NGO: WHO

  • Aktor James Van Der Beek Ungkap Idap Kanker Kolorektal di Usia 47 Tahun

    Aktor James Van Der Beek Ungkap Idap Kanker Kolorektal di Usia 47 Tahun

    Jakarta

    Bintang Dawson’s Creek James Van Der Beek mengungkap dirinya didiagnosis kanker kolorektal. Meski demikian, aktor berusia 47 tahun itu mengatakan masih optimis dan ‘merasa baik-baik saja’.

    “Saya menderita kanker kolorektal. Saya secara pribadi menangani diagnosis ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, dengan dukungan keluarga saya yang luar biasa,” katanya kepada PEOPLE.

    Van Der Beek menambahkan dia saat ini memprioritaskan waktu bersama istrinya, Kimberly Van Der Beek, dan anak-anak mereka Olivia, Joshua, Annabel, Emilia, Gwendolyn, dan Jeremiah.

    Hingga saat ini Van Der Beek belum mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang perawatannya.

    Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang usus besar (usus besar) atau rektum. Ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia.

    Risiko kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus menyerang orang berusia di atas 50 tahun.

    Gejala umumnya meliputi diare, sembelit, tinja berdarah, sakit perut, penurunan berat badan tanpa sebab, kelelahan, dan kadar zat besi rendah.

    Kanker kolorektal biasanya dimulai sebagai pertumbuhan kecil, yang disebut polip, di usus besar atau rektum. Kanker usus besar dan kanker dubur cenderung dikelompokkan bersama karena gejalanya serupa.

    (kna/kna)

  • 5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur, Awas Mati Muda!

    5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memperpendek Umur, Awas Mati Muda!

    Jakarta

    Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Meski begitu, setiap orang ingin bisa berumur panjang dan hidup sehat hingga hari tua.

    Sebenarnya, tidak sulit untuk menggapai hal tersebut. Salah satunya dengan menjauhi kebiasaan-kebiasaan yang bisa memperpendek umur.

    Beberapa kebiasaan tanpa disadari bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Jika dilakukan terus-menerus, risiko penyakit pun akan meningkat. Bahkan, hal ini bisa berujung pada mati muda.

    Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa memperpendek umur tersebut? Dikutip dari Very Well Health, berikut ulasannya.

    1. Mengonsumsi Makanan Olahan Secara Berlebihan

    Makanan olahan, seperti sosis, minuman soda, makanan kalengan, dan kue memanglah lezat. Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan tersebut dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan.

    Pasalnya, makanan olahan cenderung mengandung garam, gula, dan lemak jenuh yang sangat tinggi. Beragam penelitian menunjukkan konsumsi tiga zat tersebut secara berlebihan dikaitkan dengan risiko penyakit yang bisa mengancam nyawa, seperti hipertensi, diabetes, hingga kanker.

    Jadi jika ingin berumur panjang, batasilah konsumsi makanan olahan.

    2. Merokok

    Sudah bukan rahasia lagi kalau rokok memberikan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Selain mengganggu sistem pernapasan, merokok juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan kanker. Merokok tidak hanya membahayakan pelakunya saja, tapi juga orang-orang di sekitar yang tanpa sengaja menghirup asap rokok.

    Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Berhenti merokok tidak hanya meningkatkan kesehatan kardiovaskular, tapi juga mengurangi risiko kanker dan mencegah tanda penuaan.

    3. Duduk Terlalu Lama

    Bagi sebagian besar orang, duduk seharian di depan komputer sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa ditiadakan. Namun suka atau tidak, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit dan memperpendek umur.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa untuk melakukan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit per hari, lima kali dalam seminggu. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, tapi juga menurunkan risiko kematian dini.

    4. Sering Begadang

    Sesekali begadang karena pekerjaan atau belajar mungkin tidak masalah. Tapi jika terlalu sering begadang, apalagi untuk hal yang tidak perlu, kesehatan jadi taruhannya.

