NGO: WHO

  • Barbie Hsu Pemeran Sanchai Meninggal Gegerkan Linimasa

    Barbie Hsu Pemeran Sanchai Meninggal Gegerkan Linimasa

    Jakarta

    Aktris Taiwan Barbie Hsu meninggal dunia dalam usia 48 tahun, menghebohkan linimasa media sosial. Aktris yang terkenal karena memerankan Dong Shancai dalam serial legendaris Meteor Garden (2001) ini, meninggal terkena pneumonia setelah tertular flu selama liburan Tahun Baru Imlek.

    Kabar duka itu dikonfirmasi DeeHsu yang adalah saudara perempuan BarbieHsu pada Senin (3/2) melalui agensinya. Ia mengatakan semua terjadi usai mereka liburan ke Jepang. “Semua keluarga kami datang ke Jepang untuk berlibur dan saudari saya yang paling baik hati dan tersayang Barbie Hsu meninggal karena pneumonia yang disebabkan oleh influenza dan sayangnya meninggalkan kami,” kata Dee Hsu seperti diberitakan Taiwan Focus, Senin (3/2).

    Saat ini, Barbie Hsu berada di puncak trending topic linimasa X, dulunya Twitter. Banyak yang merasakan duka cita, terutama karena mengingat bagaimana dulu Sanchai dan Meteor Garden jadi hiburan saat masa muda.

    “You will be missed Barbie Hsu, thank you for portraying the iconic role of San Chai of Meteor Garden. You’ve been a part of my college years. Rest in peace our dear San Chai,” tulis sebuah komentar di X.

    “You will always be remembered, Shan Cai of Meteor Garden. Nakakabigla. Rest in Peace, Barbie Hsu,” tulis yang lain. Berikut reaksi lainnya yang beredar di linimasa:

    Rest in Peace Sanchai 🕊️. Barbie Hsu, the Taiwanese star of Meteor Garden, has passed away, deeply remembered by Filipinos. pic.twitter.com/8RNxrsUgPL

    — Manu (@m__anu_) February 3, 2025

    REST IN PEACE, SAN CHAI 🕊️

    Barbie Hsu, the Taiwanese actress who gained fame for her role in the hit 2001 Television series Meteor Garden, has passed away at 48. Her sister confirmed that Hsu succumbed to pneumonia. #CDNDigital #CDNDEntertainment pic.twitter.com/5QjPyssV76

    — CDN Digital (@cebudailynews) February 3, 2025

    Rest in Power, Barbie Hsu. Your role in Meteor Garden will always remain iconic.

    San Chai!!!! 😭😭😭 pic.twitter.com/4JNWlrMiy3

    — Jissica Soju (@AndieJi_) February 3, 2025

    (fyk/fyk)

  • Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Produk dari Meksiko dan Kanada akan dikenakan tarif sebesar 25%, sedangkan produk dari Tiongkok mengalami kenaikan tarif sebesar 10% dari tarif tinggi yang sudah berlaku sebelumnya.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

    “Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut. Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan.

    Pada masa awal kepemimpinannya, Trump pernah menyatakan bahwa USMCA adalah perjanjian perdagangan yang paling adil, seimbang, dan menguntungkan yang pernah disepakati.

    Namun, seiring dengan meningkatnya sikap militan Trump dalam mewujudkan visi make America great again, komitmen internasional AS, seperti USMCA, Paris Agreement, dan keanggotaan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini dianggap tidak lagi menjadi prioritas bagi Trump dan para pendukung Trumpnomics.

    Perkembangan terbaru ini tampaknya akan mengabaikan konsep-konsep yang sebelumnya digagas oleh AS sendiri, terutama sejak pecahnya perang dagang antara AS dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

    “Misalnya, konsep “friend shoring” semakin sulit untuk diimplementasikan tanpa adanya definisi dan kriteria yang jelas tentang siapa yang dapat dikategorikan sebagai “teman”,” ucap Imam.

    Sementara konsep “near shoring” dikembangkan terutama dari perspektif bisnis untuk mengurangi biaya logistik, konsep “off shoring” (memulangkan investasi perusahaan AS dari luar negeri dengan iming-iming insentif) mungkin menjadi kurang menarik bagi investor atau pelaku bisnis AS yang telah beroperasi di negara-negara dengan kebijakan yang lebih stabil.

    “Hal ini terutama karena AS kini menghadapi risiko pembalasan dari mitra dagangnya,” pungkas Imam dalam menanggapi penerapan tarif baru Trump.
     

