NGO: WHO

  • Cara Sederhana Membiasakan Anak Makan Teratur

    Cara Sederhana Membiasakan Anak Makan Teratur

    Jakarta

    Bagi banyak orang tua, waktu makan sering kali menjadi momen penuh drama. Anak menolak makan, sulit duduk diam, atau baru mau makan jika disuapi sambil menonton video favorit. Padahal, kebiasaan seperti ini bisa mengganggu kemampuan alami anak mengenali rasa lapar dan kenyang.

    Menurut Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak, salah satu cara sederhana agar anak terbiasa makan secara teratur tanpa drama adalah dengan menerapkan prinsip feeding rules 2-30-2.

    “Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia. Pengosongan lambung sekitar dua sampai tiga jam, jadi di tengahnya dikasih snack. Kalau waktunya sudah lewat, ya tunggu makan berikutnya,” ujar Prof. Damayanti dalam wawancara dengan detikcom (17/9/2025).

    Apa Itu Feeding Rules 2-30-2?

    Istilah 2-30-2 merujuk pada tiga prinsip utama dalam manajemen waktu makan anak:

    2 jam: jeda minimal antar waktu makan utama atau camilan.30 menit: durasi maksimal setiap sesi makan.2 kali snack: pemberian selingan sehat di antara tiga waktu makan utama.

    Konsep feeding rules 2-30-2 sejalan dengan pendekatan responsive feeding yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan UNICEF dalam dokumen Responsive Feeding: Promoting Healthy Growth and Development for Infants and Young Children (2019).

    Dalam panduan tersebut disebutkan bahwa makan terstruktur dengan durasi wajar dan tanpa distraksi membantu anak:

    mengenali sinyal lapar dan kenyang,terhindar dari feeding difficulties,serta memiliki pola pertumbuhan berat dan tinggi badan yang lebih stabil.

    Hal senada juga disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam Panduan Pemberian Makan Bayi dan Anak Kecil (2021), yang menegaskan bahwa durasi makan ideal untuk anak tidak lebih dari 30 menit. Jika melebihi waktu tersebut, biasanya anak sudah tidak lapar secara fisiologis dan cenderung kehilangan fokus makan.

    Dampak Feeding Rules terhadap Pertumbuhan Anak

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang tidak teratur atau terlalu lama bisa menyebabkan gangguan asupan energi dan berujung pada risiko weight faltering, yakni melambatnya kenaikan berat badan dibanding kurva pertumbuhan usia.

    Sebuah studi oleh Brown & Lee (2011) yang dipublikasikan di jurnal Appetite menemukan bahwa anak yang dibesarkan dengan pola makan terstruktur dan penuh respons menunjukkan kontrol diri makan yang lebih baik dan cenderung tidak menjadi picky eater.

    Penelitian di Pekanbaru berjudul Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Feeding Rules dan Perilaku Makan Pada Balita menunjukkan bahwa edukasi mengenai feeding rules pada orang tua secara signifikan meningkatkan praktik makan anak, termasuk durasi makan yang lebih teratur dan lingkungan makan yang lebih tenang.

    Temuan serupa juga dilaporkan oleh penelitian UGM berjudul Responsive feeding ibu dan asupan makan anak stunting usia 2-5 tahun, yang menegaskan bahwa responsive feeding berkaitan dengan kecukupan asupan gizi dan penurunan risiko stunting pada anak usia 2-5 tahun

    Tips Menerapkan Feeding Rules 2-30-2 di Rumah

    Menerapkan aturan makan 2-30-2 bisa jadi langkah sederhana agar anak terbiasa makan dengan teratur. Dengan menerapkan aturan sederhana ini secara konsisten, anak akan belajar mengenali sinyal lapar dan kenyang, makan lebih tenang, dan tumbuh dengan nutrisi yang lebih seimbang.

    “Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia,” tegas Prof. Damayanti.

    Berikut tips feeding rules yang bisa dicoba di rumah

    Tentukan jadwal tetap. Misalnya: sarapan pukul 07.00, snack 09.30, makan siang 12.00, snack sore 15.30, dan makan malam 18.00.Batasi waktu makan. Setelah 30 menit, hentikan sesi makan dengan lembut. Anak akan belajar bahwa waktu makan ada aturannya.Bebas distraksi. Hindari televisi, mainan, atau gadget saat makan.Tanpa paksaan. Biarkan anak memilih dari dua-tiga opsi makanan sehat agar ia merasa punya kontrol.Berikan contoh. Duduk dan makan bersama anak. Anak belajar lewat meniru perilaku orang tuanya.

    Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil.

    Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Whoosh dan Omon-omon Komitmen Antikorupsi

    Whoosh dan Omon-omon Komitmen Antikorupsi

     Oleh:Agus Wahid

    SUDAH terverifikasi oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudha Sadewa. Kerugian negara megaproyek kereta api cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh mencapai kisaran Rp118 triliun. Menkeu pun sudah jelas sikapnya. Karena megaproyek tersebut B to B, maka negara tak mau meng-cover kerugian itu melalui APBN. 

    Kini, Prabowo menunjukkan sikap dirinya, atas nama kepala negara dan pemerintahan siap menanggung kerugian itu, meski berdalih sumber dananya dari penyitaan uang korupsi. Sebuah sikap ekonomi-politik-hukum yang tergolong paradoks dengan komitmen penegakan hukum antikorupsi yang dikumandangkan selama ini

    Paradoksalitas itu jelas-jelas tak sesuai dengan komitmen Prabowo selama ini yang siap mengejar koruptor, sekalipun sampai ke daratan Antartika. Ada inkonsistensi dengan sikap politik-hukumnya yang sering dikobarkan ke ranah publik. Karena, korupsi jelas-jelas telah menyengsarakan rakyat. Sementara, Prabowo dengan gagah selalu mengumandangkan “demi rakyat, akan selalu menghadapi kekuatan apapaun dan siapapun”. 

    Mengapa terjadi gejala perubahan sikap hukum itu? Menurut penelusuran Purbaya, beberapa pihak yang paling bertanggung jawab pada kasus Whoosh di antaranya Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Jokowi. Ketika Purbaya menyasar LBP, Prabowo masih “anteng”. Membiarkan “cek-cok” LBP versus Purbaya. Dan sinyal kuatnya seperti menggambarkan Prabowo membackup Kemenkeu.

    Tapi, ketika arah hukumnya ke Jokowi, muncullah sinyal baru. Indikasinya, Prabowo luntur terhadap pengaruh Jokowi. Kelunturannya terbaca jelas pada sikap Pemerintah (Prabowo) yang siap menanggung kerugian megaproyek Whoosh itu. Sekali lagi, meski sumber dananya dari hasil penyitaan korupsi. 

