NGO: WHO

  • Pasukan Israel Mulai Serbu RS Kamal Adwan di Gaza, Pasien dalam Bahaya

    Pasukan Israel Mulai Serbu RS Kamal Adwan di Gaza, Pasien dalam Bahaya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel kini mulai melakukan penyerbuan ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan.

    “Kehidupan pasien di rumah sakit berada dalam bahaya,” ungkap kementerian kesehatan.

    Selama beberapa hari sebelumnya, tentara Israel telah mengepung dan menembaki rumah sakit tersebut.

    Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Ahmad al-Kahlout, menyatakan bahwa pasukan Israel ditempatkan di dekat fasilitas kota Beit Lahiya menargetkan siapapun yang mencoba masuk ke rumah sakit, dilansir dari Anadolu Agency.

    “Tentara Israel mengepung rumah sakit dengan tank dan senjata, dan menargetkan semua jalan menuju fasilitas tersebut,” ungkap al-Kahlout.

    Dalam sebuah unggahan di Telegram, Ashraf al-Qudra menyebut pasukan Israel sedang mengumpulkan pria, termasuk staf medis di halaman rumah sakit, yang dia khawatirkan akan ditangkap.

    “Kami menyerukan PBB, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Komite Palang Merah Internasional untuk segera bertindak menyelamatkan nyawa mereka yang dirawat di rumah sakit,” kata al-Qudra.

    Atas peristiwa penyerbuan dan penggerebekan ini, dua wanita dan dua anak-anak tewas karena Israel menargetkan bangsal bersalin rumah sakit tersebut.

    Pengepungan RS Kamal Adwan membuat masyarakat semakin terjebak dan ketakutan dengan situasi yang semakin mencekam.

    “Tentara Israel telah mengepung rumah sakit dari semua sisi. Kami menjadi sasaran tembakan dan peluru artileri,” ujar Munir Al Bursh, Kementerian Kesehatan Gaza yang berada dalam RS Kamal Adwan, dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (5/12).

    “Pasien, korban luka, dan mereka yang berlindung di rumah sakit dicekam ketakutan dan diselimuti kengerian yang horor,” lanjutnya.

    Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dalam penyerangan di sekitar rumah sakit.

    Banyak saksi mata yang melihat kengerian Israel ketika membunuh siapapun yang berusaha kabur dari rumah sakit.

    Al Bursh dan warga sipil di RS Kawal Adwan khawatir akan terjadi pembantaian serupa seperti di RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    “Kami khawatir akan terjadi pembantaian di dalam RS Kamal Adwan, seperti yang terjadi di [RS Al-Shifa] dan [RS Indonesia],” ungkap Al Bursh.

    (cpa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Geger Bakteri Shigella Menyerang Tentara Israel, Apa Itu?

    Geger Bakteri Shigella Menyerang Tentara Israel, Apa Itu?

    Jakarta

    Sejumlah tentara Israel yang ikut dalam serangan darat di Jalur Gaza menderita penyakit perut serius yang disebut “shigella”, kata dokter. Apa itu bakteri shigella dan bagaimana penyebarannya?

    Penyakit ini diperkirakan menyebar akibat, antara lain, kondisi sanitasi yang buruk dan makanan yang tidak steril di zona perang.

    Bagaimana Shigella menyebar di antara pasukan Israel?

    Beberapa dokter di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melaporkan bahwa sekelompok tentara yang dikerahkan di Jalur Gaza menderita penyakit usus yang parah, menurut dokter Tal Brosh, Direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Assuta Ashdod University.

    Tal Brosh mengatakan dia mengidentifikasi penyakit itu sebagai shigella.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Tentara Israel mungkin tertular shigella dari makanan yang dikirim oleh teman dan kerabat. (Getty Images)

    Para tentara Israel yang terinfeksi menjalani isolasi dan perawatan.

    Dokter Broch mengatakan salah satu “penyebab jelas” wabah ini adalah makanan yang dimasak oleh warga sipil Israel yang dikirim ke pasukan di Gaza.

