NGO: SEJUK

  • Demonstran Tolak UU TNI di Depan Gedung DPR Mulai Anarkis, Polisi Respons dengan Water Canon – Halaman all

    Demonstran Tolak UU TNI di Depan Gedung DPR Mulai Anarkis, Polisi Respons dengan Water Canon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak kepolisian menggunakan water canon untuk mengendalikan demonstran tolak UU TNI yang mulai bertindak anarkis.

    Pantauan Tribunnews.com di halaman Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/3/2025), massa terus melempar batu, botol hingga molotov ke dalam halaman gedung DPR.

    Tampak massa juga mulai melakukan aksi pembakaran tepat di depan pagar Gedung DPR.

    Aksi anarkis tersebut direspons polisi dengan menyemprotkan air menggunakan kendaraan water canon.

    Beberapa kali polisi menyemprotkan air ke arah demontran, namun massa terus melakukan pelemparan ke dalam kompleks parlemen.

    Sebanyak ribuan personel disiagakan untuk mengamankan adanya aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, jelang Lebaran 2025 atau pada Kamis (27/3/2025) siang.

    Adapun dalam pamflet yang tersebar, aksi tersebut digelar oleh Koalisi Masyarakat Sipil dengan sejumlah tuntutan yakni penolakan RUU TNI maupun Polri.

    “1.824 (personel dikerahkan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis.

    Adapun ribuan personel yang dikerahkan ini tergabung dalam unsur TNI, Polri hingga Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang disebar ke sejumlah titik.

    Di sisi lain, Susatyo mengatakan pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait hal itu.

    Namun, rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan melihat perkembangan situasi di lapangan atau situasional.

    “Kita lihat nanti jumlah massanya, bila massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia mengimbau personel yang dikerahkan agar bertindak humanis dan tidak terprovokasi. 

    Dirinya pun berharap demonstran tak anarkis saat aksi. Dia berharap demonstran tidak anarkis dan merusak fasilitas umum.

    “Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas. Kepada masyarakat pengguna jalan untuk menghindari kawasan tersebut dan mencari rute alternatif lain guna menghindari kepadatan lalu lintas,” tegasnya.

    Sebagai informasi, DPR RI telah mengesahkan Revisi Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi UU.

    Pengesahan itu dilakukan dalam rapat Paripurna DPR RI ke-15 Masa Persidangan II, tahun 2024-2025 yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, pada Kamis (20/3/2025).

     

     

  • Ada Demo Tolak RUU TNI di DPR Jelang Lebaran, Polisi Siapkan 1.824 Personel Pengamanan – Halaman all

    Ada Demo Tolak RUU TNI di DPR Jelang Lebaran, Polisi Siapkan 1.824 Personel Pengamanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebih dari 1.000 personel disiagakan untuk mengamankan aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025) siang atau H-4 Idul Fitri 2025.

    Dalam pamflet yang tersebar, aksi tersebut digelar oleh Koalisi Masyarakat Sipil dengan sejumlah tuntutan yakni penolakan RUU TNI maupun Polri.

    “1.824 (personel dikerahkan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis.

    Adapun ribuan personel yang dikerahkan ini tergabung dalam unsur TNI, Polri hingga Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang disebar ke sejumlah titik.

    Di sisi lain, Susatyo mengatakan pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait hal itu.

    Namun, rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan melihat perkembangan situasi di lapangan atau situasional.

    “Kita lihat nanti jumlah massanya, bila massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia mengimbau personel yang dikerahkan agar bertindak humanis dan tidak terprovokasi. 

    Dirinya pun berharap demonstran tak anarkis saat aksi. Dia berharap demonstran tidak anarkis dan merusak fasilitas umum.

    “Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas. Kepada masyarakat pengguna jalan untuk menghindari kawasan tersebut dan mencari rute alternatif lain guna menghindari kepadatan lalu lintas,” tegasnya.

    Sebagai informasi, DPR RI telah mengesahkan Revisi Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi UU.

    Pengesahan itu dilakukan dalam rapat Paripurna DPR RI ke-15 Masa Persidangan II, tahun 2024-2025 yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, pada Kamis (20/3/2025).

    Saat pengesahan beleid tersebut, elemen masyarakat dan mahasiswa melakukan aksi penolakan di depan Gedung DPR RI yang berlangsung ricuh hingga malam hari.

    Publik menolak UU TNI tersebut lantaran khawatir akan hidupnya kembali Dwifungsi ABRI dengan adanya aturan perluasan jabatan TNI di Kementerian/Lembaga atau jabatan sipil.

    Berdasarkan Pasal 47 Ayat (1) UU TNI lama, terdapat pasal yang menyebut prajurit TNI hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan.