    Kita perlu mencatat, penyitaan uang korupsi menjadi milik negara. Hasilnya pun harusnya untuk kepentingan rakyat. Yang sungguh aneh rencana hasil penyitaan hasil korupsi justru untuk meng-cover kerugian akibat korupsi itu. Keanehan ini harus kita garis-bawahi, pengcoveran itu jelas-jelas mengarah pada kepentingan personal, terutama kepada Jokowi.

    Sikap Prabowo itu dapat kita catat sebagai keloyoannya dalam menghadapi Jokowi. Dan secara ekstrim dapat dinilai Prabowo masih tersandera oleh Jokowi. At least, Prabowo mau melindungi kejahatannya padahal sangat benderang praktik abuse of powernya. Dan itulah cermin Prabowo yang tetap setia pada Jokowi. Prabowo bisa dinilai masih tebang pilih dalam penegakan hukum anti korupsi.

    Pertanyaan mendasarnya, apakah kerugian Whoosh karena faktor korupsi? Inilah yang perlu ditelusuri. Meski demikian, kita dapat mengarsir beberapa hal di balik kerugian Whoosh itu. Pertama, studi kelayakannya, dari awal sudah diyakini tidak feasible, terutama dari sisi market, meski ada manfaat sisi lain (kepentingan go green). Pertimbangan bisnis sudah disampaikan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan kala itu. 

    Tapi, buntut dari catatan itu, Jonan malah direshuffle.  Sikap yang sama juga dilakukan oleh Kepala Bappenas saat itu: Andrinof Chaniago, padahal andilnya sangat besar bagi perjalanan politik Jokowi. Karena menilai tidak feasible, Andrinof pun direshuffle. Analisis ketidaklayakan pasar terbukti: tingkat serapan penumpang tidak sesuai ekspektasi. 

    Yang kita saksikan sebagai hal kedua, Jokowi menggunakan kekuasaan (tangan besinya). Tidak mau mendengarkan catatan akademik dari kedua menterinya. Jokowi lebih manut pada titah Xi Jinping. Apapun landasannya, Jokowi telah melakukan abuse of power. Hal ini jelaslah pelanggaran hukum yang serius. Tetap bisa dikategorikan korupsi, meski tidak langsung ke keuangan negara. Korupsi politik justru menjadi hal fundamental dalam derap pembangunan yang tak sesuai rencana. 

    Yang ketiga, terjadi pembiaran terhadap praktik markup dana pembangunan megaproyek kereta api cepat Jakarta–Bandung itu. Markup-nya cukup serius. Jika AI memperkirakan nilai pembangunan infrastruktur mencapai Rp350-an juta per m2. Penulis mendapatkan info dari sub-kontraktor: nilai mark up-nya mencapai kisaran Rp700-an juta. Padahal sekali lagi menurut narasumber subkon itu hanya kisaran Rp 60-an juta per m2 (11,6 kali lipat).

    Hal itu jelas, bukan sekedar miss-management. Tapi, yang dapat kita garis-bawahi, dalam komponen miss-management terdapat dana menguap yang terencana secara sistematis. Dan itulah praktik korupsi.

    Karena itu, sikap Purbaya sesungguhnya sudah on the track. Penolakannya membayar kerugian negara dari megaproyek Whoosh bukan sekedar akadnya B to B, tapi memang sarat dengan pengemplangan keuangan negara. 

    Kini, Prabowo diperhadapkan masalah sikap politik-hukum anti korupsi. Benarkah committed untuk memberantasnya, atau hanya omon-omon?  

    Yang perlu diprihatinkan adalah, sikap omon-omon itu akan berefek jauh, di antaranya sebuah kemungkinan Prabowo lebih mendengarkan suara anti Purbaya, dari elemen Jokowi and his geng. Jika itu terjadi, maka nasib Purbaya di ujung tanduk. Tidak tertutup kemungkinan akan direshuffle. 

    Bagi Purbaya, rasanya nothing to lose. Tapi, jika Purbaya direshuffle, maka akan terjadi distrust yang meluas. Rakyat yang sudah mulai respek pada rezim Prabowo akan kembali surut. Bahkan, sentimen positif pasar nasional dan internasional, termasuk kalangan investor asing akan berbalik negatif. Jika itu dibiarkan, ekonomi nasional pun akan kembali mengalami decline.

    Bukan hanya itu dampak kontiogionnya. Kebijakan ekonomi Purbaya akan langsung tak berjalan efektif. Terjadi lagi pembangkangan dari sistem tata-kelola keuangan negara seperti dulu yang penuh nuansa penindasan terhadap kepentingan rakyat. Para bandit ekonomi pun akan bangkit kembali secara bersama-sama. Pajak pun akan kembali membebani rakyat. 

    Pendek kata, sektor ekonomi akan kembali pada titik rendah. Prabowo yang mengimpikan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen hanya mimpi dan fatamorgana.

    Yang perlu kita sikapi, apakah proses decline of economy disadari oleh Prabowo sebagai risiko pilihan yang paradoks atas persoalan penegakan hukum anti korupsi? Jika tidak disadari, inilah urgensinya peringatan dini (early warning). Jika menyadari, berarti Prabowo bukan hanya omon-omon, tapi memang termasuk dalam komplotan menghancurkan negara. Dan ini berarti mempersilakan rakyat untuk melakukan gerakan perlawanan massif-ekstensif. 

    Pertanyaannya, apakah perlawanannya terhadap paket Prabowo-Gibran? Sebuah analisis politik hukum, rakyat tidak bicara paket itu, tapi alamat pasti tertuju kepada sang Presiden, sebagai pemegang kendali utama. Jika itu terjadi, sama artinya Prabowo sedang mempersiapkan Gibran sebagai penerusnya. Masya Allah. Jika ini skenarionya, maka Indonesia memang sedang didesain sebagai negara yang siap dipunahkan. Persis yang dikutip Prabowo sendiri pada pilpres 2019 dalam novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole: 2030 Indonesia musnah. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun. 

    Siapa yang bersorak-sorai? Bisa China. Bisa juga AS dan lainnya. Mereka memang berkepentingan agar Republik Indonesia ini tak boleh maju. Harus tetap menjadi negara “terjajah”. Sebab, kekayaan alamnya memang menggiurkan. Inilah gambaran yang perlu kita renungkan bersama sebagai elemen anak bangsa. 

    Kita semua pun akhirnya harus merenung kembali who the real leader for Indonesia. Kita butuh pemimpin berani, cakap, berintegritas, nasionalis sejati dan berpihak pada kepentingan rakyat dan negara, bukan sosok pemimpin yang omon-omon. 

