NGO: WHO

  • BMKG: Gempa Hari Ini Awal Pekan Senin 29 September 2025, Getarkan Alor NTT – Page 3

    BMKG: Gempa Hari Ini Awal Pekan Senin 29 September 2025, Getarkan Alor NTT – Page 3

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Penyebab Keracunan MBG Dibeberkan Profesor Eks Direktur WHO

    Penyebab Keracunan MBG Dibeberkan Profesor Eks Direktur WHO

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyoroti potensi masalah dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dapat berujung pada kasus keracunan massal.

    Ia menekankan bahwa insiden keracunan pangan sejatinya bisa terjadi di negara mana pun, bukan hanya terkait dengan program MBG di Indonesia.

    Menurut Tjandra, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi sedikitnya ada lima faktor yang dapat diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan makanan.

    “Secara umum World Health Organization (WHO) menyebutkan setidaknya ada lima hal yang dapat dideteksi di laboratorium untuk menilai keracunan makanan, dan baik kalau lima hal ini juga diperiksa di laboratorium kita sehubungan keracunan makanan yang dikaitkan dengan MBG ini, ujar Tjandra dari keterangan tertulis, dikutip Senin (29/9/2025).

    Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/Adjunct Professor Griffith University itu mengatakan bila merujuk pada hasil lab pemeriksaan sampel MBG di Laboratorium Kesehatan Daerah di Jawa Barat, setidaknya ada dua penyebab keracunan makanan.

    Pertama, ialah ditemukannya bakteri yang mayoritasnya berupa Salmonella pada sampel makanan MBG. Tjandra mengatakan, menurut WHO kontaminasi bakteri Salmonela dihubungkan dengan makanan tinggi protein seperti daging, unggas dan telur.

    Kedua, ditemukan juga mayoritas bakteri berupa Bacillus cereus. Ia menyebut, bila merujuk data dari NSW Food Authority Australia, Bacillus cereus yang dapat menyebabkan keracunan makanan dihubungkan antara lain dengan penyimpanan nasi yang tidak tepat.

    Di luar temuan itu, Tjandra mengatakan keracunan makanan setidaknya dipicu oleh lima hal, berdasarkan kajian WHO. Lima masalah ini kata dia sebetulnya juga bisa dideteksi di laboratorium untuk menilai pemicu keracunan makanan.

    “Dan baik kalau lima hal ini juga diperiksa di laboratorium kita sehubungan keracunan makanan yang dikaitkan dengan MBG ini,” tuturnya.

    Masalah pertama, yang memicu keracunan makanan secara luas, kata Tjandra ialah ditemukannya Salmonela, Campylobacter dan Escherichia coli pada sampel makanan korban keracunan. Selain itu juga dapat ditemukan Listeria dan Vibrio cholerae.

    Kedua, adalah virus yang disebut WHO berjenis Novovirus dan virus Hepatitis A. Ketiga, ialah disebabkan keberadaan parasit seperti cacing trematoda dan cacing pita seperti Ekinokokus maenia Taenia.

    “Yang lebih jarang adalah cacing seperti Askaris, Kriptosporidium, Entamoeba histolytica dan Giardia yang masuk ke rantai penyediaan makanan melalui air dan tanah yang tercemar,” ujar Tjandra.

    Penyebab keempat yang biasanya memicu keracunan makanan ia sebut prion, meski kasusnya jarang. Prion adalah bahan infeksi yang terdiri dari protein, contohnya adalah Bovine spongiform encephalopathy (BSE).

    Penyebab ke lima, yang perlu diantisipasi ialah kemungkinan kontaminasi bahan kimia pada makan. Untuk bahan kimia maka WHO membaginya menjadi tiga bagian, yakni logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri; polutan organik persisten (“Persistent organic pollutants – POPs”) seperti misalnya dioksin dan polychlorinated biphenyls -PCBs; serta berbagai bentuk toksin lain adalah mycotoxins, marine biotoxins, cyanogenic glycosides, aflatoxin dan ochratoxin.

    “Berbagai potensi yang di sebut WHO ini tentu patut jadi pertimbangan kita, walau tentu sama sekali tidak berarti bahwa keracunan makanan yang berhubungan dengan MBG sekarang ini adalah disebabkan lima hal itu. Penjelasan umum WHO ini disampaikan hanya sebagai bagian dari kewaspadaan kita saja,” kata Tjandra.

    Sebagaimana diketahui, Laboratorium Kesehatan Jawa Barat (Labkes Jabar) menerima ratusan sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari 2025. Sampel tersebut berasal dari belasan kabupaten/kota di Jabar.

    Sampel yang dikirimkan merupakan makanan yang menjadi pemicu keracunan penerima MBG.

