NGO: WHO

  • Wabah Penyakit Misterius Kongo, Pemerintah Diminta Lakukan Antisipasi

    Wabah Penyakit Misterius Kongo, Pemerintah Diminta Lakukan Antisipasi

    Jakarta (beritajatim.com) – Pemerintah diminta memperketat pintu masuk pelancong asal Afrika yang hendak masuk ke berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menyusul merebaknya penyakit misterius di Kongo.

    “Pemerintah harus memperketat akses masuk pelancong, khususnya dari Afrika untuk masuk ke Indonesia. Upaya pengetatan ini untuk memastikan pelancong tidak membawa penyakit ini ke Indonesia,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Nihayatul Wafiroh.

    Dia berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk mencegah masuknya penyakit misterius tersebut masuk ke Indonesia. Selain memperketat pintu masuk bagi pelancong Afrika, pemerintah juga bisa melakukan sosialisasi tentang penyakit misterius ini.

    Sehingga, pihaknya berharap masyarakat tahu bagaimana gejala yang muncul dan bisa langsung ke fasilitas kesehatan untuk penanganannya. Penyakit ini muncul dengan gejala penyakit demam, sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas hingga munculnya anemia.

    “Kita juga harus berperilaku sehat sehingga tidak mudah terkena penyakit ini,” katanya.

    Dia menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui jika penyakit misterius tersebut sangat mudah menular. Penyakit ini cepat berkembang di wilayah-wilayah kumuh dengan tingkat kebersihan rendah.

    “Penyakit yang menyebabkan 143 orang meninggal dunia ini muncul di daerah-daerah kumuh yang akses kebersihannya tidak memadai,” ujarnya.

    Dari jumlah korban jiwa, lanjut Nihayatul bisa disimpulkan sangat berbahaya. Apalagi belum diketahui secara spesifik jenis penyakit dan pemicunya.

    “Masyarakat Indonesia harus waspada agar tidak kembali terulang situasi pandemik yang memicu korban dan kerugian begitu besar,” kata perempuan yang akrab disapa Nduk Nik ini. [hen/ian]

  • Bagaimana Jatuhnya Rejim Assad di Suriah Rugikan Iran?

    Bagaimana Jatuhnya Rejim Assad di Suriah Rugikan Iran?

    Jakarta

    Hingga menjelang akhir pekan lalu, sejumlah pejabat tinggi Iran masih meremehkan keberhasilan oposisi Suriah merebut kota Aleppo, dengan menyebut situasinya “normal.”

    Namun, jatuhnya rezim Bashar Assad kemungkinan akan menyurutkan posisi Suriah sebagai poros strategis bagi Iran untuk memproyeksikan kekuatannya di kawasan.

    Suriah selama ini digambarkan oleh Teheran sebagai “Bulan Sabit Syiah,” sebuah visi geopolitik yang bertujuan untuk menghubungkan Iran dengan sekutunya di Lebanon.

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pernah menggambarkan Suriah sebagai “pilar” dari “Poros Perlawanan,” melawan Israel dan pengaruh AS di Timur Tengah.

    Suriah juga menyediakan koridor logistik bagi senjata Iran dan untuk menyuplai kekuatan proksinya di Lebanon. Keluarga Assad memerintah Suriah dengan tangan besi selama lebih dari 50 tahun, dan kejatuhannya merupakan kemunduran bagi visi Teheran.

    Para analis berpendapat bahwa meskipun Iran akan terus membina kelompok bersenjata di Suriah dan Lebanon, kapasitas keuangan dan militer yang bisa disumbangkan telah berkurang secara signifikan.

    Mohammad Javad Akbarin, seorang analis politik Iran, mengatakan kepada DW bahwa Teheran sekarang dapat mengubah strateginya untuk mempertahankan pengaruhnya dengan mencegah terbentuknya pemerintahan yang stabil di Suriah.

    Miliaran dolar untuk Assad

    Ongkos mempertahankan pemerintahan Assad telah menjadi sumber frustrasi publik yang terus meningkat di Iran. Pada tahun 2020, Heshmatollah Falahatpishe, mantan ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, mengungkapkan dalam sebuah wawancara surat kabar bahwa Iran telah menghabiskan sekitar USD30 miliar untuk membela Assad.

