NGO: WHO

  • Data WHO Ungkap Bunuh Diri Jadi Salah Satu Pemicu Utama Kematian Anak Muda

    Data WHO Ungkap Bunuh Diri Jadi Salah Satu Pemicu Utama Kematian Anak Muda

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Lebih dari 1 miliar orang di dunia hidup dengan gangguan kesehatan mental, menurut data terbaru yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kondisi seperti kecemasan dan depresi menimbulkan beban besar, baik secara manusiawi maupun ekonomi.

    Meski banyak negara telah memperkuat kebijakan dan program kesehatan mental, WHO menyebut investasi dan tindakan yang lebih besar masih dibutuhkan secara global untuk meningkatkan layanan yang melindungi dan memajukan kesehatan mental masyarakat.

    Gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi sangat umum terjadi di semua negara dan komunitas, memengaruhi orang dari segala usia dan tingkat pendapatan. Kondisi ini menjadi penyebab terbesar kedua dari disabilitas jangka panjang, berkontribusi pada hilangnya kualitas hidup sehat.

    Dampaknya juga meningkatkan biaya perawatan kesehatan bagi individu dan keluarga, sekaligus menyebabkan kerugian ekonomi yang besar di seluruh dunia.

    Adapun temuan tersebut tertuang dalam dua laporan terbaru, World Mental Health Today dan Mental Health Atlas 2024, yang dirilis menjelang Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tentang penyakit tidak menular dan kesehatan mental di New York, 25 September 2025.

    “Transformasi layanan kesehatan mental adalah salah satu tantangan kesehatan masyarakat paling mendesak. Investasi pada kesehatan mental berarti investasi pada manusia, komunitas, dan ekonomi. Tidak ada negara yang bisa mengabaikannya,” tegas Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari laman resmi WHO, Kamis (4/9/2025).

    Laporan ini juga menunjukkan, meskipun prevalensi gangguan kesehatan mental dapat berbeda menurut jenis kelamin, perempuan secara keseluruhan lebih terdampak. Gangguan kecemasan dan depresi menjadi jenis yang paling umum, baik pada laki-laki maupun perempuan.

    Bunuh Diri Jadi Penyebab Kematian Utama di Kalangan Anak Muda

    Bunuh diri tetap menjadi masalah serius, merenggut sekitar 727.000 jiwa hanya pada tahun 2021. Bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak muda di seluruh negara dan lapisan sosial-ekonomi.

    Meski sudah ada upaya global, kemajuan dalam menurunkan angka kematian akibat bunuh diri masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB, yaitu penurunan sepertiga angka bunuh diri pada 2030. Dengan tren saat ini, diperkirakan penurunan hanya akan mencapai 12 persen pada tenggat tersebut.

    Dampak ekonomi gangguan kesehatan mental juga sangat besar. Selain biaya perawatan yang tinggi, kerugian tidak langsung, khususnya akibat hilangnya produktivitas, jauh lebih besar. Hanya dari depresi dan kecemasan saja, ekonomi global diperkirakan kehilangan sekitar 1 triliun dolar AS setiap tahunnya.

    Temuan-temuan ini menegaskan perlunya investasi berkelanjutan, prioritas yang lebih kuat, serta kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses terhadap layanan kesehatan mental, mengurangi stigma, dan mengatasi akar penyebab gangguan kesehatan mental.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Bahaya Self-diagnosis Kesehatan Mental Lewat Informasi di Medsos”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Lansia, Demensia hingga Skizofrenia

    Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Lansia, Demensia hingga Skizofrenia

    Jakarta

    Populasi dunia menua dengan cepat. Pada tahun 2020, 1 miliar orang di dunia berusia 60 tahun ke atas. Angka tersebut akan meningkat menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030, mewakili satu dari enam orang di dunia.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi di tahun 2050, jumlah orang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda menjadi 2,1 miliar. Jumlah orang berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2050 menjadi 426 juta.