    Dilansir dari detikJabar, Kepala Labkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi, mengatakan sampel makanan itu diterima melalui dinas kesehatan kabupaten/kota masing-masing.

    “Berdasarkan sampel yang masuk dari Januari-September, didapatkan sampel KLB keracunan makanan dari MBG sebanyak 163 sampel, dengan jumlah instansi pengirim sebanyak 11 dinas kesehatan kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat, antara lain Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Dinkes Kabupaten Bandung, Dinkes Kota Bandung, Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Garut, Dinkes Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Dinkes Kota Cirebon, Dinkes Kota Cimahi, dan Dinkes Kabupaten Sukabumi,” kata Ryan kepada detikJabar.

    “Dengan frekuensi KLB MBG sebanyak 20 kali,” tambahnya.

    Ryan menyebut hasil pemeriksaan KLB MBG di laboratorium mikrobiologi menunjukkan 72% hasil negatif dan 23% hasil positif, antara lain Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus cereus.

    Untuk pemeriksaan laboratorium kimia, sebanyak 92% hasil negatif dan 8% hasil positif nitrit. Mayoritas, ada dua bakteri yang mengontaminasi makanan.

    “Dari parameter pemeriksaan keamanan pangan pada laboratorium mikrobiologi hasilnya berbeda-beda, secara frekuensi didominasi oleh bakteri Salmonella dan Bacillus cereus. Pada pemeriksaan laboratorium kimia paling banyak dari parameter nitrit,” ungkapnya.

    Ketika disinggung terkait faktor kebersihan air, peralatan memasak, dan higienitas pekerja Dapur MBG, Ryan menyebut ketiganya berpengaruh.

    “Ya, kebersihan air, peralatan, dan higienitas pekerja dapur (food handler) sangat berpengaruh terhadap terjadinya keracunan makanan, dan hal ini diatur jelas dalam regulasi,” tuturnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hasil Lab Keluar, Eks Direktur WHO Ungkap Penyebab Keracunan di MBG

    Hasil Lab Keluar, Eks Direktur WHO Ungkap Penyebab Keracunan di MBG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama buka suara ihwal sejumlah masalah yang berpotensi meyebabkan makanan bergizi gratis (MBG) menjadi pemicu keracunan massal.

    Meski begitu, Tjandra menegaskan, keracunan makanan tentu terjadi di berbagai belahan dunia, dan tidak hanya dihubungkan dengan program Makan Bergizi Gratis.

    “Secara umum World Health Organization (WHO) menyebutkan setidaknya ada lima hal yang dapat dideteksi di laboratorium untuk menilai keracunan makanan, dan baik kalau lima hal ini juga diperiksa di laboratorium kita sehubungan keracunan makanan yang dikaitkan dengan MBG ini,” kata Tjandra dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/Adjunct Professor Griffith University itu mengatakan bila merujuk pada hasil lab pemeriksaan sampel MBG di Laboratorium Kesehatan Daerah di Jawa Barat, setidaknya ada dua penyebab keracunan makanan.

    Pertama, ialah ditemukannya bakteri yang mayoritasnya berupa Salmonella pada sampel makanan MBG. Tjandra mengatakan, menurut WHO kontaminasi bakteri Salmonela dihubungkan dengan makanan tinggi protein seperti daging, unggas dan telur.

    Kedua, ditemukan juga mayoritas bakteri berupa Bacillus cereus. Ia menyebut, bila merujuk data dari NSW Food Authority Australia, Bacillus cereus yang dapat menyebabkan keracunan makanan dihubungkan antara lain dengan penyimpanan nasi yang tidak tepat.

    Di luar temuan itu, Tjandra mengatakan keracunan makanan setidaknya dipicu oleh lima hal, berdasarkan kajian WHO. Lima masalah ini kata dia sebetulnya juga bisa dideteksi di laboratorium untuk menilai pemicu keracunan makanan.

    “Dan baik kalau lima hal ini juga diperiksa di laboratorium kita sehubungan keracunan makanan yang dikaitkan dengan MBG ini,” tuturnya.

    Masalah pertama, yang memicu keracunan makanan secara luas, kata Tjandra ialah ditemukannya Salmonela, Campylobacter dan Escherichia coli pada sampel makanan korban keracunan. Selain itu juga dapat ditemukan Listeria dan Vibrio cholerae.

    Kedua, adalah virus yang disebut WHO berjenis Novovirus dan virus Hepatitis A. Ketiga, ialah disebabkan keberadaan parasit seperti cacing trematoda dan cacing pita seperti Ekinokokus maenia Taenia.

    “Yang lebih jarang adalah cacing seperti Askaris, Kriptosporidium, Entamoeba histolytica dan Giardia yang masuk ke rantai penyediaan makanan melalui air dan tanah yang tercemar,” ujar Tjandra.

