NGO: SMRC

  • Mengapa PDIP Bisa Kalah di Jateng, Pengamat Singgung Mesin Politik, Jokowi, dan Prabowo

    Mengapa PDIP Bisa Kalah di Jateng, Pengamat Singgung Mesin Politik, Jokowi, dan Prabowo

    GELORA.CO – Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya pengaruh dukungan (endorsement) Joko Widodo dan Prabowo Subianto kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

    PDIP pada Pilkada Jawa Tengah 2024 mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, sementara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    “Besarnya dominasi mesin politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin sebesar kurang lebih 75 persen, yang didukung oleh political endorsement Jokowi dan Prabowo. Dukungan itu memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk para donor logistik untuk all out memenangkan Luthfi-Taj Yasin,” kata Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei konsisten menunjukkan perolehan suara Luthfi-Taj Yasin unggul di posisi terbanyak. Hasil hitung cepat sementara Charta Politika per Kamis pukul 12.25 WIB menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 58,44 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,56 persen suara.

    Dari hasil hitung cepat sementara Indikator, Luthfi-Taj Yasin mendapatkan 58,31 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,69 persen suara. SMRC, dalam hasil hitung cepat sementaranya, menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,16 persen suara, dan Andika-Hendrar 40,84 persen suara.

    Terlepas dari dukungan itu, kekalahan PDIP di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng, diyakini juga karena karakter pemilih di provinsi itu diisi kelompok santri, yang direpresentasikan dalam pasangan Luthfi-Taj Yasin.

    “Karakter pemilih Jawa Tengah yang mana wilayah pantura (pantai utara Jawa) didominasi oleh masyarakat santri, yang lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Luthfi-Yasin.  Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini,” kata Umam.

    Sementara kandidat yang diusung PDIP, Andika-Hendrar, keduanya merepresentasikan kelompok nasionalis.

    “Dengan demikian, kekuatan KIM yang di-back up oleh Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah, ditambah lagi constraint (tantangan) utama yang dihadapi calon PDIP pada Pilkada Jawa Tengah ini adalah faktor sangat terbatasnya waktu sosialisasi, termasuk untuk melakukan penetrasi ke segmen santri di Jawa Tengah,” kata Umam.

  • Cawe-cawe Jokowi Tumbangkan Mesin Politik PDIP di Kandang Banteng

    Cawe-cawe Jokowi Tumbangkan Mesin Politik PDIP di Kandang Banteng

    GELORA.CO – Jagoan PDIP di Pilgub Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tumbang berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei.

    Sementara paslon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul pada hasil hitung cepat lembaga survei.

    Hasil hitung cepat lembaga LSI mencatat Luthfi-Yasin meraih 59,38 persen suara. Sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 40,62 persen. Total suara masuk sebesar 100 persen.

    Kemudian lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Luthfi-Yasin mendapat 59,12 persen suara, Andika-Hendrar 40,88 persen suara.

    Meski masih menunggu hasil resmi perhitungan oleh KPU, gambaran hasil hitung cepat ini berpotensi mengakhiri dominasi PDIP yang selalu menang di Pilgub Jawa Tengah.

    Bila ditilik ke belakang, kader PDIP kerap memenangkan Pilkada Jateng sejak Pilkada langsung digelar pertama kali di provinsi ini pada 2008 lalu.

    Pada Pilkada 2008 saat itu pasangan Bibit Waluyo-Rustiningsih meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah Jateng 2008-2013. Bibit-Rustiningsih diusung oleh PDIP saat itu.

    Kemudian dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo yang menjabat selama dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023. Ganjar merupakan kader PDIP.

    Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan kekalahan jagoan PDIP di Jateng mengejutkan lantaran selama ini selalu menang di Pilgub Jateng.

    Baginya, mesin PDIP yang kurang maksimal di Jateng pada kontestasi kali ini harus menjadi evaluasi besar bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini.

