NGO: World Bank

  • Luhut ‘Pede’ Ekonomi RI Bisa Tumbuh 9% Mulai 2028

    Luhut ‘Pede’ Ekonomi RI Bisa Tumbuh 9% Mulai 2028

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kajian untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi mulai 2028.

    Meskipun banyak lembaga internasional yang memproyeksi ekonomi Indonesia malah akan melambat pada tahun ini sampai 2027, ia memastikan berdasarkan perhitungan DEN justru ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 9%, lebih tinggi dari target Presiden Prabowo Subianto selama 5 tahun periode jabatannya di level 8%.

    “Saya percaya ekonomi kita bisa tumbuh 8% bahkan 9%. Kita telah melakukan kajian di DEN karena banyak proyek yang sedang berlangsung di Indonesia,” kata Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).

    Luhut mengatakan, salah satu motor penggerak utama percepatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan memakan anggaran hingga Rp 300 triliun pada 2026.

    Dengan program MBG, Luhut mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada dorongan tambahan 0,01% sampai dengan 0,26% dari yang saat ini di kisaran 5%, hingga menciptakan lapangan kerja baru untuk 900 ribu sampai 1,9 juta,

    “Nah kalau itu dilaksanakan dengan baik tentu harus detail kita awasi sama-sama, kita beri masukan-masukan, tadi saya juga singgung DEN sudah kirim tim untuk melihat perkembangnnya, dan saya kira cukup bagus,” tegas Luhut.

    Selain itu, Luhut mengatakan, banyak proyek lain yang dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi, misalnya program hilirisasi non pertambangan, seperti rumput laut dan kemenyan, hingga berbagai proyek infrastruktur fisik yang masih terus berlanjut.

    “Kemenyan ini saya sudah bilang marketnya sizenya US$ 23 miliar, orang bisa bicara parfum, bicara hio, semua di sana. Lalu tadi ada seaweed itu marketnya kalau jadi minyak pesawat terbang, kalau kita bisa kasih 10% itu dampaknya sudah saya gak tau berapa besar ke Indonesia,” papar Luhut.

    Terlepas dari optimisme Luhut itu , Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) sama-sama merevisi ke bawah outlook atau proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

    Bagi World Bank, geliat aktivitas ekonomi Indonesia pada 2025 hanya akan tumbuh sebesar 4,7%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,1% dan realisasi pertumbuhan pada 2024 sebesar 5%.

    Tekanan terhadap ekonomi Indonesia ini mereka perkirakan utamanya disebabkan efek perang dagang global. Perang dagang itu menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan dan melemahkan harga-harga komoditas, sehingga memperlambat aktivitas investasi maupun ekspor.

    “Ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dapat memengaruhi investasi dan pertumbuhan,” sebagaimana tertulis dalam laporan World Bank berjudul The Macro Poverty Outlook (MPO) edisi April 2025 dikutip Selasa (29/4/2025).

    Sama seperti World Bank, IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI hanya akan mencapai 4,7% pada 2025 dalam dokumen World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. Proyeksi itu hasil revisi ke bawah perkirakan pertumbuhan ekonomi RI sebelumnya dalam WEO edisi Januari 2025 yang masih bisa mencapai 5,1% pada tahun ini dan 2026.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat

    AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat

    Arsip foto – Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega.)

    AS dan China dekati kesepakatan dagang, IHSG berpotensi menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 12 Juni 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada perdagangan Kamis (12/06), seiring dengan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah mendekati kesepakatan.

    “Diperkirakan IHSG bergerak sideways pada kisaran level 7.170 sampai 7.270,” ujar Ratna di Jakarta, Kamis.

    Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya telah mencapai kesepakatan dengan China. Trump mengatakan AS akan mendapatkan akses ke mineral tanah jarang dan magnet dari China, sementara mahasiswa China akan diizinkan untuk menggunakan perguruan tinggi AS.