    Penyebab keempat yang biasanya memicu keracunan makanan ia sebut prion, meski kasusnya jarang. Prion adalah bahan infeksi yang terdiri dari protein, contohnya adalah Bovine spongiform encephalopathy (BSE).

    Penyebab ke lima, yang perlu diantisipasi ialah kemungkinan kontaminasi bahan kimia pada makan. Untuk bahan kimia maka WHO membaginya menjadi tiga bagian, yakni logam berat seperti timbal, kadmium, dan merkuri; polutan organik persisten (“Persistent organic pollutants – POPs”) seperti misalnya dioksin dan polychlorinated biphenyls -PCBs; serta berbagai bentuk toksin lain adalah mycotoxins, marine biotoxins, cyanogenic glycosides, aflatoxin dan ochratoxin.

    “Berbagai potensi yang di sebut WHO ini tentu patut jadi pertimbangan kita, walau tentu sama sekali tidak berarti bahwa keracunan makanan yang berhubungan dengan MBG sekarang ini adalah disebabkan lima hal itu. Penjelasan umum WHO ini disampaikan hanya sebagai bagian dari kewaspadaan kita saja,” kata Tjandra.

    Sebagaimana diketahui, Laboratorium Kesehatan Jawa Barat (Labkes Jabar) menerima ratusan sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari 2025. Sampel tersebut berasal dari belasan kabupaten/kota di Jabar.

    Sampel yang dikirimkan merupakan makanan yang menjadi pemicu keracunan penerima MBG.

    Dilansir dari detikJabar, Kepala Labkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi, mengatakan sampel makanan itu diterima melalui dinas kesehatan kabupaten/kota masing-masing.

    “Berdasarkan sampel yang masuk dari Januari-September, didapatkan sampel KLB keracunan makanan dari MBG sebanyak 163 sampel, dengan jumlah instansi pengirim sebanyak 11 dinas kesehatan kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat, antara lain Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Dinkes Kabupaten Bandung, Dinkes Kota Bandung, Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Garut, Dinkes Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Dinkes Kota Cirebon, Dinkes Kota Cimahi, dan Dinkes Kabupaten Sukabumi,” kata Ryan kepada detikJabar.

    “Dengan frekuensi KLB MBG sebanyak 20 kali,” tambahnya.

    Ryan menyebut hasil pemeriksaan KLB MBG di laboratorium mikrobiologi menunjukkan 72% hasil negatif dan 23% hasil positif, antara lain Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus cereus.

    Untuk pemeriksaan laboratorium kimia, sebanyak 92% hasil negatif dan 8% hasil positif nitrit. Mayoritas, ada dua bakteri yang mengontaminasi makanan.

    “Dari parameter pemeriksaan keamanan pangan pada laboratorium mikrobiologi hasilnya berbeda-beda, secara frekuensi didominasi oleh bakteri Salmonella dan Bacillus cereus. Pada pemeriksaan laboratorium kimia paling banyak dari parameter nitrit,” ungkapnya.

    Ketika disinggung terkait faktor kebersihan air, peralatan memasak, dan higienitas pekerja Dapur MBG, Ryan menyebut ketiganya berpengaruh.

    “Ya, kebersihan air, peralatan, dan higienitas pekerja dapur (food handler) sangat berpengaruh terhadap terjadinya keracunan makanan, dan hal ini diatur jelas dalam regulasi,” tuturnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringatan World Heart Day Hadirkan Cek Kesehatan Gratis di CFD Jakarta

    Peringatan World Heart Day Hadirkan Cek Kesehatan Gratis di CFD Jakarta

    Jakarta

    Menjaga kesehatan jantung menjadi hal yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Pasalnya, jantung merupakan organ vital yang memiliki fungsi cukup besar dalam tubuh manusia.

    Tidak hanya itu, langkah itu juga sebagai upaya untuk menghindari seseorang dari penyakit jantung. Bahkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

    Upaya untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga Kesehatan jantung pun terus digaungkan dalam momen World Heart Day. Khusus di tahun 2025, World Heart Day mengusung tema ‘Don’t Miss A Beat’.

    Tema tersebut bertujuan untuk mendorong setiap individu lebih proaktif dalam menjaga kesehatan jantung mereka dengan memperhatikan gejala dari penyakit tersebut dan tetap mengedepankan gaya hidup sehat.

    Sebab menerapkan gaya hidup sehat dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, dan rajin berolahraga merupakan salah satu cara untuk mencegah seseorang terserang penyakit jantung. Selain itu, membatasi konsumsi garam dan gula pun dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap kesehatan jantung.