    Dukungan dari Iran, Rusia, dan taktik brutal terhadap warga sipil memungkinkan dinasti Assad untuk menyintasi perang saudara Suriah. Dia dituduh melakukan kejahatan perang, termasuk serangan gas beracun terhadap pemukiman sipil di wilayah oposisi.

    Dalam sebuah posting baru-baru ini di X, mantan anggota parlemen Iran Bahram Parsaei menekankan bahwa pengeluaran Iran telah melebihi persetujuan parlemen, dan bertanya siapa yang akan membayar utang setelah Assad pergi.

    Kesulitan ekonomi yang meluas di Iran telah memicu antipati di kalangan penduduk. Banyak warga Iran mempertanyakan mengapa pemerintah lebih memprioritaskan pengeluaran di luar negeri daripada memenuhi kebutuhan dalam negeri, seperti membangun sekolah dan rumah sakit di wilayah miskin seperti Sistan dan Baluchistan.

    Melemahkan propaganda Teheran

    Jatuhnya Assad disambut dengan optimisme dan kewaspadaan banyak warga Iran, khususnya mereka yang kecewa dengan pemerintahan otoriter di Teheran.

    Reza Alijani, seorang aktivis politik Iran yang tinggal di Paris, mengatakan jatuhnya Assad memungkinkan adanya persamaan antara rezim yang menindas di Damaskus dan Teheran.

    Dia mengatakan kepada DW bahwa janji oposisi di Suriah membangun pemerintahan yang inklusif dapat menjadi model potensial bagi masa depan Iran jika Republik Islam suatu hari runtuh.

    Namun, dia mengakui besarnya tantangan dalam transisi dari kediktatoran ke demokrasi, khususnya di masyarakat yang tunduk pada pemerintahan otoriter selama beberapa dekade.

    Selama bertahun-tahun, propaganda Iran telah menekankan keberhasilan dan persatuan “Poros Perlawanan.” Jatuhnya Assad melemahkan narasi ini dan dapat membuat pendukung garis keras rezim merasa kecewa.

    Kelompok pragmatis dalam pemerintahan Iran dilaporkan khawatir bahwa hilangnya Suriah dapat memicu pemberontakan serupa di dalam negeri. Saeed Peyvandi, sosiolog Iran yang tinggal di Paris, berpendapat bahwa runtuhnya rezim Assad akan mengungkap erosi “kontrak sosial” antara negara dan warga Iran.

    Dia mengatakan kepada DW bahwa jurang yang semakin lebar antara elit penguasa dan publik mencerminkan krisis legitimasi yang lebih luas yang sering dihadapi oleh rezim otoriter.

    Iran tetap bercokol di Timur Tengah

    Banyak analis percaya bahwa pendekatan Iran dalam mengompori konflik di kawasan tidak akan berubah selama Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei tetap berkuasa.

    Namun, beberapa melihat adanya kesamaan antara situasi di Iran dengan transformasi politik di masa lalu. Erfan Sabati, seorang peneliti yang berbasis di London, mengatakan kepada DW bahwa keadaan Iran saat ini sebanding dengan Jerman Timur pada bulan-bulan sebelum jatuhnya Tembok Berlin.

    Menurutnya, rezim otoriter sering kali tampak tak tergoyahkan hingga tiba-tiba ambruk akibat desakan publik dan tekanan eksternal. Gelombang protes baru-baru ini di Iran, termasuk gerakan “Wanita, Kehidupan, Kebebasan”, telah menunjukkan semakin terputusnya hubungan antara pemerintah Iran dan rakyatnya.

    Namun, masih harus dilihat apakah kepemimpinan Iran dapat beradaptasi dengan tantangan di dalam dan luar negeri, atau apakah akan berpegang teguh pada strateginya saat ini.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    Lihat juga video: Bos WHO soal Penunjukkan PM Sementara Suriah: Harapan Baru

    (ita/ita)

  • LPEI Salurkan Kredit Rp 300 M ke Bio Farma buat Genjot Ekspor

    LPEI Salurkan Kredit Rp 300 M ke Bio Farma buat Genjot Ekspor

    Jakarta

    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) memberikan fasilitas kredit modal kerja ekspor Rp 300 miliar kepada PT Bio Farma (Persero) melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Pemberian fasilitas kredit kepada Bio Farma ini sebagai upaya komitmen LPEI untuk mendorong industri farmasi Indonesia agar dapat bersaing di pasar global.

