia itu telah berjuang tahun ini, terutama karena krisis properti dan permintaan domestik yang lesu. Beijing sendiri telah menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% tahun ini, sebuah tujuan yang menurutnya dapat dicapai.

    Meski begitu, masih banyak tantangan yang mungkin dihadapi Negeri Panda itu. Di tahun 2025, Bank Dunia memperkirakan bahwa China hanya akan mengalami pertumbuhan hingga 4,5%.

    Hal ini dipengaruhi masih lemahnya konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, tarif AS yang diprediksi akan dijatuhkan kepada barang-barang Beijing saat Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ke depan.

    Untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, otoritas China dilaporkan telah sepakat untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan (Rp 6.665 triliun) tahun depan.

    Meski begitu, angka-angka tersebut belum akan diumumkan secara resmi hingga pertemuan tahunan parlemen China, Kongres Rakyat Nasional, pada bulan Maret 2025, sehingga masih dapat berubah sebelum itu.

    Sementara regulator perumahan akan terus berupaya untuk membendung penurunan lebih lanjut di pasar real estat China tahun depan, Bank Dunia mengatakan pemulihan sektor tersebut tidak diantisipasi hingga akhir tahun 2025.

    “Pertumbuhan pendapatan rumah tangga yang lebih lambat dan efek kekayaan negatif dari harga rumah yang lebih rendah diperkirakan akan membebani konsumsi hingga tahun 2025,” imbuh Bank tersebut.

    “Kelas menengah China telah berkembang secara signifikan sejak tahun 2010-an, mencakup 32% dari populasi pada tahun 2021, tetapi 55% masih tidak aman secara ekonomi, yang menggarisbawahi perlunya menciptakan peluang,” tambah Bank Dunia.

    (sef/sef)

  • Harga Minyak Lesu Imbas Libur Natal

    Harga Minyak Lesu Imbas Libur Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak melemah pada Kamis (26/12) sore waktu AS imbas sepinya perdagangan karena perayaan Natal.

    Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 32 sen atau 0,43 persen  ke US$73,26 per barel. Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup di US$69,62 per barel atau turun 0,68 persen dibanding sebelum  Selasa (24/12) atau sebelum Natal.

    Selain sepinya perdagangan, analis juga menyebut minyak tertekan penguatan dolar AS terus mencapai tonggak sejarah minggu lalu. Mereka menyebut dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga membuat permintaan turun dan harganya terjungkal.

    Namun tekanan akibat sepinya aktivitas perdagangan tertahan sentimen persetujuan  yang diberikan Otoritas  China terhadap penerbitan obligasi negara khusus senilai 3 triliun yuan (US$411 miliar) tahun depan untuk menghidupkan kembali perekonomian yang melemah beberapa waktu belakangan ini.

    “Menyuntikkan stimulus ke dalam perekonomian suatu negara menciptakan peningkatan permintaan, dan peningkatan permintaan mendorong harga lebih tinggi,” kata Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics.

    Tekanan juga tertahan proyeksi Bank Dunia yang dikeluarkan pada Kamis (26/12) kemarin bahwa pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025 akan naik.

    Meski naik, Bank Dunia memperingatkan bahwa lemahnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis, serta hambatan di sektor properti, akan terus membebani pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun depan.

    Pelemahan juga tertahan laporan mingguan terbaru  American Petroleum Institute mengenai persediaan minyak AS yang menunjukkan stok minyak mentah turun pekan lalu sebesar 3,2 juta barel.

    (agt/agt)

  • Jelang Libur Tahun Baru, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

    Jelang Libur Tahun Baru, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (27/12/2024). Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,43% ke level 7.066 pada perdagangan Selasa (24/12/2024).

    Analis Phintraco Sekuritas Nur Wachidah mengatakan, secara teknikal pada IHSG terbentuk upper shadow panjang serta masih terbentuk negative slope pada MACD.

    “Dengan demikian, IHSG berpotensi melemah uji support 7.000 pada Jumat (27/12/2024),” ujar Wachidah dalam risetnya di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain China kembali mengesahkan rencana pemberian stimulus, pada Kamis (26/12/2024). Stimulus tersebut berupa penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan atau setara dengan US$ 411 miliar pada 2025.

    Pada hari yang sama, World Bank juga menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025. PDB China diperkirakan tumbuh sebesar 4,9% pada 2024 naik dari 4,8% pada proyeksi sebelumnya.