    Tetapi, dalam UU TNI baru, poin itu diubah sehingga TNI aktif dapat menjabat di 14 kementerian/lembaga, yaitu:

    Kementerian/lembaga yang membidangi koordinator bidang politik dan keamanan negara
    Pertahanan negara termasuk dewan pertahanan nasional
    ⁠Kesekretariatan negara yang menangani urusan kesekretariatan presiden dan kesekretariatan militer presiden
    Intelijen negara
    Siber dan/atau sandi negara
    Lembaga ketahanan nasional
    Pencarian dan pertolongan
    Narkotika nasional
    Pengelola perbatasan
    Penanggulangan bencana
    Penanggulangan terorisme
    Keamanan laut
    Kejaksaan Republik Indonesia
    Mahkamah Agung

  • Lailatulqadar, Malam Penuh Keutamaan dan Keberkahan

    Lailatulqadar, Malam Penuh Keutamaan dan Keberkahan

    Malam Lailatulqadar adalah malam yang paling mulia dalam Islam. Malam ini disebut secara khusus dalam Al-Qur’an dan memiliki keutamaan luar biasa dan sangat misterius. Setiap tahun, kaum muslim di seluruh dunia menantikan datangnya malam Lailatulqadar dengan  penuh harap karena diyakini malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan. 

    Ulama berbeda pendapat mengenai peristiwa terjadinya malam Lailatulqadar, Sebagian ulama mengatakan malam tersebut terjadi sejak awal Ramadan. Ulama lain mengatakan akan turun pada 10 hari terakhir Ramadan dan sebagain berpendapat terjadi pada malam ganjil dalam setiap akhir Ramadan. Perbedaan pendapat ini membuat umat muslim serius mencari keutamaan dan keberkahan setiap malam dari bulan penuh berkah ini. 

    Hakikat keistimewaan malam tersebut bukan hanya karena diturunkannya Al-Qur’an sebagai kalamullah, juga limpahan rahmat, ampunan (maghfirah), dan keberkahan  yang menyertai bulan suci ini. 

    Artikel ini membahas keutamaan Lailatulqadar berdasarkan tafsir Al-Qur’an dalam perspektif ulama tafsir disertai hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang  menjelaskan tanda-tanda atau ciri-ciri hadirnya malam tersebut dan bagaimana umat Islam dapat  meraihnya. 

    A. Makna dan keutamaan Lailatulaadar dalam Al-Qur’an 

    Majalah al-buhus al-islamiyah menyebutkan kalimat Lailatulqadar diambil dari bahasa Arab,  Lailah artinya malam, sedangkan qadar. yaitu masdar bermakna qada’ dan hukum (ketetapan). Secara eksplisit dalam surat Al-Qadr (97:1-5), Allah Swt berfirman.”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatulaadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari  seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk  mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” 

    Dari ayat-ayat di atas, dapat dipahami beberapa keutamaan Lailatulqadar: 

    1. Malam diturunkannya kalamullah Al-Qur’an Al-Karim

    Lailatulqadar adalah malam diturunkannya kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril alaihi salam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya status malam tersebut dalam sejarah  Islam. 

    2. Lebih Baik daripada Seribu Bulan 

    Allah Swt menjelaskan kalamnya bahwa ibadah yang dilakukan pada malam tersebut lebih utama daripada ibadah selama malam seribu bulan, yaitu setara dengan sekitar 83 tahun.  Ini menunjukkan betapa besar pahala yang bisa diraih seorang muslim dalam satu malam.  Kemuliaan yang sangat besar ini ditawarkan dan diberikan Allah Swt kepada para hambanya yang senantiasa mencari dan menjalankannya. 

    3. Turunnya malaikat dan Jibril alaihi salam

    Para malaikat turun ke bumi pada malam tersebut untuk menyampaikan rahmat dan keberkahan bagi orang-orang yang beribadah. Turunnya para malaikat adalah bukti malam tersebut sangat luar biasa dan mulia di sisi-Nya. Pemantauan para malaikat langsung ke bumi menjadikan bumi semakin berkah dan mulia karena turunnya makhluk Allah yang super dalam ketaatannya. Para ulama menjelaskan pengalaman mereka yang penuh kedamaian hingga fajar. Lailatulqadar dipenuhi ketenangan, kesejahteraan, dan keberkahan hingga fajar menyingsing. 

    Selain dalam surat Al-Qadr, Allah juga menyebutkan malam mulia ini dalam surat Ad Dukhan. “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi.  Sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.” Ayat ini menunjukkan betapa mulianya momen ini. Ayat ini menegaskan bahwa Lailatulqadar adalah malam yang diberkahi karena Allah Swt menetapkan dan memberikan takdir  bagi makhluk-Nya untuk satu tahun ke depan. 

    B. Penjelasan ulama tafsir 

    Para ulama tafsir memberikan berbagai penjelasan mengenai keutamaan Lailatulaadar, di  antaranya: 

    1. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa malam itu disebut Lailatulqadar karena memiliki kemuliaan dan keagungan yang luar biasa. Ia juga menyebutkan bahwa pada malam itu, ketentuan-ketentuan Allah ditetapkan untuk satu tahun ke depan, termasuk rezeki, ajal, dan kejadian-kejadian lainnya.

    2. Imam al-Qurthubi juga menafsirkan bahwa keberkahan malam tersebut bukan hanya terkait dengan turunnya Al-Qur’an, juga dengan rahmat dan ampunan yang diberikan Allah kepada  hamba-Nya yang beribadah dengan penuh keikhlasan. 