    Dia mengatakan makanan tersebut mungkin telah terkontaminasi dengan shigella dan bakteri berbahaya lainnya. Makanan itu tidak didinginkan selama perjalanan atau karena tidak dipanaskan sepenuhnya sebelum dikonsumsi.

    “Saat tentara mengalami diare, kondisi sanitasi buruk yang biasa terjadi di medan perang menyebabkan penularan dari orang ke orang,” katanya.

    Broch melanjutkan pasukan Isreal semestinya hanya boleh dikirimi makanan kering seperti makanan kaleng, biskuit, protein bar, dan kacang-kacangan.

    Apa itu Shigella dan bagaimana gejalanya?

    Shigella adalah jenis bakteri yang mengeluarkan racun dan menyerang saluran pencernaan. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini menyebabkan sejenis disentri (peradangan atau infeksi pada usus) yang disebut “shigellosis”.

    Gejalanya adalah

    diare yang berkepanjangan hingga berdarahkram atau nyeri perut yang parah

    Mereka yang memiliki kondisi kesehatan buruk atau sistem kekebalannya melemah akibat penyakit seperti HIV, dapat menderita gejala-gejala ini dalam jangka waktu yang lama.

    Jika tidak diobati, shigella dapat menyebabkan penyakit kronis, atau bahkan menimbulkan kematian.

    Risiko kematian sangat tinggi ketika bakteri memasuki aliran darah. Anak-anak, penderita HIV, diabetes atau kanker, dan penderita gizi buruk sangat rentan terinfeksi bakteri ini.

    Bagaimana shigella menyebar?

    Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), shigella menyebar dengan “mudah” melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan kotoran (feses) dari mereka yang terinfeksi.

    Penyebaran ini dapat terjadi akibat:

    mengosumsi makanan yang disiapkan oleh seseorang yang mengidap shigellameminum air yang telah terkontaminasi dengan kotoranberkontak dengan alat-alat di toilet atau barang lain yang terkontaminasi shigellamengganti popok anak penderita shigellaberkontak dengan feses orang yang terinfeksi saat berhubungan seks

    Shigella sering ditemukan di kalangan tunawisma, turis internasional, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan mereka yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah.

    Di belahan dunia mana Shigella paling umum ditemukan?

    CDC memperkirakan terdapat antara 80 hingga 165 juta kasus shigella setiap tahun di seluruh dunia, yang menyebabkan sekitar 600.000 kematian.

    Pada tahun 2022, WHO menyatakan bahwa 99% orang yang terinfeksi shigella berada di negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah.

    Sebagian besar kematian akibat shigella terjadi di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan, dan sekitar 60% terjadi pada balita.

    Baca juga:

    Shigella sangat umum ditemukan di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan (Getty Images)

    Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari International Vaccine Institute di Korea Selatan menunjukkan bahwa shigellosis terjadi 100 kali lebih umum di negara-negara Asia seperti Bangladesh, China, Pakistan, Indonesia, Vietnam, dan Thailand, dibandingkan di negara-negara industri.

    Apakah Shigella dapat diobati dan dicegah?

    CDC mengatakan bahwa shigella dapat dicegah dengan cara sering mencuci tangan, misalnya:

    sebelum memasak atau mengonsumsi makanansetelah ke toilet atau mengganti popoksebelum aktivitas seksual

    Di banyak kasus, penyakit ini dapat diatasi dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

    Lalu, terdapat lima jenis antibiotik yang efektif mengobati penyakit ini.

    Namun, pejabat kesehatan AS telah mengidentifikasi strain bakteri shigella yang resisten terhadap antibiotik, yang disebut Shigella XDR atau Shigella sonnei.

    CDC mengatakan bahwa pada tahun 2022, lima persen kasus shigella di AS terkait dengan strain yang resistan terhadap obat.

    Mereka menyebutnya sebagai “ancaman kesehatan masyarakat yang serius”.