    Tarif AS akan berjumlah 55 persen untuk barang-barang China, sementara bea masuk China untuk barang-barang AS akan sebesar 10 persen.

    Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa pakta terbaru akan dirilis ke publik. Saat ini fokus utamanya yaitu apakah China akan melakukan pengiriman kembali mengenai mineral tanah jarang yang mereka miliki agar Trump membukakan akses tersebut ke China.

    Di sisi lain, kesepakatan tersebut masih bisa dibatalkan yang membuat ketidakpastian tetap masih ada namun berkurang. Dari pihak China, Kepala Negosiator Perdagangan China Li Chenggang hanya mengatakan bahwa kesepakatan yang telah dibuat dapat mendukung kembali munculnya kepercayaan.

    Sementara itu, data inflasi AS periode Mei 2025 tercatat sebesar 2,4 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 2,3 persen (yoy) di April 2025, namun lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen (yoy). Data itu membuat peluang penurunan suku bunga bank sentral AS The Fed pada September 2025 meningkat.

    Bank Dunia secara tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama. Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 2,3 persen pada 2025, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen.

    Dari kawasan Eropa, Inggris (12/6) akan merilis data GDP bulan April 2025 yang diperkirakan minus 0,1 persen month to month (mtm) dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) di Maret 2025. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan masih akan berada di level optimis. sebesar 122,2 pada Meri 2025 dari sebelumnya 121,7 di April 2025.

    Pada perdagangan Rabu (11/6), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,37 persen, indeks DAX Jerman turun 0,16 persen, dan index CAC Prancis turun 0,36 persen. Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (11/6), dengan mayoritas melemah di tengah pembicaraan dagang AS-China serta data inflasi AS.

    Indeks S&P 500 melemah 0,27 persen dan ditutup di level 6.022,24, Nasdaq Composite melemah 0,5 persen ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average nyaris tak berubah atau turun hanya 1,1 poin dan ditutup di 42.865,77.

     

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup melemah di tengah AS dan China dekati kesepakatan dagang

    IHSG ditutup melemah di tengah AS dan China dekati kesepakatan dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah di tengah AS dan China dekati kesepakatan dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 17:52 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah Amerika Serikat (AS) dan China telah mendekati kesepakatan perdagangan.

    IHSG ditutup melemah 8,28 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.222,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,33 poin atau 0,29 persen ke posisi 810,47.

    “Bursa regional Asia menguat seiring pelaku pasar merespon Amerika Serikat (AS) dan China yang mencapai konsensus untuk merealisasikan kesepakatan meredakan perang dagang,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Negosiator dari AS dan China menghasilkan kesepakatan kerangka kerja, yang ditujukan untuk mengimplementasikan konsensus Jenewa, dan memajukan komitmen yang dibuat selama panggilan presiden baru-baru ini.

    Berdasarkan kerangka kerja itu, China diharapkan akan melonggarkan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet, sementara AS mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan ekspor teknologi canggih ke China.

    Sementara itu, kedua negara akan meminta persetujuan akhir dari pemimpin masing-masing sebelum melanjutkan, yang mana kesepakatan itu telah meningkatkan harapan di kalangan investor bahwa akan dapat membantu meredakan perang dagang yang sedang berlangsung antara ekonomi-ekonomi terkemuka dunia.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia memberikan gambaran bagaimana ekonomi Indonesia dalam kurun waktu dua tahun ke depan akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonominya

    Bank Dunia dalam global economic prospect Juni 2025 mengungkapkan bahwa diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dan 2026 di bawah 5 persen.

    Bank Dunia memproyeksikan tahun 2025 ekonomi Indonesia tumbuh 4,7 persen dan di level 4,8 persen pada 2026, terdampak gejolak ketegangan dagang yang dipicu oleh perang tarif tinggi maupun ketidakpastian kebijakan pemerintah dunia saat ini telah menyebabkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi.

