NGO: WHO

  • Bio Farma siap bangun pabrik baru untuk tingkatkan kapasitas produksi

    Bio Farma siap bangun pabrik baru untuk tingkatkan kapasitas produksi

    Jakarta (ANTARA) – PT Bio Farma (Persero) akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin hingga lima kali lipat.

    Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi menyampaikan, saat ini kapasitas produksi vaksin di pabrik Bandung, Jawa Barat hanya mampu mencapai 3,1 miliar dosis.

    Menurut Soleh, pabrik tersebut sudah tidak memenuhi syarat untuk peningkatan kapasitas dan keamanan masyarakat sekitar, lantaran letaknya di tengah kota Bandung.

    “Sekarang sedang kita cari, arahan dari Pak Menteri (Menteri BUMN Erick Thohir) untuk mencari satu tempat, yang memang kita siapkan juga untuk 50-100 tahun ke depan,” kata Soleh di Jakarta, Jumat.

    Saat ini, sudah terdapat tiga lokasi yang akan dipilih untuk menjadi pabrik baru Bio Farma.

    Pemilihan lokasinya sendiri tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Menurut Soleh, ada banyak faktor yang harus diperhatikan, seperti analisis dampak lingkungan (AMDAL), ketersediaan air, energi hijau yang digunakan dan lainnya.

    Pabrik baru Bio Farma juga disebut memiliki potensi untuk meningkatkan revenue perusahaan sekitar delapan sampai 10 kali lipat.

    Baca juga: Bio Farma dapat kontrak ekspor vaksin Rp1,4 triliun untuk 2025

    Baca juga: Bio Farma siapkan produksi radiofarmaka untuk deteksi dini kanker

    “Air itu yang di Pasteur kita butuh 5 juta liter setahun itu untuk industri vaksin ya. Jadi nanti kita sedang dianalisis ketersediaan air, macam-macam lah yang sedang kita lakukan, energi hijau itu juga menjadi kunci ya,” ujarnya.

    Bio Farma baru saja mendapat kontrak vaksin baru untuk ekspor 2025 sebesar Rp1,4 triliun.

    Kontrak ini didapat saat Bio Farma menghadiri pertemuan tahunan di Brasil pada bulan lalu, di mana pesertanya terdiri dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF dan 43 perusahaan farmasi global.

    Lebih lanjut, Soleh menyampaikan bahwa kontrak senilai Rp1,4 triliun merupakan separuh dari target ekspor Bio Farma untuk 2025, di mana ditetapkan sebesar Rp3 triliun.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri BUMN Berikan Apresiasi Biofarma yang Bantu Kesehatan Dunia Melalui Vaksin

    Menteri BUMN Berikan Apresiasi Biofarma yang Bantu Kesehatan Dunia Melalui Vaksin

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi perusahaan farmasi BUMN, yakni Biofarma yang kembali mendapatkan kepercayaan untuk membantu mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan hal ini sebagai bentuk konsistensi perusahaan farmasi BUMN dalam berkontribusi sebagai asisten kesehatan global.

    “Saya mendapat laporan dan kembali kita dipercaya untuk menjadi bagian global players untuk membantu isu kesehatan dunia,” ujar Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2024).

    Erick menuturkan, Biofarma selama ini telah membantu vaksin 700 juta anak di dunia. Dia menyebut pendistribusian itu dilakukan hingga ke 150 negara.

    “Artinya bahwa kesuksesan ini sebuah konsistensi, bahwa kita ini adalah negara besar yang juga menjadi sebuah ekosistem supply chain seluruh dunia,” ucap Erick Thohir.

    Di lokasi yang sama, Wakil Direktur Utama Biofarma Soleh Ayubi menyampaikan, keberhasilan Biofarma untuk menyuplai beberapa vaksin ke San Paulo, Brasil dengan nilai mencapai Rp 1,4 Triliun untuk 2025.

    Hal ini didapatkan berdasarkan rapat besar perusahaan farmasi global yang dihadiri juga oleh WHO, Unicef, dan buyer berbagai negara.

    “Di San Paulo, Brazil kemarin, kita dipercaya kembali untuk menyuplai vaksin dan macam-macam jenisnya, di antaranya adalah polio, diteri, tetanus, dan pertusis dengan total sekitar Rp 1,4 triliun untuk 2025. Ke depan angka itu akan terus bertambah,” ungkap Soleh Ayubi di Kementerian BUMN.