    (Analis Politik dan Pembangunan)

  • Kisah Haru Balita Tumbuh Sehat Setelah Lahir Prematur di Usia 24 Minggu

    Kisah Haru Balita Tumbuh Sehat Setelah Lahir Prematur di Usia 24 Minggu

    Jakarta

    Seorang bayi mungil dengan berat hanya 300 gram lahir empat bulan lebih awal dari waktu seharusnya. Para dokter menyebut kelahiran ini sebagai “keberhasilan medis yang luar biasa”.

    Bayi perempuan tersebut lahir pada usia kehamilan 24 minggu di University Children’s Hospital Magdeburg, Jerman Utara. Saat baru lahir, ukuran tangannya bahkan sekecil ujung jari orang dewasa, dan kepalanya lebih kecil dari genggaman tangan.

    Berkat perawatan intensif dan ketelatenan tim medis, bayi tersebut berhasil melewati masa-masa kritis. Ia sempat menggunakan alat bantu pernapasan selama hampir dua bulan sebelum akhirnya bisa bernapas sendiri. Kini, bayi mungil yang disebut sebagai ‘keajaiban kecil dengan semangat hidup besar’ itu telah tumbuh menjadi balita sehat dan aktif.

    Dokter senior rumah sakit, dr Ralf Böttger, menjelaskan menangani bayi dengan berat hanya 300 gram menuntut ketelitian dan presisi tinggi. Proses perawatan, mulai dari ventilasi, pemberian nutrisi melalui infus, hingga perlindungan kulit dan organ yang sangat rapuh, harus dilakukan dengan pendekatan yang sangat hati-hati.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bayi yang lahir sebelum usia 28 minggu sebagai bayi prematur ekstrem. Kelahiran prematur sendiri menjadi penyebab utama kematian anak di seluruh dunia, menyumbang lebih dari satu dari lima kematian anak di bawah usia lima tahun.

    Mereka yang berhasil bertahan hidup sering menghadapi risiko gangguan kesehatan jangka panjang, seperti keterlambatan perkembangan dan disabilitas.

    Sebelumnya, pada tahun 2019, seorang bayi perempuan bernama Saybie di San Diego, AS, sempat tercatat sebagai bayi prematur terkecil di dunia dengan berat hanya 245 gram dan panjang seukuran apel. Ia lahir di usia kehamilan 23 minggu dan berhasil tumbuh sehat setelah dirawat intensif.

    Sementara itu, pada tahun 2025, bayi laki-laki bernama Nash Keen tercatat dalam Guinness World Records sebagai bayi paling prematur di dunia. Ia lahir di usia kehamilan 21 minggu dengan berat 285 gram, dan berhasil merayakan ulang tahun pertamanya di tahun 2025.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Basreng asal RI yang Ditarik di Taiwan Dipastikan Tak Terdaftar di BPOM

    Basreng asal RI yang Ditarik di Taiwan Dipastikan Tak Terdaftar di BPOM

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) memastikan produk yang bakso goreng yang ditarik di Taiwan tidak terdaftar di BPOM. Produk tersebut ditarik lantaran mengandung bahan tambahan pangan (BTP) pengawet asam benzoat, yang tak diizinkan penggunaannya sesuai regulasi di Taiwan.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar memastikan produk basreng tersebut berasal dari industri rumah tangga pangan (RTP) yang belum terdaftar di dinas kesehatan setempat.

    “Produk dikemas dalam bentuk ruahan (bulk) tanpa label dan tidak mencantumkan nomor Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan IRT (SPP-IRT),” demikian keterangan yang diterima detikcom, Rabu (5/11/2025).

    Saat ini BPOM juga masih menelusuri bahan baku produk bakso goreng yang bermasalah, termasuk penggunaan BTP asam benzoat dan garamnya dalam produk tersebut. “Sesuai Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, penggunaan BTP asam benzoat dan garamnya untuk kategori pangan makanan ringan (seperti basreng) tidak diatur sehingga belum ditetapkan kadar maksimal penggunaan asam benzoat dan garamnya pada kategori pangan tersebut,” tuturnya.

    Basreng Foto: Taiwan Food and Drug Administration (TFDA)

    Meskipun begitu, penggunaan benzoat dalam bentuk garam natrium benzoat diperbolehkan pada produk bakso ikan dengan batas maksimal 500 mg/Kg (500 ppm) dihitung sebagai asam benzoat.

    Temuan kandungan benzoat pada produk basreng dimungkinkan apabila bahan baku basreng berasal dari bakso ikan, yang pada proses produksinya menggunakan pengawet benzoat.

    Dampak Asam Benzoat

    Terpisah, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengatakan asam benzoat biasanya digunakan sebagai pengawet makanan, dan sebenarnya aman bila digunakan dalam batas yang sudah diatur.

    Namun, penggunaan asam benzoat di luar batas yang sudah diatur atau berlebihan dapat memicu efek samping pada kesehatan tubuh. dr Aru mengatakan, penggunaan asam benzoat dalam makanan, terutama dicampur dengan vitamin C atau terpapar panas dan cahaya, dapat membentuk zat kimia berbahaya bernama benzena yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

    “Setiap negara memiliki aturan masing-masing dalam membatasi konsumsi benzoat. Secara umum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman konsumsi natrium benzoat adalah (0-5) mg per kilogram berat badan per hari,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (31/10/2025).

    Bahkan, bagi sebagian orang yang sensitif, konsumsi benzoat bisa memicu diare, kram perut, mual, muntah, atau kembung.

    “Selain itu beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi seperti gatal atau bengkak setelah mengonsumsi makanan yang mengandung benzoat,” ucapnya lagi.

    “Masalahnya adalah batasan yg ada di makanan bila dikonsumsi berlebih akan menimbulkan efek yg tidak diinginkan,” lanjutnya lagi.

    Sebelumnya Taiwan Food and Drug Administration (TFDA) pada Selasa (28/10/2025) mengumumkan produk bakso goreng atau basreng asal Indonesia ditahan di perbatasan karena mengandung pengawet asam benzoat melebihi batas aman.

    Dalam laporan resminya, TFDA menyebut produk tersebut berasal dari Isya Food, produsen asal Indonesia, dan diimpor oleh Taiwan Sheba Enterprise Co. Produk yang dimaksud adalah bakso goreng dengan total berat 1.072 kilogram (KGM) yang mengandung asam benzoat sebesar 0,05 gram per kilogram.

    Selain itu, jenis bakso goreng gurih dengan jumlah 1.008 kilogram (KGM) juga ditemukan mengandung asam benzoat sebesar 0,02 gram per kilogram.