    3. Imam al-Razi dalam tafsirnya menekankan bahwa Lailatulqadar adalah malam ketika doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni. Ia juga menyoroti makna “lebih baik dari seribu bulan” sebagai bentuk kemurahan Allah dalam memberikan pahala yang luar biasa kepada hamba-Nya.

    C. Argumentasi Lailatulqadar dalam hadis Nabi Muhammad SAW 

    Selain dalam kitab suci al-Qur’an, keutamaan Lailatulqadar juga disebutkan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW. Beberapa di antaranya yaitu:  

    1. Malam ampunan dosa 

    Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang  telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim) 

    2. Tanda-tanda Lailatulqadar 

    Dalam hadis lain, Nabi menyebutkan beberapa tanda malam tersebut, yaitu udara terasa sejuk dan tidak panas. Matahari pada pagi harinya terbit tanpa sinar (cahaya) yang menyilaukan. Malamnya terasa damai dan penuh ketenangan. 

    3. Mencari atau menggapai Lailatulqadar pada 10 malam terakhir Ramadan

    “Carilah Lailatulqadar pada 10 malam terakhir pada Ramadan, terutama pada  malam-malam ganjil.” (HR Bukhari) 

    Hadis ini menunjukkan Lailatulqadar terjadi di antara malam-malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadan, meskipun tanggal pastinya tidak disebutkan secara eksplisit. Para ulama menjelaskan bahwa banyaknya perbedaan pendapat kapan terjadinya malam Lailatulqadar bertujuan membuat umat muslim lebih khusyuk beribadah setiap hari dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. 

    D. Refleksi dan kesimpulan

    Lailatulqadar adalah malam yang penuh berkah dan rahmat. Malam tersebut memberikan kesempatan bagi setiap muslim untuk mendapatkan pahala besar dan ampunan dari Allah Swt.  Untuk meraih keutamaan pada malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk: 

    1. Meningkatkan ibadah mereka dan memperbanyak shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.  
    2. Memperbanyak doa. Salah satu doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk  malam tersebut adalah,”Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni. (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka ampunilah aku). Ulama Aswaja sering mengamalkan  doa ini dalam ritual mereka. 
    3. Melakukan iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.
    4. Menghidupkan malam dengan amal saleh, memperbanyak sedekah, berbuat baik kepada sesama, dan meningkatkan amal kebajikan dan perbuatan positif lainnya semampu dan sekuatnya. 

    Sebagai umat Islam dan umat nabi terakhir, umat muslim sebaiknya tidak menyia-nyiakan kesempatan meraih kemuliaan malam tersebut. Dengan beribadah penuh keikhlasan,  kesungguhan, dan keteguhan, semoga umat muslim dapat meraih pahala yang lebih baik daripada seribu bulan dan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah Swt.  

  • Tragedi Kekerasan di Kediri: Seorang Remaja Meninggal Dunia Usai Dikeroyok

    Tragedi Kekerasan di Kediri: Seorang Remaja Meninggal Dunia Usai Dikeroyok

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah aksi kekerasan terjadi di Jl. Raya Umum Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Senin (24/3/2025) dini hari pukul 01.00 WIB. Insiden tersebut melibatkan dugaan pengeroyokan terhadap tiga remaja yang berujung tragis.

    Korban dalam kejadian ini adalah Zaki Amani, Hendra Reza, dan Moh. Hidris Rayyan. Berdasarkan laporan kepolisian, ketiga korban mengalami luka-luka serius akibat kekerasan tersebut. Rayyan, yang mengalami luka paling parah, sempat dalam kondisi kritis sebelum akhirnya meninggal dunia setelah bertahan selama 24 jam di rumah sakit.

    Kronologi Kejadian

    Dalam unggahannya di media sosial Facebook, Bambang Rukminto menjelaskan kronologi kejadian.

    “Rayyan berboncengan naik sepeda motor bersama teman-temannya akan pulang ke Pare dari Simpang Lima Gumul (SLG) sekitar pukul 00.30 WIB. Di tengah jalan arah Kecamatan Pagu, mereka berpapasan dengan ‘gerombolan’ anak-anak muda membawa senjata tajam yang kemudian berbalik arah mengejar mereka. Karena panik, satu sepeda motor jatuh, Rayyan pun terjatuh dari boncengan temannya. Sementara teman-temannya melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran gerombolan,” terangnya.

    Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa Rayyan yang memakai helm bertuliskan PN (P*gar N*sa) menjadi sasaran utama pengeroyokan.

    “Naas bagi Rayyan yang memakai helm bertuliskan PN, yang mungkin dikira siswa perguruan silat Pagar Nusa, dikeroyok. Baru kemudian setelah gerombolan pergi, kawan-kawannya yang bersembunyi kembali menemukan Rayyan yang sedang terkapar tak sadarkan diri. Darah mengucur dari telinga dan hidungnya. Hingga kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Saat ini kondisinya masih kritis,” tulisnya sebelum kabar duka datang.