    “Ini memang mengejutkan ya. Karena memang sebenarnya kalau mesin partai di Jawa Tengah selama ini kan sangat solid ya PDIP. Dan ini memang menjadi pertanyaan besar bagi mesin politik PDIP di Jateng. Dan mengapa bisa lepas kali pertama gitu,” kata Wasis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/11).

    Di sisi lain, Wasis menilai melejitnya pasangan Luthfi-Taj Yasin lantaran ada dukungan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Belakangan ini Jokowi sangat intens untuk terjun blusukan menemani Luthfi-Taj Yasin kampanye di pelbagai wilayah di Jateng.

    Kondisi ini, lanjut Wasis, membuat banyaknya para preferensi pemilih PDIP berpaling memilih Luthfi-Taj Yasin.

    Baginya, pengaruh Jokowi masih sangat kuat di Jawa Tengah meski sudah tak lagi menjabat presiden. Hal ini membuat perpindahan suara pemilih PDIP dan membuat peta politik di Pilkada Jateng menjadi berubah sedemikian rupa.

    “Sebelumnya itu mengarah ke Andika-Hendi, tapi bisa berubah dengan waktu cepat. Blusukan Jokowi ke mana-mana itu ternyata menjadi bukti bahwa meskipun Jokowi sudah tidak lagi menjadi presiden ternyata Jokowi itu masih cukup berpengaruh ya,” kata Wasis.

    Cawe-cawe Jokowi

    Senada, peneliti senior Populi Center Usep S. Ahyar mengatakan elektabilitas Luthfi-Taj Yasin yang sempat mandek bisa naik sedemikian rupa usai Jokowi ikut turun tangan berkampanye di Jateng.

    Baginya, titik balik Luthfi-Taj Yasin bisa terdongkrak lantaran Jokowi memutuskan untuk cawe-cawe di Jateng.

    “Karena Pak Jokowi beberapa minggu terakhir kampanye ini turun tangan, cawe-cawe Jokowi di beberapa tempat. Menambah tebal Pak Luthfi. Tren mandek, tp ada pak jokowi yg beri darah segar bagi elektabilitas pak Luthfi. Saya lihat titik baliknya di sana,” kata Usep.

    Tak berhenti sampai di situ, Wasis menilai kemenangan Luthfi-Taj Yasin ini ada faktor lantaran mampu menguasai segmen pemilih muslim di Pilkada Jawa Tengah. Sebab, ada sosok Taj Yasin yang berperan besar untuk menggaet pemilih Islam di Jateng untuk memilih pasangan ini.

    Sebaliknya, ia mengatakan Andika-Hendi dianggapnya tak mampu untuk memecah suara pemilih muslim di Jawa Tengah.

    “Andika-Hendi kan karena memang mereka tidak bisa memecah suara pemilih muslim itu. Yang memang di sini peran Pak Yasin itu sangat vital dalam mengkonsolidasikan pemilih religius ini,” kata Wasis.

    Senada, Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan karakter pemilih Jateng di kawasan wilayah pantai utara (Pantura) yang didominasi oleh masyarakat santri lebih mendukung representasi kandidat komposisi Nasionalis-Santri.

    “Ini tercermin di Lutfi-Yasin. Di mana jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini,” kata Umam.

    Di sisi lain, Umam mengatakan komposisi pasangan Andika-Hendi cukup berbeda lantaran keduanya sama-sama merepresentasikan corak nasionalis.

    Dengan demikian, lanjutnya, kekuatan KIM plus di Jateng yang dibantu Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah.

  • Rekap Hasil Quick Count Terkini Pilkada DKI Jakarta, Pramono-Rano Unggul

    Rekap Hasil Quick Count Terkini Pilkada DKI Jakarta, Pramono-Rano Unggul

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Indonesia telah selesai menjalankan pesta demokrasi dengan mengikuti Pilkada serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024). Adapun saat ini masyarakat khususnya warga DKI Jakarta mulai memperhatikan hasil hitungan cepat atau quick count pemilihan tersebut.