    Meskipun sebagian besar memiliki kesehatan yang baik, banyak lansia yang berisiko mengalami kondisi kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

    Pada usia lanjut, kesehatan mental dibentuk tidak hanya oleh lingkungan fisik dan sosial, tetapi juga oleh dampak kumulatif dari pengalaman hidup sebelumnya dan pemicu stres spesifik yang berkaitan dengan penuaan. Paparan terhadap kesulitan, penurunan kapasitas intrinsik yang signifikan, dan penurunan kemampuan fungsional, semuanya dapat mengakibatkan tekanan psikologis.

    Masalah kesehatan mental lansia

    1. Demensia

    Sebagaimana dijelaskan oleh National Institute on Aging, demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hilangnya fungsi kognitif dan kemampuan perilaku secara umum. Dari kemampuan mengingat dan berbahasa hingga pemecahan masalah dan pengaturan emosi, demensia memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan seseorang. Intervensi dini adalah salah satu kunci untuk mengelola kondisi ini secara efektif.

    2. Alzheimer

    Dikutip dari Mayo Clinic, Alzheimer adalah gangguan yang mengakibatkan sel-sel otak secara bertahap mengalami degradasi dan penyusutan. Kondisi ini semakin memburuk. Meskipun saat ini belum ada obat untuk Alzheimer, terdapat banyak program perawatan berbeda yang tersedia untuk mengelola dan meringankan kondisi tersebut.

    3. Kecemasan

    Kecemasan pada lansia adalah kondisi umum yang berpotensi melumpuhkan, ditandai dengan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan, serta gejala fisik seperti detak jantung cepat, ketegangan otot, dan gangguan tidur.

    Penyebabnya dapat mencakup peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, masalah kesehatan kronis, efek samping obat, dan kerugian yang terkait dengan penuaan, seperti hilangnya kemandirian atau keamanan finansial.

    4. Fobia Sosial

    Tidak jarang lansia mengalami fobia sosial yang parah. Faktanya, kondisi seperti ini memengaruhi orang-orang yang mungkin belum pernah mengalami masalah sosial sebelumnya ketika mereka masih muda. Khususnya, fobia sosial terkadang bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental lain yang mendasarinya.

    5. Gangguan Bipolar

    National Institute of Mental Health menjelaskan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkat energi seseorang yang tidak biasa. Gangguan ini terkadang disebut sebagai penyakit “manik-depresif”. Jika orang tua yang lanjut usia menunjukkan tanda-tanda gangguan bipolar, keluarga harus segera menghubungi tenaga medis profesional.

    6. Gangguan Makan

    Meskipun gangguan makan sering dikaitkan dengan remaja, kondisi ini sebenarnya lebih umum didiagnosis pada lansia. Karena berbagai alasan, lansia dapat mengalami masalah makan, bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan, atau bisa juga merupakan gejala masalah fisik, seperti mual.

    7. Skizofrenia

    Skizofrenia dapat muncul pertama kali di usia lanjut (skizofrenia onset lanjut) atau menjadi kondisi seumur hidup yang berlanjut hingga usia lanjut. Meskipun gejala seperti halusinasi dan delusi umum terjadi, lansia juga dapat menunjukkan peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kognitif seperti mudah lupa.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kriteria Obat untuk Gangguan Mental”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Dua Ilmuwan Indonesia Temukan Senyawa Baru Kendalikan Diabetes

    Dua Ilmuwan Indonesia Temukan Senyawa Baru Kendalikan Diabetes

    Liputan6.com, Jakarta Dua ilmuwan muda asal Indonesia, Juan Leonardo dan Fahrul Nurkolis mencatat prestasi internasional lewat penemuan senyawa baru Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9).

    Berkat kontribusi penemuan senyawa itu, Juan dan Fahrul diundang sebagai pembicara pada International Congress of Nutrition (ICN) 2025 di Paris, Prancis pada 24-29 Agustus 2025.

    Dalam keterangannya, Juan menyatakan senyawa ini ditemukan manfaatnya melalui pendekatan bioinformatika dan terbukti menargetkan GLP-1 modulator, reseptor penting dalam pengendalian diabetes.

    “Mekanisme tersebut berperan menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan rasa kenyang, sekaligus mendukung kesehatan metabolisme,” kata Juan, Sabtu (30/8/2025).

    Dijelaskannya, senyawa itu kini telah terdaftar di National Library of Medicine dan sedang diajukan untuk hak paten.