  • Wabah Baru Ebola Tewaskan Perawat di Uganda, Vaksin Langsung Dikebut

    Wabah Baru Ebola Tewaskan Perawat di Uganda, Vaksin Langsung Dikebut

    Jakarta

    Seorang perawat berusia 32 tahun di Uganda meninggal dunia usai terinfeksi Ebola. Otoritas kesehatan setempat mengumumkan wabah Ebola sehari setelah kematian perawat tersebut. Hingga saat ini, sumber wabah masih terus ditelusuri dan menurut laporan terakhir belum ada kasus lain terkonfirmasi.

    Otoritas kesehatan Uganda kini sedang mempersiapkan penyebaran vaksin uji coba sebagai bagian dari langkah membendung wabah Ebola di ibukota Uganda, Kampala.

    Sejumlah ilmuwan telah mengembangkan protokol penelitian yang berkaitan dengan rencana penyebaran lebih dari 2 ribu dosis kandidat vaksin untuk melawan Ebola strain Sudan.

    “Protokol sedang dipercepat. Vaksin ini belum memiliki lisensi,” kata direktur eksekutif Institut Penelitian Virus Uganda, Pontiano Kaleebu dikutip dari AP News, Senin (3/2/2025).

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan bahwa dukungannya terhadap respons Uganda terhadap wabah tersebut mencakup akses ke 2.160 dosis vaksin uji coba. Tim peneliti WHO juga telah dikerahkan ke lapangan untuk bekerjasama sambil menunggu persetujuan

    Mereka menuturkan kandidat vaksin serta kandidat pengobatan sedang disediakan melalui protokol uji klinis untuk menguji lebih lanjut kemanjuran dan keamanannya.

    Uganda telah mengalami beberapa kali wabah Ebola. Ini menandai kejadian wabah Ebola kedelapan yang terjadi sejak tahun 2000.

    Setidaknya ada sekitar 44 kontak erat dari korban perawat yang sudah teridentifikasi. Mereka termasuk 30 orang petugas kesehatan serta pasien, menurut Kementerian Kesehatan Uganda.

    (avk/kna)

  • Inilah Foto Terbaik 2024 Versi UNICEF – Halaman all

    Inilah Foto Terbaik 2024 Versi UNICEF – Halaman all

    Untuk ke-25 kalinya, UNICEF Jerman memilih foto terbaik yang mendokumentasikan realita anak-anak di seluruh dunia sepanjang tahun 2024.

    “Fotografi dokumenter berkualitas tinggi dapat membuka mata kita,” kata Georg Graf Waldersee, Direktur UNICEF Jerman, seperti dirilis badan amal anak-anak milik PBB tersebut. “Karya seni yang mendapat penghargaan setiap tahun dalam kompetisi foto UNICEF benar-benar membuka mata kita terhadap situasi anak-anak di dunia.”

    Sarat trauma dan duka

    Stav, bocah berusia delapan tahun di Israel, selamat dari serangan organisasi teroris Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 silam. Serangan itu secara tiba-tiba mengakhiri masa kecilnya yang riang. Wajahnya kini mencerminkan rasa sakit dan kehilangan. Fotografer Israel Avishag Shaar-Yashuv memotret Stav dan anak-anak lainnya di tempat penampungan darurat, setelah rumah mereka tidak lagi bisa dihuni. Reportasenya didaulat sebagai karya foto anak terbaik tahun ini.

    Anak-anak di Palestina

    Dareen yang berusia sebelas tahun dan Kinan yang berusia lima tahun berhasil diselamatkan setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Qatar. Kedua saudara kandung berasal dari Jalur Gaza. Seluruh keluarga mereka tewas dalam serangan bom oleh Angkatan Udara Israel. Masa depan Dareen dan Kinan pun menjadi tidak pasti.

    Fotografer perempuan Palestina Samar Abu Elouf, yang belajar fotografi secara otodidak dengan kamera pinjaman, telah mendokumentasikan korban perang di Jalur Gaza. Anak-anak kebanyakan tidak lagi memiliki lengan, kaki, atau penglihatan. Dalam semua fotonya, Abu Elouf berhasil memulihkan martabat anak-anak korban perang, bahkan di tengah-tengah tekanan eksistensial. Dia juga mendapat penghargaan sebagai juara pertama.

    Kongo: Ancaman wabah virus

    Japhet baru berusia tujuh bulan ketika terinfeksi virus Mpox, yang lebih dikenal sebagai “cacar monyet”. Meski vaksin untuk Mpox telah dipasarkan, negara-negara miskin seperti Republik Demokratik Kongo, negara asal Japhet, kesulitan menutupi kebutuhan warganya.