    Dengan penandatanganan perjanjian kredit ini antara LPEI dan PT Bio Farma (Persero) menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam pengembangan industri farmasi di Indonesia, serta meningkatkan daya saing produk-produk farmasi Indonesia di pasar global. Sebab, berdasarkan data Kementerian Perindustrian menunjukkan, nilai ekspor industri farmasi dan obat bahan alam Indonesia sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai US$ 639,42 juta atau Rp9,9 triliun.

    Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Kepala Divisi Bisnis III LPEI, Nurrohmanudin dengan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bio Farma (Persero), IGN Suharta Wijaya dan disaksikan oleh Direktur Pelaksana Bisnis, Anton Herdianto, Plt Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis, Maqin U. Norhadi, dan Direktur Utama PT Bio Farma (persero), Shadiq Akasya.

    Direktur Pelaksana Bisnis LPEI, Anton Herdianto, mengatakan perjanjian kredit tersebut merupakan wujud nyata peningkatan kemandirian industri farmasi Indonesia melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Menurut dia, Bio Farma memiliki peran penting dalam mendukung program vaksinasi serta memperluas penetrasi pasar internasional, yang menjadi bukti atas kualitas dan kepercayaan global terhadap produk-produk vaksinnya.

    “Program PKE merupakan wujud negara hadir untuk mendorong ekspor nasional dan merupakan bentuk diplomasi ekonomi Indonesia ke mancanegara secara terukur, bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri lokal agar dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga ekspor Indonesia bisa meningkat. Sinergi LPEI dengan Bio Farma sebagai salah satu BUMN terbesar di farmasi, merupakan langkah awal untuk mendukung kemandirian industri farmasi Indonesia,” kata Anton dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

    Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan, Bio Farma, sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk memproduksi vaksin berkualitas tinggi dan berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional dan mendukung program imunisasi nasional.

    Bio Farma saat ini merupakan pemain global dengan menempati posisi ke 9 berdasarkan WHO global vaccine market report 2023 dan telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara di dunia. Sebagai supplier vaksin terbesar ke 5 melalui badan Kesehatan dunia (WHO).

    “Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis per tahun, dengan sekitar 52% dari total produksi kami diekspor. Ini menunjukkan bahwa Bio Farma tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional,” kata Shadiq.

    Lebih lanjut, Total dana PKE sebesar Rp 8,7 triliun telah disalurkan LPEI untuk delapan progam PKE yang sedang berjalan, yaitu PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

    Akumulasi disbursement PKE sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sampai dengan 30 November 2024 adalah sebesar Rp 19,9 triliun dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan sebanyak 231 pelaku usaha. Adapun total new disbursement tahun 2024 per 30 November 2024 mencapai sebesar Rp 6,6 triliun atau 121% dari target Rp 5,5 triliun.

    Lihat juga video: Bos Bio Farma Bicara Kasus Utang Pinjol Rp 1,26 M yang Menjerat Indofarma

    (ara/ara)

  • Epidemiolog Soroti soal Hasil Sampel Sementara WHO Terkait Wabah Misterius di Kongo

    Epidemiolog Soroti soal Hasil Sampel Sementara WHO Terkait Wabah Misterius di Kongo

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkap hasil pemeriksaan 10 dari 12 pasien yang mengidap penyakit misterius di Republik Demokratik Kongo. Mereka dinyatakan positif malaria.

    Meski begitu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pasien kemungkinan dapat mengidap lebih dari satu penyakit secara bersamaan.

    “Dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 di antaranya dinyatakan positif malaria, meskipun ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang terlibat. Sampel lebih lanjut akan dikumpulkan dan diuji untuk menentukan penyebab pastinya,” kata juru bicara WHO pada hari Selasa.

    Kasus penyakit misterius di wilayah terpencil RD Kongo itu telah menimbulkan kekhawatiran beberapa waktu terakhir Terlebih tim spesialis dari WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika dikirim untuk melakukan penyelidikan, dan sampai saat ini masih terus berlanjut.

    Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan memang hasil sementara tim penyelidikan WHO menyebut 10 dari 12 pasien yang diperiksa mengidap malaria. Akan tetapi Dicky menyebut masih ada kemungkinan melibatkan dari satu penyakit.

