NGO: WHO

  • Tujuan hingga Tema Tahun Ini

    Tujuan hingga Tema Tahun Ini

    Jakarta

    Hari Donor Darah Sedunia atau World Blood Donor Day adalah peringatan internasional tahunan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hari ini diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Juni.

    Hari Donor Darah Sedunia merupakan sebuah penghormatan kepada jutaan pendonor darah sukarela tanpa dibayar yang memberikan kesempatan kedua bagi orang lain untuk hidup. Berikut ulasan tentang Hari Donor Darah Sedunia 2025.

    Setiap tahun, mengutip dari situs WHO, negara-negara di seluruh dunia merayakan Hari Donor Darah Sedunia (WBDD). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya darah dan produk darah yang aman serta untuk berterima kasih kepada para pendonor darah sukarela yang tidak dibayar atas sumbangan darah mereka yang menyelamatkan nyawa.

    Layanan darah yang memberikan akses kepada pasien terhadap darah dan produk darah yang aman dalam jumlah yang cukup merupakan komponen utama dari sistem kesehatan yang efektif. Tema global Hari Donor Darah Sedunia berubah setiap tahun sebagai bentuk penghargaan kepada individu tanpa pamrih yang menyumbangkan darah mereka untuk orang yang tidak mereka kenal.

    Tema Hari Donor Darah Sedunia 2025

    Hari Donor Darah Sedunia 2025 mengangkat tema “Give blood, give hope: together we save lives”. Tahun ini, WHO menghargai harapan yang Anda berikan dengan setiap tetes darah. Jutaan pasien di seluruh dunia bergantung pada transfusi darah setiap tahun, di mana harapan mengalir melalui setiap donasi.

    Tujuan dari kampanye Hari Donor Darah Sedunia 2025 adalah:

    Meningkatkan kesadaran publik tentang kebutuhan penting akan donasi darah dan plasma serta dampaknya terhadap kehidupan pasien;Mendorong para pendonor baru maupun lama untuk mendonorkan darahnya secara rutin, membantu menjamin ketersediaan dan kecukupan pasokan darah;Menyoroti dampak positif donor darah terhadap kesehatan dan kesejahteraan orang lain dan mempromosikan nilai-nilai solidaritas, kasih sayang, dan komunitas melalui donor darah; danMemobilisasi dukungan dari pemerintah dan mitra pembangunan untuk berinvestasi dan mempertahankan program darah nasional guna mencapai akses universal terhadap transfusi darah yang aman di seluruh dunia.Slogan Hari Donor Darah Sedunia 2025 (Foto: Situs WHO)Darah yang aman menyelamatkan nyawa. Satu kali donasi dapat membantu menyelamatkan hingga tiga nyawa.Setiap donor darah merupakan anugerah harapan. Donor darah dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati bagi pasien yang membutuhkan transfusi.Donor darah merupakan upaya kolektif dan tindakan solidaritas yang kuat. Dengan bersatu sebagai komunitas donor, kita memastikan pasokan darah yang stabil dan aman bagi semua yang membutuhkannya.Siapa pun, di mana pun, yang membutuhkan transfusi darah harus memiliki akses tepat waktu ke darah yang aman. Namun, dalam banyak kasus, terutama dalam keadaan darurat atau di mana sistem donasi masih berkembang, permintaan sering kali melebihi pasokan.Setiap orang yang dapat menyumbangkan darah sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan sumbangan sukarela secara rutin dan tanpa dibayar, sehingga semua negara memiliki persediaan darah yang cukup dan dapat diandalkan.Akses ke darah dan produk darah yang aman sangat penting untuk cakupan kesehatan universal dan merupakan komponen utama sistem kesehatan yang efektif.Pemerintah dan mitra harus berinvestasi dalam program darah nasional yang kuat untuk memastikan akses universal terhadap transfusi darah yang aman.Terima kasih kepada semua pendonor darah atas kontribusi Anda yang tak ternilai dalam membawa harapan dan menyelamatkan nyawa.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PCO: 8 Juta Warga Sudah Ikut Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

    PCO: 8 Juta Warga Sudah Ikut Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

    Bisnis.com, JAKARTA — Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyampaikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menjangkau lebih dari 8,2 juta warga Indonesia sejak diluncurkan empat bulan lalu.