    “Untuk 2025 PDB China diperkirakan sebesar 4,5% vs 4,1% pada proyeksi sebelumnya. Kedua hal tersebut berpotensi kembali memicu capital outflow di Indonesia,” tandasnya.

    Dari dalam negeri, hari perdagangan lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur Natal. Hal ini turut memengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar.

    Meskipun IHSG hari ini berpotensi terkoreksi, tetapi kinerja investasi berpotensi meningkat sejalan dengan kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian domestik.

  • Pekan Pendek, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

    Pekan Pendek, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

    Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi terkoreksi pada Jumat (27/12), setelah ditutup melemah 0,43 persen pada 24 Desember lalu.

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih tertahan oleh resisten di level 7.143. “Sehingga apabila terjadi pelemahan di bawah level 7.000 akan membuka peluang melanjutkan tren turun sebelumnya menuju level 6.875 yang merupakan support Fibonacci berikutnya,” jelas Ivan dalam riset hariannnya.

    Adapun, level support IHSG berada di 6.875, 6.800 dan 6.738. Sementara level resistennya di 7.143, 7.216, dan 7.297. Indikator MACD menunjukkan adanya
    momentum bearish.

    Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level 7.005 dan 7.080. Saham-saham yang ia soroti hari ini adalah ANTM dan PTBA. 

    Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah menjelaskan, secara teknikal, pada IHSG terbentuk upper shadow panjang serta masih terbentuk negative slope pada MACD.

    “Dengan demikian, IHSG berpotensi melemah uji support 7.000 di Jumat (27/12),” katanya dalam riset harian.

    Apa saja sentimen IHSG hari ini? Dari pasar Asia, Cina kembali mengesahkan rencana pemberian stimulus, pada Kamis (26/12). Stimulus tersebut berupa penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun Yuan (US$ 411 miliar) di tahun depan.

    Pada hari yang sama, World Bank juga menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina pada 2024 dan 2025. PDB China diperkirakan tumbuh sebesar 4,9 persen di 2024 vs. 4,8 persen pada proyeksi sebelumnya. Untuk tahun 2025 PDB China diperkirakan sebesar 4,5 persen vs. 4,1 persen. Kedua hal tersebut berpotensi kembali memicu capital outflow di Indonesia.

    Dari dalam negeri, hari perdagangan yang lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur pergantian tahun. Hal ini turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. Akan tetapi, kinerja investasi berpotensi meningkat sejalan dengan kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian domestik.

    Pelaku pasar dapat memperhatikan saham-saham dengan peluang rebound seperti TINS, ANTM, LSIP, JPFA dan MAPI di Jumat (27/12).

  • Harga Minyak Melemah di Tengah Sepinya Perdagangan pada Musim Liburan

    Harga Minyak Melemah di Tengah Sepinya Perdagangan pada Musim Liburan

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis (26/12/2024), waktu Amerika Serikat (AS) di tengah perdagangan yang sepi selama musim liburan. Sentimen pasar tetap tertekan meskipun ada rencana stimulus fiskal tambahan dari China, sementara dolar AS terus menguat.

    Mengutip Reuters, Jumat (27/12/2024), harga minyak mentah Brent turun 32 sen atau 0,43% menjadi US$ 73,26 per barel. Di sisi lain, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 48 sen atau 0,68% ke level US$ 69,62 per barel.

    China telah mengumumkan rencana penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan atau US$ 411 miliar untuk 2025. Langkah ini diambil untuk memperkuat stimulus fiskal dalam upaya memulihkan ekonomi yang sedang tertekan.

    “Stimulus ekonomi dapat meningkatkan permintaan, dan kenaikan permintaan biasanya mendorong harga minbyak naik,” ujar kepala ekonom Matador Economics Tim Snyder.

    Pada Kamis (26/12/2024), Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk 2024 dan 2025. Namun, tantangan di sektor properti serta rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat dan dunia usaha diperkirakan akan tetap menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Sementara itu, dolar AS terus menunjukkan penguatan setelah mencapai titik tertinggi baru minggu lalu. Dolar yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, yang memberikan tekanan tambahan pada pasar energi.

    Di sisi lain, data terbaru dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 3,2 juta barel pada pekan lalu. Investor kini menunggu laporan resmi dari Energy Information Administration (EIA), yang akan dirilis pada Jumat mendatang setelah tertunda karena libur Natal.