    Melansir dari sejumlah lembaga, pasangan calon Pramono Anung – Rano Karno berhasil unggul dalam perolehan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 dari lawan lainnya yaitu Ridwan Kamil – Suswono dan Dharma Pongrekun – Kun Wardana.

    Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menyebutkan berdasarkan hitung cepat dengan data yang masuk sudah 100 persen pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno meraih sekitar 51,03 persen.

    Mengutip dari Antara, peneliti SMRC M Ezha Fachriza menuturkan dari jumlah sampel pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen. Kemudian disusul dengan Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,17 persen.

    “Data masuk sudah 100 persen dari 300 tps, dengan total sampel 88.661 suara sah,” ucapnya.

    Dia juga menjelaskan bahwa hasil analisis statistik menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95 persen paslon Pramono Anung – Rano Karno berkisar antara 49,99 persen hingga 52,07 persen.

    Sementara itu, paslon Ridwan Kamil – Suswono sekitar 37,68 persen hingga 39,92 persen dan Dharma Pongrekun – Kun Wardana 9,80 persen hingga 10,54 persen. Pihaknya juga menegaskan bahwa hitungan cepat bukan hasil resmi pemilihan kepala daerah.

    Kemudian tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menyimpulkan apakah Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau dua putaran. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan menunggu hasil resmi dari KPU.

    “Kita menunggu hasil akhir rekapitulasi suara yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya.

  • Data 100 persen, Pram-Doel raih 51,03 persen hasil hitung cepat SMRC

    Data 100 persen, Pram-Doel raih 51,03 persen hasil hitung cepat SMRC

    Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan) menyampaikan visi misi pada debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.)

    Data 100 persen, Pram-Doel raih 51,03 persen hasil hitung cepat SMRC
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 28 November 2024 – 08:41 WIB

    Elshinta.com – Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) mengungkapkan, berdasarkan hitung cepat dengan data yang masuk sudah 100 persen pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel) meraih sekitar 51,03 persen suara.

    “Data masuk sudah 100 persen dari 300 tps, dengan total sampel 88.661 suara sah,” kata Peneliti SMRC M. Ezha Fachriza melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, dari jumlah sampel tersebut pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen disusul oleh Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 10,17 persen. Ia menjelaskan bahwa hasil analisis statistik menunjukkan, pada tingkat kepercayaan 95 persen, suara Pram-Doel diperkirakan berkisar antara 49,99 persen hingga 52.07 persen.

    Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yaitu 37.68 persen sampai 39,92 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 9,80 persen hingga 10,54 persen. Berdasarkan analisis tersebut lanjut Ezha, secara statistik suara Pram-Doel signifikan berada di atas suara Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun.

    “Hitung cepat tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menyimpulkan apakah Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau dua putaran, karena rentang estimasi suara Pram-Doel yaitu 49,99 persen sampai 52,07 persen, masih terpaut dengan ambang batas 50 persen,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa hitung cepat bukan hasil resmi pemilihan kepala daerah, untuk itu masyarakat harus sabar menunggu hasil resmi dari KPU.

    “Kita menunggu hasil akhir rekapitulasi suara yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya.

    KPU Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (penyebutan nama paslon sesuai dengan nomor urut peserta pilkada), yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen, dan pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (dpt) pada Pilkada Jakarta 2024 menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (tps) pada hari Rabu ini.

    Sumber : Antara

  • Ridwan Kamil Hampir Pasti Kalah di Pilgub Jakarta, Lukman Simanjuntak: RK Bisa Gunakan Mobil Curhat Agar Kekalahan Tidak Berubah Jadi Stres

    Ridwan Kamil Hampir Pasti Kalah di Pilgub Jakarta, Lukman Simanjuntak: RK Bisa Gunakan Mobil Curhat Agar Kekalahan Tidak Berubah Jadi Stres

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) hampir pasti kalah. Jika merujuk pada hitung cepat yang beredar saat ini.