    Dengan demikian, ekonomi nasional akan menghadapi tantangan dalam mencapai target pertumbuhan.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 1,69 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 1,53 persen dan 0,96 persen.

    Sedangkan, tiga sektor melemah yaitu sektor keuangan turun paling dalam sebesar 0,65 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 0,19 persen dan 0,65 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LCKM, NICK, PNSE, KOPI dan NZIA Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MPXL, CFIN, MPMX, IPAC dan WGSH.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.437.095 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,46 miliar lembar saham senilai Rp18,36 triliun. Sebanyak 336 saham naik 256 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 186,49 poin atau 0,49 persen ke 38.398,00, indeks Shanghai melemah 17,50 poin atau 0,52 persen ke 3.402,19, indeks Hang Seng menguat 204,07 poin atau 0,84 persen ke posisi 24.366,31, dan indeks Straits Times menguat 14,75 poin atau 0,37 persen ke 3.919,09.

    Sumber : Antara

  • Ngeri! Bank Dunia Ramal Sejumlah Negara Ambruk di 2025, Ini Datanya

    Ngeri! Bank Dunia Ramal Sejumlah Negara Ambruk di 2025, Ini Datanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara akan mulai mengalami kontraksi atau pertumbuhan ekonomi yang minus pada 2025, menurut prospek terbaru Bank Dunia (World Bank) dalam laporan terbarunya dalam Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025.

    Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Indermit Gill mengatakan, melemahnya ekonomi sejumlah negara karena efek terus melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam tiga dekade terakhir. Akibat kompleksitas tekanan ekonomi global, mulai efek konflik geopolitik, perang tarif dagang, menurunnya produktivitas, populasi yang menua, hingga level utang yang tinggi.

    Pertumbuhan di negara berkembang telah menurun selama tiga dekade dari 6% per periode 2000-an menjadi 5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 4% pada 2020-an. Penurunan ini sejalan dengan laju pertumbuhan perdagangan global yang menurun dari rata-rata 5% pada 2000-an menjadi sekitar 4,5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 3% pada 2020-an.

    “Di luar Asia, dunia berkembang sedang berubah menjadi zona tanpa pembangunan,” kata Indermit Gill, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Daftar negara yang ekonominya berpotensi minus pada 2025 ini terletak di empat kawasan, yaitu Asia Timur dan Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, Timur tengah dan Afrika Utara, serta Sub-Saharan Afrika.

    Asia Timur dan Pasifik

    Untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya mulai terkontraksi pada 2025 ialah Myanmar mencapai minus 2,5% dari perkiraan sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 masih mampu tumbuh 2%. Ekonomi Myanmar menurut Bank Dunia akan pulih pada 2026 dengan prediksi pertumbuhan di level 3%.

    Tekanan ekonomi terhadap Myanmar ini kata Bank Dunia dipicu oleh konflik bersenjata yang terus terjadi, hingga bencana alam seperti gempa magnitude 7,7 pada Maret 2025.

    “Konflik bersenjata yang terus-menerus dapat semakin menekan aktivitas ekonomi di Myanmar, termasuk menyebabkan inflasi melonjak, sentimen bisnis melemah, dan perpindahan penduduk,” ungkap Bank Dunia.

    Lalu, negara yang ekonominya akan anjlok di kawasan ini kata Bank Dunia adalah Vanuatu dengan kontraksi mencapai minus 1,8% dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar tumbuh 1,5%. Ekonomi Vanuatu mulai membaik ke level 2,3% pada 2026, lebih baik dari perkiraan pada Januari yang hanya tumbuh 2,1%.

    Tekanan ekonomi yang dialami Vanuatu menurut Bank Dunia juga dipicu oleh rentannya negara ini terhadap bencana alam.

    “Kerentanan terhadap bencana alam juga menimbulkan risiko negatif, seperti yang ditegaskan oleh kerusakan besar yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat di Myanmar dan Thailand pada akhir Maret, serta Vanuatu akhir tahun lalu.” ucap Bank Dunia.