    Selain itu, Yayasan Jantung Indonesia juga mengajak masyarakat untuk hadir dalam acara Memperingati Hari Kesehatan Jantung di Dunia yang bakal berlangsung di Pedestrian Area CFD Wisma Indocement pada 28 September 2025, pukul 06.00 WIB.

    Dalam acara tersebut bakal menghadirkan serangkaian kegiatan seru mulai dari senam jantung sehat, senam kreasi, Omron health corner, fun games, hingga lucky draw. Menariknya, acara tersebut juga bakal menghadirkan layanan medical check up gratis!

    (anl/ega)

  • Kolaborasi ASHTA dan 13 Seniman Perempuan Cegah Kanker Payudara

    Kolaborasi ASHTA dan 13 Seniman Perempuan Cegah Kanker Payudara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kanker payudara masih menjadi salah satu isu kesehatan yang paling dekat dengan kehidupan banyak perempuan di Indonesia. Data WHO menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan kasus kanker dengan angka tertinggi di Tanah Air, dan sebagian besar baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut.

    Padahal, deteksi dini bisa menyelamatkan banyak nyawa. dam kesadaran, dukungan, serta ruang dialog terbuka menjadi kunci untuk mengubah cerita. Dengan semangat itu, ASRI melalui ASHTA District 8 sebagai penggagas ide, menggandeng Lovepink, dan didukung oleh Wardah dalam menghadirkan Brushstrokes of Hope.

    Sebuah pameran seni yang menampilkan karya visual, tetapi juga menyuarakan harapan, keberanian, dan solidaritas bagi para penyintas kanker payudara serta komunitas di sekitarnya. Karena itu, ASRI melalui ASHTA mewujudkan bentuk kepeduliannya kepada sesama melalui gerakan ini. Seni sebagai Ruang Penyembuhan Mulai 22 September 2025, Brushstrokes of Hope akan menampilkan rangkaian karya lukisan, patung, dan mixed media dari seniman perempuan, talenta muda, hingga para penyintas kanker payudara.

    Setiap karya membawa cerita personal tentang perjalanan melawan rasa takut, kehilangan, hingga menemukan kembali kekuatan dan harapan. Deretan 12 nama seniman yang turut berpartisipasi meliputi Anindya Anugrah, Bethania Brigitta, Fiametta Gabriela, Lala Bohang, Michelle Tan, Naela Ali, Prajna Dewantara, Ruth Marbun, Samantha Barbara, Septy Hera, Tusita Mangalani, Wina Li, dan Yessiow.

    “ASHTA District 8 merupakan sebuah kanvas untuk cerita, perjumpaan, hingga pengalaman bermakna. Melalui Brushstrokes of Hope, kami ingin menghadirkan seni yang bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga menyentuh hati, membuka mata, dan menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar yaitu menyuarakan kesadaran kanker payudara dan kesehatan khususnya pada perempuan, ” ujar Leonardo Slatter, Center Experience Sr Manager ASHTA District 8 dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025).

    Untuk diketahui, Lovepink merupakan organisasi non-profit yang berfokus pada kesadaran tentang deteksi dini kanker payudara. Berdiri sejak 2012 hingga kini, Lovepink telah mendukung 17.500+ penyintas kanker payudara. Oleh karena itu, dengan visi menurunkan jumlah pasien kanker payudara stadium lanjut di tahun 2030, Lovepink berkolaborasi dengan ASHTA untuk menghadirkan medium bermakna dalam mencapai visi tersebut.

    “Pada 2014, komunitas Lovepink resmi berdiri dengan nama Yayasan Daya Dara Indonesia dan mempunyai misi yaitu memberikan dukungan moral kepada pasien dan keluarganya serta memberikan akses edukasi dan informasi seputar kanker payudara, faktor-faktor risiko dan cara mendeteksinya. Melalui Brushstrokes of Hope bersama ASHTA District 8, kami ingin menghadirkan informasi dan ruang bukan hanya untuk seni tetapi juga untuk menginspirasi keberanian, solidaritas dan merayakan hidup,” ungkap Samantha Barbara, Pengawas Yayasan Daya Dara Indonesia & breast cancer survivor.

    Partisipasi dan Dukungan Wardah #ASHTAWardahPinkPower Sebagai brand kecantikan Indonesia yang konsisten mendukung gerakan perempuan, Wardah hadir sebagai sponsor utama Brushstrokes of Hope. Melalui partisipasinya, Wardah
    menghadirkan:

    ●Activation di Canvas of Courage, tempat pengunjung bisa menorehkan pesan dukungan dan doa bagi para penyintas.
    ● Digital Competition – Pink Expressions dengan hashtag#ASHTAWardahPinkPower, yang mengajak komunitas untuk mengekspresikan harapan dan keberanian lewat seni digital.