    WHO juga memperhatikan peningkatan jumlah kasus yang terkait dengan jenis XDR di Inggris dan seluruh Eropa sejak tahun 2020.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Bombardir Gaza Selatan Usai Ancaman Hamas soal Sandera

    Israel Bombardir Gaza Selatan Usai Ancaman Hamas soal Sandera

    Jakarta

    Militer Israel membombardir kota utama di Gaza selatan pada hari Senin (11/12), setelah kelompok Hamas mengingatkan tidak ada sandera Israel yang akan meninggalkan wilayah itu hidup-hidup, kecuali tuntutannya soal pembebasan tahanan dipenuhi.

    Dilaporkan kantor berita AFP, Senin (11/12/2023), serangan Israel pada hari Senin menghantam kota Khan Yunis. Sementara kelompok milisi Jihad Islam mengatakan mereka telah meledakkan sebuah rumah, di mana tentara Israel sedang mencari terowongan.

    Militer Israel melaporkan tembakan roket dari Gaza ke Israel pada hari Senin, dan mengatakan pertempuran sengit telah terjadi pada hari Minggu di sekitar Kota Gaza dan Khan Yunis.

    Hamas pada hari Minggu memperingatkan bahwa Israel tidak akan menerima tahanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi serta memenuhi tuntutan mereka.

    Israel mengatakan masih ada 137 sandera di Gaza, sementara para aktivis mengatakan sekitar 7.000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Bombardir dan pertempuran sengit selama berbulan-bulan telah menyebabkan sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan sebagian besar rumah sakit tidak lagi berfungsi dan hampir dua juta orang mengungsi.

    PBB memperkirakan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka – sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak.

    Israel telah mendesak masyarakat untuk mencari perlindungan di wilayah Gaza selatan, namun setelah memperluas perang hingga mencakup target-target di wilayah selatan, hanya ada sedikit tempat yang aman bagi warga sipil.

    Organisasi-organisasi kemanusiaan terus menekan Israel untuk memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dalam konflik tersebut.

    Saat ini hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sesuai kapasitasnya, menurut badan kemanusiaan PBB, OCHA.

    “Sistem kesehatan di Gaza berada dalam kondisi terpuruk dan ambruk,” kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

  • Israel Paksa 1,8 Juta Pengungsi Gaza ke Area Seukuran Bandara

    Israel Paksa 1,8 Juta Pengungsi Gaza ke Area Seukuran Bandara

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Agresi Israel di Jalur Gaza kini mulai intens menyasar wilayah selatan setelah menghancurkan wilayah utara.

    Warga sipil pun saat ini diminta mengungsi ke sebuah bagian kota yang luasnya lebih kecil dari Bandara Heathrow, Inggris.

    Dilansir dari Al Jazeera, militer Israel memaksa warga Palestina di Gaza untuk mengungsi ke bagian Kota Al-Mawasi di selatan daerah kantong itu. Mereka menetapkannya sebagai tempat yang aman dari serangan.

    Perintah evakuasi ini sendiri dikeluarkan setelah Israel mengumumkan bakal mulai menyerbu Gaza selatan, terutama Kota Khan Younis. Militer Israel mengklaim para pemimpin Hamas berlindung di dalam kota tersebut.

    Al-Mawasi adalah kota Badui pesisir yang kecil dan sempit dengan lebar sekitar 1 kilometer dan panjang 14 kilometer. Kota ini sebelumnya dikelilingi permukiman Israel, sampai eks Perdana Menteri Zionis Ariel Sharon membubarkan permukiman pada 2005 silam.

    Menurut Israel, 6,5 kilometer persegi kota ini bisa menjadi tempat aman bagi warga sipil untuk berlindung dari serangan.

    Area ini setara dengan setengah ukuran Bandara Heathrow London, yang dikunjungi 61 juta penumpang pada 2022 atau sekitar 167 ribu penumpang per hari.

    Dengan kata lain, jika warga sipil berada di wilayah tersebut, kepadatan penduduknya akan lebih dari 20 kali lipat Heathrow, bahkan jika semua penumpang harian bandara hadir dalam satu waktu.

    Seberapa aman Al-Mawasi?

    Peningkatan serbuan Israel di Gaza selatan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) pekan lalu telah membuat zona aman bagi warga Gaza kian menipis.