    Studi analisis yang dilakukan pada 2017 menunjukkan lama waktu tidur dapat memengaruhi usia seseorang. Studi tersebut menunjukkan orang-orang yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih besar.

    Kualitas tidur yang buruk juga dikaitkan dengan risiko stres, depresi, dan penyakit jantung yang lebih tinggi.

    5. Sering Stres

    Stres dapat memberikan tekanan pada tubuh dan mempercepat proses penuaan. Jadi jika ingin berumur panjang dan bebas dari penyakit, jangan sering merasa stres!

    Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres, mulai dari melakukan meditasi, berolahraga, menulis diari, berinteraksi dengan teman dan keluarga, hingga melakukan hobi yang disenangi.

    (ath/kna)

  • WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    Jakarta

    Dalam penghitungan tertinggi yang pernah tercatat untuk kasus tuberkulosis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan penyakit paru-paru ini tahun lalu.

    Dari jumlah itu, 1,25 juta orang meninggal karena TBC, yang berarti bahwa penyakit tersebut sekali lagi menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah COVID-19 menggusurnya selama pandemi.

    “Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah kemarahan, ketika kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “WHO mendesak semua negara untuk membuat komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, dan untuk mengakhiri TBC,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia sangat terpengaruh oleh pemyakit ini. India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan menyumbang lebih dari setengah kasus TBC di dunia.

    Menurut laporan, 55 persen orang dengan TBC adalah laki-laki, sementara 33 persen adalah perempuan dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

    Banyak kasus TBC baru dilatarbelakangi oleh lima faktor risiko utama: kekurangan gizi, infeksi HIV, gangguan penggunaan alkohol, merokok (terutama di kalangan pria) dan diabetes.

    Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri di udara yang sebagian besar menyerang paru-paru. Kira-kira seperempat dari populasi global diperkirakan memiliki TBC tetapi hanya sekitar 5% hingga 10% dari mereka yang mengeluhkan gejala.

    Orang dengan infeksi TBC sering tidak merasa sakit dan tidak menular. Hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi TB yang akan mengalami gejala, dengan bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi.

    “Gejala TBC mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah untuk menyebarkan penyakit kepada orang lain tanpa menyadarinya,” catat WHO.

    (kna/kna)

  • Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita, Cek Ciri-cirinya

    Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita, Cek Ciri-cirinya

    Jakarta

    Infertilitas atau mandul merupakan istilah untuk menyebut kondisi seseorang yang tidak dapat hamil meski telah rutin melakukan hubungan seksual tanpa pengaman selama setidaknya satu tahun. Tidak hanya wanita, kondisi ini juga dapat dialami oleh pria.

    Kemandulan umum terjadi di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar satu dari enam orang usia produktif di dunia mengalami kemandulan. Lantas, apa penyebab kemandulan?

    Penyebab Mandul

    Kemandulan pada pria dan wanita bisa disebabkan oleh banyak faktor. Terkadang juga penyebab mandul tidak dapat diketahui.

    Mengutip laman WHO dan Mayo Clinic, berikut sejumlah kemungkinan penyebab kemandulan pada laki-laki dan perempuan:

    Penyebab Mandul pada Pria

    Penyumbatan saluran reproduksi

    Kondisi ini menyebabkan disfungsi saat mengeluarkan air mani. Penyumbatan bisa terjadi pada saluran yang membawa air mani, seperti saluran ejakulasi dan vesikula seminalis. Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh cedera atau infeksi pada saluran genital.

    Kondisi ini menyebabkan kelainan pada hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, hipotalamus, dan testis. Contoh gangguan yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon, termasuk kanker pituitari atau testis.

    Kegagalan testis memproduksi sperma

    Misalnya karena varikokel atau perawatan medis yang mengganggu sel-sel penghasil sperma, seperti kemoterapi.

    Fungsi dan kualitas sperma yang tidak normal

    Kondisi atau situasi yang mengakibatkan bentuk atau morfologi dan gerakan atau motilitas sperma menjadi tidak normal mampu berdampak negatif pada kesuburan. Misalnya, penggunaan steroid anabolik bisa menyebabkan parameter air mani tak normal seperti jumlah dan bentuk sperma.