    Keterlibatan Wardah tidak hanya sebatas partnership, tapi juga menjadi bagian dari pesan kuat bahwa kecantikan sejati lahir dari keberanian, empati, dan solidaritas.

    “Sebagai beauty brand yang selalu mengedepankan value halal, inovatif, dan inspiring, Wardah percaya bahwa setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi agen perubahan. Melalui Brushstrokes of Hope dan Wardah Pink Power, Wardah merangkul sesama perempuan untuk saling mendukung dan menjaga. Semoga dukungan kami, menjadi langkah preventif dan menjadi penyemangat untuk para penyintas kanker payudara,” ujar Group Head Halal Beauty Decorative Marketing Findi Novia.

    Dari Dinding Harapan hingga Pink Screening
    Selain pameran seni, pengunjung juga diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai program interaktif yang penuh makna:

    ●Canvas of Courage: Community Healing Wall di mana setiap orang bisa meninggalkan pesan dukungan, doa, atau harapan bagi penyintas dan keluarga yang terdampak kanker payudara.

    ● Voices of Strength: rangkaian talks setiap Sabtu sore bersama para experts, mulai dari diskusi seputar mitos kanker payudara, nutrisi untuk pemulihan, hingga panel khusus penyintas berjudul “My Healing Journey”.

    ● Pink Screening: Deteksi dini adalah pertahanan terbaik untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker payudara, tujuannya memeriksa tanda-tanda adanya sel kanker sebelum berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius. Melalui kegiatan Pink Screening (ultrasonografi untuk payudara) dengan menggunakan Pink Van keliling dari Lovepink, diharapkan dapat menjangkau banyak orang termasuk berbagai komunitas untuk mempermudah akses ke screening payudara.

    Pada minggu pertama di bulan Oktober, Lovepink akan mengadakan Pink Screening di area SCBD Lobby dengan mengajak 20-25 staff tenant ASHTA District 8 untuk mendapatkan akses USG payudara gratis dan edukasi kesehatan seputar deteksi dini.

    Tidak hanya soal kesehatan, ASHTA juga mengajak pengunjung untuk ikut mendukung lewat program Shop with Purpose. Selama periode pameran, sebagian hasil penjualan dari menu khusus dan limited-edition merchandise akan didonasikan untuk mendukung kesadaran, akses pengobatan, dan perawatan penyintas kanker payudara. Selain itu, pengunjung yang berbelanja minimal Rp750.000 di tenant dan pameran pop-up akan mendapatkan voucher ASRI Living Rp100.000, serta complimentary pink drink untuk perbelanjaan minimum Rp300.000.

    Melalui Brushstrokes of Hope, seni tidak hanya hadir sebagai karya, tetapi sebagai bahasa universal yang menjembatani rasa sakit dan harapan. Sebuah ajakan untuk tidak berjalan sendiri, melainkan saling menggenggam dalam perjalanan menuju penyembuhan.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral Dokter Dikeroyok Warga di Indramayu | WHO Evakuasi 41 Pasien Kritis Gaza

    Viral Dokter Dikeroyok Warga di Indramayu | WHO Evakuasi 41 Pasien Kritis Gaza

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 30 Okt 2025, 09:15 WIB

    Diterbitkan 29 Okt 2025, 11:34 WIB

    Video pengeroyokan terhadap seorang dokter di Indramayu viral di media sosial. Insiden ini dipicu kesalahpahaman saat arak-arakan warga berlangsung. Bupati Indramayu Lucky Hakim turun langsung untuk menyampaikan permintaan maaf kepada korban, sementara polisi mengamankan para pelaku.

    WHO memimpin evakuasi medis pertama sejak gencatan senjata di Gaza, mengevakuasi 41 pasien kritis dan 145 pendamping. Sekitar 15 ribu pasien lain masih menunggu izin keluar untuk mendapatkan perawatan medis di luar Gaza.

    Simak selengkapnya di News Flash Liputan6.com.

  • Ikan Hiu Goreng Jadi Menu MBG di Ketapang, Dokter: Merkurinya Tinggi

    Ikan Hiu Goreng Jadi Menu MBG di Ketapang, Dokter: Merkurinya Tinggi

    Jakarta

    Sebanyak 25 orang yang terdiri dari 24 siswa dan satu orang guru di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat, keracunan makanan program makan bergizi gratis. Pemicunya disebut-sebut karena menu ikan hiu goreng yang disajikan sebagai menu MBG.

    Menanggapi kejadian tersebut, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Yogi Prawira, SpA mengatakan ikan hiu berpotensi menyebabkan keracunan karena kandungan logam merkurinya tinggi.

