NGO: WHO

  • Kualitas udara DKI Jumat ini tak sehat, pakai masker saat keluar rumah

    Kualitas udara DKI Jumat ini tak sehat, pakai masker saat keluar rumah

    Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak warga memantau kualitas udara dan mengetahui langkah yang perlu diambil saat akan beraktivitas di luar ruang melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) dan laman resmi udara.jakarta.go.id. ANTARA/Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

    Kualitas udara DKI Jumat ini tak sehat, pakai masker saat keluar rumah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 Juli 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara DKI Jakarta tercatat tidak sehat pada Jumat ini dan menduduki peringkat kedua terburuk se-Indonesia, demikian seperti dinyatakan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 04.00 WIB. IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 177 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 91,9 mikrogram per meter kubik atau 18,4 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini, yakni sebaiknya menghindari beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara. Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembangkan Kawasan Rendah Emisi Terpadu (KRE-T) untuk mengendalikan polusi udara, menurunkan emisi, memperbaiki kualitas udara, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara adil dan inklusif.

    KRE-T merupakan rangkaian intervensi multi sektor sekaligus kelanjutan komitmen Jakarta dalam Rencana Pembangunan Rendah Karbon sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 dan Keputusan Gubernur Nomor 576 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU).

    Selain itu, Pemprov DKI juga mendorong kerja sama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut memengaruhi udara di Jakarta.

    Penurunan kualitas udara di Jakarta tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas di dalam wilayah saja, tetapi juga oleh kondisi meteorologi dan kontribusi dari daerah-daerah aglomerasi di sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur. Adapun berdasarkan inventarisasi emisi yang telah dilakukan, diketahui sektor transportasi dan industri masih menjadi dua sumber utama pencemar udara di Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Trump Mau AS Bebas TKDN, Airlangga Pastikan Tidak Semua Produk!

    Trump Mau AS Bebas TKDN, Airlangga Pastikan Tidak Semua Produk!

    Jakarta, CNBC Indonesia-Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump membebaskan perusahaan-perusahaan AS dan barang asal AS dari persyaratan TKDN.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/7/2025) menjelaskan kesepakatan tersebut terbatas pada produk tertentu.

    “Ini terbatas pada prototype telecommunication information dan communication data center, alat kesehatan dan tetap memenuhi peraturan impor yang dilakukan oleh kementerian teknis dan juga terkait dengan pengakuan terhadap sertifikasi daripada otoritas pengobatan atau kesehatan atau FDA,” jelasnya.

    Airlangga mencontohkan skema yang serupa ketika pandemi covid-19, saat Indonesia menerima vaksin dari negra lain seperti AstraZeneca sampai Pfizer. Vaksin berbasis Food and Drug Administration (FDA) masing-masing negara yang mengacu pada protokol World Health Organization (WHO).

    “Kita bisa menerima dan distribusikan kepada masyarakat,” terang Airlangga.

    Diketahui joint statement yang sebelumnya diumumkan oleh Gedung Putih hanya merupakan intisari dari komitmen Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto. Di sana tertulis tarif impor untuk produk Indonesia dikenakan sebesar 19%.

    Pembahasan lanjutan bersifat teknis diperlukan karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan perlu untuk ditindaklanjuti sehingga bisa menjadi landasan hukum dalam perdagangan kedua negara.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Bantah Picu Kelaparan Massal di Gaza, Salahkan Hamas

    Israel Bantah Picu Kelaparan Massal di Gaza, Salahkan Hamas

    Tel Aviv

    Israel menolak kritikan internasional yang semakin meningkat, yang menuduh Tel Aviv berada di balik kekurangan pangan kronis yang memicu kelaparan massal yang kini menyelimuti berbagai wilayah Jalur Gaza. Israel membantah sebagai penyebab kelaparan massal di daerah kantong Palestina tersebut.

    Tel Aviv, seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025), justru menyalahkan kelompok Hamas yang dituding secara sengaja menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah Jalur Gaza.

    Sebanyak 111 organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia (HAM), dalam pernyataan bersama pada Rabu (23/7), menyatakan bahwa “kelaparan massal” sedang menyebar di Jalur Gaza.