    Amerika Latin dan Karibia

    Di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya akan terkontraksi atau anjlok pada 2025 ialah Haiti menjadi minus 2,2% dari sebelumnya pada proyeksi Januari 2025 masih mampu tumbuh 0,5%. Sedangkan pada 2026, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Haiti akan tumbuh 2% atau naik dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar 1,5%.

    “Prospek ekonomi Haiti masih rapuh dan penuh ketidakpastian di tengah ketidakstabilan politik dan tantangan keamanan yang terus berlanjut, dengan ekonominya diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 2,2% pada 2025,” kata Bank Dunia.

    Timur Tengah dan Afrika Utara

    Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Bank Dunia mencatat, negara yang ekonomi terkontraksi pada 2025 yakni Iran, Tepi Barat dan Gaza, serta Yaman.

    Iran ekonominya Bank Dunia perkirakan minus 0,5% dan akan pulih ke level 0,3% pada 2026. “Prospeknya lebih lemah dibandingkan bulan Januari, sebagian mencerminkan berkurangnya permintaan minyak dari Tiongkok, kekurangan energi, dan meningkatnya ketidakpastian yang membatasi aktivitas non-minyak.,” ucap Bank Dunia.

    Untuk Tepi Barat dan Gaza, kontraksinya mencapai 1,6% pada 2025 akibat kerusakan peperangan dengan Israel, dan berpotensi naik pesat pada 2026 menjadi tumbuh 4% pada 2026.

    “Di Tepi Barat dan Gaza, pertumbuhan diperkirakan menguat menjadi 4% pada tahun 2026 dan 16% pada 2027 setelah kontraksi sebesar 1,6% pada 2025, dengan asumsi rekonstruksi dimulai pada 2026,” kata Bank Dunia.

    Sedangkan untuk Yaman, kontraksi ekonominya mencapai minus 1,5%, dan pulih sedikit pada 2026 menjadi 0,5%. “Mengingat situasi keamanan, PDB di Republik Yaman diperkirakan akan kembali mengalami kontraksi tahun ini,” ucap Bank Dunia.

    Sub-sahara Afrika

    Di kawasan Sub saharan Afrika, Bank Dunia hanya memperkirakan satu kawasan yang ekonominya akan minus pada 2025, yakni Guinea Khatulistiwa atau Equatorial Guinea dengan minus 3,1%. Tapi, pada 2026, Bank Dunia perkirakan ekonominya akan membaik menjadi 0,6% meski kembali kontraksi pada 2027 menjadi minus 1,1%.

    (arj/mij)

  • Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia, Hanya Tumbuh 4,7% Tahun Ini

    Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia, Hanya Tumbuh 4,7% Tahun Ini

    Jakarta

    Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya pada Januari 2025 yakni sebesar 5,1%.

    Dalam laporan Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 diperkirakan hanya 4,8%, turun 0,3% dibandingkan proyeksi Januari 2025 yang mencapai 5,1%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5% pada 2027.

    Bank Dunia menilai penurunan tersebut disebabkan meningkatnya ketegangan perdagangan global dan meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi.

    Melambatnya pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia. Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 hanya 2,3% dan 2,4% pada 2026.

    Angka ini lebih rendah 0,4% pada 2025 dan 0,3% pada 2026. Penurunan ini dikarenakan peningkatan substansial dalam hambatan perdagangan dan efek meluas dari lingkungan kebijakan global yang tidak pasti.

    (ara/ara)

  • Keyakinan Bank Dunia atas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Makin Surut

    Keyakinan Bank Dunia atas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Makin Surut

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia (World Bank) kembali memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 seiring meningkatnya ketidakpastian global. Terutama disebabkan kebijakan tarif impor Amerika yang menimbulkan hambatan signifikan bagi hampir semua negara.