    Tenaga Ahli Utama Komunikasi Kepresidenan Prita Laura mengatakan bahwa program ini menjadi salah satu inisiatif kesehatan publik terbesar di dunia yang menargetkan 280 juta penduduk dalam lima tahun, dengan 60 juta warga di tahun pertama.

    “CKG dirancang sebagai hadiah ulang tahun dari negara. Setiap warga berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis senilai lebih dari Rp1 juta jika dilakukan secara mandiri,” ujarnya melalui rilis, Jumat (13/6/2025).

    Dia menjelaskan bahwa program ini secara khusus menargetkan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan gagal ginjal yang menyumbang lebih dari 500.000 kematian per tahun.

    Pemeriksaan dilakukan melalui 9.552 puskesmas di 38 provinsi dan mencakup pengukuran tekanan darah, gula darah, pemeriksaan mata, telinga, serta kesehatan jiwa. 

    Berdasarkan data Kementerian Kesehatan mencatatkan bahwa selama pemeriksaan masyarakat, ditemukan bahwa 1 dari 5 peserta mengalami hipertensi dan 5,9% menderita diabetes mellitus. Tak hanya itu, 50% peserta mengalami masalah gigi dan mulut dan obesitas sentral ditemukan pada 50% perempuan dan 25% laki-laki

    “Biaya pengobatan penyakit-penyakit ini sangat besar, melebihi Rp20 triliun per tahun. Anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk renovasi 10 ribu sekolah atau revitalisasi lebih dari 60 RSUD di wilayah 3T,” imbuhnya.

    Saat ini, program CKG melibatkan kolaborasi antara puluhan ribu puskesmas, ratusan dinas kesehatan, Kementerian Kesehatan, serta Kabinet Merah Putih. Semua anggota kabinet disebut terlibat aktif dalam mempromosikan CKG di masyarakat.

    Partisipasi tertinggi tercatat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, menyumbang sekitar 60% peserta nasional. Keberhasilan Jawa Tengah juga didukung oleh program inovatif daerah “Speling” atau Dokter Spesialis Keliling, yang menghadirkan layanan spesialis ke desa-desa terpencil.

    Namun, CKG juga menunjukkan ketimpangan partisipasi antara laki-laki dan perempuan. Data menunjukkan 62,2% peserta adalah perempuan, sementara laki-laki hanya 37,7%, menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran pria terhadap pentingnya deteksi dini kesehatan.

    Program CKG sejalan dengan praktik terbaik global. Di Jepang, pemeriksaan tahunan bagi pekerja diwajibkan. Di Inggris, sistem NHS menyediakan skrining gratis bagi warga usia 40–74 tahun. WHO dan Bank Dunia pun menekankan bahwa deteksi dini jauh lebih murah dibanding pengobatan penyakit kronis. 

    “CKG adalah investasi strategis nasional menyelamatkan nyawa, menjaga produktivitas, dan mengurangi beban ekonomi keluarga dan negara,” pungkas Prita.

  • Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Wamenkes Pastikan COVID-19 RI Terkendali

    Wamenkes Pastikan COVID-19 RI Terkendali

    Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono buka suara terkait kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia. Ia menjelaskan virus COVID-19 akan terus ada dan melakukan mutasi, seperti varian NB.1.8.1 atau Nimbus yang memicu kenaikan kasus di beberapa negara. Meski begitu, Dante memastikan situasi COVID-19 di Indonesia masih terkendali.

    “Iya masih (COVID-19 di Indonesia terkendali), manageable,” kata Dante ketika ditemui awak media di Jakarta Timur, Kamis (12/6/2025).

    “Jadi memang virus ini kan selalu akan mengalami replikasi dan mengalami mutasi. Ini kita memang nggak bisa lepas dari hidup dengan COVID. Kita tetap terus hidup dengan COVID. COVID ini memang terus akan ada,” sambungnya.

    Dante mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan mengingat infeksi varian-varian baru ini tidak menimbulkan gejala yang parah. Kekebalan tubuh masyarakat sudah terbentuk cukup baik karena vaksin yang sudah didapatkan sebelumnya.