    Artinya, tidak hanya malaria saja, melainkan beberapa penyakit dialami pasien di RD Kongo. Mengingat wilayah tersebut menjadi tempat ‘sarang’ penyakit.

    Karenanya penting untuk menunggu penyelidikan keseluruhan dari tim WHO untuk mendapatkan hasil yang optimal.

    “Jadi ini sangat harus ditegaskan, diperjelas bahwa temuan ini bukanlah satu temuan yang artinya sudah meng-confirm hanya oleh atau disebabkan oleh malaria,” katanya kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).

    “Ini kan banyak kasusnya, tidak 12, ini baru dari 12 ditemukan 10 malaria dan kasusnya banyak. Kita masih menunggu WHO sendiri masih menunggu dari sampel yang dikumpulkan untuk dites, untuk diketahui, diidentifikasi apa penyebab pastinya,” sambungnya.

    Di sisi lain, Dicky mengatakan bahwa malaria merupakan penyakit endemik di wilayah RD Kongo maupun Afrika. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, yang beredar pada petang sampai pagi hari.

    Parasit ini akan menetap di organ hati, berkembang biak, kemudian menyerang sel-sel darah merah. Terlebih, wilayah tersebut saat ini tengah dihadapi musim hujan, sehingga ditemukannya kasus malaria menurut Dicky bukanlah hal yang mengagetkan.

    “Saya tentu di sisi lain kita sedikit lega, belum ditemukan satu hal yang baru, namun karena sampelnya juga masih dikumpulkan untuk lebih bisa valid, menyimpulkan, jadi kita masih harus bersabar untuk menunggu kepastiannya,” imbuhnya lagi.

    Menurut otoritas kesehatan di negara Afrika tengah itu, penyakit yang tidak diketahui itu telah mengakibatkan 79 kematian dan lebih dari 300 infeksi sejak akhir Oktober.

    Pasien yang terinfeksi mengalami gejala termasuk demam, sakit kepala, pilek, batuk, kesulitan bernapas, dan anemia.

    (suc/suc)

  • Inilah 4 Fakta Menarik dari Negeri Kincir Angin yang Jarang Orang Ketahui

    Inilah 4 Fakta Menarik dari Negeri Kincir Angin yang Jarang Orang Ketahui

    2. Belanda Mempunyai Jalur Sepeda Bertenaga Surya

    Belanda memang dikenal sebagai negara yang sangat peduli dengan lingkungan dan inovasi teknologi, dan salah satu buktinya adalah pengembangan sepeda bertenaga surya atau Solar Bike. Di negara ini, beberapa produsen telah mengembangkan sepeda listrik dengan teknologi panel surya yang inovatif.

    Terdapat beberapa merek sepeda bertenaga surya yang patut dicatat, seperti Solar Bike, Sunnyside, dan VanMoof. Masing-masing produsen memiliki pendekatan unik dalam mengintegrasikan panel surya ke dalam desain sepeda listrik mereka.

    Sebagai contoh, Solar Bike mengembangkan sepeda dengan panel surya terintegrasi, sementara Sunnyside menggunakan panel surya fleksibel, dan VanMoof menambahkan fitur pengisian surya pada sepeda listrik mereka. Keunggulan sepeda bertenaga surya sangat nyata.

    Pertama, sepeda ini ramah lingkungan dengan emisi nol, yang sangat sesuai dengan komitmen Belanda terhadap keberlanjutan. Kedua, biaya operasionalnya rendah karena memanfaatkan energi matahari yang gratis dan yang terakhir, sepeda ini mendukung kemandirian energi dan mencerminkan inovasi teknologi tinggi.

    Berbagai proyek dan inisiatif mendukung pengembangan konsep ini. Universitas Teknologi Delft memiliki proyek Solar Bike yang mendorong inovasi, sementara Pemerintah Belanda melalui inisiatif Green Wheels dan program Duurzame Mobiele (Mobilitas Berkelanjutan) terus mendorong pengembangan transportasi ramah lingkungan.

    3. Tidak Ada Makam yang Dibangun Permanen

    Di Belanda, tradisi penguburan memiliki keunikan tersendiri yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan lahan dan kesadaran lingkungan yang tinggi. Negara ini telah mengembangkan pendekatan inovatif dalam menangani pemakaman, yang sangat berbeda dengan praktik di negara-negara lain.

