NGO: WHO

  • WHO Kejar Target Vaksinasi 40 Ribu Anak di Gaza

    WHO Kejar Target Vaksinasi 40 Ribu Anak di Gaza

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi lebih dari 40.000 anak di Gaza sebagai perlindungan terhadap berbagai penyakit. Ini akan dilakukan dengan memanfaatkan gencatan senjata yang baru-baru ini berlaku.

    WHO dan mitra-mitranya telah memvaksinasi lebih dari 10.000 anak di bawah usia tiga tahun dalam delapan hari pertama dari fase awal kampanye yang diluncurkan pada 9 November.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/11/2025), kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan fase pertama program telah diperpanjang hingga Sabtu mendatang, dan berharap dapat melindungi anak-anak dari campak, gondongan, rubela, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, tuberkulosis, polio, rotavirus, dan pneumonia.

    Fase kedua dan ketiga dari kampanye ini, yang dilaksanakan bekerja sama dengan UNICEF, badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dan kementerian kesehatan di Gaza yang berada di bawah kendali Hamas, direncanakan berlangsung pada bulan Desember dan Januari mendatang.

    Tedros mengatakan ia “terdorong untuk memastikan gencatan senjata terus berlanjut, karena memungkinkan WHO dan mitra-mitranya untuk mengintensifkan layanan kesehatan esensial di seluruh Gaza dan mendukung upaya melengkapi kembali peralatan serta rekonstruksi yang diperlukan untuk sistem kesehatannya yang hancur”.

    Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB pada hari Senin lalu memberikan suara untuk mendukung rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memfasilitasi tercapainya gencatan senjata pada 10 Oktober antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Gencatan senjata tersebut telah ditandai dengan beberapa pecahnya kekerasan di Gaza, yang hancur akibat perang selama lebih dari dua tahun, yang pecah setelah serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023.

    Serangan itu telah mengakibatkan kematian 1.221 orang di pihak Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari data resmi.

    Lebih dari 69.500 warga Palestina juga telah tewas akibat serangan militer Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Tonton juga video “WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Heboh Penerbangan Misterius, Israel Pindahkan Warga Gaza secara ‘Sukarela’?

    Heboh Penerbangan Misterius, Israel Pindahkan Warga Gaza secara ‘Sukarela’?

    Jakarta

    Bukan penerbangan pertama dari Israel, tetapi pastinya yang paling menyedot perhatian. Akhir pekan lalu, sebanyak 153 warga Palestina dari Gaza tiba di Afrika Selatan dengan pesawat sewaan dari Bandara Ramon, Israel. Mereka mendarat tanpa dokumen lengkap.

    Dengan kontrol perbatasan yang begitu ketat -termasuk di wilayah Palestina yang harus mereka lintasi sebelum mencapai bandara -otoritas Afrika Selatan tak habis pikir bagaimana pesawat itu bisa lepas landas.

    Belakangan, terungkap perjalanan itu diatur oleh sebuah organisasi bernama Al-Majd Europe.

    Di situsnya, Al-Majd mengklaim mengurus “evakuasi kemanusiaan”. Namun sejak musim panas lalu, aktivis sudah mencium kejanggalan pada sejumlah penerbangan yang mereka kelola.

    Organisasi bayangan

    Al-Majd mengklaim berdiri di Jerman pada tahun 2010 dan kini berkantor di Yerusalem. Namun, pencarian di registri pemerintah Jerman maupun Israel tidak menemukan keberadaan organisasi tersebut.

    Situsnya menggunakan foto-foto dari krisis di tempat lain, dan mengklaim sebagai milik mereka sendiri. Lokasi server tersembunyi oleh perangkat privasi. Sementara tombol “donasi” tak berfungsi. Penelusuran DW menemukan rekening Bitcoin yang mereka cantumkan hanya pernah menerima setara US$106 – bertolak belakang dengan klaim bahwa aktivitas al-Majd Europe hanya didanai dari donasi.

    Para penumpang Palestina yang terbang ke Afrika Selatan mengaku membayar US$1.500–US$2.000, ditransfer ke rekening pribadi.

    Dua perusahaan sewaan – Fly Yo dari Rumania dan Kibris Turkish Airlines dari Siprus – yang menerbangkan rombongan itu juga ternyata dimiliki pengusaha Israel.

    Operasi pemerintah Israel?

    Rangkaian fakta itu memicu kecurigaan aktivis, politisi, dan media Afrika Selatan bahwa Al-Majd berperan dalam rencana memindahkan warga Palestina dari Gaza.