    Di antara yang paling berisiko tertular adalah anak-anak. Menurut Uni Afrika, 1.000 orang telah meninggal dunia dan banyak lagi yang sudah terinfeksi. Japhet kecil beruntung. Ibunya membawanya ke pusat kesehatan di mana pustulanya diobati dengan obat antiseptik. Meski tidak dilengkapi dengan baik, klinik tersebut mampu menyelamatkan sang bocah.. Jurnalis foto Prancis Pascal Maitre dianugerahi tempat ke-2 untuk gambar ini.

    Prancis: Perjuangan hidup

    Gabin adalah salah satu dari sepuluh persen anak di seluruh dunia yang lahir prematur, menurut sebuah penelitian oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Dengan berkurangnya waktu di dalam kandungan, proses persalinannya menjadi lebih dramatis. Bocah lelaki itu lahir setelah dikandung kurang dari enam bulan, tetapi memiliki tekad yang kuat untuk bertahan hidup. Fotografer Prancis Maylis Rolland menangkap momen mengharukan ketika Gabin, yang masih mengenakan masker pernapasan, meraih hidung ibunya, Doriane. Juara ke-3 untuk foto ini.

    Selain tiga tempat pertama, juri ahli independen UNICEF juga memberikan penghargaan kehormatan kepada foto-foto lainnya.

    Sudan: Tragedi tak terdeteksi

    Luput dari perhatian dunia adalah bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Sudan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 14 juta penduduk di negara Afrika Timur itu telah melarikan diri dari perang saudara sejak 2023. Sekolah dan klinik kesehatan dihancurkan, bocah laki-laki direkrut secara paksa menjadi tentara, sementara anak-anak perempuan diperkosa. Kelaparan menjalar di mana-mana. Sekitar 730.000 anak Sudan tercatat mengalami kekurangan gizi parah. Fotografer Irlandia Ivor Prickett, yang juga bekerja untuk Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, menangkap kesengsaraan masyarakat di tengah perang di Sudan.

    Kanada: Ketika seorang bocah berhenti berbicara

    Milo menderita penyakit langka sejak berusia enam tahun. Di rumah, dia bisa mengobrol riang, tetapi di luar lingkup keluarga mulutnya membisu tanpa alasan.

    Dalam dunia kedokteran, fenomena ini disebut “mutisme selektif” alias kebisuan yang muncul dalam kondisi tertentu. Ibunya, fotografer Kanada-Meksiko Patricia Krivanek, memberi Milo sebuah kamera untuk mengekspresikan perasaannya ke dalam gambar dan sekaligus menuliskan apa yang mengganggunya. Adalah Krivanek pula yang mengambil foto Milo ini.

    Zambia: Masa kecil tanpa orang tua

    Mereka tinggal di panti asuhan atau hidup sendirian di jalanan: Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 140 juta anak di seluruh dunia berstatus tuna wisma. Di Zambia, tidak semua orang berduka karena kehilangan sanak saudara karena perang, epidemi, atau kelaparan. Banyak pula yang berasal dari keluarga bermasalah, di mana mereka mengalami kekerasan dan pelecehan. Fotografer Italia Valerio Bispuri ingin memberikan suara kepada orang-orang yang “tak terlihat” ini. Mereka yang hidup tanpa diketahui dan dilupakan seakan “tidak pernah dilahirkan”.

    Nigeria: Menari demi kepercayaan diri

    Balet tidak menyaratkan kemewahan atau panggung mengkilap layaknya Theater Bolshoi di Moskow. Di Lagos, ibu kota Nigeria, sebanyak 20 anak secara rutin berlatih di halaman belakang di bawah bimbingan Daniel Ajala, sambil diawasi hewan ternak. Grup balet ini awalnya dirasa asing bagi warga permukiman kumuh di Lagos. Tapi Ajala ingin memberikan perspektif baru kepada anak-anak. Program ini membantu mereka, katanya, “untuk menyuarakan pendapat dan membela diri.”

    Fotografer Prancis Vincent Boisot menangkap adegan di mana seorang gadis menggantung kostum balet yang baru dicuci di tali jemuran agar kering.

    Prancis: Merangkak ke dalam ponsel

    Ponsel pintar kini sudah menjadi peranti wajib di kamar anak-anak; termasuk di usia balita. Efek negatif pada keterampilan sosial dan komunikasi serta kemampuan belajar anak telah lama terbukti secara ilmiah. Fotografer Prancis Jérôme Gence menangkap kecanduan ponsel melalui kameranya: anak-anak duduk bersama dan menatap ponsel mereka alih-alih berbicara satu sama lain. Beberapa peneliti otak sudah mengatakan bahwa generasi muda menderita “demensia digital,” tidak hanya di Prancis, tetapi di seluruh dunia.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

  • Bantuan Internasional Masuk, Israel Serahkan Rafah kepada Uni Eropa – Halaman all

    Bantuan Internasional Masuk, Israel Serahkan Rafah kepada Uni Eropa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam perkembangan terbaru di kawasan konflik Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah resmi menarik diri dari perbatasan Rafah, yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.