    Penelitian keduanya bermula dari eksplorasi terhadap Delites, obat herbal berbasis formula tradisional Tiongkok yang telah lama digunakan di Indonesia.

    Uji laboratorium menunjukkan perubahan signifikan pada marker metabolik, dan hasil riset tersebut telah dipublikasikan di Frontiers in Nutrition (Swiss), jurnal internasional bereputasi kategori Scopus Q1.

    Fahrul menambahkan, dalam perjalanannya riset ini tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi para pakar senior, di antaranya Rony dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Nurpudji dari Universitas Hasanudin (UNHAS).

    “Dukungan dan peran mereka turut memperkuat validitas metode ilmiah dalam tim penelitian ini,” kata Juan.

    ICN merupakan kongres empat tahunan yang diselenggarakan International Union of Nutritional Sciences (IUNS). Organisasi gizi dunia yang diakui UNESCO dan WHO, serta mendapat dukungan langsung dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

    “ICN dikenal sebagai forum ilmiah paling bergengsi di bidang gizi dan rujukan utama perkembangan ilmu gizi dunia,” lanjutnya.

    Juan merupakan peneliti yang lahir di Jakarta pada tahun 1993, menempuh pendidikan SMP dan SMA di Shanghai, kemudian melanjutkan studi S1 Sains di Boston, Amerika Serikat, dan sekolah medis di Beijing University of Chinese Medicine.

    Selain kiprah akademiknya, ia juga aktif membagikan edukasi gizi dan eksperimen ilmiahnya melalui akun Instagram @juan.guladarah.

    Sementara, Fahrul merupakan peneliti muda yang lahir dan besar di Madiun, Jawa Timur dengan lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi, serta pemegang hak paten untuk senyawa antikanker dan antidiabetes.

    “Kami bertemu di sebuah konferensi di sekitar akhir 2022 dan kemudian lanjut berkolaborasi karena kesamaan visi misi dalam penelitian dan pengembangan sains khususnya penemuan obat baru,” kata Fahrul.

    Ia menambahkan, pengajuan hak paten itu biasanya memakan waktu 1-2 tahun. Sehingga, mereka berharap di tahun 2025, hak paten itu sudah didapatkan.

    “Lebih dari satu tahun, kami menginvestasikan penelitian, mulai dari karakterisasi senyawa hingga uji eksperimental pada hewan percobaan di laboratorium,” paparnya.

    Keberhasilan Juan dan Fahrul, bersama dukungan tim riset senior, tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia di panggung global, tetapi juga memperlihatkan bagaimana penelitian berbasis herbal dapat bersaing dan diakui dalam forum ilmiah paling prestisius di dunia.

  • Warganet Negara Tetangga Ramai Kirim Makanan untuk Ojol di Tengah Aksi Demo

    Warganet Negara Tetangga Ramai Kirim Makanan untuk Ojol di Tengah Aksi Demo

    Jakarta: Warganet dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, hingga Filipina beramai-ramai memesan makanan dan minuman untuk ojek online (ojol) di tengah demonstrasi yang tengah berlangsung di Indonesia.
     
    Gerakan kemanusiaan ini bermula sejak pengguna X (Twitter) bernama akun @sighyam mengajak masyarakat dari berbagai penjuru dunia berdonasi untuk pengemudi ojol. Caranya dengan memesan makanan dari aplikasi ojek online.
     
    Makanan yang dipesan kemudian diberikan kepada pengemudi ojol yang mengambil pesanan tersebut, bahkan dibagikan kepada pengemudi ojek online lainnya.
     
    “Halo guys saya baru saja menemukan cara kalau kalian membantu pengemudi Grab yang masih berada di jalan. Sebab di aplikasi Grab memungkinkan kalian untuk melakukan pemesanan dari negara lain di Asia Tenggara?? Okee,” tulis akun X @sighyam, dikutip Senin 1 September 2025.
     

     
    Ia juga memberikan tutorial untuk melakukan pesanan, serta mengingatkan warganet untuk tidak membeli makanan yang mengandung alkohol maupun babi dan tetapkan titik antar yang jauh dari kantor polisi.
     