    Pegiat Media Sosial Lukman Simandjuntak memberi sindiran pada kader Golkar itu. Jika benar kalah, ia meminta agar mobil curhat yang telah diluncurkannya digunakan sendiri.

    “Jika beneran kalah, RK bisa gunakan mobil curhat, agar kekalahan tidak berubah menjadi stress,” kata Lukman dikutip dari unggahannya di X, Kamis (28/11/2024).

    Mobil curhat sendiri diluncurkan RK pada 2 November 2024.

    “Tipe namanya kapsul curhat, ukurannya kecil, curhatnya dengan zoom ya, jadi ruangannya ditutup pakai earphone, kemudian dia nge-zoom sesuai jadwal,” kata RK di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11/2024).

    “Nanti ada tipe yang lebih besar, ketemu fisik orang, jadi ada yang sifatnya pakai apps, tidak bertemu, cukup chatting atau via voice. Yang kedua bertemu tapi secara zoom, yang ketiga bertemu fisik,” sambungnya.

    Menurut mantan Gubernur Jawa Barat itu, mobil. Curhat tersebut bentuk upaya pemerintah mengurangi stres warga. Apalagi mengingat Jakarta merupakan kota dengan tingkat stres tertinggi.

    Sementara itu, jika merujuk pada hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). RK kalah telak.

    Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel), unggul dengan perolehan suara 51,03 persen. Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel), unggul dengan perolehan suara 51,03 persen.

    Kemudian Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto (Dharma-Kun) memperoleh 10,17 persen suara.
    (Arya/Fajar)

  • Hasil hitung cepat buktikan gimmick tak laku di Jakarta

    Hasil hitung cepat buktikan gimmick tak laku di Jakarta

    Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung (tengah) didampingi istri Endang Nugrahani (kiri) dan putrinya Hanifa Fadhila Pramana (kanan) menunjukkan jari yang telah dicelup tinta usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di TPS 046, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta, Rabu (27/11/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

    Pengamat: Hasil hitung cepat buktikan gimmick tak laku di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 27 November 2024 – 23:27 WIB

    Elshinta.com – Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam menilai hasil hitung cepat (quick count) sementara oleh beberapa lembaga survei untuk Pilkada 2024 di DKI Jakarta menunjukkan kampanye “gimmick” tak laku untuk sebagian besar pemilih di ibu kota.

    Dari hasil hitung cepat sementara tiga lembaga survei, yaitu Charta Politika, SMRC, dan Indikator, pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno unggul jika dibandingkan dengan pesaing kuatnya yaitu paslon nomor urut 02 Ridwan Kamil-Suswono, dan paslon nomor urut 01 Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

    “Masyarakat Jakarta relatif jauh lebih memiliki literasi politik yang lebih baik, sekaligus lebih pragmatis sehingga masyarakat DKI relatif paling mudah berubah-ubah pilihannya, sesuai basis isu dan narasi yang berkembang,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) A. Khoirul Umam saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Oleh karena itu, dia menilai kampanye-kampanye “gimmick” yang salah satunya digunakan oleh Ridwan Kamil bukan strategi yang tepat untuk memenangkan pemilihan gubernur di Jakarta.

    “Materi-materi kampanye Ridwan Kamil di fase awal didominasi oleh materi-materi gimmick, antara lain Mobil Curhat, bantuan kop untuk yang terkena PHK, dan lain-lain, yang mana model semacam ini sebelumnya berhasil dia gunakan di Bandung dan Jawa Barat, tetapi ternyata tidak mempan dijual di masyarakat Jakarta,” kata Umam.

    Dia melanjutkan komentar Suswono soal “janda” juga berhasil dipolitisasi lawan politiknya. Situasi itu, menurut Umam, mengindikasikan sikap kurang disiplin dari pasangan calon nomor 01 tersebut.