    “Tentang keracunan setelah makan ikan hiu, kita tahu laut kita ini memang sangat kaya, tapi juga polutan yang ada itu berisiko menyebabkan jenis-jenis ikan tertentu mengalami akumulasi zat-zat yang sifatnya toksin, salah satunya adalah logam seperti merkuri,” ucap dr Yogi dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025).

    Ada beberapa jenis ikan yang memang tinggi kandungan merkuri, salah satunya hiu. Sehingga tidak disarankan untuk diberikan kepada anak sebagai menu makan.

    Efek konsumsi hiu

    Meskipun belum jelas bagaimana tingkat merkuri yang tinggi memengaruhi hiu, dampaknya terhadap manusia sudah diketahui secara luas. Lembaga-lembaga seperti European Commission (EC), the World Health Organization (WHO), the United States Environmental Protection Agency (EPA) and the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) menyarankan ibu hamil dan anak-anak untuk menghindari konsumsi daging hiu karena paparan merkuri yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak dan sistem saraf pusat, serta mengganggu perkembangan kognitif janin.

    Selain itu dalam penelitian berjudul Increase of blood mercury level with shark meat consumption: A repeated-measures study before and after Chuseok, Korean holiday, penulis studi menemukan konsumsi daging hiu secara signifikan meningkatkan kadar merkuri dalam darah partisipan.

    Risiko kesehatan yang terkait dengan peningkatan kadar merkuri bervariasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk kelompok populasi, tingkat paparan, serta bentuk dan jenis merkuri. Selain itu, laporan literatur telah mengaitkan paparan metilmerkuri dengan berbagai dampak kesehatan seperti imunotoksisitas, karsinogenisitas, dan efek kardiovaskular.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)

  • Memahami Perilaku Seksual Kompulsif, Aktivitas Seksual Berulang yang Tidak Dapat Dikendalikan

    Memahami Perilaku Seksual Kompulsif, Aktivitas Seksual Berulang yang Tidak Dapat Dikendalikan

    JAKARTA – Hidup modern hadir dengan segala kemudahan sekaligus godaan. Di tengah derasnya arus digital, akses terhadap konten seksual semakin mudah didapat. Sesuatu yang sebenarnya wajar dorongan seksual dapat bergeser menjadi jeratan bila tidak dikelola dengan sehat. Perilaku seksual kompulsif kini menjadi salah satu isu psikologis yang banyak dibicarakan, karena dapat memengaruhi kualitas hidup, hubungan, bahkan kesehatan mental seseorang.

    Apa Itu Perilaku Seksual Kompulsif?

    Secara sederhana, perilaku seksual kompulsif adalah kondisi ketika dorongan seksual begitu kuat hingga sulit dikendalikan. Pikiran, fantasi, atau aktivitas seksual menjadi pusat perhatian utama, bahkan ketika sudah menimbulkan dampak negatif bagi pekerjaan, keluarga, maupun kehidupan sosial.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan perilaku ini ke dalam daftar gangguan kontrol impuls di International Classification of Diseases (ICD-11). Namun, di sisi lain, Asosiasi Psikiatri Amerika (APA) belum menetapkannya sebagai diagnosis resmi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa topik ini masih terus dikaji, meski dampaknya nyata bagi banyak orang.

    Ciri-Ciri yang Perlu Diwaspadai

    Membedakan mana hasrat sehat dan mana yang sudah masuk ranah kompulsif tidak selalu mudah. Namun, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, antara lain:

    Pikiran dan aktivitas seksual mendominasi keseharian hingga mengganggu kewajiban lain.Upaya untuk mengurangi atau berhenti selalu gagal.Tetap melanjutkan perilaku meski sudah ada konsekuensi negatif, seperti konflik pasangan atau masalah finansial.Mengalami tekanan batin, rasa bersalah, atau penurunan kepuasan emosional.

    Dampak yang Lebih Dalam

    Perilaku seksual kompulsif bukan sekadar “kebiasaan buruk.” Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu gangguan kecemasan, depresi, hingga menurunkan harga diri. Hubungan dengan pasangan pun kerap terguncang karena muncul rasa tidak dipercaya, bahkan pengkhianatan. Di sisi lain, risiko kesehatan fisik seperti infeksi menular seksual juga meningkat bila aktivitas dilakukan tanpa proteksi.

    Mengapa Bisa Terjadi?

    Hingga kini, belum ada satu penyebab pasti. Beberapa ahli menduga adanya kaitan dengan sistem reward otak yang mirip dengan pola adiksi. Faktor lain seperti stres, kesepian, depresi, atau pengalaman emosional tertentu juga bisa memicu perilaku ini. Dalam banyak kasus, seks dijadikan pelarian untuk menghindari rasa sakit emosional, alih-alih sekadar mencari kenikmatan.