    “Pilih makanan dan minuman yang mudah didistribusikan. Sebelum memesan tulis di kolom catatan ‘tolong bagikan makanannya ke driver-driver di jalan’ translate: please distribute the food to other riders on the ground. Tolong catatan ini sangat penting,” tulis dia.
     

    Guys I just found out that you can support indonesian grab riders who are still out on the streets because grab allows you to make deliveries in other SE Asian countries?? OKAYYYY
    — yammi (@sighyam) August 30, 2025

     

     
    Tak lama setelahnya, cuitan tersebut viral. Warganet dari berbagai negara berbondong-bondong memesan makanan dan minuman untuk para pengemudi ojek online. Beberapa warganet juga membeli P3K untuk para ojol yang mengikuti aksi.
     

    second delivery to bandung this time! sending much love from the ???????? :3 https://t.co/QN2H5twBUy pic.twitter.com/k3eF6m7HyF
    — ???? huong ???? (@jentokki) September 1, 2025
     

    i did yesterday ????????❤️‍???? https://t.co/sHNk3CWPMG pic.twitter.com/GRMUaNHTYs
    — Dara (@darapss) August 31, 2025

    Jakarta: Warganet dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, hingga Filipina beramai-ramai memesan makanan dan minuman untuk ojek online (ojol) di tengah demonstrasi yang tengah berlangsung di Indonesia.
     
    Gerakan kemanusiaan ini bermula sejak pengguna X (Twitter) bernama akun @sighyam mengajak masyarakat dari berbagai penjuru dunia berdonasi untuk pengemudi ojol. Caranya dengan memesan makanan dari aplikasi ojek online.
     
    Makanan yang dipesan kemudian diberikan kepada pengemudi ojol yang mengambil pesanan tersebut, bahkan dibagikan kepada pengemudi ojek online lainnya.
     
    “Halo guys saya baru saja menemukan cara kalau kalian membantu pengemudi Grab yang masih berada di jalan. Sebab di aplikasi Grab memungkinkan kalian untuk melakukan pemesanan dari negara lain di Asia Tenggara?? Okee,” tulis akun X @sighyam, dikutip Senin 1 September 2025.
     

     
    Ia juga memberikan tutorial untuk melakukan pesanan, serta mengingatkan warganet untuk tidak membeli makanan yang mengandung alkohol maupun babi dan tetapkan titik antar yang jauh dari kantor polisi.
     
    “Pilih makanan dan minuman yang mudah didistribusikan. Sebelum memesan tulis di kolom catatan ‘tolong bagikan makanannya ke driver-driver di jalan’ translate: please distribute the food to other riders on the ground. Tolong catatan ini sangat penting,” tulis dia.
     

    Guys I just found out that you can support indonesian grab riders who are still out on the streets because grab allows you to make deliveries in other SE Asian countries?? OKAYYYY

    — yammi (@sighyam) August 30, 2025

     

     
    Tak lama setelahnya, cuitan tersebut viral. Warganet dari berbagai negara berbondong-bondong memesan makanan dan minuman untuk para pengemudi ojek online. Beberapa warganet juga membeli P3K untuk para ojol yang mengikuti aksi.
     

    second delivery to bandung this time! sending much love from the ???????? :3 https://t.co/QN2H5twBUy pic.twitter.com/k3eF6m7HyF

    — ???? huong ???? (@jentokki) September 1, 2025
     

    i did yesterday ????????❤️‍???? https://t.co/sHNk3CWPMG pic.twitter.com/GRMUaNHTYs

    — Dara (@darapss) August 31, 2025

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Tombol Komputer Tak Berfungsi, Nuklir Meledak Dahsyat-60.000 Tewas

    Tombol Komputer Tak Berfungsi, Nuklir Meledak Dahsyat-60.000 Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengembangan energi nuklir tidak boleh main-main. Setidaknya terdapat dua hal yang sangat krusial dalam pengembangan ini, antara lain memastikan alat-alat yang digunakan berfungsi dengan baik dan para petugas punya kompetensi memadai.

    Jangan sampai kejadian Ledakan Nuklir Chernobyl yang terjadi pada hari ini tepat 69 tahun lalu, tepatnya 26 April 1986, terulang lagi. Akibat ketiadaan dua hal tersebut, 60.000 orang meregang nyawa dan ratusan ribu orang harus angkat kaki dari kota kelahirannya hingga 20.000 tahun lamanya.