    Mengutip laporan Global Economic Prospects pada Rabu (11/6/2025), Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hanya di level 2,3%, atau turun 0,4% dari perkiraan sebelumnya. Bank Dunia juga memproyeksikan perlambatan ekonomi di sebagian besar negara dibandingkan tahun lalu

    “Ini akan menandai tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, selain resesi global secara langsung,” jelas laporan tersebut.

    Bank Dunia menyebut, pertumbuhan global melambat karena peningkatan substansial dalam hambatan perdagangan dan dampak luas dari lingkungan kebijakan global yang tidak menentu.

    Pemulihan kondisi ekonomi diprediksi baru akan terjadi pada 2026-2027 mendatang, yakni masing-masing sebesar 2,4% dan 2,6%.

    Adapun, risiko terhadap prospek global tetap condong ke arah negatif. Ketidakpastian kebijakan yang tinggi dan terus-menerus terutama yang terkait dengan perdagangan dapat menyebabkan pelemahan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam investasi, perdagangan, dan kepercayaan. 

    Selain itu, peningkatan pembatasan perdagangan yang baru dapat mendorong inflasi lebih tinggi di negara-negara ekonomi utama. Hal ini berpotensi memperbesar kerugian pendapatan riil dan membatasi ruang lingkup bank sentral utama untuk mendukung pertumbuhan yang melambat dengan menurunkan suku bunga.

    Di sisi lain, ketidakpastian dan hambatan perdagangan dapat berkurang jika negara-negara ekonomi utama mencapai kesepakatan jangka panjang yang mengatasi ketegangan perdagangan. 

    “Hambatan global yang sedang berlangsung menggarisbawahi perlunya upaya kebijakan multilateral yang tegas untuk mendorong lingkungan yang lebih dapat diprediksi dan transparan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan, yang sebagian berasal dari ketidakseimbangan ekonomi makro,” jelas laporan tersebut.

  • Menkeu Bessent dan Kevin Wars jadi Kandidat Bos The Fed Gantikan Jerome Powell

    Menkeu Bessent dan Kevin Wars jadi Kandidat Bos The Fed Gantikan Jerome Powell

    Bisnis.com, JAKARTA – Nama Menteri Keuangan AS Scott Bessent digadangkan sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed) menggantikan Jerome Powell. Seperti diketahui, Powell akan berakhir masa jabatannya pada Mei 2026 mendatang.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (11/6/2025) semakin banyak penasihat di dalam dan luar pemerintahan Trump yang mendorong nama Bessent untuk menjabat sebagai ketua Federal Reserve berikutnya.

    Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menunjuk pengganti Powell dengan segera. Adapun, daftar kandidat yang dipertimbangkan termasuk Kevin Warsh, mantan pejabat Fed yang diwawancarai Trump untuk peran menteri Keuangan pada November 2024, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. 

    Namun, Bessent yang memimpin upaya Trump untuk memulai ekonomi AS dengan perubahan besar pada perdagangan, pajak, dan regulasi sekarang juga menjadi salah satu pesaing untuk jadi bos the Fedk. Sumber Bloomberg yang meminta anonimitas menyebut wawancara formal untuk posisi tersebut belum dimula.

    “Saya memiliki pekerjaan terbaik di Washington [sebagai Menteri Keuangan}. Presiden akan memutuskan siapa yang terbaik untuk ekonomi dan rakyat Amerika,” kata Bessent menanggapi kabar tersebut.

    Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintahan, yang berbicara dengan syarat anonim, membantah laporan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Sebagai kepala Departemen Keuangan, Bessent secara tradisional akan memainkan peran kunci dalam proses pencarian dan wawancara untuk ketua Fed berikutnya. Tidak jelas apakah dia akan mengundurkan diri saat Trump mulai membuat keputusannya.

    “Mengingat besarnya kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki komunitas keuangan global terhadap Scott Bessent, dia adalah kandidat yang jelas,” kata Tim Adams, presiden dan CEO Institute of International Finance. 