    Soleh mengungkapkan bahwa angka tersebut baru setengah dari yang ditargetkan Biofarma, yakni sebanyak Rp 3 triliun di pasar ekspor. Dia mengatakan masih sangat krusial, terlebih untuk mensuplai vaksin 700 juta anak di dunia.

    “Makanya kami terus berusaha memperbaiki produk kami dan memastikan supply chain-nya itu terjamin. Kalau ada gangguan misalkan di Pasteur, Bandung, di pabrik kita. Itu dampaknya ke 153 negara, keterlambatan di titik tersebut itu korbannya di 153 negara, bukan sesuatu yang gampang, sesuatu yang memang superkrusial,” papar Soleh.

  • Bio Farma dapat kontrak ekspor vaksin Rp1,4 triliun untuk 2025

    Bio Farma dapat kontrak ekspor vaksin Rp1,4 triliun untuk 2025

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi mengatakan pihaknya mendapat kontrak ekspor vaksin untuk 2025 sebesar Rp1,4 triliun.

    “Jenisnya macam-macam tapi di antaranya adalah polio, difteri, tetanus, pertusis, itu total sekitar Rp1,4 triliun untuk tahun 2025 saja,” ujar Soleh di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat.

    Soleh menjelaskan, kontrak ini didapat saat Bio Farma menghadiri pertemuan tahunan di Brasil pada bulan lalu, di mana pesertanya terdiri dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF dan 43 perusahaan farmasi global.

    Lebih lanjut, Soleh menyampaikan bahwa kontrak senilai Rp1,4 triliun merupakan separuh dari target ekspor Bio Farma untuk 2025, di mana ditetapkan sebesar Rp3 triliun.

    “Jadi somehow di titik ini, kita sudah bisa secure hampir setengahnya gitu ya. Rp3 triliun itu untuk ekspor saja, kalau yang dalam negeri tidak dalam konteks ini,” katanya.

    Baca juga: Kemenkes: Kolaborasi kunci pemenuhan vaksin yang halal

    Kontribusi vaksin Bio Farma terhadap kesehatan dunia, kata Soleh, sangat luar biasa. 700 juta anak dari 153 negara menggunakan vaksin Bio Farma.

    Oleh karena itu, Bio Farma berkomitmen akan terus memperbaiki produk-produknya dan memastikan rantai pasok vaksin terjamin.

    Bio Farma juga terus melakukan riset untuk membuat vaksin dari beberapa penyakit mengerikan di dunia.

    “HIV, tuberculosis, itu adalah penyakit-penyakit yang sedang kita siapkan solusi-solusinya. Tentu berkolaborasi dengan swasta, dengan guidance dan direction juga dari Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan,” ucap Soleh.

    Baca juga: Bio Farma siapkan produksi radiofarmaka untuk deteksi dini kanker

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • WHO Desak Produksi Vaksin Kolera Ditingkatkan untuk Atasi Wabah

    WHO Desak Produksi Vaksin Kolera Ditingkatkan untuk Atasi Wabah

    Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut vaksinasi adalah alat utama untuk mengendalikan wabah kolera yang melanda Sudan Selatan. Namun telah terjadi kekurangan vaksin selama lebih dari 2 tahun. Karena itu, WHO mendesak produsen vaksin untuk meningkatkan produksi vaksin kolera.

  • Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Jakarta

    Kabut asap tebal dan beracun menyelimuti India utara dan Pakistan timur beberapa hari sebelum dimulainya Diwali, festival Hindu yang biasanya dirayakan dengan kembang api yang tiap tahun menyebabkan kualitas udara menurun drastis.

    Indeks kualitas udara di ibu kota India, Delhi, berada pada angka sekitar 250 pada Senin (28/10) pagi, setelah berhari-hari berada di zona ‘sangat tidak sehat’ di atas angka 200, menurut IQAir, yang melacak kualitas udara global.

    Di kota Lahore, Pakistan, sekitar 25 kilometer dari perbatasan India, kualitas udara melampaui ‘berbahaya’ dengan skor 500 pada Senin (28/10), hampir 65 kali di atas pedoman WHO untuk standar udara sehat. Kondisi ini menjadikannya kota paling tercemar di dunia pada saat pemeringkatan tersebut, menurut IQAir.