    Meski begitu, ia mengingatkan orang-orang berisiko tinggi untuk tetap hati-hati. Jangan sampai infeksi COVID-19 memperparah kondisi penyakit yang sudah ada.

    “Makanya di rumah sakit kalau sekarang ada resiko tinggi, mengalami gejala influenza-like illness, maka cepat diperiksa panel virusnya karena di situ ada pemeriksaan COVID-nya,” kata.

    Berdasarkan laporan terakhir Kementerian Kesehatan, tercatat ada total 75 kasus COVID-19 sepanjang tahun 2025. Sementara, pada periode pekan ke-22 tercatat dua kasus.

    Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebanyak 8 persen pada minggu ke-22 tahun 2025, dari minggu sebelumnya hanya 4 persen.

    Varian yang menyebar di Indonesia saat ini adalah MB.1.1 dan KP.2.18. Pihak Kemenkes menuturkan hingga saat ini belum ditemukan varian Nimbus yang belakangan disorot lantaran masuk daftar Variant Under Monitoring (VUM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    “Secara umum (keduanya) memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman terpisah.

    (avk/up)

  • Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Seoul, Beritasatu.com – Musik video lagu APT dari Rose Blackpink dan Bruno Mars resmi memecahkann rekor sebagai musik video artis perempuan tercepat yang mencapai 1,7 miliar penayangan di YouTube.

    Pada Selasa (11/6/2025) sekitar pukul 05.00 KST waktu Korea Selatan, musik video lagu kolaborasi Rose dan Bruno Mars tersebut resmi telah melampaui angka 1,7 miliar penonton. Musik video lagu APT pertama kali dirilis pada 18 Oktober 2024 pukul 13.00 KST waktu Korea Selatan, artinya hanya membutuhkan waktu sekitar 235 hari untuk mencapai rekor tersebut, dikutip dari Soompi, Kamis (12/6/2025).

    Musik video APT secara keseluruhan tercepat ketiga yang meraih rekor ini, hanya dikalahkan oleh musik video lagu Despacito milik Luis Fonsi dan musik video lagu  Shape of You dari Ed Sheeran.

    Sebelumnya, pada Selasa (10/6/2025) lagu APT juga mencetak prestasi di tangga lagu Billboard. Billboard mengumumkan APT telah berada selama 33 pekan di tangga lagu Hot 100, peringkat mingguan Billboard untuk lagu-lagu paling populer di Amerika Serikat dengan menduduki peringkat nomor 24.

    Dengan demikian, lagu APT sejajar dengan lagu Who dari Jimin Bts sebagai lagu artis K-Pop yang  bertahan paling lama di tangga lagu dalam sejarah Hot 100 Billboard.

  • Kiamat Tahun Berapa, Ilmuwan Jepang Hitung Tanggalnya

    Kiamat Tahun Berapa, Ilmuwan Jepang Hitung Tanggalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ilmuwan Jepang memperkirakan Matahari akan mengakhiri seluruh kehidupan di Bumi paling lambat pada tahun 1.000.002.021.

    Dalam studi dari Universitas Toho, dijelaskan bahwa Matahari akan membesar jadi Raksasa Merah dan menelan Merkurius, Venus, dan Bumi.

    Proses ini diperkirakan terjadi sekitar lima miliar tahun lagi. Namun, para peneliti yakin kehidupan di Bumi akan punah lebih dulu karena panas ekstrem dan kondisi lingkungan yang tidak lagi mendukung makhluk hidup.

    Energi termal dari Matahari akan menghancurkan organisme di planet ini dengan panas yang mematikan dan lontaran massa koronal, serta pelepasan sinar gamma yang sangat radioaktif.

    Dua yang terakhir sudah terjadi melalui Suar Matahari, yang jika menghantam Bumi dapat mengganggu komunikasi radio, operasi satelit, dan sistem GPS.

    Manusia tidak secara langsung dirugikan oleh atmosfer planet ini, meskipun ini dapat berubah dalam jutaan tahun mendatang tergantung pada tingkat aktivitas matahari dan perubahan iklim.