    Langkah ini diambil sebagai bagian dari perjanjian fase pertama gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

    Penarikan ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pasukan internasional dari Uni Eropa (UE) untuk mengawasi perlintasan tersebut.

    Mengapa Israel Menyerahkan Rafah kepada Uni Eropa?

    Pada tanggal 31 Januari 2025, IDF melakukan penarikan pasukannya dari Rafah.

    Menurut laporan yang dikutip oleh Anadolu, Israel langsung menyerahkan wilayah penyeberangan itu kepada pasukan UE.

    Setidaknya 100 petugas perbatasan akan dikerahkan untuk menjaga keamanan di area tersebut, mencerminkan dukungan Eropa terhadap gencatan senjata dan kerja sama antara Tel Aviv dan Otoritas Palestina.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa Uni Eropa hadir untuk membantu misi perbatasan sipil. “Penyeberangan Rafah dibuka atas permintaan Palestina dan Israel,” ungkapnya di platform X.

    Penyerahan ini juga dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina, yang menyatakan bahwa perlintasan Rafah akan dibuka di bawah pengawasan pasukan Uni Eropa.

    Kapan Perbatasan Rafah Dibuka?

    Setelah sembilan bulan penutupan total, perbatasan Rafah direncanakan dibuka pada 1 Februari 2025.

    Pembukaan ini memungkinkan pengungsi Gaza yang menderita penyakit kronis, seperti kanker, untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Mesir.

    Operasi evakuasi ini akan diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang juga mengerahkan lebih dari 30 ambulans di sisi Mesir.

    WHO memperkirakan sekitar 2500 anak di Gaza membutuhkan perawatan medis mendesak.

    Untuk tahap pertama, 50 anak dijadwalkan untuk dievakuasi, namun sayangnya hanya 37 yang berhasil menyeberang.

    Sisanya tidak dapat dievakuasi karena dua pasien meninggal sebelum mendapat perawatan, sementara yang lainnya terlalu sakit untuk dipindahkan.

    Apa Saja Manfaat Pembukaan Perbatasan Rafah?

    Pembukaan perbatasan Rafah dan evakuasi pasien ini merupakan langkah signifikan dalam upaya kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.

    Selain memberikan harapan bagi banyak warga Gaza yang membutuhkan bantuan medis, pembukaan ini juga dimanfaatkan untuk mengakses bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza.

    Sejumlah kapal bantuan, termasuk dari Turki, diperkirakan tiba di Pelabuhan Al-Arish, Mesir.

    Duta Besar Turki di Kairo, Salih Mutlu Shen, mengonfirmasi bahwa Ankara telah mengirim 14 kapal yang membawa 835 ton bantuan kemanusiaan.

    Dalam beberapa hari mendatang, kapal lain yang membawa 2000 ton bantuan juga akan tiba.

    Ribuan ton bantuan ini diharapkan dapat masuk melalui perbatasan Rafah, yang merupakan titik vital bagi bantuan internasional yang ditujukan untuk Gaza.

    Namun, perlu dicatat bahwa sejak Mei 2024, akses ke perlintasan Rafah telah ditutup setelah Israel menguasai wilayah tersebut.

    Dengan penarikan IDF dari perbatasan Rafah dan serah terima kepada pasukan UE, proses evakuasi dan bantuan kemanusiaan di Gaza diharapkan dapat dilaksanakan lebih lancar.

    Ini menjadi momen penting bagi warga Gaza yang membutuhkan bantuan, serta menunjukkan komitmen internasional dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Netanyahu Bertandang ke AS, Jadi Pemimpin Dunia Pertama yang Diundang Trump ke Gedung Putih – Halaman all

    Netanyahu Bertandang ke AS, Jadi Pemimpin Dunia Pertama yang Diundang Trump ke Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu melakukan kunjungan Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, pada Minggu (2/2/2025).

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan berangkat besok pagi untuk pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump,” ujar cuitan kantor perdana menteri Israel di X.

    Kunjungan ini menjadikan Netanyahu sebagai pimpinan internasional pertama yang diundang ke Gedung Putih setelah pelantikan Presiden Trump, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

    “Perdana Menteri Netanyahu adalah pemimpin asing pertama yang diundang ke Gedung Putih selama masa jabatan kedua Presiden AS Trump,” imbuh laporan kantor perdana menteri Israel.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengklaim bahwa Israel “tidak pernah memiliki teman yang lebih baik di Gedung Putih”.