    Masalah dengan sperma yang mencapai saluran reproduksi wanita

    Masalah ini dapat disebabkan oleh kondisi seksual seperti ejakulasi dini, penyakit genetik tertentu seperti fibrosis kistik, masalah fisik seperti penyumbatan pada testis, atau kerusakan atau cedera pada organ reproduksi.

    Kerusakan akibat kanker dan pengobatannya

    Pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mempengaruhi produksi sperma.

    Penyebab Mandul pada Wanita

    Kelainan pada tuba falopi

    Tuba falopi tuba falopi merupakan tempat sel telur dan sperma bersatu. Kelainan pada tuba seperti penyumbatan dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati atau komplikasi dari aborsi yang tidak aman, sepsis pasca persalinan, atau operasi perut dan panggul.

    Kelainan ini dapat bersifat inflamasi seperti endometriosis. Endometriosis menyebabkan jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja ovarium, rahim, dan tuba falopi.

    Kelainan juga bisa bersifat jinak seperti fibroid, sejenis tumor di dinding rahim tetapi bukan kanker. Fibroid dapat menyumbat tuba falopi. Kondisi ini juga mampu mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada rahim.

    Masalah dengan bentuk rahim yang disebut polip rahim dan masalah dengan bagian bawahnya yaitu serviks dapat pula menyebabkan kemandulan.

    Kondisi ini mempengaruhi pelepasan sel telur dari rahim. Gangguan ini meliputi masalah hormonal seperti sindrom ovarium polikistik.

    Tingginya kadar hormon prolaktin yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI dapat mempengaruhi ovulasi. Hipertiroidisme yang merupakan kondisi hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit juga bisa berdampak pada siklus menstruasi atau menyebabkan infertilitas.

    Penyebab mendasar lain yang dapat mengakibatkan gangguan ovulasi, meliputi terlalu banyak olahraga, gangguan makan, atau tumor.

    Sistem endokrin meliputi hipotalamus dan kelenjar pituitari. Gangguan pada sistem tersebut bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Contoh gangguan yang umum mempengaruhi sistem ini, meliputi kanker pituitari dan hipopituitarisme.

    Insufisiensi ovarium primer

    Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebagaimana mestinya dan periode menstruasi berakhir sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya tidak diketahui. Namun faktor yang berkaitan dengan kondisi tersebut, meliputi penyakit sistem imun, kondisi genetik seperti sindrom Turner, dan pengobatan radiasi atau kemoterapi.

    Ini adalah jaringan parut yang mengikat organ. Perlengketan dapat terbentuk setelah infeksi panggul, radang usus buntu, endometriosis, atau operasi perut atau panggul.

    Kanker tertentu, terutama yang menyerang organ reproduksi, sering kali menurunkan kesuburan wanita. Radiasi dan kemoterapi juga dapat mempengaruhi kesuburan.

    Faktor Risiko Mandul

    Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, infertilitas pria dan wanita juga berisiko dipengaruhi oleh faktor berikut:

    Seiring bertambahnya usia, kesuburan perempuan menurun perlahan, terutama di pertengahan usia 30-an. Kesuburan menurun cepat setelah usia 37 tahun. Kemandulan pada wanita lebih tua bisa disebabkan jumlah dan kualitas sel telur yang lebih rendah, atau masalah kesehatan yang mempengaruhi kesuburan.

    Kesuburan laki-laki berusia di atas 40 tahun juga bisa menurun. Risiko cacat lahir dan masalah genetik juga bisa terjadi pada anak yang lahir dari pria di atas 40 tahun.

    Sepasang suami istri atau salah satunya yang merokok bisa menurunkan peluang kehamilan. Kebiasaan ini dapat membuat perawatan kesuburan menjadi kurang efektif.