    Kualitas udara di seluruh wilayah ini diperkirakan memburuk saat musim kabut asap musim dingin mendekat, ketika kabut kuning menyelimuti langit akibat petani membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas, dan hari-hari musim dingin yang tidak berangin.

    Para siswi mengenakan masker mengendarai sepeda motor saat meninggalkan sekolah di tengah meningkatnya kabut asap di Lahore, Pakistan pada 25 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Diwali dirayakan mulai hari ini, Kamis (31/10/2024). Festival cahaya umat Hindu ini berlangsung selama lima hari dan menjadi momen orang-orang berkumpul dengan keluarga, berpesta dan menyalakan kembang api. Dalam beberapa kasus yang melanggar larangan wilayah setempat, perayaan Diwali dengan menyalakan kembang api akan semakin memperburuk polusi udara.

    Dikutip dari CNN, pemandangan distopia berupa kabut oranye dan gedung-gedung yang diselimuti kabut muncul setiap tahun saat musim kabut mendominasi pemberitaan. Para dokter meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memperingatkan risiko penyakit pernapasan dan dampaknya pada harapan hidup.

    Polusi udara di India terbilang sangat buruk, sehingga para ahli telah memperingatkan bahwa kabut asap dapat merenggut nyawa ratusan juta orang.

    Warga dan pakar telah lama mempertanyakan mengapa India gagal mengatasi polusi udara. Sementara itu, pemerintahan kota Delhi dan negara bagian tetangganya berselisih pendapat mengenai siapa sebenarnya yang harus disalahkan.

    Delhi telah melarang penggunaan dan penjualan petasan menjelang Diwali, tetapi kebijakan itu sulit dilaksanakan. Pekan lalu, Mahkamah Agung India mengecam pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana karena gagal menindak tegas pembakaran jerami ilegal, praktik yang dilakukan petani dengan membakar limbah tanaman untuk membersihkan ladang. Pejabat setempat mengklaim bahwa mereka telah mengurangi praktik tersebut secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Truk penghalau kabut asap menyemprotkan air ke jalan untuk mengendapkan partikel debu di tengah polusi pada 27 Oktober 2024 di New Delhi. Foto: Sanchit Khanna via CNN

    Pemerintah India juga meluncurkan Program Udara Bersih secara nasional pada 2019, yang mengawal strategi di 24 negara bagian dan wilayah persatuan untuk mengurangi konsentrasi partikel, istilah untuk polutan udara, sebesar 40% pada 2026. Langkah-langkah tersebut meliputi tindakan keras terhadap pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, menyiapkan sistem pemantauan udara, dan melarang pembakaran biomassa.

    Seorang pria mengendarai sepeda motor di sepanjang jalan yang diselimuti kabut asap tebal, di Lahore, Pakistan pada 23 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Para pejabat juga mulai menyemprotkan air ke jalan dan bahkan merekayasa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di ibu kota India tersebut, meskipun para ahli mengatakan ini hanyalah solusi sementara yang gagal mengatasi masalah yang mendasarinya.

    Menurut data pemerintah, beberapa kota di India telah mengalami peningkatan kualitas udara, tetapi kemajuannya lambat. Antara 2018 hingga 2022, rata-rata konsentrasi PM2.5 (ukuran polutan di udara) di New Delhi pada November, saat musim polusi biasanya dimulai, kurang lebih tetap sama, menurut IQAir.

    Para ahli di masa lalu mempertanyakan apakah India memiliki kemauan politik untuk memerangi polusi. “Tidak ada satu pihak pun yang menundukkan kepala dan berkata, ‘kita membuat seluruh negara ini sakit dan mari kita perbaiki’,” kata Jyoti Pande Lavakare, pendiri lembaga nirlaba udara bersih Care for Air.

    (rns/rns)

  • Hanya Tersisa 1 Dokter di Gaza Utara, Sisanya Diculik Israel

    Hanya Tersisa 1 Dokter di Gaza Utara, Sisanya Diculik Israel

    Jakarta

    Hanya satu dokter yang tersisa di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara setelah staf medis fasilitas tersebut ditangkap atau dievakuasi oleh tentara Israel.