    Pertemuan Trump dengan Netanyahu mengindikasikan hubungan baik yang kini tengah terjalin di antara kedua belah pihak.

    Mengingat beberapa tahun terakhir hubungan Trump-Netanyahu sempat memburuk lantaran pemimpin Israel tersebut mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu 2020.

    Sejak saat itu hubungan keduannya mulai memanas, Trump menuduh Netanyahu tidak setia.

    Namun lambat laun hubungan keduannya mulai membaik, bahkan setelah menjabat untuk masa jabatan keduanya, Trump dilaporkan menyetujui pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel, yang sebelumnya telah dihentikan oleh pemerintahan Biden.

    Tak sampai disitu, Trump bahkan berjanji akan terus memasok Israel dengan berbagai bantuan ketika AS membekukan semua pendanaan baru untuk program bantuan luar negeri,.

    Trump dan Netanyahu Bahas Sandera-Gencatan Senjata

    Dalam kunjungan perdana itu Netanyahu kabarnya akan bertemu dan bertatap dengan Donald Trump muka pada tanggal 4 Februari.

    Adapun pertemuan ini direncanakan keduannya untuk membahas Gaza, sandera, dan  semua komponen sumbu Iran dan masalah utama lainnya.

    “Diskusi juga akan mencakup situasi di Gaza, tantangan yang ditimbulkan oleh Iran, serta isu-isu utama lainnya yang berkaitan dengan keamanan dan politik internasional,” papar kantor Netanyahu.

    Sebagai informasi, sejauh ini Pemerintah Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan.

    Israel mengklaim akan membebaskan hampir 300 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan.

    Sebagai imbalan, Hamas mengungkap bahwa pihaknya akan membebaskan 33 sandera Israel.

    Selain pertukaran tahanan, gencatan senjata ini juga mencakup izin bagi warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah menuju Mesir. 

    Selama perbatasan dibuka para pengungsi Gaza yang menderita penyakit kronis seperti kanker bisa dimobilisasi ke rumah sakit Mesir untuk mendapat pengobatan intensif.

    Operasi evakuasi ini diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan melibatkan mobilisasi lebih dari 30 ambulans di sisi Mesir.

    Para pasien yang menderita penyakit kronis nantinya akan dibawa ke rumah sakit besar seperti Sheikh Zuweid, Arish, dan Suez, sementara pasien dengan kasus-kasus kritis dirujuk ke Kairo.

    WHO memperkirakan sekitar 2.500 anak di Gaza yang membutuhkan perawatan medis mendesak akan diangkut ke Mesir.

    Lebih lanjut, selain membebaskan tawanan Palestina dalam kesepakatan gencatan senjata PM Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan penduduk Jalur Gaza utara untuk kembali ke rumah mereka mulai Senin (27/1/2025) pagi.

    Melalui kebijakan tersebut, diperkirakan sekitar 650.000 warga Palestina yang mengungsi di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza akan kembali ke rumah mereka di utara awal pekan ini.

    Ramainya antusias warga Palestina yang ingin kembali ke Gaza Utara, membuat mobil, truk, dan gerobak keledai yang penuh dengan perabotan dan barang-barang pribadi tampak antrean panjang

    Ini adalah momen bersejarah bagi seluruh warga Palestina untuk menyaksikan kembalinya 1,5 juta warga Palestina yang telah mengungsi secara paksa sejak awal perang.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Nakes di Uganda Jadi Korban Wabah Ebola, Meninggal usai Alami Gagal Organ

    Nakes di Uganda Jadi Korban Wabah Ebola, Meninggal usai Alami Gagal Organ

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Uganda telah mengonfirmasi wabah baru Ebola di ibu kota, Kampala. Seorang tenaga kesehatan meninggal usai terinfeksi penyakit tersebut.

    Dilaporkan BBC, perawat berusia 32 tahun meninggal karena kegagalan multi-organ pada hari Rabu di Rumah Sakit Nasional Mulango, yang terletak di distrik bisnis pusat kota.

    Ini menandai wabah Ebola kedelapan yang tercatat di Uganda sejak infeksi pertama didokumentasikan pada tahun 2000.

    Penyakit Virus Ebola Sudan (SUDV) adalah demam berdarah yang sangat menular yang ditularkan melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi. Penyakit ini adalah salah satu dari beberapa jenis virus Ebola yang diketahui menyebabkan wabah.

    Pada hari-hari sebelum kematiannya, perawat tersebut pergi ke beberapa fasilitas kesehatan serta ke tabib tradisional, sebelum diagnosisnya dikonfirmasi. Ia juga pergi ke rumah sakit umum di Mbale, sebuah kota yang berbatasan dengan Kenya.

    Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan 44 kontak dari pria yang meninggal tersebut, termasuk 30 petugas kesehatan, telah diidentifikasi untuk dilacak. Tim tanggap darurat telah dikerahkan untuk mencoba mengendalikan penyakit tersebut.

    Namun, pelacakan kontak mungkin sulit dilakukan karena Kampala, kota yang ramai dengan lebih dari empat juta penduduk, berfungsi sebagai pusat utama perjalanan ke Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, dan negara-negara tetangga lainnya.

    Wabah Ebola terakhir di Uganda terjadi pada September 2022, yang juga disebabkan oleh SUDV. Berpusat di distrik Mubende, wabah tersebut dinyatakan berakhir setelah empat bulan.

    Ada enam jenis virus Ebola yang diketahui. Empat di antaranya, Zaire, Bundibugyo, Sudan, dan Hutan Taï, diketahui menyebabkan penyakit pada manusia.

    Strain Reston dan Bombali terutama menyerang primata nonmanusia.

    Tidak seperti virus Ebola Zaire yang lebih umum, tidak ada vaksin yang disetujui untuk strain Sudan.

    Gejala infeksi Ebola meliputi demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan, diikuti dengan muntah, diare, ruam, dan pendarahan internal dan eksternal.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa, rata-rata, Ebola membunuh lima dari setiap 10 orang yang terinfeksi.

    (kna/kna)

  • Tentara Korea Utara Pura-pura Menderita TBC Agar Tak Dikirim Berperang Bantu Rusia Melawan Ukraina – Halaman all

    Tentara Korea Utara Pura-pura Menderita TBC Agar Tak Dikirim Berperang Bantu Rusia Melawan Ukraina – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, KORUT –  Keluarga para tentara di Korea Utara rela membayar lebih dari 100 kali gaji bulanan rata-rata agar kerabat mereka didiagnosis tuberkulosis (TBC)  palsu.

    Tujuannya agar para tentara Korea Utara itu tidak dikirim ke garis depan membela Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Dikutip dari Newsweek, Minggu (2/2/2025), Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memperkirakan bahwa rezim Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un telah mengirim hingga 12.000 tentara ke Rusia.

    Dimana para tentara muda itu telah bergabung dalam pertempuran di Kurs.

    Tujuannya  membantu memukul mundur serangan balasan Ukraina yang mengejutkan pasukan Rusia di perbatasan pada Agustus 2024 lalu.

    Rusia dan pihak berwenang Korea Utara belum secara terbuka mengakui keberadaan pasukan Korea Utara di medan perang Rusia Vs Ukraina,

    Meskipun miskin dan kekurangan sumber daya karena kebijakan negara yang gagal dan sanksi internasional, Korea Utara mempertahankan tentara tetap sebanyak 1,3 juta orang.

    Tentara Korea Utara menempati peringkat keempat terbesar di dunia. 

    Sebanyak 7,6 juta tentara cadangan tambahan, sekitar 30 persen dari populasi, memperkuat kekuatan militernya.

    Untuk mempertahankan jumlah pasukan ini, pria harus bertugas selama 10 tahun, sementara wanita diharuskan bertugas selama lima tahun.

    Bayar Berapa untuk Surat Keterangan TBC

    Harga suap pejabat rumah sakit untuk mengeluarkan sertifikat tuberkulosis TBC palsu telah melonjak lima kali lipat dengan harganya sekitar 100 dolar AS akhir tahun lalu.

    Ini karena semakin banyak keluarga yang berupaya mencegah anak laki-laki mereka dikirim ke Rusia, menurut sumber Korea Utara dari Radio Free Asia .

    Ini adalah jumlah yang sangat besar mengingat gaji bulanan rata-rata seorang pekerja pemerintah di Korea Utara adalah antara 5.000 dan 10.000 won ($1-3), meskipun banyak keluarga menambah penghasilan mereka melalui ekonomi pasar gelap yang luas di negara tersebut.

    “Ada ketakutan yang mendasari bahwa jika putra-putra mereka bergabung dengan militer dan dikirim ke Rusia, orang tua mereka tidak akan pernah melihat mereka lagi dalam keadaan hidup,” kata seorang wanita di provinsi Ryanggang kepada media tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim demi keselamatannya.

    Korea Utara telah terkejut dengan pengerahan pasukan ke sekutu mereka, Rusia.

    Tidak Tahu akan Dikirim ke Rusia

    Seorang tentara Korea Utara yang ditangkap mengatakan kepada pejabat Ukraina bahwa dia tidak diberitahu sebelumnya sedang menuju Rusia dan mengatakan dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang dia lawan.