    Salah satu kebijakan utama adalah sistem masa sewa makam yang berlangsung selama 10-20 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan jika keluarga masih menginginkannya. Hal ini mencerminkan pendekatan praktis dalam mengelola lahan pemakaman yang terbatas.

    Sebagian besar warga Belanda, lebih dari 60%, memilih kremasi sebagai alternatif penguburan tradisional, yang secara signifikan mengurangi kebutuhan akan lahan makam. Belanda juga mengembangkan berbagai alternatif penguburan, seperti pemakaman laut, pemakaman ekologi, pemakaman vertikal, dan krematorium ramah lingkungan.

    Pendekatan ini didasarkan pada filosofi yang mendalam tentang menghargai kesederhanaan, mengurangi dampak lingkungan, dan menghormati siklus kehidupan dan kematian. Praktik penguburan ekologis, misalnya, menggunakan peti mati yang mudah terurai dan menghindakan penggunaan bahan kimia berbahaya.

    4. Orang Belanda Merupakan Orang yang Tertinggi Didunia

    Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019, Belanda memiliki rata-rata tinggi badan orang dewasa yang tertinggi di dunia. Rata-rata tinggi badan laki-laki di negara ini mencapai 183,6 sentimeter, sementara untuk perempuan adalah 170,1 sentimeter.

    Tingginya rata-rata tinggi badan penduduk Belanda disebabkan oleh beberapa faktor penting. Faktor genetik memainkan peran signifikan, namun bukan satu-satunya penentu.

    Kualitas gizi yang sangat baik, didukung oleh sistem pangan yang unggul, berkontribusi besar terhadap pertumbuhan fisik optimal. Selain itu, kualitas hidup yang tinggi di Belanda, yang tercermin dari standar kehidupan yang baik, akses ke layanan kesehatan yang prima, dan minimnya kasus kekurangan gizi, turut mendukung perkembangan fisik yang maksimal.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Video Bos WHO soal Penunjukkan PM Sementara Suriah: Harapan Baru

    Video Bos WHO soal Penunjukkan PM Sementara Suriah: Harapan Baru

    Jakarta – Rezim Bashar al-Assad di Suriah jatuh. Pemerintahan transisi Suriah kini dipegang oleh Perdana Menteri (PM) Sementara Mohammed Al Bashir. Badan Kesehatan Dunia atau WHO merespons terkait penunjukkan Mohammed Al Bashir. Berikut pernyataan dari Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    (/)

  • Video Bos WHO soal Penunjukkan PM Sementara Suriah: Harapan Baru

    Video Temuan Terbaru WHO soal Penyakit Misterius di Kongo

    Jakarta – Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan kabar terbaru terkait penyakit misterius di Kongo. Tedros menyebut pihaknya sudah mengambil sampel pada pasien dan hasilnya adalah 10 dari 12 sampel dinyatakan positif malaria. Namun, ada kemungkinan pasien juga terjangkit penyakit selain malaria.

    (/)

  • Penyakit Misterius Muncul di Negara Ini, Ratusan Orang Meninggal

    Penyakit Misterius Muncul di Negara Ini, Ratusan Orang Meninggal

    Jakarta, CNBC Indonesia– Sebuah penyakit misterius baru kini muncul di barat daya Republik Demokratik Kongo (DRC). Setidaknya 143 orang tewas selama dua minggu ini.

    Mengutip laman resmi aliansi vaksin global, Gavi, Rabu (11/12/2024), penyakit tersebut menyebabkan sejumlah gejala seperti flu, berupa demam, sakit kepala, batuk, dan anemia. Mengutip Reuters, seorang ahli epidemiologi mengatakan bahwa sebagian besar wanita dan anak-anak yang terkena dampak serius dari penyakit tersebut.

    “Sejauh ini hanya sedikit yang diketahui tentang penyakit tersebut,” muat laman itu.

    Pejabat di DRC sendiri tengah menyelidiki insiden ini untuk mengidentifikasi penyebab wabah mematikan ini. Awalnya, mereka akan mempertimbangkan kemungkinan penyakit yang diketahui endemik di wilayah tersebut seperti malaria, demam berdarah, atau Chikungunya.