    “Laporan mengenai warga yang diterbangkan ke tujuan tak jelas oleh Al-Majd sangat mengkhawatirkan,” kata Tania Hary, Direktur Eksekutif Gisha, organisasi Israel untuk kebebasan bergerak warga Palestina. “Entitas yang meragukan ini tampak memanfaatkan keputusasaan orang dan mulai menggerakkan visi Israel soal transfer penduduk Palestina.”

    Pada Februari 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana “Gaza Riviera”, yang mensyaratkan relokasi warga Gaza ke negara ketiga. Pada bulan yang sama, Al-Majd mulai beriklan di media sosial. Maret lalu, pemerintah Israel mengumumkan pembentukan “direktorat emigrasi sukarela” di bawah Kementerian Pertahanan.

    Saat itu pun, kelompok-kelompok HAM di Israel sudah membunyikan alarm. Hingga kini, pegiat mengaku masih belum memiliki informasi mengenai aktivitas direktorat tersebut. Hary menyebut kebijakan “emigrasi sukarela” didukung politisi senior Israel, dan badan intelijen negara pernah mengirim pesan singkat ke warga Gaza, yang “mengundang mereka menjajaki opsi keberangkatan” ke luar negeri.

    DW meminta klarifikasi Kementerian Pertahanan Israel soal kaitan dengan Al-Majd, tetapi tak ada jawaban hingga Selasa (18/11) malam.

    ‘Membantu orang untuk hidup’

    DW berhasil menghubungi seorang pria bernama Omar, nomor yang tercantum di situs Al-Majd. Lewat WhatsApp, dia mengaku sebagai warga Palestina di Yerusalem, namun menolak menyebut nama lengkap dengan alasan keamanan.

    Omar menyebut tudingan mengenai hubungan Al-Majd dengan pemerintah Israel berasal dari Hamas dan Otoritas Palestina – dua kelompok, katanya, yang tak ingin warga Gaza pergi.

    Omar mengakui bahwa untuk membawa orang keluar Gaza menuju bandara di Israel, Al-Majd harus berkoordinasi dengan COGAT, badan di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang mengatur urusan resmi Israel di Gaza.

    “Saya membantu rakyat saya di Gaza, ini bukan emigrasi,” ujar Omar. “Saya membantu mereka yang ingin hidup, bukan mati di Gaza.”

    Namun dia menolak menjawab pertanyaan sulit: hubungannya dengan Lind, bagaimana dia menyewa pesawat milik pengusaha Israel, tentang situs yang tidak bekerja, serta sumber keuangan Al-Majd. Omar juga “tak ingat” berapa banyak warga Gaza yang sudah dibawa keluar oleh Al-Majd.

    Apakah Al-Majd terkait pemerintah Israel, hanya inisiatif warga yang mendukung kebijakan resmi, atau sekadar upaya mencari keuntungan – semuanya masih gelap.

    Kerja sama aparat Israel

    Yang pasti, operasi penerbangan gelap itu mustahil terjadi tanpa restu aparat keamanan Israel.

    Sejak 1967, Israel membatasi ketat pergerakan warga Palestina, dengan kadar ketat–longgar tergantung tensi politik. Sebelum perang terakhir, warga Gaza hanya boleh keluar untuk bekerja, berobat, atau “kasus kemanusiaan luar biasa”.

    Sejak blokade pulih total pasca serangan Hamas 7 Oktober 2023, keluar dari Gaza makin sulit – meski sejak diumumkannya direktorat emigrasi, media Israel melaporkan prosesnya sedikit lebih longgar.

    Tak ada data resmi jumlah warga Gaza yang telah meninggalkan wilayah itu.

    WHO mencatat 2.589 evakuasi medis tahun ini, dengan 5.000 pendamping. Awal 2024, lebih dari 100 ribu warga Gaza diduga sempat menyeberang ke Mesir. Namun sejak Mei, jumlahnya merosot.

    Isu emigrasi yang sensitif

    Kepergian warga Gaza adalah isu politik yang sarat sensitivitas.

    “Setiap orang berhak hidup aman dan bermartabat di negaranya, berhak meninggalkan negara untuk alasan apa pun, dan berhak kembali,” kata Omar Shakir, Direktur Israel–Palestina di Human Rights Watch. “Masalahnya, pemerintah Israel punya rekam jejak panjang mencegah pengungsi Palestina kembali ke rumah.”

    Pada Mei, survei Palestinian Center for Policy and Survey Research menyebut sekitar separuh warga Palestina di wilayah pendudukan ingin mengajukan emigrasi. Kolom komentar di TikTok Al-Majd dipenuhi seruan putus asa.