    Di dalam negeri, rezim diklaim telah diam-diam mengeluarkan surat kematian kepada keluarga yang ditinggalkan, yang menyatakan bahwa orang yang mereka cintai meninggal dalam “latihan tempur suci demi menghormati tanah air,”.

    Tanpa mengungkap keadaan sebenarnya di balik kematian mereka.

    Dalam beberapa minggu sejak pasukan mereka memasuki medan tempur, warga Korea Utara yang kebingungan mulai mempertanyakan mengapa mereka memerangi Ukraina dan bukannya AS, negara yang telah mereka doktrin sejak kecil sebagai musuh utama.

    “Siapa musuh kita? Mengapa kita punya musuh baru?” kata seorang warga Ryanggang kepada Radio Free Asia dalam artikel terpisah.

    “Pandangan konfrontatif terhadap Amerika, yang coba ditanamkan oleh pihak berwenang kepada masyarakat, sudah goyah.”

    Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sejauh ini telah ada 3.800 korban Korea Utara di Kursk.

    Korea Utara memiliki salah satu tingkat tuberkulosis tertinggi dengan 513 kasus per 100.000 orang, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2023.

    Apa Kata Orang

    Alina Hrytsenko, analis di Institut Nasional untuk Studi Strategis Ukraina, menulis untuk lembaga pemikir Atlantic Council.

    “Pada titik ini, keikutsertaan Korea Utara dalam invasi Rusia ke Ukraina tampaknya bukan untuk mendukung ambisi kekaisaran Putin, melainkan lebih untuk meningkatkan mesin perang Kim Jong Un.

    “Dalam jangka pendek, kehadiran tentara Korea Utara memungkinkan Rusia mengatasi kekurangan tenaga kerja yang terus meningkat. Namun dengan Rusia yang diyakini kehilangan puluhan ribu tentara setiap bulan, kecil kemungkinan Pyongyang akan mampu sepenuhnya memenuhi permintaan Moskow yang tak pernah terpuaskan akan tenaga kerja tambahan.”

    Apa berikutnya?

    Minggu lalu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan mereka yakin Korea Utara sedang bersiap mengirim tenaga tambahan ke Rusia.

    Institut Studi Perang yang berpusat di Washington, DC memperkirakan hal ini dapat terjadi paling cepat pada pertengahan Maret.

    Sementara gelombang pasukan berikutnya  berpotensi jauh lebih tinggi, memperkirakan Pyongyang dapat kehilangan 45.000 tentara per bulan.

    Presiden AS Donald Trump  mengatakan perang tidak akan terjadi di bawah pengawasannya.

    Aakhir pekan dia lalu mengancam sanksi lebih lanjut jika mitranya dari Rusia Vladimir Putin tidak “membuat kesepakatan” untuk mengakhiri konflik selama tiga tahun tersebut.

    Seorang juru bicara pemerintah Rusia mengatakan Putin “menunggu sinyal” dari Washington.

     

  • Bagaimana Uni Eropa Ingin Bersaing dengan AS dan China?

    Bagaimana Uni Eropa Ingin Bersaing dengan AS dan China?

    Brussels

    Komisi Eropa memperkenalkan rancangan paket kebijakan untuk memangkas regulasi dan birokrasi yang membebani blok tersebut, dan mendorong investasi untuk teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan atau AI dan teknologi bersih.

    Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen meluncurkan peta jalan kebijakan yang disebut Competitive Compass (Kompas Daya Saing) pada hari Rabu (29/1) dan memperingatkan bahwa 27 negara anggota Uni Eropa berisiko “terjebak pada jalur pertumbuhan rendah, dengan pendapatan lebih sedikit bagi pekerja, kesejahteraan lebih sedikit bagi mereka yang kekurangan, dan lebih sedikit kesempatan bagi semua orang.”

    “Konvergensi antara UE dan AS dalam inovasi telah melambat, sementara China telah mengejar dan memenangkan perlombaan untuk kepemimpinan dalam teknologi hijau tertentu,” kata Ursula von der Leyen pada konferensi pers di Brussels. Pesan utama cetak biru tersebut adalah, akses ke modal di UE harus bisa semudah pergerakan orang.

    Kebijakan Uni Eropa yang fokus pada perubahan iklim dan etika bisnis, telah menyebabkan banyak perusahaan mengeluh tentang regulasi berlebihan, biaya energi tinggi dan lemahnya investasi.

    Wakil Presiden Komisi UE Stephane Sejournee menyebut rencana baru tersebut sebagai “kejutan penyederhanaan,” dengan puluhan undang-undang yang akan direvisi termasuk peraturan tentang lingkungan dan hak asasi manusia, standar rantai pasokan dan pelaporan tentang keberlanjutan perusahaan. Semua aturan itu akan “menghadapi pemangkasan” secara radikal, katanya.