    Hasil survei Reuters menunjukkan bahwa analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS berkurang sekitar 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Desember. Selain itu, stok bensin dan distilat diperkirakan turun masing-masing sebesar 1,1 juta barel dan 0,3 juta barel.

    Dalam perkembangan lain terkait harga minyak, lalu lintas kapal di Selat Bosporus, Turki, kembali dibuka pada Kamis setelah sebelumnya sempat terganggu akibat kerusakan mesin pada salah satu tanker.

  • UNCTAD Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2% pada 2025

    UNCTAD Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2% pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — United Nations Conference on Trade and Development alias UNCTAD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2% pada 2025.

    Dalam laporan terbarunya bertajuk Trade and Development Report 2024, UNCTAD mengestimasikan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tinggi di tengah ketidakpastian global. Sepanjang 2024, UNCTAD meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1%.

    UNCTAD mencatat tingginya suku bunga acuan di Indonesia buat pelaku usaha memperlambat ekspansi bisnisnya pada tahun ini. Untungnya, konsumsi rumah tangga yang cenderung masih tinggi bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

    Untuk tahun depan, organisasi bawahan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu melihat adanya prospek penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Oleh sebab itu, UNCTAD meyakini ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi pada tahun depan.

    Selain prospek penurunan suku bunga acuan, UNCTAD mencatat ada tiga faktor utama yang membuat ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,2% pada tahun depan yaitu peningkatan belanja pemerintah, pariwisata, dan ekspor logam dasar.

    “Peningkatan belanja fiskal untuk pembangunan infrastruktur dan bantuan sosial membantu mendukung pertumbuhan. Meningkatnya kedatangan wisatawan—terutama dari Asia—memperkuat ekspor jasa. Sementara peningkatan volume ekspor logam dasar—terutama nikel—meningkatkan keseimbangan sektor eksternal,” tulis UNCTAD dalam laporannya, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Sebagai perbandingan, perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata kawasan Asia Tenggara. UNCTAD memproyeksikan perekonomian kawasan Asia Tenggara akan tumbuh 4,4% pada 2025.

    Proyeksi itu tumbuh melambat dibandingkan tahun ini. Sepanjang 2024, UNCTAD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara mencapai 4,5%.

    “Kebijakan moneter yang ketat akan berkelanjutan di tengah kekhawatiran terjadinya arus keluar modal asing dan tekanan depresiasi mata uang lokal akibat perkembangan moneter di tempat lain—khususnya di Amerika Serikat—sehingga semakin menahan permintaan domestik di kawasan Asia Tenggara,” jelas laporan tersebut.

    Lebih spesifik, perekonomian Indonesia (5,2%) juga diproyeksikan tumbuh lebih tinggi dibandingkan Malaysia (4%) dan Thailand (2,9%) namun lebih rendah daripada Vietnam (5,4%) pada 2025.

    Lembaga Lain

    Sebelumnya, sejumlah lembaga internasional lain juga sudah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun depan.

    Dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2024, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% pada 2025. Bahkan, angka tersebut diperkirakan stagnan hingga 2029.

    Sejalan, dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2024, Bank Dunia atau World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% pada 2025.

    Sementara itu, dalam laporan Economic Surveys Indonesia edisi November 2024, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan ekonomi Tanah Air akan tumbuh mencapai 5,2% pada 2025.

    Sedangkan dalam UU APBN 2025, pemerintah sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2% pada tahun depan.

  • Ramalan Ekonomi Dunia di 2025: IMF Sebut PDB Global akan Tumbuh Tipis Meski Tertahan Kebijakan Trump – Halaman all

    Ramalan Ekonomi Dunia di 2025: IMF Sebut PDB Global akan Tumbuh Tipis Meski Tertahan Kebijakan Trump – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menjelang pergantian tahun, sejumlah pakar mulai memprediksi arah perekonomian dunia di tahun 2025, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan perekonomian dunia tumbuh tipis.

    Dalam keterangan yang dikutip Reuters, IMF memperkirakan bahwa ekonomi global pada tahun 2025 hingga 2026 akan tumbuh tipis sebesar 3,2 persen, meski dihantui berbagai risiko dan tekanan.

    Komentar serupa juga dilontarkan oleh Bank Dunia yang memproyeksikan rata-rata ekonomi global akan mengalami pertumbuhan 2,6 persen dan meningkat tipis menjadi 2,7 persen pada 2025-2026 mendatang.