    “Hanya ada satu dokter anak yang tersisa di rumah sakit dari semua spesialisasi,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu Agency.

    Kementerian Kesehatan meminta organisasi internasional untuk segera mengirim tim medis, termasuk ahli bedah, ke rumah sakit untuk membantu merawat pasien dan orang yang terluka.

    Pada hari Jumat (25/10), kantor media pemerintah Gaza dan Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan kehilangan kontak dengan staf medis di dalam rumah sakit setelah serangan Israel. Menurut saksi mata, tentara Israel mundur dari fasilitas medis pada hari Sabtu setelah menahan ratusan orang, termasuk staf medis dan pasien.

    Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dr. Abu Safia menyebut rumah sakitnya turut diserang Israel selama pengepungan dan kehabisan pasokan medis. Militer Israel juga disebut menangkapi dokter-dokter yang bertugas di rumah sakit.

    “Rumah Sakit Kamal Adwan dan area sekitarnya adalah medan perang. Rumah sakit ditinggalkan tanpa pasokan, tidak ada pasokan obat-obatan dan tidak ada staf medis,” kata Abu Safia kepada Al Jazeera.

    (kna/kna)

  • Ilmuwan China Ciptakan Virus Mematikan, 3 Hari Bisa Bunuh Manusia

    Ilmuwan China Ciptakan Virus Mematikan, 3 Hari Bisa Bunuh Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok ilmuwan dari Hebei Medical University di China menciptakan virus mematikan terbaru. Virus itu dikatakan bisa membunuh manusia hanya dalam 3 hari.

    Para ilmuwan menggunakan virus sintetik untuk menyimulasikan virus Ebola yang mematikan. Tujuannya untuk mengetahui lebih dalam terkait pathogen berbahaya dalam virus tersebut.

    Studi itu dirilis dalam jurnal Science Direct. Temuannya memberikan keuntungan dalam dunia sains untuk mengidentifikasi bahaya dari virus mematikan.

    Para ilmuwan mengutilisasi virus yang dikenal sebagai vesicular stomatitis virus (VSV), lalu mereka modifikasi untuk membawa glycoprotein (GP) dari virus Ebola.

    Protein itu sangat krusial agar virus bisa masuk dan menginfeksi sel sebagai host atau wadah hidupnya, dikutip dari India Times, Rabu (30/10/2024).

    Para ilmuwan menggelar eksperimen mereka ke sekelompok hamster. Ada 5 hamster perempuan dan 5 hamster laki-laki.

    Setelah menginjeksi virus, para hamster mengalami gejala berat mirip seperti pasien yang terkena Ebola. Gejala itu antara lain menyerang sistem imun dan menyebabkan kegagalan banyak organ.

    Akhirnya, para hamster meninggal dalam 3 hari. Beberapa hamster juga memperlihatkan sekresi pada bagian mata yang berdampak pada penglihatan mereka.

    Gejala ini terkait dengan kelainan saraf optik pada pasien yang terjangkit virus Ebola.

    Salah satu tujuan studi ini adalah menciptakan pemodelan yang aman untuk mereplikasi gejala Ebola tanpa membutuhkan fasilitas Biosafety Level 4 (BSL-4).

    Sebagai informasi, riset terkait Ebola membutuhkan laboratorium yang super aman. Namun, kebanyakan fasilitas di seluruh dunia hanya mengakomodir standar BSL-2.

    Dengan menciptakan pemodelan ini, ilmuwan memungkinkan akses riset yang lebih dalam soal Ebola dan cara penanggulangannya di masa depan.

    Setelah hamster meninggal, para ilmuwan mengambil organ-organ mereka untuk menganalisa dampak virus. Mereka menemukan virus terakumulasi di dalam organ-organ krusial seperti hati, jantung, paru-paru, ginjal, usus, hingga otak.

    Penyebaran tersebut mengonfirmasi kemampuan virus Ebola yang merusak organ-organ tubuh manusia.

    Kesuksesan studi ini dikatakan menawarkan evaluasi pra-klinis dengan metode lebih cepat untuk melawan Ebola. Diharapkan studi ini mampu mengakselerasi pengembangan vaksi dan pengobatan yang efektif bagi virus mematikan tersebut.