    “Dalam kondisi Gaza yang hancur seperti hari ini, segala bentuk ‘dorongan’ tidak bisa disebut pilihan bebas,” kata Hary. “Lebih-lebih karena Israel tak menjamin orang yang pergi akan boleh kembali. Kondisi tak layak huni yang dipadukan dengan promosi ‘keberangkatan sukarela’ menandai pola transfer paksa yang dikemas sebagai pilihan.”

    Transfer paksa masuk kategori kejahatan terhadap kemanusiaan menurut hukum internasional.

    “Tak ada unsur sukarela dalam kepergian warga Gaza saat ini,” kata Shakir. “Kebijakan pemerintah Israel memang bertujuan membuat Gaza tak layak dihuni, dan gencatan senjata tak mengubah itu.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza, 10 Orang Tewas”

    (ita/ita)

  • Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape

    Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape

    Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape

  • TikTok Berubah, Pengguna Jangan Tertipu Konten Palsu

    TikTok Berubah, Pengguna Jangan Tertipu Konten Palsu

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengontrol seberapa banyak konten hasil kecerdasan buatan (AI) yang muncul di laman For You.

    Langkah ini menjadi upaya terbaru perusahaan untuk mengatasi konten AI realistis yang berpotensi menyesatkan pengguna.

    Fitur bernama AI-generated content control tersebut hadir di menu Manage Topics dalam aplikasi. Pengguna dapat menggeser pengaturan untuk meningkatkan atau mengurangi intensitas kemunculan konten AI, layaknya memilih kategori seperti olahraga atau kuliner.

    “Manage Topics sudah memungkinkan orang menyesuaikan seberapa sering mereka melihat konten terkait lebih dari 10 kategori seperti Tari, Olahraga, dan Makanan & Minuman,” jelas TikTok dalam sebuah posting blog, dikutip dari TechCrunch, Rabu (19/11/2025).

    “Seperti kontrol tersebut, pengaturan AIGC bertujuan membantu orang menyaring beragam konten di feed mereka, bukan menghapus atau mengganti konten sepenuhnya,” imbuh perusahaan.

    Kehadiran fitur ini tidak lepas dari meningkatnya tren video AI di berbagai platform teknologi. Meta dan OpenAI sudah lebih dulu merilis feed khusus AI lewat Vibes dan Sora.

    Sejak itu, video AI yang tampak seperti nyata semakin mudah ditemukan di TikTok, termasuk untuk topik sejarah maupun selebritas.

    TikTok menegaskan fitur baru ini ditujukan agar pengguna dapat mengatur pengalaman menonton sesuai preferensi, bukan menghapus kategori konten sepenuhnya.

    Tak hanya itu, TikTok juga mulai menguji teknologi invisible watermarking, sebuah penanda digital yang tidak terlihat dan hanya dapat dibaca oleh sistem TikTok. Teknologi ini membuat label AI sulit dihapus ketika video diposting ulang atau diedit di platform lain.

    Sebelumnya, TikTok sudah menggunakan standar Content Credentials dari C2PA yang menyematkan metadata pada konten AI. Namun, metadata itu kerap hilang saat konten diunggah ulang di luar TikTok.

    Dengan invisible watermark, TikTok menambah lapisan keamanan baru untuk memastikan pengguna tidak terkecoh konten AI palsu atau menyesatkan.

    Watermark tersebut akan diterapkan pada konten AI yang dibuat menggunakan alat TikTok seperti AI Editor Pro, serta konten yang diunggah dengan metadata C2PA. TikTok menyebut sistem ini akan membantu pelabelan konten menjadi lebih andal dan konsisten.

    Sebagai bagian dari upaya melawan misinformasi berbasis AI, TikTok juga mengumumkan dana literasi AI senilai US$2 juta. Dana ini akan diberikan kepada pakar dan organisasi seperti Girls Who Code untuk memproduksi konten edukasi terkait keamanan dan literasi AI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    TikTok PHK Massal, Karyawan Dicuekin Langsung Diganti AI

  • PBB: Tiap Rupiah Investasi MBG Hasilkan Nilai Tambah Rp389 Ribu

    PBB: Tiap Rupiah Investasi MBG Hasilkan Nilai Tambah Rp389 Ribu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan, investasi pemerintah untuk program makan bergizi gratis atau MBG tak akan sia-sia, asalkan pemenuhan gizi bagi anak hingga ibu hamil benar-benar terpenuhi.

    Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal mengatakan, setiap rupiah yang diinvestasikan pemerintah untuk program MBG akan menghasilkan nilai tambah ke perekonomian sekitar Rp 384,92 ribu (US$23), karena menciptakan SDM unggul.