    Namun, mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mendeteksi penyebabnya karena masalah infrastruktur pengujian diagnostik, serta kesulitan dalam pengumpulan sampel, pengangkutan sampel tersebut ke laboratorium, dan pengujian. Di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti DRC, banyak laboratorium klinis hanya dapat menguji patogen umum. Keterbatasan dalam kualitas dan kinerja beberapa laboratorium klinis mereka juga menjadi masalah.

    “Jika bukan salah satu tersangka yang biasa, deteksi patogen yang lebih langka sering kali mengharuskan sampel dikirim ke laboratorium yang lebih spesialis yang dapat melakukan pengujian khusus, seperti pengurutan gen,” tambah laman tersebut.

    “Ini bisa berarti bahwa sampel perlu dikirim ke laboratorium di luar negeri. Namun, pembagian sampel biologis tersebut secara internasional sangat kontroversial karena kekhawatiran bahwa manfaatnya sering kali tidak dibagi secara adil antarnegara,” jelasnya.

    Laporan sama juga dilihat di situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dikatakan bagaimana antara 24 Oktober hingga 5 Desember 2024, zona kesehatan Panzi di Provinsi Kwango, DRC mencatat 406 kasus penyakit yang tidak terdiagnosis dengan gejala demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan nyeri tubuh.

    “Semua kasus yang parah dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah. Di antara kasus-kasus tersebut, 31 kematian telah tercatat,” ujarnya.

    “Mayoritas kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Daerah tersebut pedesaan dan terpencil, dengan akses yang semakin terhambat oleh musim hujan yang sedang berlangsung.,” tambahnya.

    Sulitnya jarak menjadi tantangan bagi staf kesehatan. Tantangan-tantangan ini ditambah dengan diagnostik yang terbatas di wilayah tersebut, muat telah menunda identifikasi penyebab yang mendasarinya.

    “Kasus telah dilaporkan dari sembilan dari 30 area kesehatan di zona kesehatan Panzi: Kahumbulu, Kambandambi, Kanzangi, Kasanji, Kiama, Mbanza Kipungu, Makitapanzi, Mwini ngulu, dan Tsakala Panzi. Mayoritas kasus (95,8%) dilaporkan dari wilayah kesehatan Tsakala Panzi (169), Makitapanzi (142), dan Kanzangi (78),” rinci WHO lagi.

    “Di zona kesehatan Panzi, anak-anak berusia 0-14 tahun mewakili 64,3% dari semua kasus yang dilaporkan, dengan kelompok usia 0-59 bulan, 5-9 tahun, dan 10-14 tahun masing-masing mencakup 53%, 7,4%, dan 3,9% dari kasus,” tambahnya.

    “Perempuan merupakan 59,9% dari total kasus. Di antara kematian, 71% berusia di bawah 15 tahun, dengan 54,8% dari total kasus adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun. Semua kasus parah dilaporkan mengalami kekurangan gizi. Ada 145 kasus berusia 15 tahun ke atas, yang sembilan di antaranya meninggal. Kematian terutama terjadi di masyarakat desa,” ujarnya lagi.

    (sef/sef)

  • WHO Kirim Tim Selidiki Penyakit Misterius Tewaskan 143 Orang di Kongo

    WHO Kirim Tim Selidiki Penyakit Misterius Tewaskan 143 Orang di Kongo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan tim ahli untuk membantu otoritas Republik Demokratik Kongo menyelidiki penyakit misterius yang hingga kini belum teridentifikasi. Penyakit itu telah menewaskan 143 orang hanya dalam dua minggu selama November.

    Para ahli WHO sedang menuju Panzi, sebuah wilayah di barat daya Provinsi Kwango yang menjadi episentrum penyakit misterius ini.

    Tim WHO dikerahkan ke Panzi untuk memberikan obat-obatan esensial dan kit diagnostik guna menganalisis penyebab penyakit tersebut.

    Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan penyebabnya. WHO menyatakan akan segera membagikan informasi lebih lanjut setelah tersedia.

    “Prioritas kami adalah memberikan dukungan yang efektif kepada keluarga dan komunitas yang terdampak,” kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, seperti dikutip Reuters.

    “Segala upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit ini, memahami cara penularannya, dan memastikan respons yang tepat secepat mungkin,” tambahnya.

    WHO melaporkan bahwa sejauh ini terdapat 394 kasus dan 30 kematian imbas penyakit misterius ini di Panzi. Data itu diambil dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Kongo.