    Ebola saat ini menjadi salah satu virus paling ditakuti dan mematikan dengan gejala super parah. Penyebaran Ebola terbesar baru-baru ini berlangsung antar 2014 dan 2016 dan berdampak pada sebagian negara-negara di Afrika Barat. Ribuan orang meninggal karena terjangkit virus tersebut.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penyebaran virus tersebut membuktikan pentingnya respons medis yang efektif dan pentingnya riset seperti yang dilakukan di Hebei Medical University.

    (fab/fab)

  • Kata Menteri Pembangunan Keluarga soal Warga RI Makin Malas Nikah

    Kata Menteri Pembangunan Keluarga soal Warga RI Makin Malas Nikah

    Jakarta

    Belum lama ini media sosial X diramaikan dengan pembahasan soal semakin banyaknya orang yang enggan menikah di Indonesia. Beberapa faktor seperti semakin banyaknya wanita mandiri hingga masalah faktor ekonomi dianggap sebagai beberapa faktor pemicunya.

    “gimana ga menurun angka pernikahan di indo orang anak zaman sekarang kebanyakan jadi sandwich gen,” ucap @who***rd.

    “pernikahan ga gampang, gpp angka menurun daripada banyak nikah, banyak anak, ekonomi sulit, pernikahan tinggi. Lebih baik gini tunggu siap baru nikah,” ujar netizen lain.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengatakan bahwa kejadian semakin banyak orang yang ‘malas’ menikah di Indonesia merupakan fenomena yang masih diperdebatkan. Meski sudah ada data yang muncul, Wihaji mengatakan data tersebut masih kecil dan masih perlu diperiksa lagi secara luas.

    Wihaji tidak ingin membenarkan atau menyalahkan fenomena yang terjadi di tengah masyarakat tersebut.

    “Kalau berasumsi, fenomena ini kan kita belum bisa jadikan argumentasi. Lebih pastinya kita akan cek datanya benar nggak seperti apa. Mungkin teman-teman membaca ada beberapa teman media yang menganalisis tentang itu, tetapi kita akan pastikan data yang sebenarnya seperti apa,” kata Wihaji ketika ditemui awak media di Kantor DPR-RI, Selasa (29/10/2024).

    Meski begitu, Wihaji menduga ada beberapa faktor yang mungkin saja dapat memicu hal tersebut. Hal yang paling utama adalah kestabilan ekonomi.

    Ia menduga ada ketakutan besar di tengah masyarakat terkait permasalahan dan ketidakpastian status ekonomi. Hal ini yang membuat sebagian orang lebih memilih untuk fokus membangun karir.

    “Ekonomi sudah ada tapi belum yakin, jangan-jangan nanti saya punya anak nggak bisa ini itu, jangan-jangan nggak bisa menyekolahkan, jangan-jangan pas kesehatan ini saya nggak bisa. Jadi ingin survive. Tapi ke-survive-an ini membuat ketakutan sendiri,” sambung Wihaji.

    Ini belum lagi ditambah faktor halangan bekerja setelah menikah. Dalam beberapa kasus, wanita juga menjadi lebih sulit bekerja setelah menikah karena kondisi atau bahkan larangan dari suami.

    Hal tersebut tentu kurang ideal untuk seseorang yang ingin membangun karirnya, bahkan setelah menikah.

    “Misalnya, mohon maaf, misalnya ibu-ibu setelah survive, jangan-jangan setelah punya suami disuruh berhenti dan sebagainya. Tapi kembali itu fenomena dan dugaan. Karena itu belum tentu benar, karena itu kita perlu pastikan dengan data,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • WHO: Kematian Akibat Konsumsi Alkohol 2,6 Juta Setiap Tahun, Mayoritas Renggut Nyawa Laki-laki

    WHO: Kematian Akibat Konsumsi Alkohol 2,6 Juta Setiap Tahun, Mayoritas Renggut Nyawa Laki-laki

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyoroti tentang peningkatan angka kematian akibat konsumsi alkohol.

    Disebutkan dalam laporan terbaru bahwa ada lebih dari 3 juta kematian tahunan akibat penggunaan alkohol dan narkoba, dimana sebagian besar terjadi pada laki-laki 

    Sebanyak 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, yaitu 4,7 persen dari seluruh kematian, dan 0,6 juta kematian disebabkan oleh penggunaan obat-obatan psikoaktif. 

    Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 400 juta orang hidup dengan gangguan alkohol dan penggunaan narkoba secara global. 

    Dari jumlah tersebut, 209 juta orang hidup dengan ketergantungan alkohol. 

    “Penggunaan narkoba sangat merugikan kesehatan individu, meningkatkan risiko penyakit kronis, kondisi kesehatan mental, dan secara tragis mengakibatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya. Hal ini memberikan beban berat pada keluarga dan masyarakat, meningkatkan paparan terhadap kecelakaan, cedera, dan kekerasan,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (26/6/2024). 

    Melihat kondisi tersebut, pihaknya segera melakukan tindakan berani untuk mengurangi dampak negatif konsumsi alkohol terhadap kesehatan dan sosial serta membuat pengobatan untuk gangguan penggunaan narkoba dapat diakses dan terjangkau.

    “Laporan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mempercepat tindakan secara global menuju pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3.5 pada tahun 2030 dengan mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang serta meningkatkan akses terhadap pengobatan berkualitas untuk gangguan penggunaan narkoba,” kata Tedros. 

    Adapun tingkat kematian akibat konsumsi alkohol per liter alkohol yang dikonsumsi tertinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan terendah di negara-negara berpendapatan tinggi.

    Proporsi tertinggi (13 persen) kematian akibat alkohol pada tahun 2019 terjadi pada generasi muda berusia 20–39 tahun. 

    Tren Konsumsi Alkohol Dunia

    Tren konsumsi alkohol Total konsumsi alkohol per kapita pada populasi dunia sedikit menurun dari 5,7 liter pada tahun 2010 menjadi 5,5 liter pada tahun 2019. 

    Tingkat konsumsi per kapita tertinggi pada tahun 2019 tercatat di WHO Wilayah Eropa (9,2 liter) dan Wilayah Amerika (7,5 liter). 

    Tingkat konsumsi alkohol per kapita di kalangan peminum rata-rata berjumlah 27 gram alkohol murni per hari, atau setara dengan dua gelas anggur, dua botol bir (33cl) atau dua porsi minuman beralkohol (4cl).

    Tingkat dan frekuensi minum ini dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan serta kematian dan kecacatan terkait. 

    Pada tahun 2019, 38 persen peminum saat ini pernah melakukan minuman keras secara episodik, yang didefinisikan sebagai mengonsumsi setidaknya 60 gram alkohol murni pada satu atau lebih kesempatan pada bulan sebelumnya – kira-kira setara dengan 4 atau 5 gelas anggur, botol bir, atau satu porsi.

    Minum alkohol dalam jumlah banyak secara terus-menerus sangat umum terjadi di kalangan pria. 

    Secara global, 23,5 persen dari seluruh remaja berusia 15-19 tahun adalah peminum alkohol. 

    Tingkat konsumsi alkohol tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun di kawasan Eropa (45,9 persen) diikuti oleh Amerika (43,9 persen). 

    Risiko kesehatan dari penggunaan alkohol

    Konsumsi alkohol jadi penyebab dalam lebih dari 200 penyakit, cedera, dan kondisi kesehatan lainnya.

    Namun, beban global penyakit dan cedera yang disebabkan oleh konsumsi alkohol hanya dapat dihitung pada 31 kondisi kesehatan berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia mengenai peran penggunaan alkohol dalam perkembangan, kejadian, dan dampaknya.

    Minum alkohol dikaitkan dengan risiko pengembangan penyakit tidak menular seperti penyakit hati, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker, serta kesehatan mental dan kondisi perilaku seperti depresi, kecemasan, dan gangguan penggunaan alkohol. 

    Diperkirakan 474.000 kematian akibat penyakit kardiovaskular disebabkan oleh konsumsi alkohol pada tahun 2019.

    Alkohol merupakan karsinogen dimana dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, kepala dan leher, esofagus, dan kolorektal.

    Pada tahun 2019, 4,4 persen kanker yang didiagnosis secara global dan 401.000 kematian akibat kanker disebabkan oleh konsumsi alkohol. 

    Konsumsi alkohol juga menimbulkan kerugian besar bagi orang lain, tidak hanya bagi orang yang mengonsumsi alkohol. 