    “MBG merupakan investasi strategis bagi kemakmuran masa depan Indonesia. Bukti global sudah jelas, setiap dolar yang diinvestasikan dalam gizi menghasilkan imbal hasil ekonomi hingga US$23,” kata Gita dalam Konferensi Utama SDGs Melalui Program Strategis Nasional MBG 2025, Rabu (19/11/2025).

    Ia menekankan, MBG akan memberi manfaat bagi perekonomian karena pemenuhan gizi sangat penting bagi anak dan ibu hamil untuk terus tumbuh, belajar, dan berkembang.

    Selain itu, Gita menekankan, bila seluruh rantai pasokan program MBG dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat luas, akan menciptakan nilai tambah bagi sektor pertanian dan UMKM.

    “Negara-negara yang telah meningkatkan program pemberian makanan di sekolah telah menyaksikan peningkatan kehadiran di sekolah, hasil belajar yang lebih baik, dan masyarakat yang lebih sehat.,” paparnya.

    “Dan program makanan yang dirancang secara berkelanjutan juga menghasilkan nilai bersama di seluruh perekonomian melalui pengadaan dari petani dan UMKM,” tegas Gita.

    Ia pun menegaskan, PBB sepenuhnya mendukung prioritas pembangunan Presiden Prabowo Subianto melalui MBG sebagai landasan kerangka kerja sama. Badan-badan PBB pun ia sebut telah bekerja sama erat dengan Bappenas, BGN, dan kementerian terkait, serta pemerintah daerah untuk memperkuat program MBG.

    Misalnya, UNICEF mengembangkan pedoman dan standar nasional, mendukung optimalisasi pangan, melatih staf dapur, menguji model terpadu untuk pemberian makan bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui di daerah terpencil, memperkuat kualitas pencucian di dapur, dan mendukung pusat keunggulan nasional yang mendokumentasikan praktik terbaik.

    WFP atau World Food Programme menyediakan keahlian operasional dalam rantai pasokan, menghubungkan petani dengan dapur MBG. UN Global Pulse menggunakan citra satelit untuk penargetan, perencanaan, dan alokasi sumber daya bagi program MBG.

    WHO memastikan keterkaitan keamanan pangan antara MBG dan layanan kesehatan esensial. FAO mendukung sumber pangan lokal, menghubungkan petani dengan dapur MBG.

    IFAD atau Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultural pun ia sebut telah membangun kapasitas petani kecil untuk memasok pangan bergizi yang diproduksi secara lokal dalam skala besar.

    “PBB sepenuhnya mendukung prioritas pembangunan Presiden, dengan MBG sebagai landasan kerangka kerja sama kami,” tuturnya.

    Pada kesempatan itu, Gita turut memberikan rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan pemerintah untuk memperkuat program MBG, berdasarkan pengalaman yang ia klaim diperoleh dari hasil melihat langsung praktik pelaksanaan MBG di lapangan.

    Rekomendasi pertama ialah terkait dengan perlunya mengintegrasikan pangan lokal yang diproduksi untuk membangun sistem pangan yang tangguh.

    Kedua, pentingnya mengurangi lembah makanan dengan mengintegrasikan bank makanan ke dalam program MBG. Ketiga, ialah memperkuat peran masyarakat dalam program MBG, bukan segelintir orang tertentu saja.

    “Jika kita meningkatkan inisiatif terpadu tentang pangan lokal dan nol sampah sambil memperkuat rasa kepemilikan masyarakat, kita akan mewujudkan keberlanjutan di sini,” paparnya.

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Pemerintah Salurkan MBG, Ini Sasarannya

  • Perintah Prabowo ke Menkes: Setiap Kabupaten Harus Ada RS Modern

    Perintah Prabowo ke Menkes: Setiap Kabupaten Harus Ada RS Modern

    Solo, CNBC Indonesia – President Prabowo Subianto wants every district to have state-of-the-art and modern hospitals. This is part of the government’s efforts to provide adequate healthcare to the public, a direct order from Health Minister Budi Gunadi Sadikin .

    This was stated by Prabowo when inaugurating the Emirates Cardiology Hospital – Indonesia ( KEI ), in Solo, Central Java, Wednesday (11/19/2025).

    “I also told the Minister of Health that I want every city and district to have a sophisticated hospital like this. In the next four years, we will strive to achieve that,” said Prabowo , referring to the Emirates Cardiology Hospital – Indonesia.

    Prabowo stated that his current government has allocated significant funds for healthcare services. He not only aims to improve hospital standards, but also wants to increase the number of medical personnel, including doctors and nurses, to meet the needs across the region.