    Umat manusia mungkin tidak punah saat itu, berdasarkan bagaimana teknologi berkembang. Umat manusia dapat menyebar melintasi bintang-bintang dan mulai menjajah planet-planet lain di galaksi Bima Sakti – dengan Mars sebagian besar diperkirakan menjadi yang pertama dalam agenda.

    Namun, ancaman yang lebih mendesak bukanlah perluasan Matahari. Itu jauh lebih dekat dengan rumah. Perubahan iklim. Peningkatan suhu global berpotensi mengakhiri periode Holosen dan menyebabkan gangguan besar pada pola cuaca di seluruh planet.

    Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak bencana alam, serta kerusakan tanaman dan panen, yang menempatkan manusia di bawah tekanan kritis.

    Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan dampak buruk pada kehidupan manusia dapat dimulai paling cepat pada tahun 2030, ketika diyakini akan ada 250.000 lebih banyak kematian daripada biasanya karena penyakit.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Hari Ini Rabu 11 Juni 2025 di Indonesia, BMKG: Terjadi di Nias Utara Sumut – Page 3

    Gempa Hari Ini Rabu 11 Juni 2025 di Indonesia, BMKG: Terjadi di Nias Utara Sumut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bumi Pertiwi kembali digetarkan lindu di tengah pekan pada hari ini, Rabu (11/6/2025). Hingga pukul 20.45 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lindu tersebut menggetarkan pukul 05:28:46 WIB pagi tadi di wilayah Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Gempa di Indonesia itu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) III di Nias Utara. Pusat lindu berada di laut 31 kilometer barat daya Nias Utara.

    Gempa bumi dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,1 dengan kedalaman 25 kilometer. Episenter lindu berada pada koordinat titik 1,26 Lintang Utara (LU)-97,14 Bujur Timur (BT).

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

    Perbarui informasi Anda bersama Fokus edisi (04/5) dengan beberapa berita pilihan di antaranya, Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Gorontalo, Pria Berusia 99 Tahun Siap Menunaikan Ibadah Haji, Berburu Busana dan Aksesori.

  • Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

    Jessie J Didiagnosis Kanker Payudara, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi asal Inggris, Jessie J baru-baru ini mengumumkan dirinya didiagnosis menderita kanker payudara stadium awal melalui unggahan video di Instagram. Dalam pengakuannya, Jessie J, yang bernama asli Jessica Cornish, menekankan pentingnya deteksi dini.

    Hal ini telah memicu gelombang dukungan dari penggemar dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara, penyakit yang menyerang sekitar 2,3 juta perempuan secara global pada 2022, menurut World Health Organization (WHO).

    Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

    1. Benjolan atau penebalan

    Benjolan di payudara atau di area sekitar ketiak merupakan gejala paling umum dari kanker payudara. Meskipun sebagian besar benjolan bersifat jinak, seperti kista atau fibroadenoma, setiap benjolan baru yang muncul harus diperiksa secara medis. Benjolan kanker biasanya keras, tidak bergerak saat disentuh, dan terasa berbeda dibanding jaringan di sekitarnya.

    2. Perubahan bentuk atau ukuran payudara

    Payudara yang tampak membesar, menyusut, atau berubah bentuk tanpa alasan yang jelas dapat menjadi pertanda adanya kelainan. Misalnya, salah satu payudara terlihat lebih menonjol atau tampak tertarik ke dalam, padahal sebelumnya simetris. Perubahan ini bisa terjadi akibat pertumbuhan jaringan kanker yang mendorong atau menarik jaringan sehat di sekitarnya.

    3. Perubahan kulit

    Kulit pada area payudara yang tampak mengerut, seperti kulit jeruk (dikenal sebagai peau d’orange), mengalami penebalan, kemerahan, atau terasa hangat saat disentuh, bisa menandakan adanya proses inflamasi yang berkaitan dengan kanker. Jika kulit tampak berbeda dari biasanya, terlebih jika disertai rasa gatal atau perih, segera lakukan pemeriksaan medis.

    4. Keluarnya cairan dari puting

    Keluarnya cairan dari puting, terutama jika berwarna bening, kekuningan, kehijauan, atau bercampur darah, dan terjadi tanpa adanya tekanan atau stimulasi, merupakan gejala yang perlu dicermati. Meski tidak selalu berkaitan dengan kanker, cairan abnormal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan di saluran susu atau kelenjar di balik puting.