    Korban dan Kondisi

    Berikut adalah kondisi korban akibat pengeroyokan:

    Zaki Amani mengalami luka lecet pada lutut kanan dan kiri, betis kaki kiri, siku kiri, punggung tangan kiri, pipi, dan dahi. Ia juga mengalami patah tulang pada bagian bahu kanan.

    Hendra Reza mengalami luka lecet pada kaki kanan dan kiri serta pinggul kanan.

    Moh. Hidris Rayyan mengalami luka lecet di lutut kanan dan kiri, tangan kanan, alis mata kiri, tangan kiri, serta telinga kanan yang mengeluarkan darah hingga tak sadarkan diri.

    Ketiga korban awalnya dirawat di RS Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri. Namun, karena luka serius yang dialaminya, Rayyan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (25/3/2025).

    Polisi Masih Menyelidiki Kasus Ini

    Kanit PPA Satreskrim Polres Kediri, Ipda Hery Wiyono, membenarkan adanya insiden ini dan memastikan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

    “Pelaku masih dalam lidik, mas,” terangnya.

    Kediri dan Konflik Perguruan Silat

    Kasus kekerasan terkait perguruan silat bukanlah hal baru di Kediri. Meskipun kota ini pernah dinobatkan sebagai Kota Paling Toleran oleh Setara Institute pada 2021, nyatanya konflik antaranggota perguruan silat masih kerap terjadi dan memakan korban jiwa.

    Bambang Rukminto juga menyayangkan minimnya pemberitaan mengenai insiden ini.

    “Sehari kemarin, saya cermati media. Saya tak menemukan ada berita maupun informasi terkait insiden tersebut. Apakah kasus-kasus pengeroyokan seperti ini sudah terlalu jamak sehingga tak lagi layak berita? Atau karena bulan puasa sehingga semua harus ikut menciptakan suasana sejuk dan damai? Bagi saya, insiden yang merampas hak hidup seseorang harus tetap dikabarkan. Kekerasan pada sesama harus dihentikan,” tegasnya. [nm/aje]

  • Curug Kapak Kuda, Wisata Alam Tersembunyi di Majalengka

    Curug Kapak Kuda, Wisata Alam Tersembunyi di Majalengka

    Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa mengikuti jalur menuju Kecamatan Lamangsugih, lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Sadawangi. Dari desa tersebut, perjalanan dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua menuju area curug.

    Keunikan dari destinasi ini adalah aksesnya yang gratis. Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan kepada pengunjung, sehingga siapa pun bisa menikmati keindahan Curug Kapak Kuda tanpa perlu mengeluarkan biaya.

    Ini menjadi nilai tambah tersendiri, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Curug Kapak Kuda buka setiap hari selama 24 jam, sehingga pengunjung memiliki kebebasan untuk datang kapan saja sesuai dengan keinginan mereka.

    Namun, waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi atau siang hari, ketika sinar matahari masih cukup terang dan cuaca mendukung. Selain itu, disarankan untuk menghindari musim hujan, karena jalur menuju curug bisa menjadi licin dan berbahaya.

    Bagi yang ingin berkunjung ke Curug Kapak Kuda, ada beberapa tips yang bisa diikuti agar perjalanan lebih nyaman. Pertama, pastikan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan alas kaki yang sesuai untuk berjalan di medan yang mungkin berbatu dan licin.

    Kedua, bawalah perbekalan yang cukup, terutama air minum dan makanan ringan, karena fasilitas di sekitar curug masih terbatas. Ketiga, tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan agar keindahan alam tetap terjaga.

    Terakhir, selalu berhati-hati saat berada di sekitar air terjun, terutama jika bermain air di dekat aliran yang deras. Dengan segala keindahannya, Curug Kapak Kuda menjadi salah satu destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi di Majalengka.

    Suasana yang sejuk, panorama yang indah, serta kesempatan untuk menikmati kesegaran air terjun secara gratis menjadikannya tempat yang ideal untuk berlibur dan melepas penat dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.

    Jadi, jika Anda sedang mencari tempat wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih alami, Curug Kapak Kuda adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi!

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • 9 Tanda Orang yang Berhasil Memperoleh Malam Kemuliaan atau Lailatul Qadar

    9 Tanda Orang yang Berhasil Memperoleh Malam Kemuliaan atau Lailatul Qadar

    JABAR EKSPRES – Malam Lailatul Qadar merupakan anugerah luar biasa dari Allah SWT yang diberikan secara khusus kepada umat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Malam ini memiliki keutamaan yang begitu besar, bahkan disebut lebih baik dari seribu bulan. Tak heran jika umat Muslim berusaha mencari malam penuh berkah ini dengan meningkatkan ibadah sepanjang Ramadhan.

    Keutamaan Lailatul Qadar bukan hanya memberikan limpahan pahala, tetapi juga membawa ketenangan jiwa bagi mereka yang berhasil meraihnya. Dalam berbagai hadis dan tafsir, disebutkan bahwa ada tanda-tanda khusus yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mendapatkan malam istimewa ini. Berikut adalah sembilan tanda tersebut:

    baca artikel lainnya : 6 Amalan Malam Lailatul Qadar, Ini Prediksi Tanggalnya

    Merasakan Suasana Malam yang Berbeda

    Seseorang yang memperoleh Lailatul Qadar akan merasakan perubahan suasana malam. Malam tersebut terasa lebih tenang, damai, dan bercahaya dibandingkan malam-malam lainnya. Udara terasa sejuk dan nyaman, memberikan ketenangan dalam hati.

