NGO: WHO

  • Geger Penyakit Misterius Mirip Flu di Kongo, Bakal Jadi Next Pandemi?

    Geger Penyakit Misterius Mirip Flu di Kongo, Bakal Jadi Next Pandemi?

    Jakarta

    Otoritas kesehatan di Republik Demokratik Kongo (DRC) tengah menyelidiki wabah penyakit yang telah menewaskan puluhan orang. Sejauh ini pihak berwenang telah mengonfirmasi hampir 80 kematian dari 376 kasus yang dilaporkan, dengan infeksi pertama tercatat pada akhir Oktober.

    “Kami tidak tahu apakah kami sedang berhadapan dengan penyakit virus atau penyakit bakteri,” kata Dieudonne Mwamba, direktur jenderal Institut Kesehatan Masyarakat Nasional, dalam jumpa pers daring yang diselenggarakan lembaga pengawas kesehatan Uni Afrika , Africa CDC, dikutip dari DW.

    Penyakit yang tidak diketahui ini saat ini terkonsentrasi di distrik Panzi di provinsi Kwango, yang terletak sekitar 435 mil (700 kilometer) dari ibu kota, Kinshasa. Distrik Panzi terpencil, dengan jalan yang sulit diakses dan infrastruktur kesehatan yang hampir tidak ada.

    Pihak berwenang telah mengirimkan tim penelitian medis, termasuk ahli epidemiologi, ke lokasi tersebut untuk menilai situasi dan membawa sampel ke Kikwit untuk dianalisis.

    Menurut Menteri Kesehatan Samuel-Roger Kamba, orang-orang menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh.

    “Ini adalah sindrom yang menyerupai sindrom flu dengan gangguan pernapasan pada beberapa anak dan pada beberapa orang yang telah meninggal,” kata menteri tersebut.

    Ia mengatakan 40 persen kasus terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun , yang sebagian besarnya “sudah rapuh karena kekurangan gizi.”

    Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya?

    Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan terkait risiko terjadinya pandemi tentu harus dipastikan terlebih dahulu dan menunggu hasil dari temuan maupun investigasi dari Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Dirinya juga mengatakan apabila bicara potensinya untuk saat ini, menurutnya risiko terjadinya pandemi masih tergolong kecil. Pasalnya, penyakit yang menyebar cepat dan menyebabkan kematian tinggi seperti yang terjadi di Kongo membuat pasien-pasiennya belum sempat menularkan penyakit yang dialami tersebut.

    “Jadi artinya penyakit ini memiliki potensi untuk wabah masih dengan risiko kecil itu dalam artian kan orang yang sakitnya nggak sempat kemana-mana ya dalam potensi menularkan,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Senin (9/12/2024).

    “Akan sangat berbeda ketika kalau kita temukan bahwa penyakit ini ternyata bisa ditularkan oleh orang yang tidak bergejala. Nah ini yang tentu akan meningkatkan risiko pandemi. Jadi kalau bicara sekali lagi risiko ini menjadi pandemi, ini masih harus kita amati dengan seksama ya,” katanya lagi.

    Di sisi lain dirinya juga menyebut penting untuk pemerintah Indonesia melakukan pengetatan pintu masuk untuk mengantisipasi wabah dan mencegah hal tersebut. Meski pengetatannya tak seketat saat pandemi, namun kata Dicky standar yang berlaku harus jauh lebih baik.

    “Misalnya screening masalah suhu, gejala, ini menjadi hal yang sangat harus selalu dilakukan di semua pintu masuk, darat, laut, udara,” sambungnya lagi.

    (suc/kna)

  • Hebat! Aplikasi Oculab Buatan Siswa Apple Developer Academy Deteksi TB 10 Kali Lebih Cepat – Page 3

    Hebat! Aplikasi Oculab Buatan Siswa Apple Developer Academy Deteksi TB 10 Kali Lebih Cepat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple Developer Academy sejak pertama kali berdiri di Jakarta pada 2018 telah ‘melahirkan’ lebih dari 200 developer iOS berbakat.

    Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, siswa Apple Developer Academy yang sudah melewat program selama 9 bulan di akademi pun akhirnya memamerkan aplikasi tugas akhir mereka sebagai tanda kelulusan.

    Di Jakarta, banyak pelajar di akademi yang berlokasi di Green Office Park, BSD, Tangerang Selatan fokus dalam proyek kesehatan.