    Langkah Pemulihan: Bukan Jalan yang Mustahil

    Meski masih ada perdebatan dalam dunia medis, bantuan untuk mengatasi perilaku seksual kompulsif tetap tersedia. Beberapa pendekatan yang umum digunakan adalah:

    Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)Membantu individu mengenali pola pikir yang memicu perilaku dan menggantinya dengan strategi yang lebih sehat.Pendekatan FarmakologisDokter dapat meresepkan obat tertentu, misalnya antidepresan, untuk menekan dorongan seksual. Namun, penggunaannya tetap dalam pengawasan ketat karena belum ada obat khusus yang disetujui FDA.Dukungan SosialPeran pasangan, keluarga, maupun kelompok pendukung sangat penting agar individu tidak merasa sendirian.Gaya Hidup SehatAktivitas fisik, meditasi, hingga menekuni hobi baru bisa menjadi kanal positif untuk mengalihkan energi berlebih.

    Menutup Tabu, Membuka Kesadaran

    Membicarakan seks di ruang publik sering dianggap tabu. Namun, justru dengan terbuka, kita bisa lebih peduli pada kesehatan mental dan emosional. Perilaku seksual kompulsif bukan sekadar kelemahan pribadi, melainkan kondisi yang nyata dan bisa diatasi dengan dukungan yang tepat.

    Pada akhirnya, menjaga harmoni dalam diri berarti berani mengakui batas, memahami kebutuhan, dan mencari pertolongan bila diperlukan. Karena keseimbangan hidup bukan hanya soal tubuh yang sehat, melainkan juga pikiran yang tenang dan jiwa yang utuh.

  • Video: Kenali 5 Ikan yang Tinggi Kandungan Merkuri, Ada Hiu

    Video: Kenali 5 Ikan yang Tinggi Kandungan Merkuri, Ada Hiu

    Jakarta

    Dilansir dari World Health Organization (WHO), kandungan merkuri yang terkonsumsi dalam bentuk makanan memiliki beberapa dampak kesehatan pada sistem saraf, pencernaan, kekebalan tubuh, serta pada paru-paru, ginjal, kulit dan mata.

    Seperti contoh kasus menu ikan hiu goreng pada Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ketapang, Kalbar, yang diduga picu puluhan siswa SDN 12 Benua Kayong keracunan. Padahal ikan hiu sendiri diketahui mengandung merkuri yang sangat tinggi.

    Nah berikut 5 ikan yang mengandung merkuri tertinggi yang perlu kamu ketahui.

    Klik di sini untuk melihat video lainnya!

    (/)

    who ikan ikan mengandung merkuri merkuri ikan hiu makan bergizi gratis makan gratis

  • Lawan Stroke Lebih Cepat, RS Soeradji Klaten Kini Hadirkan Layanan DSA

    Lawan Stroke Lebih Cepat, RS Soeradji Klaten Kini Hadirkan Layanan DSA

    Jakarta

    Stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian nomor 1 (satu) di dunia dan nomor 2 (dua) di Indonesia serta merupakan penyebab kecacatan tertinggi di Indonesia. Menurut data WHO dan Kemenkes RI, dari total kasus stroke, sekitar 87% disebabkan oleh trombosis atau emboli (stroke iskemik), sementara 13% akibat perdarahan (stroke hemoragik).

    Banyak pasien terlambat ditangani karena gejala sering diabaikan atau pemeriksaan dilakukan dengan cara konvensional yang kurang optimal baik dalam mendiagnosis maupun pemberian tatalaksana selanjutnya. Namun, kini ada teknologi medis modern yang memberi harapan baru untuk tatalaksana stroke yang lebih baik, yakni Digital Subtraction Angiography (DSA).

    Dokter Spesialis Saraf, dr. Adika Mianoki, Sp.N FINA RS Soeradji, mengatakan bahwa bahwa teknologi DSA memungkinkan dokter melihat kondisi pembuluh darah otak secara real time dan detail untuk mendeteksi kelainan serta menentukan tatalaksana yang lebih tepat dan akurat.

    “Dengan DSA kita bisa melihat real time kondisi pembuluh darah di otak secara detail. Kita bisa melihat semua kondisi pembuluh darah baik arteri, kapiler, maupun vena dan menilai apakah ada kelainan atau tidak. Dari situ dokter bisa tahu bagian mana yang bermasalah dan bisa melakukan tatalaksana selanjutnya dengan lebih tepat dan akurat,” ujar dr. Adika dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).

    Lalu, apa itu DSA? DSA adalah teknologi pencitraan medis yang bisa melihat kondisi pembuluh darah secara jelas dan detail. Dengan alat ini, dokter dapat mengetahui ada tidaknya sumbatan, penyempitan, atau kelainan pembuluh darah dalam hitungan menit.