    Meski kedua Lembaga ini optimis akan ada pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 dan 2026, namun mereka meminta pasar untuk berhati-hati akan ancaman dan ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan global.

    Salah satu ketidakpastian global yang diperkirakan bakal mengancam stabilitas ekonomi global diantaranya kebijakan – kebijakan Presiden AS Donald Trump yang bersifat isolasionis.

    Misalnya, dengan mengurangi keterlibatan AS dalam berbagai forum kerja sama multilateral yang bertujuan menanggulangi permasalahan global, salah satunya isu perubahan iklim.

    Penarikan ini membuat analis berspekulasi bahwa ke depanyan AS akan menarik diri dari penanggulangan isu-isu perdagangan dunia di bawah World Trade Organization (WTO) ataupun isu-isu keuangan global di bawah International Monetary Fund (IMF) atau World Bank.

    Baru-baru ini AS juga memberlakukan kebijakan tarif impor. Adapun kenaikan tarif impor yang akan dikenakan Trump yakni  pajak 25 persen pada semua produk dari Meksiko dan Kanada serta tambahan tarif 10 persen untuk barang-barang asal China.

    Tak dijelaskan secara spesifik kapan kebijakan ini akan diberlakukan, Trump mengklaim langkah ini diperlukan untuk mengatasi aliran narkoba dan migran ke AS, namun pasar menilai kebijakan ini sebagai penghambat perkembangan ekonomi dunia lantaran memicu perang dagang dan berujung pada lonjakan inflasi.

    Selain itu kenaikan tarif pajak impor yang diberlakukan Presiden terpilih AS Donald Trump diprediksi bakal memicu PHK massal, menyebabkan 400.000 pekerjaan di AS kehilangan pekerjaan.

    Dampak ini diungkap langsung oleh Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dalam laporan yang dikutip dari Reuters Sheinbaum menjelaskan bahwa kebijakan baru Trump bisa memberikan dampak negatif, khususnya pada sektor otomotif. 

    Dia menyebut tarif ini dapat meningkatkan harga kendaraan di AS hingga 3.000 dolar AS per unit, menghancurkan keuntungan produsen mobil seperti Ford, GM, dan Stellantis, hingga berpotensi memicu terjadinya PHK besar-besaran di AS.

    Ancaman lain bagi ekonomi global adalah nilai dollar AS yang mengalami penguatan tajam. Diketahui, sehari setelah Pemilu 5 November 2020, dollar AS mulai menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Dollar AS bahkan terus menguat, bahkan mencapai titik tertinggi baru untuk tahun ini pada 13 November.

    Sayangnya penguatan dollar AS dapat memiliki efek yang tidak stabil pada ekonomi global. Pasalnya, mata uang AS dipakai hampir 90 persen dari semua transaksi valuta asing. Komoditas penting, seperti minyak, biasanya dihargai dalam dollar AS.  

    Alhasil kenaikan dollar berpotensi membuat mata uang negara berkembang melemah,  membuat mereka lebih sulit untuk membayar utang dalam mata uang dollar, yang membebani ekonomi global yang sebelumnya telah tertekan akibat terdampak konflik panas di Timur Tengah.

     

  • Ekonomi 8% Sulit Tercapai Gegara Kabinet Gemuk, RI Perlu Tiru Argentina-Vietnam

    Ekonomi 8% Sulit Tercapai Gegara Kabinet Gemuk, RI Perlu Tiru Argentina-Vietnam

    Jakarta

    Gemuknya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai akan menghambat target pertumbuhan ekonomi 8%. Pasalnya banyak peraturan yang perlu disesuaikan sehingga program yang ada tidak bisa dikebut sejak awal.

    Prabowo sudah melantik 109 menteri dan wakil menteri. Jumlah kementerian Prabowo tercatat 48 atau bertambah dari era Presiden ke-7 Joko Widodo yang sebanyak 34.

    “Sebelum pelantikan kabinet itu saya sempat optimis dalam 5 tahun, 8% itu tercapai. Cuman setelah ada pelantikan kabinet dan jumlah anggotanya melebihi 100 orang, saya sampaikan bahwa itu jadi imajinatif pertumbuhan 8%,” ujar ekonom Indef, Ariyo DP Irhamna dalam diskusi virtual, Senin (23/12/2024).