    Selain kesehatan, banyak siswa mengerjakan proyek akhir mereka dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas yang memiliki masalah kesehatan atau mengatasi tantangan dihadapi pekerja medis.

    Aplikasi Oculab, Apa Itu?

    Salah satu proyek siswa yang menjadi sorotan tahun ini adalah Oculab, aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) bertujuan untuk membantu tenaga medis dalam mendeteksi bakteri Tuberkulosis (TB) pada sampel dahak.

    Berdasarkan laporan World Health Organization’s (WHO), Indonesia memiliki jumlah kasus TB tertinggi kedua di dunia (Global TB Report, 2023).

    “Salah satu tantangan utama dalam pengobatan TB adalah proses pemeriksaan dahak memakan waktu hingga 45 menit sampai 2 jam,” kata Luthfi Misbachul Munir, Technical Lead, Full Stack Developer kepada tim Liputan6.com.

    Dia menambahkan, “dengan aplikasi Oculab ini, teknisi medis di puskesmas atau rumah sakit dapat mempersingkat proses tersebut menjadi hanya 5-10 menit.”

    Berbeda dari metode konvensional mengharuskkan teknisi laboratorium memeriksa 100 lapangan pandang mikroskop secara manual, Oculab memanfaatkan video dari mikroskop dan teknologi AI untuk mempercepat proses identifikasi.

     

  • Terjemahan Lirik Lagu Toxic Till The End – Rose, Trending: You Were Plotting How to Stay in My Head

    Terjemahan Lirik Lagu Toxic Till The End – Rose, Trending: You Were Plotting How to Stay in My Head

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah terjemahan lirik lagu Toxic Till The End yang dipopulerkan oleh Rose.

    Anggota BLACKPINK ini kembali merilis lagu baru pada 6 Desember 2024.

    Sebelumnya, dia telah mengeluarkan dua lagi hits, yaitu berjudul APT yang dikolaborasikan bersama Bruno Mars dan Number One Girl.

    Saat artikel ini tayang, Minggu (8/12/2024), Toxic Till The End trending di YouTube.

    Video musiknya sudah ditonton lebih dari 26 juta kali.

    Selengkapnya, simak terjemahan lirik lagu Toxic Till The End di bawah ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    terjemahan lirik lagu Toxic Till The End – Rose BLACKPINK

    [Verse 1]
    Call us what we are, toxic from the start
    Sebut saja kami apa adanya, beracun sejak awal

    Can’t pretend that I was in the dark
    Tak bisa pura-pura aku tak tahu

    When you met my friends, didn’t even try with them
    Saat kamu bertemu teman-temanku, bahkan tak mencoba berbaur

    I should’ve known right then
    Seharusnya aku sadar saat itu juga

    [Pre-Chorus]
    That you were jealous and possessive
    Bahwa kamu cemburu dan posesif

    So manipulatin’
    Sangat manipulatif

    Honestly, impressive
    Sejujurnya, itu mengesankan

    You had me participatin’
    Kamu membuatku ikut serta

    [Chorus]
    Back then, when I was runnin’ out of your place
    Dulu, saat aku lari meninggalkan rumahmu

    I said, “I never wanna see your face”
    Aku bilang, “Aku tak mau lagi melihat wajahmu”

    I meant I couldn’t wait to see it again
    Tapi maksudku, aku tak sabar untuk melihatnya lagi

    We were toxic till the end
    Kita beracun sampai akhir

    Uh-huh, ’cause even when I said it was over
    Uh-huh, karena meskipun aku bilang semuanya berakhir

    You heard, “Baby, can you pull me in closer?”
    Yang kamu dengar, “Sayang, bisa tarik aku lebih dekat?”

    You were plotting how to stay in my head
    Kamu merencanakan cara untuk tetap ada di pikiranku

    We were toxic till the end
    Kita beracun sampai akhir

    [Interlude]
    Ladies and gentlemen, I present to you: The Ex
    Hadirin sekalian, inilah dia: Sang Mantan

    [Verse 2]
    His favourite game is chess, who would ever guess?
    Permainan favoritnya adalah catur, siapa yang akan menyangka?