    Di sisi lain, Umam menilai pasangan nomor 03 yaitu Pramono-Rano lebih disiplin saat berkampanye dan saat membangun narasi selama kampanye.

    Dia menambahkan dukungan Anies Baswedan terhadap pasangan Pramono-Rano juga berhasil merapatkan barisan loyalis Anies di Jakarta yang beririsan dengan basis pemilih loyal PKS, partai asal Suswono.

    “Kondisi ini ditambah dengan kedekatan Pramono secara pribadi dengan Jokowi maupun Prabowo sehingga sel-sel politik keduanya juga tampaknya tidak dilepas untuk menghancurkan pilar-pilar politik Pramono. Ini menegaskan strategi Ketua Umum PDIP memasang Pramono di Jakarta sangatlah tepat,” kata Umam

    Dari berbagai faktor itu, Umam menilai Pramono-Rano sukses menjadi kuda hitam yang unggul dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Dia melanjutkan hasil hitung cepat sementara itu juga menjadi dukungan moril politik yang positif bagi PDI Perjuangan dan bekal yang baik untuk pasangan Pramono-Rano jika nantinya pemilihan gubernur di Jakarta berlangsung dua putaran.

    Dari hasil hitung cepat sementara Indikator, Pramono-Rano memperoleh 49,87 persen suara, Ridwan Kamil-Suswono 39,53 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,61 persen.

    Sementara itu, hasil hitung cepat sementara Chara Politika menunjukkan Pramono-Rano memperoleh 50,15 persen suara, Ridwan Kamil-Suswono 39,25 persen, dan Dharma-Kun 10,60 persen suara.

    Terakhir, hasil hitung cepat sementara SMRC menunjukkan Pramono-Rano 51,03 persen, Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen, dan Dharma-Kun 10,17 persen suara.

    Hasil hitung cepat sementara yang diperoleh dari tiga lembaga survei itu berdasarkan data yang masuk sebesar 99,99 persen hingga pukul 20.50 WIB.

    Sumber : Antara

  • Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta Versi SMRC

    Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta Versi SMRC

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jakarta 2024 dengan data yang telah mencapai 100 persen. Berdasarkan penghitungan tersebut, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel), unggul dengan perolehan suara 51,03 persen.

    “Data masuk sudah 100 persen dari 300 TPS, dengan total sampel 88.661 suara sah,” ungkap Peneliti SMRC, M. Ezha Fachriza, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (28/11).

    Ezha menjelaskan bahwa hasil ini menunjukkan keunggulan Pram-Doel dibandingkan pesaing mereka. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berada di posisi kedua dengan perolehan suara 38,80 persen, sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto (Dharma-Kun) memperoleh 10,17 persen suara.

    Dari analisis statistik, Ezha menyebut bahwa pada tingkat kepercayaan 95 persen, suara Pram-Doel diperkirakan berada di rentang 49,99 persen hingga 52,07 persen. Sementara itu, Ridwan-Suswono diperkirakan memperoleh suara di antara 37,68 persen hingga 39,92 persen, dan Dharma-Kun berkisar antara 9,80 persen hingga 10,54 persen.

    “Secara statistik, suara Pram-Doel signifikan berada di atas dua pasangan lainnya. Namun, hitung cepat belum cukup untuk menyimpulkan apakah Pilkada Jakarta ini selesai dalam satu putaran atau harus berlanjut ke putaran kedua. Sebab, rentang estimasi suara Pram-Doel yang 49,99 persen hingga 52,07 persen masih mendekati ambang batas 50 persen,” jelas Ezha.

    Ia menambahkan bahwa hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi, sehingga masyarakat diminta menunggu rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kita harus menunggu hasil akhir yang akan diumumkan oleh KPU untuk memastikan hasil resmi Pilkada Jakarta,” tambahnya.