    Keberadaannya kian menonjol sebagai teknologi andalan dalam pencegahan primer dan sekunder stroke. DSA bukan hanya alat diagnosis tapi juga senjata strategis dalam upaya menyelamatkan nyawa sebelum tragedi terjadi.

    Dalam penanganan stroke, ada istilah ‘time is brain’. Setiap menit keterlambatan bisa menyebabkan jutaan sel otak rusak. Pada kasus stroke akut, DSA sangat berperan penting untuk menentukan lokasi sumbatan di pembuluh darah otak.

    Proses diagnosis lebih cepat sehingga tindakan medis dapat segera dilakukan untuk membuka sumbatan pembuluh darah melalui tindakan trombektomi.

    dr. Adika menjelaskan bahwa DSA membantu mengoptimalkan tatalaksana stroke sehingga meningkatkan harapan kesembuhan pasien serta menekan angka kecacatan dan kematian.

    “DSA sangat membantu untuk mengoptimalkan tatalaksana stroke dan kelainan pembuluh darah otak lainnya. Teknologi ini membuka harapan lebih besar bagi kesembuhan pasien stroke. Harapannya angka kecacatan dan kematian akibat stroke bisa diminimalisir,” jelasnya.

    Banyak pasien yang sebelumnya berisiko lumpuh permanen kini punya kesempatan untuk pulih lebih baik berkat pemeriksaan dan tindakan menggunakan DSA dan trombektomi pada kasus stroke akut.

    Mengapa DSA Otak Penting dalam Pencegahan Stroke?

    Kunci pencegahan bukan hanya di awal melainkan di tahap deteksi dini aneurisma, stenosis, dan malformasi pembuluh darah otak sebelum rusak atau pecah.

    DSA otak merupakan gold standard radiologi untuk menilai kondisi pembuluh darah otak. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan kontras ke arteri karotis atau vertebralis lalu mengambil gambar digital bertahap.

    Sistem ini memungkinkan dokter melihat dengan jelas, seperti aneurisma serebral (kantong pembuluh darah yang lemah), stenosis (penyempitan pembuluh darah akibat plak), malformasi arteriovenosa, vaskulitis atau kelainan vaskular lainnya.

    Dokter Spesialis Radiologi, dr. Bramadi Nugroho, Sp. Rad (K), menyampaikan bahwa DSA otak berperan penting dalam menjaga kualitas hidup dengan memungkinkan deteksi dini dan perlindungan proaktif terhadap ancaman tersembunyi.

    “DSA otak adalah jembatan antara kesehatan otak dan kualitas hidup yang berkelanjutan. Dengan teknologi ini, kita tidak lagi hanya bereaksi terhadap krisis tapi proaktif melindungi otak dari ancaman tersembunyi di dalam pembuluh darah” imbuh dr.Bramadi Nugroho, Sp. Rad (K).

    “Dengan DSA, kita bisa ‘melihat’ masalah sebelum terjadi stroke dan mengatasinya sebelum parah,” sambungnya.

    Siapa yang Perlu Diperiksa dengan DSA Otak?

    DSA otak bukan hanya untuk pasien yang sudah mengalami stroke. Pemeriksaan ini sangat direkomendasikan untuk:

    1. Pasien dengan riwayat stroke ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack) : TIA sering disebut ‘peringatan stroke’ jika diabaikan, risiko stroke dalam 90 hari bisa mencapai 10-20%.

    2. Orang dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

    3. Penderita kelainan genetik seperti sindrom Marfan, Ehlers-Danlos, atau polikistik ginjal.

    4. Pasien yang memiliki keluarga dengan aneurisma atau stroke dini.

    5. Pasien yang akan menjalani operasi otak atau bedah vascular.

    Mengenali Gejala Sejak Dini

    Meski teknologi semakin canggih, pencegahan tetap menjadi kunci. Masyarakat diimbau mengenali tanda-tanda stroke, yang bisa diingat dengan istilah ‘SeGeRa Ke RS’ sebagai berikut:

    • Senyum tidak simetris

    • Gerakan tubuh melemah mendadak

    • Raba tubuh terasa kebas

    • Kebicaraan pelo / mendadak sulit bicara

    • RS segera ke rumah sakit

    Sebagai rumah sakit rujukan nasional di Jawa Tengah, RS Soeradji menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang telah dilengkapi layanan DSA untuk penanganan cepat dan tepat pasien stroke maupun gangguan pembuluh darah, yang bermanfaat bagi masyarakat Klaten dan daerah sekitarnya

    Jika gejala ini muncul, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas yang dilengkapi oleh DSA, seperti RS Soeradji agar mendapat pertolongan maksimal.

    (ega/ega)