    Melihat Seluruh Benda di Alam Semesta Bersujud

    Sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang mendapatkan Lailatul Qadar dapat merasakan atau bahkan melihat seluruh makhluk di alam semesta bersujud kepada Allah. Ini merupakan bentuk kemuliaan dan keagungan malam tersebut.

    Merasakan Kehadiran Malaikat yang Memberi Salam

    Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi untuk menyampaikan salam dan rahmat kepada orang-orang yang beribadah dengan tulus. Hamba yang mendapatkan malam ini dapat merasakan kehadiran malaikat dalam bentuk ketenangan batin yang luar biasa.

    Keselarasan dengan Alam Semesta

    Orang yang memperoleh Lailatul Qadar akan merasa lebih selaras dengan alam semesta. Hati menjadi lebih damai, segala urusan terasa lebih mudah, dan doa-doanya lebih sering dikabulkan.

    Kesadaran Akan Cahaya Ilahiyah dalam Diri

    Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan menyadari bahwa setiap jiwa manusia memiliki Cahaya Ilahiyah yang berbeda-beda. Kesadaran ini membawa kerendahan hati, sehingga mereka tidak lagi mudah menghakimi orang lain atau merasa dirinya paling suci.

    baca artikel lainnya : Tata Cara Itikaf di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadhan 2025 dan Bacaan Niat

  • Bukit Salena, Destinasi Wisata Eksotis di Palu dengan Panorama Teluk Menawan

    Bukit Salena, Destinasi Wisata Eksotis di Palu dengan Panorama Teluk Menawan

    Liputan6.com, Kota Palu – Bukit Salena, yang terletak di Kelurahan Salena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi salah satu destinasi wisata favorit dengan panorama alam yang memukau.

    Keindahan lanskap perbukitan hijau yang berpadu dengan birunya Teluk Palu menjadikan tempat ideal bagi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk ngabuburit di bulan Ramadan.

    Daya tarik utama Bukit Salena adalah pemandangan spektakuler dari puncaknya. Wisatawan dapat menikmati panorama Kota Palu dari ketinggian.

    Selain itu, udara yang sejuk dan suasana yang tenang juga bisa pengunjung rasakan. Keindahan alam ini membuat Bukit Salena menjadi lokasi strategis bagi pecinta fotografi serta tempat yang cocok untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari.

    “Banyak wisatawan datang ke Bukit Salena untuk berkemah dan berpiknik bersama keluarga atau teman. Tempat ini juga sangat cocok bagi yang ingin menikmati sunrise dan sunset dengan latar belakang Teluk Palu yang memukau,” ujar Rahmat, salah seorang warga setempat.

    Selain menawarkan keindahan alam, Bukit Salena juga memiliki berbagai spot foto instagramable. Cahaya matahari saat terbit dan terbenam menciptakan siluet eksotis yang sering diburu oleh para penggemar fotografi.

    Akses menuju Bukit Salena cukup mudah, dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Beberapa fasilitas seperti area parkir, warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan, serta toilet umum juga tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung.

    Dengan pengelolaan wisata yang baik oleh warga sekitar, kebersihan dan keamanan di kawasan Bukit Salena tetap terjaga.

    Hal ini membuat destinasi ini semakin diminati oleh wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang asri tanpa harus keluar jauh dari pusat kota.

    “Bukit Salena menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam di Kota Palu,” ujarnya.

    Dengan pesona alamnya yang luar biasa, destinasi ini layak menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Sulawesi Tengah.

  • Siap-siap Mudik, Lebih Baik Berangkat Pagi atau Malam Hari? Ini Saran Dokter

    Siap-siap Mudik, Lebih Baik Berangkat Pagi atau Malam Hari? Ini Saran Dokter

    Jakarta

    Memilih waktu mudik bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, melakukan perjalanan jauh harus penuh persiapan. Mana yang lebih baik, mudik siang atau malam hari?]

    Menentukan waktu mudik saat siang atau malam hari terkadang bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, melakukan perjalanan jauh dan mungkin masih dalam keadaan berpuasa, tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan.

    Bagi sebagian orang, mudik di siang hari dianggap lebih aman karena jarak pandang yang jelas. Namun, cuaca yang panas mungkin akan menjadi tantangan tersendiri, terlebih untuk mereka yang berpuasa.

    Sebaliknya, tidak sedikit pula yang memilih untuk mudik di malam hari karena dinilai lebih nyaman karena udara lebih sejuk. Kondisi tubuh mungkin akan lebih fit karena bagi mereka yang berpuasa, sudah mendapatkan asupan energi tambahan.

    Lalu, mana yang lebih baik, mudik siang hari atau malam hari?