    This includes increasing the number of medical education facilities in various regions and providing full scholarships to students who wish to pursue a career in medicine.

    “The Minister of Health suggested to me that we need to add 30 new medical faculties. That’s 30, and I also asked for an increased allocation of students specifically for doctors at the existing ones,” Prabowo said .

    “I’m trying to ensure that most, if possible all, God willing , will receive full scholarships. Full scholarships. So, our education will include full scholarships for medical, nursing, and paramedical personnel,” he continued.

    On that occasion, Prabowo also revealed plans to build 66 new hospitals, commissioned by the Minister of Health. He specifically requested that these hospitals meet state-of-the-art standards.

    “And I’ve actually allocated and instructed the Minister of Health to immediately build 66 new hospitals, and construction has already begun. But I’ve asked that these 66 hospitals be built to the same standards as this hospital,” he said .

    (emy/wed)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Aturan Baru Pengganti Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Tengah Digodok!

  • Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Prabowo: Inisiatif Jokowi

    Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Prabowo: Inisiatif Jokowi

    Bisnis.com, SOLO — Presiden Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia (RS KEI) di Surakarta, Rabu (19/11/2025). Pembangunan rumah sakit tersebut ternyata merupakan inisiatif Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Peresmian ini menandai babak baru penguatan layanan jantung nasional melalui dukungan hibah strategis dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

    Kehadiran RS KEI diproyeksikan menjadi pusat rujukan kardiovaskular unggulan bagi wilayah Jawa Tengah, DIY, dan sekitarnya.

    Dalam sambutannya, Presiden Ke-8 RI itu menyampaikan apresiasi atas dukungan UEA dan menegaskan bahwa investasi kesehatan seperti RS KEI merupakan bagian dari prioritas pemerintah untuk mempercepat akses layanan jantung berkualitas dan mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular.

    “Saya menyambut sangat bangga dan bahagia dengan kehadiran RS Kardiologi Emirates-Indonesia. RS ini adalah simbol persahabatan antara dua bangsa Indonesia dan Uni Emirat Arab,” kata Prabowo dalam forum tersebut.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Jokowi.

    “Pembangunan rumah sakit ini juga adalah salah satu inisiatif dari Presiden Joko Widodo, alhamdulillah Dimulai atas inisiatif beliau, dimulai pada saat beliau menjabat. Ya, saya sangat beruntung sudah jadi, saya yang resmikan. Takdir itu tidak bisa ditolak. Ya, ini kebesaran hati,” jelasnya.

    RS KEI merupakan hasil kerja sama besar yang dibangun pada periode 2023–2025 dan telah melalui masa soft launching serta serah terima bangunan pada 29 September 2025. Rumah sakit ini berstatus RS Kelas A di bawah Kementerian Kesehatan RI.

    Adapun, dari sisi fasilitas RS ini memiliki Kapasitas Tempat Tidur mulai dari 1 unit VVIP, 3 unit VIP, sebanyak 65 unit ruang rawat biasa, Cardiac Unit mencapai 7 ruangan, KRIS dengan 9 unit, lalu 9 ruangan ICU/ICVCU, dan 6 ruang Isolasi.

    Tahap ekspansi berikutnya akan meningkatkan kapasitas menjadi 130 tempat tidur.

    Layanan dan Teknologi Modern

    RS KEI menyediakan layanan jantung komprehensif, meliputi Cathlab (1 ruang), Operating Theater (2 ruang + 1 ruang hybrid), Poliklinik Jantung dan layanan penunjang (Echo, TMT, Holter), Endoskopi dan bronkoskopi, IGD 24 jam, Radiologi lengkap (MSCT, MRI, USG, X-Ray), serta Laboratorium, farmasi, instalasi gizi dan ruang Rehabilitasi jantung.

    RS ini memiliki luas tapak hingga 17.962 m², luas bangunan kurang lebih 10.668 m² dengan ketinggian 17,9 meter.

    Bangunan terdiri dari 4 lantai yakni IGD & poliklinik, rawat inap, kamar operasi & ICU/ICVCU, serta area manajemen

    Seluruh pembangunan dibiayai melalui hibah Pemerintah UEA mencapai Rp417,3 miliar

    Pada tahap pertama operasional, RS KEI diperkuat 114 tenaga kesehatan, termasuk bantuan SDM dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

    Kekuatan Dokter Spesialis Jantung untuk menunjang operasional RS ini mencapai total 16 dokter yang terdiri dari intervensi, imaging, vaskular, aritmia.