    Sebagai wawasan, situs nuklir Chernobyl adalah ambisi Uni Soviet untuk mempunyai nuklir terbesar di dunia. Sejak 1977, pemerintah sukses membuat reaktor nuklir berkekuatan 1.000 megawatt. Ini cukup untuk menghidupi listrik satu negara sampai bertahun-tahun lamanya.

    Dari sini, Soviet terus mengembangkan nuklir. Sampai 1986, ada 4 reaktor nuklir skala besar di Chernobyl dengan kekuatan serupa. Hanya saja, ada beberapa reaktor nuklir masih dalam tahap ujicoba.

    Dikutip dari The Guardian, ujicoba yang dimaksud adalah soal pendinginan tanpa henti. Reaktor nuklir harus dalam kondisi dingin, sehingga pasokan air harus tersedia 24 jam dalam 7 haru. Jika tiada, maka reaktor bisa panas dan memicu ledakan.

    Dalam kasus Chernobyl, tim nuklir Soviet berupaya melakukan ujicoba aktivasi generator akan turbin terus mengeluarkan air untuk mendinginkan reaktor nuklir. Ujicoba terjadi pada 26 April 1986. Secara teori, air akan dikeluarkan turbin untuk mendinginkan inti reaktor secara terus-menerus. Dari sini, tim akan mengetahui berapa lama daya tahan turbin untuk tetap menyala.

    Sayang, saat melakukan tes, orang-orang yang terlibat tak kompeten. Malah, bersikap denial dan tak terbuka atas masukan. Ini terjadi dalam diri Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov dan Kepala Teknisi Nicholai Fomin.

    Mengutip Chernobyl: 01:23:40 (2014), Fomin abai dan seakan-akan menutupi bahwa tenaga pendingin cukup. Padahal jauh dari angan-angan. Fomin tahu tenaga reaktor hanya 200 megawatt, kurang dari angka minimal sebesar 700 megawatt.

    Sedangkan Dyatlov ngotot tes harus diadakan hari itu juga. Pada sisi lain, di hari ujicoba, teknisi sudah angkat tangan. Mereka tak mampu melakukannya. Namun, akibat Dyatlov tetap ngotot dan memberikan ancaman mutasi, para teknisi akhirnya manut.

    Di sinilah petaka dimulai.

    Ketika malam berganti, teknisi menyalakan generator. Turbin air pun berhasil masuk. Namun, di tengah jalan, tenaga generator menurun drastis. Tak kuat terus menerus menyala. Akibatnya, suhu inti reaktor nuklir dengan cepat meningkat. Ketika ini terjadi, teknisi bergegas menekan tombol SCRAM di komputer.

    Tombol ini merupakan perintah komputer ke sistem untuk menghidupkan generator. Sayang, tombol tak berfungsi akibat tak pernah dicek. Maka, bencana pun terjadi. Reaktor nuklir langsung panas hingga 3.000 derajat Celcius. Tak lama kemudian, nuklir langsung meledak dahsyat.

    Ketika radiasi nuklir meluas, banyak warga masih tertidur lelap. Alhasil, mereka tak bisa melarikan diri dan terpaksa terpapar radiasi super tinggi. Saat itu, radiasi nuklir imbas ledakan tak bisa dideteksi alat. Alatnya tak bisa menentukan derajat radiasi saking tingginya.

    Barulah ketika matahari nampak, orang-orang kaget ada debu bertebaran. Padahal itu bukan debu biasa, melainkan debu-debu nuklir. Maka, tamatlah orang-orang di sana.

    BBC mencatat ada 90 ribu orang tewas akibat radiasi nuklir dalam jangka panjang. Lalu, ada 600 ribu orang yang terpapar radiasi, tetapi tidak tewas. WHO mencatat, radiasi nuklir mencapai jarak 200 ribu Km hingga Eropa. Sementara, Chernobyl sendiri tak bisa dihuni manusia sampai 20.000 tahun lamanya efek radiasi dahsyat.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakar Ingatkan Efek Gas Air Mata ke Paru-paru Bisa Seserius Ini

    Pakar Ingatkan Efek Gas Air Mata ke Paru-paru Bisa Seserius Ini

    Jakarta

    Demo kembali digelar di Jakarta hari ini, Jumat (29/8/2025), sebagai respons atas insiden tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam. Peristiwa ini memicu gelombang protes di berbagai titik ibu kota.