    Menjawab hal ini, praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT memilih mudik di siang hari atau malam hari sebenarnya keduanya merupakan waktu yang baik. Hanya saja, ini harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing pemudik.

    “Tergantung kondisi individu masing-masing. Kalau memang dia fit, istirahat cukup, aman sih pilih siang atau malam hari,” kata dr Daniel saat dihubungi detikcom, Selasa (18/3/2025).

    Menurut dr Daniel, salah satu tantangan dalam perjalanan jarak jauh seperti mudik, baik di siang dan malam hari adalah rasa kantuk. Kondisi ini bahkan seringkali menjadi penyebab dari kecelakaan, sehingga ini wajib disesuaikan oleh para pemudik.

    “Hindari (perjalanan jauh) untuk orang yang kelelahan fisik berlebihan, yang kurang tidur, tidurnya tidak berkualitas, atau memang dia yang gampang tertidur sehari-hari gampang ngantuk,” katanya

    “Jadi hindari dulu untuk nyetir dalam jangka waktu yang panjang,” lanjut dia.

    Rasa lelah dalam mudik, lanjut dr Daniel, merupakan hal yang wajar. Jika pemudik tidak memiliki sopir cadangan, dirinya menyarankan untuk berhenti sejenak dan melakukan power nap. Ini cocok bagi pemudik yang tidak memiliki banyak waktu untuk tidur.

    “Sebenarnya yang dibutuhkan waktu untuk tidur itu 7-8 jam ya. Tapi ada yang namanya teknik power nap, jadi dia beristirahat jangan terlalu lama cukup 30 menit saja. Jadi itu bukan untuk tidur panjang,” kata dr Daniel.

    “Bisa 10 sampai 20 menit dan biasanya itu cukup untuk bikin bugar. Untuk mengistirahatkan otak juga biar nggak stres,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera

    Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera

    Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo bersama Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang Umar Said menaiki mesin pemanen padi jenis combine harvester saat meninjau panen raya di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (21/3/2025). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 15:21 WIB

    Elshinta.com – Sang surya baru terbangun kala Karta (49), petani asal Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama dua kerabatnya bergegas menuju hamparan sawah serupa warna sinar mentari dengan posisi padi yang kian merunduk. Saat tiba di lokasi yang berjarak hanya puluhan meter dari kediamannya di Desa Karangmulya, ketiganya disambut angin bertiup sedang nan sejuk, menerpa daun serta bulir padi yang seolah meminta segera dipetik.

    Karta dan dua kerabatnya tidak sendiri, puluhan petani lain juga telah bersiap di tepi saluran irigasi anak Sungai Cibeet yang tak jauh dari areal sawah, lengkap dengan peralatan tempur tradisional seperti caping, celurit, hingga cangkul. Ada pula alat perontok padi khas petani setempat, dilengkapi terpal biru berukuran besar serta puluhan karung kosong. Betul, mereka sedang bersiap panen, sesuatu yang sudah dinanti berbulan-bulan.

    Senyum sumringah bercampur semangat tak kenal kendur terpancar dari raut wajah puluhan petani itu menyambut datangnya musim panen meski sempat dihantui banjir besar pada awal Maret. Banjir yang sempat menggenangi 50 desa dari 14 kecamatan se-Kabupaten Bekasi itu turut merendam lahan pertanian seluas total 1.752 hektare. Beruntung jerih payah petani di Bojongmangu ini tidak sia-sia setelah terbebas dari banjir.

    Di sela kegiatan petani tersebut, muncul pemandangan unik  tatkala belasan prajurit TNI Angkatan Darat dari Korem 051/Wijayakarta berikut Kodim 0509/Kabupaten Bekasi serta babinsa datang mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Mereka datang dengan membawa peralatan modern seperti mesin panen padi jenis combine harvester. Bahkan pimpinan serta jajaran Perum Bulog wilayah setempat turut dihadirkan untuk menyaksikan dari dekat pesta wong cilik tersebut.

    Melihat kehadiran prajurit TNI, aura semangat para petani semakin terpancar untuk mengerjakan tahap akhir dari proses bertani. Mereka bersatu, bahu-membahu, bergotong royong dengan penuh antusias meski peluh bercucuran.

    Kehadiran TNI membawa Perum Bulog berikut armada truk bukan tanpa alasan. Bulog sejatinya offtaker hasil panen petani sekaligus simbol nyata hadirnya negara di masyarakat meski sempat gagal menyerap hasil gabah petani saat panen di kecamatan lain, 10 hari sebelumnya.

    Sekitar dua minggu sebelumnya, TNI bersama tim Bulog Cibitung berikut mitra turut mengawal kegiatan panen di atas lahan seluas 20.000 meter persegi dengan hasil 13 ton gabah kering panen (GKP) di wilayah Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Meski aktivitas panen itu dipantau tim Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, namun hasil gabah petani tidak terserap Bulog karena faktor tingginya mekanisme pasar ditambah petani telah terlebih dahulu mengambil modal dari pemodal dengan sistem ijon.