    Penahanan ini terjadi sepekan setelah produk serupa juga sempat dihentikan masuk pada pada Selasa (21/10/2025). TFDA juga mengumumkan penahanan produk serupa dari perusahaan yang sama, Isya Food. Sebanyak 1.008 kilogram produk Basreng Cracker kala itu ditemukan mengandung pengawet asam benzoat sebesar 0,93 gram per kilogram.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Ziarah ke Masa Lalu Lewat Lagu-Lagu Pelanggaran HAM di Aceh

    Ziarah ke Masa Lalu Lewat Lagu-Lagu Pelanggaran HAM di Aceh

    Liputan6.com, Aceh – Ada satu kutipan yang membuat kita perlu menafakuri kembali arti penting dari sejarah serta bagaimana sejarah akan berdampak antargenerasi. Kutipan in berasal dari seorang filsuf Spanyol bernama George Santayana, berbunyi ‘Those who cannot remember the past are condemned to repeat it.”

    Sebagai aforisme atau ungkapan yang berisi nasihat —pengajaran, kalimat ini terdengar kuat. Intimidatif, seperti sebuah tamparan yang tidak memberi peluang sedikit pun untuk menghindar. Lantas, apa hubungan aforisme ini dengan musik?

    Saya suka mengatakan bahwa musik merupakan berumbung di mana realitas tumpah ruah. Sebagai entitas seni —mengikuti Theodore Adorno seperti yang ditulis Karina Andjani dalam bukunya “Musik dan Masyarakat: Filsafat Musik Theodore Adorno” (hlm. 26, 2022)— maka musik dapat secara intrinsik melekat dan jadi cermin masyarakat. Melalui retakan yang ada pada cermin tersebutlah suara-suara seperti ekspresi kesendirian, penderitaan, serta jeritan dehumanisasi dari penindasan terefleksikan.

    Semasa Aceh dikoyak-moyak oleh badai operasi militer, suara-suara seperti yang disebutkan oleh Adorno tersebut dilampiaskan ke dalam lirik lagu. Dapat dikatakan bahwa lagu-lagu yang tercipta pada waktu itu tak lagi bernilai sebagai produk studio rekaman semata, tetapi telah bersulih jadi ekspresi kolektif yang terikat oleh ruang dan waktu dari banyak kejadian pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlangsung di ujung utara pulau Sumatera (sepanjang penerapan Daerah Operasi Militer 1989-1998 hingga Darurat Militer 2003).

    Lagu-lagu yang diciptakan oleh musisi lokal kala itu menjadi disonansi, tak ubahnya setumpuk nyanyian yang terdengar sumbang bagi status quo. Status quo di sini tentu saja kepentingan militer untuk memastikan agar semua informasi mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh tak menjadi pengetahuan populis.

    Ia harus diredam, seperti membenamkan derum amarah orang-orang terhadap fakta adanya kejahatan kemanusiaan di Aceh. Ke dasar bumi. Dari sini, pembredelan terhadap sejumlah lagu pun dimulai.

    Pada 2003, beberapa seniman serta produser dipanggil oleh otoritas militer untuk mempertanggungjawabkan sejumlah lagu yang dinilai menjadi amplifikator bagi propaganda yang menyerempet kepentingan militer. Walhasil, sejumlah lagu pun ditarik dari pasaran.

    Operasi pemberangusan bahkan dilakukan jauh lebih serius dengan terjadinya razia ke toko-toko kaset di sejumlah wilayah. Tak ayal, dengan situasu ini, para musisi pun merayap. Kendati di pelojok sana, dalam sayup, lagu-lagu tersebut masih terus berkumandang, menuding moncong otoritas militer dalam senyap.

    Sejumlah lagu yang masuk ke dalam daftar target antara lain, Nanggroe Meredeka yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Yusbi Yusuf yang menggambarkan Aceh sebagai sebuah wilayah nihil hukum tempat di mana kekerasan merajalela, menempatkan rakyat sipil sebagai korban. Lagu ini ikut menyinggung tentang peristiwa kekerasan oleh pasukan Linud 100/PS Sumatera Utara di Idi Cut yang dikenal juga sebagai tragedi Arakundo, menewaskan 28 orang termasuk di antaranya anak-anak pada 3 Februari 1999.

    Termasuk juga peristiwa Alue Nireh yang menewaskan lima orang oleh Pasukan Penindak Rusuh Massa (PPRM) juga pada 1999. Peristiwa Arakundo sendiri secara khusus diulas kembali oleh Yusbi Yusuf dalam lagu lainnya yang mengambil judul sama yakni Arakundoe.

    Peristiwa kekerasan yang terjadi di Aceh juga dapat dilihat melalui lagu berjudul Peristiwa Simpang KKA yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Abu Bakar Ar yang berduet dengan Armawati Ar. Mengikuti judulnya, lagu ini bercerita tentang peristiwa yang terjadi di Aceh Utara pada 3 Mei 1999 ketika pasukan Arhanud 001 dan Batalyon 113 memberondong warga yang sedang menggelar aksi protes di Simpang Kertas Kraft Aceh (KKA) dengan peluru secara membabi buta —sedikitnya 21 orang dinyatakan meninggal dunia, kurang lebih 146 orang mengalami luka-luka, dalam tragedi berdarah tersebut.

    Peristiwa Arakundo juga disebut di dalamnya. Juga peristiwa Kandang pada 3 Januari 1999. Peristiwa Kandang, Lhokseumawe terjadi dalam operasi penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamanan di Kandang dan Pusong yang merenggut nyawa beberapa warga desa.

    Peristiwa Kandang terjadi kurang dari satu pekan sebelum ledakan kekerasan lainnya yang diakibatkan oleh brutalitas tentara menyusul di Lhokseumawe. Yakni Peristiwa Gedung KNPI pada 9 Januari 1999 yang menyebabkan 5 orang meninggal dunia serta puluhan lain luka-luka.

    Lagu lainnya yang merupakan ciptaan Abu Bakar Ar, tetapi dinyanyikan oleh duet antara penyanyi cilik Ari Rama dengan Nurhayati AZ, berjudul Musibah Beutong, mengangkat peristiwa ketika beberapa pasukan elite TNI mengepung lalu mulai membantai orang-orang di sebuah dayah tradisional di lembah Beutong Ateuh Banggalang pada 23 Juli 1999.

    Penyerbuan tersebut memakan korban yakni sang pemimpin sang dayah tersebut, Tengku Bantaqiah, juga anak beserta 57 santrinya. Lagu ini juga sempat menyinggung Cot Murong, sebuah desa yang berkaitan dengan peristiwa Simpang KKA.

    Haro-Hara yang dinyanyikan oleh Cut Aja Riska dalam album Nyawöung menjadi ikhtisar dari banyak peristiwa kekerasan yang terjadi di Aceh. Mulai dari Arakundo, Simpang KKA, Beutong, hingga secara gamblang menyebut Rumoh Geudong, sebuah rumah besar milik warga yang dialihgunakan oleh tentara sebagai kamp konsentrasi atau rumah jagal. Rumah yang berlokasi di Pidie ini menjadi momok, di mana segala kengerian yang dapat dibayangkan oleh manusia berlangsung di sana selama beberapa tahun.