    Sisa gas air mata semalam juga masih terasa di sekitar lokasi. Gas air mata semula ditembakkan untuk memukul mundur massa. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama ikut menyoroti risikonya saat tidak sengaja terhirup ke paru-paru.

    Pasalnya, ada berapa bahan kimia yang digunakan pada gas air mata, termasuk chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR). Secara umum berdampak besar pada kulit, mata, dan paru serta saluran napas.

    Masyarakat diimbau waspada bila mengeluhkan sejumlah gejala termasuk dada berat, batuk, hingga tenggorokan seperti tercekik. Keluhan ini juga bisa diliputi dengan bising, mengi, juga sesak napas.

    Sebagai catatan, di kondisi tertentu paparan gas air mata bahkan bisa menyebabkan gawat napas atau respiratory distress.

    “Masih tentang dampak di paru, mereka yang sudah punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) maka kalau terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas,” wanti-wanti Prof Tjandra yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal WHO Asia Tenggara.

    Tidak hanya itu, selain dampak di saluran napas, gejala lain yang mungkin timbul adalah rasa terbakar di mata, mulut dan hidung. Pandangan juga bisa mendadak kabur dan kesulitan menelan. Belum lagi, potensi luka bakar kimiawi dan reaksi alergi.

    “Walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup,” sebutnya saat dihubungi detikcom Jumat (29/8/2025).

    Perlu diingat, tidak ada cara mengurangi efek gas air mata yang lebih efektif selain dengan menghindari paparannya. Jika berada di dalam ruangan, sebisa mungkin segera keluar untuk mendapatkan udara.

    Apabila berada di luar ruangan, segera menjauh dari titik pelepasan gas air mata. Carilah lokasi juga yang lebih tinggi karena uap atau asap gas air mata dapat menyebar.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Kulit Perih Kena Gas Air Mata? Pakar Farmasi Sarankan Cara Efektif Mengatasinya

    Kulit Perih Kena Gas Air Mata? Pakar Farmasi Sarankan Cara Efektif Mengatasinya

    Jakarta

    Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati mengungkapkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kulit perih ketika terkena gas air mata. Beberapa di antaranya seperti shampo bayi untuk kulit atau lidokain topikal untuk mengurangi nyeri sekitar mata akibat iritasi.

    “Baby shampoo untuk kulit, bukan mata atau lidokain topikal untuk mengurangi nyeri mata akibat iritasi. Efeknya hanya anestesi sementara, tidak menetralkan senyawa kimia. Tapi perlu pengawasan tenaga medis,” kata Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Selain itu, penggunaan obat sistemik seperti antihistamin, steroid, dan bronkodilator juga bisa digunakan. Namun, obat-obat tersebut hanya boleh digunakan bila ada komplikasi dan perlu pengawasan tenaga medis. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul meliputi alergi atau sesak napas.

    Selain itu, juga beredar narasi penggunaan obat maag berupa antasida juga bisa dijadikan alternatif sebagai pereda nyeri kulit akibat gas air mata. Menurut Prof Zullies, campuran antasida dan air dingin memang berpotensi membantu meredakan iritasi kulit, meski memang bukti klinis masih terbatas.

    “Campuran antasida dengan air dingin menghasilkan larutan basa encer. Saat diaplikasikan ke kulit, cairan ini dapat menurunkan sensasi panas atau terbakar akibat iritasi dengan cara buffering terhadap senyawa iritan yang bersifat asam,” katanya.

    “Ini juga memberikan efek menyejukkan karena suhu dingin membantu mengurangi sensasi terbakar dan sedikit menurunkan peradangan lokal,” sambung Prof Zullies.

    Gas air mata bekerja cepat dan menempel di kulit atau lendir. Ini menyebabkan sensasi terbakar, mata berair, hingga batuk-batuk.