    “Karena dengan banyaknya kabinet ini, pemecahan, pemerintah tidak bisa gas di awal. Jadi akan banyak penyesuaian peraturan yang dulu disusun oleh pemerintah sebelumnya itu perlu penyesuaian,” tambah dia.

    Jokowi dulu membentuk Dewan Sumber Daya Air Nasional yang diketuai Menko Marves. Namun Kemenko Marves kini sudah tidak ada sehingga Perpres yang mengatur itu harus disesuaikan terlebih dahulu. Akibatnya terjadi saling tunggu antar kementerian/lembaga.

    Pada kesempatan itu ia membandingkan Argentina dan Vietnam justru merampingkan kabinetnya. Hal itu dipandang positif oleh dunia dan memberi efek positif juga bagi perekonomian.

    Argentina yang sempat terpuruk pada 2023 tapi kini mulai bangkit berkat adanya reformasi birokrasi. Presiden Argentina yang baru, Javier Milei memangkas jumlah kementeriannya dari 19 jadi 8.

    “Argentina ini memiliki presiden baru di 2023 yang sangat nyentrik. Jadi ketika dia terpilih dia langsung memangkas jumlah kementeriannya dari 19 jadi 18. Ini banyak dibahas di World Bank, OECD, jadi pemicu peningkatan aktivitas pertumbuhan ekonomi, di Argentina ini salah satunya adalah reformasi birokrasi,” terang Ariyo.

    Sejalan dengan adanya reformasi birokrasi maka hal itu juga memberi kepercayaan bagi investor. Menurutnya langkah yang diambil Argentina kini dicontek berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

    Presiden AS terpilih, Donald Trump menunjuk bos Tesla Elon Musk menjadi pemimpin Dewan Efisiensi Pemerintahan. Hal itu disebut bertujuan memangkas pengeluaran dan birokrasi yang tidak efektif di AS.

    “Tidak hanya berhenti di AS, negara tetangga juga, kita tahu semua, Vietnam baru-baru saja dia menurunkan PPN dan memangkas birokrasi dan kementeriannya dan jumlah ASN. Jadi ini tren baru, tapi kita tahu Pemerintahan Prabowo sekarang bukan memangkas justru menambah jumlah kementerian,” bebernya.

    Di sisi lain, tantangan mengejar target pertumbuhan ekonomi juga datang dari kemampuan pemerintah mendatangkan investasi. Menurut Head for Center of Sharia Economic INDEF, Dr. Handi Risza, Indonesia butuh tambahan investasi Rp 13-14 ribu triliun dalam 5 tahun mendatang.

    Artinya pertumbuhan investasi harus menyentuh 11-19% dan tidak boleh hanya 5-6%. Investasi nantinya akan berperan terhadap 30% pertumbuhan ekonomi.

    “Jadi kalau mencapai angka Rp 13-14 ribu triliun itu harus ditargetkan pertumbuhannya 11-19%. Nggak boleh hanya 5-6% pertumbuhan investasinya,” tutupnya.

    (ara/ara)

  • Mantan Bos IMF Dihukum Penjara 4 Tahun Terkait Kasus Korupsi di Spanyol – Page 3

    Mantan Bos IMF Dihukum Penjara 4 Tahun Terkait Kasus Korupsi di Spanyol – Page 3

    Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan perekonomian global yang diguncang oleh konflik dan meningkatnya persaingan geopolitik, berada dalam bahaya terjebak dalam kondisi pertumbuhan lambat dan utang tinggi.

    “Ini adalah masa-masa yang mencemaskan,” kata Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva kepada wartawan selama pertemuan musim gugur IMF dan Bank Dunia, dikutip dari US News, Jumat (25/10/2024).

    IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh hanya 3,2% tahun ini. Perdagangan global lesu pada saat konflik dan meningkatnya ketegangan geopolitik, termasuk hubungan yang dingin antara dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi salah satu pemicu kinerja ekonomi global yang stagnan.

    “Perdagangan tidak lagi menjadi mesin pertumbuhan yang kuat,” ungkap Georgiva.

     “Kita hidup dalam ekonomi global yang lebih terfragmentasi,” ucapnya.

    Pada saat yang sama, banyak negara berjuang dengan utang yang mereka tanggung saat menangani pandemi COVID-19. IMF memperkirakan utang pemerintah di seluruh dunia akan mencapai USD 100 triliun tahun ini.