     

  • Waspada Weight Faltering pada Balita, Berat Badan Naik tapi Tak Sesuai Usia

    Waspada Weight Faltering pada Balita, Berat Badan Naik tapi Tak Sesuai Usia

    Jakarta

    Pertumbuhan anak tidak selalu mulus. Ada kalanya meski berat badan anak terus naik setiap bulan, tetapi peningkatannya lebih lambat dibanding standar usianya. Kondisi inilah yang dikenal sebagai weight faltering. Jika dibiarkan, anak berisiko mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada tumbuh kembang jangka panjang.

    Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan penyakit metabolik, menegaskan bahwa orang tua perlu lebih waspada bila grafik pertumbuhan anak tidak sesuai kurva pertumbuhan yang telah ditetapkan WHO.

    “Kalau naiknya berat badan tidak sesuai dengan kurva, artinya anak mengalami masalah. Itulah yang disebut weight faltering,” jelas Prof Damayanti dalam wawancara dengan detikcom (17/9/2025).

    Apa Itu Weight Faltering?

    Weight faltering bukan berarti anak tidak naik berat badan sama sekali, melainkan kenaikannya jauh di bawah ekspektasi untuk usianya. Anak bisa tampak sehat secara kasat mata, tetapi bila kurva pertumbuhan bergeser ke bawah, hal ini menjadi tanda peringatan.

    Menurut definisi National Institute for Health and Care Excellence (NICE, 2017), weight faltering atau faltering growth terjadi ketika berat badan anak berada di bawah centile tertentu pada grafik pertumbuhan, atau ketika laju pertambahan berat badan melambat dibanding standar usianya. Kondisi ini berbeda dengan failure to thrive yang biasanya lebih berat.

    Penelitian di Archives of Disease in Childhood (Wright et al., 2020) menyebutkan bahwa weight faltering kerap muncul pada usia batita, terutama saat transisi dari ASI/MPASI ke makanan keluarga. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu perkembangan fisik maupun kognitif.

    Dampak Weight Faltering pada Tumbuh Kembang Anak

    Weight faltering atau perlambatan kenaikan berat badan anak sering kali dianggap sepele karena anak tetap tampak sehat dan aktif. Namun, berbagai studi medis menunjukkan bahwa kondisi ini dapat membawa dampak serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

    Sebuah penelitian di Semarang berjudul Risk factor of growth faltering in infants aged 2-12 months menemukan bahwa bayi yang mengalami growth faltering berisiko menghadapi berbagai masalah kesehatan. Bukan hanya pertumbuhan fisik yang terhambat, tetapi juga perkembangan kognitif, perilaku, dan psikomotor.

    Anak-anak dengan riwayat pertumbuhan terhambat lebih rentan mengalami gangguan respons imun, masalah belajar, hingga peningkatan risiko infeksi dan mortalitas di tahun-tahun awal kehidupannya.
    Pada rentang usia toddler (12-36 bulan) ada bukti langsung hubungan antara kekhawatiran orang tua terhadap masalah makan (picky eating / feeding difficulty) dan status pertumbuhan buruk.

    Studi di Asia Tenggara berjudul Parental concern of feeding difficulty predicts poor growth status in their child yang meneliti anak usia 12-36 bulan menemukan bahwa parental concern tentang feeding difficulty memprediksi status pertumbuhan yang lebih buruk (mis. WAZ

    Cara Mengatasi Weight Faltering pada Anak

    Studi menunjukkan bahwa anak dengan faltering growth sering mengalami defisit protein dan mikronutrien penting. Intervensi nutrisi yang menekankan protein hewani (telur, daging, ikan, susu) terbukti lebih efektif mendukung catch-up growth dibanding protein nabati.

    Penelitian berjudul Daily consumption of Growing-Up Milk is Associated with Less Stunting among Indonesian Toddlers menemukan bahwa balita yang mengonsumsi “growing-up milk” ≥ 300 ml/hari berisiko lebih rendah mengalami stunting dibanding balita yang tidak. Konsumsi susu tumbuh-balita ini termasuk sumber protein hewani / produk olahan hewani.

    Literatur menunjukkan bahwa weight faltering yang terdeteksi dini dan diintervensi dengan tepat memberi peluang besar untuk catch-up growth, termasuk pemulihan perkembangan kognitif. Karena itu, pemantauan berat badan dan tinggi anak pada kurva pertumbuhan WHO setiap 1-3 bulan adalah langkah penting yang harus diperhatikan oleh orang tua.

    Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil. Morigro – inovasi terbaru Morinaga memahami kekhawatiran Ibu, memberikan solusi & menjadi partner setia mengubah kekhawatiran menjadi harapan, mengubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal.

    Pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

    Kini GTM bukan lagi drama, tapi #GerakanTumbuhMaximal bersama Morinaga Morigro #KarenaWaktuTakBisaKembali!

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Gula Darah Sering Naik-Turun? Produk Ini Bisa Bantu Penderita Diabetes

    Gula Darah Sering Naik-Turun? Produk Ini Bisa Bantu Penderita Diabetes

    Jakarta

    Tidak hanya bergantung pada obat atau insulin, pengelolaan diabetes perlu bertumpu pada asupan nutrisi harian yang membantu tubuh bekerja lebih efisien dalam mengatur glukosa. Hal ini sebagaimana dianjurkan WHO) dan International Diabetes Federation (IDF) untuk mengonsumsi serat serta mikronutrien seperti magnesium, kromium, dan vitamin B dalam pengelolaan diabetes.

    Sebagai produk yang kaya akan kandungan pengelola diabetes, Glutafield menjadi salah satu produk yang dapat dikonsumsi. Quality Control Glutafield, Andi Prasetyo mengungkapkan alih-alih sebagai obat penurun gula, Glutafield diperkaya dengan kandungan yang mendukung nutrisi harian.

    “Dengan komposisi ini, Glutafield tidak seperti obat penurun gula, melainkan sebagai dukungan nutrisi harian dalam bentuk minuman sereal untuk membantu menjaga kestabilan gula darah”- jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat, (31/10/2025).