  • Isu Politik Terkini: Pramono-Rano Menang Versi Quick Count Pilkada Jakarta 2024 hingga 5 Instruksi Megawati

    Isu Politik Terkini: Pramono-Rano Menang Versi Quick Count Pilkada Jakarta 2024 hingga 5 Instruksi Megawati

    Jakarta, Beritasatu.com – Isu politik terkini Beritasatu.com pada Rabu (27/11/2024) didominasi pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024. Salah satunya pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) menang versi quick count Pilkada Jakarta 2024.

    Paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi-Taj Yasin juga menang versi quick count Pilkada Jateng 2024. Begitu juga dengan paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya yang menang telak versi quick count Pilkada Sumut 2024.

    Selain soal kemenangan paslon versi quick count, pemberitaan Beritasatu.com juga dihiasi dengan peristiwa meninggalnya petugas KPPS di Jawa Barat. Terakhir, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan lima instruksi terkait hasil sementara Pilkada 2024.

    Berikut isu politik terkini Beritasatu.com pada Rabu (27/11/2024):

    1. Quick Count Pilkada Jakarta 2024 Sudah 100 Persen: Pramono-Rano Menang 1 Putaran
    Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Jakarta 2024 versi Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) sudah masuk 100% dan menempatkan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Mas Pram-Bang Doel) menang satu putaran dengan meraih 50% lebih suara.

    Berdasarkan hasil quick count versi lembaga survei SMRC yang bekerja sama dengan Beritasatu.com, Rabu (27/11/2024), Pramono Anung-Rano menang dengan raihan suara 51,03%.

    Disusul pasangan nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono sebesar 38,8%, dan pasangan nomor 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 10,17%.

    Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Pilkada Jakarta 2024 bisa satu putaran asalkan salah satu pasangan calon dari tiga kandidat yang maju mendulang suara lebih dari 50%. Dengan hasil quick count Pilkada Jakarta 024 versi SMRC, Pramono-Rano menang 1 putaran pada Pilkada Jakarta 2024.

  • Dharma Berterima Kasih 10% Warga Jakarta Memilihnya, Ini Reaksi Netizen

    Dharma Berterima Kasih 10% Warga Jakarta Memilihnya, Ini Reaksi Netizen

    Jakarta

    Paslon nomor urut dua, Dharma Pongrekun, berterima kasih kepada warga Jakarta yang sudah memilihnya di Pilkada 2024. Dia menyebut ini bukan kekalahan namun kemenangan bagi warga.

    “Terima kasih 10%+ warga Jakarta yang telah memilih saya dan @kun_wardana pasangan cagub 02. Bagi kami ini bukan kekalahan tapi sebuah kemenangan warga Jakarta yang ingin menjaga dan memberikan rasa aman bagi keluarganya. Tetap kawal hingga hasil resmi real count KPU terbit✌️,” tulis Dharma, dikutip detikINET dari X.com (sebelumnya Twitter), Senin (27/11/2024).

    Warganet langsung merespons pernyataan Dharma di medsos. Banyak yang mengatakan perolehan suara sebesar 10% merupakan hasil yang luar biasa. Mereka berharap Dharma bisa kembali mencalonkan diri pada 2029.

    Saat ini postingannya di X.com sudah mendapatkan tanggapan dari 423 orang, di-retweet 1.000 kali, memperoleh 7 ribu like, dan disimpan 124 netizen.

    [Gambas:Twitter]

    “2029 nanti maju lagi ya Pak, kami tunggu gebrakan berikutnya entah itu nyagub atau nyapres. Sehat & sukses selalu Pak. GBU! 😇,” tulis @Fujiiyaaama.