    Adams menilai, Bessent adalah kandidat Kuda hitam untuk menjabat sebagai Ketua The Fed. Dia menambahkan bahwa Warsh — yang menjabat sebagai gubernur di dewan Fed dari 2006 hingga 2011 — juga akan menjadi pilihan yang baik.

    Ketika ditanya secara khusus tentang Warsh, Trump berkata bahhwa Warsh sangat dihormati.

    Bessent telah menjadi orang terdepan dalam negosiasi kesepakatan perdagangan China, yang merupakan pakta terpenting yang ingin dibentuk presiden sebagai bagian dari upayanya untuk membentuk kembali lanskap perdagangan global.

    “Scott Bessent membuktikan bahwa ia dapat melaksanakan agenda Presiden Trump selama enam bulan pertama yang sangat bergejolak,” kata Steve Bannon, mantan kepala strategi Gedung Putih dan penasihat luar presiden. 

    Bannon melanjutkan, Bessent bukan hanya orang penting di kabinet, tetapi juga orang yang dapat diandalkan untuk pasar modal global.

    Trump yang pertama kali menominasikan Powell untuk jabatan tersebut pada tahun 2017, secara teratur mengeluh bahwa kepala Fed terlalu enggan untuk menurunkan bunga. Trump mendorong Powell untuk menurunkan suku bunga dalam pertemuan Gedung Putih bulan lalu. 

    Powell dan pejabat Fed telah mempertahankan suku bunga tetap pada 2025, dengan alasan pendekatan kebijakan yang sabar adalah hal yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh perluasan dan evolusi penggunaan tarif oleh Trump. 

    Para pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka memperkirakan tarif yang diumumkan akan membebani pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.

    Siapa pun yang disetujui Senat untuk jabatan tersebut harus membuktikan kepada dunia bahwa independensi Fed dari campur tangan politik tetap utuh. Trump telah mengatakan berkali-kali bahwa Powell melakukan kesalahan dengan tidak menurunkan suku bunga.

    Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa ia harus memiliki suara dalam keputusan suku bunga, yang menimbulkan pertanyaan apakah pasar akan melihat pilihan berikutnya bergantung padanya.

    Adams menambahkan, Bessent atau Warsh akan diberi keuntungan dari keraguan dari komunitas keuangan bahwa mereka akan menjaga independensi otoritas penetapan suku bunga Fed.

    Sementara itu, ekonom dan sekutu Trump, Arthur Laffer mengatakan Bessent luar biasa, tetapi dia sudah memiliki pekerjaan. Dia juga menyebut, spesialisasi Bessent bukanlah kebijakan moneter.

    “Seperti yang saya katakan kepada presiden, saya pikir Kevin Warsh sangat cocok untuk pekerjaan itu,” katanya.

    Kandidat lain yang namanya sebelumnya telah diajukan untuk ketua Fed termasuk Kevin Hassett, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Christopher Waller, seorang gubernur Fed, dan mantan Presiden Bank Dunia David Malpass.

  • Ekonom nilai RI perlu adopsi cara Bank Dunia hitung tingkat kemiskinan

    Ekonom nilai RI perlu adopsi cara Bank Dunia hitung tingkat kemiskinan

    Kurangnya akurasi data tingkat kemiskinan berimbas pada tingkat efektivitas program pemerintah.

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyatakan Indonesia perlu mengadopsi pendekatan Bank Dunia dalam mengukur tingkat kemiskinan.

    Saat dihubungi di Jakarta, Selasa, Wijayanto mengakui standar Bank Dunia terlalu tinggi bagi Indonesia, mengingat standar tersebut diperuntukkan bagi negara berpendapatan menengah atas dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita berkisar 4.500 dolar AS hingga 14.000 dolar AS.

    Sementara PDB per kapita Indonesia sebesar 4.900 dolar AS. Meski masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas, namun Indonesia berada pada ambang batas bawah standar kelompok tersebut.