    Diformulasikan menggunakan bahan berbasis pangan alami, berikut Kandungan Nutrisi Glutafield dalam Konteks Rekomendasi Ilmiah:

    Beras merah dan beras hitam → Sumber karbohidrat kompleks dan magnesium alami

    Inulin (serat larut prebiotik) → Mendukung kontrol glukosa dan kesehatan usus

    Gula kelapa berindeks glikemik rendah → Memberikan rasa manis tanpa lonjakan drastis

    Vitamin B kompleks dan whey protein → Mendukung pembentukan energi

    Peran Mikronutrien dalam Mendukung Metabolisme Glukosa

    Beberapa mikronutrien terbukti berkontribusi dalam menjaga kestabilan gula darah melalui mekanisme metabolik:

    1. Magnesium – Mendukung Respons Sel terhadap Insulin

    Magnesium membantu sel tubuh merespons insulin secara lebih efektif. Kekurangan magnesium dapat membuat insulin sulit bekerja, sehingga glukosa bertahan lebih lama di aliran darah.

    2. Kromium – Membantu Proses Pemindahan Glukosa ke Sel

    Kromium berperan dalam transportasi glukosa dari darah ke jaringan otot dan hati. Dengan ketersediaan kromium yang cukup, gula darah tidak mudah menumpuk setelah makan.

    3. Vitamin B Kompleks – Mengoptimalkan Konversi Gula Menjadi Energi

    Vitamin B1, B6, dan B12 membantu mengubah karbohidrat menjadi energi. Dengan demikian, glukosa tidak hanya disimpan, tetapi dimanfaatkan secara efisien oleh tubuh, sehingga mengurangi rasa lelah.

    Serat Larut dan Kaitannya dengan HbA1c

    Selain mikronutrien, serat terkhusus serat larut (soluble fiber) memiliki peran penting dalam perlambatan penyerapan glukosa. Studi dalam Journal of Nutrition and Metabolism (2020) menunjukkan bahwa asupan serat larut 10-15 gram per hari dapat membantu menurunkan nilai HbA1c secara bertahap pada penderita diabetes tipe 2.

    Mekanismenya bekerja melalui pengaturan pencernaan: serat larut membentuk gel alami yang memperlambat masuknya gula ke aliran darah, sehingga membantu menjaga kestabilan kadar glukosa setelah makan.

    Dengan mengusung bahan-bahan tersebut, Glutafield dapat berperan sebagai bagian dari pola konsumsi harian yang mendukung kestabilan metabolisme, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah secara lebih terukur. Kunjungi situs Glutafield untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    (anl/ega)

  • Cara Mengeluarkan Kotoran Telinga yang Terlalu Dalam Secara Alami, Lakukan Ini!

    Cara Mengeluarkan Kotoran Telinga yang Terlalu Dalam Secara Alami, Lakukan Ini!

    YOGYAKARTA – Kotoran telinga atau serumen sebenarnya adalah zat alami yang dihasilkan tubuh untuk melindungi saluran telinga dari debu, kuman, dan air. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak atau terdorong terlalu dalam, maka kotoran bisa menumpuk dan menimbulkan rasa tersumbat, gatal, berkurangnya pendengaran, bahkan pusing ringan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara mengeluarkan kotoran telinga yang terlalu dalam secara alami.

    Menjaga kebersihan telinga adalah hal yang penting untuk dilakukan karena telinga yang bersih membuat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, seperti infeksi bakteri. Selain itu, dengan menerapkan cara membersihkan telinga yang baik maka akan menjadikan pendengaran menjadi lebih baik.

    Banyak orang tergoda untuk membersihkan telinga dengan cotton bud, padahal cara itu justru sering mendorong kotoran makin dalam. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengeluarkan kotoran telinga yang terlalu dalam secara alami, lembut, dan aman.

    Penyebab Kotoran Telinga Menumpuk

    Sebelum membahas cara mengeluarkan kotoran teling secara alami, kita  juga perlu untuk memahami penyebab penumpukan kotoran telinga.

    Dilansir dari Healthy, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain sebagai berikut:

    Produksi kotoran telinga berlebih secara alami.Penggunaan cotton bud yang justru mendorong kotoran lebih dalam.Penggunaan alat bantu dengar atau penyumbat telinga yang menghalangi keluarnya kotoran.Struktur saluran telinga yang sempit atau tidak teratur.

    Menurut WHO, produksi serumen adalah mekanisme alami tubuh untuk melindungi telinga. Namun, intervensi yang tidak tepat justru dapat mengganggu proses ini.

    Cara Mengeluarkan Kotoran Telinga Secara Alami

    Daun telinga adalah bagian terluar dari sistem pendengaran manusia. Merawat telinga menjadi kebiasaan penting yang perlu dilakukan untuk menghindari telinga dari berbagai gangguan kesehatan. Membersihkan telinga mulai dari telinga luar atau mengeluarkan kotoran telinga yang terlalu dalam secara alami dan rutin menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan sebagai langkah perawatan. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:

    Bersihkan dengan Air Hangat

    Jika tidak memiliki riwayat gangguan telinga sebelumnya, sebaiknya bersihkan telinga secara rutin menggunakan kain bersih atau kassa steril dengan air hangat. Kompres hangat dapat membantu melunakkan kotoran telinga dan meredakan ketidaknyamanan. Langkahnya adalah sebagai berikut:

    Pastikan kain, handuk, atau kassa steril.Cuci tangan sebelum melepaskan kassa.Setelah tangan bersih, balutkan kassa atau kain pada salah satu jari.Basahi kain, handuk, atau kassa dengan air hangat.Bersihkan telinga secara perlahan mulai dari daun telinga hingga lipatan daun telinga bagian dalam.Jangan terlalu dalam saat membersihkan telinga karena dapat berisiko menyebabkan cedera atau infeksi.

    Irigasi Telinga dengan Air Hangat

    Metode ini cukup efektif untuk melunakkan dan mengeluarkan kotoran telinga yang menumpuk. Caranya adalah sebagai berikut:

    Siapkan larutan air hangat dengan sedikit garam (1/4 sendok teh garam dalam 1 cangkir air hangat).Gunakan pipet atau alat irigasi khusus untuk menyemprotkan larutan ke dalam telinga secara perlahan.Miringkan kepala agar air dapat mengalir keluar bersama kotoran telingaUlangi beberapa kali jika diperlukan.Keringkan telinga dengan handuk lembut atau hair dryer dengan pengaturan suhu rendah.

    Metode ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu sering untuk menghindari iritasi atau infeksi.

    Penggunaan Minyak Alami

    Beberapa jenis minyak alami dapat membantu melunakkan kotoran telinga sehingga lebih mudah keluar. Minyak yang dapat digunakan antara lain:

    Minyak zaitunMinyak kelapaMinyak mineralMinyak almondBaby oil

    Cara penggunaannya:

    Hangatkan minyak hingga suhu tubuh (jangan terlalu panas).Teteskan 2-3 tetes minyak ke dalam telinga.Diamkan selama 5-10 menit dengan kepala miring.Miringkan kepala ke arah berlawanan agar minyak dan kotoran telinga dapat keluar.Bersihkan bagian luar telinga dengan kain lembut.