    Playing with the pieces in my chest
    Bermain dengan kepingan di hatiku

    Now he’s on the screen and saying, “Don’t leave”
    Sekarang dia di layar, berkata, “Jangan pergi”

    googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-Inside-MediumRectangle’); });

    You stole that line from me
    Kamu mencuri kalimat itu dariku

    [Pre-Chorus]
    ‘Cause you’re just jealous and possessive
    Karena kamu hanya cemburu dan posesif

    So manipulatin’
    Sangat manipulatif

    Honestly, impressive
    Sejujurnya, itu mengesankan

    You had me participatin’
    Kamu membuatku ikut serta

    [Chorus]
    Back then, when I was runnin’ out of your place
    Dulu, saat aku lari meninggalkan rumahmu

    I said, “I never wanna see your face”
    Aku bilang, “Aku tak mau lagi melihat wajahmu”

    I meant I couldn’t wait to see it again
    Tapi maksudku, aku tak sabar untuk melihatnya lagi

    We were toxic till the end
    Kita beracun sampai akhir

    Uh-huh, ’cause even when I said it was over
    Uh-huh, karena meskipun aku bilang semuanya berakhir

    You heard, “Baby, can you pull me in closer?”
    Yang kamu dengar, “Sayang, bisa tarik aku lebih dekat?”

    You were plotting how to stay in my head
    Kamu merencanakan cara untuk tetap ada di pikiranku

    We were toxic till the end, end, end
    Kita beracun sampai akhir, akhir, akhi

    [Bridge]
    I can forgive you for all of the things
    Aku bisa memaafkanmu untuk semua hal

    For not giving me back my Tiffany rings
    Karena tidak mengembalikan cincin Tiffany-ku

    I’ll never forgive you for one thing, my dear
    Tapi ada satu hal yang tak bisa kumaafkan, sayang

    You wasted my prettiest years
    Kamu membuang tahun-tahun tercantikku

    [Chorus]
    Back then, when I was runnin’ out of your place
    Dulu, saat aku lari meninggalkan rumahmu

    I said, “I never wanna see your face”
    Aku bilang, “Aku tak mau lagi melihat wajahmu”

    I meant I couldn’t wait to see it again
    Tapi maksudku, aku tak sabar untuk melihatnya lagi

    We were toxic
    Kita beracun

    Uh-huh, ’cause even when I said it was over
    Uh-huh, karena meskipun aku bilang semuanya berakhir

    You heard, “Baby, can you pull me in closer?”
    Yang kamu dengar, “Sayang, bisa tarik aku lebih dekat?”

    You were plotting how to stay in my head
    Kamu merencanakan cara untuk tetap ada di pikiranku

    googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-zone_middle_2’); });

    We were toxic till the end, end, end
    Kita beracun sampai akhir, akhir, akhir

    We were toxic till the end, end, end
    Kita beracun sampai akhir, akhir, akhir

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di akhir pekan, Minggu (8/12/2024) lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi. Meski begitu, hingga pukul 19.45 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.

    Lindu tersebut menggetarkan jelang sore tadi pukul 15:36:51 WIB di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar), seperti laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Gempa bumi di Indonesia itu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kertasari dan Pengalengan. Lindu tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,7 dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Pusat gempa berada di darat 22 kilometer barat daya Kabupaten Garut,” papar BMKG seperti dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Minggu (8/12/2024).

    Episenter lindu di Indonesia saat akhir pekan itu berada pada koordinat titik 7.23 Lintang Selatan (LS) dan 107.69 Bujur Timur (BT).

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

    BMKG Bandung mengigatkan masyarakat Jabar soal kemungkinan terjadinya gempa bumi yang terjadi di sesar Lembang. BMKG akan melakukan sosialisasi mengenai gempa tersebut.

  • Ahli ingatkan warga lakukan 3M Plus untuk cegah  penyebaran DBD

    Ahli ingatkan warga lakukan 3M Plus untuk cegah penyebaran DBD

    Musim hujan memang biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti

    Jakarta (ANTARA) – Ahli kesehatan sekaligus Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan warga melakukan gerakan 3M Plus untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan.

    “Musim hujan memang biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, nyamuk penular penyakit demam dengue atau yang biasa kita kenal sebagai demam dengue, baik yang dengan manifestasi perdarahan (DBD) atau tidak,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menkes: Penanganan Sudah Bagus, TBC Mudah Diobati

    Menkes: Penanganan Sudah Bagus, TBC Mudah Diobati

    Solo, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut penyakit tuberkulosis atau TBC mudah diobati jika kasusnya sudah ditemukan.