    Prof Zullies menekankan antasida tidak secara langsung menetralkan gas air mata yang sudah menguap dan terhirup, karena paparan utama adalah ke saluran napas dan mata. Aplikasi larutan antasida dan air dingin hanya bisa membantu di area kulit yang terkena langsung, tapi tidak menghentikan efek sistemik seperti sesak, batuk, atau mata perih.

    “Untuk mata dan saluran napas, pembilasan dengan air bersih banyak tetap lebih dianjurkan. WHO dan CDC biasanya merekomendasikan irigasi dengan air atau larutan saline, bukan antasida, karena keamanannya lebih terjamin,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    10 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Penyanyi Jessie J telah terpaksa menunda tur konser lantaran dirinya mendadak perlu menjalani operasi kedua pengobatan kanker payudaranya.

    Wanita berusia 37 itu pertama kali mengumumkan diagnosis kanker payudara ke publik pada Juni, ketika memulai perawatan.

    “Sayangnya, saya harus menjalani operasi kedua, tidak terlalu serius, tetapi harus dilakukan sebelum akhir tahun, dan sayangnya itu jatuh tepat di tengah-tengah tur yang telah saya pesan,” beber Jessie J dalam unggahan video di akun Instagramnya, Kamis (28/8/2025).

    Jessie J seharusnya tampil di Inggris dan Eropa pada Oktober dan di AS pada November. Ia mengatakan jadwal konser di Inggris dan Eropa akan dijadwal ulang menjadi April 2026, sementara tur AS telah dibatalkan.

    “Jadi begitulah adanya, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya merasa frustrasi dan sedih. Saya harus menjadi lebih baik, saya harus disembuhkan, dan saya tahu ini adalah keputusan yang tepat.”

    Saat didiagnosis, ia memutuskan untuk membicarakannya secara terbuka agar iadapat memproses berita tersebut dan menunjukkan solidaritas dengan sesama pejuang kanker payudara.

    Riwayat kesehatan Jessie J

    Jessie J menghadapi tantangan kesehatan serius dalam hidupnya. Ia didiagnosis mengidap penyakit jantung di usia delapan tahun, mengalami stroke ringan pada 18 tahun, dan kehilangan pendengarannya untuk sementara waktu pada 2020.

    Pada 2023, ia melahirkan putranya, Sky Safir Cornish Colman, setelah keguguran pada November 2021.

    Penyanyi-penulis lagu ini telah menduduki puncak tangga lagu Inggris tiga kali dengan lagu Domino, Price Tag, dan Bang Bang.

    Pada 2011, ia memenangkan empat penghargaan Mobo, termasuk Best UK Act dan Best Album untuk Who You Are, serta Brit Award untuk Rising Star. Ia dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2015 atas kolaborasinya dengan Ariana Grande dan Nicki Minaj dalam lagu Bang Bang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Jessie J Ungkap Kondisi Setelah Operasi Kanker Payudara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Bos Badan Kesehatan AS Tiba-tiba Mundur, Ribut dengan Menkes?

    Bos Badan Kesehatan AS Tiba-tiba Mundur, Ribut dengan Menkes?

    Jakarta

    Kepala badan kesehatan publik Amerika Serikat tiba-tiba mengundurkan diri saat dirinya baru empat minggu menjabat. Departemen Kesehatan AS mengumumkan pengunduran dirinya, tanpa menyebutkan alasannya. Ini terjadi menyusul pergeseran pemerintahan Presiden Donald Trump ke arah skeptisisme vaksin.

    “Susan Monarez tidak lagi menjadi direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Kami berterima kasih atas dedikasinya kepada rakyat Amerika,” kata Departemen Kesehatan, yang mengawasi CDC, dalam sebuah pernyataan singkat di media sosial X, dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Kamis (28/8/2025).

    Monarez, seorang ilmuwan kesehatan dan pegawai negeri senior, mendapatkan konfirmasi Senat AS untuk jabatan tersebut, dan kemudian dilantik oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Robert F Kennedy Jr pada tanggal 31 Juli lalu.

    The Washington Post, media yang pertama kali melaporkan mundurnya Monarez, mengatakan bahwa ia menolak untuk berkomitmen mendukung perubahan kebijakan vaksinasi yang diupayakan oleh Kennedy, yang dikenal karena skeptisismenya terhadap vaksin.