    Prancis, secara terpisah, memperingatkan tentang meningkatnya “risiko kelaparan” yang disebabkan oleh “blokade yang diberlakukan oleh Israel” terhadap wilayah yang dilanda perang selama 21 bulan terakhir.

    Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga turut berkomentar mengatakan bahwa “sebagian besar penduduk Gaza mengalami kelaparan”. Dia bahkan menyebut kelaparan massal itu merupakan “buatan manusia”, namun tanpa menyebut nama Israel..

    “Saya tidak tahu sebagai apa Anda menyebutnya selain kelaparan massal — dan itu buatan manusia,” cetusnya saat berbicara kepada wartawan.

    Reaksi keras diberikan Israel atas pernyataan-pernyataan itu, dengan juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, menegaskan Israel tidak memicu kelaparan massal di Jalur Gaza.

    “Tidak ada kelaparan yang disebabkan oleh Israel. Ada kekurangan (pasokan) buatan manusia yang diatur oleh Hamas,” tegas Mencer dalam pernyataannya.

    Lihat juga Video WHO: 1.026 Orang Tewas Saat Berusaha Cari Makan di Gaza

    Mencer menuduh Hamas, yang serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023 memicu perang berkepanjangan di Jalur Gaza, telah mencegah distribusi pasokan bantuan kemanusiaan dan menjarah bantuan untuk diri mereka sendiri, atau menjualnya dengan harga yang melambung.

    “Bantuan telah mengalir ke Gaza,” ucapnya.

    Dia juga menyalahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan rekan-rekannya karena gagal mengangkut truk-truk berisi bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya yang telah mendapatkan izin dan menunggu di seberang perbatasan Gaza.

    Namun, pernyataan 111 organisasi kemanusiaan dan HAM menyebut bahwa izin yang diberikan Israel masih terbatas, dan koordinasi untuk memindahkan truk-truk dengan aman ke lokasi yang dibutuhkan menjadi tantangan besar di zona perang yang aktif.

    Menurut organisasi-organisasi kemanusiaan itu, dalam pernyataan bersama, banyak gudang berisi berton-ton pasokan terbengkalai, dengan orang-orang “terjebak dalam siklus harapan dan putus asa, menunggu bantuan dan gencatan senjata”.

    Sebanyak 111 organisasi kemanusiaan dan HAM, termasuk Dokter Lintas Batas (MSF), Save the Children, dan Oxfam, yang menandatangani pernyataan bersama itu menyerukan gencatan senjata yang dinegosiasikan segera, pembukaan semua perlintasan perbatasan darat, dan aliran bantuan bebas melalui mekanisme PBB.

    Lihat juga Video WHO: 1.026 Orang Tewas Saat Berusaha Cari Makan di Gaza

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Hamas Serahkan Tanggapan Proposal Gencatan Senjata Terbaru Gaza ke Mediator

    Hamas Serahkan Tanggapan Proposal Gencatan Senjata Terbaru Gaza ke Mediator

    Jakarta

    Hamas mengonfirmasi telah menanggapi proposal Israel untuk gencatan senjata 60 hari di Gaza. Hamas baru merespons dua minggu setelah perundingan tidak langsung di Qatar gagal.

    “Hamas baru saja menyerahkan tanggapannya dan tanggapan faksi-faksi Palestina terhadap proposal gencatan senjata kepada para mediator,” kata kelompok militan Palestina tersebut dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir AFP, Kamis (24/7/2025).

    Seorang sumber dari Palestina mengatakan isi tanggapan tersebut mencakup usulan amandemen terhadap klausul tentang masuknya bantuan, peta wilayah yang harus ditarik dari tentara Israel, dan jaminan untuk memastikan berakhirnya perang secara permanen.

    Saat ini, para negosiator dari kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan tidak langsung di Doha dengan para mediator dalam upaya mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan sandera Israel.

    Untuk diketahui, dari 251 sandera yang disandera selama serangan Hamas tahun 2023, 49 masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Namun, perundingan telah berlangsung selama lebih dari dua minggu tanpa hasil, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan karena menolak mengalah pada tuntutan utama mereka.