    Sebagian besar beban penyakit yang disebabkan oleh alkohol timbul dari cedera seperti kecelakaan lalu lintas. 

    Pada tahun 2019, dari total 298.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas terkait alkohol, 156.000 kematian disebabkan oleh minuman keras orang lain.

    Terdapat hubungan sebab akibat antara penggunaan alkohol dan kejadian atau akibat penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV. 

    Konsumsi alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko memiliki anak dengan kelainan spektrum alkohol janin (FASD), di mana juga berhubungan dengan cacat perkembangan dan cacat lahir. 

    Konsumsi alkohol selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kelahiran prematur termasuk keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur. 

    Dalam jangka panjang, tingkat konsumsi alkohol yang merugikan dan berbahaya dapat menyebabkan masalah sosial termasuk masalah keluarga, masalah di tempat kerja, masalah keuangan, dan pengangguran.

  • Cara Repost Status WhatsApp Gampang Banget, Tapi Ada Syaratnya

    Cara Repost Status WhatsApp Gampang Banget, Tapi Ada Syaratnya

    Jakarta

    Ternyata sekarang kalian bisa repost status WhatsApp lho. Caranya gampang banget nih, tapi ada syaratnya. Yuk simak penjelasannya berikut.

    Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya pada September 2024, WhatsApp kabarnya akan meluncurkan fitur baru yang menyasar pada bagian Status. Jadi pengguna bisa menyebutkan atau mention orang lain dalam Status yang dibuatnya.

    Nantinya orang yang telah di-mention, bisa memposting ulang. Konsep ini serupa dengan Instagram stories, tapi ada sedikit perbedaan yang mengacu pada bagian privasinya.

    Kalau di Instagram, pengguna dapat mengetahui siapa pembuat asli dari stories yang di-repost. Namun hal itu tidak berlaku di WhatsApp, karena informasi tersebut akan disembunyikan. Jadi yang bisa melihat cuma mereka yang di-mention.

    Lantas bagaimana cara repost status WhatsApp? Berikut pemaparan singkatnya, sebagaimana detikINET mencobanya sendiri.

    Cara Mention Orang di Status WhatsApp

    Sudah disampaikan tadi kalau cara repost status WhatsApp itu sangat mudah. Namun ada syarat yang harus dipenuhi. Selain sudah melakukan update WhatsApp terbaru, orang yang ingin me-repost harus di-mention di dalam status tersebut.

    Adapun cara menyebutkan orang lain di dalam status adalah sebagai berikut.

    Buka aplikasi WhatsApp.Lalu buka halaman Pembaruan.Klik ikon Status yang berada di pojok kiri atas.Pilih foto atau video yang ingin kalian jadikan status.Tambahkan keterangan kalau memang diperlukan. Kalau tidak ingin melakukannya, bisa langsung klik ikon @ yang letaknya di samping kolom keterangan.Silahkan pilih siapa yang ingin kalian mention di status tersebut.Perlu diingat, kalian hanya bisa menyebutkan orang lain di status maksimal lima kontak.Jika sudah, klik tombol centang di pojok kanan bawah.Kemudian sesuaikan kembali, siapa saja yang bisa melihat status kalian nantinya dengan klik fitur ‘Who can see my status updates’.Terakhir cukup tekan tombol upload.Cara Repost Status WhatsApp

    Nah apabila syarat di atas sudah terpenuhi, sekarang kalian bisa repost status WhatsApp orang lain. Begini cara melakukannya.

    Setelah di-mention, kalian akan menerima notifikasi yang dikirim oleh WhatsApp ke dalam ruang obrolan bersama si pembuat status.Di sini kalian cukup klik notifikasi tersebut.Selanjutnya klik tombol repost yang bentuknya seperti ikon retweet di X (tadinya Twitter).Tambahkan keterangan bila diperlukan.Terakhir cukup klik tombol upload.

    Saat kalian berhasil melakukan repost status WhatsApp, orang lain memang dapat melihatnya, tapi tidak dengan informasi pribadi seperti nama, info profil, atau nomor telepon.

    Tambahan informasi, status yang sudah kalian repost tidak akan hilang, meskipun sang pemilik status telah menghapusnya.

    (hps/rns)