    Perempuan yang merokok dapat meningkatkan risiko keguguran. Bahkan jika suaminya merokok dan istrinya tidak, risiko keguguran juga bisa meningkat.

    Pada pria, merokok bisa menaikkan risiko disfungsi ereksi dan jumlah sperma rendah.

    Ganja dapat mempengaruhi kesuburan. Penggunaannya selama kehamilan dikaitkan dengan efek negatif pada bayi dalam janin. Ganja juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati.

    Alkohol dapat menyebabkan infertilitas. Bagi wanita, tidak ada batas aman konsumsi alkohol saat mencoba untuk hamil atau selama kehamilan. Pada pria, konsumsi alkohol berlebihan dapat menurunkan jumlah sperma dan mempengaruhi pergerakan sperma.

    Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko infertilitas. Obesitas bisa mengakibatkan kualitas air mani yang lebih rendah.

    Masalah kesuburan berisiko terjadi pada orang yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Mereka yang menjalankan diet sangat rendah kalori atau diet ketat juga berisiko.

    Jarang berolahraga dan kurang aktif bergerak mampu menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko infertilitas. Masalah ovulasi juga kerap dikaitkan dengan terlalu sering olahraga, tapi ini jarang terjadi.

    Ciri-ciri Mandul

    Gejala kemandulan pada pria dan wanita tidak begitu jelas. Ciri-ciri mandul yang patut diwaspadai, yaitu:

    Ciri-ciri Mandul pada Pria

    Masalah hormonal seperti perubahan pada pertumbuhan rambut atau fungsi seksual.Mengalami gangguan penis atau masalah ejakulasi.

    Ciri-ciri Mandul pada Wanita

    Tidak bisa hamil.Menstruasi tidak teratur atau tidak haid sama sekali.Sering nyeri panggul atau perut.

    Nah, itu tadi kemungkinan penyebab kemandulan dan ciri-cirinya yang perlu diwaspadai. Apabila mengalami sejumlah kondisi dan gejala di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    (azn/row)

  • Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

    Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan bom ke pusat vaksinasi polio di wilayah utara Kota Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada enam orang terluka akibat serangan tersebut, empat di antaranya anak-anak.

    “Enam orang termasuk empat anak-anak terluka,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/11) waktu setempat. Ghebreyesus mengatakan serangan itu terjadi saat para orang tua membawa anak-anaknya untuk menerima vaksinasi polio.

    “Pusat layanan kesehatan utama Sheikh Radwan dilanda serangan hari ini ketika orang tua membawa anak-anak mereka ke program vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa,” kata Ghebreyesus.

    WHO diketahui meluncurkan putaran kedua vaksinasi polio pada anak-anak di Gaza utara pada hari Sabtu (2/11). Vaksinasi gelombang pertama telah digelar pada 1 September lalu.

    “Tim WHO berada di lokasi tepat sebelum serangan hari Sabtu,” kata Ghebreyesus.

    WHO mengatakan sekitar 119.000 anak di wilayah utara sedang menunggu vaksinasi dosis kedua. Sementara 452.000 anak telah menerima vaksinasi di Gaza tengah dan selatan.

    (ygs/ygs)

  • Kata Eks Direktur WHO soal Peningkatan Kasus Cacar Air-Gondongan Pada Anak di RI

    Kata Eks Direktur WHO soal Peningkatan Kasus Cacar Air-Gondongan Pada Anak di RI

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) akan segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps). Tindakan ini menyusul wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu.

    Seperti diketahui, wabah cacar air menyerang 53 pelajar di SMP tersebut. Pihak sekolah sampai menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan hingga menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh kelas.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh kepala dinas kesehatan (dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.

    Terkait hal itu, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan pemerintah untuk melakukan penyelidikan epidemiologis (PE) mendalam untuk tahu secara pasti penyebab meningkatnya kasus gondongan dan cacar air pada anak yang terjadi secara bersamaan.