    Pasalnya, Kota Khan Younis yang kini diserang Israel, sebelumnya dianggap sebagai zona aman sehingga banyak warga dari utara berbondong-bondong mengevakuasi diri ke sana.

    Masyarakat sipil pun sangsi bahwa masih ada zona aman di Gaza untuk mereka hidup di tengah bayang-bayang gempuran.

    Para ahli juga menilai kawasan bagian dari Al-Mawasi itu terlalu kecil untuk menampung populasi yang jumlahnya jauh lebih besar.

    Masalah kesehatan

    Pakar hukum yang berbasis di Ramallah, Bushra Khalidi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Gaza saat ini “sudah kelebihan penduduk.”

    Jumlah yang padat ini bisa memicu risiko kolera dan gastroenteritis menyebar dengan cepat di antara warga.

    “Orang-orang tidak menjadi lebih baik karena kondisinya tidak memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik,” ucapnya.

    Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyebut rencana Israel menyediakan ruang aman bagi warga Gaza hanyalah resep untuk menciptakan bencana.

    “Mencoba menjejalkan begitu banyak orang ke daerah sekecil itu dengan infrastruktur atau layanan yang begitu sedikit akan secara signifikan meningkatkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang sudah berada di ‘tepi jurang’,” kata Tedros.

    Apakah Al-Mawasi memadai?

    Sebuah tim dari Sky News mengunjungi Al-Mawasi untuk menyelidiki situasi di sana.

    Ketika tiba, mereka tidak menemukan pemetaan untuk tempat penampungan, seperti tenda atau dapur makanan. Daerah ini punya fasilitas kesehatan yang begitu mengenaskan.

    (blq/bac)

  • WHO Ungkap Gaza Kian Suram: Tiap 10 Menit, Satu Anak Tewas

    WHO Ungkap Gaza Kian Suram: Tiap 10 Menit, Satu Anak Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina Richard Peeperkorn mengatakan rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit di Gaza.

    “Rata-rata satu anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Saya pikir kita sudah dekat dengan saat paling gelap dalam kemanusiaan,” kata Peeperkorn saat konferensi pers di Jenewa, Selasa (5/12), dikutip Anadolu Agency.

    Dia kemudian berujar, “Kita perlu gencatan senjata yang berkelanjutan.”

    Peeperkorn juga menjabarkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit Gaza berkurang drastis, dari 3.500 menjadi 1.500 unit.

    Kondisi semacam itu, lanjut dia, tak bisa dibiarkan di tengah lonjakan pasien yang terus bertambah setiap hari.

    Pasukan Israel melancarkan serangan fase kedua usai gencatan senjata dengan Hamas tak diperpanjang.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir 30 November.

    Di serangan fase kedua ini, Israel menggempur habis-habisan Gaza terutama di wilayah selatan yang padat penduduk.

    Wilayah selatan merupakan tempat mengungsi warga Gaza utara yang diusir Israel pada November lalu. Kini, daerah itu menjadi arena perang.

    Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

    Imbas gempuran itu, lebih dari 16.000 jiwa meninggal. Dari jumlah ini, 60 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

    (isa/dna)

  • WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/12) telah mengosongkan hampir sepenuhnya gudang bantuan di Gaza selatan. Hal tersebut dilakukan setelah dapat pemberitahuan dari tentara Israel “serangan darat” segera terjadi.

    Perwakilan WHO di kawasan tersebut, Richard Peeperkorn, mengonfirmasi pemindahan. Pasokan medis disebut telah dipindahkan ke satu gudang di Rafah.

    “Ketika Anda diberitahu oleh tentara bahwa… Anda punya waktu 24 jam dan setelah itu… sangat kecil kemungkinannya Anda bisa mencapai gudang Anda, tentu saja Anda mematuhinya,” kata Peeperkorn, seperti diberitakan AFP.

    “Kami telah mengambil hampir 90 persen perbekalan,” tuturnya. “Itu adalah gerakan panik.”