    Uni Eropa mengatakan, dua dari tiga perusahaan menganggap beban regulasi menjadi hambatan utama bagi investasi jangka panjang. Terutama perusahaan yang lebih kecil tidak akan memiliki akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk melacak dan menelusuri rantai pasokan.

    Peta jalan kebijakan juga mempersoalkan harga energi yang tinggi di UE, dengan mencatat bahwa transisi hijau blok tersebut harus berjalan seiring dengan daya saing industri.

    Karena itu, apa yang disebut Kesepakatan Industri Bersih yang akan datang, akan menetapkan “pendekatan yang didorong oleh daya saing untuk dekarbonisasi” dengan mempertahankan UE sebagai pusat manufaktur yang menarik, dan tetap mempromosikan teknologi bersih. Rencana khusus akan disusun untuk sektor-sektor yang bermasalah seperti kimia, baja dan otomotif.

    Rencana Uni Eropa timbulkan kontroversi

    Aktivis iklim yakin rencana Competitive Compass mengambil langkah salah yang berbahaya, dengan membingkai regulasi sebagai hambatan utama terhadap daya saing.

    Anna Cavazzini, anggota Partai Hijau di Parlemen Eropa, menyebut penyederhanaan pelaporan bisnis yang direncanakan itu “bermotif politik” dengan alasan bahwa undang-undang terkait baru saja disahkan tahun lalu dan belum ada satu peraturan pun yang dilaksanakan.

    Rachel Kennerley dari Pusat Hukum Lingkungan Internasional CIEL yang berpusat di Inggris mengatakan, rencana tersebut seharusnya “mengarah pada tindakan iklim yang berani, bukan pelonggaran dan deregulasi industri.”

    Peter Chase, peneliti senior di German Marshall Fund (GMF), meyakini persyaratan pelaporan UE memang terlalu rumit, terutama bagi bisnis kecil.

    “Perusahaan besar memiliki kehadiran lokal dan tenaga kerja untuk memverifikasi rantai pasokan mereka, sedangkan perusahaan kecil tidak. Perusahaan menengah dapat melakukan beberapa hal, tetapi mungkin tidak semuanya,” katanya kepada DW.

    Dorongan investasi dan inovasi

    Selain deregulasi besar-besaran, Brussels ingin meningkatkan inovasi dan skema modal ventura sebagai bagian dari apa yang disebut Persatuan Tabungan dan Investasi yang akan dipresentasikan pada kuartal kedua tahun 2025.

    Komisi Uni Eropa meyakini “prospek pertumbuhan yang lebih rendah bagi perusahaan rintisan Uni Eropa dan biaya kegagalan yang lebih tinggi, melemahkan daya tarik mereka” di mata investor.

    “Akibatnya, banyak yang mencari pendanaan di AS dan pindah ke sana untuk mendapatkan keuntungan dari pasar dan basis pelanggan yang lebih besar.”

    Karena itu, komisi mengusulkan seperangkat aturan tunggal yang terharmonisasi yang akan “menyederhanakan aturan yang berlaku, mengurangi biaya kegagalan, dan menawarkan akses ke modal.”

    Berdasarkan rencana Competitive Compass, komisi Uni Eropa ingin memobilisasi tabungan warga Eropa untuk mendorong investasi. Tingkat tabungan di UE pada 2022 tercatat 65% lebih besar dibandingkan tabungan warga AS, sementara aliran modal ventura global ke UE pada tahun yang sama hanya 5%, dibandingkan dengan 52% ke AS dan 40% ke China.

    Oleh karena itu, tabungan UE sekarang harus digunakan untuk mendorong investasi di seluruh Eropa.

    Lembaga pemikir ekonomi yang berpusat di Brussels, Bruegel, menemukan dalam sebuah analisis bahwa sebagian besar tabungan tersebut tidak diinvestasikan, melainkan “tersimpan di bank, karena rumah tangga lebih menyukai uang tunai daripada investasi pasar.”

    Peter Chase dari GMF mengatakan, dia tidak yakin apakah semua negara anggota UE akan menyetujui sarana investasi. Tetapi yang penting adanya skema jaminan tabungan.

    “Selama para penabung tahu bahwa rekening mereka diasuransikan oleh skema asuransi tabungan, saya ragu mereka akan peduli ke mana uang mereka digunakan,” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris.

    Lihat juga Video Reaksi China-Uni Eropa Atas Keputusan Trump Tarik AS Keluar WHO

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini

    Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini

    Video: BPOM Berharap Dapat Status ‘WHO Listed Authority’ Tahun Ini