    Selain mengutarakan harapannya, tidak sedikit dari netizen yang memberikan reaksi nyeleneh. Berikut beberapa komentar mereka:

    “Jangan berkecil hati, masih ada Pilkada 2090,” ujar @el_av***

    “10% warga jakarta menolak tunduk pada elit global,” sambung @goatm***

    “Bapak bercanda aja hasilnya 10 persen, apalagi serius!,” ucap @cin***

    “10% hanyalah angka pak, setidaknya bapak sudah membuat elite global dan pengikut iluminati ketar-ketir,” imbuh @arzul***

    “Rispek, Abangku! 🫡,” tulis @arjun***

    “Pak….bisa tolong jabarkan kasus P Diddy ga Pak? Saya masih roaming…,” tutur @frien***

    “langsung aja pak bikin aliansi penjaga bumi,” kata @Dwi***

    “10% yg menentukan siapa yg harus pulang dan bertahan. Bravo!!!,” tutur @Vian***

    “independen/tanpa partai, tdk di endorse tokoh politik terkenal, dana jauh di bawah kompetitor, di issue kan buruk sana-sini, berkompetisi di ibukota. Tp msh dpt 10%..
    Itu sdh luar biasa Pak.. Dlm sejarah.. Emang sudah ada yg spt ini..? **Jadikan awal yg baik, Ndan *👌,” tegas @Clac**

    Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei independen mengungkapkan kalau Dharma-Kun Wardana meraih 10% suara. Berikut hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei independen, berdasarkan 100% data suara yang masuk.

    Hasil quick count Pilkada Jakarta 2024 versi SMRC per 27 November 2024 pukul 18.32 WIB:

    ⁠Ridwan Kamil (RK)-Suswono: 38,8%Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 10,17%Pramono Anung-Rano Karno: Pramono-Rano 51,03%

    Hasil quick count Charta Politika di Pilkada Jakarta 2024 per 27 November 2024 pukul 18.48 WIB:

    Ridwan Kamil-Suswono 39,25%Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10,6%Pramono Anung-Rano Karno 50,15%

    Hasil quick count Pilkada Jakarta 2024 versi PPI:

    Ridwan Kamil-Suswono 39,13%Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,67%Pramono Anung-Rano Karno 50,2%

    Hasil quick count Pilkada Jakarta 2024 versi Indikator, per 27 November 2024 pukul 20.10 WIB:

    ⁠Ridwan Kamil (RK)-Suswono: 39,53%Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 10,61%⁠Pramono Anung-Rano Karno: Pramono-Rano 49,87%

    (hps/afr)

  • Unggul di Quick Count Pilgub Jateng, Luthfi: Bentuk Kepercayaan Masyarakat

    Unggul di Quick Count Pilgub Jateng, Luthfi: Bentuk Kepercayaan Masyarakat

    Jakarta

    Pasangan Cagub-Cawagub Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul hasil quick count berdasarkan beberapa lembaga survei. Lutfi memberikan tanggapan terkait hasil hitung cepat tersebut.

    Ahmad Luthfi mengatakan ia bersama Gus Yasin bersyukur dari hasil quick count. Ia pun mengapresiasi kerja sama antara Parpol pendukung dan tim sukses serta organ relawan yang telah mendukung.

    “Tentu saya bersyukur itu adalah bentuk dari kepercayaan masyarakat kepada kita,” ucap Luthfi saat sesi konferensi pers di Posko Pemenangan Luthfi-Yasin, Semarang, seperti dilansir detikJateng, Rabu (27/11/2024).

    Luthfi mengatakan bentuk kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat tersebut harus dijawab lewat program. Sebab, harapan itulah yang dibebankan kepada Luthfi-Yasin.

    “Aspirasi dari masyarakat, hasil kami bertemu melihat di seluruh lapisan masyarakat di 35 kabupaten selama kami proses tahapan pemilu yang kemarin,” ujarnya.

    Sebagai informasi, hasil quick count atau hitung cepat Pilgub Jawa Tengah Indikator, SMRC, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Charta Politika sudah mencapai 100%. Dari keempat survei tersebut, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi).

    (lir/lir)