    Bagi Israel, pembongkaran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas tidak dapat dinegosiasikan. Sementara Hamas menuntut jaminan tegas atas gencatan senjata yang langgeng, penarikan penuh pasukan Israel, dan aliran bantuan yang bebas ke Gaza.

    “Israel telah menyetujui proposal Qatar dan proposal terbaru (utusan khusus AS, Steve) Witkoff, Hamas-lah yang menolak,” kata Mencer kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa tim negosiasi Israel masih berada di Doha dan perundingan masih berlangsung.

    Lihat juga Video WHO: 1.026 Orang Tewas Saat Berusaha Cari Makan di Gaza

    (zap/yld)

  • Obesitas di kalangan ASN DKI jadi perhatian serius

    Obesitas di kalangan ASN DKI jadi perhatian serius

    Ilustrasi – Sparatur Sipil Negara (ASN) berolahraga bersama, Jakarta, Sabtu (19/7/2025). (ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta)

    Obesitas di kalangan ASN DKI jadi perhatian serius
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 Juli 2025 – 17:15 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan obesitas di kalangan ASN menjadi perhatian serius karena berkaitan dengan risiko penyakit tidak menular. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangan di Jakarta, Minggu, menyampaikan obesitas berkaitan erat dengan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, stroke dan jantung.

    Hal itu disampaikan berkaitan dengan hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09 persen obesitas. Dia merinci, dari 62,09 persen ASN yang obesitas, sebesar 40,03 persen masuk kategori obesitas tingkat I (indeks massa tubuh/IMT 30-40) dan 22,06 persen obesitas tingkat II (IMT 40,1-50).

    Adapun program skrining kesehatan tersebut dilakukan pada 2024 dan diikuti 9.936 ASN. Pemeriksaan mencakup pengukuran indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, kebugaran jasmani dan kadar gula darah sewaktu. Selain kesehatan fisik, aspek kesehatan mental juga menjadi fokus.

    Berdasarkan pengukuran menggunakan alat SRQ-29 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15,03 persen ASN terindikasi memiliki potensi masalah kesehatan mental, mulai dari gejala emosional ringan hingga gangguan tidur.

    “Meski belum merupakan diagnosis medis, hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional,” kata Ani.

    Sementara itu, dari sisi kebugaran, hanya 9,6 persen ASN yang masuk kategori “baik” atau “baik sekali” berdasarkan uji “Rockport Walk Test” yang mengukur kebugaran jantung-paru. Mayoritas ASN berada pada kategori “cukup” hingga “kurang”, yang menandakan perlunya peningkatan aktivitas fisik di lingkungan kerja.

    Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kesehatan ASN untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih optimal bagi masyarakat.

    Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui program Jakarta BERJAGA (Bergerak, Bekerja, Berolahraga dan Bahagia) yang mengampanyekan gaya hidup sehat. Program ini mengajak ASN dan masyarakat umum untuk berjalan kaki minimal 7.500 langkah setiap hari selama 21 hari berturut-turut.

    Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan risiko PTM seperti jantung, stroke, diabetes dan kanker, sekaligus mendorong deteksi dini terhadap masalah psikologis yang kerap luput dari perhatian.

    “Kegiatan ini dirancang untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular sekaligus mendorong deteksi dini masalah psikologis yang sering kali tidak disadari,” ujar Ani.

    Melalui program Jakarta BERJAGA, Pemprov DKI berharap ASN dapat meningkatkan kebugaran fisik demi mendukung kinerja pelayanan publik. Untuk memotivasi ASN mencapai berat badan ideal, diluncurkan pula gerakan edukatif bertajuk “Challenge Downgrade Ukuran Bajumu”.

    Pemprov juga menyiapkan Agen Perubahan (Agent of Change) PTM dan membuka layanan konseling kesehatan di kantor-kantor layanan publik. Di bidang kesehatan mental, layanan konsultasi daring JakCare diperluas sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

    Layanan ini menyediakan akses telekonsultasi yang gratis dan mudah dijangkau oleh ASN maupun masyarakat. Dari sisi regulasi, Pemprov DKI menguatkan upaya pengendalian PTM melalui Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2021 dan Instruksi Kepala Dinas Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022.