    Tenaga Medis Lain juga berada di angka 43 dokter umum dan spesialis dan 55 tenaga kesehatan lain (perawat, radiografer, fisikawan medis, analis lab, dan lainnya)

    Rumah sakit membutuhkan biaya operasional sekitar Rp65 miliar per tahun, atau sekitar Rp195 miliar untuk tiga tahun pertama.

    Di sisi lain, sejak soft launching hingga minggu kedua November 2025, RS KEI telah mencatat 252 kunjungan pasien. Mengingat, peresmian RS KEI hadir di tengah beban penyakit jantung yang terus meningkat. 

    Secara global, WHO mencatat 17,9 juta kematian akibat penyakit jantung pada 2021, dan diperkirakan naik menjadi 23,6 juta jiwa pada 2030. Belum lagi, di Indonesia, penyakit jantung menjadi penyebab 316.292 kematian per tahun menurut data IHME pada 2023.

    Termasuk, membebani pembiayaan kesehatan hingga Rp19,2 triliun pada 2024 termasuk masalah waktu tunggu bedah jantung mencapai 3 bulan di RS Harapan Kita

    Alhasil, RS KEI diharapkan memperkuat kapasitas layanan dan mengurangi antrian pasien jantung di tingkat nasional.

  • Apa Itu PERSAGI? Organisasi Ahli Gizi yang Viral usai Disebut Tak Perlu di MBG

    Apa Itu PERSAGI? Organisasi Ahli Gizi yang Viral usai Disebut Tak Perlu di MBG

    Jakarta

    Pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) viral dan menuai kekecewaan dari publik, khususnya ahli gizi. Tidak sedikit netizen yang menyuarakan keresahannya dan membagikan cerita di instagram yang berisi tulisan “Pray For Ahli Gizi Indonesia”.

    Ketua DPP PERSAGI Bidang Kajian Ilmiah, Marudut Sitompul, merespons hal tersebut, mengatakan telah bertemu langsung dengan DPR bersama anggota Komisi IX DPR RI.

    “Yang jelas tenaga gizi (ahli gizi) yang akan mengatur makanan di SPPG. Bila tenaga gizi tidak terpenuhi, program MBG harus tetap berjalan. Solusi tenaga untuk mencapai tujuan MBG harus ada solusi dan sebaiknya berkoordinasi dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, apa itu PERSAGI?

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) adalah organisasi profesi resmi untuk ahli gizi di Indonesia. Berdiri sejak 1957, PERSAGI memiliki cabang di berbagai daerah dan menjadi wadah utama pengembangan kompetensi tenaga ahli gizi di Indonesia.

    Dikutip dari laman resminya, PERSAGI menyusun standar kompetensi, etika profesi, serta menyediakan pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga gizi. Dengan adanya standar ini, layanan gizi yang diberikan di fasilitas kesehatan, sekolah, maupun komunitas tetap terukur dan aman.

    Persagi memiliki visi untuk mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045. Demi mencapainya, Persagi membina para ahli gizi, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi, serta memberikan pelayanan konsultasi dan edukasi gizi kepada masyarakat.

    Peran PERSAGI dalam Peningkatan Gizi Nasional

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) memainkan peran penting dalam memperkuat upaya peningkatan status gizi masyarakat. Beberapa peran PERSAGI yakni:

    1. Menyusun Standar Profesi Ahli Gizi

    PERSAGI bertanggung jawab menetapkan standar kompetensi dan praktik bagi ahli gizi di Indonesia. Melalui pelatihan dan sertifikasi, organisasi ini memastikan kualitas layanan gizi tetap terjaga dan sesuai kebutuhan masyarakat.

    2. Terlibat dalam Penyusunan Kebijakan Gizi

    Organisasi ini aktif memberikan masukan kepada pemerintah dalam perumusan kebijakan gizi nasional. PERSAGI berpartisipasi dalam program fortifikasi pangan, kampanye kesadaran gizi, serta penyusunan pedoman gizi yang digunakan sebagai acuan berbagai pihak.

    3. Mendorong Penelitian di Bidang Gizi

    PERSAGI berkontribusi dalam penelitian terkait kebutuhan dan intervensi gizi, baik pada tingkat individu maupun komunitas. Hasil riset tersebut menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan dan praktik berbasis bukti.

    Di samping itu,PERSAGI juga menjalin kemitraan dengan lembaga internasional seperti WHO dan UNICEF. Kolaborasi ini membuka akses pada inovasi global dan memperkuat kontribusi Indonesia dalam agenda gizi dunia.