    Metode ini aman dilakukan 1-2 kali seminggu, namun hentikan jika terjadi iritasi atau ketidaknyamanan.

    Penggunaan Hidrogen Peroksida

    Hidrogen peroksida dapat membantu melunakkan dan mengeluarkan kotoran telinga. Namun, penggunaannya harus hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang. Caranya adalah sebagai berikut:

    Campurkan hidrogen peroksida 3% dengan air dalam jumlah yang sama.Teteskan beberapa tetes ke dalam telinga.Diamkan selama 10 menit.Miringkan kepala untuk mengeluarkan cairan dan kotoran telinga.

    Metode ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering dan hentikan jika terjadi iritasi.

    Hal-hal yang Harus Dihindari dalam Membersihkan Telinga

    Meskipun ada berbagai metode untuk membersihkan telinga, namun ada pula beberapa hal yang harus dihindari karena dapat membahayakan kesehatan telinga. Berikut ini beberapa praktik yang sebaiknya tidak dilakukan, yaitu:

    Penggunaan Cotton Bud

    Meskipun banyak orang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, metode ini sangat tidak dianjurkan. Alasannya:

    Dapat mendorong kotoran telinga lebih dalam.Berisiko melukai gendang telinga.Dapat menyebabkan iritasi pada saluran telinga.Menghilangkan lapisan pelindung alami telinga.

    Jika terbiasa menggunakan cotton bud, maka sebaiknya mulai tinggalkan kebiasaan ini dan beralih ke metode yang lebih aman.

    Ear Candling

    Ear candling atau terapi lilin telinga adalah metode alternatif yang diklaim dapat membersihkan telinga. Namun, metode ini tidak terbukti efektif dan bahkan dapat membahayakan. Risikonya meliputi:

    Luka bakar pada telinga atau wajah.Perforasi gendang telinga.Sumbatan telinga akibat lilin yang masuk.Infeksi telinga.

    FDA (Food and Drug Administration) AS telah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan ear candling karena risikonya yang tinggi.

    Penggunaan Benda Tajam

    Menggunakan benda tajam seperti jepit rambut, tusuk gigi, atau alat lain untuk mengorek telinga sangat berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan:

    Luka pada saluran telinga.Infeksi.Kerusakan gendang telinga.Gangguan pendengaran permanen.

    Hindari godaan untuk menggunakan benda apapun untuk mengorek telinga, sekecil apapun benda tersebut.

    Membersihkan Telinga Terlalu Sering

    Membersihkan telinga terlalu sering dapat mengganggu proses alami telinga dalam membersihkan dirinya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan:

    Iritasi pada saluran telinga.Produksi kotoran telinga berlebih sebagai respons.Infeksi telinga karena hilangnya lapisan pelindung alami.

    Sebaiknya biarkan telinga membersihkan dirinya sendiri kecuali jika ada masalah spesifik yang memerlukan intervensi.

    Mengunjungi Dokter THT

    Earwax atau kotoran dalam telinga merupakan salah satu cara telinga untuk mencegah benda asing masuk ke dalam telinga. Namun, jika earwax sudah terlalu banyak atau menumpuk, maka dapat memicu gangguan pendengaran.

    Oleh karena itu, sebaiknya kunjungi dokter THT untuk mengatasi masalah ini. Mengunjungi dokter THT adalah cara tepat untuk memastikan kebersihan telinga, termasuk juga ketika mengalami gangguan pendengaran, seperti telinga yang berdenging, infeksi pada telinga, hingga nyeri pada telinga. Meskipun ada beberapa metode alami untuk membersihkan telinga, ada kalanya perlu berkonsultasi dengan dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).

    Adapun situasi-situasi yang disarankan berkonsultasi langsung dengan Dokter THT, yaitu:

    Gejala tidak membaik setelah mencoba metode pembersihan alami.Nyeri telinga yang persisten atau parah.Penurunan pendengaran yang signifikan.Keluar cairan atau darah dari telinga.Demam disertai gejala telinga.Riwayat perforasi gendang telinga atau operasi telinga.Penggunaan alat bantu dengar.Rasa pusing atau vertigo yang parah.

    Dokter THT memiliki peralatan khusus dan keahlian untuk membersihkan telinga dengan aman, di antaranya adalah sebagai berikut:

    Mikroskop untuk melihat kondisi telinga dengan jelas.Alat penghisap (suction) untuk mengeluarkan kotoran telinga.Irigasi telinga dengan teknik khusus.Alat khusus seperti kuret untuk mengangkat kotoran telinga yang keras.

    Selain itu, dokter THT juga dapat mendiagnosis dan menangani masalah telinga lain yang sesuai dengan gejala yang sedang dirasakan dan dialami.

    Meskipun kotoran telinga memiliki fungsi perlindungan alami, namun penumpukan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan menjaga kebersihan telinga secara rutin dan menghindari kebiasaan buruk, maka hal ini dapat sekaligus memelihara kesehatan telinga dalam jangka panjang.

    Demikianlah ulasan mengenai cara mengeluarkan kotoran telinga yang terlalu dalam secara alami​. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Mengapa Sumbatan Usus Bisa Picu Fatal hingga Kematian? Dokter Bilang Gini

    Mengapa Sumbatan Usus Bisa Picu Fatal hingga Kematian? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Belakangan ini ramai diberitakan mengenai meninggalnya ayah YouTuber Jerome Polin, yakni Marojahan Sintong Sijabat. Ia diketahui meninggal dunia akibat kondisi sumbatan usus yang dideritanya.

    Menurut sang istri, Chrissie, Marojahan sempat mengeluhkan nyeri perut hebat seperti melilit. Ia awalnya dibawa ke IGD rumah sakit terdekat, namun kemudian dirujuk ke National Hospital Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hasil CT scan menunjukkan adanya sumbatan pada usus yang disebabkan oleh gumpalan darah beku.

    Di luar kasus tersebut, dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan sumbatan usus ini termasuk kondisi yang darurat yang bisa berujung fatal. Kondisi ini dapat berpengaruh pada sistem pencernaan.

    “Sumbatan usus atau istilah medisnya ileus obstruksi yaitu suatu keadaan kedaruratan, di mana kondisi usus tersumbat sehingga anus tidak ada cairan dan kotoran yang keluar dari anus pasien tersebut,” jelas Prof Ari saat dihubungi detikcom, Minggu (2/11/2025).

    “Ini memang suatu kondisi emergensi, jadi harus segera ditangani. Kalau tidak, dia (usus) akan bisa saja terjadi perforasi, pecah bocor, atau jadi infeksi yang luas yang akhirnya juga sulit ditangani,” sambungnya.