    Kemudian, sebagai bentuk perluasan layanan promotif, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini juga dibuka untuk masyarakat umum.

    Sebanyak 44 Puskesmas dan 23 Puskesmas Pembantu disiagakan untuk melayani pemeriksaan kesehatan dasar secara menyeluruh.

    Sumber : Antara

  • 15 Persen ASN Jakarta Berpotensi Alami Gangguan Mental
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    15 Persen ASN Jakarta Berpotensi Alami Gangguan Mental Megapolitan 20 Juli 2025

    15 Persen ASN Jakarta Berpotensi Alami Gangguan Mental
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Kesehatan DKI
    Jakarta
    , Ani Ruspitawati mengatakan, sebanyak 15,03 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta berpotensi mengalami permasalahan mental, salah satunya gejala emosional ringan.
    Selain itu,
    ASN Jakarta
    juga mengalami gangguan tidur.
    “Meski belum merupakan diagnosis medis, hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional,” kata Ani dilansir dari
    Antara
    , Minggu (20/7/2025).
    Hal ini diketahui dari hasil program skrining kesehatan pada 2024 yang diikuti oleh 9.936 ASN Jakarta. Para ASN Jakarta itu dilakukan pengukuran menggunakan alat SRQ-29 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
    Selain kesehatan mental, aspek kesehatan fisik juga menjadi fokus pemeriksaan yang meliputi pengukuran indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, kebugaran jasmani, dan kadar gula darah sewaktu.
    Pemeriksaan kesehatan ini, merupakan bagian dari upaya untuk mendeteksi risiko kesehatan sejak dini agar intervensi bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
    Adapun khusus untuk penanganan kesehatan mental, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini menyediakan layanan konsultasi daring JakCare sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.
    Layanan ini menyediakan akses telekonsultasi yang gratis dan mudah dijangkau oleh ASN maupun masyarakat.
    Lalu, sebagai bentuk perluasan layanan promotif, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini juga dibuka untuk masyarakat umum di sebanyak 44 puskesmas dan 23 puskesmas pembantu. Layanan puskesmas ini disiagakan untuk melayani pemeriksaan kesehatan dasar secara menyeluruh.
    “Seluruh warga Jakarta kami ajak untuk memanfaatkan layanan ini demi menjaga kesehatan diri dan keluarga. Kesehatan ASN dan masyarakat adalah kunci utama mewujudkan Jakarta yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing,” ujar Ani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Sister Hong, Wanita Jadi-jadian yang Tularkan Virus HIV ke Ribuan Pria

    Viral Sister Hong, Wanita Jadi-jadian yang Tularkan Virus HIV ke Ribuan Pria

    Jakarta

    Belakangan viral pria di China yang dikenal sebagai ‘Sister Hong’. Ia mengaku telah berhubungan seks dengan lebih dari 1.000 pria dan merekam aktivitas tersebut diam-diam.

    Dikutip dari South China Morning Post, pria yang mengaku sebagai wanita itu ditangkap polisi Nanjing, Provinsi Jiangsu, China, pada 5 Juli 2025 karena menjual konten seksualnya.

    Pria berusia 38 tahun bermarga Jiao itu mengaku sebagai wanita untuk menjebak pria-pria. Ia menggunakan riasan tebal, wig, rok panjang, dan memalsukan suaranya untuk menipu korbannya.

    Dilaporkan Jiao telah berhubungan seks dengan 1.691 pria. Menurut laporan China Press, banyak dari pria didiagnosis HIV setelah pertemuan mereka dengan ‘Sister Hong’ atau ‘Sister Red’.

    Namun, jumlah pasti orang yang terinfeksi masih belum diungkapkan. Menurut otoritas setempat, jika seseorang secara sadar melakukan aktivitas seksual tanpa pengaman meski mengetahui status HIV atau infeksi menular seksual (IMS), terdapat risiko penularan penyakit dalam skala besar.