    Prof Tjandra menilai adanya PE dapat membantu pemerintah mengetahui secara pasti fenomena apa yang sedang terjadi di lapangan. Hal ini mengingat kedua penyakit berasal dari penyebab yang berbeda dan bagian tubuh yang diserang pun turut berbeda.

    “Yang amat perlu diwaspadai adalah kalau memang benar ada peningkatan dua penyakit sekaligus di berbagai daerah di Indonesia,” kata Prof Tjandra kepada detikcom, di Jakarta, Sabtu (2/11/2024).

    Prof Tjandra mengatakan ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kedua penyakit tersebut sama-sama menyerang usia anak-anak dan memiliki gejala demam yang amat mudah menular. Meski demikian, keduanya relatif ringan dan dapat sembuh dengan baik dalam hitungan hari atau minggu.

    “Amat jarang sekali penyakit berkembang menjadi berat dan mengancam kesehatan. Ke empat, tersedia vaksin untuk kedua penyakit ini, yang tentunya tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di negara kita, walau memang bukan atau belum masuk program nasional Program Pengembangan Imunisasi,” lanjutnya.

    Langkah lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah menganalisis kebenaran atas adanya kenaikan kasus di berbagai daerah. Sebab, bisa terdapat kemungkinan di Indonesia sedang terjadi perubahan pola penyakit atau karena meningkatnya sensitivitas surveilans.

    Selanjutnya apabila sudah dipastikan adanya burden of diseases problem, maka perlu segera diinformasikan ke publik, baik untuk menenangkan dan memelihara kewaspadaan masyarakat dan anak-anak yang sakit harus mendapat penanganan kesehatan yang optimal.

    “Pemerintah perlu memastikan situasi yang terjadi dan segera melakukan penanggulangannya,” ujar dia.

    Prof Tjandra juga menyampaikan bahwa orang tua harus waspada apabila anak-anaknya mengidap gejala dua penyakit tersebut, dan memastikan anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

    Sementara pada pihak sekolah, ia meminta agar kewaspadaan terus ditingkatkan. Apabila ditemukan beberapa kasus serupa di kelas, pengelola sekolah perlu segera mengkoordinasikannya dengan puskesmas atau petugas kesehatan yang ada.

    “Semoga masalah dua penyakit yang ada sekarang ini segera dapat diatasi dengan baik, apalagi ini terjadi pada 100 hari pertama pemerintah baru kita sekarang ini,” ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

    (suc/suc)

  • Udara Jakarta Sabtu pagi tidak sehat tempati peringkat lima dunia

    Udara Jakarta Sabtu pagi tidak sehat tempati peringkat lima dunia

    masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Sabtu (2/11) pagi berada dalam kategori tidak sehat dan menempati peringkat kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi situs pemantau kualitas udara IQAir.

    Masih dari data tersebut yang dipantau pada pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 166, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 sebesar 77 mikrogram per meter kubik.

    Konsentrasi tersebut setara 15.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Pada peringkat pertama, kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara di angka 299, kemudian Kolkata, India pada peringkat kedua dengan indeks di angka 290, serta Delhi, India berada pada peringkat ketiga dengan indeks 282.

    Ketiga kota tersebut tercatat memiliki indeks kualitas udara yang jauh lebih tinggi dengan kategori kualitas udara sangat tidak sehat, jika dibandingkan dengan Jakarta, Indonesia.

    Namun demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cilandak, Kebon Jeruk, Palmerah, Pondok Indah, Cipete dan Kebayoran Lama.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan farmasi BUMN, Biofarma mendapatkan kontrak untuk ekspor vaksin senilai Rp 1,4 Triliun pada 2025. Wakil Direktur Utama (Wadirut) Biofarma Soleh Ayubi menuturkan nilai kontrak tersebut sudah mencapai setengah dari target yang diinginkan Biofarma, yakni Rp 3 triliun pada 2025.