    Prof Ari menjelaskan bahwa sumbatan usus merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan penanganan medis yang cepat, pasien umumnya masih dapat diselamatkan.

    Kondisi ini juga biasanya disertai gejala seperti perut kembung, begah, mual, dan muntah hebat, dalam beberapa kasus, muntahan bahkan bisa menyerupai kotoran feses. Pasien juga biasanya mengalami nyeri perut yang sangat menyiksa.

    Menurut Prof Ari, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kanker usus, tumor, perlengketan pascaoperasi, maupun penumpukan kotoran yang tidak bisa keluar dari saluran pencernaan.

    “Kemudian biasanya juga ini bahkan saya pernah ada satu kasus pasien sumbatan karena kotoran yang tidak keluar, terlalu keras, terlalu padat, yang terus menerus bertahan sehingga akhirnya menyumbat. Kebetulan pada yang biasanya ada pasien-pasien yang memang punya masalah mobilisasi, jadi dia tidak bisa bergerak, ketahui sehingga bisa tersumbat seperti itu,” terang Prof Ari.

    “Atau juga bisa karena adanya gangguan pembuluh darah, sumbatan misalnya pada pembuluh darah yang menuju ke usus tersebut sehingga ususnya tersebut relatif ini tidak bergerak. Begitu ya untuk waktu tentu dan sehingga terjadi sumbatan tersebut,” pungkasnya.

    Untuk menanganinya, jelas harus dioperasi. Dokter akan melakukan tindakan laparatomi untuk menghilangkan sumbatan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Data WHO: 3 Juta Orang Tewas dalam 10 Terakhir karena Tenggelam”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • 2.817 Warga Korea Tewas Bunuh Diri Tahun 2024, Ini Umur-Penyebabnya

    2.817 Warga Korea Tewas Bunuh Diri Tahun 2024, Ini Umur-Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bunuh diri kini menjadi penyebab kematian tertinggi di antara warga Korea Selatan berusia 40-an. Tekanan finansial yang meningkat serta ekspektasi sosial dan budaya disebut menjadi faktor utama di balik tren mengkhawatirkan ini.

    Mengutip Korea JoongAng Daily, data terbaru menunjukkan, sepanjang tahun lalu terdapat 2.817 kasus bunuh diri di kelompok usia tersebut, setara dengan sekitar 36,2 kasus per 100.000 orang. Angka ini mencakup 26% dari total kematian di kalangan usia 40-an, menempatkannya di posisi pertama penyebab kematian. Kanker berada di posisi kedua dengan 24,5%, disusul penyakit hati dengan 8,7%.

    Para ahli menyebut usia 40-an menjadi fase yang paling berat karena banyak warga berada di posisi “terjepit” yakni menanggung beban sebagai pencari nafkah utama, harus mendukung orang tua yang sudah tidak bekerja, sekaligus membiayai anak-anak yang masih sekolah. Situasi ini diperparah oleh penurunan pendapatan dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

    “Orang-orang berusia 40-an mengalami krisis keuangan Asia tahun 1997 dan penurunan lapangan kerja berikutnya, serta fluktuasi pasar properti – yang semuanya secara struktural merampas kesempatan mereka untuk mengumpulkan kekayaan dan memperoleh penghasilan yang stabil,” kata Jung Sun-jae, seorang ahli epidemiologi dan profesor di Universitas Yonsei, dikutip dari Korea JoongAng Daily, Sabtu (1/11/2025).

    Sementara Park Jong-ik, mantan kepala badan pencegahan bunuh diri di bawah Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan sekaligus profesor psikiatri di Rumah Sakit Universitas Nasional Kangwon, mengatakan pasien berusia 40-an cenderung lebih sering mengungkapkan “distres terkait faktor ekonomi” dibandingkan kelompok usia lainnya.

    “Mereka yang berusia 40-an merasa tidak aman dengan pekerjaan mereka karena mereka melihat pensiun paksa yang dialami mereka yang berusia 50-an,” kata Park.

    “Dalam situasi ini, Korea memiliki jumlah wiraswasta yang relatif besar di usia 40-an dan 50-an.”

    Meskipun tekanan ekonomi berdampak pada kedua jenis kelamin, tekanan tersebut dapat sangat merugikan bagi pria, yang masih sering diharapkan memikul sebagian besar tanggung jawab keuangan keluarga.

    Rata-rata pendapatan bulanan kepala rumah tangga wiraswasta usia 40-an pada kuartal ketiga tahun lalu hanya 1,07 juta won atau sekitar US$745, turun 13,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi yang paling tajam sejak data mulai dicatat pada 2006. Selain itu, survei platform kerja menunjukkan 89,3% responden berusia 40-an merasa tidak aman dengan kondisi pekerjaan mereka.

    Dari sisi budaya, generasi ini tumbuh dengan keyakinan bahwa kerja keras akan membawa hasil. Namun realitas ekonomi yang stagnan membuat banyak dari mereka merasa terjebak dan kehilangan harapan. Tekanan semakin berat bagi pria usia 40-an, yang secara tradisional dipandang sebagai pencari nafkah utama keluarga. Angka bunuh diri pada pria di kelompok usia ini mencapai 51,1 per 100.000 orang, jauh di atas perempuan yang berada di level 20,9 per 100.000.

    Para ahli menilai, upaya penanggulangan harus melampaui pendekatan psikologis semata. Diperlukan kebijakan yang menyentuh akar struktural, seperti dukungan ekonomi, bantuan pekerjaan, serta layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses, termasuk di luar jam kerja. Perubahan norma sosial juga dinilai penting, khususnya dalam menghapus stigma terhadap laki-laki yang mencari bantuan psikologis.

    Meski bunuh diri menduduki posisi teratas sebagai penyebab kematian di usia 40-an, tren ini tidak semata karena lonjakan besar kasus, melainkan karena menurunnya angka kematian akibat penyakit lain. Namun demikian, efektivitas program pencegahan yang ada dinilai masih terbatas karena lebih banyak fokus pada penanganan setelah kejadian terjadi.

    Secara keseluruhan, tingkat bunuh diri di Korea Selatan pada 2024 tercatat 29,1 per 100.000 penduduk – tertinggi dalam 13 tahun terakhir dan hampir tiga kali lipat dari rata-rata negara OECD yang berada di level 10,7 per 100.000. Kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan bunuh diri bukan hanya isu kesehatan mental, tetapi juga mencerminkan tekanan ekonomi dan ketimpangan sosial yang terus meningkat.

    Perlu diketahui, data WHO menunjukkan Korea Selatan merupakan negara tingkat bunuh diri tertinggi secara keseluruhan pada 2021, dan tertinggi di antara negara Asia.

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]