    Menurut para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim, Monarez ditekan untuk mengundurkan diri oleh Menkes tersebut.

    Sejak menjabat Menkes, Kennedy atau dikenal sebagai RFK Jr, telah memulai perombakan besar-besaran kebijakan vaksin AS, memberhentikan para ahli imunisasi ternama, membatasi akses terhadap vaksin COVID-19, dan memangkas dana untuk pengembangan vaksin baru.

    Langkah-langkah tersebut sebagian besar bertentangan dengan konsensus ilmiah, dan telah dikritik oleh para ahli eksternal.

    Ratusan pegawai dan mantan pegawai badan kesehatan tersebut kemudian menandatangani surat terbuka yang mengecam tindakan Kennedy dan menuduh menteri kesehatan tersebut membahayakan orang-orang dengan menyebarkan informasi yang salah, terutama tentang vaksin.

    Kepergian Monarez terjadi di tengah krisis di CDC yang berbasis di Atlanta, yang menjadi sasaran serangan bersenjata pada awal Agustus oleh seorang pria, yang dilaporkan menyalahkan vaksin COVID pada penyakit yang tidak disebutkan namanya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: CDC Diminta Setop Kerja Sama dengan WHO”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ita/ita)

  • Masih Ada Ortu yang Tolak Anak Diimunisasi Meski Campak di Sumenep sudah KLB

    Masih Ada Ortu yang Tolak Anak Diimunisasi Meski Campak di Sumenep sudah KLB

    Jakarta

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sumenep, drg Ellya Fardasah, M.Kes menyebut masih menemukan penolakan imunisasi campak di wilayahnya. Padahal campak di Sumenep statusnya telah meningkat menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

    “Masih ada (ortu yang menolak),” kata drg Ellya Fardasah, M.Kes dalam media gathering daring Kemenkes RI, Selasa (26/8/2025).

    Dinkes Sumenep, lanjut drg Ellya telah bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait seperti Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, WHO, hingga UNICEF untuk memberikan edukasi kepada masyarakat atau sekolah-sekolah yang menolak imunisasi.

    “Isu-isu (hoaks) yang dikembangkan, digoreng-goreng itu yang bikin masyarakat itu takut. Bahkan kemarin itu ada yang menyampaikan (anak) yang meninggal itu karena telah imunisasi (campak),” kata drg Ellya.

    “Kita lihat dulu permasalahannya di sana (sekolah) itu apa. Apakah takut efek samping seperti demam, apakah takit halal atau tidak aman, kami petakan dulu,” sambungnya.

    Dikutip dari laman sumenepkab.go.id, Pemkab menginisasi pelaksanaan imunisasi setelah mengadakan rapat koordidasi.

    Pemkab telah menandatangani Surat Edaran 400.7/191/102.5/2025 tentang Pelaksanaan Outbreak Response Immonization (ORI) Campak di Kabupaten Sumenep. Dalam pelaksanaannya, Pemkab menyasar 26 puskesmas untuk melakukan ORI campak secara serentak.

    “Dari total 17 kasus meninggal (di Sumenep) terdapat 3 kasus dengan hasil laboratorium positif campak, sedangkan kasus lainnya merupakan campak klinis,” kata drg Ellya.

    “Mayoritas kasus tidak mendapatkan imunisasi dan tidak melakukan pemeriksaan specimen di laboratorium. Mayoritas kasus juga mengalami kasus komplikasi seperti bronkopneumonia (88 persen), GEA (35 persen), malnutrisi (6 persen), TB (6 persen), dan anemia 6 persen,” lanjutnya.

    Sampai pekan keempat Agustus 2025, drg Ellya menegaskan angka infeksi campak di Sumenep terbilang menurun. Ini juga berdampak pada menurunnya angka pasien campak yang dirawat di rumah sakit.

    “Pada minggu ini, ada penurunan dari kasus campak. Di beberapa Puskesmas dan rumah sakit itu tidak sampai 200 orang (yang dirawat). Terakhir kemarin kami sudah koordinasi dengan rumah sakit dan Puskesmas, kondisi (pasien) stabil,” tutupnya.

    (dpy/kna)