    “Kita kembali dipercaya untuk menyuplai vaksin dan jenisnya macam-macam tadi, di antaranya polio, difteri, tetanus, dan pertusis senilai Rp 1,4 triliun pada 2025 saja,” ungkapnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

    Soleh mengatakan, kontrak ini didapatkan setelah rapat besar dengan 43 perusahaan farmasi global yang juga dihadiri WHO, Unicef, dan buyer berbagai negara. Menurutnya, hal ini masih sangat krusial bagi Biofarma untuk menyuplai vaksin 700 juta anak di dunia.

    Dia menambahkan, pihaknya terus berusaha memperbaiki produk. Selain itu, pihaknya juga memastikan supply chain terjamin.

    “Kalau ada gangguan misalkan di Pasteur, Bandung, di pabrik kita, itu dampaknya ke 153 negara. Keterlambatan di titik itu korbannya di 153 negara. Bukan sesuatu yang gampang, sesuatu yang memang superkrusial,” ungkapnya.

    Soleh menyatakan saat ini produksi vaksin Biofarma di pabrik Pasteur, Bandung bisa mencapai 3,1 miliar dosis. Biofarma akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin.

    “Kita akan tingkatkan beberapa kali lipat dan ini tidak mungkin dilakukan di pabrik kita yang di Bandung. Teman-teman tahu ya, itu dibangun 130 tahun yang lalu di tengah hutan waktu itu. Sekarang itu sudah di tengah kota penuh banget,” ungkapnya.

    Soleh menjelaskan keamanan pabrik Biofarma di Pasteur kurang mumpuni. Oleh karena itu, pihaknya sedang mencari tempat baru agar dapat digunakan 50-100 tahun ke depan.

    “Nah, dengan seperti itu, kita punya fleksibilitas untuk menaikkan kapasitasnya bahkan sampai lima kali lipat sehingga revenue-nya juga harapannya dari ekspor itu. Kita punya aspirasi internal untuk ekspor 10 tahun ke depan itu bisa menaikkan kapasitasnya sampai 10 kali lipat juga,” ujarnya.

  • 8 Langkah untuk Hindari Penularan TBC

    8 Langkah untuk Hindari Penularan TBC

    Jakarta, Beritasatu.com – Tuberkulosis (TBC) kembali menjadi penyakit infeksi paling mematikan di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat TBC pada 2023 mencapai 1,25 juta jiwa, termasuk 161.000 di antaranya adalah pengidap human immunodeficiency virus (HIV).

    Pada 2023, jumlah pengidap TBC di seluruh dunia diperkirakan mencapai 10,8 juta jiwa, terdiri dari 6 juta pria, 3,6 juta wanita, dan 1,3 juta anak-anak. Penyebaran TBC diperkirakan akan terus meningkat jika langkah-langkah pencegahan penularan tidak diambil. Berikut ini delapan langkah untuk hindari penularan TBC yang dikutip dari Healthline, Jumat (1/11/2024).

    1. Menjaga jarak
    Penularan TBC terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman, bukan melalui air liur. Oleh karena itu, menjaga jarak antara pengidap TBC dan orang lain sangat penting. Pengidap TBC disarankan untuk mengatur jarak saat berbicara, berteriak, atau menyanyi. Namun, menjaga jarak bukan berarti mendiskriminasi atau mengucilkan pengidap TBC. Mereka tetap membutuhkan perhatian dan dukungan.

    2. Melakukan tes
    TBC seringkali sulit dideteksi, sehingga melakukan tes sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang, terutama jika merasakan gejala atau pernah kontak dengan pengidap TBC. Tes TBC biasanya dilakukan dengan analisis dahak, darah, atau tes kulit untuk mencegah penularan lebih lanjut.

    3. Vaksin
    Vaksinasi adalah langkah pencegahan TBC yang efektif. Vaksin bacillus calmette guerin (BCG) diberikan kepada bayi di bawah satu bulan, atau anak usia 1-18 tahun. Meskipun vaksin dapat melindungi dari paparan kuman TBC, seseorang yang telah divaksin tetap bisa terinfeksi TBC.