    Situasi tersebut pertama kali diumumkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus lewat cuitan di Twitter/X pada Senin (4/12). Ia mengatakan WHO diberi 24 jam untuk memindahkan pasokan medis dari Gaza selatan.

    Namun, tak lama setelah itu, Israel membantah menerbitkan perintah pengosongan gudang pasokan medis di Gaza.

    Peeperkorn buka suara mengenai perbedaan pernyataan itu. Ia mengakui tak ada perintah resmi dari Israel untuk mengosongkan gudang.

    Kendati demikian, seperti diberitakan AFP, ia menyatakan stafnya “disarankan” segera mengeluarkan stok dari gudang. Saran itu disampaikan secara lisan dan “tidak ada pernyataan tertulis soal hal itu.”

    Peeperkorn menjelaskan bahwa WHO pada Minggu (3/12) telah memberi tahu tentara Israel bahwa mereka bermaksud memindahkan pasokan dari gudang untuk membantu tim Doctors Without Borders dan juga untuk memberikan bantuan kepada UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

    “Kemudian kemarin (4/12) pagi, kami diberi tahu bahwa sebaiknya Anda memindahkan sebanyak mungkin… Gudang Anda berada di area di mana penduduk diperintahkan untuk mengungsi, dan kemungkinan besar akan menjadi area pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.

    Sejak agresi ke Gaza dimulai pada 7 Oktober, tentara Israel awalnya memfokuskan serangan di bagian utara wilayah yang dilanda perang. Namun, Israel kini mengirim pasukan untuk serangan darat ke Gaza selatan.

    Hal tersebut membuat mereka menyebarkan selebaran untuk memberi tahu warga sipil di sana supaya lebih banyak lagi yang mengungsi.

    Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 sandera, menurut pihak berwenang Israel.

    Sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarahnya, Israel telah berjanji memberantas Hamas dan menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

    Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel telah menewaskan hampir 15.900 orang di wilayah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

    (tim/chri)

  • WHO Beberkan Kondisi Terbaru di Gaza: Makin Buruk Setiap Jam

    WHO Beberkan Kondisi Terbaru di Gaza: Makin Buruk Setiap Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina Richard Peeperkorn membeberkan situasi di Gaza, usai gencatan senjata tak diperpanjang dan Israel kembali menggempur wilayah tersebut.

    “Situasi [di Gaza] kian buruk setiap jam,” kata Peeperkorn dalam sebuah video, dikutip Al Jazeera, Selasa (5/12).

    Dia kemudian berujar, “Ada pengeboman yang secara intensif sedang berlangsung, termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah.”

    Pada Senin malam hingga Selasa pagi ini, wilayah selatan Gaza bergejolak. Israel meluncurkan serangan, mengepung fasilitas sipil, dan menempatkan penembak jitu di atap-atap bangunan. 

    Israel juga menyerang Kamp Pengungsi Jabalia Al Balad dan menewaskan 15 orang.

    Pada Selasa ini, pasukan Israel juga menyerang kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah. Imbas gempuran mereka, setidaknya 50 orang meninggal.

    Serangan Israel juga menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka. Mereka lalu dilarikan ke Rumah Sakit Nasser.

    Israel kembali menggempur Gaza besar-besaran usai gencatan senjata berakhir.

    Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November. Kesepakatan damai ini diperpanjang dua kali dan berakhir pada 30 November. Imbas serangan terbaru nyaris seribu orang di Palestina meninggal.

    Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil. Hingga kini, total korban imbas serangan Israel mencapai 16.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bus Tabrak Pohon hingga Terbelah Dua di Thailand, 14 Tewas 32 Luka

    Bus Tabrak Pohon hingga Terbelah Dua di Thailand, 14 Tewas 32 Luka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kecelakaan bus tingkat menabrak pohon di Thailand selatan, menewaskan 14 orang dan melukai 32 orang lainnya.

    Dilansir dari AFP, bus jarak jauh yang berangkat dari Bangkok menuju wilayah selatan itu, menabrak pohon di pesisir provinsi Prachuap Khiri Khan pada Senin (4/12) malam waktu setempat.