    Tonton juga video “Apa yang Perlu Dibenahi di Program MBG? Ini Kata Tan Shot Yen”

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)

    Gaduh Peran Ahli Gizi

    12 Konten

    Peran ahli gizi di program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah jadi sorotan. Dianggap tidak perlu ada dan bisa digantikan lulusan SMA yang dilatih khusus. Jelas, ahli gizi meradang karenanya. Tagar #prayforahligizi menggema di medsos.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • The Role of Hospital Bed Rentals in Canada’s Aging Population

    The Role of Hospital Bed Rentals in Canada’s Aging Population

    Every day, hundreds of thousands of Canadians turn the key in the ignition and drive home from work, but one major part of the backdrop of their lives is changing with an increasingly rapid population growth: the nature of healthcare delivery in Canada. Families are opting to have their aging parents and loved ones in their homes, rather than in hospitals or long-term care facilities. This shift represents a dramatic move toward recovery at home — one with an emphasis on comfort, dignity, and independence.

    And it is this change that is being made more possible by answers such as the facility to rent a hospital bed for seniors, allowing you to provide good care to your loved ones from the comfort of their home, without the huge investment needed in long-term equipment.

    A New Path for Health Care in Canada
    Hospital overcapacity and rising costs are paving the way for home recovery. Most patients, particularly the elderly, would rather have the comforts of their own surroundings. As a result, it decreases anxiety and helps healing to occur faster.

    Because of this improved access to medical-grade equipment, families are now finding it a lot easier to make their homes a safe recovery space. Adjustable electric beds, side rails, and supportive mattresses make care at home feasible and practical. With these enhancements, Canadians are rethinking home recovery and their health.

    Home recovery offers an opportunity for comfort and connection.

    An example of a setting that brings peace of mind that hospitals can not replicate. At home, it was sleeping in your own room with family support all around you. This belief fosters an atmosphere of belonging that accelerates healing and resilience in both patients and caregivers.

    The right equipment, such as a Hospital Bed for Home use, becomes a way to ensure safety and comfort without compromising on the warm, home-like atmosphere. With adjustable height and back support, the free carer will make the family member more comfortable and care easier every day.

    Financial and Practical Benefits
    Generally speaking, it is significantly less expensive to rent than to buy medical supplies. Family caregivers can do it for less, while providing the kind of care expected from a hospital bed rental for seniors in the short term after recovery, or through transitional care. This, however, gives patients the opportunity to experience some of this clinical-level equipment, albeit for a limited time, without the long-term price tag.

    Many families gain from such a model, as does the healthcare system as a whole. It lightens the load on hospitals, allowing them to reserve precious resources for patients who need them most, providing a system in equilibrium.

    Technology and Accessibility
    Today’s home care equipment serves a dual purpose—focusing on both form and function. Gone are the loud, clunky hospital beds of the past; modern medical beds are often adjustable, quiet, and come equipped with remote controls, pressure-relief surfaces, and other features. And these innovations help caregivers make it easier for families and keep us elders independent.

    Home recovery has never been more simple for families across the GTA as rental programs provide everything from transport to setup and maintenance. With most professional equipment including hospital beds even for home use being available on easy plans home care for your loved ones has never been easier.

    Future Homecare in Canada
    Home recovery is certainly not going away anytime soon. Supported families can provide quality or compassionate care after all. This evolution, driven by a new focus on comfort, affordability, and safety, is transforming the average home into a haven for healing.

    For many Canadians, this change means recovery no longer stops when you leave the hospital — it stretches into your home and into care, your own familiar surroundings.

    Conclusion
    Encouraging home recovery is changing the way Canadians conceptualize healthcare. It’s practical, inexpensive, and thoroughly humanistic. We offer hospital bed rentals for seniors, allowing families to provide their loved ones with a little more medical comfort at home. Fortunately, with the availability of modern solutions like a home hospital bed, they can do it safely, comfortably, and with dignity.

    Such a gentle revolution in care strengthens families and redefines care — no longer in cold hospital rooms, but at home, in the comfort of one’s own home.

  • Elon Musk Punya Rp 7.800 T Tapi Hidup Seperti Orang Miskin

    Elon Musk Punya Rp 7.800 T Tapi Hidup Seperti Orang Miskin

    Jakarta

    Bos Tesla, Elon Musk, adalah orang terkaya di dunia selama beberapa tahun terakhir. Menurut Forbes, saat ini hartanya tembus USD 467 miliar atau di kisaran Rp 7.800 triliun.

    Meski begitu, Musk bersikeras menjalani gaya hidup yang jauh dari kesan glamor. Ia mengatakan tinggal di sebuah rumah di Texas senilai USD 50.000.