    5. Perubahan pada puting

    Puting yang tiba-tiba tertarik ke dalam (inverted), bergeser posisi, terasa nyeri, atau terlihat mengalami luka yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi gejala awal kanker. Puting juga bisa tampak mengelupas, bersisik, atau menebal, yang kadang disalahartikan sebagai iritasi biasa.

    6. Nyeri yang tidak biasa

    Nyeri payudara memang umum terjadi, terutama menjelang menstruasi, tetapi jika rasa sakit muncul terus-menerus, tidak berkurang, dan tidak berkaitan dengan siklus haid, hal ini bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius. Nyeri yang menetap dan tidak mereda dengan pengobatan ringan sebaiknya tidak diabaikan, terlebih jika disertai gejala lain, seperti benjolan atau perubahan bentuk payudara.

    Cara Mencegah dan Deteksi Dini Kanker Payudara

    Meskipun kanker payudara tidak selalu dapat dicegah, langkah-langkah berikut ini dapat menurunkan risiko dan meningkatkan peluang deteksi dini.

    1. Pemeriksaan mandiri payudara

    Lakukan pemeriksaan mandiri setiap bulan, idealnya beberapa hari setelah menstruasi selesai, untuk mendeteksi perubahan. Disarankan memeriksa area payudara, ketiak, dan hingga tulang selangka.

    2. Skrining mamogram

    Perempuan di atas 40 tahun disarankan menjalani mamogram setiap 1–2 tahun. Bagi mereka dengan risiko tinggi, skrining bisa dimulai lebih awal. Mammogram adalah sinar-X dosis rendah yang dapat mendeteksi kanker sebelum gejala muncul.

    3. Gaya hidup sehat

    Mulailah dengan mengurangi konsumsi alkohol, karena hal ini terbukti dapat menurunkan risiko kanker payudara. Jaga berat badan ideal, terutama setelah menopause, karena obesitas dapat meningkatkan kadar estrogen yang berperan dalam perkembangan kanker.

    Lakukan juga olahraga secara rutin, setidaknya 150 menit aktivitas aerobik dengan intensitas sedang setiap minggu, untuk membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, terapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti diet berbasis tumbuhan, yang telah terbukti dapat mendukung upaya pencegahan kanker payudara.

    4. Konsultasi genetik

    Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara, pertimbangkan tes genetik untuk mutasi BRCA1/BRCA2. Konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan langkah pencegahan, seperti skrining lebih sering atau mastektomi preventif dalam kasus risiko tinggi.

    5. Segera periksa ke dokter

    Jika Anda menemukan gejala seperti benjolan atau perubahan kulit, segera hubungi dokter. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 98% pasien dengan kanker payudara stadium 1 bertahan hidup selama lima tahun atau lebih, menegaskan pentingnya deteksi dini.

    Pengakuan Jessie J tentang kanker payudara stadium awal menjadi pengingat kuat akan pentingnya deteksi dini dan kesadaran akan gejala. Gejala seperti benjolan, perubahan kulit, atau nyeri payudara yang tidak biasa harus segera diperiksakan untuk mendetksi dini penyakit kanker payudara.

  • Siasat China Atasi Krisis Bayi: Tawarkan Anestesi Epidural saat Bersalin

    Siasat China Atasi Krisis Bayi: Tawarkan Anestesi Epidural saat Bersalin

    Jakarta

    China masih terus mencari cara agar warganya ingin memiliki anak. Terbaru, pemerintah China akan mewajibkan semua rumah sakit tersier menawarkan anestesi epidural saat bersalin.

    Langkah tersebut dianggap akan membantu mempromosikan kehamilan dan lingkungan melahirkan yang ramah bagi wanita.

    Dilaporkan Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan rumah sakit tersier dengan lebih dari 500 tempat tidur harus menyediakan layanan anestesi epidural selambatnya akhir 2025. Sementara RS sekunder dengan 100 tempat tidur harus menyediakan layanan tersebut di tahun 2027.