    Pada saat yang sama, Garis Kemiskinan (GK) Indonesia dinilai terlalu rendah, sehingga perlu penyesuaian dengan pendekatan Bank Dunia.

    “Salah satu solusi yang mungkin adalah menaikkan secara gradual, menuju standar Bank Dunia saat PDB per kapita kita mendekati 9.500 dolar AS mendekati median negara berpendapatan menengah atas, misalnya,” ujar Wijayanto.

    Sedangkan, kata dia lagi, kurangnya akurasi data tingkat kemiskinan berimbas pada tingkat efektivitas program pemerintah.

    Standar GK yang rendah membuat pemerintah berfokus pada program bantuan sosial (bansos). Padahal, pemerintah dianggap perlu menjalankan program yang sifatnya struktural dan substantif.

    Untuk itu, Wijayanto menyarankan pemerintah fokus kepada program-program yang menciptakan aktivitas ekonomi baru, meningkatkan produktivitas, dan berkelanjutan.

    Sebagai contoh, pemerintah bisa meningkatkan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk proyek padat karya, seperti jalan desa dan irigasi.

    Kemudian, memperbesar diskon bunga untuk proyek rumah rakyat melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) serta relaksasi secara rasional penghematan biaya rapat dan perjalanan dinas.

    Sebagai catatan, Bank Dunia melalui laporan bertajuk “June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform” memperbarui metode perhitungan tingkat kemiskinan dengan menggunakan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP) 2021 yang dipublikasikan oleh International Comparison Program (ICP) pada Mei 2024. Sebelumnya, Bank Dunia menggunakan PPP 2017 pada laporan April 2025.

    Penerapan PPP 2021 merevisi garis kemiskinan pada tiga lini. Untuk garis kemiskinan internasional yang menjadi standar tingkat kemiskinan ekstrem, nilainya direvisi dari 2,15 dolar AS menjadi 3 dolar AS per kapita per hari.

    Garis kemiskinan negara berpenghasilan menengah bawah berubah dari 3,65 dolar AS menjadi 4,20 dolar AS per kapita per hari.

    Sedangkan negara berpenghasilan menengah atas berubah dari 6,85 dolar AS menjadi 8,30 dolar AS per kapita per hari.

    Dengan garis kemiskinan 6,85 dolar AS per kapita per hari (menggunakan PPP 2017 atau sebelum revisi), sekitar 60,3 persen penduduk Indonesia pada 2024 dianggap hidup di bawah standar kemiskinan menengah atas.

    Sedangkan dengan menggunakan perhitungan PPP 2021 dengan standar garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas 8,30 dolar AS, maka persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 68,25 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenko IPK: Danantara dan investor global hadiri gelaran ICI 2025

    Kemenko IPK: Danantara dan investor global hadiri gelaran ICI 2025

    Semoga kalau ada pasar terjadi transaksi,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) mengungkapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara serta sejumlah investor global akan hadir dalam gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

    “Mengenai Danantara, tentunya kita harapkan investasi ini bagian yang sangat penting dan Pak Rosan Roeslani baik sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM maupun juga sebagai CEO Danantara punya peran strategis. Jadi kami mengharapkan beliau juga akan hadir untuk berbicara,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rachmat Kaimuddin di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, Danantara juga diundang untuk berbicara dalam panel. Dalam gelaran ICI 2025, selain Danantara juga turut hadir beberapa investor international seperti Macquarie dari Australia dan GIC dari Singapura.

    Di samping itu, gelaran ICI 2025 selama dua hari di Jakarta juga akan dihadiri bank pembangunan multilateral seperti World Bank.

    “Semoga kalau ada pasar terjadi transaksi,” katanya.

    Indonesia akan menyelenggarakan forum internasional di bidang infrastruktur dan pembangunan bertajuk International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center pada 11-12 Juni 2025.