    “TBC itu kalau kita bisa temukan saat dia masih laten di x-ray, maka pengobatan TBC bisa dengan cepat kita berikan. Sekarang pengobatan TBC sudah bagus,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di sela peluncuran skrining mandiri TBC dan kesehatan jiwa oleh Pemprov Jawa Tengah di Solo, Minggu (8/12/2024) dilansir Antara.

    Dengan pengobatan mudah TBC, lanjutnya, maka penderita tidak sampai menularkan ke orang lain. Oleh karena itu Menkes menyambut baik peluncuran skrining mandiri TBC yang diinisiasi Pemprov Jateng.

    “Semua skrining itu penting, karena menjaga masyarakat kita tetap sehat jauh lebih murah dan kualitas hidup lebih baik dibandingkan kita mengobati pada saat mereka terlambat sudah sakit,” kata Menkes.

    Bahkan, menurut dia, skrining mandiri harus ditingkatkan mengingat sering penderita TBC tidak merasakan gejala. “TBC itu kadang-kadang enggak bergejala, tetapi kalau di lingkungan kita kena TBC, kayak Covid-19, lebih baik datang ke puskesmas untuk dicek, karena siapa tahu kita sudah tertular,” katanya.

    Terkait kasus TBC secara nasional, estimasi WHO ada 1 juta penderita TBC. Dari jumlah tersebut, 500.000 kasus sudah ditemukan. “Jadi bayangkan yang 500.000 yang lain enggak ditemukan. Oleh karena itu langkah pertama ditemukan dahulu,” ujar Menkes.

    Meski demikian, dikatakan, pada tahun lalu temuan sudah naik menjadi 840.000 kasus. “Tahun ini saya harapkan bisa 900.000, karena kalau dia ditemukan, bisa kita kasih obatnya dan bisa sembuh,” kata Menkes.
     

  • Pj Wali Kota Bangga Kediri Jadi Tuan Rumah HATERI ke-39

    Pj Wali Kota Bangga Kediri Jadi Tuan Rumah HATERI ke-39

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyambut baik dan bangga Kota Kediri menjadi tuan rumah Peringatan Hari Senam Tera Indonesia (HATERI) ke-39. Hal itu diungkapkan pada Malam Keakraban HATERI, Sabtu (7/12). Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    “Selamat datang di Kota Kediri kehadiran Bapak Ibu sangat berarti bagi kami dalam memeriahkan acara ini. Kami sangat bersyukur Kota Kediri terpilih sebagai tuan rumah. Saya dapat informasi dari Pak Hariyanto peringatan HATERI kalau angkanya genap diadakan setingkat provinsi kalau ganjil diadakan secara nasional,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan acara ini tidak hanya sebagai peringatan semata namun juga menjadi ajang silaturahmi yang sangat berharga. Khusunya bagi seluruh pengurus Senam Tera Indonesia pusat hingga daerah. Melalui acara ini, dapat saling berbagi pengalaman, ide dan inovasi untuk memajukan olahraga senam tera di Indonesia.

    Senam tera bukan hanya sekedar ajang olahraga tetapi merupakan bagian dari budaya bangsa. Upaya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan produktif. “Di Kota Kediri senam tera cukup eksis. Alhamdulillah tahun lalu bisa sampai meraih prestasi juara I Pornas di Palembang,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan Pemkot Kediri terus berkomitmen mendorong berkembangnya kreativitas senam tera. Kota Kediri pernah berkesempatan menjadi tuan rumah diklat pelatih se-Indonesia. Selain itu juga memberikan wadah senam tera untuk berekspresi di CFD Jalan Dhoho.

    Harapannya melalui penyelenggaraan HATERI di Kota Kediri, senam tera dapat semakin dikenal dan digemari masyarakat luas. Serta menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia.

    “Mari kita doakan puncak acara berjalan dengan lancar dan sukses. Selamat menikmati suasana Kota Kediri semoga nyaman dan berkesan. Sebelum besok pulang ke daerah asal bisa membeli oleh-oleh khas Kota Kediri,” jelasnya.

    Ketua Umum Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono memberikan apresiasi atas dukungan dari Pemkot Kediri. Rangkaian kegiatan HATERI ke-39, mendapat dukungan dari Pemkot Kediri. Mulai dari Rakernas hingga Gebyar HATERI. “Terima kasih telah memberi ruang untuk senam tera. Kami berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Pj Wali Kota dan jajaran telah mendukung berbagai kegiatan,” ujarnya.