    Banyak petani sudah melakukan ijon untuk biaya tanam dan perawatan sehingga mereka lebih memilih menjual ke pihak yang menawarkan harga lebih tinggi. Mereka menjual dengan harga pembelian pasar senilai Rp6.800 per kilogram, lebih tinggi Rp300 dari harga pemerintah.

    Tidak apa-apa, mengingat tujuan utama panen adalah bagaimana mengangkat taraf perekonomian petani. Koordinasi pun ditingkatkan dan dengan fasilitasi TNI AD, Bulog kali ini sukses menyerap bahkan hingga 2.500 ton gabah kering dari petani di Kecamatan Bojongmangu.

    Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang Umar Said mengaku bahwa instansinya semakin masif menyerap gabah kering langsung di tingkat petani sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan kuantitas beras cadangan pemerintah. Hingga pertengahan Maret 2025, Bulog Cabang Karawang telah melampaui target penyerapan gabah kering panen dengan realisasi mencapai 22.800 ton atau 136 persen dari target tahun ini yang sebesar 16.700 ton.

    “Salah satunya di wilayah Kabupaten Bekasi. Di Kecamatan Bojongmangu ini, kami telah melakukan penyerapan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bulog,” kata Umar.

    Mengacu data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, luas area panen di Kecamatan Bojongmangu mencapai 750 hektare dengan potensi produksi sebesar 2.950 ton dan Bulog sudah menyerap 2.500 ton, setara 85 persen total panen gabah petani di wilayah itu.

    Umar pun mengakui tugas menyerap gabah kering panen langsung di tingkat petani bukan hal mudah dan kerap menemukan kendala lapangan sehingga kerja sama pemangku kepentingan sangat dibutuhkan. Apresiasi tinggi diberikan kepada TNI AD atas dukungan penuh selama ini.

    Di lokasi yang sama, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo menekankan pentingnya arti sinergi  TNI dengan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. TNI AD berkomitmen mendukung penuh langkah Bulog dalam menyerap gabah kering panen langsung ke petani karena sejalan dengan upaya pemerintah menjaga stabilitas harga.

    Danang juga berharap kolaborasi strategis ini mampu memicu semangat petani untuk terus menjalankan aktivitas bertani sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan mereka. Kiprah TNI AD dalam menjaga ketahanan pangan nasional semakin masif pada beberapa tahun belakangan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan menuju kemandirian bangsa.

    Sukses mengusung konsep food estate sejak medio 2022, program serupa diperluas melalui kegiatan pertanian perkotaan atau urban farming mulai awal 2024 yang mampu memberdayakan petani lokal guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

    Tahun ini, TNI AD kembali meneguhkan komitmen mendukung program ketahanan pangan nasional ditandai dengan lawatan Asisten Teritorial Kasdam Jaya Kolonel Inf Wawan Kusnendar, awal Februari ke lahan pertanian terpadu milik Korem 051/Wijayakarta di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

    Kunjungan itu sekaligus memonitor dan pengamanan serta melaksanakan penanaman secara simbolis bibit unggulan padi Sinar Mentari pada Demplot Hanpangan 2025. Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya Korem 051/Wijayakarta dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan nasional melalui pemanfaatan lahan pertanian terpadu.

    Dalam kesempatan itu Aster Kasdam Jaya beserta jajaran pejabat turut serta dalam prosesi penanaman bibit padi unggulan sebagai bentuk sinergi antara TNI, pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun sektor pertanian yang lebih baik. Beragam aktivitas itu sekaligus mengisyaratkan bahwa program ketahanan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen, termasuk prajurit TNI AD.

    Keamanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional dan sinergi antara TNI, pemerintah serta masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini sekaligus memastikan keberhasilan program mampu dijaga secara berkelanjutan. Upaya swasembada pangan pun kini seakan telah memunculkan paradigma baru, tidak sebatas peningkatan produksi melainkan juga mencakup kesejahteraan petani sehingga swasembada dan kesejahteraan petani harus berjalan beriringan.

    Kehadiran TNI AD sekaligus menjadi secercah asa bagi petani untuk menggapai impian sebagai petani sukses. Transformasi pertanian yang turut dibawa prajurit bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas sektor pertanian di Indonesia. Transformasi itu mencakup penggunaan teknologi modern, pengembangan varietas tanaman unggul, pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan hingga peningkatan kapasitas petani dan penguatan pasar produk pertanian.

    Dalam konteks kebijakan pertanian, tujuan transformasi ini meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi dan kualitas produk serta peningkatan pendapatan petani dan ketahanan pangan. Semoga petani kita semakin sejahtera. Terima kasih Pak Tani, terima kasih TNI, penjaga gerbang ketahanan pangan nasional.

    Sumber : Antara

  • Ternyata Begini Mulanya Babi Dilarang di Tanah Arab

    Ternyata Begini Mulanya Babi Dilarang di Tanah Arab

    Jakarta, CNBC Indonesia – Babi dilarang dikonsumsi dalam agama Islam. Meski begitu, sejarah mencatat bahwa ribuan tahun lalu, babi bukan hewan asing di Timur Tengah.

    Bagaimana mulanya hingga babi kini dilarang di Tanah Arab?