    Sesuai hukum dataran China yang berlaku, jika konsekuensi serius belum terjadi, hukumannya berkisar antara 3-10 tahun penjara. Dalam kasus yang mengakibatkan cedera parah, kematian, atau kerugian signifikan atas properti publik atau pribadi, hukumannya dapat diperpanjang hingga lebih dari 10 tahun penjara, penjara seumur hidup, atau bahkan hukuman mati.

    HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 atau sejenis sel darah putih. Seiring berjalannya waktu, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh hingga tidak dapat lagi melawan infeksi dan penyakit secara efektif, yang menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

    Dikutip dari laman WHO, penyakit ini dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari orang dengan HIV termasuk darah, ASI, air mani, dan cairan vagina. HIV juga dapat ditularkan ke anak selama kehamilan dan persalinan.

    (sao/kna)

  • Deretan Kebiasaan Makan yang Picu Risiko Hipertensi di Usia 30an

    Deretan Kebiasaan Makan yang Picu Risiko Hipertensi di Usia 30an

    JAKARTA – Pola makan memiliki peranan penting dalam kesehatan tubuh, terlebih seiring bertambahnya usia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

    Hipertensi yang muncul pada usia 30an dapat terjadi karena pola makan yang buruk. Berikut beberapa kebiasaan makan yang dapat picu risiko hipertensi di usia 30an, yang sebaiknya Anda hentika jika sering melakukannya.

    1. Konsumsi makanan olahan

    Dikutip dari WebMD, pada Jumat, 18 Juli 2025, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan penambahan berat badan. Keduanya meningkatkan risiko hipertensi.

    Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan olahan seperti kue, sereal, daging olahan, minuman soda, minuman berenergi, dan minuman manis. Utamakan makanan yang padat akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, hingga protein rendah lemak.

    2. Melewat sarapan

    Kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat memicu hipertensi di usia 30an. Tidak sarapan terbukti meningkatkan kortisol, yang merupakan hormon stres utama.

    Lonjakan kortisol yang secara teratur terjadi bisa menyebabkan peningkatan sistem sindrom metabolik, yakni sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hingga stroke.

    3. Konsumsi banyak gula

    Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi dapat meningaktkan risiko obesitas, yang pada akhirnya meningkakan tekanan darah atau hipertensi. Gula tambahan dalam minuman ringan dapat memberi dampak negatif pada tekanan darah.

    4. Tidak mengonsumsi kalium yang cukup

    Kalium membantu tubuh untuk mengeluarkan natrium dan merelaksasikan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Jika kadar kalium dalam tubuh rendah, maka bisa menyebabkan retensi cairan yang pada akhirnya berisiko tekanan darah tinggi.

    “Kalium yang rendah juga dapat meningkatkan efek hormon stres dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi,” kata Wakil Ketua Kardiologi di VCU Health, Hem Bhadwaj, MD.

    Oleh karena itu, usahakan untuk mengonsumsi 3.500 sampai 5.000 mg kalium per hari. Beberapa makanan tinggi kalium yang bisa dikonsumsi adalah sayuran berdaun hijau, ubi jalar, pisang, dan kacang-kacangan.

  • Sebaiknya Jangan Minum Kopi di 4 Waktu Ini, Bisa Berdampak pada Kesehatan

    Sebaiknya Jangan Minum Kopi di 4 Waktu Ini, Bisa Berdampak pada Kesehatan

    Jakarta

    Bagi banyak orang, kopi bisa menjadi minuman untuk memulai hari dan menjaga semangat tetap menyala. Meski memiliki banyak manfaat, minum kopi di waktu yang tidak tepat bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

    Mulai dari gangguan tidur hingga meningkatkan rasa cemas, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan sebaiknya menghindari minuman berkafein ini.

    Sebaiknya Jangan Minum Kopi di 4 Waktu Ini

    Beberapa waktu yang sebaiknya dihindari untuk meminum kopi di antaranya setelah bangun tidur, saat larut malam, hingga saat kurang tidur.