    ICI 2025 menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah maupun swasta untuk membahas isu-isu terkait pembangunan dan infrastruktur sekaligus menjadi pendorong peluang bisnis dan investasi.

    ICI 2025 menargetkan partisipasi 3.000 peserta dari pemangku kepentingan bidang infrastruktur yang mencakup pemerintah, swasta, lembaga keuangan, lembaga internasional, dan pihak lain seperti organisasi filantropi dan lembaga riset.

    Acara akan berlangsung selama dua hari, terdiri atas tiga sesi yakni sesi pleno yang terpusat untuk semua peserta, sesi tematik yang bersifat paralel dan lebih fokus, serta pameran.

    Terdapat lima topik utama yang akan dibahas dalam forum ICI 2025 yakni pembangunan dan infrastruktur di wilayah perkotaan, infrastruktur bidang perhubungan atau konektivitas antar wilayah, pembangunan kawasan permukiman dan aksesnya kepada fasilitas publik, solusi atas isu-isu lingkungan, dan investasi untuk pembangunan di Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Orang Miskin RI Tambah 12 Juta Jiwa Usai Bank Dunia Ubah Hitungan

    Orang Miskin RI Tambah 12 Juta Jiwa Usai Bank Dunia Ubah Hitungan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah penduduk miskin ekstrem di Indonesia bertambah pesat seusai Bank Dunia (World Bank) melakukan pembaruan ukuran garis kemiskinan, dengan mengadopsi ukuran purchasing power parity (PPP) atau paritas daya beli terbaru, yakni 2021 PPP dari sebelumnya 2017 PPP

    Dengan memanfaatkan 2021 PPP yang telah dipublikasikan Bank Dunia dalam The International Comparison Program (ICP) edisi Mei 2025, garis kemiskinan internasional atau yang biasanya menjadi ukuran tingkat kemiskinan ekstrem ikut naik dari US$2,15 menjadi US$3,00.

    Kenaikan ini pun menjadi sorotan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang merupakan tim penasehat khusus ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Anggota DEN Arief Anshory Yusuf mengatakan, bila merujuk pada standar garis kemiskinan Bank Dunia itu, maka jumlah penduduk miskin di Indonesia otomatis bertambah, karena nilai garis kemiskinannya sendiri ikut naik.

    “Salah satu perubahan penting adalah naiknya ambang kemiskinan ekstrem dari US$ 2,15 menjadi US$ 3,00 PPP per orang per hari. Dengan nilai tukar PPP 2024 sebesar Rp6.071 per US$, garis tersebut menjadi Rp 18.213 per hari atau Rp 546.400 per bulan,” kata Arief kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/6/2025).

    Dengan ukuran garis kemiskinan ekstrem terbaru itu, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia menurut Bank Dunia naik dari semula 1,26% dari total jumlah penduduk pada 2024 sebanyak 285,1 juta jiwa menjadi 5,44%. Maka jumlahnya setara 15,5 juta orang dari sebelumnya 3,59 juta jiwa.

    “Artinya, angka kemiskinan ekstrem Indonesia melonjak dari 1,26% menjadi 5,44%. Dalam jumlah absolut, ini berarti ada sekitar 12 juta orang tambahan yang tergolong miskin ekstrem menurut standar global, meskipun sebelumnya tidak tercatat secara resmi,” ucap Arief.

    Kenaikan data ini kata Arief bukan berarti Indonesia makin miskin. Tapi, sebatas menunjukkan bahwa garis kemiskinan Indonesia yang saat ini sebesar Rp595.000 per bulan (Rp 19.833 per hari) hanya sedikit lebih tinggi dari batas kemiskinan ekstrem internasional (Rp 546.400 per bulan).

    “Dengan jarak kurang dari Rp50.000 per bulan, ini memberi sinyal bahwa standar nasional kita terlalu rendah untuk negara berpendapatan menengah seperti Indonesia,” ujarnya.

    (haa/haa)