    Tim peneliti dari Kiel University, Jerman, dalam riset “Insights Into Early Pig Domestication Provided by Ancient DNA Analysis” (2017) menyebut, justru di sanalah, tepatnya di kawasan Mesopotamia, babi pertama kali dijinakkan atau domestikasi pada 8.500 Sebelum Masehi (SM). Baru setelah itu babi-babi dibawa ke Eropa untuk dikembangbiakkan.

    Akibat pertama kali dijinakkan di Timur Tengah, babi juga menjadi bahan makanan. Catatan arkeologi dari tahun 5.000-2.000 SM mengungkap masyarakat Timur Tengah memelihara babi sebagai sumber makanan.

    Mereka merawat babi selama berbulan-bulan sebelum akhirnya dipotong untuk dijadikan sumber protein utama yang lezat dan bergizi. Posisi babi sebagai sumber makanan menyaingi popularitas hewan ternak lain. Namun, kebiasaan mengonsumsi babi berubah sekitar tahun 1.000 SM. Sejak saat itu, pemeliharaan dan konsumsi babi terus menurun drastis.

    Setidaknya ada dua pendapat berbeda soal peralihan konsumsi masyarakat Jazirah Arab dari babi ke hewan ternak lain.

    1. Ancaman Ekologi

    Pendapat ini diutarakan Antropolog Marvin Harris dalam Sapi, Babi, Perang, dan Tukang Sihir (2019) yang mengaitkan babi terhadap keutuhan ekosistem alami dan budaya Timur Tengah.

    Menurutnya, babi adalah hewan yang banyak menyita sumber daya dibanding manusia dan hewan ternak lain. Seekor babi membutuhkan 6.000 liter air untuk berkembangbiak. Angka ini baru satu ekor babi. Jika dalam 1 peternakan ada 100 babi, maka semuanya membutuhkan 600.000 liter air.

    Kita tahu di Timur Tengah mayoritas wilayahnya adalah gurun yang kering kerontang. Tentu, ratusan ribu liter air tersebut akan lebih bermanfaat jika digunakan manusia untuk menjalani kehidupan. Alhasil, masyarakat Arab lebih mengalihkan air untuk kehidupan sendiri dibanding buat kebutuhan peternakan babi.

    “Babi mungkin enak, tetapi memberi makan binatang itu dan menjaganya tetap sejuk akan terlalu banyak menyita sumber daya,” ungkap Marvin Harris.

    Selain itu, babi juga pemilih dalam makanan. Dia tak bisa memakan rumput. Untuk mengejar bobot berat, babi harus diberi makan kacang-kacangan, buah-buahan, hingga gandum. Masalahnya, seluruh makanan tersebut juga dikonsumsi manusia. Praktis, manusia di Arab lebih memilih mengalihkan kacang hingga gandum untuk konsumsi pribadi dibanding memberinya buat babi.

    Atas alasan ini Marvin Harris mengaitkan pelarangan babi disebabkan oleh alasan ekologi.

    2. Kemunculan Ayam

    Pendapat ini diutarakan Sejarawan Richard W. Redding dalam “The Pig and the Chicken in the Middle East” (2015). Richard tak mengamini pendapat Harris sepenuhnya, tetapi dia membenarkan bahwa babi adalah hewan yang membutuhkan cukup banyak air untuk bertahan hidup.

    Kebutuhan besar ini menjadi halangan terhadap budaya hidup berpindah-pindah alias nomaden masyarakat Arab. Saat berpindah tempat, babi tak cocok untuk ikut berpergian karena butuh banyak air untuk bertahan hidup. Dia harus hidup di tempat yang terlalu kering dan dialiri air dengan mudah. Masalahnya masyarakat terkadang tak pergi ke tempat seperti itu.

    Bagi Richard, menghilangnya babi dari meja makan orang Arab bukan semata-mata faktor ekologi, melainkan berkat kemunculan ayam.

    Mayoritas rumah tangga Arab menilai ayam punya perawatan lebih mudah. Ayam hanya butuh 3.500 liter air untuk bisa dapat 1 Kg daging. Lalu, ayam juga dianggap sebagai sumber protein ideal. Ukurannya yang kecil membuatnya bisa langsung disantap sampai habis.

    Tentu, berbeda dengan babi yang memiliki sisa dan cenderung dibuang sebab saat itu tak ada sistem pengawetan makanan. Belum lagi, ayam juga menghasilkan produk sekunder, yakni telur. Telur ini juga menjadi salah satu sumber protein rumah tangga.

    Atas dasar ini, dengan pilihan menghidupi ayam atau babi, manusia praktis memilih ayam sebagai hewan ternak.

    “Dalam keadaan seperti ini, ayam jadi sumber protein utama. […] Hal ini membuat babi menjadi tidak diperlukan lagi,” tulis Richard.

    Sejak saat itu, babi perlahan tak jadi hewan ternak. Konsumsi hewan bertubuh gempal itu di kalangan penduduk Arab juga menurun. Meskipun tak 100% hilang sebab masih ada warga Timur Tengah menjadikan babi bahan makanan.

    (hsy/hsy)