    Dalam foto-foto yang dipublikasikan di media lokal, terlihat bagian depan bus terbelah dua akibat benturan keras hingga bagian badan bus ringsek di tengah pohon.

    “Dari penyelidikan awal, 14 orang tewas dan 32 orang terluka,” kata penyelidik polisi di Distrik Huay Yang, Arnon Tangto.

    Dia mengatakan penyebab kecelakaan itu belum dapat dipastikan. Namun polisi menduga sopir bus itu berkendara dalam keadaan mengantuk.

    “Kami bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk memeriksa kadar alkohol di dalam darahnya,” ujar Arnon.

    Polisi juga masih menyelidiki apakah semua korban tewas adalah warga negara Thailand, atau ada kemungkinan warga negara asing.

    Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia dengan sekitar 20.000 orang meninggal setiap tahunnya.

    (dna/dan)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel membantah tuduhan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengatakan Tel Aviv meminta organisasi tersebut mengevakuasi gudang di Gaza Selatan, Palestina.

    “Sebenarnya kami tidak. meminta Anda untuk mengevakuasi gudang dan kami juga telah menjelaskannya (dan secara tertulis) kepada perwakilan PBB terkait,” kata Kantor Koordinasi Israel di wilayah Palestina (COGAT) dalam unggahannya di X.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan organisasinya mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Gaza selatan memang tengah menjadi target utama agresi Israel sejak gencatan senjata berakhir pada pekan lalu.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Menanggapi hal tersebut, Tedros mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut dan harus memastikan keselamatan warga sipil.

    “Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

    Israel langsung membombardir Jalur Gaza lagi setelah masa gencatan senjata berakhir tanpa ada perpanjangan lagi pada Jumat pekan lalu. Israel dan Hamas saling menyalahkan satu sama lain atas kegagalan memperpanjang masa gencatan senjata.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas di wilayah tersebut terus bertambah hingga jadi 15.899 orang sejak agresi militer Israel dimulai 7 Oktober hingga Senin (4/12).

    Dari angka itu, Ashraf Al-Qudra selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 70 persen dari korban merupakan perempuan dan anak-anak. Jumlah korban luka-luka juga terus meningkat hingga 42 ribu saat ini.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • WHO Diultimatum Israel 24 Jam hingga Jalur Komunikasi Gaza Terputus

    WHO Diultimatum Israel 24 Jam hingga Jalur Komunikasi Gaza Terputus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya mendapat pesan ultimatim dari Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Kabar lainnya adalah jalur komunikasi di Gaza yang kembali terputus usai Israel merencanakan agresi ke seluruh wilayah itu.

    Berikut kabar 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

    Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Dalam unggahan di media sosial, Ketua WHO tersebut mengungkapkan hal tersebut diminta Israel untuk dilakukan dalam waktu 24 jam.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di GAza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Milisi di Yaman, Houthi, menggempur tiga kapal komersial di Laut Merah menggunakan rudal dan drone pada Minggu (3/12) waktu setempat.

    Serangan Houthi mengenai kapal komersial berbendera Bahama, Unity Explore, dan kapal berbendera Panama yakni Number 9 serta Sophie II.

    Juru bicara Angkatan Bersenjata Houthi, Yahya Saree, mengklaim milisi ini menghantam kapal pertama menggunakan rudal dan yang kedua memakai drone di Selat Bab El Mandeb. Selat Bab El Mandeb menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.

    Layanan telekomunikasi di Jalur Gaza pada Senin (4/12) kembali terputus setelah diperbaiki. Perusahaan telekomunikasi Palestina Paltel mengonfirmasi hal tersebut dalam pernyataan resmi.

    “Kami dengan menyesal mengumumkan penghentian total layanan komunikasi dan Internet dengan Jalur Gaza, karena jalur utama yang sebelumnya tersambung kembali kini terputus lagi,” pemberitahuan Paltel, seperti diberitakan Reuters.

    Hal ini berdampak pada sambungan telepon rumah, serta layanan seluler dan internet. Patel mengatakan tim teknisnya bekerja “tanpa henti dengan segala cara yang tersedia untuk memulihkan layanan.”

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]