    Angka itu setara dengan 93% dari output ekonomi global, bagian yang diharapkan mendekati 100% pada tahun 2030.

    “Ekonomi global dalam bahaya terjebak pada jalur pertumbuhan rendah dan utang tinggi,”lanjut Georgieva, seraya menambahkan “Itu berarti pendapatan lebih rendah dan lebih sedikit pekerjaan.”

    Masih Ada Harapan

    Namun, latar belakang ekonomi tidak sepenuhnya suram.

    IMF mengatakan dunia telah membuat kemajuan besar untuk mengendalikan inflasi yang melonjak pada tahun 2021 dan 2022 saat ekonomi bangkit kembali dengan kekuatan yang tidak terduga dari penguncian pandemi. 

    Badan itu menyoroti suku bunga yang lebih tinggi oleh Federal Reserve dan bank sentral lainnya dan pelonggaran penumpukan di pabrik, pelabuhan, dan tempat pengiriman barang yang telah menyebabkan kekurangan, keterlambatan, dan harga yang lebih tinggi.

     

     

  • Targetkan 31.380 Hektar, BRGM Gencarkan Program Rehabilitasi Mangrove M4CR di Kaltara – Page 3

    Targetkan 31.380 Hektar, BRGM Gencarkan Program Rehabilitasi Mangrove M4CR di Kaltara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove berkomitmen melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi prioritas yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat. Sesuai dengan Perpres nomor 120 Tahun 2020, BRGM mengemban tugas dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektar hingga tahun 2024. 

    Dikarenakan areal habitat mangrove di Kalimantan Utara sebagian besar beralih fungsi menjadi areal tambak, maka upaya pelaksanaan rehabilitasi mangrove yang dilakukan menggunakan pola tanam silvofishery. Yaitu, penggabungan antara usaha perikanan dan pemulihan lingkungan melalui penanaman mangrove di dalam tambak. 

    Kegiatan penanaman mangrove di wilayah tambak diharapkan dapat mengembalikan tutupan lahan pada tambak sehingga kegiatan usaha tambak masyarakat tidak hanya memberikan manfaat ekonomi berupa hasil panen perikanan yang berkelanjutan tanpa penurunan produktivitas setelah jangka waktu tertentu, namun juga memberikan manfaat lingkungan khususnya dalam konteks adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

    Di tahun 2024 ini, BRGM optimis rehabilitasi mangrove akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Pada bulan Maret tahun 2024, BRGM bersama Bank Dunia menginisiasi program rehabilitasi mangrove Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) seluas 75 ribu hektar hingga tahun 2027 di provinsi Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

    Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager M4CR BRGM Kalimantan Utara, Akhmad Ashar Sarif hadir pada kesempatan ini. Sarif mengatakan program M4CR ini merupakan usaha BRGM dalam percepatan rehabilitasi mangrove di Kalimantan Utara. Pelaksanaan program M4CR ini baru dimulai pada Maret 2024.

    “Target rehabilitasi mangrove melalui penanaman di Kalimantan Utara melalui dukungan program M4CR adalah 31.380 ha, yang terdiri dari dalam kawasan hutan seluas 3.902 ha dan luar kawasan hutan 27.478 ha. Selain melakukan penanaman kegiatan seperti sekolah lapang, pelatihan ekonomi, dan hibah usaha masyarakat di 35 desa hingga tahun 2027,” ujar Sarif. 

    Beberapa kegiatan telah dilakukan diantaranya sosialisasi dan penetapan titik lokasi indikatif calon lokasi M4CR, identifikasi dan inventarisasi, penyusunan rancangan kegiatan, sosialisasi tingkat tapak, PADIATAPA, penandatanganan PKS, dan matching grant. 

    Penyusunan rencana kegiatan juga dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa data biofisik dan sosial ekonomi di lokasi indikatif percepatan rehabilitasi mangrove. Hasilnya, tahun ini sudah disusun rancangan kegiatan di 3 kabupaten yaitu Bulungan, Tana Tidung, dan Nunukan di 7 Kecamatan, dan 12 Desa.

    Saat ini, telah dilaksanakan rehabilitasi mangrove melalui program M4CR di Sumatera Utara dengan luas total 6.747 hektar pada 48 kelompok masyarakat. Pengembangan Usaha Masyarakat berupa matching grants juga dilakukan dan sudah ada 9 Kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan dana hibah usaha produktif.

     

    (*)