    Letjen TNI Marinir (Purn) Nono Sampono menambahkan Senam Tera Indonesia berada di bawah KORMI. Senam tera inu melibatkan masyarakat secara kolektif. Tujuannya untuk memasyarakatkan dan membudayakan olahraga. Dalam catatan WHO bahwa kesehatan dan kebugaran di Indonesia masih bermasalah, yakni di angka 72,3 persen.

    Dimana yang sehat dan bugar hanya 27,7 persen. “Tentu ini menjadi PR kita bersama. Kita harus mendorong masyarakat untuk sehat dan bugar. Senam tera ini tidak hanya sekedar olahraga namun juga menjunjung nilai-nilai kebangsaan,” imbuhnya.

    Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan plakat, kostum HATERI ke-39, dan juga lukisan. Ada pula pemotongan tumpeng dari Ketua Umum Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia untuk Pj Wali Kota Kediri dan Ketua Pengurus Senam Tera Provinsi Jawa Timur SM.Hariyanto.

    Turut hadir, Dewan Kehormatan Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia Adi Sujatno, Ketua Harian Pengurus Nasional Senam Tera Indonesia Juniwati Masjchun, Ketua Panitia Pusat HATERI Najib Buchory, Sekretaris Daerah Bagus Alit, perwakilan Forkopimda, Ketua Pengurus Senam Tera Indonesia Provinsi se-Indonesia, Kepala OPD, dan tamu undangan lainnya. [nm]

  • WHO Kerahkan Tim Ahli ke Kongo, Bantu Selidiki Penyakit Misterius – Halaman all

    WHO Kerahkan Tim Ahli ke Kongo, Bantu Selidiki Penyakit Misterius – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengerahkan tim ahli untuk membantu otoritas kesehatan setempat menyelidiki penyakit misterius mirip flu yang telah menginfeksi hampir 400 orang di Republik Demokratik Kongo di Afrika.

    Tim tersebut terdiri dari ahli epidemiologi, dokter klinis, teknisi laboratorium, spesialis pencegahan dan pengendalian infeksi, serta ahli komunikasi risiko, menurut pernyataan WHO.

    Meskipun masih banyak yang perlu dipelajari, wabah ini sangat memprihatinkan.

    Hal ini diungkapkan oleh Lawrence Gostin, pakar kesehatan global dan direktur fakultas Institut O’Neill untuk Hukum Kesehatan Nasional dan Global di Universitas Georgetown.

    “Kita tidak ingin menekan tombol panik sampai kita melihat apa yang sedang kita hadapi, tetapi ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan secara saksama oleh dunia karena jika ini adalah jenis influenza baru yang sangat mudah menular, penyakit ini akan menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat,” ungkapnya, dilansir dari USA Today, Sabtu (7/12/2024). 

    Kasus-kasus tersebut berpusat di provinsi Kwango di barat daya negara itu, di zona kesehatan Panzi. 

    Sementara WHO mengatakan 30 orang dilaporkan meninggal karena penyakit tersebut, otoritas setempat mengatakan kepada Reuters 143 orang meninggal karena penyakit tersebut, sejak akhir Oktober.

    Who ungkap gejala penyakit tersebut sejauh ini meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia.

    Reuters melaporkan bahwa penyakit ini tampaknya paling serius menyerang wanita dan anak-anak, terutama mereka yang berusia di atas 15 tahun.

    Gostin mengatakan, ia sangat prihatin karena infeksi tersebut tampaknya menyerang orang-orang di usia produktif.

    Bukannya orang-orang yang sangat muda atau sangat tua, yang merupakan korban flu yang paling umum.

    “Ini misterius, karena ini bukan kejadian yang bisa kita lihat,” katanya.

    Ia juga khawatir karena penyakit tersebut tampaknya menyebar dengan cepat dari orang ke orang. 

    Virus influenza lain yang sangat mematikan, seperti flu burung, tidak menyebar dengan mudah. 

    “Hal itu membuatnya sangat mengkhawatirkan,” katanya.

    Ditambah lagi, Republik Demokratik Kongo memiliki sistem kesehatan yang sangat lemah dan masih dilanda perang saudara, dengan penduduk yang tidak mempercayai pengobatan arus utama atau dokter barat, kata Gostin.