    1. Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari

    Kortisol atau hormon stres adalah zat kimia yang dilepaskan tubuh sebagai respon terhadap bahaya. Secara alami, tubuh melepaskan kortisol di pagi hari untuk membantu tubuh lebih waspada.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kopi bisa memberikan efek stimulasi yang meningkatkan produksi kortisol. Beberapa orang mungkin suka dengan dorongan ekstra ini, tapi yang lain mungkin merasa lebih cemas, gelisah, atau mudah tersinggung.

    “Sensitivitas setiap orang, atau respons internal, terhadap kafein berbeda-beda,” kata Ahli Diet Anthony DiMarino.

    Tingkat kortisol yang tinggi secara kronis, yang disebabkan oleh stres, terlalu banyak kafein, dan faktor lainnya bisa menyebabkan peradangan yang menyebabkan kerusakan sel.

    2. Larut Malam

    Minum kopi larut malam kurang baik untuk kesehatan, kecuali, hal ini dilakukan saat ada pekerjaan shift malam.

    “Kafein memiliki waktu paruh dua hingga 10 jam, tergantung metabolisme Anda,” kata DiMarino.

    Dengan kata lain, tubuh bisa membutuhkan waktu sesingkat dua jam atau bahkan hingga 10 jam untuk menghilangkan setengah kafein dari secangkir kopi. Jika seseorang minum dua shot espresso pada pukul 10 malam dan tidur nyenyak setelahnya, mungkin tubuh memetabolisme kafein dengan cepat.

    3. Saat Kurang Tidur

    Menurut studi, orang dengan waktu tidur kurang dari lima jam selama tiga hari berturut-turut tidak disarankan minum kopi. Dikutip dari laman Prevention, kafein dalam jumlah berapapun tidak bisa mengembalikan fokus dan juga kewaspadaan orang yang kurang tidur.

    Jika tidak bisa mendapatkan waktu tidur setidaknya tujuh jam pada malam hari, alih-alih minum kopi, sebaiknya lakukan power nap untuk mengembalikan energi.

    4. Saat Kopi Baru Diseduh

    Menyeruput kopi yang panas memang nikmat. Akan tetapi minum kopi yang baru diseduh ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

    Menurut laporan yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO), konsumsi kopi dengan suhu di atas 149 derajat fahrenheit atau 65 derajat celsius bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan.

    Adakah Waktu Terbaik Minum Kopi?

    Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kapan waktu terbaik minum kopi. Tapi, secangkir kopi di pagi hari antara pukul 09.30 dan 11.00 bisa membantu untuk mendapat manfaat kopi secara maksimal.

    Ketika itu, kadar kortisol mulai menurun dan tubuh bisa merasakan manfaat kafein dengan baik. Di sisi lain, secangkir kopi pada pukul 14.00 bisa menyegarkan diri dari rasa lesu. Tapi, pastikan sudah mendapatkan tidur yang cukup sebelumnya dan kopi tidak terlalu panas.

    (elk/suc)

  • Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi di Usia 30-an

    Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi di Usia 30-an

    Jakarta

    Memasuki usia 30-an, seseorang umumnya berada dalam fase produktif. Sayangnya, di balik gaya hidup yang aktif dan padat, banyak orang yang tidak menyadari bahwa pola makan yang keliru bisa memicu munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    Hipertensi tak hanya menyerang usia lanjut, namun juga mereka yang masih tergolong muda. Menurut WHO, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

    Sementara data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat prevalensi hipertensi pada kelompok umur 25-34 tahun sebesar 1,8% Ketahui kebiasaan sehari-hari tertentu yang bisa meningkatkan tekanan darah.

    Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu Hipertensi

    Hipertensi terjadi saat pembuluh darah terlalu tinggi yaitu 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Orang dengan hipertensi mungkin tidak merasakan gejala apa-apa, sehingga satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksa tekanan darah.

    Beberapa kebiasaan makan yang bisa memicu hipertensi di antaranya mengonsumsi makanan ultra-olahan, tidak mengonsumsi kalium secara cukup, hingga terlalu banyak mengonsumsi gula. Dikutip dari laman Health dan Web MD, begini penjelasannya.