    Mantan pasangannya, Grimes menyebut ia tidak hidup dengan kemewahan berlebihan. “Bro tak hidup seperti miliarder. Kadang dia hidup di bawah garis kemiskinan,” ujarnya. Pernah suatu ketika, Musk menolak membeli kasur baru, padahal sudah berlubang.

    Rumah mewah yang dijual

    Musk dulunya memiliki portofolio properti mengesankan. Wall Street Journal melaporkan pada 2019 bahwa ia menghabiskan USD 100 juta untuk membeli tujuh rumah dalam kurun waktu sekitar tujuh tahun, sebagian besar di lingkungan elite Bel-Air, California.

    Namun pada 2020, Musk berubah pikiran, bahwa ia akan menjual hampir semua harta fisik dan takkan memiliki rumah. “Aku mendedikasikan diri pada Mars dan Bumi. Kepemilikan hanya akan membebanimu,” tulisnya.

    Pada 2021, Musk mencuit rumah utamanya adalah rumah prefabrikasi sederhana yang ia beli sekitar USD 50.000 di selatan Texas, tempat SpaceX beroperasi. “Rasanya cukup keren,” ujar Musk tentang hunian sederhananya itu.

    Tahun berikutnya, Musk mengklaim sama sekali tidak punya rumah. “Aku benar-benar tinggal di rumah teman. Kalau aku bepergian ke Bay Area, tempat sebagian besar rekayasa Tesla berada, aku biasanya bergiliran menumpang di kamar cadangan teman,” klaimnya.

    Pada 2015, CEO Google saat itu, Larry Page, mengatakan Musk seperti tunawisma. “Ia akan mengirim email dan berkata, Aku tidak tahu mau tidur di mana malam ini. Bisakah aku mampir?’”

    Mobil-mobil mewah

    Dikutip detikINET dari BBC, meski Musk tidak menghamburkan uang untuk properti, urusan mobil lain cerita. Ia memiliki koleksi kendaraan yang besar, unik, dan dalam beberapa kasus sangat luar biasa.

    Ada Ford Model T yang dikenal sebagai kendaraan terjangkau pertama yang merevolusi industri otomotif. Ada Jaguar E-Type Roadster tahun 1967, McLaren F1 tahun 1997, yang pernah ia tabrakkan dan diperbaiki sebelum akhirnya dijual, dan Tesla Roadster, model Tesla pertama yang dijual dan terkenal karena diluncurkan ke angkasa di 2018.

    Paling unik adalah Lotus Esprit tahun 1976 yang dikendarai James Bond dalam film The Spy Who Loved Me (1977). Dalam film tersebut, mobil itu bisa berubah jadi kapal selam. Musk membelinya dalam lelang di 2013 hampir senilai USD 1 juta dengan tujuan mengembalikan kemampuan transformasinya seperti dalam film.

    Terbang dengan jet pribadi

    Musk mengakui pesawat adalah hal lain yang ia rela habiskan uangnya untuk mendukung dedikasinya pada pekerjaan. “Kalau tidak menggunakan pesawat, aku punya lebih sedikit waktu untuk bekerja,” katanya dalam wawancara TED 2022.

    Di antara jet pribadi dalam koleksinya terdapat sejumlah model Gulfstream, masing-masing bernilai puluhan juta dolar. Ia menggunakannya untuk bepergian antar lokasi SpaceX dan Tesla di AS, serta perjalanan internasional.

    Filantropi yang tidak biasa?

    Musk menyumbang miliaran dolar dalam bentuk saham kepada badan amal dan menjanjikan banyak juta dolar ke berbagai tujuan. Namun New York Times tahun lalu menyebutnya acak dan sebagian besar menguntungkan diri sendiri, membuatnya memenuhi syarat untuk potongan pajak besar dan membantu bisnis-bisnisnya.

    Yayasan amalnya adalah Musk Foundation. Namun New York Times melaporkan yayasan tersebut gagal memenuhi jumlah sumbangan minimum yang diwajibkan tiga tahun berturut-turut. Banyak donasi diberikan ke organisasi yang berkaitan dengan Musk.

    Bagi Musk, keberadaan bisnis-bisnisnya sendiri sudah merupakan kegiatan filantropi: “Jika filantropi berarti cinta terhadap umat manusia, maka mereka adalah filantropi,” tegasnya.

    Tesla, katanya, mempercepat energi berkelanjutan. Sementara SpaceX berusaha memastikan kelangsungan hidup jangka panjang umat manusia dan Neuralink berusaha membantu mengatasi cedera otak dan risiko eksistensial dari AI.

    (fyk/rns)