    “Mendapatkan sumber daya di sana untuk memadamkan api akan sangat sulit. Itu adalah campuran racun,” imbuhnya. 

    Tim pakar WHO tengah berupaya menyingkirkan patogen pernapasan seperti influenza atau COVID-19, serta penyebab lain seperti malaria dan campak. 

    Para investigator WHO setempat telah berada di area tersebut sejak akhir November dan bekerja sama dengan otoritas kesehatan negara tersebut untuk mengidentifikasi kasus-kasus.

    Bantuan WHO akan difokuskan pada penguatan respons terhadap wabah, yang meliputi pengumpulan sampel, menemukan kasus aktif, merawat pasien, dan meningkatkan kesadaran publik, kata badan tersebut. 

    Mereka juga akan mengirimkan obat-obatan penting dan tes diagnostik.

    “Prioritas kami adalah memberikan dukungan yang efektif kepada keluarga dan masyarakat yang terdampak,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika. 

    “Semua upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit, memahami cara penularannya, dan memastikan tanggapan yang tepat secepat mungkin.”

    Panzi adalah komunitas pedesaan yang berjarak lebih dari 400 mil dari Kinshasa, ibu kota Republik Demokratik Kongo.

     

  • Tim MER-C Tiba Selamat di Public Aid Hospital Gaza

    Tim MER-C Tiba Selamat di Public Aid Hospital Gaza

    JAKARTA – Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) terkait keberadaan dan keselamatan tim medis mereka di Gaza, yang saat ini tiba dengan selamat di Public Aid Hospital Gaza.

    “Enam tenaga medis MER-C saat ini telah tiba dengan selamat di Public Aid Hospital di Gaza dan melanjutkan tugas kemanusiaan di fasilitas kesehatan tersebut,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dilansir ANTARA, Sabtu, 7 Desember.

    Judha mengatakan melalui koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tim medis MER-C ditempatkan di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Gaza Utara sejak 1 Desember.

    Selanjutnya, kata Judha, tim medis MER-C diminta meninggalkan RS Kamal Adwan pada Jumat (6/12).

    Kondisi tim medis MER-C juga diungkapkan Direktur Informasi dan Media Hartyo Harkomoyo, yang menyebutkan enam orang sudah tiba di Public Aid Hospital dan satu orang lagi berada di posko MER-C di Deiral Balah.

    Kemlu RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Amman akan terus memonitor keselamatan para relawan MER-C di Gaza.

  • Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal – Halaman all

    Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi ungkap kanker serviks atau kanker leher rahim bisa dapat disembuhkan, jika terdeteksi pada stadium awal.

    Sayangnya, sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut sehingga 70 persen penyakit ini, khususnya kanker serviks, menimbulkan kematian. 

    “Masalahnya orang Indonesia tadi kita ketahui. Kalau stadium awal itu kayak merasa baik-baik, jadi denial (penyangkalan) masih tinggi. Jadi kalau sudah parah baru datang dari stadium 3 dan 4,” ungkapnya saat diskusi media di Jakarta, Senin (2/12/2024). 

    Di sisi lain, Nadia mengungkapkan kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut juga menyebabkan pembiayaan pengobatan menjadi lebih mahal.

    “Makanya, target dari WHO itu bisa eliminasi kanker leher rahim. Karena memang jenis kanker ini, dengan kombinasi target 90-75-90, artinya kita betul-betul bisa eliminasi. Kita bisa betul-betul turunkan kasus ini,” lanjutnya. 

    Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan eliminasi kanker serviks pada 2030 dengan target 90-70-90 yaitu 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun mendapatkan vaksin human papillomavirus (HPV). 

    Lalu 70 persen perempuan berusia 35 tahun dan 45 tahun harus diskrining menggunakan tes performa tinggi serta 90 persen perempuan dengan lesi prakanker mendapatkan tata laksana sesuai standar.

    Lebih lanjut, Nadia meyakini kasus kanker serviks di Indonesia dapat ditekan serendah bahkan dieliminasi dengan kombinasi strategi.

    Seperti peningkatan akses skrining, cakupan vaksinasi HPV, serta pengobatan tepat waktu bagi perempuan dengan lesi prakanker.

    “Dengan skrining kita sudah bisa lihat apa yang terjadi pada rahim kita. Kemudian kalau masih dini, kerusakannya itu mungkin masih sedikit 10 persen. Itu bisa kita atasi sehingga tentunya dia tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya,” tutupnya.