    Sekitar 30 persen wanita hamil di China menerima anestesi untuk menghilangkan rasa sakit saat melahirkan, dibandingkan dengan lebih dari 70 persen di beberapa negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan epidural untuk wanita hamil yang sehat yang ingin menghilangkan rasa sakit dan epidural digunakan secara luas di banyak negara di seluruh dunia.

    “Langkah tersebut akan meningkatkan tingkat kenyamanan dan keamanan layanan medis dan lebih jauh meningkatkan rasa bahagia orang-orang dan mempromosikan lingkungan yang ramah untuk melahirkan,” kata NHC.

    Semakin banyak provinsi di China juga mulai memasukkan biaya anestesi persalinan sebagai bagian dari skema asuransi kesehatan mereka untuk mendorong lebih banyak wanita memiliki anak.

    Biaya pengasuhan anak yang tinggi serta ketidakpastian pekerjaan dan ekonomi yang melambat telah membuat banyak anak muda China enggan menikah dan memulai sebuah keluarga.

    (kna/kna)

  • Pengakuan Pasien Terpapar COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Ini Gejala yang Dirasakan

    Pengakuan Pasien Terpapar COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Ini Gejala yang Dirasakan

    Jakarta

    Varian COVID-19 baru NB.1.8.1 kini tengah menyebar di sejumlah negara, termasuk Thailand dan Singapura. Varian ini disebut sebagai ‘Nimbus’ atau dalam ilmu cuaca merujuk pada salah satu awan berwarna abu-abu gelap dan tebal yang menyebabkan hujan. Nama resminya adalah varian COVID-19 NB.1.8.1.

    Seorang ahli epidemiologi di China, Dr Zhong Nanshan, mengungkapkan varian ‘Nimbus’ ini memiliki gejala yang khas yakni sakit tenggorokan. Banyak pasien yang melaporkan gejala sakit tenggorokan seperti ‘tersayat pisau cukur atau pecahan kaca’.

    Banyak warga China yang memposting di media sosial, salah satunya Weibo, mereka tertular COVID-19 dan menunjukkan gejala yang menyakitkan. Hal itu bahkan membuat mereka merasa seperti kehabisan tenaga.

    Varian NB.1.8.1 telah menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk China. Berdasarkan data dari Maret-Mei, pasien yang dirawat di UGD yang dites positif COVID-19 naik dari 7,5 menjadi 16,2 persen.

    Analisis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan varian ‘Nimbus’ lebih menular. Namun, masih belum ada bukti bahwa varian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian.

    Pengakuan Pasien soal Gejala Akibat Varian ‘Nimbus’

    Selain sakit tenggorokan, pasien yang terinfeksi varian ‘Nimbus’ juga melaporkan gejala yang mirip dengan varian sebelumnya, seperti batuk, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Dr Nanshan juga mengatakan gelombang COVID-19 saat ini tidak jauh berbeda dari yang sebelumnya.

    “Namun kali ini, laporan klinis menunjukkan bahwa gejala radang tenggorokan akibat silet lebih jelas, dan batuknya lebih banyak,” bebernya yang dikutip dari Daily Mail.

    Melalui unggahan media sosial Weibo, warga China juga mengungkapkan gejala yang muncul akibat varian ‘Nimbus’.

    “Saat makan siang beberapa hari yang lalu, seorang kolega batuk sangat parah hingga saya pikir dia tersedak makanan,” tulis seorang warga di Weibo.

    “Dia mengatakan itu adalah efek yang masih ada dari gelombang COVID ini. Ketika saya bertanya tentang gejala utamanya, dia mengatakan radang tenggorokan yang seperti tersayat silet,” sambungnya.

    Warga lainnya juga mengungkapkan keluhan yang hampir sama, yakni sakit tenggorokan.

    “Saya pernah terserang radang tenggorokan seperti tersayat silet, dan merasa sangat lelah,” katanya.

    Seorang warga juga menyebutkan gejala yang sama. Radang tenggorokan menjadi tanda atau gejala yang pertama kali terasa.

    “Radang tenggorokan akibat silet pasca COVID sangat parah. Bengkak, nyeri, dan saya hampir tidak bisa bicara. Adakah pengobatan yang cepat?” tulisnya.

    (sao/suc)