    1. Mengonsumsi Makanan Ultra-Olahan

    Menurut profesor kedokteran kardiovaskular di McGovern Medical School, UT Health Houston John P. Higgins, MD, MBA, pola makan yang tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan penambahan berat badan. Keduanya meningkatkan risiko hipertensi.
    Dikutip dari jurnal “Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Fungsi Endotel,” endotel adalah jaringan di dalam pembuluh darah yang memiliki peran sangat penting dalam homeostasis vaskular melalui sekresi dan modifikasi sejumlah substansi vasoaktif. Disfungsi endotel merupakan peristiwa paling yang terjadi dalam patogenesis penyakit-penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung koroner hingga gagal jantung.

    Sehingga, penting untuk menghindari makanan ultra olahan seperti kue, sereal, daging olahan, minuman soda, minuman berenergi, dan minuman manis. Utamakan makanan yang padat nutrisi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, lemak bermanfaat, dan protein rendah lemak.

    2. Tidak Mengonsumsi Cukup Kalium

    Kalium membantu tubuh dalam mengeluarkan natrium dan merelaksasikan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Menurut wakil ketua kardiologi di VCU Health, Hem Bhadwaj, MD, kadar kalium yang rendah bisa menyebabkan retensi cairan, yang pada gilirannya bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

    “Kalium yang rendah juga dapat meningkatkan efek hormon stres dalam tubuh, yang dapat memengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi,” ungkapnya.

    Usahakan untuk mengonsumsi 3.500-5.000 miligram (mg) kalium per hari. Adapun beberapa makanan tinggi kalium di antaranya sayuran berdaun hijau, ubi jalar, pisang, dan kacang-kacangan.

    3. Melewatkan Sarapan

    Tidak sarapan terbukti bisa meningkatkan kortisol, hormon stres utama. Menurut penelitian yang dilakukan kepada wanita dan remaja, mereka yang rutin melewatkan sarapan mengalami peningkatan tekanan darah.

    Masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar dalam hal ini. Namun para peneliti menemukan bahwa lonjakan kortisol secara teratur bisa menyebabkan peningkatan sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kondisi kesehatan berbahaya lainnya.

    4. Makan Terlalu Banyak Gula

    Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (220 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan 4 sendok makan atau 50 g per hari.

    Penelitian juga membuktikan bahwa gula tambahan dalam minuman ringan bisa memberi dampak negatif pada tekanan darah.

    Kebiasaan Lain yang Memicu Hipertensi

    Selain terkait dengan makanan, ada beberapa kebiasaan lain yang juga bisa memicu hipertensi, seperti:

    1. Kurang Tidur

    Tidur begitu penting untuk mengatur tekanan darah. Kurang tidur, baik dari segi kualitas ataupun durasinya bisa meningkatkan tekanan darah.

    Pastikan untuk mendapat tidur yang berkualitas dengan menghindari makan berat beberapa jam sebelum tidur, melakukan aktivitas fisik yang cukup, serta menjaga kamar tidur tetap tenang dan gelap demi kenyamanan. Orang dewasa di atas usia 18 tahun disarankan untuk tidur selama 7-9 jam per malam.

    2. Kurang Minum Air

    Penting untuk menjaga asupan cairan ke tubuh untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Dehidrasi bisa mempersempit pembuluh darah, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan untuk minum setidaknya 1,5-2 liter air setiap hari atau sekitar delapan gelas sehari.

    3. Kurangnya Aktivitas Fisik

    Untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi, pastikan melakukan aktivitas yang cukup. Aktivitas fisik yang rendah dan duduk terlalu lama bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dengan mengurangi aliran darah, meningkatkan kekakuan pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan pada sistem kardiovaskular seiring waktu.

    American Heart Association (AHA) merekomendasikan, orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat atau tenis. Pilihan lainnya adalah melakukan aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 menit per minggu, seperti berlari atau berenang.

    4. Merokok

    Merokok bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri. Seiring waktu, penumpukan plak bisa menyebabkan aterosklerosis yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, Aterosklerosis adalah pengerasan arteri akibat penumpukan plak secara bertahap di dalamnya. Plak tersebut terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya. Dalam jangka pendek, tekanan darah akan meningkat setiap kali seseorang merokok.

    (elk/tgm)