    4, Minum obat
    Obat diberikan untuk mencegah dan mengobati TBC. Pemberian obat pencegahan dilakukan kepada orang yang kontak dengan pengidap TBC, petugas kesehatan, dan orang dengan sistem imun lemah, seperti pengidap HIV. Ada tiga panduan untuk terapi pencegahan tuberkulosis (TPT), yakni minum isoniazid setiap hari selama enam bulan, kombinasi isoniazid dan pirazinamid setiap minggu selama tiga bulan, atau kombinasi isoniazid dan rifampisin setiap hari selama tiga bulan.

    5. Mematuhi protokol kesehatan
    Mematuhi protokol kesehatan penting bagi pengidap TBC untuk mencegah penyebaran kuman. Penggunaan masker saat berada di ruang publik atau berinteraksi dengan orang lain sangat dianjurkan.

    6. Menjaga kebersihan
    Menjaga kebersihan diri juga penting dalam mencegah penularan TBC. Saat bersin, tutup hidung dan mulut dengan tisu, masker, atau tangan, dan pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun setelahnya.

    7. Meningkatkan kualitas udara
    Meningkatkan kualitas udara di lingkungan dapat dilakukan dengan memastikan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.

    8. Menjaga imunitas tubuh
    Menjaga imunitas tubuh sangat penting untuk mencegah infeksi kuman TBC. Hal ini dapat dicapai dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

  • Bio Farma Kantongi Kontrak Ekspor Vaksin Senilai Rp1,4 Triliun pada 2025

    Bio Farma Kantongi Kontrak Ekspor Vaksin Senilai Rp1,4 Triliun pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah mengantongi kontrak pengadaan vaksin senilai Rp1,4 triliun dengan beberapa negara untuk 2025.

    Adapun, kesepakatan tersebut diteken saat pertemuan rutin bersama 43 perusahaan farmasi global, World Health Organization (WHO), dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) di Sao Paolo, Brazil pada bulan lalu.

    Wakil Direktur Utama Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, Bio Farma kembali dipercaya untuk memasok berbagai jenis vaksin ke sejumlah negara pada 2025. Vaksin yang akan dipasok oleh holding BUMN farmasi tersebut, di antaranya vaksin polio dan difteri, pertusis, tetanus (DPT) untuk anak-anak.

    “Di Sao Paulo, Brasil kami dipercaya kembali untuk memasok vaksin jenisnya macam-macam, di antaranya polio dan DPT, itu total Rp1,4 triliun untuk 2025,” kata Soleh di kantor BUMN, Jumat (1/11/2024).

    Soleh menyampaikan, nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun tersebut baru setengah dari target yang dicanangkan oleh Bio Farma pada 2025. Sebab, pada tahun depan Bio Farma menargetkan total ekspor vaksin dengan nilai mencapai Rp3 triliun.

    Soleh menuturkan, terdapat 153 negara yang bakal menggunakan vaksin milik Bio Farma. Vaksin tersebut, kata Soleh, nantinya sebagian besar adalah vaksin yang diberikan kepada anak-anak.

    Namun, Soleh tak memerinci negara mana saja yang bakal mengimpor vaksin dari perusahaan yang berbasis di Kota Kembang ini.

    “[Sebanyak] 700 juta anak di seluruh seluruh dunia, dari 153 negara itu menggunakan vaksinnya Bio Farma. Jadi sangat-sangat krusial ya, selain yang ada di Indonesia sendiri,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pemerintah terus mengupayakan agar Bio Farma bisa menjadi salah satu pusat produksi vaksin dunia. 

    Oleh karena itu, pemerintah mendorong perusahaan farmasi ini untuk meningkatkan kapasitas produksinya yang saat ini diketahui mencapai 3,1 miliar dosis vaksin setiap tahunnya.

    “Bahkan, kita dorong produksinya untuk 10 tahun ke depan. Kalau bisa, bisa naik lima kali lipat. Ini berbagai jenis vaksin ya, ada vaksin kanker serviks ada macam-macam,” ucap Erick.