    Awal pekan ini, otoritas lokal melaporkan bahwa penyakit yang belum diketahui ini telah menewaskan 143 orang di wilayah tersebut dalam dua pekan selama November.

    Sejauh ini, petugas medis mencatat penderita penyakit misterius ini mengalami gejala meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Segarkan Tubuh dan Detox Sehat dengan Jus Re.juve, Ada Promo Spesial BRI Menantimu!

    Segarkan Tubuh dan Detox Sehat dengan Jus Re.juve, Ada Promo Spesial BRI Menantimu!

    Jakarta, Beritasatu.com – Minuman Jus yang terdiri dari kombinasi buah, sayuran, sampai rempah yang dibuat hanya dari bahan alami dan dipres menjadi minuman seperti yang di produksi Re.juve kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Fungsinya beragam, mulai untuk detox kesehatan sampai menjaga kebugaran tubuh.

    Seperti diketahui, untuk mencapai tubuh sehat perlu adanya kelengkapan vitamin dan mineral sehingga menghadirkan kulit lembap terhidrasi, mata bersinar, rambut berkilau, sampai wajah ceria dan peran jus alami atau berbahan natural sangatlah diperlukan.

    Kemudian konsumsi pun harus dilakukan berkesinambungan atau secara rutin, sehingga dampaknya bisa terus dinikmati untuk jangka panjang.

    Apalagi di tengah cuaca yang tidak menentu saat ini, sangat penting bagi kita untuk terus menjaga kesehatan, salah satunya dengan mengonsumsi jus buah-buahan dan sayur-sayuran.

    Jus dari buah dan sayur segar kini jadi bagian penting dalam gaya hidup sehat. Jus diyakin dapat membantu kita memenuhi anjuran konsumsi buah dan sayur harian. Di tengah pola makan modern yang seringkali kurang akan buah dan sayur, jus alami membantu memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi penting. WHO merekomendasikan konsumsi minimal 400 gram buah dan sayur per hari, dan jus menjadi cara praktis untuk mencapainya. Selain itu, jus berbahan alami dapat membantu tubuh melawan radikal bebas, memperkuat daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan jangka panjang.

    Jus alami memiliki manfaat yang beragam, mulai dari mendukung proses detoksifikasi tubuh hingga menjaga kebugaran. Dengan kandungan vitamin dan mineral yang lengkap, konsumsi rutin jus alami dapat memberikan efek positif, seperti kulit yang terhidrasi, rambut yang sehat berkilau, mata yang lebih cerah, hingga meningkatkan mood dan energi sehari-hari.

    Selain itu, manfaat minum jus buah dan sayur juga membantu meningkatkan kualitas tidur. Jus dengan bahan-bahan alami bisa membuat Kamu tidur lebih lelap sehingga bisa bangun dalam kondisi badan yang segar.

    Kamu bisa menikmati jus yang berisi sayuran dengan membuatnya sendiri di rumah, atau jika ingin menikmati minuman kesehatan dengan cara yang lebih simpel lagi dengan komposisi buah, sayuran dan rempah yang dipres atau diperas langsung dalam kondisi segar, Kamu bisa memilih Re.juve yang telah mendapatkan tempat tersendiri bagi mereka yang gemar dengan pola hidup sehat.

    Ditambah untuk menikmati Re.juve kini kamu bisa memanfaatkan BRImo yang memberikan penawaran seru dalam menerapkan pola hidup sehat dengan konsumsi jus alami setiap hari.

    Untuk mempermudah akses, kini Re.juve menawarkan promo menarik bekerja sama dengan BRImo dengan menikmati promo buy 1 get 1 free.

    Promo ini berlaku hingga 31 Desember 2024. Transaksi dilakukan menggunakan aplikasi BRImo melalui EDC BRI pada hari Senin dan Selasa.

    Syarat dan Ketentuan Promo Re.juve
    1. Promo berlaku untuk satu pelanggan, satu kali transaksi per gerai per hari.
    2. Promo tidak berlaku kelipatan atau digabungkan dengan promo lain.
    3. Promo ini tidak mencakup produk tertentu, seperti Signature Line, Tropic Green, Tropic Joy, dan Infused Water.

    Yuk, segera dapatkan special offer jus alami Re.juve bersama BRImo lewat tautan berikut ini.